Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cicih Opitasari
"ABSTRAK
Ketidaktepatan koding dan kelengkapan resume masih menjadi penyebab terbesar pengembalian berkas klaim dari BPJS. Hal tersebut berpotensi untuk menimbulkan kerugian bagi rumah sakit akibat pembayaran klaim yang tertunda atau tidak sesuai. Pencatatan yang baik dalam rekam medis sangat penting untuk meningkatkan ketepatan pengkodean. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan koding diagnosis dan prosedur terhadap besaran klaim di RSUP Fatmawati. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan observasi rekam medis dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan pada 105 sampel rekam medis masih didapatkan ketidaklengkapan pengisian resume pada variabel pemeriksaan penunjang, ketidaksesuaian pengisian antara rekam medis dan resume medis dan ketidaktepatan koding diagnosis dan prosedur yang menyebabkan rumah sakit mendapatkan klaim lebih rendah dari yang seharusnya diterima dengan selisih klaim sebesar 4 . Pada faktor input masih banyak perilaku dokter yang tidak patuh dan tidak semua dokter mendapatkan pelatihan pengkodean. Pada faktor proses pencatatan rekam medis masih banyak didelegasikan kepada residen yang sering berganti-ganti. Pemeriksaan resume oleh verifikator dan pengkodean oleh koder masih kurang pemahaman tentang diagnosis dalam konsep INA-CBG. Upaya manajemen untuk mengurangi kerugian perlu melakukan pelatihan berkelanjutan, mengaktifkan kembali case manager, pengembangan rekam medis elektronik dengan alert system dan melibatkan peran komite medis untuk audit medis dan melaksanaan report klaim secara rutin.

ABSTRACT
Coding inaccuracy and inadequate physician documentation is still the major problem of BPJS claims. The hospital would suffer financially due to pending or inappropriate claim reimbursement. Complete medical records documentation are essential to improve coding accuracy. This study aims to analyze the completeness and accuracy of diagnosis and medical procedure codes on the number of claims at Fatmawati Hospital. This qualitative study was conducted through medical record review and in depth interview. The review of 105 medical record found incomplete documentation for supporting medical examination variable, inconsistency documentation of medical record and discharge summary, coding inaccuracy of diagnosis and procedures which caused lowering hospital revenue by an average 4 . The in depth interview revealed low physicians compliance on the documentation standard procedure and lack of coding training for physician as the input factors. The process of the documentation practice was still delegated to the resident physicians. The discharge summary review by verifier and coding by the coder was still lack of understanding of the diagnosis in the INA CBG rsquo s concept. Management needs to perform continuous training, reactivating the case manager, developing electronic medical records with alert systems, conducting clinical audit and reporting the claims at regular intervals. "
2018
T49593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Febriadi
"Latar belakang penelitian ini adalah karena masih terjadi pengembalian berkas klaim INACBG’s Rawat Inap di RS Kanker Dharmais dimana penyebab pengembalian tertinggi adalah pada kasus konfirmasi koding dan resume medis. Hal ini berpotensi menimbulkan kerugian bagi RS akibat pembayaran klaim yang tertunda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan komponen diagnosis, prosedur, dan koding terhadap besaran tarif klaim INACBG’s rawat inap di RS Kanker Dharmais. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan telaah resume medis pasien kanker payudara yang mendapatkan layanan operasi selama bulan Januari sampai dengan Juni 2022. Dari data awal yang didapatkan adalah bahwa di RS Kanker Dharmais pada tahun 2021 terlihat dari 12.941 berkas klaim rawat inap yang dikirimkan ke BPJS Kesehatan terdapat pengembalian berkas sebesar 1,38% yaitu 179 berkas. Artinya terdapat penundaan pembayaran klaim rawat inap sebesar Rp.6.927.739.198,- dari total klaim BPJS Kesehatan pada tahun 2021 sebesar Rp.223.542.062.405,- yang diajukan dalam periode tersebut. Kemudian dari data juga didapatkan bahwa pengembalian berkas klaim dikarenakan beberapa sebab seperti konfirmasi koding resume medis, kriteria klaim COVID19, dan konfirmasi pelayanan IGD yang lebih dari 6 jam. Alasan pengembalian berkas klaim paling banyak yaitu konfirmasi resume medis dan koding dengan porsi 90% dan nilai klaim sebesar Rp6.234.965.278,-. Bisa diartikan bahwa kelengkapan resume medis dan ketepatan koding merupakan alasan terbesar dalam penundaan atau bahkan bisa menjadi pengurangan pendapatan RS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 289 berkas tindakan operasi pasien kanker payudara selama Januari sampai Juni 2022. Kemudian diambil 168 sampel dari berkas tersebut untuk diteliti. Dari 168 sampel tersebut menunjukkan ada 20 berkas (11,9%) yang tidak sesuai dengan rincian, 11 sampel (13,4%) memiliki Diagnosis Sekunder yang tidak sesuai dan 10 sampel (6%) dengan Tindakan Operasi yang tidak sesuai. Namun dari hasil verifikasi berkas oleh Koder eksternal didapatkan perbedaan tarif INACBG’s dengan selisih lebih rendah Rp5,480.900,- pada 1 sampel. Dapat disimpulkan manajemen pengelolaan berkas klaim tindakan operasi kanker payudara di RSKD sudah cukup baik dibuktikan dengan hasil kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan perbedaan minimal dari koding tindakan operasi. Hal ini terjadi berkat sudah berjalannya sistem rekam medis elektronik.

The background to this research is because there are still returns of INACBG's Inpatient claim files at Dharmais Cancer Hospital where the highest cause of returns is cases of coding confirmation and medical resumes. This has the potential to cause losses for hospitals due to delayed claim payments. The aim of this research is to analyze the completeness and accuracy of diagnosis, procedure and coding components on the amount of INACBG's inpatient claim rates at Dharmais Cancer Hospital. This case study uses a qualitative approach with in-depth interviews and review of medical resumes of breast cancer patients who received surgical services from January to June 2022. From the initial data obtained, in 2021, Dharmais Cancer Hospital saw 12,941 inpatient claim files submitted. sent to BPJS Health there was a file return of 1.38%, namely 179 files. This means that there is a delay in payment of inpatient claims amounting to IDR 6,927,739,198,- of the total BPJS Health claims in 2021 amounting to IDR 223,542,062,405,- submitted in that period. Then, from the data, it was also found that the return of claim files was due to several reasons, such as confirmation of medical resume coding, COVID19 claim criteria, and confirmation of emergency services taking more than 6 hours. The most common reason for returning claim files is confirmation of medical resumes and coding with a portion of 90% and a claim value of IDR 6,234,965,278.-. It could be interpreted that the completeness of medical resumes and the accuracy of coding are the biggest reasons for delays or even a reduction in hospital income. The research results showed that there were 289 files of breast cancer patient operations from January to June 2022. Then 168 samples were taken from these files for research. Of the 168 samples, 20 files (11.9%) showed that the details did not match, 11 samples (13.4%) had inappropriate secondary diagnoses and 10 samples (6%) had inappropriate surgical procedures. However, from the results of file verification by an external coder, it was found that the difference in INACBG's rates was a lower difference of IDR 5,480,900 in 1 sample. It can be concluded that the management of claim files for breast cancer surgery at RSKD is quite good, as evidenced by the completeness of filling in medical record files and minimal differences from the coding of surgical procedures. This happened thanks to the implementation of the electronic medical record system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan diagnosis prosedur dan koding pada klaim pasien rawat inap JKN di RSU Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan model triangulasi. Hasil penelitian ditemukan ketidaktepatan koding dari 105 sampel klaim yang menyebabkan kerugian rumah sakit dengan selisih klaim kurang lebih 4 %. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan dokter spesialis mengenai aturan koding yang masih rendah, pelatihan koding yang masih kurang bagi dokter spesialis, koder dan verifikator, beban kerja verifikator yang tinggi, rekam medis yang masih manual, ketiadaan SIMRS, alokasi anggaran yang masih rendah untuk meningkatkan kualitas rekam medis dan koding. Manajemen harus menyusun alur klaim, melaksanakan monitoring dan evaluasi klaim, melakukan pelatihan koding rutin, menyediakan SIMRS terintegrasi dengan billing system, rekam medis elektronik, dan menyusun indikator penilaian kinerja untuk remunerasi, menerapkan reward dan punishment bagi yang terlibat dalam klaim.

This research combines quantitative and qualitative research with triangulation models. Researchers want to know the accuracy of diagnosis coding and accurate procedures of the claim file of disease cases that successfully passed BPJS KESEHATAN verification by observing the claim file, medical records, and conducting in-depth interviews. The results found inaccurate coding of 105 claims samples that cause hospital losses with a claim difference of approximately 4 %. This is due to the low knowledge of specialist doctors regarding coding rules, lack of coding training for specialists, coders and verifiers, verifiers heavy workload, manual medical records, absence of SIMRS, low budget allocation to increase the quality of medical records and coding. Management must conceive pathway for claim, carry out monitoring and evaluation of claims, conduct routine coding training, provide SIMRS integrated with billing systems, electronic medical records, and conceive indicator of remuneration, implement rewards and punishments for those involved in claims."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Guslianti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kelengkapan resume medis dan ketepatan koding diagnosis
dalam potensi risiko klaim BPJS di Unit Rawat Inap RSUD Cempaka Putih Tahun
2016. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain
studi cross sectional. Hasil penelitian ditemukan ketidaklengkapan pengisian
resume medis pada variabel diagnosis sekunder 46%, variabel tanda tangan dokter
penanggung jawab layanan 10,5%, variabel pemeriksaan penunjang 1,6 %.
Ketidaktepatan koding diagnosis pada diagnosis utama 28,2%, diagnosis sekunder
6,4% dan prosedur 6%. Didapatkan risiko klaim tertunda akibat ketidaklengkapan
resume medis sebesar Rp. 159.580.200,-, dan didapatkan selisih klaim akibat
ketidaktepatan koding diagnosis sebesar Rp. 7.062.100,- pada bulan November
dan Rp. 4.821.400,- di bulan Desember.
Hasil penelitian menyarankan agar dilakukan sosialisasi Standar Prosedur
Operasional (SPO), pelatihan koding, pemberlakuan reward dan punishment,
audit koding, pembentukan Tim Koding, dan evaluasi secara berkesinambungan
oleh manajemen.

ABSTRACT
This research discussed about medical resume completeness and the accuracy of
coding diagnoses against potential risks of BPJS claims at Inpatient Units of
RSUD Cempaka Putih in 2016. This research used mix method approach with
cross sectional design. This research found that there is still incompleteness in
filling the medical record for secondary diagnostic variables 46%, the signature of
in charge physician variable 10,5%, and supporting examination variable 1,6 %.
Inaccuracy of coding diagnoses on primary diagnostic 28,2%, secondary
diagnostic 6,4% and procedur 6%. The risk of claims is delayed due to the
incompleteness of medical resume amounting to Rp. 159.580.200,- ,and obtained
the difference in claims due to inaccuracy of Rp. 7.062.100,- in November and
Rp. 4.821.400,- in December.
The results suggested that socialization of standar operational procedur,coding
practice, reward dan punishment implementation, coding audit, coding team
formulation, and continous evaluation by management."
2017
T47707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heppi Kartika Rahmawati
"Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), pada klasifikasi medis dan koding, memiliki jumlah pending klaim terbesar tahun 2019. Penelitian ini menganalisis akar masalah pending klaim berulang BPJS Kesehatan pasien rawat inap Departemen IKA Juli-Desember 2019, klasifikasi medis dan koding, serta memberikan rekomendasi upaya perbaikan sistem klaim. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan analisis akar masalah dengan telaah dokumen studi literatur, dan wawancara mendalam. Sumber data penelitian adalah 147 berkas klaim terpending berulang, serta enam belas informan terkait. Akar masalah yang ditemukan adalah SDM Departemen IKA terbatas, tidak tersistemnya training DPJP, SDM IT terbatas, anggaran training terbatas, belum dilakukannya evaluasi triwulanan dan semesteran penyebab pending klaim, perbaikan penulisan resume medis belum dievaluasi, evaluasi penyebab pending belum mendetail, belum adanya ceklist revisi, belum adanya mekanisme sosialisasi hasil kesepakatan dengan BPJS, belum dibuat sistem supervisi penulisan resume medis yang efektif, SOP resume medis belum mengantisipasi peralihan rawat, belum dibuat sistem monitoring di setiap stakeholder, kurangnya pemanfaatan sistem informasi selain e-office, EHR belum tertanam kaidah koding, serta sistem pemantauan IT tidak mobile. Direkomendasikan untuk membuat sistem klaim terintegrasi agar membantu berjalannya proses, monitoring, dan evaluasi klaim ataupun penyelesaian pending.

The RSCM Pediatric Department, on the medical and coding classification, has the largest number of pending claims in 2019. This study analyzes the root causes of recurring pending inpatients BPJS Kesehatan claims at the Pediatric Department, July-December 2019, on the medical and coding classification, and provides recommendations in improving claim’s system. This was a case study approach and root cause analysis by reviewing literature, documents, and in-depth interviews. The data sources were 147 recurring pending claim, as well as sixteen related informants. The root of the problem was limited human resource (HR) of the Pediatric Department, unsystemized DPJP training, limited IT HR, limited training budgets, no quarterly and semester evaluations, there were no medical resume writing’s improvements evaluation, the causes of pending claim evaluation was not detailed, there was no revision checklist, there was no RSCM-BPJS agreement socialization mechanism, there were no effective medical resume writing supervision system, the medical resume procedure has’nt anticipated a change in care, a monitoring system has not been established, the lack of use of information systems other than e-office, EHR has not yet embedded coding rules , as well as a mobile IT monitoring system. It is recommended to create an integrated claims system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rut Eva Febrina
"Manajemen klaim menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis asuransi dan berperan dalam mebangun citra perusahaan. Dimana TPA X sebagai administrator Asuransi dituntut untuk memberikan analisis klaim kepada peserta secara tepat. Penelitian ini dilakukan dengan desain kuantitatif dan kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya yang mempengaruhi ketepatan proses analisis klaim TPA X pada PT. Asuransi adalah perubahan ketentuan polis, kurangnya beberapa sarana dan prasarana juga sistem informasi yang menunjang ketepatan proses analisis klaim.

Claims management becomes very important in the business of insurance and reestablished role in the company's image. As an administrator Insurance, PT TPA X required to guarantee proper claim to all members. This research is quantitative and qualitative design, using the techniques of data collection includes in-depth interviews, and a review of documents.
The results showed that the resources that affect the precision of the analysis process claims TPA X at PT Asuransi Y is a change of policy provisions, lack of some facilities and infrastructure information sistems also support the accuracy of the analysis process claims.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Kurniawati
"Dengan adanya klaim kesehatan yang disampaikan oleh produk Kiranti Sehat Datang Bulan, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh health claims terhadap positive behavioral intentions dan apa saja faktor yang mempengaruhi konsumen mempersepsikan health claims tersebut. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh health claims terhadap behavioral intentions pada konsumen yang sering dan jarang mengkonsumsi Kiranti Sehat Datang Bulan. Teknik analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling ( SEM ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa health claims berpengaruh positif terhadap behavioral intention dan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam mempersepsikan health claims seperti health knowledge yang signifikan berpengaruh terhadap health claims dan source of information and trust yang tidak berpengaruh signifikan terhadap health claims Selain itu, terdapat perbedaan pengaruh health claims terhadap behavioral intentions pada konsumen yang sering dan jarang mengkonsumsi Kiranti Sehat Datang Bulan.

The health claims made by Kiranti Sehat Datang Bulan product leads this study to analyze the impact of health claims to positive behavioral intentions and the factors influencing consumers? perception of the health claims. In addition, the study also aimed to compare the behavioral intentions between consumers who are frequently and rarely consume Kiranti Sehat Datang Bulan. The analysis technique used is the Structural Equation Modeling (SEM).
The results indicated that the health claims has a positive impact to the behavioral intention. Other factors also influencing consumers? perception of health claims, such as the health knowledge that has an impact to the health claims and the source of information that has no impact to the health claims. The result also identify differences between the impacts of health claims to the behavioral intentions of consumers who are frequently and rarely consume Kiranti Sehat Datang Bulan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Mailis Suyanti
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya pengembalian berkas klaim Inacbg’s Rawat Inap di RS Kanker “Dharmais” dimana pengembalian tertinggi disebabkan oleh konfirmasi koding dan resume medis. Hal ini berpotensi menimbulkan kerugan bagi RS akibat pembayaran klaim yang tertunda. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan komponen diagnosis, prosedur dan koding terhadap besaran tarif klaim INA-CBG’s rawat inap di RS Kanker “Dharmais”. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan telaah resume medis pasien kanker payudara yang mendapatkan kemoterapi selama bulan Maret 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian resume medis tertinggi dalam pengisian indikasi masuk rawat 41%, pemeriksaan fisik 20%, dan pemeriksaan penunjang 4% dari total 45 kasus yang ditelaah. Angka ketidaksesuaian penulisan diagnosis sekunder dan prosedur berturut-turut sebesar 40% dan 37.8%. Namun penulisan diagnosis utama sudah sesuai antara rekam medis dan resume medis. Ketidaktepatan koding diagnosis utama masih ditemukan yaitu sebesar 17.8%. Akibat dari ketidaktepatan koding diagnosis utama, ketidaksesuaian diagnosis sekunder dan ketidaksesuaian prosedur/tindakan terdapat selisih negatif sebesar Rp. 142.763.800. Untuk itu komitmen dari manajemen RS Kanker “Dharmais” yaitu tim yang terlibat dalam koding final yang merupakan tim internal rumah sakit perlu diperkuat dalam rangka meningkatkan kualitas berkas klaim dari aspek kelengkapan dan ketepatan diagnosis, prosedur dan koding sehingga didapatkan nilai klaim INA-CBG’s yang tepat.

The background of this research is the highest return of inpatient Inacbg’s claim in Dharmais Cancer Center because of confirmation of coding and medical resume. This would potentially become hospital loss of payment due to pending claims payments. The study was aiming to analyzing the completeness and accuracy of diagnosis, procedure and coding against amount of INA-CBG’s inpatient claim rate in Dharmais National Cancer Center. This case study research was using a qualitative approach by doing the indeph interview and analyzing the medical resume of breast cancer patients who received chemotherapy during March 2018. The result revealed that the incompleteness of the medical resume written was high in certain component e.a indication of admission (41%), physical examination (20%), supporting investigation(4%) of total 45 cases reviewed. Incorrect written of secondary diagnosis and procedure was 40% and 37.8%. Primary diagnosis is found match between medical record and medical resume. However, inaccuracy of primary diagnosis coding was found in the amount of 17.8%. Due to incompleteness and inaccuracy of claim have potentially effect hospital loss approximately by Rp. 142.763.800. Therefore, hospital should empowered the internal team tahat involve in the process of final coding in order to improve the quality of claim document started from the aspect of completeness and accuracy of diagnosis, procedure and coding to obtain the right claim value of INACBG’s.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hartati B. Bangsa
"Diagnosis COVID-19 akibat kerja pada tenaga kesehatan pegawai negeri sipil (ASN) berpeluang untuk dilakukan klaim santunan tidak mampu bekerja (STMB), namun terdapat kendala dalam proses klaim yang menyebabkan lamanya waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran lama waktu pengajuan klaim santunan tidak mampu bekerja (STMB) COVID-19 akibat kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu pengajuan klaim STMB di RSUD Ciawi pada perusahaan asuransi PT. Taspen. Penelitian ini menggunakan desain metode campuran dengan wawancara mendalam dan analisis data sekunder terhadap dokumen klaim dan rekam medis. Hasil pada penelitian ini menunjukkan gambaran rata-rata lama waktu klaim STMB adalah 87,65 hari. dimana waktu klaim paling cepat adalah 7 hari dan paling lama 196 hari. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu pengajuan klaim baik dari unsur input, proses maupun output. Kendala terkait dengan sumber daya manusia, sistem rumah sakit, dan kebijakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pengajuan klaim santunan tidak mampu bekerja memakan waktu sekitar 7 hari sampai kurang lebih 6,5 bulan dengan factor-faktor yang mempengaruhinya. Kata Kunci : COVID-19 Akibat Kerja, klaim STMB, lama waktu, faktor yang berpengaruh.

The diagnosis of work- related COVID-19 in civil servant health workers (CSHW) has an opportunity to compensate claims for being unable to work (STMB), however, there have been obstacles in the claim process which causes prolong time. This study aims to determine the length of time taken for the claim submission of compensation for being unable to work (STMB) for COVID-19 and the factors that affect the duration for submitting STMB claims at Ciawi Hospital at the insurance company PT. Taspen. This study used a mixed methods design with in-depth interviews and secondary data analysis on claim documents and medical records. The results of this study showed that the average duration for STMB claims is 87.65 days where the fastest claim duration is 7 days and the longest is 196 days. Some factors that affected the duration of submitting claims include input, process, and output elements. Constraints involved human resources, hospital systems, and policies. This study concludes that (The conclusion of this study is) the process of claims submission for compensation for being unable to work takes around 7 days to approximately 6.5 months with the factors that took place. Keywords : work-related COVID-19; insurance claims; length of time; determinant factors."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>