Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Satrio Faishal
"Tesis ini membahas mengenai kewenangan pelaksana tugas Direksi anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia Persero yaitu PT Kereta Api Logistik, yang mana penunjukkannya berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tercantum dalam Risalah Sirkuler. Risalah Sirkuler tersebut kemudian dinyatakan ke dalam akta notaris oleh Direksi PT Kereta Api Logistik walaupun dalam Risalah Sirkuler tidak terdapat pemberian kuasa dari Rapat Umum Pemegang Saham kepada Direksi PT Kereta Api Logistik untuk menyatakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ke dalam akta notaris. Metode penulisan dalam tesis ini berbentuk yuridis normatif sehingga didasarkan pada sumber kepustakaan dan dilakukan dengan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Kewenangan pelaksana tugas Direksi PT Kereta Api Logistik sama dengan kewenangan jabatan Direksi yang ditempatinya sesuai dengan anggaran dasar PT Kereta Api Logistik. Tidak adanya pemberian kuasa dari Rapat Umum Pemegang Saham, maka akta notaris yang dibuat menjadi cacat hukum dan terdegradasi menjadi akta dibawah tangan. Konsekuensi hukum ini tidak menyebabkan batalnya penunjukkan pelaksana tugas anggota Direksi PT Kereta Api Logistik, karena pelaksana tugas anggota Direksi PT Kereta Api Logistik ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan mempunyai kewenangan yang sama dengan kewenangan jabatan Direksi yang ditempatinya, hal ini sesuai dengan anggaran dasar PT Kereta Api Logistik.

This thesis discusses the authority of the acting official of the Board of Directors of the subsidiary of PT Kereta Api Indonesia Persero , PT Kereta Api Logistik, whose appointment is based on the decree of the General Meeting of Shareholders stated in the Circular Resolution. The Circular Resolution is subsequently stated in notarial deed by one of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik although there is no authorization from the General Meeting of Shareholders to the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik to declare the decree of the General Meeting of Shareholders into notarial deed. The method of writing in this thesis is in the form of normative juridical so that it is based on bibliography source and conducted by interview with related parties. The authority of the acting official of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik has the same authority with the authority of the Board of Directors in accordance with the Articles of Association of PT Kereta Api Logistik. In the absence of authorization from the General Meeting of Shareholders, the notarial deeds are made legally defective and degraded into a deed under the hand. This legal consequence does not result in the cancellation of the acting official of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik, as the acting official of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik is appointed by the General Meeting of Shareholders and has the same authority with the authority of the Board of Directors of PT Kereta Api Logistik, this is based on the Articles of Association of PT Kereta Api Logistik."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Charis
"Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak organisasi baik publik maupun bisnis saat ini adalah kemampuan beradaptasi ditengah perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan magnitude-nya tidak dapat diprediksi. Pandangan modern melihat adaptasi terhadap perubahan lingkungan dapat dilakukan melalui elaborasi struktur organisasi dengan ketidakpastian lingkungan. Dalam pandangan modern struktur menjadi bagian penting dalam analisis organisasi karena struktur merupakan bagian dari organisasi yang secara langsung bersentuhan dengan lingkungan. Disamping itu, struktur juga dapat menggambarkan aliran kerja dan informasi organisasi dalam mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dalam penelitian Huselid (1995) menemukan bahwa struktur organisasi secara positif mempengaruhi kinerja organisasi, dengan kata lain, pencapaian kinerja organisasi sangat ditentukan oleh fleksibilitas struktur organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Atas dasar pemikiran diatas, penulis mencoba mempelajari masalah struktur organisasi dalam tesis yang berjudul: Analisis Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Pemilihan PT. Kereta api Indonesia (PT.KAI) sebagai obyek penelitian semata-mata didasari atas peran strategis PT. KAI sebagai pemegang hak monopoli penyelenggaraan moda transportasi kereta api di Indonesia. Mengingat peran strategis PT. KAI dalam penyelenggaraan moda kereta api dan tanggungjawab pemberian pelayanan yang baik bagi masyarakat, menjadikan PT.KAI cukup tepat untuk dijadikan obyek penelitian. Disamping itu, saat ini PT. KAI juga sedang gencar-gencarnya melakukan restrukturisasi organisasi dalam rangka menciptakan struktur organisasi yang fleksibel, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
Didasarkan atas pemikiran diatas, penulis mencoba mengangkat masalah struktur organisasi khususnya masalah hubungan antara variabel-variabel struktur organisasi dalam menciptakan efektivitas organisasi. Variabel-variabel struktur organisasi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada variabel formalisasi, sentralisasi, kompleksitas dan koordinasi. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dan kekuatan hubungan antara variabel-variabel struktur organisasi PT. KAI terhadap efektivitas organisasi.
Dengan menggunakan alat analisis Multiple Regression untuk melihat pengaruh dan kekuatan hubungan serta kearah mana hubungan antara variabel-variabel struktur dengan efektivitas organisasi, dalam penelitian ini kemudian ditemukan bahwa secara keseluruhan, keempat dimensi struktur perpengaruh secara positif terhadap efektivitas organisasi. Namun demikian, pengaruh keempat variabel tersebut terhadap efektivitas tidak mutlak, artinya tidak semua dimensi yang digunakan dalam pengukuran variabel struktur berpengaruh secara nyata terhadap efektivitas organisasi.
Dari hasil analisis multiple regression ditemukan pada variabel formalisasi hanya ada dua dimensi yang memiliki pengaruh positif terhadap efektivitas organisasi yaitu dimensi job description dan prosedur. Untuk variabel sentralisasi adalah dimensi pelimpahan wewenang, dan variabel kompleksitas adalah dimensi departementalisasi, sedang variabel koordinasi juga secara positif memiliki hubungan terhadap efektivitas organisasi.
Sedangkan dimensi-dimensi lain dari variabel struktur organisasi PT. KAI yang justru berpengaruh negatif (invers) terhadap efektivitas organisasi adalah peraturan dan dokumen tertulis untuk variabel formalisasi dan dimensi spesialisasi untuk variabel kompleksitas. Sedangkan untuk dimensi-dimensi yang lain memiliki pengaruh yang kurang kuat terhadap efektivitas organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Rizmi Paripurno
"Skripsi ini membahas bagaimana cara Ignasius Jonan dalam mempraktikkan gaya kepemimpinan transformasional di lingkungan PT Kereta Api Indonesia sehingga pada akhirnya mampu membawa perubahan di PT KAI, baik internal maupun eksternal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan positivis melalui teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ignasius Jonan mampu mempraktikkan komponen kepemimpinan transformasional yang dikemukakan oleh Bernard Bass. Komponen tersebut adalah idealize influence, inspirational motivation, intellectual stimulation dan individualized consideration. Namun, komponen intellectual stimulation kurang menonjol. Cara yang ditempuh dalam mempraktikkan komponen tersebut, diantaranya melalui penggunaan milis internal, mekanisme reward and punishment, dan leading by example.

This thesis discusses about how Ignasius Jonan implement his transformational leadership style at PT Kereta Api Indonesia so that in the end was able to bring changes at PT KAI, both internally and externally. The research is done by positivist approach through qualitative data collection technique, which is indepth interview. The result showed that Ignasius Jonan is capable to implement transformational leadership’s component that presented by Bernard Bass. These component are idealize influence, inspirational motivation, intellectual stimulation and individualized consideration. However, the intellectual stimulation component is less prominent. The way in which the component were being practiced through the use of internal mailing list, reward and punishment mechanism, and leading by example.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Btari Diannisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaporan keberlanjutan dilakukan pada PT KAI (Persero) melalui penjabaran proses pengelolaan prinsip-prinsip pelaporan serta proses pengidentifikasian pengungkapan standar dari laporan keberlanjutan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa secara garis besar PT KAI (Persero) masih kesulitan dalam melaksanakan pengelolaan prinsip pelaporan yang sesuai dengan Pedoman GRI, serta masih tidak merata nya jumlah konten pengungkapan standar umum dengan pengungkapan standar khusus dalam laporan keberlanjutan walaupun telah menggunakan jasa konsultan eksternal.

This study aims to analyze how sustainability reporting in PT KAI (Persero) by elaborating the company‟s way on managing the reporting principles and the identification process on standard disclosures. This study finds that, PT KAI (Persero) is still contrained in managing the reporting principle in accordance to GRI Guidelines and there is uneven content of general standard disclosure and specific standard disclosure despite the engagement with external consultant"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri. S. Sunoko
"Berkembangnya teknologi transportasi menyebabkan angkutan kereta api menjadi tulang punggung pergerakan orang di banyak negara maju, justru kereta api di Indonesia semakin menurun keperkasaannya karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sisi cakupan jaringan pelayanan, panjang jalur kereta api justru menurun bila dibandingkan dengan awal keberadaannya, hal yang sama dialami pada sisi kualitas dan kapasitas pelayanan.
Sejak kehadirannya hanya satu institusi yang melaksanakan penyediaan jasa kereta api yang dikenal sekarang dengan PT. (Persero) Kereta Api. PT. KA bukan tanpa masalah, banyak hal yang menghadang perjalanan usahanya. Secara prinsip, PT. KA menghadapi dua kelompok besar masalah yang mempengaruhi kinerjanya yaitu faktor eksternal dan internal. Namun bahasan penelitian ini akan memfokuskan lebih lanjut pada faktor internal manajemen yang dianggap relatif lebih mudah dikendalikan (aspek terkendali).
Berdasarkan data tahun 1996 hingga tahun 2001, laba usaha menunjukkan merugi kecuali pada tahun 1999. Sarana dan prasarana operasi banyak yang tua dan secara teknis memprihatinkan, padahal jumlah penumpang justru meningkat. Dalam 3 tahun terakhir ini tercatat 884 kecelakaan, sedangkan dari aspek ketepatan waktu juga masih jauh dari harapan. Keadaan yang paling memprihatinkan adalah menyangkut SDM yang didominasi pegawai dengan tingkat pendidikan SD/SLTP (66%). Oleh karena itulah, kualitas pelayanannya banyak mendapat sorotan dan kritikan. Sungguh ironis, PT. KA yang memonopoli pelayanan angkutan kereta api, hingga saat ini belum dapat menunjukkan kinerjanya yang baik.
Untuk dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dihadapi PT.KA, maka aspek kinerja yang perlu ditelaah adalah aspek pengelolaan keuangan, kompetensi SDM, pengelolaan operasional dan kepuasan pelanggan (pengguna jasa). Dari hasil analisis menggunakan AHP, faktor keuangan ditemukan sebagai faktor dominan yang dapat berfungsi sebagai leverage (pengungkit) terhadap faktor kinerja lainnya yang kemudian dikaji dengan menggunakan metode Sistem Dinamis dibantu dengan model persamaan Power Sim. Setelah dilakukan proses validasi model, tahap selanjutnya dilakukan uji sensitivitas dan hasil yang dicapai menyatakan bahwa aspek in-efisiensi merupakan faktor yang paling signifikan pengaruhnya terhadap peningkatan laba usaha.
Dari temuan-temuan sebagaimana uraian di atas, penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa berdasarkan hasil analisis dengan bantuan literatur-literatur terkait yang dipertajam dengan pisau analisis AHP dan Sistem Dinamis, mampu mwngungkap kelemahan-kelemahan kinerja PT. KA selama ini yaitu:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yang menentukan kinerja adalah faktor keuangan, operasional, sumber daya manusia dan kepuasan pelanggan (pengguna jasa). Data selama 5 tahun terakhir menunjukan: kondisi laba usaha merugi sejak tahun 1996 -2001 kecuali tahun 1999, operasi kereta (khususnya kelas ekonomi) tidak memadai, tingkat kecelakaan cukup tinggi, kompetensi SDM memprihatinkan dan pelayanan menurun dibandingkan dengan tahun 1939.
b. Posisi manajemen dan operasional PT. KA selama ini belum menerapkan prinsip-prinsip good coorporate governance visi, misi dan tujuan organisasi belum akuntabel, komitmen manajeman dan karyawan belum selaras, belum membudaya profesionalisme dan kepentingan pengguna jasa dan proses internal bisnis antar divisi belum berjalan secara sinergi.
c. Model pengukuran yang mampu mewujudkan unsur-unsur pokok kinerja adalah metode AHP mengungkap bahwa kinerja keuangan merupakan faktor dominan, hasil metode Sistem Dinamis menyatakan bahwa faktor in-efesiensi pemanfaatan aset merupakan faktor signifikan untuk mengungkit labs usaha.
d. Pilihan kebijakan terbaik untuk mencapai optimalisasi kinerja adalah skenario moderat dan skenario optimistik (dramatik)
Untuk mengembangkan PT. KA, maka disarankan skenario kedepan sebagai berikut:
a. Bila resources terbatas, ditempuh Skenario Madera' sebagai strategi jangka pendek dengan upaya melakukan transparansi, konsolidasi berjenjang, efisiensi di segala lini (aspek keuangan, SDM, Pelayanan dan Operasi), adaptasi terhadap perubahan masa depan, mengaplikasikan konsep kontrak terprogram dan terukur dengan efisiensi tinggi oleh setiap Divisi SBU.
b. Bila resources memungkinkan, ditempuh Skenario optimistik sebagai strategi jangka panjang dengan upaya melakukan program restrukturisasi organisasi sehingga PT. KA akan diarahkan untuk operasional sarana, sedangkan Badan Usaha baru akan menangani operasional prasarana secara terpisah."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Pratomo
"Perubahan tampilan visual dan perbaikan layanan, merupakan langkah-langkah yang sering dilakukan oleh perusahaan jasa untuk memperbaiki citra merek dan memperoleh kembali kepercayaan konsumennya serta menarik calon pelanggan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebranding perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi kereta api, terhadap citra merek perusahaan tersebut. Penelitian menggunakan metode non probabilita sampling dengan teknik purposive, dan melibatkan 120 responden yang merupakan pengguna jasa transportasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang pernah beberapa kali menggunakan jasa transportasi perusahaan tersebut dari atau sebelum tahun 2008 hingga tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebranding (renaming, redesign, dan repositioning) berpengaruh terhadap citra merek, dimana renaming, dan repositioning berpengaruh positif terhadap citra merek, sedangkan redesign berpengaruh negatif terhadap citra merek. Pengaruh rebranding terhadap citra merek perusahaan diketahui sebesar 35,4%, dan dimensi repositioning adalah dimensi yang paling kuat pengaruhnya terhadap citra merek.

Changes in corporate brand visual identity and services improvement, are the steps that often performed by service companies to improve brand image, regain the Trust, and attract more customers or prospects. The purpose of this study is to clarify the rebranding concept and investigate the influence of rebranding toward brand image of railway transport services (PT Kereta Api Indonesia (Persero). This study gathered data from 120 respondents, who are passengers that had several time using the company?s transportation services from 2008 or before 2008 to 2013.
The results found that rebranding (renaming, redesign, and repositioning) influences brand image. Renaming and repositioning is found positively influence brand image but redesign negatively influence brand image. The effect of rebranding to the brand image of company is at 35.4%. The results also found that repositioning have most powerful influence on brand image."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizkia Tegar Pradana
"Sebagai perusahaaan transportasi yang sudah berdiri sejak era Hindia Belanda, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) memiliki banyak arsip vital yang berusia ratusan tahun, namun kondisi arsip yang dimiliki banyak yang sudah rapuh dan mudah rusak. Penelitian ini membahas bagaimana kegiatan preservasi arsip era Hindia Belanda yang dilakukan oleh Corporate Document Management PT. KAI (Persero) mulai dari tahap preventif maupun kuratifnya. Sebagai sebuah BUMN, PT. KAI (Persero) mengadopsi beberapa aturan, salah satunya adalah Undang-Undang (Undang-Undang) dan juga Peraturan Kepala Arsip Nasional Indonesia (PERKA ANRI). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan preservasi terhadap arsip vital era Hindia Belanda di PT. KAI (Persero), agar arsip vital yang sudah berusia tua itu tetap dapat digunakan untuk kepentingan bisnis perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan yang dipilih adalah pengelola arsip di PT. KAI (Persero) yang mengerti bagaimana pelaksanaan kegiatan preservasi di PT. KAI. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar aspek kegiatan preservasi arsip era Hindia Belanda di PT. KAI sudah sesuai dengan teori yang ada, namun terdapat juga perbedaan metode yang digunakan karena perbedaan kondisi arsip.

As a transportation company that has been around since the Dutch East Indies era, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) certainly has so many vital archives that are hundreds of years old, so the condition of the archives owned by many is already fragile and easily damaged. This study discusses how the archive of the Dutch East Indies era preservation activities were carried out by Corporate Document Management PT. KAI (Persero) starts from the preventive and curative stages. As a state-owned enterprise, PT. KAI (Persero) adopted several rules, one of which is the Act (Undang-Undang) and also the Regulation of the Head of the Indonesian National Archives (PERKA ANRI). This study aims to identify the preservation activities of the vital archives of the Dutch East Indies era at PT. KAI (Persero), so that the old vital archives can still be used for the company's business interests. This study uses a qualitative approach with data collection methods used by interviews, observation, and documentation. The selected informants are archive managers at PT. KAI (Persero) who understands how the implementation of preservation activities at PT. KAI. The results of this study indicate that most aspects of the archive preservation activities of the Dutch East Indies era at PT. KAI is in accordance with the existing theory, but there are also differences in the methods used due to differences in archival conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Rezzki Putri Utami
"Penelitian ini mengenai proses penyusutan arsip di unit record center PT Kereta Api Indonesia (Persero). Tujuan dar. Hasil penelitian ini menunjukkan proses penyusutan arsip di unit record center PT Kereta Api Indonesia (Persero) berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan organisasi. Namun, terdapat sedikit hambatan yang terjadi saat pelaksanaan proses penyusutan untuk arsip yang retensinya diatas 10 tahun dan tidak memiliki JRA, yaitu keterlambatan proses persetujuan oleh lembaga kearsipan (ANRI) dikarenakan tidak dapat dilakukannya verifikasi arsip secara fisik akibat kebijakan pemerintah mengenai pembatasan jadwal kerja saat kondisi pandemi. Oleh karena itu, pimpinan organisasi dan pemerintah dalam hal ini ANRI sebagai regulator perlu membuat starategi dan metode kerja agar persetujuan dapat diberikan lebih cepat. Salah satunya dengan melakukan pembatasan pegawai untuk pengecekan arsip secara fisik guna mematuhi protokol kesehatan yang ada. Untuk arsip yang tidak memiliki JRA agar pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) dapat memenuhi standarisasi sesuai dengan instrumen penyusutan yaitu JRA.

This research is about the archive retention process in the record center unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero). The purpose of this study is to describe the archive retention process carried out by the record center unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero) in accordance with standard work procedures involving related parties, namely creators, record center managers, and central leaders. This research uses a qualitative approach with a case study method with 5 respondents who fall into the category of people involved in archive retention. The results of this study indicate that the archive retention process in the record center unit of PT Kereta Api Indonesia (Persero) is running in accordance with organizational regulations and policies. However, there were a few obstacles that occurred during the retention process for archives whose retention was more than 10 years and did not have a JRA, which is the delay in the approval process by the archival institution (ANRI) because of not being able to verify the archives physically, due to government policies regarding limiting work schedules while pandemic conditions. Therefore, organizational and government leaders, in this case ANRI as a regulator, need to develop strategies and work methods so that approval can be given more quickly such as pointing an employee in order to physically verify archives with health protocols. For archives that do not have a JRA so that PT Kereta Api Indonesia (Persero) should meet the standardization according to the retention instrument, namely the JRA."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Boedi Prihandono
"Berbagai gejolak di bidang politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini telah menimbulkan berbagai permasalahan termasuk gejolak perubahan di bidang transportasi darat khususnya angkutan Kereta Api. Dalam pelayanan jasa yang diselenggarakannya, PT. Kereta Api (Persero) dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam usahanya. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian mendalam mengenai strategi yang akan diterapkan.
Penelitian ini mengambil latar belakang kondisi angkutan Kereta Api yang semakin menjadi tumpuan bagi transportasi darat. Dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) yang meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero) yang selanjutnya diketahui strategi yang harus ditempuh. Diharapkan dengan strategi tersebut, PT. Kereta Api (Persero) akan lebih mampu meningkatkan kualitas pelayanan jasa, peningkatan daya saing, kemampuan memupuk laba, juga lebih mampu menjalankan misi pelayanan umum.
Dengan pendekatan kuantitatif melalui penghitungan program expert choice version 8 akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero). Sementara itu pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai strategi dan kebijakannya yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan kuesioner, sedangkan untuk data sekunder digunakan pengumpulan data dan informasi dari berbagai macam sumber dokumen.
Berdasarkan matriks I-E posisi perusahaan terletak pada kuadran I yaitu strategi pertumbuhan stabil dengan skor nilai faktor lingkungan internal 0.561 dan skor nilai faktor lingkungan eksternal 0.8107. Posisi ini memberikan pilihan kepada PT. Kereta Api (Persero) untuk melakukan strategi integrasi vertikal, integrasi horizontal, diversifikasi, serta mergers dan joint venture. Guna melakukan strategi, maka perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain atau swasta dalam bentuk kerjasama penanaman modal, merger dan joint venture, kerja sama operasi (KSO), kerja sama manajemen (KSM) dengan kepemilikin saham mayoritas tetap di tangan pemerintah. Selanjutnya Departemen Perhubungan diharapkan masih berperan dalam kesuksesan program privatisasi PT. Kereta Api (persero) untuk membuat pedoman pelaksanaan privatisasi yang menguntungkan dari sisi bisnis dan harus pula memperhatikan kepentingan publik. Kebijakan tersebut antara lain diarahkan untuk melaksanakan program swastanisasi dengan melalui berbagai tahap yaitu masa konsolidasi, era pra persaingan dan era persaingan sehat dengan perkiraan waktu kurang lebih 10 tahun (2000-2010)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Yuliansah
"PT. KA (Persero) as a BUMN (Badan Usaha Milik Negara/State Owned Company) running business in the field of transportation in its performance measurement satisfactorily takes as its reference KEP. MEN BUMN No. 100 dated June 4, 2002, i.e. performance 'measurement based on 3 aspects, those are financial aspect with 50 score in weight, operational aspect with 35 score in weight, and administrational aspect with 15 score in weight. Based on the said performance measurements, PT. KA (Persero) for 4 years (2001-2004) achieves the average score of 66.84 or A as "Healthy" criteria. What must be observed the said score is slightly different 1.84 point from the "Not Healthly Enough" that is 65. The said result is a tendency of achieving decresed score in financial aspect, especialy ROE (Return On Equity), ROl (Return On Investment), and TATO (Total Assets Turnover).
Performance evaluation thus far still giving great attention/weight on financial aspect has its weakness. The basis of financial aspect evaluation on financial report has its limitation that is only on financial activity report in certain period/duration and incapable to maximally explain the relation or link between those periods. Business cycle in carrying out the strategic vision and mission of the company experiences three stages that is growth, sustain, and harvest, which are of course different in the pattern of income, pattern of operational costs, or investment policies, thus resulting in performance measurement limited on financial aspect is not too effective as the basis of decision making.
Performance measurement with Balanced Scorecard approach gives other alternatives of the measured aspect in the said performance measurement including 4 aspects that is financial aspect, internal business process aspect, and expenditure & development aspects. Financial aspect in Balanced Scorecard approach is still considered strategic for financial performance is the result from other performances.
The frame of mind is as follow: Financial performance represented by ROCE (Return On Capital Employed) is Scorecard measurement in financial perspective. This measurement is the result of product/service sales continuously repeated and developing of the consumers reflecting the height level of loyalty among the customers. Loyalty occurs by the existence of
customer satisfaction or level of service quality. Increasing service quality is achieved through internal business process through training, improving the skill level of the employees, and work satisfaction of the employees.
The result of performance measurement of PT. KA (Persero) with Balanced Scorecard achieves the total score of 66 of the total maximal score of 95 with "Good" criteria. The range of total score for good criteria is between total score of 64.63 to 79.83. This result provides the picture to management that achievement of performance score based on the dominant State Miinisterial Decree of BUMN with financial aspect must be observed and to be made as the consideration in measuring performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>