Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37025 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rheinanda Raissa Dasril
"Tesis ini membahas proses business coaching yang dilakukan pada YES Cake Bakery, suatu UKM yang bergerak di industri makanan. YES Cake Bakery menawarkan serangkaian produk roti, cakes, dan kue kering. Tesis ini fokus membahas masalah yang dihadapi YES Cake Bakery dalam bidang Sumber Daya Manusia SDM . Masalah utamanya adalah bahwa YES Cake Bakery belum memiliki sistem evaluasi kinerja karyawan. Penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu YES Cake Bakery dalam menyusun Key Performance Indicator KPI yang dapat digunakan untuk menilai kinerja karyawannya.

This thesis discusses the business coaching process conducted at YES Cake Bakery, a SME engaged in the food industry. YES Cake Bakery offers a range of bakery products, cakes, and cookies. This thesis focuses on the problems faced by YES Cake Bakery in the field of Human Resources HR. The main problem is that YES Cake Bakery does not yet have an employee performance evaluation system. This thesis writing aims to assist YES Cake Bakery in preparing the Key Performance Indicator KPI that can be used to assess the performance of its employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheinanda Raissa Dasril
"Tesis ini membahas proses business coaching yang dilakukan pada YES Cake & Bakery, suatu UKM yang bergerak di industri makanan. YES Cake & Bakery menawarkan serangkaian produk roti, cakes, dan kue kering. Tesis ini fokus membahas masalah yang dihadapi YES Cake & Bakery dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah utamanya adalah bahwa YES Cake & Bakery belum memiliki sistem evaluasi kinerja karyawan. Penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu YES Cake & Bakery dalam menyusun Key Performance Indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk menilai kinerja karyawannya.

This thesis discusses the business coaching process conducted at YES Cake & Bakery, a SME engaged in the food industry. YES Cake & Bakery offers a range of bakery products, cakes, and cookies. This thesis focuses on the problems faced by YES Cake & Bakery in the field of Human Resources (HR). The main problem is that YES Cake & Bakery does not yet have an employee performance evaluation system. This thesis writing aims to assist YES Cake & Bakery in preparing the Key Performance Indicator (KPI) that can be used to assess the performance of its employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Allison Fauziah
"Laporan magang ini bertujuan untuk membahas mengenai evaluasi prosedur penilaian praktik tata kelola perusahaan di PT NM yang dilakukan oleh RHN Indonesia selaku pihak independen berdasarkan kriteria ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). ACGS merupakan salah satu standar penilaian penerapan tata kelola perusahaan yang tolak ukur utamanya berasal dari prinsip-prinsip yang dikeluarkan oleh the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tugas-tugas penilaian praktik tata kelola perusahaan yang dilakukan selama magang diantaranya melakukan kajian atas kerangka penilaian yang digunakan, mempersiapkan dan mengisi kertas kerja ACGS beserta Summary Gap, dan berpartisipasi dalam penyusunan beberapa bagian Corporate Governance Statement (CGS). Hal-hal yang menjadi bahan evaluasi dalam laporan magang ini mencakup prosedur persiapan dan pengisian kertas kerja utama dan kertas kerja Summary Gap, dan penyusunan Corporate Governance Statement (CGS). Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur penilaian oleh RHN Indonesia telah sesuai dengan metodologi penilaian ACGS. Laporan ini juga mencakup refleksi diri penulis atas kegiatan magang yang dijalankan di RHN Indonesia. Dari kegiatan magang ini, penulis menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, penulis juga merasakan perubahan yang positif akibat dari kegiatan magang ini. Kelebihan dan hal-hal positif lainnya akan penulis tingkatkan nantinya, sedangkan untuk kekurangan dan hal-hal negatif maka akan penulis usahakan perbaikannya. Kegiatan magang ini juga membantu penulis dalam menemukan jalan karier yang akan dituju, penulis berkeinginan untuk melanjutkan karier di bidang tata kelola perusahaan dan berharap dapat menjadi seorang konsultan yang kompeten dalam bidang ini.

This internship report aims to discuss the evaluation of procedures for assessing corporate governance practices at PT NM carried out by RHN Indonesia as an independent party based on the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) criteria. ACGS is one of the standards for assessing the implementation of corporate governance whose main benchmark comes from the principles issued by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tasks for assessing corporate governance practices carried out during the internship include conducting a review of the assessment framework used, preparing and filling out ACGS working papers along with Gap Summary, and participating in the preparation of several parts of the Corporate Governance Statement (CGS). Matters that are used as evaluation material in this internship report include procedures for preparing and filling in the main working paper and Summary Gap working paper, and preparing a Corporate Governance Statement (CGS). Based on the evaluation results, the assessment procedures by RHN Indonesia are in accordance with the ACGS assessment methodology. This report also includes the author's self-reflection on the internship activities carried out at RHN Indonesia. From this internship activity, the author discovered several advantages and disadvantages, the author also felt positive changes as a result of this internship activity. The author will improve the advantages and other positive things later, while for the shortcomings and negative things the writer will try to improve them. This internship activity also helps the author find his career path. The author wishes to continue his career in the field of corporate governance and hopes to become a competent consultant in this field."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Milla Mariska
"Pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan konsultan IT selama ini hanya berfokus pada aspek finansial. Dimana pengukuran kinerja ini tidak begitu komprehensif dalam mengukur kinerja suatu perusahaan yang mengakibatkan sulit untuk memperbaiki kondisi internal dan eksternal perusahaan sehingga berdampak pada lambatnya laju pertumbuhan perusahaan.
Metode performance PRISM yang dikolaborasikan dengan metode IPA dan AHP digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan suatu pengukuran kinerja yang komprehensif dengan melibatkan peran stakeholder untuk melengkapi indikator kinerja yang selama ini diberikan dalam mengukur kinerja perusahaan. Dengan identifikasi kebutuhan dan kontribusi stakeholder, diperoleh indikator kinerja sebagai indikator keberhasilan kinerja perusahaan.
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat 30 indikator kinerja atau KPI yang dapat menggambarkan kondisi kinerja perusahaan, terdiri dari 4 KPI kepuasan stakeholder, 10 KPI strategi, 8 KPI proses, 4 KPI kapabilitas, 4 KPI kontribusi stakeholder.

The performance measurement conducted by the IT consultant firms this day focused solely on the financial aspect. Where the performance measurement is not too compherensive in measuring the performance of a company which cause it’s hard to improve the internal and external conditions of a company and has impact on the slow growth rate of a company.
The performance PRISM method colaborated with IPA and AHP methods were used in this study in order to get the a performance measurement comprehensively by involving stakeholder to complete the performance indicators which have been given in measuring the company’s performance. With the identification of the stakeholder needs and contributions, obtained the performance indicators as the success indicators of a company’s performance.
From this research known that there were 30 performance indicators or KPIs which can describe the condition of the company's performance, consisting of 4 KPIs of stakeholder satisfaction, 10 KPIs of strategy, 8 KPIs of process, 4 KPIs of capability, 4 KPIs of stakeholder contributions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
David Hartanto
"Assessment Center merupakan metode moderen yang digunakan dalam penilaian kompetensi. Skripsi ini membahas mengenai evaluasi program assessment center dalam sektor publik untuk para pejabat struktural yakni di Kementerian Agama. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam. Hasil Penelitian ini adalah Kementerian Agama masih belum menerapkan pilot project sesuai dengan assessment center didalam organisasi. Perlu adanya perbaikan dalam sistem pemilihan assessor.

Assessment Center is a modern method that used by management to do competency assessment. This thesis is about Evaluation on Assessment Center Programme can run in public organization, in this case Ministry of Religion. Qualitative is the method that used to do the research with a deep interview technic. The result of this research is assessment center at Ministry of Religion still have improvement. They need to follow the theory of assessment center and need to train internal assessor."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Wulandari
"Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) merupakan salah satu instansi pemerintahan yang berkewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP tidak hanya melekat pada BPK sebagai suatu lembaga, tetapi juga unsur-unsur pelaksana BPK sebagai mana dinyatakan dalam peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 13 yang menyatakan bahwa instansi yang wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja diantaranya adalah Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga dan Unit kerja mandiri yang ditetapkan.
Sejak tahun 2008 BPK RI menerapkan sistem pengukuran kinerja yang menggunakan metode balanced scorecard (BSC) untuk mengukur dan memonitor implementasi dari Rencana Strategis BPK. Dengan menggunakan balanced scorecard, diharapkan BPK RI dapat menghubungkan strategi organisasi dengan kinerja organisasi. Dalam BSC untuk memantau kinerja organisasi digunakan Indikator Kinerja Utama (IKU). Sasaran strategis yang disusun BPK RI didalam balanced scorecard harus diturunkan dan diselaraskan (cascading) di unit kerja yang berada dibawahnya, yaitu Biro Teknologi Informasi. Akan tetapi saat ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap Indikator Kinerja Utama Biro Teknologi Informasi.
Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi terhadap karakteristik dari IKU Biro Teknologi Informasi serta keselarasan antara BSC di tingkat Biro Teknologi Informasi terhadap BSC di organisasi BPK. Evaluasi tersebut akan dilakukan diseluruh IKU Biro Teknologi Informasi sebagai ukuran kinerja BSC. Didalam penelitian ini akan dibuat hubungan antara IKU tingkat BPK RI sebagai tingkatan tertinggi dan Biro Teknologi Informasi sebagai unit dibawahnya. Dengan adanya evaluasi tersebut diharapkan dapat digunakan oleh Biro Teknologi Informasi dalam merancang scorecard yang selaras dengan BSC BPK RI untuk tahun – tahun kedepannya.

The Audit Board of The Republic of Indonesia (BPK RI) is one of the government institutions are obliged to draw up Government Accountability Report (LAKIP). Preparation of performance reports are not only attached to the BPK as an institution, but also elements implementing BPK, as stated in the regulations which the Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 on Guidelines for Determination of Performance and Reporting Performance Accountability Government Pasal 13 which states that the institutions must prepare a report the performance accountability including Organizational Unit Eselon I in the Ministry / Agency and self-assigned working units.
Since 2008 BPK RI implementing performance measurement system using the balanced scorecard (BSC) to measure and monitor the implementation of the Strategic Plan for BPK. By using balanced scorecard, BPK RI expected can connect organizational strategies with organizational performance. In the BSC, to monitor the performance of the organization is used Key Performance Indicators (KPI). Objective arranged in balanced scorecard BPK RI should be lowered and aligned (cascading) at working units that are below it, namely the Bureau of Information Technology (Biro TI). But in this has never been evaluated Key Performance Indicators Bureau of Information Technology.
In this research will be evaluated against the characteristics of KPI in Biro TI also alignment between the BSC at Biro TI to the BSC in the organization BPK. The evaluation will be conducted throughout Biro TI KPI as a measure of the performance of the BSC. In this study will be made the relationship between BPK RI KPI level as the highest level and Biro TI as a unit down. With the evaluation is expected to used by the Bureau of Information Technology in designing scorecard aligned with BSC BPK RI for years - years ahead.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
London: HMSO, 1993
004.24 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carla Bona Vita
"Nilai aset pemerintah pusat mencapai 2,188 triliun Rupiah pada tahun 2017, namun pemanfaatan yang dapat dilakukan hanya sebesar 430 miliyar Rupiah. Hal ini mendorong pemerintah untuk merancang portofolio aset untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan kinerja aset tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan keterkaitan indikator dan sub-indikator pada portofolio pemerintah pusat dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa indikator dan sub-indikator portofolio aset pemerintah pusat memiliki tingkat prioritas yang berbeda berdasarkan jenis aset pemerintah pusat.

Central government assets rsquo value hes reached 2.188 trillion Rupiah in 2017, but only 430 milliyar Rupiah is being exploited. This urges the government to design an asset portfolio to optimize the utilization and performance of the assets. This study aims to identify the relationship between indicators and sub indicators on the central government portfolio using the Analytical Hierarchy Process AHP method. The results show that central government asset portfolio indicators and sub indicators have different priority levels based on the type of its assets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Racmi Maryda Ramyakim
"Thesis ini meneliti mengenai pengukuran keberhasilan kinerja manajemen risiko dengan menggunakan sistem manajemen kinerja Balanced Scorecard (BSC). Pengukuran dilakukan setelah dilakukan integrasi dari kedua konsep melalui penerapan key risk indicator (KRI} da1am perumusan key performance indicator (KPI). Studi kasus dilakukan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSBI), yang telah mempunyai sistem manajemen risiko dan sistem manajemen kinerja dengan metode BSC. Hasil penelilian memperlihatkan bahwa penerapan KR1 dalam perumusan KPI di Divisi operasional KSEI, belum secam signifikan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan non-keuangan. Beberapa sebab kegagalan adalah kurangnya komitmen pengarnbil keputusan, belum diJakukannya monitoring KRl dan KPl secara periodik, dan masih adanya beberapa KPJ yang belum mempunyai KRI.

This paper discussed about measuring risk management performance against the expected goals by using the performance management system the Balanced Scorecard (BSC). The measurement were taken after both sistern are integrated through the implementation of key risk indicators (KRI) in the formulation of key performance indicators (KPI), The case studies conducted at the Indonesian Central Securities Depository (KSEI), which has already implemented risk management systems and performance management systems with BSC method. The results showed that the implementation of KRIs? in the formulation of KPIs' in KSEI operational divisions has not yet been able to significantly improve the performance of both divisions and-the Company. Some causes of failure are lack of commitment from decision makers, do not Periodically monitoring KRl and KPI.and some KPIs did not had KRI."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32056
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>