Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dicky Dwi Priambudi A S
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian tentang Analisis Pemanfaatan teknologi NirAwak Drone dalam meningkatkan kinerja Korps Lalu Lintas Polri. Penelitianini dilakukan dengan metode kualitatif yang bersumber dari data primer dansekunder dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1 Pada saat ini bentuk pemanfaatan teknologi drone yang dilakukan oleh KorlantasPolri dalam bidang lalu lintas, bentuk pemanfaatannya mencakup untuk kegiatanpemantauan lalu lintas dari udara, dan untuk kepentingan traffic accident analisis TAA yakni kegiatan olah TKP peristiwa kecelakaan lalu lintas; 2 Pemanfaatan teknologi drone yang dilakukan oleh Korlantas Polri dikaitkandengan laporan pengelolaan mudik pada tahun 2017 yang dinilai berhasilmengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi, maka pemanfaatanteknologi drone tersebut dapat dikatakan efektif; 3 Terdapat beberapa faktoryang menjadi kendala Korlantas Polri dalam menerapkan pemanfaatan teknologidrone untuk kepentingan lalu lintas, diantaranya adalah: faktor sumber dayamanusia; faktor anggaran; dan faktor sarana prasana atau fasilitas pendukung; 4 Pada masa mendatang, penggunaan dan pemanfaattan teknologi drone akanmerambah fungsi-fungsi pada sektor lainnya, diantaranya dalam bidang militer,dalam bidang pertanian, dalam bidang aerkologi, dalam bidang kesehatan, dalambidang misi kemanusiaan; dan dalam bidang pemadam kebakaran. Berdasarkanhasil temuan penelitian tersebut, maka disarankan agar pemanfaatan teknologidrone tersebut pada saat arus mudik dapat diperbanyak sehingga akanmemudahkan petugas dalam memetakan kemacetan lalu lintas yang terjadi; AgarKorlantas Polri dapat memperbanyak kerjasama terutama dengan lembagapendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri yang bergerak dalam bidangteknologi serta mengiktsertakan personel Korlantas Polri dalam pendidikan danlatihan maupun kejuruan yang berkaitan dengan teknologi drone, sehinggadiharapkan akan menghasilkan karya cipta buatan sendiri yang lebih canggih danmodern.

ABSTRACT
This thesis discusses the results of research on Analysis of Technologyutilization Nir Crew Drone in improving the performance of Police TrafficCorps. This research is conducted by qualitative method that comes fromprimary and secondary data with data collection method is done by observation,interview and documentation method. The results showed 1 At this time theform of utilization of drone technology conducted by Korlantas Polri in the fieldof traffic, the form of its utilization covers for air traffic monitoring activity, andfor the interest of traffic accident analysis TAA that is activity as though crimescene of traffic accident 2 The utilization of drone technology conducted byKorlantas Polri is related to the report of homecoming management in 2017which is considered successful in reducing the number of traffic accidents thatoccurred, hence the utilization of drone technology can be said to be effective 3 There are several factors that become the obstacle of Polri Korlantas inapplying the utilization of drone technology for the interest of traffic, such as human resources factor budget factor and facilities of facilities or supportingfacilities 4 In the future, the use and utilization of the drone technology willextend functions to other sectors, including in the military, in agriculture, inaercology, in the field of health, in the field of humanitarian missions and in thefield of fire extinguishers. Based on the findings of the research, it is suggestedthat the utilization of drone technology at the time of mudik flow can bereproduced so that will facilitate the officer in mapping the traffic jam thatoccurred In order to strengthen Korlantas Polri cooperation especially withinstitutions of higher education both within and outside the country engaged intechnology and mengiktsertakan personnel Korlantas Police in education andtraining and vocational related to drone technology, which is expected toproduce more sophisticated copyrighted works and modern."
2018
T49490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiarman
"Korps Lalu Lintas POLRI disingkat Korlantas POLRI merupakan satuan kerja pada tingkat Mabes POLRI yang berada di bawah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia bertanggung jawab dalam bidang keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Berdasarkan Lembaga survei menyatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi POLRI menurun sebesar 6% dari 80,2% periode sebelumnya menjadi 74,1%. Tantangan permasalahan kedepan semakin kompleks terlihat. Korlantas POLRI dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan lalu lintas antara lain terkait penegakkan hukum lalu lintas, pelayanan publik penerbitan SIM, BPKB, STNK dan lain sebagainya. Masalah utama yang dihadapi adalah belum terwujudnya integrasi data antar sistem di masing masing unit kerja dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan secara terukur serta layanan publik yang dapat memudahkan masyarakat. Metode dalam pengumpulan dan pengolahan data melalui studi dokumen, observasi, internal FGD dan wawancara terhadap unsur pimpinan Korlantas POLRI dan melibatkan Expertis di bidang IT. Metodologi yang digunakan adalah Ward and Peppard serta didukung dengan tools analisis meliputi analisis Mission Model Canvas (MMC), analisis Value Chain, analisis Balance Score Card (BSC), analisis Critical Succes Factors (CSF), analisis PESTEL, McFarlan’s Strategic Grid, benchmarking dan tren SI/TI. Penelitian ini menghasilkan tiga strategi yaitu strategi bisnis SI, strategi TI dan strategi manajemen SI/TI yang berupa roadmap SI, roadmap TI, dan roadmap manajemen SI/TI sebagai bentuk perencanaan strategis SI/TI organisasi.

The Traffic Corps National Police Republic Indonesia of abbreviated as Korlantas POLRI is a work unit at the level of the Police Headquarters which is under the Chief of the National Police of the Republic of Indonesia responsible for the fields of security, safety, discipline and smooth traffic. Based on the results of the survey institute, it was stated that the level of public trust in the POLRI institution decreased by 6% from 80.2% in the previous period to 74.1%. The challenges of the problems ahead are increasingly complex. Korlantas POLRI is required to be able to solve traffic problems, including related to traffic law enforcement, public services for issuing driver's licenses, BPKB, STNK and SBST. The main problem faced is that there is no realization of data integration between systems in each work unit properly. This research aims to make strategic planning of information systems and information technology so that they can solve problems in a measurable manner and public services that can make it easier for the community. Methods in data collection and processing through document studies, observations, internal FGDs and interviews with elements of the leadership of the Korlantas POLRI and involving experts in the IT field. The methodology used is Ward and Peppard and is supported by analytical tools including Mission Model Canvas (MMC) analysis, Value Chain analysis, Balance Score Card (BSC) analysis, Critical Succes Factors (CSF) analysis, PESTEL analysis, McFarlan's Strategic Grid, benchmarking and SI / IT Trends. This research produce three strategies, namely SI business strategy, IT strategy and SI / IT management strategy in the form of SI roadmap, IT roadmap, and SI / IT management roadmap as a form of organizational SI / IT strategic planning."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Juliantoro
"Kepolisian merupakan salah satu aparat penegak hukum diantara sekian banyak aparat penegak hukum yang mempunyai kewenangan melakukan tugas penyelidikan dan penyidikan untuk semua perkara pidana. Dewasa ini Kepolisian telah melakukan perbaruan organisasi sebagai aparat hukum profesional dan adaptif terhadap perkembangan jaman. Di dibidang penyidikan tindak pidana, Polri mulai tahun 2017 menerapkan sistem Elektronik Manajemen Penyelidikan (EMP) sebagai bagian dari peningkatan layanan publik dalam penegakan hukum. Penelitian ini akan menelaah Implementasi Aplikasi Elektronik Manajemen Penyidikan Berbasis Komputer Dalam Meningkatkan Kinerja Penyidikan di Dittipidum Bareskrim Polri. Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir/ utama atas teori e-government, administrasi publik dan manajemen sumberdaya manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian bersifat mix-method dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Temuan penelitian menemukan bahwa pemanfaatan sistem E-MP sebagai penerapan e-government di lingkup Dittipidum POLRI telah berjalan cukup optimal dengan kontribusi yang positif dalam peningkatan kualitas penyidikan dan layanan publik kepada masyarakat. Sekitar 93.75% responden menyatakan bahwa pemanfaatan sistem E-MP akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan hukum dalam proses penyidikan tindak pidana dan 68.75% responden berpendapat bahwa E-MP meningkatkan akuntabilitas dan trasparansi layanan penyidikan bagi masyarakat.

Police organization is one of the law enforcement institutions with embedded authority in conducting investigation on criminal acts. Today, the Indonesian Police (POLRI) has transformed as modern and professional law enforcement institution that adaptive with the development of information technology. In criminal acts investigation, POLRI has applied e-investigation management (E-MP) systems as part of public service in law enforcement. This research looks further at the implementation of computer based e-investigation application in improving the investigation works in General Criminal Act Unit in Crimes Taskforce Unit (Dittipidum Bareskrim) of POLRI. This research applies the theoretical framework of e-government, public administration and human resource management. The research method used in this research combined the quantitative and qualitative method in a mix-method. The finding of this research has confirmed the hypothesis that E-MP system as e-government applicaton in Dittipidum POLRI has been running optimally with positive contribution towards the improvement of investigation and public services quality. Around 93.75% of respondents have stated that the use of E-MP systems has contributed to the improvement of law enforcement quality in investigation process and around 68.75% of respondents perceived that E-MP has improved the accountability and transparency in the investigation services for the public."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Khairunnisa
"Peningkatan kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada tahun 2017-2018 sebesar 5%, dan pada tahun 2018-2019 terjadi peningkatan kecelakaan lalu lintas sebesar 7% pada skala Nasional. Pada skala Polda Metro Jaya peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas terjadi sebanyak 2.394 kasus pada 2018-2019. Pemerintah melalui Korlantas Polri membentuk National Traffic Management Center (NTMC) dengan tujuan untuk mewujudkan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib dan terpadu. Pelayanan diberikan berupa aplikasi NTMC Contact Center yang dikembangkan pada tahun 2017 untuk melengkapi pelayanan call center dan sms center yang sudah hadir sejak tahun 2014. Kemudahan penggunaan teknologi dan pemberian pelayanan yang berkualitas akan berdampak pada kepuasan masyarakat. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh penerimaan penggunaan teknologi, pengaruh kualitas pelayanan pada aplikasi NTMC Contact Center Korlantas Polri dan pengaruh secara simultan penerimaan penggunaan teknologi dan kualitas pelayanan pada aplikasi NTMC Contact Center Korlantas Polri terhadap tingkat kepuasan masyarakat dalam penanganan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Konsep teori pada Teknologi Acceptance Model, User Acceptance dan kepuasan masyarakat digunakan untuk menganalisis penerimaan penggunaan teknologi dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat pada aplikasi NTMC Contact Center Korlantas Polri. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif explanatory research dengan populasi sebanyak 10.000 orang yang mengunduh aplikasi NTMC Contact Center Polri pada google playstore, dari jumlah populasi dapat menghasilkan sampel sebanyak 100 orang menggunakan rumus slovin. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penerimaan penggunaan teknologi, pengaruh kualitas pelayanan, dan pengaruh secara simultan penerimaan penggunaan teknologi dan kualitas pelayanan pada aplikasi NTMC Contact Center yang positif dan signifikan terhadap tingkat kepuasan masyarakat dalam penanganan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

The increase in traffic accidents that occurred in 2017-2018 was 5%, and in 2018-2019 there was an increase in traffic accidents by 7% on a national scale. On the scale of Polda Metro Jaya, the increase in the number of traffic accidents occurred by 2,394 cases in 2018-2019. The government, through Korlantas Polri, established a National Traffic Management Center (NTMC) with the aim of realizing safe, secure, orderly and integrated road traffic and transportation services. Services are provided in the form of the NTMC Contact Center application which was developed in 2017 to complement the call center and sms center services that have been present since 2014. The ease of use of technology and the provision of quality services will have an impact on community satisfaction. The purpose of this research is to analyze the effect of acceptance of the use of technology, the effect of service quality on the NTMC Contact Center application of the National Police Corps and the simultaneous influence of the acceptance of technology use and service quality on the National Police Corps NTMC Contact Center application on the level of community satisfaction in handling traffic violations and accidents. . The theoretical concept of the Technology Acceptance Model, User Acceptance and community satisfaction is used to analyze the acceptance of technology use and service quality towards community satisfaction in the NTMC application. The research method used in this research is quantitative explanatory research with a population of 10,000 people who download the NTMC Contact Center Polri application on Google Playstore, from the total population can produce a sample of 100 people using the Slovin formula. The sampling technique used was the snowball sampling technique. The results showed that there was a positive and significant influence on the acceptance of technology use, the influence of service quality, and the simultaneous influence on the acceptance of technology use and service quality on the NTMC Contact Center application on the level of community satisfaction in handling traffic violations and accidents."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditama
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya transformasi pelayanan publik menuju Polri yang Presisi khususnya terkait perwujudan SDM yang unggul di era Police 4.0 yang dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas Polresta Mamuju yang belum optimal. Masih ditemukan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh anggota baik terkait dengan pungli maupun tidak professional dalam bertugas. Selain itu, juga masih banyaknya keluhan masyarakat terkait dengan kinerja Satuan Lalu Lintas Polresta Mamuju. Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menganalisa bentuk integritas personel, kompetensi personel serta balancing integritas dan kompetensi Satuan Lalu Lintas Polresta Mamuju dalam mewujudkan Polri yang Presisi.
Pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori keseimbangan, teori integritas, teori kompetensi, teori manajemen stratejik serta komsep Polri Presisi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk integritas Satuan lalu Lintas Polresta Mamuju dalam mewujudkan Polri yang Presisi yakni berkomitmen tinggi untuk tidak KKN, jujur, bersikap adil, bekerja sesuai SOP, serta tidak menyalahgunakan wewenang dan jabatan. Adapun kompetensi yang dimiliki personel yakni pengetahuan terkait UU No. 22 Tahun 2009, keterampilan teknis pada bidang lalu lintas serta memiliki sikap dan perilaku yang professional, akuntabel dan bertanggung jawab. Strategi dalam membentuk balancing integritas dan kompetensi dapat ditempuh dengan melakukan reformasi birokrasi dalam mewujudkan SDM Polri yang unggul di era Police 4.0, memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana transfer knowledge, etika dan integritas dari role model kepemimpinan, memperkuat sistem operasional prosedur melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan di luar Polri, serta melakukan pembenahan, perbaikan dan peningkatan kinerja berdasarkan dorongan semangat dari remunerasi dan control sosial.

This research is motivated by the existence of a transformation of public services into a Precise Police, especially related to the realization of superior human resources in the Police 4.0 era carried out by the Mamuju Police Traffic Unit which has not been optimal. There are still many violations committed by members, both related to extortion and not being professional in their duties. In addition, there are still many public complaints related to the performance of the Mamuju Police Traffic Unit. Based on these problems, this research is aimed at analyzing the forms of personnel integrity, personnel competence and balancing the integrity and competence of the Mamuju Police Traffic Unit in realizing a Precision Police.
The analytical tools in this study are the theory of balance, the theory of integrity, the theory of competence, the theory of strategic management and the concept of Precision Police. This type of research is a qualitative research with an exploratory approach.
The results of this study indicate that the form of integrity of the Traffic Unit of the Mamuju Police Traffic Unit in realizing a Precision Police is a high commitment not to KKN, being honest, being fair, working according to SOPs, and not abusing authority and position. The competencies possessed by personnel are knowledge related to Law no. 22 of 2009, technical skills in the field of traffic and have a professional, accountable and responsible attitude and behavior. Strategies in establishing a balance of integrity and competence can be pursued by carrying out bureaucratic reform in realizing superior Polri human resources in the Police 4.0 era, utilizing information technology as a means of transferring knowledge, ethics and integrity from leadership role models, strengthening operational procedures systems through collaboration with educational institutions in outside the National Police, as well as carrying out reforms, improvements and performance enhancements based on encouragement from remuneration and social control.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Juliantoro
"Kepolisian merupakan salah satu aparat penegak hukum diantara sekian banyak aparat penegak hukum yang mempunyai kewenangan melakukan tugas penyelidikan dan penyidikan untuk semua perkara pidana. Atas dasar itu aparat kepolisian dituntut untuk dapat mengembangkan dirinya sebagai aparat hukum profesional yang mampu menerapkan hukum positif dalam kasus yang konkrit. Peningkatan sumber daya manusia dalam kepolisian tidak dapat ditunda-tunda lagi dengan percepatan munculnya aturan-aturan baru, adanya perubahan aturan, kompleksitas modus operandi kejahatan dan perkembangan teknologi. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka niscaya penegakan hukum dapat berjalan sebagaimana mestinya.Sebagai langkah perbaruan organisasi dan menjawab tantangan jaman khususnya dibidang penyidikan tindak pidana, Polri mulai tahun 2017 menerapkan sistem Elektronik Manajemen Penyelidikan (EMP) mulai dari tahapan awal perkara hingga selesai dan ini wajib dipedomani oleh seluruh penyidik Polri. Penelitian ini akan menelaah Implementasi Aplikasi Elektronik Manajemen Penyidikan Berbasis Komputer Dalam Meningkatkan Kinerja Penyidikan di Dittipidum Bareskrim Polri.

The police are one of the law enforcement officers among the many law enforcement officers who have the authority to carry out investigations and investigations for all criminal cases. On this basis, the police are required to be able to develop themselves as professional law enforcement officers who are able to apply positive law in concrete cases. The increase in human resources in the police cannot be delayed any longer with the acceleration of the emergence of new regulations, changes in the rules, the complexity of the modus operandi of crime and technological developments. If this is not done, law enforcement will undoubtedly run as it should. As a step to reform the organization and answer the challenges of the times, especially in the field of criminal investigations, the National Police starting in 2017 implemented an Electronic Investigation Management (EMP) system starting from the initial stages of the case to completion and this is mandatory. guided by all Police investigators. This research will examine the Implementation of Computer Based Investigation Management Electronic Applications in Improving Investigation Performance at the Dittipidum Bareskrim Polri."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamsir Azhar
"ABSTRAK
Drone adalah pesawat jenis baru yang diterbangkan oleh operator dengan
menggunakan kontrol eksternal atau bahkan dengan kemampuan
mengendalikan diri secara otonom melalui program yang telah tertanam di
dalamnya. Drone yang disebut juga Pesawat Tanpa Awak (Unmanned Aerial
Vehicle/UAV) berguna untuk pelayanan sipil, pemerintahan dan banyak
dipakai oleh layanan militer. Dengan kegunaan drone yang sangat banyak
maka akan terbuka lapangan pekerjaan baru sebagai operator drone.
Mengingat operator drone sebagai pekerjaan profesional, maka akan selalu
berkaitan dengan beban kerja. Beban kerja didefinisikan sebagai hal yang
dikeluarkan oleh individu, mengingat kapasitas mereka, hingga mencapai
tingkat tertentu kinerja pada tugas dengan spesifik tuntutan. Tujuan utama
dari penelitian ini adalah untuk menganalisa keterkaitan antara beban kerja
terhadap kinerja agar dapat memberikan evaluasi berupa masukan kepada
calon-calon operator drone ke depannya. Penelitian dilakukan menggunakan
Metode NASA-TLX dan Regresi. Penelitian ini dilakukan dengan 30 Pria yang
teridiri dari komunitas, industri kreatif dan pengguna drone DJI – Phantom.
Metode NASA-TLX diperlukan untuk mengukur beban kerja dan setelah
observasi dilakukan tahap selanjutnya adalah uji Regresi dengan
menggunakan tools Statistical Product and Service Solution ( SPSS )

ABSTRACT
Drone is a new type of aircraft that is flown by an operator using an external
control or using the ability to control themselves autonomously through a
program that has embedded in it. Drone that is also called Unmanned Aircraft
(Unmanned Aerial Vehicle / UAV) is useful for the civil service, government
and widely used in the military services. With the number of advantages of
drones, it will give new job opportunity as a drone operator. Since drone
operator is a professional work, it will always be associated with the work
load. Workload is defined as a thing that given by an individual, depending on
the capacity, in order to achieve a certain level of performance on specific
tasks with the demands. The main objective of this study was to analyze the
relation between workload and performance in order to be able to provide
evaluation in the form of suggestions and advices for the better future of
drone operators. The study was conducted using the NASA-TLX and
Regression method. It was conducted with 30 men consisting creative
industries and drone DJI users- Phantom. NASA-TLX method is needed to
measure the workload. After the observation was done, the next step was to
use tools Regression Statistical Product and Service Solutions (SPSS)."
2015
S60906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Widiarta
"ABSTRAK
Model pemetaan TASP+T sebagai pengembangan dari model pemetaan TASP
digunakan dan diuji keberlakuannya untuk memetakan potensi perilaku koruptif
dalam pelayanan lalu lindas di kepolisian. Alih-alih menekankan pada proses
identifikasi suatu peristiwa tergolong sebagai korupsi, penelitian ini difokuskan untuk
menunjukkan faktor penyebab internal dan pola-pola dari suatu peristiwa yang
memenuhi unsur sebagai korupsi. Secara khusus, penelitian ini membuktikan asumsi
bahwa setiap peristiwa yang melibatkan perilaku koruptif dapat dipetakan kedalam
lima dimensi pemetaan TASP+T yaitu Type, Activitiy, Sector, Place, dan Time. Hasil
pemetaan perilaku koruptif dalam pelayanan lalu lintas di kepolisian menunjukkan
bahwa perilaku dan potensi perilaku koruptif tertinggi adalah Pungli melalui
pungutan melebihi ketentuan yang dilakukan secara rutin oleh unit pelayanan SIM
yang merupakan revenue earning units di lokasi pelayanan. Tingginya perilaku
koruptif oleh unit-unit yang memberikan pelayanan secara rutin menunjukkan bahwa
pelaku kejahatan cenderung melakukan kejahatan pada wilayah-wilayah yang mereka
kenal dan pahami melalui kegiatannya sehari-hari dan teridentifikasi memberikan
peluang untuk melakukan kejahatan, dan pilihan untuk melakukan perbuatan
menyimpang / kejahatan tidak hanya dipengaruhi oleh situasi yang bersifat seketika,
namun juga pengalaman dan perilaku sehari-hari.

ABSTRACT
The TASP + T mapping model as a development of the TASP mapping model was
used and tested in this study to analyze corruptive events in the INP traffic police
service. Instead of emphasizing to the identification process of an event to be
classified as corruption, this study is focused on indicating the underlying factors and
patterns of an event that meets the elements of corruption. This research finds that
every corruptive events in the INP traffic police service can be mapped into five
dimensions, which are Type, Activity, Sector, Place, and Time. In particular, TASP+T
mapping models shows that the highest possibility of corruptive behavior in the INP
traffic police service is illegal levies over the base fare that occurred routinely by the
driving license service unit within the service location. Higher corruptive events
occurred within the regular based service unit shows that the corrupt officers tend to
committed corrupt conduct within familiar and well understand area and activities,
with any incidental factors or daily experiences as the supporting element."
2017
T49019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yomi Guno
"Unmanned aerial vehicle (UAV) di Indonesia lebih dikenal sebagai Pesawat Udara Nir Awak (PUNA). Biasanya dioperasikan untuk misi pengintaian, pemantauan atau pengamatan dari udara. Wahana PUNA mempunyai konstruksi yang ringan sehingga mudah untuk melakukan manuver terbang dan cocok untuk semua kondisi. Jenis PUNA yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Wulung, Gagak, Pelatuk, Alap-Alap dan Sriti.
Data link dari pemantauan udara diperlukan komponen pendukung transmitter yang dipasang di pesawat yaitu antena. Antena harus berukuran kecil dan ringan dikarenakan keterbatasan kapasitas dari payload PUNA. Saat ini PUNA menggunakan antena dipole yang masih memiliki beberapa kelemahan, termasuk kerentanan terhadap gesekan angin (drag effect). Oleh karena itu digunakan antena mikrostrip untuk meningkatkan kinerja transmisi sinyal dari PUNA ke Ground Control Station (GCS). Antena mikrostrip dipilih karena memiliki hambatan gesekan yang rendah, ringan, mudah untuk dipabrikasi dan biaya murah.
Penempatan antena harus diperhatikan untuk memastikan transmisi yang baik. Dalam penelitian ini, antena mikrostrip bekerja di frekuensi 2,35 GHz untuk aplikasi video yang ditempatkan di dalam badan pesawat (fuselage). Simulasi co-site interference dilakukan pada frekuensi kerja data link di 900 MHz dengan penempatan antena data link di permukaan atas (canopy) PUNA.
Hasil pengukuran di ruang anechoic chamber, antena mikrostrip di dalam badan pesawat (fuselage) mampu bekerja pada frekuensi 2,35 GHz dengan bandwidth 60 MHz, rentang frekuensi dari 2,31 GHz sampai dengan 2,37 GHz. Hasil pengukuran return loss pada frekuensi 2,35 GHz adalah -23,85 dB dan gain antena sebesar 3,81 dBi.

Unmanned aerial vehicle (UAV) in Indonesia is commonly known as Pesawat Udara Nir Awak (PUNA). PUNA is usually operated for reconnaissance missions such as intelligence, monitoring or observation from the air. PUNA platform has a light weight construction so it will be easy to perform maneuver and suitable for all kinds of conditions. Many types of PUNA has been developed by Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) such as Wulung, Gagak, Pelatuk, Alap-Alap and Sriti.
Data link from aerial observation, required transmitter mounted on the aircraft and components of the constituent is antenna. Antenna must have a small size and light in weight, because the limitation due to the payload capacity. Currently used in the PUNA, is a dipole antenna which still has some weakness, including its susceptibility to the wind (drag effect). So, designing a microstrip antenna will improve the signal transmission performance from PUNA to Ground Control Station (GCS). The microstrip antenna is chosen because this type of antenna has low profile drag, light weight, easy for fabrication and of course low cost. After an antenna design optimization, the antenna placement should be noted to ensure a good transmission.
In this research, the microstrip antenna will be operated at 2.35 GHz for video monitoring and the antenna itself will be placed inside the fuselage. Simulated co-site interference will be performed at the operational frequency of data link antenna, which is 900 MHz, with the placement in the upper surface (canopy) of the PUNA.
The measurements in the anechoic chamber, showed that the internal fuselage microstrip antenna worked at the frequency of 2.35 GHz with a bandwidth 60 MHz (2.31 GHz up to 2.37 GHz), while the return loss measured at 2.35 GHz is -23.85 dB and the gain of antenna is 3.81 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sendhi Januarlin
"ABSTRAK
Peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh Bripka Teguh Dwiyanto,seorang anggota Polri yang berdinas di Korps Brimob Polri pada tanggal 15 Mei2017 adalah kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh anggota Polri untukkesekian kalinya. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor penyebab anggotaKorps Brimob Polri seperti Bripka Teguh Dwiyanto dengan bidang tugaskontijensi melakukan tindakan bunuh diri.Dalam penelitian ini, permasalahan yang diteliti adalah bagaimanagambaran umum mengenai Kompi I Batalyon A Resimen III Pasukan PeloporKorps Brimob Polri, apakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya bunuh diriyang dilakukan oleh personel Korps Brimob Polri serta bagaimana Polapembinaan anggota Polri untuk menghindari anggota melakukan bunuh diri.Penelitian ini menjelaskan tentang apa yang menjadi faktor penyebabterjadinya bunuh diri yang dilakukan oleh personil Korps Brimob Polri atas namaBripka Teguh Dwiyanto dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifatdeskriptif. Kemudian untuk sumber data dipilih dengan metode purposive dansnowball sampling. Pengumpulan data dalam metode ini digunakan tiga metode,yaitu : obesrvasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Adapun untukmetode analisis data, peneliti menggunakan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajiandan verifikasi data.Dalam akhir penelitian, disimpulkan bahwa personel Korps Brimob Polriyang melakukan bunuh diri adalah karena faktor psikologis dimana yangbersangkutan sedang menjalani pemeriksaan secara internal terkait insidentertembaknya kaca pada sebuah rumah milik masyarakat dari senjata dinas.Dengan melihat kejadian ini, maka faktor psikologis dalam pembinaan SumberDaya Manusia Polri agar lebih mendapat perhatian dan Polri Pendidikan pelatihandi lembaga Polri agar mengakomodir jenis pendidikan yang bertujuanmeningkatkan kapasitas diri dari segi psikologis.
ABSTRACT
Suicide case which carried out by Bripka Teguh Dwiyanto, a member ofPolice Corps active in Mobile Brigade Corps Brimob on May, 15th, 2017, wasthe incident by police personnel for the umpteenth times. The study discus aboutthe causative factors of commit suicide such a case like Bripka Teguh Dwiyantowith contingency function did.In this study, the problem examined a general overview about theCompany I Battalion, A Regiment of the III Army Corps Pioneer, the cause of thesuicide factor of the personnel Brimob Corps, and how a pattern guidance policepersonnel to avoid the members from committed suicide.This research explains what is the cause of suicide committed bypersonnel of Police Mobile Brigade Corps in the name of Bripka Teguh Dwiyantois using a descriptive qualitative approach. The source of data was selected in amethod of purposive and snowball sampling method. Data collected use threemethods observation, in depth interviews and study of documents. The dataanalysis methods it uses three stages, they are data reduction, presentation anddata reduction.The result of the study includes the cause of committed suicide of BrimobCorps personnel was because of psychological factor, where the recipient wasundergoing internal investigation related to the glass of resident rsquo s house whichshoot by the official weapon. It shows that the psychological factor for developinghuman resource of the police need to be more concerned, and such a specifiedtraining or education in order to increase the psychological capacity have to beaccommodated by the Police Force"
2017
T49017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>