Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riadinni Alita
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu AKI dan komplikasi merupakan permasalahan dimasa perinatal yang disebabkan kondisi ibu hamil maladaptif selama kehamilan. Diperlukan terapi selama trimester III untuk meningkatkan kenyamanan kehamilan. Tujuan riset ini untuk menguji pengaruh self hypnosis terhadap penurunan ketidaknyamanan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini merupakan randomized clinical trial dengan penentuan kelompok intervensi dan kontrol menggunakan randomisasi blok. Sampel penelitian berjumlah 66 responden, terdiri dari 33 responden sebagai kelompok intervensi yang diberikan self hypnosis selama dua minggu dan 33 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Maternal Physical Discomfort Scale MPDS dan Prenatal Self- Evaluation Questionnaire PSEQ-II . Hasil penelitin menunjukkan penurunan rerata ketidaknyamanan kehamilan setelah self hypnosis pada kelompok intervensi p=0,001; ?=0,05 . Penelitian ini merekomendasikan instrumen MPDS untuk mengukur ketidaknyamanan kehamilan dan self hypnosis dapat dikombinasikan dengan intervensi lain yang meningkatkan kenyamanan selama kehamilan
Maternal death and complication are problems during perinatal period caused by women rsquo s maladaptive conditions during pregnancy. Treatment is required during third trimester to increase pregnancy comfort. This research aimed to assess self hypnosisto decrease discomfort during third trimester. This randomized control trial applied randomization block for differenting both treatment and control groups. Total sample were 66 respondents, which involved 33 treatment group who received self hypnotherapyin two weeks and 33 respondents as the control group. Instrument utilised were Maternal Physical Discomfort Scale MPDS and Prenatal Self Evaluation Questioner PSEQ II Indonesian Version. There are decrease of pregnancy discomfort after self hypnosis intervention p 0,001 0,05 . This finding recommends utilisation of MPDS Indonesian Version for to assess pregnancy discomfort and propose self hypnosis which combined with other interventions to increase comfort during pregnancy. "
Depok: 2018
T49251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p value: 0,135; α = 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.

One of causes of high maternal mortality rate is obstetric complications which rise through obstetric danger signs. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy care behavior to prevent further complications.
The aim of this study was to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study used descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in Puskesmas Cimanggis and Puskesmas Sukmajaya.
This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women (p value: 0,135; α = 0,05). This study recommended health care professional to motivate pregnant women in practicing better pregnancy care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p= 0,135; α= 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.
Knowledge of Obstetric Danger Signs and Pregnancy Caring Behaviors among Third Semester Pregnant Women. Obstetric complications have been known as one of the causes of high maternal mortality rate. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy caring behaviors in preventing further complications. This study aimed to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study applied a descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in two community health care centers. This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behaviors among third trimester pregnant women (p= 0.135; α= 0.05). This study recommends that health care professional should motivate pregnant women to take a care of their pregnancy."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Fauzi
"Anemia gizi yang disebabkan karena kekurangan zat besi masih merupakan masalah gizi utama di Indonesia. SKRT tahun 1995 menunjukkan bahwa 50,9 % ibu hamil menderita anemia, sedangkan pada kehamilan trimester III angkanya sebesar 49,2 %. Hasil survey anemia gizi ibu hamil di kabupaten Donggala tahun 1996, juga menunjukkan angka anemia yang sangat tinggi, yaitu 92,12 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa anemia gizi ibu hamil masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan cakupan suplementasi tablet tambah darah (Fe3) ibu hamil dan faktor lainnya yang berhubungan dengan kadar Hb ibu hamil trimester III, yang nantinya dapat dijadikan masukan untuk perencanaan program penanggulangan anemia gizi ibu hamil. Penelitian dilakukan di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, dan sebagai unit analisisnya adalah ibu hamil, yang usia kehamilannya _> 7 bulan pada saat penelitian dilakukan, baik pada wanita primigravida maupun multigravida.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dan cara pengambilan sampelnya dilakukan dengan pendekatan metode multistage random sampling dengan jumlah sampelnya sebanyak 150 ibu hamil trimester III. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 63,5 % ibu hamil trimester III di Kabupaten Donggala menderita anemia. Persentase anemia ini lebih tinggi pada daerah dengan cakupan suplementasi tablet tambah darah yang rendah (< 80 %) dibandingkan dengan daerah yang cakupan suplementasi tablet tambah darahnya tinggi (? 80 %).
Hasil uji bivariate menunjukkan hubungan bermakna, antara cakupan suplementasi tablet tambah darah (Fe3) ibu hamil, konsumsi tablet tambah darah, tingkat pendidikan ibu, alat kontrasepsi hormonal dan ukuran LILA ibu dengan kadar Hb ibu hamil. Sedangkan variabel lain seperti : umur ibu, tingkat pengetahuan, status pekerjaan, usia kehamilan, dan jarak kehamilan, berbeda tapi tidak bermakna, dan variabel paritas tidak bermakna. Selain itu uji bivariate antara cakupan suplementasi tablet tambah darah dengan konsumsi tablet tambah darah menunjukkan hubungan yang bermakna.
Dari hasil uji analisis multivariate, terdapat tiga variabel yang berhubungan bermakna dengan kadar Hb ibu hamil, yaitu variabel konsumsi tablet tambah darah, tingkat pendidikan, dan ukuran lingkar lengan atas (LILA). Dari ketiga variabel tersebut, LILA merupakan variabel yang paling dominan.
Karena masih rendahnya konsumsi tablet tambah darah, dimana faktor tersebut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kadar Hb ibu hamil, maka perlu adanya upaya peningkatan KIE yang berkaitan dengan konsumsi tablet tambah darah. LILA ibu merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kadar Hb ibu hamil, oleh karena itu ukuran lingkar lengan atas ibu dapat dijadikan indikasi anemia. Dengan demikian upaya peningkatan KIE pada ibu yang LILA nya < 23,5 cm perlu dilakukan.
Mengingat cakupan suplementasi tablet tambah darah berkaitan dengan konsumsi tablet tambah darah, sementara konsumsi tablet tambah darah berpengaruh terhadap kadar Hb ibu hamil, maka upaya peningkatan cakupan program suplementasi tablet tambah darah harus terus dilakukan, dengan penekanannya pada aspek monitoring program dan diupayakan agar tablet tambah darah diberikan lebih dini kepada ibu hamil.
Daftar bacaan : 57 (1972 - 2001)

The Coverage Role of Iron Tablet Supplemental (Fe3) from Pregnant Mother and Other Factors to Mother's Hemoglobin (Hb) Content on the Third Trimesters in Donggala Regency, Central Sulawesi Province Year of 2001Nutritional anemia because of the iron deficiency is still became particular problem of nutrition in Indonesia. SKRT in the year of 1995, shown that of 50,9 percent of mother in pregnancy has suffered of anemia, whereas in pregnancy within the third trimester, it's figure amount of 49,2 percent. Data of survey reported that nutritional anemia of pregnant mother, 1996 in Donggala Regency as well that the number of anemia are very high, that is 92,12 percent. The matter, shown that nutritional anemia of pregnant mother is still remaining a problem seriously.
This research has aim to identify the role of coverage of iron tablet supplemental (Fe3) from pregnant mother and other factor in relation to mother's Hb content on the third trimester, for the next it can be made an input for planning program of tackling to nutritional anemia of pregnant mother.
The research conducted in Donggala Regency, Province of Central Sulawesi and as analysis unit is pregnant mother with pregnant aged of _> 7 months during research conducted of the both for women in first pregnancy (Primigravida) and multi pregnancy (Multigravida).
Design research applied cross sectional and the ways of adopting the sample carried out by approaching multistage random sampling method with
total of it's samples as many of 150 mother pregnancies on the third trimester. This results of research concluded that 63,5 percent of pregnant mother on the third trimester in Donggala Regency has anemia. This anemia percentage is higher at site with coverage of iron tablet supplemental is low (< 80 percent) than coverage's site of iron tablet supplemental is high (_> 80 percent).
The result of bivariate test indicated that value a significant relation among coverage of iron tablet supplemental (Fe3) from pregnant mother, iron tablet consumption, education level of mother, hormone contraception device and mid-upper arm circumference (MUAC) of mother with Hb content of mother age, knowledge-level, occupation status, age of pregnancy, and range of pregnancy were different but no significant, and variable parity has no significant.
From the result of multivariate consumption iron tablet supplemental, education Ievel and mid-upper arm circumference measurement (MUAC), from the three of those variables upper hand measurement is the most dominant variables.
Due to the consumption for iron tablet supplemental is low remain that the related factor is one of influencing factor to Hb content of pregnant mother, therefore, attempts to increase KIE (Communication, Information and Education) that related with consumption of iron tablet supplemental is apparently needed. The mid-upper arm circumference (MUAC) relating with Hb content of mother pregnant, as a result upper hand measurement of mother can be made anemia indication. Thus, attempts to increase KIE of mother whose mid-upper ann circumference (MUAC) measurement of < 23,5 cm is necessary followed up.
Considering that coverage of iron tablet supplemental relating with iron tablet consumption while consume iron tablet impact to Hb content of pregnant mother attempts to increase coverage of iron tablet supplemental must be done continuity by stressing to aspect of monitoring program and attempted that iron tablet is earlier given to pregnant mother.
References : 57 (1972 - 2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Ayu Wardani
"Ibu hamil yang berusia remaja seringkali mengalami ketidakpercayaan diri dalam merawat bayi. Kepercayaan diri dalam merawat bayi merupakan komponen penting dalam persiapan peran sebagai ibu. Diperlukan edukasi selama trimester III untuk mempersiapkan ibu dalam merawat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh edukasi secara individu tentang perawatan bayi terhadap peningkatan maternal self-efficacy pada ibu hamil remaja trimester III.
Desain penelitian menggunakan randomized controlled trial dengan jumlah responden 60 dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi yang dilakukan randomisasi dan pelaksanaan penelitian menggunakan double blinding. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner The Self-Efficacy for Self and Health Care, Perceived Social Support from Family PSS-Fa dan Adolescent Prenatal Questionnaire APQ.
Hasil penelitin menunjukkan ada pengaruh edukasi secara individu tentang perawatan bayi terhadap peningkatan rerata maternal self-efficacy sebesar 11,733 dengan nilai p= 0,001. Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi secara individu tentang perawatan bayi pada ibu hamil remaja saat kunjungan ANC.

Teenage pregnancy women often experience self efficacy in caring for the baby. Confidence in caring for the baby is an important component in the preparation of the role of mother. Education is required during third trimester to prepare mother in caring for the baby. The purpose of this study to examine the effect individual education about baby care on improvement maternal self efficacy in adolescent pregnant third trimester.
The research design using randomized controlled trial with 60 respondents divided into control group and intervention, conducted randomization and implementation of research using double blinding. The instruments used Self Efficacy for Self and Health Care questionnaire, Perceived Social Support from Family PSS Fa and Adolescent Prenatal Questionnaire APQ.
The results of the study showed effect of individual education on infant care to increase maternal self efficacy with average of 11,733 with p 0,001. This study recommends providing individualized education on infant care in adolescent pregnant during an antenatal care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Reza Prabowo
"Salah satu cara menurunkan angka kematian ibu adalah meningkatkan kualitas pelayanan antenatal. Penelitian ini mencari hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Koja pada Maret 2013. Sampel diambil sebanyak 109 orang dengan metode konsekutif. Kualitas pelayanan antenatal dinilai melalui daftar tilik. Sedangkan pengetahuan, sikap, dan perilaku melalu kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square. Mayoritas ibu hamil dalam golongan tidak berisiko, berpendidikan lebih tinggi, tidak bekerja, beban finansial keluarga di bawah rata-rata, paritas tidak lebih dari dua, dalam trimester ketiga, memiliki kunjungan yang lebih, ditemani saat berkunjung, dan tidak memiliki pengalaman pemeriksaan kehamilan. Kualitas pelayanan antenatal yang baik 42,2% dan tenaga kesehatan belum mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, dan memberi edukasi menyusui. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil baik. Ada hubungan kualitas pelayanan antenatal (p=0,010) dan pendidikan (p=0,020) serta pekerjaan (p=0,039) ibu hamil terhadap pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan. Ditambah, ada hubungan antara pendidikan (p=0,017) ibu hamil dengan perilaku mengenai pemeriksaan kehamilan. Kualitas pelayanan antenatal di Puskesmas Kecamatan Koja perlu ditingkatkan dengan memperketat aturan mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan serta edukasi menyusui untuk meningkatkan keamanan dan wawasan pasien.

One way to reduce maternal mortality rate is to improve antenatal care (ANC) quality. This research finds association between quality of ANC with knowledge, attitude, and practice about pregnancy assessment. Research design is cross-sectional. Data collection was performed at Puskesmas Kecamatan Koja on March 2013 and 109 subjects taken with consecutive sampling method. Quality of ANC is valued in checklist, while knowledge, attitude, and practice is valued by questionnaire. Data was analyzed with chi-square test. The majority of pregnant women there are in unrisk, higher education level, unemployed, below average finance, not more than two parities, in third trimester, have more visits, accompanied while visiting ANC, and no pregnancy assessment?s experience. Good quality of ANC is 42,2% and healthcare giver haven?t washed their hands, wore gloves, and given lactacy education. Knowledge, attitude, and practices is good. There is significant difference between quality of ANC (p=0,010), education level (p=0,020), and occupation (p=0,039) with knowledge about pregnancy assessment. In addition, there is siginificant differences between education level and pregnant women?s knowledge (p=0,017). Quality of ANC at Puskesmas Kecamatan Koja needs improving by strict policy in washing hands, wearing gloves, and lactacy education in order to increase patient safety and knowledge."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keteraturan Ante Natal Care pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi
adanya tanda-tanda pre eklampsia sehingga tindakan preventif diharapkan
dapat menurunkan angka kejadian pre eklampsia dan eklampsia sehingga
menurunkan morbiditas dan mortalitas Ibu dan janin. Selain keteraturan
Ante Natal Care terdapat faktor predisposisi yang ikut mempengaruhi
kejadian pre eklampsia diantaranya adalah usia, paritas, pendidikan, riwayat
penyakit hipertensi dan status psikologis ibu. Tujuan penelitian ini adalah
memperjelas konsep keteraturan Ante Natal Care terhadap kejadian Pre
eklampsia pada ibu hamil. Metode penelitian deskriptif perbandingan
dengan cara pengambilan data secara retrospektif. Pengambilan sampel
dilakukan secara Consecutive dari tanggal 16-27 Juli 2001 di Poliklinik
Kebidanan dan Rawat Inap RSUPN Cipto Mangunkusumo. Diperoleh
sampel sebanyak 30 kasus yang terdiri dari 18 kasus Pre eklampsia ringan
dan 12 kasus pre eklampsia berat. Data yang terkumpul dianalisa dngan
statistik deskriptif perbandingan dan dilakukan uji perbedaan kemaknaan
dengan uji non parametrik Chi Square tabel 2 x 2. Hasil Penelitian : Pada
kasus Pre Eklampsia Ringan (PER) yang melakukan ANC teratur ditemukan
sebanyak 10 kasus (56%) dan pada Pre Eklampsia Berat (PEB) angka kejadian
sangat kecil yaitu 2 kasus (16,7 %). Sebaliknya pada kasus PER yang tidak
melakukan ANC dengan teratur sebanyak 8 kasus (44%) dan pada kasus PEB
sejumlah 10 kasus (83,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa dengan ANC teratur
semakin banyak kasus PER terdeteksi dan jumlah kasus PEB semakin
berkurang, Setelah uji X2 dengan df = 1 menunjukkan perbedaan yang
bermakna pada ibu hamil yang melakukan ANC teratur dan tidak teratur
terhadap kejadian pre eklampsia (X2 = 4,54 dan £2 = 0,025)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5059
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Wirasiti
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perjalanan asma pada kehamilan yaitu gambaran gejala asma pada trimester I, II, III dan setelah melahirkan. Parameter untuk menilai perbaikan maupun perburukan gejala asma adalah dengan menilai perbaikan skor gejala asma menggunakan kartu harlan yang mencakup skor batuk, gangguan tidur, aktiviti, mengi, penggunaan pelega inhalasi serta nilai APE. Penelitian ini bersifat studi prospektif dikerjakan di poliklinik asma Departemen Pulmonologi dan llmu Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan serta poli kebidanan dan kandungan RS Persahabatan. Penelitian ini melibatkan 33 pasien asma termasuk kelompok asma intermiten, persisten ringan dan persisten sedang. Kami melakukan evaluasi klinis sesuai skor gejala asma dalam kartu harlan setiap bulan, laboratorium dan spirometri pada trimester I kehamilan dilanjutkan evaluasi klinis setiap bulan di trimester II, evaluasi klinis setiap bulan serta laboratorium di
trimester III dan evaluasi klinis beserta spirometri pada satu bulan pascapersalinan.

The purpose of this study is to obtain an overview of the journey of asthma in Pregnancy is a description of asthma symptoms in the I, II, III trimesters and after childbirth. The parameter to assess the improvement or worsening of asthma symptoms is to assess Improvement of asthma symptom scores using Harlan cards which include cough scores, disorders sleep, activity, wheezing, use of inhalation relievers and APE scores. This research is a study prospective is carried out at the asthma polyclinic of the Department of Pulmonology and Medicine Respiration of FKUI Friendship Hospital and obstetrics and gynecology polyclinic of Friendship Hospital. This study involved 33 asthma patients including intermittent, persistent asthma groups
mild and moderately persistent. We conducted clinical evaluations according to asthma symptom scores in Harlan card every month, laboratory and spirometry in the first trimester of pregnancy are continued clinical evaluation every month in the second trimester, clinical evaluation every month and laboratories in the third trimester and clinical evaluation along with spirometry in one month postpartum.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.
Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.
Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan.

Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.
This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables.
The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Amalina
"Pregnancy-related anxiety (PrA) merupakan masalah psikologis pada ibu hamil yang cukup tinggi dan lebih banyak terjadi pada trimester pertengahan-akhir kehamilan. Tingkat kecemasan ibu hamil lebih tinggi pada ibu hamil dengan kelainan kongenital. Ibu hamil mengalami kecemasan yang tinggi setelah didiagnosis adanya kelainan kongenital. Teori Neuman System Model membantu melihat kebutuhan fisiologis, psikologis, sosialkultural, perkembangan, dan spiritual ibu hamil yang memiliki kehamilan dengan kelainan kongenital. Kombinasi dengan teori Peplau Interpersonal Relations dapat meningkatkan hubungan interpersonal antara perawat-klien. Intervensi pencegahan primer sesuai dengan NSM dimulai dari pencegahan primer dengan penerapan evidence-based nursing practice dengan menggunakan psikometri EDS-3A untuk skirining ansietas ibu hamil. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan gambaran penerapan teori Neuman System Model dan Peplau Interpersonal Relations pada asuhan keperawatan ibu hamil yang mengalami Pregnancy-Related Anxiety dengan kelainan kongenital dan penerapan evidence-based nursing practice dalam skrining ansietas pada ibu hamil menggunakan psikometri di layanan rawat jalan. Aplikasi teori diterapkan dengan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Studi kasus dilakukan pada lima orang ibu hamil yang mengalami PrA di pelayanan rawat jalan dan rawat inap sedangkan skrining ansietas dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah di pelayanan rawat jalan. Hasil studi didapatkan bahwa integrasi teori Neuman System Model dan Peplau Interpersonal Relations dalam proses keperawatan mampu meningkatkan stabilitas klien dalam menghadapi stresor dilihat dari penurunan nilai kecemasan dan peningkatan efikasi diri untuk kesiapan melahirkan. Melalui skrining ansietas dapat diketahui lebih dini ibu hamil yang berisiko untuk mengalami PrA sehingga dapat dilakukan tatalaksana lebih lanjut untuk mencegah dampak negatif bagi ibu hamil dan janinnya.

Pregnancy-related anxiety (PrA) is a psychological problem in pregnant women that is quite high and occurs more often in the middle to late trimester of pregnancy. The level of anxiety in pregnant women is higher in those with congenital abnormalities. Pregnant women experience high levels of anxiety after they are diagnosed with congenital abnormalities. The Neuman System Model theory helps to examine the physiological, psychological, sociocultural, developmental, and spiritual needs of pregnant women with congenital abnormalities. The combination of Peplau's Interpersonal Relations theory can improve the interpersonal relationships between nurses and clients. Primary prevention interventions in accordance with NSM start with primary prevention by implementing evidence-based nursing practice using EDS-3A psychometrics for anxiety screening in pregnant women. This study aimed to provide an overview of the application of the Neuman System Model and Peplau's Interpersonal Relations theory in nursing care for pregnant women who experience Pregnancy-Related Anxiety with congenital abnormalities and the application of evidence-based nursing practice in screening for anxiety in pregnant women using psychometrics in outpatient services. Theoretical application was applied using a qualitative case study approach. The case study was conducted on five pregnant women who experienced PrA in outpatient and inpatient services, while anxiety screening was performed at RSUD in outpatient services. The study results showed that the integration of the Neuman System Model and Peplau's Interpersonal Relations theory in the nursing process increased the client's stability in dealing with stressors, as seen from the reduction in anxiety scores and increased self-efficacy for childbirth readiness. Through anxiety screening, pregnant women who are at risk of experiencing PrA can be identified early so that further treatment can be carried out to prevent negative impacts on pregnant women and their fetuses."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>