Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ponco Atmoko
"ABSTRAK
Bangunan Menara Syahbandar adalah salah satu bangunan tua yang dibangun pada tahun 1839. Bangunan ini merupakan salah satu Bangunan Cagar Budaya yang keberadaannya dilindungi oleh Undang-Undang dan wajib dilestarikan. Sistem struktur bangunan ini ialah struktur pasangan batu bata yang berfungsi sebagai penahan beban gravitasi dan penahan beban gempa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa respon bangunan Menara Syahbandar dengan pembebanan gempa riwayat waktu dengan tiga catatan gempa yaitu Pandeglang, Sukabumi, Tasikmalaya yang telah dimodifikasi sesuai ketentuan SNI 1726-2012 dan pembebanan response spektrum desain untuk wilayah gempa DKI Jakarta, dengan jenis tanah lunak SE . Penelitian dilakukan dengan menggunakan bantuan pemrograman komputer dengan pemodelan dinding sebagai elemen shell dan solid. Pengujian lapangan berupa pengujian mikrotremor dilakukan sebagai pembanding periode getar bangunan terhadap hasil pemodelan komputer. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon seismik bangunan terhadap pembebanan gempa. Dari hasil penelitian, terjadi konsentrasi tegangan di sekitar bukaan jendela maupun pintu yang kemungkinan dapat terjadi kegagalan ketika terjadi gempa besar, terutama kegagalan geser.

ABSTRACT
Menara Syahbandar is one of the historical buildings built in 1839. This building is one of the Heritage Buildings whose existence is protected by law and must be preserved. This building structure system is a masonry structure that serves as a burden of gravity load and earthquake load resistance. This study aims to analyze the response of Menara Syahbandar tower with the loading of earthquake history with three earthquake records Pandeglang, Sukabumi, Tasikmalaya that have been modified in accordance with the provisions of SNI 1726 2012 and loading the design spectrum response for the earthquake area of DKI Jakarta with soft soil type SE . The study was conducted using the help of computer programming with wall modeling as a shell and solid element. Field testing in the form of microtremor testing is done as a comparison of the building vibration period to computer modeling results. The purpose of this research is to find out the seismic response of the building to earthquake loading. From the results of the research, there is a concentration of stress around the void, window or door openings when a large earthquake occurs."
2017
T49789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Fairuz
"ABSTRAK
Dalam membantu perencanaan tata ruang dalam mengatasi efek urbanisasi yang dapat mengakibatkan deteriorisasi bertahap pada bantaran banjir, sehingga meningkatkan frekuensi banjir, dibutuhkan simulasi secara realistik yang merepresentasikan banjir di bantaran banjir yang mengenai tempat tinggal. Simulasi ini perlu dilakukan karena dampak dari banjir yang merusak tempat tinggal, dimana tempat tinggal dibangun dalam zona banjir tetapi masih dalam batas izin zona huni. Simulasi pemodelan menggunakan parameter CFD dengan metode finite element, dengan membuat skenario geometri yang pernah diuji secara fisik. Perilaku geometri bangunan yang diteliti adalah efek besar wall opening (jendela) yaitu model 1 dengan 1 jendela dan model 2 dengan 2 jendela, dan efek orientasi geometri bangunan saat diputar 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° saat dialiri banjir terhadap sebaran gaya impak banjir, gaya total bangunan dan reduksi kecepatan aliran di dalam bangunan. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa geometri bangunan dengan jendela lebih besar lebih baik dalam menahan gaya impak banjir dan mereduksi kecepatan aliran banjir. Selanjutnya grafik gaya impak banjir dan gaya total orientasi 0°-30°-60°-90° pada model 1 dan model 2 mengalami kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya sudut putaran. Dalam mereduksi kecepatan, grafik reduksi orientasi 0°-30°-60° pada model 1 dan model 2 juga mengalami kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya sudut putaran. Sedangkan pada sudut 45° pada model 1 dan model 2 menunjukkan perilaku yang berbeda-beda.

ABSTRACT
In spatial planning in overcoming the effect of urbanization which can lead to gradual deterioration of flood banks, thereby increasing the frequency of flooding, realistic simulations are needed that represent floods on floodplains that concern housing. This simulation needs to carried out because of the impact of floods that damage homes, where built in flood zones but are still within the limits of habitable zone permits. Modelling in CFD parameters with finite element method, by creating geometric scenarios that have been physically tested. The geometric behavior of the building studied was the effect of large window openings, namely model 1 with 1 window and model 2 with 2 windows, and the effect of geometric orientation of the building when rotated 0°, 30°, 45°, 60° and 90° when flood induced the building based on flood impact force, total force of building and reduction of flow velocity in buildings. From the simulation results, it was found that building geometry with larger openings was better at resisting the impact strength of floods and reducing the velocity of flood flows. Furthermore, the graph of flood impact force and the total force of orientation 0°-30°-60°-90° in model 1 and model 2 have a tendency to increase when the rotation angle increases. In order to reducing flood velocity, the reduction graph of orientation 0°-30°-60° in model 1 and model 2 also has a tendency to increase with increasing rotation angle. While at orientation 45° in model 1 and model 2 shows different behavior."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Batara Arifin
"Atap bentang besar yang saat ini diaplikasikan pada gedung-gedung memiliki struktur yang unik dari segi konsep konstruksi dan desain. Karena keunikan ini, terdapat beberapa kendala yang perlu diperhatikan dalam membangun atap bentang besar. Metode konstruksi yang tidak sesuai akan membuat atap tidak berfungsi secara optimal. Penggunaan mesin roll forming dalam membuat lempengan atap dapat dijadikan solusi untuk permasalahan pemasangan atap bentang besar. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai: (1) Penerapan proses, aktivitas dan permasalahan dari metode konstruksi roll forming struktur atap bentang besar; (2) Faktor risiko dominan dari setiap aktivitas yang mempengaruhi kinerja waktu dalam pengerjaan atap metode konstruksi roll forming proyek sarana olah raga universitas indonesia; (3) perbaikan metode konstruksi roll forming pada struktur atap bentang besar berdasarkan faktor risiko yang dominan. Strategi dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa arsip dana data historis, studi kasus, wawancara mendalam, dan survey. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 3 pekerjaan dalam menerapkan metode konstruksi roll forming pada struktur atap besar, yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan produksi, dan pekerjaan pemasangan. Terdapat 2 level risiko yang dominan yan mempengaruhi kinerja waktu pengerjaan atap metode konstruksi roll forming, yaitu level risiko sangat tinggi dan level risiko tinggi. Dari 2 level risiko yang dominan tersebut, terdapat 3 strategi utama dalam perbaikan metode konstruksi roll forming pada struktur atap bentang besar, yaitu strategi dalam pemilihan konstultan perencana dan kontraktor pelaksana, strategi dalam pelaksanaan proyek atap bentang besar, dan strategi mengurangi kesalahpahaman terhadap pengerjaan proyek.

The large-span roof that is applied to many buildings nowadays are having some unique structural components, seen from its construction concept and design concept. Because of its uniqueness, several obstacles need to be considered in building the large-span roof. An inappropriate construction method won’t make the large-span roof function perfectly. The application of roll forming machine in the making of the roof sheets can be used as a solution for several disputes that can happen while installing the large-span roof. This research will discuss: (1) the processes, activities, and problems from roll forming method in the large-span roof structure; (2) the dominant risk factor for each activity that affects the time performance of roll forming method in University of Indonesia Sports Facilities project; (3) Improvement for the roll forming method based on the dominant risk factors. Some strategies and methods used in this research are archive analysis and historical data, case studies, in-depth interviews, and surveys. The results are there are three forms of work in applying the roll forming method, that is preliminary work, production work, and installation work. And then, 2 dominant risk levels affect the time performance of the roll forming method, there is a “very high” risk level and a “high” risk level. From that 2 dominant risks, there are 3 main strategies in improving the roll forming method. There are strategy choices in selecting the design consultant and contractor, strategies in implementing the large-span roof construction project, and strategies to reduce misunderstandings towards project works."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Wahyuherma
"ABSTRAK
Green building di dunia masih didominasi bangunan baru. Di lain sisi,melimpahnya jumlah existing building memiliki potensi untuk menerapkan green building. Di Indonesia, existing green building masih tertinggal dengan bukti hanya memiliki 6 bangunan bersertifikasi Existing Building. Maka dalam penelitian ini memaparkan model perubahan existing building menjadi green building berdasarkan pencapaian level sertifikasinya dengan pendekatan analisa life-cycle assesment. Penelitian menggunakan wawancara mendalam dan studi kasus untuk menghasilkan model optimasi perhitungannya. Penelitian ini menyatakan bahwa penambahan investasi awal akan meningkatkan benefit cost sehingga akan mendapatkan IRR dan BCR yang lebih tinggi serta mempercepat payback period untuk konversi konsep dari bangunan konvensional menjadi existing green building.

ABSTRACT
Green Building in the world is still dominated by new construction. On the other hand, the abundant amount of existing buildings has the potential to adopt it. In Indonesia, existing green buildings are lagging behind that proves there has only 6 certified existing buildings. So, this research explains the conversion model amount of buildings to get green certification with life cycle assessment method. The research uses in depth interviews and case studies to generate optimized calculation models. The research claims that the addition of initial cost will increase benefit cost so that it will achieve higher BCR and IRR and accelerate payback period for the conversion of conventional building to existing green building.
"
2017
T48770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Gilang Guntoro
"Perubahan iklim saat ini, akibat emisi gas rumah kaca, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan manusia. Konsep bangunan hijau menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut. Di Indonesia, terdapat sistem penilaian dan sertifikasi bangunan hijau, antara lain Greenship Rating System dan Sistem Penilaian BGH PUPR. Namun, belum ada kajian khusus yang membahas sistem penilaian bangunan hijau kriteria pengelolaan tapak pada bangunan transportasi publik, terutama stasiun kereta. Bangunan Hijau berdampak tidak hanya dalam menciptakan bangunan yang ramah lingkungan, tetapi juga dalam aspek ekonomi dan sosial. Kriteria pengelolaan tapak penting, terutama di wilayah padat penduduk, untuk memastikan performa optimal bangunan terhadap kawasan. Penulisan ini memiliki tujuan untuk memperoleh pemahaman serta membandingkan dua sistem penilaian bangunan hijau kriteria pengelolaan tapak pada sebuah bangunan transportasi publik. Penulisan ini menilai Stasiun Bogor menggunakan metode penilaian bangunan hijau berdasarkan indikator pengelolaan tapak dari Greenship dan BGH PUPR. Hasilnya menunjukkan bahwa stasiun Bogor menghadapi kesulitan dalam memenuhi sistem penilaian pengelolaan tapak BGH PUPR, dan terdapat kesamaan dan perbedaan antara kedua sistem tersebut pada aspek tujuan, fokus, indikator dan skor penilaian. Diperlukan peningkatan pengelolaan tapak pada stasiun kereta dan sistem penilaian khusus untuk bangunan transportasi publik, seperti stasiun kereta.

The current climate change, due to greenhouse gas emissions, has a significant impact on the environment and people. The concept of green building is one of the best solutions to address these issues. In Indonesia, there are green building assessment and certification systems, such as Greenship Rating System and BGH PUPR Rating System. However, there has been a lack of specific research focusing on the green building assessment for site management criteria in public transportation buildings, especially railway stations. Green Building has an impact not only in creating environmentally friendly buildings, but also in economic and social aspects. Site management criteria are important, especially in densely populated areas, to ensure optimal performance of buildings against the surrounding area. The study aims to gain an understanding and compare two green building assessment systems, site management criteria in a public transportation building. The study assesses Bogor Station using a green building assessment method based on site management indicators from Greenship and BGH PUPR. The results indicate that Bogor station faces difficulties in meeting the BGH PUPR site management assessment system, and there are similarities and differences between the two systems in aspects of objectives, focus, indicators and assessment scores. Improved site management at train stations and special rating systems for public transport buildings, such as train stations, are needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Sulistian
"Rumah sakit merupakan salah satu komponen penting dalam merespon keadaan darurat dalam bencana alam dan harus tetap beroperasional walaupun mengalami kerusakan setelah terjadi gempa. Integrasi perencanaan suatu bangunan sangat penting agar tidak terjadi clash dalam pelaksanaannya karena melibatkan berbagai pihak. Penelitian ini membahas implementasi BIM dalam perencanaan struktur beton pracetak pada kasus Rumah Sakit XYZ. Salah satu faktor kegagalan struktur beton pracetak adalah lemahnya perencanaan sambungan antar komponen pracetak. Model BIM dari Rumah Sakit XYZ dibuat untuk menganalisis kekuatan struktur terhadap beban gravitasi dan juga beban gempa dengan metode statik ekuivalen dan respons spektrum sesuai SNI 1726:2019. Hasil desain sambungan basah komponen pracetak kemudian dimodelkan untuk nantinya didapat gambar detail sambungan struktur. Dari model BIM tersebut juga dianalisis volume beton komponen struktur dan dibandingkan terhadap perhitungan manual. Maka hasil penelitian yang didapat dengan hanya menggunakan satu model BIM berupa hasil analisis struktur, gambar detail sambungan struktur, visualisasi 3D, dan volume beton dari Rumah Sakit XYZ.

Hospitals are an important component in responding to emergencies in natural disasters. After experiencing the earthquake the hospital had to remain standing and operational even though it suffered damages. Of course, the integration of the planning of a building is very important so that there is no clash in its implementation because it involves various individuals. This study discusses the implementation of BIM in the planning of precast concrete structures in the case of XYZ Hospital. One of the failure factors for precast concrete structures is the weak connection planning between precast components. The BIM model from XYZ Hospital was created to analyze the strength of the structure against gravity loads and also earthquake loads with the equivalent static equivalent method and response spectrum according to SNI 1726:2019. The results of the wet connection design of precast components are then modeled to obtain detailed drawings of structural connections. From the BIM model, the volume of required structural component material is also analyzed and compared to the manual calculation of the volume of material. So the research results obtained using only one BIM model in the form of structural analysis results, detailed images of structural connections, and material volumes from XYZ Hospital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Nurbito
"Analisis yang dilakukan pada bangunan eksisting ruko yang akan digunakan sebagai Bank Of China, Garden City – Jakarta Barat didasari adanya perubahan fungsi ruangan dan pembebanan. Salah satu area yang paling signifikan dan memberikan dampak besar pada area ruang vault pada lantai dasar, ruang penyimpanan berkas, ruang kontrol dan ruang genset. Karena pada setiap Bank memiliki standart keamanan yang berbeda beda, oleh karena itu perkuatan yang dilakukan pada bangunan tersebut juga memiliki beberapa alternatif menyesuaikan dengan kebutuhan beban layanan struktur dan pengpalikasikan yang sesuai dengan kondisi aktual dilapangan.
Laporan ini menggunakan perangkat lunak ETABS dan SAFE, yang digunakan untuk menganalisis perilaku dari struktur rangka bangunan kolom, balok dan pelat lantai. Area yang telah dianalisis karena beban tambahan yaitu ruang vault pada lantai dasar, area genset dan penyimpanan barang barang dilantai atap. Pada lantai dasar diarea ruang vault membutuhkan tambahan beton setebal 100 mm dengan tulangan wiremesh M8 – 150. Selain perkuatan pada pelat lantai dasar, terdapat beberapa balok juga membutuhkan perkuatan. Namun perkuatan yang dilakukan pada balok menggunakan dua metode, pertama mengunakan sistem jacketing concrete, kedua menggunakan material Carbon Fiber Reinforce Polymer (CFRP). Bagian terakhir yang terdampak memikul beban tambahan layanan juga terjadi pada kolom, akan tetapi kapasitas kolom eksisting pada K2, K3, K5, K7, K8 dan K9 dari lantai atap sampai lantai dasar, masih mampu menahan beban tambahan karena genset dan penyimpanan barang barang.

Analysis carried out on the existing shophouse building that will be used as the Bank Of China, Garden City – West Jakarta is based on changes in room function and loading. One of the most significant areas and has a big impact on the vault room area on the ground floor, file storage room, control room and generator room. Because each Bank has different security standards, therefore the strengthening carried out on the building also has several alternative to adjust to the needs of the structural service load and shipping in accordance with the actual conditions in the field.
This report uses software ETABS and SAFE software, which is used to analyze the behavior of column building frame structures, beams and floor slabs. The areas that have been analyzed due to additional loads are the vault room on the ground floor, the generator area and the storage of goods on the roof floor. On the ground floor in the vault room area requires additional concrete 100 mm thick with wiremesh reinforcement M8 – 150. In addition to the reinforcement on the ground floor plate, there are some beams that also require strengthening. However, the reinforcement carried out on the beam uses two methods, first using a jacketing concrete system, second using Carbon Fiber Reinforce Polymer (CFRP) material. The last part that is affected by carrying the additional load of service also occurs in the column, but the capacity of the existing column on K2, K3, K5, K7, K8 and K9 from the roof floor to the ground floor, is still able to withstand additional loads due to generators and storage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zwestin Gomgom Welfry, AUTHOR
"Alam merupakan guru terbaik yang ada di dunia ini. Semua sumber pokok pengetahuan yang dimiliki oleh manusia berakar dari alam. Makhluk hidup merupakan bagian dari alam. Sudah menjadi rahasia umum bahwa struktur yang ada pada tiap makhluk hidup merupakan struktur ideal yang mendiami dunia. Struktur kaku tumbuhan pohon dikotil yang terdiri dari satu batang utama mampu menopang berat tumbuhan secara keseluruhan yang semakin membesar ke atas. Struktur lengkung dan tipis cangkang hewan keong mampu menahan beban berupa serangan kepiting yang menimpa dirinya. Prinsip-prisnsip utama dari struktur bangunan berupa kestabilan, keseimbangan, kekokohan dan kekuatan ada pada struktur makhluk hidup tersebut. Karena alasan-alasan tersebutlah maka banyak desain-desain yang ada di dunia meniru desain struktur makhluk hidup. Banyak perancang yang menerapkan sistem struktur makhluk hidup pada struktur bangunan rancangannya. Para perancang berusaha untuk menerapkan struktur ideal yang dimiliki oleh makhluk hidup ke dalam struktur bangunan yang dirancangnya. Bandara Stuttgart dan Teater Keong Mas TMII merupakan beberapa contoh bangunan yang menerapkan sistem struktur makhluk hidup ke dalam rancangan struktur bangunannya.

Nature is the best teacher in this world. All the principal sources of knowledge that possessed by humans are rooted from nature. Living things are part of nature. It was common knowledge that the existing structure of each living thing is an ideal structure that inhabits the world. Rigid structure of dicotyledonous trees consisting of one main stem which is able to sustain the overall weight of trees. Curved structures and thin shells of snails are able to withstand from the attacks that hit them. Principle main of the structures, such as stability, balance, solidity and strength exist in the structure of living things. For that reasons, so many designs that exist in the world are imitating the design of living structure. Many architects implements the structure of living things to their building structures design. The designers tried to apply the ideal structure that possessed by living things into their building structures design. Stuttgart Airport and Theatre Keong Mas TMII are the examples of building that apply the structural system of living things into the design of the building structures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51562
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Andreas Sadero
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang rentan akan potensi kerusakan struktur akibat gempa bumi karena terletak pada perbatasan antar lempeng utama dunia. Dalam upaya memitigasi kerusakan tersebut, telah diterbitkan peraturan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03- 1726-2002). Namun demikian, masih terdapat bangunan gedung di Indonesia, terutama di Jakarta, yang dibangun sebelum peraturan ketahanan gempa diterbitkan sehingga perancangan struktur bangunan tersebut mungkin tidak memperhitungkan ketahanan terhadap gempa, seperti pada Gedung X. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat keamanan dan kelayakan struktur bangunan eksisting seperti Gedung X dengan melakukan evaluasi sesuai kerangka evaluasi ketahanan gempa bangunan eksisting yang terdiri dari analisis struktur, pemeriksaan kekuatan dan kekakuan struktur.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dalam penelitian ini, ditemukan defisiensi pada kekuatan struktur Gedung X dalam menahan beban gempa. Struktur itu kemudian diperbaiki menggunakan metode peningkatan kinerja elemen eksisting dengan teknik concrete jacketing pada kolom dan fiber reinforced polymer (FRP) pada balok. Setelah dilakukan analisis struktur dan pemeriksaan kembali, didapatkan bahwa struktur tersebut telah memiliki kekuatan dan kekakuan yang cukup dalam menahan beban gempa nominal akibat gempa rencana sesuai dengan SNI 03-1726-2002.

ABSTRACT
Indonesia is one of the most vulnerable regions of structural destruction potencies due to earthquake because it lays on the major tectonic plates boundaries in the world. To mitigate the destruction of building structures due to earthquake, the regulation of the Seismic Design for Buildings (SNI 03-1726-2002) has been published. Nevertheless, There are existing buildings in Indonesia, in particular Jakarta, that had been constructed before the first seismic design regulation was published thus the structural design of them might not include the seismic design, like that of X Building. Therefore, this research aims to determine the safety dan proper level of existing building structures like X Building by carrying out an evaluation based on seismic evaluation of existing building framework that consists of existing structural analysis and strength-stiffness check.
Based on the evaluation that has been done, the deficiency on structural strength of X Building in resisting the earthquake induced force was found. The structure was then rehabilitated using enhancing the performance of existing elements methods by concrete jacketing on columns and fiber reinforced polymer (FRP) technique on beams. After the structural analysis and check had been done again, it was found that the structure already had sufficient stiffness and strength capacity in resisting the nominal earthquake loads due to design earthquake based on SNI 03-1726-2002."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Bagas Nugroho
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap gempa bumi yang cukup tinggi. Namun beberapa bangunan gedung di Indonesia dibangun sebelum diterapkannya standar perencanaan ketahanan gempa, SNI 03-1726-1989 yang kemudian diperbaharui menjadi SNI 03-1726-2002, sehingga diperkirakan tidak memperhitungkan aspek-aspek ketahanan gempa pada saat bangunan tersebut dibangun. Gedung X adalah bangunan beton bertulang portal terbuka empat (4) lantai yang dibangun pada tahun 1965 dan merupakan salah satu bangunan yang dimaksud.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja struktur eksisting Gedung X untuk memastikan kelayakan struktur bangunan dalam mengakomodir beban gempa sesuai SNI 03-1726-2002. Apabila ditemukan ketidaksesuaian struktur dalam menahan beban gempa maka dibutuhkan suatu perencanaan metode perbaikan (perkuatan/retrofit) terhadap bangunan tersebut sehingga bangunan itu dapat memenuhi kualifikasi ketahanan gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 hingga umur pakainya berakhir. Salah satu metode perbaikan yang paling umum digunakan adalah dengan menambahkan elemen baru pada struktur gedung eksisting berupa penambahan dinding geser dan bresing baja konsentrik biasa.
Berdasarkan hasil penelitian, penambahan elemen dinding geser dan bresing baja dapat memperbaiki defisiensi¬defisiensi yang ada pada Gedung X sehingga ketahanan bangunan eksisting terhadap gempa pun meningkat.

ABSTRACT
Indonesia is an archipelago with high level of seismic risk. However, some buildings in Indonesia was built before the adoption of seismic resistance standards of planning, SNI 03-1726-1989 which was then updated to SNI 03-1726-2002, so it could be assumed that the seismic resistance aspects were not taken into account when the building was built. X Building is an open frame reinforced concrete building and one of buildings in question.
This study was conducted to evaluate the performance of existing structures of X Building to ensure the feasibility of its structures to accommodate seismic loads in accordance with SNI 03-1726-2002. If discrepancies is found in the structures, it needs a repairing (strengthening/retrofit) method plan so that the building qualifies for seismic resistance in accordance with SNI 03-1726-2002 until its expiry date. One of the most common retrofit method is to add new elements to the existing building with addition of shear walls and ordinary concentric braced frame.
Based on the results of the study, the addition of shear walls and braced frame can remove the deficiencies that occur, so the resistance of X Building against seismic increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>