Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Sugiri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menentukan kriteria, bobot kriteria dan memberikan contoh penentuan prioritas usulan anggaran belanja modal pada BPPK. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berjenis studi kasus dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process AHP . Penelitian menyimpulkan terdapat enam kriteria dan 22 subkriteria beserta bobotnya yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas belanja modal. Kriteria dan bobot tersebut meliputi: kemanfaatan aset 24,42 , keselarasan dengan strategi 16,81 , kesiapan usulan belanja modal untuk dilaksanakan 16,07 , jaminan keberlangsungan aset 16,06 , keandalan estimasi usulan biaya 13,92 , dan sifat usulan belanja modal 12,73 . Penentuan prioritas atas lima paket contoh usulan belanja modal menunjukkan urutan yang sama dengan hasil Resources Forum BPPK. Penelitian ini bertujuan menentukan kriteria, bobot kriteria dan memberikan contoh penentuan prioritas usulan anggaran belanja modal pada BPPK. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berjenis studi kasus dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process AHP . Penelitian menyimpulkan terdapat enam kriteria dan 22 subkriteria beserta bobotnya yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas belanja modal. Kriteria dan bobot tersebut meliputi: kemanfaatan aset 24,42 , keselarasan dengan strategi 16,81 , kesiapan usulan belanja modal untuk dilaksanakan 16,07 , jaminan keberlangsungan aset 16,06 , keandalan estimasi usulan biaya 13,92 , dan sifat usulan belanja modal 12,73 . Penentuan prioritas atas lima paket contoh usulan belanja modal menunjukkan urutan yang sama dengan hasil Resources Forum BPPK.

ABSTRACT
This research aims to determine criterias, weight criterias and give example in the prioritization of proposed capital budget in the Financial Education and Training Agency FETA . The research is a qualitative research which designed in a case study with Analytical Hierarchy Process AHP . The conclusions obtained from this research are six criterias and 22 subcriterias which could be used to determine the priority of capital budget. The criteria and weighting include benefit assets 24.42 , alignment strategy 16.81 , readiness to implement the proposed capital budget 16.07 , guarantee the sustainability of assets 16.06 , reliability of the estimates costs of the proposal 13.92 , and the nature of the proposed capital budget against existing assets 12.73 . Setting priorities on five sample packets of capital budget proposals show the same sequence as the result of Resources Forum."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firas Ammar Akbar
"Mengidentifikasi dan memprioritaskan kriteria kunci yang memengaruhi preferensi pengguna dalam menggunakan salah satu layanan mHealth, dan membuatnya konsisten didalam pengembangannya, dapat meningkatkan hubungan pengguna dengan layanan mHealth tersebut dan sebaliknya. Untuk meningkatkan jumlah pengguna layanan mHealth, dan menjadikannya unggul di mata konsumen. Dilakukan penelitian, untuk menyelidiki dan memprioritaskan kriteria yang mempengaruhi penggunaan salah satu layanan mHealth di Jakarta menggunakan Technology Acceptance Model TAM dan Diffusion of Innovation DOI, bersama dengan variabel eksternal seperti; Security, privacy dan Technical.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kriteria utama yang menjadi prioritas tertinggi menurut pengguna mengacu pada niat untuk menggunakan layanan mHealth, adalah Security, Ease of Use dan Privacy. Sedangkan, kriteria Technical menjadi prioritas terendah menurut pengguna. Dari bobot kriteria tersebut, diperoleh modul referal code sebagai rencana pengembangan yang unggul terhadap rencana pengembangan lainnya.

The identification of key criteria that influence user preferences for using one of mHealth Services in Jakarta, prioritization of these criteria, and making them consistent with the development of mHealth services can improve the relationship of the user with mHealth service and vice versa. To increase the usage number of mHealth services user's, the study investigated and prioritized the criteria that influence the usage of mHealth service using the Technology Acceptance Model TAM and Diffusion Of Innovation DOI theory, along with external variables of security, privacy and technical.
The results, showed that the first criteria, which refer to intention to use mhealth services, were Security, ease of use and Privacy were given the highest priority by the user's, and the criterion of Technical was given the lowest priority. From the criteria weights, we get the referral code module as a development plan that is superior to other development plans.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Natapura
"The study is to find out the major type of institutional investors who own the biggest fund in the capital market and to study their behaviors which can affect the market. There are three types of investors: intuitive investors, emotional investors, and rational investors. To analyze the main factor of decision making, the researcher used Analytical Hierarchy Process (AHP) and spread questionnaires to several Indonesian fund managers. The result shows that most institutional investors are rational (55%), 45% are emotional and none of them are intuitive. The main factor influencing them to make an investment decision is the country’s economic conditions (25.12%),
along with accounting information (liquidity, rentability, solvability, and quality of financial reports).
"
[s.l]: [s.n], 2009
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Natapura
"Abstract. The study is to find out the major type of institutional investors who own the biggest fund in the capital
market and to study their behaviors which can affect the market. There are three types of investors: intuitive
investors, emotional investors, and rational investors. To analyze the main factor of decision making, the researcher
used Analytical Hierarchy Process (AHP) and spread questionnaires to several Indonesian fund managers. The
result shows that most institutional investors are rational (55%), 45% are emotional and none of them are intuitive.
The main factor influencing them to make an investment decision is the country?s economic conditions (25.12%),
along with accounting information (liquidity, rentability, solvability, and quality of financial reports)."
Universitas Indonesia, Departemen Ilmu Administrasi, 2009
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rega Tadeak Hakim
"[ABSTRAK
Logistik bantuan Relief Logistics memiliki peran yang sangat penting dalam kesuksesan operasi penanggulangan bencana Salah satu cara untuk meningkatkan kelancaran aktivitas logistik bencana adalah dengan penempatan lokasi fasilitas logistik gudang penyimpanan bantuan bencana yang dapat menjangkau korban bencana dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kriteria kriteria yang menjadi pertimbangan penentuan lokasi Dalam tesis ini dilakukan proses pemilihan alternatif lokasi untuk fasilitas gudang logistik bencana yang dapat melayani korban banjir di wilayah Jakarta Timur Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process yang merupakan metode pengambilan keputusan dengan menyederhanakan problem yang kompleks menjadi susunan hirarki dengan bantuan perangkat lunak Expert Choice Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap bencana menjadi skala prioritas dalam penentuan lokasi gudang logistik bencana dan yang menjadi lokasi prioritas adalah Kelurahan Cipinang Besar Utara.

ABSTRACT
Relief logistics has a critical role in the success of disaster relief operations One way to improve the smoothness of relief logistics activities is the strategic placement of storage facilities to make sure that it reaches the disaster victims by first identifying a set of criteria to be considered in determining a location In this thesis the process of selecting alternative locations for storage facilities that can serve victims of flooding in East Jakarta is simulated The method used is Analytical Hierarchy Process which is a method of decision making by simplifying a complex problem into a hierarchical structure with the help of Expert Choice software The analysis showed that the level of disaster vulnerability of an area became a priority in determining the location for relief logistics storage facilities and the prioritized location is Cipinang Besar Utara village. , Relief logistics has a critical role in the success of disaster relief operations One way to improve the smoothness of relief logistics activities is the strategic placement of storage facilities to make sure that it reaches the disaster victims by first identifying a set of criteria to be considered in determining a location In this thesis the process of selecting alternative locations for storage facilities that can serve victims of flooding in East Jakarta is simulated The method used is Analytical Hierarchy Process which is a method of decision making by simplifying a complex problem into a hierarchical structure with the help of Expert Choice software The analysis showed that the level of disaster vulnerability of an area became a priority in determining the location for relief logistics storage facilities and the prioritized location is Cipinang Besar Utara village. ]"
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Haldi
"Gerakan tanah merupakan bencana alam yang banyak menimbulkan kerugian harta benda, korban jiwa maupun luka-luka, kerusakan properti dan juga infrastruktur. Salah satu cara untuk mengurangi kerugian tersebut adalah dengan melakukan pemetaan potensi bencana gerakan tanah (slide hazard zonation). Pemetaan potensi bencana gerakan tanah dilakukan di Kabupaten Bandung Barat yang merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan frekuensi keterjadian gerakan tanah yang tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Pada penelitian ini digunakan 15 faktor pemicu terjadinya gerakan tanah, yaitu sudut lereng, arah lereng, kelas lereng, elevasi, elevasi relatif, Stream Power Index (SPI), Topographic Wetness Index (TWI), Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), kerapatan liniasi, jarak terhadap liniasi, litologi, jenis tanah, curah hujan, kerapatan sungai, dan juga jarak terhadap sungai. Sedangkan faktor risiko gerakan tanah berupa penggunaan lahan, kerapatan bangunan, dan juga jarak terhadap jalan. Kabupaten Bandung Barat secara umum memiliki potensi kerentanan gerakan tanah moderate dengan persentase area sebesar 17,37%. Sedangkan kelas very low menyusun sekitar 15,97% luas daerah penelitian, low 16,96%, moderately high 16,75%, high 16,73%, dan juga very high 16,19%. Sedangkan untuk risiko gerakan tanah Kabupaten Bandung Barat didominasi area dengan tingkat moderately high dengan persentase area sebesar 22,36%. Sedangkan kelas very low menyusun sekitar 15,95% luas daerah penelitian, low 16,79%, moderate 18,70%, high 15,57%, dan juga very high 10,59%. Untuk potensi bencana gerakan tanah, Kabupaten Bandung Barat didominasi oleh tingkat moderate dengan persentase area sebesar 18,41%. Sedangkan kelas very low menyusun sekitar 15,22% luas daerah penelitian, low 15,20%, moderately high 16,88%, high 17,14%, dan juga very high 17,12%.

Landslide is a natural disaster that causes a huge loss in properties, fatalities, and public utilities. One of the ways to decrease those loss is by mapping the landslide susceptibility area (landslide hazard zonation). The landslide susceptibility mapping was applied in West Bandung Regency because the area has high landslide occurence frequency. The method used in this research is the Analytical Hierarchy Process (AHP). There are 15 landslide triggering factors considered in this research, such as: slope angle, slope aspect, slope curvature, elevation, relative elevation, Stream Power Index (SPI), Topographic Wetness Index (TWI), Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), lineaments density, distance to lineaments, lithology, soil types, rainfall intensity, drainage density, and distance to drainage. As for the risk triggering factors, there are land use, building density, and distance to roads. In general, landslide hazard in West Bandung Regency is in moderate class with 17,37% total area. The very low class is about 15,97% of total area, low 16,96%, moderately high 16,75%, high 16,73%, and very high 16,19%. Besides, the landslide risk in West Bandung Regency dominated by moderately high class with 22,36% total area. The very low class is about 15,95% total area, low 16,79%, moderately 18,70%, high 15,57%, and very high 10,59%. Finally, the landslide susceptibility in West Bandung Regency dominated by moderate class with 18,41% total area. The very low class is about 15,22% total area, low 16,20%, moderately high 16,88%, high 17,14%, and very high 17,12%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pangrukti Kisbandini
"Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang sangat panting, terutama bagi manusia untuk keperluan sehari-hari. Pemerintah daerah DKI Jakarta memberikan penanganan air bersih sccara khusus dikarenakan kebutuhan tersebut melibatkan hajat hidup orang banyak dan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia Khusus untuk daerah DKI Jakarta wilayah bagian barat sungai Ciliwung, pengelolaan dan penyediaan air bersih ditugaskan kepada PT. PALYJA. Salah satu bentuk real kerja PT. PALYJA adalah membangun pipa-pipa distribusi air, dimana dalam pembangunannya digunakan jasa kontraktor. Pemilihan kontraktor sangatlah penting karena akan mempengaruhi kualitas hasil kerja PT. PALYJA dalam pendistribusian air bersih, serta turut mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan suplai air bersih dari PT. PALYJA.
Pengambilan keputusan mengenai kontraktor mana yang akan dipilih diharapkan dilakukan secara obyektif, seksama dan tepat. Pemilihan dibantu pemecahannya dengan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process), mengingat metode ini mampu mengakomodasi masalah multikriteria yang multi kompleks dengan begitu banyak pihak terkail yang masing-masing mempunyai persepsi dan kepentingan yang berbeda, serta ketelitian bobot elemen hirarki hingga tiga angka desimal sehingga penilaian dapat dilakukan secara lebih akurat.
Hasil penelitian berupa perolehan kriteria, subkriteria dan sub-subkriteria beserta bobotnya untuk pemilihan kontraktor proyek primer di PT. PALYJA dan peratingan 4 sampel alternatif kontraktor yang hasil ratingnya berturut-turut adalah PT. Cahaya Murni, PT. Promits, PT. Marlanco, PT.Kolongan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Susilowati
"Salah satu keputusan penting dalam proses pengadaan material adalah dalam menentukan rekanan yang akan memasok kebutuhan perusahaan, karena perusahaan selalu menghendaki bahwa kebutuhan akan material dapat terpenuhi sesuai dengan permintaan. Dengan semakin banyaknya rekanan yang bekerja di lingkungan Logistik PERTAMINA, maka harus lebih selektif dalam menentukan keputusan pemilihan tersebut, agar proses pengadaan material dapat berjalan dengan lancar dan proses produksi tidak terganggu. Cukup banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan rekanan yang tepat. Salah satu cara memilih rekanan, adalah dengan selalu mengevaluasi kinerja rekanan yang ada di lingkungan Logistik. Dengan evaluasi rekanan, perusahaan akan dapat memilih rekanan yang terbaik dan bagi rekanan sendiri dapat menjadi umpan batik untuk meningkatkan kinerjanya, dan dapat meningkatkan daya saing yang sehat antar sesama rekanan. Berdasarkan hal tersebut. Penulis mengusulkan metode Analytical Hierarchy Proses (AHP) untuk membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan rekarian. Metode ini merupakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kuantitatif dan kualitatif Langkah yang diambil dalam metode AHP adalah membuat hirarki keputusan kriteria dan sub kriteria evaluasi rekanan. Langkah kedua adalah menentukan bobot tiap kriteria dan sub kriteria, dengan melakukan perbandingan berpasangan tingkat kepentingan antar kriteria dan sub kriteria. Langkah berikutnya adalah menguji konsistensi penilaian perbandingan berpasangan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>