Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22724 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fendra Firaldi Firdaus
"Skripsi ini membahas mengenai transformasi sistem telekomunikasi Indonesia. Awalnya, Indonesia masih menggunakan sistem kabel laut untuk sarana telekomunikasi. Melihat kendala dalam penggunaan kabel laut, akhirnya sistem tersebut digantikan oleh teknologi gelombang mikro. Dibuatnya proyek Gelombang Mikro Nusantara ternyata tidak dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Pemerintah akhirnya melakukan perubahan yang besar terhadap telekomunikasi. Awalnya Pemerintah Indonesia hanya ingin menyewa satelit dari INTELSAT dan membangun Stasiun Bumi di Jatiluhur. Melihat potensi satelit dapat menjangkau wilayah Indonesia, akhirnya pemerintah Presiden Soeharto memutuskan untuk membangun satelit komunikasi untuk kepentingan domestik. Satelit tersebut dikenal dengan Satelit Palapa. Setelah Peluncuran Satelit Palapa, Palapa tidak hanya untuk bidang telekomunikasi melainkan juga sebagai penggerak Pembangunan Nasional di bidang-bidang lainnya.

This undergraduate thesis is about transformation of technological in Indonesian telecommunication. Initially, Indonesia still uses the submarine cable technology for telecommunication facilities. Looking at the constraints on the use of submarine cables, eventually the system was replaced by microwave technology. The creation of ldquo Nusantara Microwave rdquo project was not able to reach all areas of Indonesia, the Government finally made major changes to telecommunications. Initially the Government of Indonesia just wanted to rent a satellite from INTELSAT and build Earth Station in Jatiluhur. Seeing the potential of the satellite can reach parts of Indonesia, President Suharto 39 s government finally decided to build a satellite communication for domestic purpose. That satellite is known as Satellite Palapa. After the launch of Palapa Satalitte, Palapa is not only for telecommunication but also as a driver of National Development in other fields.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhendra
"Siaran televisi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat baik didaerah perkotaan maupun pedesaan. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi televisi menuju era digital dengan diterapkannya standarisasi DVB/MPEG-2. Hal ini memberikan nilai positif bagi perkembangan dunia pertelevisian khususnya di Indonesia. Ditandai dengan munculnya televisi-televisi lokal yang menambah maraknya bisnis televisi yang kompetitif dan semakin sehat. Pada penyiaran suatu program acara stasiun televisi selain menggunakan jalur teresterial, sering kali memanfaatkan satelit sebagai media transmisinya untuk menjangkau stasiun relay mereka yang jauh. Salah satunya dengan menggunakan transmisi digital MCPC (Multi channel Per Carrier). Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi stasiun-televisi karena akan menghemat dari segi bandwidth transponder maupun investasi yang akan dikeluarkan. Analisa Link Budget yang disajikan dalam pembahasan tugas akhir ini akan memberikan informasi teknis mengenai perbandingan transmisi 1 channel, 2 channel dan 4 channel (MCPC) yang akan memberikan gambaran mengenai eflsiensi power, kualitas dan kapasitas yang lebih banyak dalam 1 carrier digital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Perdana Kusuma
"Skripsi ini membahas tentang peranan satelit Palapa terhadap upaya memperkokoh integrasi nasional. Keputusan memilih Palapa berdasarkan berbagai pertimbangan khususnya kondisi politik saat itu. Indonesia memasuki era satelit komunikasi untuk pertama kalinya ditandai dengan pembangunan Stasiun Bumi Jatiluhur tahun 1969. Selanjutnya, pemerintah ingin membuat sebuah sistem yang dapat mempersatukan seluruh wilayah Indonesia melalui jaringan telekomunikasi terpadu. Akhirnya, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan untuk membangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa. Satelit Palapa menjadikan Indonesia negara pertama di Asia dan keempat di dunia yang memiliki satelit komunikasi untuk keperluan domestik. Palapa diluncurkan untuk mendukung program Pembangunan Nasional termasuk berperan dalam upaya memperkokoh integrasi nasional.

This thesis discusses the role of Palapa satellite on efforts to strenghthen national integration. Decision to choose a Palapa based on various considerations, especially the political conditions at the time. Indonesia entered the era of satellite communications for the first time marked by the construction of Earth Station Jatiluhur in 1969. Furthermore, the government wants to create a system that is able to unite the entire territory of Indonesia though the integrated telecommunication network. Finally, the government of President Soeharto decided to bulid Palapa Domestic Satellite Communication System. Palapa satellite making Indonesia the first country in Asia and fourth in the world who have a communications satellite for domestic use. Palapa launched to support National Development programs including instrumental in efforts to strengthen national integration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soedjono Kramadibrata
[Jakarta]: [publisher not identified], [1990]
621.38 SOE u (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryatno
"Saat ini penggunaan satelit sebagai media transmisi pengiriman video dan audio berada pada puncaknya. Kapasitas transponder C band di Palapa C2 sudah mencapai 95 persen dengan pelanggan meliputi perusahaan telekomunikasi dan broadcaster Dan hampir seluruh stasiun televisi di tanah air menggunakan satelit Palapa C2. Penuhnya transponder C band ini sangat berbeda dengan kondisi transponder Ku Band yang baru terisi kurang dari 50 persen jumlah kapasitas maksimumnya. Padahal dari segi power dan bandwidth, transponder ini lebih unggul dibanding transponder C band.
Tugas akhir ini mencoba mengukur dan menganalisa kemampuan sistem SNG dengan antena flyaway 1,8 meter dan antena penerima gain menengah berdiameter 3,8 meter untuk melakukan transmisi ke transponder Ku Band, dengan tujuan mampu memperoleh kualitas BER 10 pangkat -4 dengan Eb/No 4,6 dB. Hasil minimum tersebut dapat dipenuhi saat cuaca mendung tebal dengan power pancar 200 watt. Dan hasil maksimal diperoleh pada cuaca cerah dengan Eb/No hingga 12,09 dB dan BER 10 pangkat -7 pada power 100 watt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Tagor E.C.E.E.
"ABSTRAK
Perkembangan telcnologi sekarang ini, tennasuk layanan telekomunikasi dengan mcmpergunakan satelit dalam rangka pemenuhan penyampaian inforrnasi mengalami kemajuan yang pesat.
Satelit Palapa-CI sebagai generasi terbaru telah mengalami peningkatan teknologi dibandingkan dengan satelit generasi terdahulu (Palapa-B4)_ Perbedaan tersebut antara lain, daerah cakupannya lebih luas, jwnlah transpondemya lebih banyal-L, dan daya pancarnya lebih kuat. [4] -
Untuk analisis perbandingan perhitungan lintasan antara kedua satelit, diadakan perhitungan untuk Iintasan komunikasi Jakarta-Singapura dan sebaliknya dengan parameter yang sama pada kecepatan informasi clan diameter antena yang berbeda untuk iiekuensi pita-C.
Dari hasil perhitungan akan dapat diketahui besarnya daya pancar stasiun bumi (EHIPSB) dan satelit (EIRPSA1-Em), besamya daya I-[PA yang dipergunakan, jumlah pembawa berdasarkan lebar pita dan daya transponder, serta BER (Bit Error Rate).

"
1996
S38937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Aufar Akbar
"Perkembangan pengguna internet di Indonesia semakin pesat. Pengguna internet tahun 2018 tumbuh sekitar 8% dari tahun 2017. Di sisi lain, 97% trafik internet global saat ini dibawa oleh Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL). Tentunya ini akan menjadi peluang bagi operator SKKL jika bisa dikelola dengan baik. Penelitian ini menginvestigasi SKKL Batam – Manado sebagai penghubung direct broadband alternatif antara Eropa, Asia, dan Amerika sehingga berpotensi menjadi Global Digital Hub. SKKL Batam-Manado saat ini masih memakai model bisnis sistem closed cable. Padahal industri kabel laut saat ini menawarkan opsi sistem open cable yang memungkinkan konvergensi antara Submarine Line Terminal Equipment (SLTE) eksisting dengan SLTE dari vendor lain. Di dalam tesis ini dilakukan penelitian pengembangan model bisnis sistem open cable pada SKKL Batam-Manado. Dengan analisis Threat Opportunity Weakness Strength (TOWS) Matriks didapatkan hasil bahwa bisnis sistem open cable berada pada kuadran I yang berarti grow or build. Penelitian juga dilakukan dengan menghitung analisis kelayakan investasi dengan metode capital budgeting menggunakan lima parameter, yaitu Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Internal Rate Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Average Rate Return (ARR). Perhitungan analisis kelayakan investasi juga menunjukkan bahwa kondisi real 5 tahun (3 tahun operasi dan 2 tahun prediksi) sistem closed cable berjalan ini tidak sesuai dengan perhitungan ideal saat pertama kali investasi. Proyeksi ideal pada tahun kelima Cumulative NPV sebesar Rp -4.107.229.000,00, namun pada kenyataannya hanya didapatkan sebesar Rp -405.816.169.000,00 saja. Di sisi lain, perhitungan untuk bisnis sistem open cable kondisi optimis menghasilkan angka positif dengan Cumulative NPV hingga tahun 2027 sebesar Rp 1.268.784.159.000,00 dan melebihi dari angka proyeksi ideal yang didapatkan sebesar Rp 1.113.166.082.000,00. Parameter lain juga didapatkan hasil yang layak dengan PBP sebesar 4 tahun 6 bulan (dari 2019), IRR sebesar 19,9%, PI sebesar 1,58, dan ARR sebesar 28%. Dengan demikian, maka model bisnis sistem Open Cable layak diimplementasikan di SKKL Batam-Manado.

The development of internet users in Indonesia is growing rapidly. Internet users in 2018 grew by around 8% from 2017. On the other hand, 97% of global internet traffic is currently carried by the Submarine Cable System. This condition will be an opportunity for SKKL operators if it can be managed properly. This research investigates SKKL Batam - Manado as an alternative direct broadband link between Europe, Asia and America so that it has the potential to become a Global Digital Hub. SKKL Batam-Manado is currently still using the closed cable system business model. Whereas the submarine cable industry currently offers an Open Cable System option that allows convergence between existing Submarine Line Terminal Equipment (SLTE)s and SLTEs from other vendors. In this thesis, a research is conducted on the development of the Open Cable System business model at SKKL Batam-Manado. With the Threat Opportunity Weakness Strength (TOWS) Matrix analysis, the results show that the Open Cable System business is in quadrant I which means grow or build. Research was also conducted by calculating the investment feasibility analysis with the capital budgeting method using five parameters, namely Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Internal Rate Return (IRR), Profitability Index (PI), and Average Rate Return (ARR). The calculation of the investment feasibility analysis also shows that the real condition for 5 years (3 years of operation and 2 years of prediction) for closed cable runs is not in accordance with the ideal calculation for the first time investing. The ideal projection in the fifth year of Cumulative NPV is IDR -4,107,229,000.00, but in reality it is only IDR -405,816,169,000.00. On the other hand, the calculation for the open cable system business in optimistic condition resulting in a positive number with Cumulative NPV until 2027 touch IDR 1,268,784,159,000.00 and bigger than the ideal projection that obtained just of IDR 1,113,166,082.000,00. Other parameters also obtained feasible results with a PBP of 4 years 6 months (from 2019), an IRR of 19.9%, a PI of 1.58, and an ARR of 28%. Thus, the Open Cable System business model is feasible to be implemented in SKKL Batam-Manado."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rofi`i
"Modem CnC mampu menghemat bandwith transponder dengan melewatkan dua carrier (frekuensi pembawa) secara bersama-sama menempati spektrum frekuensi yang sama. Normalnya hal ini akan besifat merusak (interferensi signal). Sebagai perbandingan, standar carrier harus menempati posisi spektrum frekuensi yang non overlapping, atau tidak ada carrier lain yang menempati spektrum yang sama. Untuk memperoleh hasil maksimal maka perlu diperhatikan prinsip management transponder yang berdampak pada utilisasi bandwidth dan daya /power yang harus seimbang.
Penelitian ini dengan menggunakan software satmaster pro (untuk perhitungan link budget) sehingga diperoleh persen utilisasi power dan bandwidth pada transponder. Merujuk pada referensi penelitian pihak PT. Telkom terkait dengan implementasi teknologi Carrier In Carrier pada link komunikasi Makassar - Jayapura, maka penulis mencoba untuk menganalisa tingkat effisiensi penggunaan modem CnC tsb. Dengan variabel terkait yaitu diameter antenna 3,5 m untuk Makassar dan 5 m untuk Jayapura dan penggunaan variasi modulasi (QPSK, 8PSK, QAM untuk masing-masing coding FEC 0,75 dan 0,875).
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan modem CnC, didapatkan hasil penghematan bandwidth secara maksimal yaitu mendekati 50 % pada kondisi link bandwidth limited. Sedangkan pada kondisi power limited, penggunaan modem CnC kurang berpengaruh terhadap penghematan bandwidth.

DoubleTalk Carrier-in-Carrier (CnC) is technology that significantly reduces bandwidth occupancy of transponder by allowing two carriers to simultaneously occupy the same spectral location, a practice that is disastrous for normal carriers. By comparison, standard carriers must occupy non-overlapping spectral segments with no more than one carrier in the same space. The objective of this thesis is to gets maximum result of saving transponder.
This thesis use software Satmaster Pro (for link budget) to get percentage of bandwidth utilization and power utilization of transponder. According to research at PT. Telkom and discussion about implementation of technology Carrier In Carrier at Satellite Communication Link Makassar - Jayapura, Writer try to calculate and analyze the efficiency of using CnC. The calculation involved variable diameter of antenna 3,8 m for Makassar's ground segment and 5 m for Jayapura's ground segment, modulation of QPSK, 8PSK, QAM for each coding FEC 0,75 and 0,875.
The calculation result show that the use of CnC get maximum saving (approach of 50 %) at link bandwidth limited. Nevertheless at link power limited, the use of modem CnC doesn't effect for saving transponder.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Bastoni
"Permainan simulasi untuk studi dalam bidang bisnis dan ekonomi bukanlah hal yang baru. Melakukan permainan simulasi terhadap kondisi suatu perubahan merupakan suatu metode pembelajaran untuk melakukan pendekatan suatu permasalahan di dunia nyata tanpa adanya resiko berdasarkan pengalamanpengalaman yang dimiliki.
Penelitian ini menggunakan model yang dianalisa dengan pendekatan metodologi sistem dinamik yang dapat diaplikasikan dalam industri telekomunikasi, khususnya bila suatu operator seluler ingin menerapkan suatu jasa layanan baru seperti upgrade teknologi 3G. Pengalaman penerapan teknologi 2G (GSM), industri ini mengalami pertumbuhan yang dramatis dalam operasionalnya, namun sejalan dengan itu, mengalami tingkat pertumbuhan yang matang. Penerapan teknologi 3G yang berbasis akses data dilakukan untuk mencoba menambah pendapatan mereka. Hal ini menyebabkan perubahan kebijakan strategis perusahaan. Dengan sistem dinamik telah didesain untuk menganalisi permasalahan secara sistematis, yang dilanjutkan dengan mengadakan validasi, kemudian disusun skenario untuk melakukan serangkaian simulasi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data perkembangan layanan 2G pada suatu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, yang modelnya dibangun oleh tujuh sektor utama yaitu infrastruktur selular, harga layanan, kompetisi, jaringan satelit, keuangan operator selular, pelanggan dan harga input. Proses pembelajaran yang ingin diberikan dalam permainan sirulasi ini kepada pengamatnya adalah dapat mengidentifikasikan dan memahami keterkaitan antar variabel yang mempengaruhi industri telekomunikasi melalui model yang disimulasikan.

Simulation games for learning in the field of business and economic is not something new. Doing simulation game to change condition is a learning method to approach something in the real world without risk with experience had.
This research, use the model with application system dynamic methodologies analyze approach, can be applied in telecommunications industry, specially if a cellular operator need to apply a new service like upgrade to technology 3G. During the application 2G technology, this industry has experienced dramatic growth in its operation and then experiencing of mature growth level. It makes a change in strategy objective of company, to add their earnings by applying 3G technology based on data access. System dynamic has designed for analyst problems systematically, which is continued by performing validation and then scenario with simulation.
This research was done by using service growth data 2G at one of telecommunications company in Indonesia. The model developed by seven major sector that was cellular infrastructure, mobile service pricing; competition, satellite network financials of the cellular operator, subscriptions and pricing input. The learning experiences that given this game wants to provide to its observer can identified and understand the interrelatedness of the variable influencing telecommunications industry from simulation model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Wadyo P.
"Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak dan piranti keras dan juga aplikasi di bidang Teknologi Informasi (TI) dan Implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dengan Implementasi ERP mampu menciptakan suatu integrasi antar departemen yang ada dalam perusahaan, sistem-salingpengawasan, kendali terhadap aset, aliran proses bisnis yang singkat dan hal-hal lain, yang pada akhirnya memberikan segala dampak yang menguntungkan bagi perusahaan. Proyek ERP penuh dengan risiko karena merupakan proyek implementasi yang besar, kompleks, kurang dikenal dan membutuhkan jadwal implementasi yang ketat. Untuk itu perlu model implementasi yang mendukung proses bisnis. Masalah dalam proyek ini adalah kecepatan memetakan antara model dan teknik implementasi yang sebenarnya. Proyek Akhir ini fokus pada rancangan dan evaluasi implementasi sistem ERP dengan software SAP Business Solution menggunakan ASAP Methodology yang dimulai dari alasan pemilihan software ERP, perbandingan beberapa metodologi implementasi ERP yang populer saat ini, pengorganisasian, tahap implementasi step by step, dan evaluasi output yang didapat pada kondisi sebelum dan sesudah implementasi ERP. Pada akhir tulisan penulis menyarankan pentingnya mengelola perubahan budaya organisasi disisi manusia / karyawan yang terjadi dalam proyek implementasi.

In the Recent time, business environment become much more competitive. Dealing with such situation, many companies improve their competitive advantage through implementation, ERP create an integration system in company such supervision for eachother departement, asset tracking management, simple business process and many more. Enterprise Resource Planning (ERP) project is consider highly risky, since it is large, complex, and usually unfamiliar to the organization and implemented under a tight timetable. To obtain a fair level of understanding of the system, it is then necessary to model to supported business process. However, the problem is the accuracy of the mapping between the model and the actual technical implementation. This final project is focus on design and evalution ERP system that use SAP Business application and SAP Methodology. Design begin from how for choosing software, comparison of three methodes that known as the best for implementation ERP at one company nowadays. In the end of this thesis writer tells abouth change management that could a fundamental point for each IT Implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51859
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>