Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrohim Abdul Halim
"Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNESCO, jumlah pelajar Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun, dan jumlahnya sudah mendekati 40.000 pelajar pada tahun 2013. Liu Wang 2009 menemukan bahwa ukuran generasi muda suatu negara berpengaruh terhadap mobilitas pelajar ke luar negeri. Oleh karena itu, cukup penting bagi kita menganalisis determinan negara tujuan studi pelajar Indonesia. Studi ini meneliti 20 negara tujuan studi dalam rentang waktu 2008-2012. Model yang dibangun dalam studi ini adalah model gravitasi dengan kualitas pendidikan sebagai variable of interest. Metode yang digunakan adalah Random Effect dalam analisis data panel. Ditemukan bahwa kualitas pendidikan signifikan mempengaruhi jumlah pelajar Indonesia di luar negeri.

Based on data issued by UNESCO, number of Indonesian students have an increasing trend across years. The number comes up to 40.000 students in 2013. Liu Wang 2009 found that size of the young generation of a country affects student mobility to study abroad. Therefore, it is important to us to analyze the determinants of Indonesian student destination country. This study investigates 20 destination countries of Indonesian students in 2008 2012. A model used in this study is gravity model which takes quality of education as variable of interest. This study uses Random Effect Method in analyzing panel data. It is found that quality of education significantly affecting the number of Indonesian students overseas.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Amanulah
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi mobilitas pendidikan antargenerasi di Indonesia. Suatu negara memiliki mobilitas pendidikan antargenerasi rendah apabila tingkat pencapaian pendidikan anak sangat dipengaruhi oleh tingkat pencapaian pendidikan orang tuanya. Penelitian ini menggunakan SAKERTI 1993, 1997, dan 2000, 2007. Studi ini menemukan penurunan proses transmisi pendidikan antargenerasi yang mengindikasikan mobilitas antargenerasi mengalami peningkatan. Akan tetapi, anak yang berasal dari orang berpendidikan rendah, perempuan, memiliki banyak saudara kandung, dan tinggal di perdesaan ketika masa kecil cenderung tidak mendapatkan tingkat pencapaian pendidikan yang lebih tinggi dan peluangnya berada posisi itu tetap antargenerasi.

This study examines the condition of intergenerational educational mobility in Indonesia. A country has a low intergenerational education mobility when children's educational attainment is strongly determined by parent's education. This study uses IFLS 1993, 1997, 2000, dan 2007. This study finds a reduction in intergenerational transmission of education process across cohorts, indicating an improvement in intergenerational mobility overtime. However, children from low educated parents, female, have more siblings, and lived in rural areas when childhood, are less likely to attain higher educational level and their chances remain in this position across generation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalula Quraina Noorinsani
"Aspirasi orang tua memiliki peranan dalam mencapai mobilitas pendidikan. Selain sebagai sumber motivasi, aspirasi juga memengaruhi keputusan orang tua dalam mengalokasikan sumber daya untuk pendidikan anak mereka. Aspirasi ini dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma, termasuk faktor religiositas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aspirasi orang tua serta religiositas terhadap pencapaian pendidikan anak, dengan mempertimbangkan pengaruh budaya gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel IFLS 4 dan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi orang tua memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap probabilitas anak mencapai pendidikan tinggi, tetapi orang tua memiliki aspirasi yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Dimana aspirasi orang tua diketahui lebih tinggi terhadap anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

Parental aspirations play a role in achieving educational mobility. In addition to being a source of motivation, aspirations also influence parents' decisions in allocating resources for their children's education. These aspirations are influenced by values and norms, including factors of religiosity. This study aims to analyze the influence of parental aspirations and religiosity on children's educational achievement, considering the influence of gender culture. The method used in this study is panel data from IFLS 4 and 5. The results show that parental aspirations have a significant positive influence on the probability of children achieving higher education, but parents have different aspirations for boys and girls. It is found that parental aspirations are higher for boys compared to girls."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Anggraini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pembangunan infrastruktur pendidikan terhadap mobilitas pendidikan antargenerasi. Studi ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) untuk memperoleh informasi pendidikan, pendapatan, dan lokasi tempat tinggal anak saat usia sekolah. Data infrastruktur pendidikan berasal dari survei PODES 1983- 2003 (Potensi Desa).
Hasil empiris menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas) meningkatkan mobilitas pendidikan antargenerasi. Pembangunan infrastruktur SMA memiliki peran yang lebih krusial dalam meningkatkan mobilitas pendidikan antargenerasi dibandingkan pembangunan infrastruktur SMP. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya perbedaan mobilitas pendidikan antargenerasi antara anak laki- laki dan perempuan.

This study aims to determine the role of educational infrastructure development on intergenerational education mobility. This study uses data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) to obtain information on education, income, and the location of a child's residence at school age. Meanwhile, education infrastructure data comes from the PODES 1983- 2003 (Village Potential Survey).
Empirical results show that the infrastructure development of junior high schools and senior high schools increases intergenerational education mobility. The development of high school infrastructure has a more crucial role in increasing intergenerational education mobility than the construction of junior high school infrastructure. In addition, this study also found differences in intergenerational education mobility between sons and daughters."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindria Mustofiyah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pendidikan terhadap mobilitas antargenerasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan variabel kontrol usia orang tua, pernikahan orang tua, pekerjaan orang tua, tempat tinggal, pendapatan orang tua. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui hasil survey IFLS 4 dan 5. Adapun metode penelitian ialah menggunakan analisis OLS dengan bantuan Stata 17. Hasil penelitian pertama diketahui bahwa secara simultan pengeluaran pendidikan dan pendidikan orang tua berpengaruh terhadap mobilitas pendidikan anak. Secara parsial, pengeluaran pendidikan tidak berpengaruh terhadap mobilitas pendidikan anak dan pendidikan orang tua (ayah dan ibu) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap mobilitas pendidikan anak. Hasil penelitian kedua diketahui secara simultan dan parsial bahwa pendidikan orang tua dan pengeluaran pendidikan berpengaruh terhadap mobilitas pendapatan anak. Hasil ini menjelaskan semakin masyarakat mengeluarkan konsumsi untuk pendidikan maka akan menciptakan atau berdampak pada mobilitas pendapatan anak, demikian juga pada pendidikan orang tua.

This study aims to analyze the effect of education on intergenerational mobility, either directly or indirectly with the control variables of parental age, parents' marriage, parents' occupation, place of residence, parents' income. This research was conducted by collecting data through the results of IFLS 4 and 5 surveys. The research method was using OLS analysis with the help of Stata 17. The results of the first study showed that simultaneously education expenditure and parental education had an effect on the mobility of children's education. Partially, education expenditure has no effect on the mobility of children's education and the education of parents (father and mother) partially has a significant effect on the mobility of children's education. The results of the second study are known simultaneously and partially that parental education and education expenditure affect the mobility of children's income. This result explains that the more people spend on consumption for education, it will create or have an impact on the income mobility of children, as well as on the education of parents."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Shelomita
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah migrasi yang dilakukan individu saat anak-anak dapat dianggap sebagai saluran yang efektif untuk investasi modal manusia, khususnya dalam konteks pendidikan, yang dicerminkan pada mobilitas pendidikan antargenerasinya. Menggunakan data longitudinal dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) di tahun 2000, 2007, dan 2014 dengan metode Ordinary Least Regression (OLS), hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang pernah bermigrasi memiliki mobilitas pendidikan antargenerasi lebih rendah 0.5 tahun dibandingkan dengan anak yang tidak bermigrasi. Penelitian ini juga mengontrol faktor lain yang turut mempengaruhi mobilitas pendidikan antargenerasi, seperti ukuran rumah tangga, pendidikan ayah, pengeluaran biaya pendidikan, dan region tempat tinggal di tahun 2014. Hasil ini dipengaruhi oleh motif migrasi di mana sebagian besar sampel bermigrasi atas tujuan lain selain pendidikan, serta sebagian besar sampel bermigrasi ke daerah rural. Di samping itu, pada penelitian terdahulu, faktor internal anak, seperti kesulitan untuk beradaptasi di tempat tujuan juga mempengaruhi hasil migrasi.

This study aims to examine whether migration undertaken by individuals during childhood can be considered an effective channel for human capital investment, particularly in the context of education, as reflected in intergenerational educational mobility. Using longitudinal data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) for the years 2000, 2007, and 2014 with the Ordinary Least Squares (OLS) method, the results show that children who migrated had intergenerational educational mobility 0.5 years lower compared to children who did not migrate. The study also controls for other factors that affect intergenerational educational mobility, such as household size, father's education, educational expenditure, and region of residence in 2014. These results are influenced by migration motives, as the majority of the sample migrated for reasons other than education and predominantly to rural areas. Additionally, previous research indicates that internal factors of the child, such as difficulty adapting to the destination, also affect migration outcomes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Harry Akhmadi
"Penelitian ini bertujuan menguji tingkat determinasi pendidikan terhadap mobilitas pekerja di Indonesia. Pendidikan dinilai memiliki peran penting dalam mengatasi kerentanan ini. Menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional, penelitian ini menganalisis pengaruh pendidikan terhadap mobilitas pekerjaan antar sektor formal dan informal. Metode regresi logistik multinomial diterapkan untuk memahami pengaruh pendidikan terhadap mobilitas pekerjaan, dengan mempertimbangkan variabel kontrol seperti demografi, lama bekerja, dan wilayah. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan yang lebih tinggi signifikan meningkatkan kemungkinan pekerja berpindah ke sektor formal, diperlihatkan bahwa pekerja lulusan diploma akan 1.7 kali lebih cenderung berpindah ke sektor formal dibanding pekerja yang tidak mengenyam pendidikan.

This research aims to examine the impact of educational determination on worker mobility in Indonesia. Education is considered to have an important role in overcoming this vulnerability. Using National Labor Force Survey data, this research analyzes the influence of education on job mobility between the formal and informal sectors. The multinomial logistic regression method is applied to understand the effect of education on job mobility, taking into account control variables such as demographics, length of work, and region. The results show that higher education significantly increases the possibility of workers moving to the formal sector. It is proven that workers with a diploma are 1.7 times more likely to move to the formal sector than workers who have no education."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adho Adinegoro
"Konsensus saat ini pada studi terkait mobilitas ekonomi telah mengidentifikasi faktor alamiah dan pengasuhan menjadi jalur yang mendasari transmisi bagaimana kesejahteraan diturunkan dari orang tua kepada anak melalui konsep mobilitas antargenerasi. Di antara faktor pengasuhan yang ada, studi terkait dampak bencana alam terhadap mobilitas ekonomi dan pendidikan masih terbatas dan belum mengarah pada kesimpulan. Dengan menggunakan data longitudinal rumah tangga selama dua dekade di Indonesia, studi ini mengkaji secara kuantitatif sejauh mana bencana alam mempengaruhi mobilitas ekonomi dan pendidikan antara orang tua dan anak di Indonesia. Studi ini menemukan bukti bahwa bencana alam dapat meningkatkan mobilitas ekonomi dan pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan metode Unconditional Quantile Regression, studi ini juga menemukan bahwa mobilitas ekonomi dan pendidikan bersifat non-linear antara satu persentil populasi dengan persentil populasi lainnya, di mana persistensi antargenerasi umumnya ditemukan di kalangan persentil populasi teratas.

The current consensus on the literature of mobility studies has identified the interplay between nature and nurture as the pathways underlying the transmission of how welfare is being passed down from parents to children through the concept of intergenerational mobility. Among nurture factors, studies on the impact of natural disasters on intergenerational economic and education mobility have yet to lead to a conclusion. By utilizing two decades long of longitudinal data in Indonesia, this study quantitatively examines the extent to which natural disasters influence the economic and education mobility between parents and children in Indonesia. We found the evidence that natural disasters can increase both intergenerational economic and education mobility in Indonesia. Our novel Unconditional Quantile Regression also proves the existence of non-linearity on the impact of natural disasters on intergenerational mobility, in which intergenerational persistence is usually observed among population in the top percentile."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naqila Rakhmi
"Mobilitas pendapatan antargenerasi merupakan isu penting untuk melihat sejauh mana keterkaitan status sosial ekonomi orang tua dan hasil anak mereka di masa depan sekaligus menjadi penentu penting dalam peluang ekonomi dan ukuran penting dari keadilan sosial (Qin et al., 2016; Tang et al., 2021). Pemerintah Indonesia telah menerapkan Program Jaring Pengaman Sosial bidang pendidikan untuk mendorong peningkatkan kesejahteraan dan keadilan di masyarakat (Sumodiningrat, 1999). Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bidang pendidikan sebagai intervensi kebijakan pendidikan pemerintah terhadap mobilitas pendapatan antargenerasi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data pasangan orang tua dan anak dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000, 2007 dan 2014 dengan menggunakan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil studi ini menemukan bahwa elastisitas pendapatan antargenerasi di Indonesia sebesar 0.423. Temuan ini menujukkan bahwa 42.3% pendapatan anak di masa depan dipengaruhi oleh pendapatan orang tua mereka. Penelitian ini juga menemukan bahwa intervensi pendidikan pemerintah meningkatkan elastisitas pendapatan antargenerasi. Hal ini mengindikasikan bahwa status ekonomi pada generasi orang tua cenderung diwariskan kepada generasi anak, sehingga tingkat mobilitas pendapatan antargenerasi rendah. Selain itu, penulis juga menemukan bahwa intervensi pendidikan pemerintah menguntungkan bagi pendapatan masa depan anak-anak dari orang tua berpenghasilan rendah dan tinggi, namun tidak bagi anak-anak dari orang tua berpenghasilan menengah. Penelitian ini juga terdapat rekomendasi kebijakan untuk pemerintah di bagian akhir.

Intergenerational income mobility is an important issue for understanding the relationship between parents’ sosioeconomic status and their children’s future outcomes as well as being an important determinant of economic opportunity ans important measure of social justice (Qin et al., 2016; Tang et al., 2021). The Indonesia government has implemented the Educational Social Safety Net Program to encourage the improvement of welfare and justice in society (Sumodiningrat, 1999). This study aims to examine the relationship between the Educational Social Safety Net Program (JPS) as a government education intervention program on intergenerational income mobility in Indonesia. The data used in this study is the data on parent – child pairs from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2000, 2007 and 2014 using the Ordinary Least Square (OLS) method. The results of the study found that when the government’s education intervention was taken into account, the intergenerational income elasticity in Indonesia was 0.423. The result show that 42.3% of children’s futur income is determined by their parents’ income. The study also found that government education interventio increase intergenerational income elasticity. In other words, the economic status of the parent’s generation will tend to be passed on to the child’s generation, so that the level of income mobility is low. In addition, the authors also found that government education intervention are beneficial for the future income of children of low and high income parents, but not for children of middle income parents. The research also contains policy recommendations for the government at the end. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padungge, Yerry Mamahit
"Tesis ini membahas mengenai agenda setting isu pekerja migran di ASEAN dalam politik luar negeri Indonesia periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Serta strategi politik luar negeri Indonesia pada KTT ke-19 ASEAN tahun 2011 terutama dalam isu pekerja migrant. Selain itu peneliti akan menganalisa mengenai faktor-faktor internal dan ekstenal yang mempengaruhi perumusan strategi politik luar negeri Indonesia, pada khususnya strategi Indonesia dalam isu pekerja migrant pada KTT ke-19 ASEAN tahun 2011. Pada bagian ini akan dianalisa mengenai faktor-faktor internal yang mempengaruhi Indonesia dalam penyusunan dan perumusan politik luar negerinya. Serta faktor eksternal yang mempengaruhi Indonesia dalam perumusan politik luar negerinya terdin atas posisi Indonesia dalam ASEAN tentang isu pekerja migrant dan tuntutan tanggung jawab dari negara besar kepada ASEAN untuk memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) khususnya HAM para pekerja migrant.

This thesis discusses the issue of setting the agenda in the ASEAN migrant workers in Indonesia?s foreign policy the second term of President Susilo Bambang Yudhoyono. Also Indonesia?s foreign policy strategy in the 19th ASEAN Summit in 2011, especially the issue of migrant workers. In addition the researchers will analyze the factors that affect the intemal and extemal formulation of Indonesia's foreign policy strategy, in particular Indonesia strategy on the issue of migrant Workers in the 19th ASEAN Summit in 2011. In this section we will analyze the intemal factors that affect Indonesia in the preparation and formulation of foreign policy. And extemal factors that affect Indonesia in the formulation of foreign policy consists of Indonesia in the ASEAN position on the issue of migrant Workers and demands great responsibility of the ASEAN countries to pay attention to Human Rights (HAM), particularly the human rights of migrant Workers.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30439
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>