Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97059 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Desita Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pola spasial hot spot pencurian kendaraan bermotor selama dua tahun terakhir yakni tahun 2016-2017. Penelitian ini bermula dari pernyataan bahwa Kab.Tangerang adala penyangga ibukota yang mempunyai jumlah kasus kriminalitas yang paling tinggi diantara Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, serta berdasarkan berbagai sumber berupa portal online, banyak nya kasus curanmor yang terjadi di Kecamatan Curug yang merupakan bagian dari Kab.Tangerang. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang berbentuk data tabular seperti lokasi kejadian, waktu kejadian, dan modus operandi diperoleh dari Satreskrim Polsek Curug, kemudian data penggunaan lahan dan jaringan jalan diperoleh dari BIG. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi lapangan yang berupa peta kognitif dan verbatim wilayah aktivitas. Metode yang digunakan adalah snowball sampling dengan melakukan identifikasi secara terus menerus pada informan yang masuk pada kriteria penelitian dan melakukan analisis berdasarkan hubungan yang terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa wilayah yang tingkat kerawan pencurian kendaraan bermotornya tinggi adalah wilayah permukiman dan wilayah yang tingkat kerawanan pencurian kendaraan bermotor nya rendah adalah wilayah perkebunan. Secara temporal, dalam jangka waktu harian, curanmor rawan terjadi pada sore hari atau sekitar pukul 12.00 hingga pukul 18.00, hal tersebut disebabkan penjagaan pada sore hari terlalu minim karena sebagian besar penjaga di sore hari sedang pulang. Dalam jangka waktu bulanan, curanmor rawan terjadi di bulan Juli hingga Agustus. Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya kurangnya penjagaan dari pihak keamanan, pusat aktivitas masyarakat, dan jenis bentuk penggunaan lahan dan jaringan jalan.

ABSTRACT
This study discusses the spatial patterns of motor vehicle theft hot spots over the last two years 2016 2017. This research stems from the statement that Kab.Tangerang is the capital buffer that has the highest number of criminal cases between Tangerang City and South Tangerang City, and based on various sources such as online portal, many cases of curanmor happened in Curug Subdistrict which is part of Kab. Tangerang. In this study, the data used are quantitative data and qualitative data. Quantitative data in the form of tabular data such as location of incident, time of incident, and modus operandi obtained from Satreskrim Polsek Curug, then data of land use and road network obtained from BIG. Qualitative data obtained from in depth interviews and field observations in the form of cognitive maps and verbatim activity areas. The method used is snowball sampling by continuously identifying the informants who enter the research criteria and perform the analysis based on related relationships. The result of the research shows that the area with high vehicle theft is the residential area and the area where the vulnerability of motor vehicle theft is low is the plantation area. Temporally, in the daily period, curanmor is prone to occur in the afternoon or around 12 00 to 18 00, this is due to the maintenance in the afternoon is too minimal because most guards in the afternoon are home. In the monthly period, curanmor is prone to occur in July to August. Many influencing factors include lack of security, community activity centers, and types of land use and road networks."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghesa Meilinda Rachmawati
"ABSTRAK
Sektor industri merupakan salah satu pendapatan daerah utama dan merupakan sektor unggulan Kabupaten Sragen khususnya Kecamatan Sidoharjo yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pengembangan wilayah diperlukan memperhatikan sektor unggulannya berdasarkan potensinya untuk mendatangkan keuntungan bagi wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola pengembangan industri secara spasial melalui arah perkembangan wilayah industri di Kecamatan Sidoharjo berdasarkan orientasi pasarnya dan dampak perkembangan industri terhadap penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan metode deskriptif keruangan. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan wilayah industri di Kecamatan Sidoharjo berdasarkan pada orientasi wilayah pasarnya dimana dampak perkembangan industri menyerap tenaga kerja dari sekitar wilayah industri. Industri tekstil berorientasi pada pasar lokal dan pasar internasional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Industri pakaian jadi yang berorientasi pada pasar internasional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang sedang. Industri makanan yang berorientasi pada pasar regional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah. Industri pengolahan yang berorientasi pada pasar nasional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah.

ABSTRACT
The industrial sector is one of the main regional income and is the pre eminent sector of Sragen regency especially Sidoharjo Sub district which has increased in recent years. Regional development is required to pay attention to its leading sectors based on its potential to bring benefits to the region. The purpose of this research is to understand the pattern of spatial industrial development through the direction of industrial area development in Sidoharjo Sub district based on its market orientation and the impact of industrial development on employment and income generation. The method used in this research is quantitative method and descriptive method of spatial. The result of research shows the development of industrial area in Sidoharjo Sub district based on the orientation of its market area where the impact of industrial development absorbs the workforce from around industrial area. Textile industry oriented to local market and international market which have high level of employment. The international market oriented apparel industry has a moderate rate of employment. The regional oriented food industry has a low rate of employment. The national market oriented processing industry has a low rate of employment."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Hasna Kentjana
"Pergerakan penduduk Kota Depok menuju DKI Jakarta dengan tujuan bekerja memberikan beban tersendiri terhadap jaringan jalan di Kelurahan Kukusan sehingga berpotensi untuk menimbulkan penumpukan kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial lalu lintas kendaraan bermotor di Kelurahan Kukusan. Analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pergerakan terbanyak berdasarkan pola pergerakan kendaraan bermotor di Kelurahan Kukusan terdapat di Jalan K. H. M. Usman dimana pada segmen utara lebih banyak dilalui oleh penglaju Kelurahan Kukusan, segmen tengah lebih banyak dilalui oleh non penglaju Kelurahan Kukusan dan segmen selatan lebih banyak dilalui oleh pengendara yang datang ke Kelurahan Kukusan dengan tujuan POI. Hal tersebut dipengaruhi oleh penggunaan tanah yang ada di sekitar segmen jalan. Pada pagi hari, ketiga segmen di Jalan K. H. M. Usman memiliki nilai kecepatan kendaraan yang relatif tidak rendah meskipun segmen selatan memiliki nilai derajat kejenuhan yang mendekati ambang batas (0,71). Pada sore hari, segmen utara dan segmen tengah juga memiliki nilai kecepatan kendaraan yang relatif tidak rendah namun berbeda halnya dengan segmen selatan dimana arus lalu lintas mulai terganggu sehingga nilai kecepatan kendaraan relatif rendah yang ditunjukkan oleh nilai derajat kejenuhan yang melebihi ambang batas (0,79). Segmen dengan jumlah POI terbanyak yakni segmen selatan memiliki kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi dibanding segmen utara dan segmen tengah.

Commuter Movements of Depok citizen to Jakarta have added certain pressure to the road networks in Kukusan village, resulting in potential congestions from accumulated flow of vehicles. This study aims to determine the traffic patterns of motorized vehicle movement in Kukusan village. The analysis used in this research are descriptive analysis and spatial analysis. The results of this research showed that the most significant movement based on motorized vehicle traffic pattern in Kukusan Village located in K. H. M. Usman Road, its northern segment of the road is dominated by Kukusan village commuters, while on the middle segment of the road is used by the non-commuters, and the southern segment is used by drivers to reach POI in Kukusan village. The pattern is influenced by land use around the road segments. The three road segments in K. H. M Usman Road have relatively high vehicle velocity in morning, on the one hand the southern segment has degree of saturation value near the the threshold of 0.71. In afternoon, the northern and middle segment of the road have relatively high vehicle velocity as well, on the contrary, the southern segment has relatively low vehicle velocity shown by degree of saturation value that exceeded the threshold value (0.79). Southern segment is the road segment with most POI and has higher density compared to northern and middle segment of the road."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S61819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfani Priyambodo
"Kondisi pencemaran udara di perkotaan terus meningkat akibat volume kendaraan setiap tahunnya. Volume ini meningkatkan sumber polusi seperti kendaraan bermotor yang menyumbang 60-70% polusi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi CO berdasarkan volume kendaraan di Kota Tangerang serta melihat hubungannya. Analisis yang digunakan adalah analisis spasial deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan distribusi volume kendaraan pagi hari berkisar <800-1600 kendaraan pada jalan kolektor primer, sedangkan sore hari terdapat 800 hingga >2000 kendaraan pada jalan arteri primer. Pola spasial CO yang terbentuk pada jalan arteri primer dan kolektor dengan penggunaan lahan pemukiman, kawasan industri, dan pergudangan, maka konsentrasi CO cenderung tinggi. Sementara itu, jalan kolektor primer lainnya memiliki konsentrasi CO rendah hingga sedang. Hasil pengujian Spearman dan regresi linier menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara volume kendaraan terhadap pola CO Kota Tangerang, dengan nilai kekuatan sebesar 0,689 dan diperoleh R Square sebesar 0,476. Sementara itu, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara volume kendaraan terhadap pola CO dari dinas lingkungan hidup, dan diperoleh R Square sebesar 0,12.

Air pollution conditions in urban areas continue to increase due to the volume of vehicles every year. This volume increases sources of pollution such as motor vehicles which account for 60-70% of pollution. This study aims to analyze the distribution of vehicle volume and spatial pattern of CO in Tangerang City and see the relationship. The analysis used is descriptive and statistical spatial analysis. The results showed the distribution of vehicle volume in the morning ranged from <800-1600 vehicles on primary collector roads, while in the afternoon, there were 800 to >2000 vehicles on primary arterial roads. The spatial pattern of CO that formed on primary and collector arterial roads with residential land uses, industrial areas, and warehouses, then the CO concentration tends to be high. Meanwhile, other primary collector roads have low to moderate CO concentrations. The Spearman test and linear regression results showed a significant effect between vehicle volume on the Tangerang City CO pattern, with a strength value of 0.689 and an R Square of 0.476. Meanwhile, there is no significant effect between the volume of vehicles on the CO pattern from the environmental service and an R Square of 0.12."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Nur
"Kotamdaya Tanggerang merupakan daerah perkotaan yang memiliki angka kejadian curanmor yang relatif tinggi, karena kasus curanmor menempati peringkat teratas sebagai kasus yang paling banyak terjadi di Kotamdaya Tangerang pada periode 1995-1998. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran curanmor sehubungan dengan struktur kota di Kotamdaya Tangerang tahun 1994, 1996, dan 1998. Variabel yang digunakan adalah variabel terikat yaitu jumlah curanmor dan lokasi kejadian curanmor, dan variable bebas yaitu deliniasi struktur kota yang meliputi daerah urban, daerah peralihan dan daerah non urban."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S65334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rizky Wirastuti
"Tindak kejahatan di Indonesia didominasi oleh tindak pencurian kendaraan bermotor. Beberapa penelitian mengkaitkan faktor pengangguran yang mempengaruhi tindak kejahatan. Hasil penelitian empiris sebelumnya mengungkapkan variasi hasil yang berbeda yakni faktor pengangguran mempengaruhi secara signifikan dan tidak signifikan, baik korelasinya positif maupun negatif. Penelitian ini membahas pengaruh pengangguran terhadap tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor di Indonesia dengan unit analisis provinsi dengan menggunakan metode panel. Variabel utama yang diidentifikasi yakni pengangguran dimana kategori pengangguran terdiri dari tingkat pengangguran terbuka usia muda (16-30 tahun) di perkotaan, total pengangguran terbuka perkotaan, tingkat pengangguran terbuka usia muda (16-30 tahun) provinsi, dan total pengangguran terbuka provinsi. Variabel pendukung lainnya yakni pendapatan per kapita, kepadatan penduduk, tingkat Angka Partisipasi Murni (APM), jumlah penduduk laki-laki muda usia 20-24 tahun, jumlah kendaraan bermotor, tingkat ketimpangan perkotaan, dan persentase penduduk miskin perkotaan. Hasilnya menunjukan bahwa total pengangguran terbuka provinsi yang berpengaruh terhadap jumlah kasus pencurian kendaraan bermotor di Indonesia. Faktor lain yang mempengaruhi secara signifikan terhadap jumlah kasus pencurian kendaraan bermotor di Indonesia adalah pendapatan per kapita, jumlah penduduk laki-laki usia 20 hingga 24 tahun, jumlah kendaraan bermotor, ketimpangan di perkotaan, dan persentase penduduk miskin di perkotaan.

Crimes in Indonesia are dominated by motor vehicle theft. Some studies explain unemployment influence crime. The result of previous studies that unemployment have correlation with crime significantly and not significantly both positive and negative. This study explain relationship of unemployment with motor vehicle theft. Unit of analysis are province in Indonesia and use method panel data. Main variable unemployment are urban youth open unemployment rate (16-30 years), the total urban open unemployment, the provincial youth open unemployment rate (16-30 years), and the provincial total open unemployment. Supporting variable are per capita income, population density, Angka Partisipasi Murni (APM), number of young male population (age 20-24), number of motor vehicles, urban inequality, and percentage of urban poverty. The result that youth unemployment (age 16-30) in urban area and total urban unemployment are not significantly affect motor vehicle theft in Indonesia. Variabel total province unemployment significantly influences motor vehicle theft and has positive correlation. Other supporting variable that significantly have correlation motor vehicle theft are per capita income, number of young male population (age 20-24), number of motor vehicles, urban inequality, and percentage of urban poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islahul Mu`Minah
"Industri daur ulang sampah merupakan salah satu usaha strategis untuk mengatasi masalah sampah. Penanganan sampah secara terpadu dan menguntungkan secara ekonomi diperlukan peran aktif masyarakat untuk ikut mengelola sampah secara profesional dan ditangani secara komersial sebagai suatu usaha yang akan menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat pola spasial industri pengolahan sampah dan distribusinya yang sudah dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Sepatan. Pola sebaran lokasi industri dilakukan dengan metode tetangga terdekat (NNA). Pola distribusi dilihat dengan saluran distribusi dan arah tujuan distribusi. Hasil penelitian menyimpulkan pola sebaran lokasi industri di Kecamatan Sepatan adalah Random. Pemilihan saluran dapat dipengaruhi oleh volume produksi dan lamanya industri tersebut berdiri. Semakin besar volume produksi saluran distribusi yang dipilih semakin pendek dan tujuan penjualannya cenderung semakin jauh. Pemilihan saluran distribusi ini pula dapat mempengaruhi pembentukan harga jual dan beli yang terjadi. Industri yang menjual langsung ke pemakai industri lebih menguntungkan tiap bulannya.

Industrial waste recycling is one of the strategic efforts to address the problem of waste. Integrated waste management and economic benefit required the active role of the community to participate in managing the garbage in a professional and handled commercially as a business that will generate profits. Therefore, this study was conducted to look at the spatial pattern of industrial waste processing and distribution has been done by the people of the subdistrict Sepatan. Distribution pattern of industrial sites was conducted using the nearest neighbor (NNA). The distribution pattern seen with distribution channels and towards the purpose of distribution. The study concluded the distribution pattern of industrial location in subdistrict Sepatan is Random. The channel selection may be influenced by production volume and duration of the industry stand. The greater the volume of production of the chosen distribution channel is getting shorter and the sales tend to be more distant destination. Selection of this distribution channel can also affect the formation of the price of buying and selling happens. Industries that sells directly to more profitable industrial users each month."
2016
S62157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Giri Wurjandaru
"Strategi Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (SP2HBS) adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat secara terpadu untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat secara lebih berhasil guna dan berdaya guna dengan menggunakan tiga strategi umum, yaitu Advokasi kesehatan, Dukungan suasana, dan Pemberdayaan masyarakat. Program SP2HBS bukan saja ditujukan untuk sasaran primer tapi juga sasaran sekunder dan tersier yang dapat mendukung perubahan perilaku pada sasaran primer. Program ini telah dikembangkan oleh Direktorat Promosi Kesehatan sejak tahun 1996, dan mulai dilaksanakan pada tahun 1998. Sebagai daerah panduan ditunjuk 2 kabupaten, yaitu Tangerang dan Bekasi, namun sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian tentang efektifitas program SP2HBS. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian ini.
Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh intervensi program SP2HBS terhadap peningkatan klasifikasi PUBS rumah tangga di Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang. Rancangan penelitian berupa pre-eksperimental dengan jenis static group comparisson. Sampel berjumlah 405 rumah tangga, yang terdiri dari 193 rumah tangga kelompok intervensi dan 212 rumah tangga kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pengetahuan tentang PHBS lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun pengetahuan tentang penyakit akibat rokok dan manfaat JPKM tidak ada perbedaan. Sikap terhadap PHBS lebih positif pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Demikian pula dengan praktik PHBS lebih baik pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sebagian besar (60,1%) PHBS rumah tangga kelompok intervensi berada pada klasifikasi 3, sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar (53,3%) berada pada klasifikasi-2. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa intervensi program SP2HBS merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap praktik PHBS rumah tangga di Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang. Intervensi program SP2HBS akan meningkatkan praktik PHBS sebesar kurang lebih 20 kali.
Atas dasar hasil penelitian tersebut, bagi Puskesmas Curug disarankan agar frekuensi penyuluhan tentang rokok dan JPKM ditingkatkan, metode penyuluhan juga diperkaya, misalnya dengan menghadirkan contoh nyata orang yang berhasil berhenti merokok dan sudah merasakan manfaat JPKM. Disamping itu penyuluhan tidak hanya ditujukan kepada ibu-ibu, tetapi juga kepada para suami mereka. Bagi Direktorat Promosi Kesehatan disarankan untuk membuat pedoman-pedoman aplikatif tentang pelaksanaan SP2HBS. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, agar memberikan reward kepada aparat desa yang aktif membantu pelaksanaan program ini, dan rumah tangga yang ber-PHBS.

Influence of the Strategy of Increasing Healthy Behavior (SP2HBS) Program to Healthy Behavior (PHBS) of the Household in Curug Sub District, District of TangerangThe strategy to improve healthy life behavior is one effort to increase awareness, willingness, and ability of the community. It conducts to increase healthy life of community by using three general strategies those are advocacy, social support and empowerment. From all those strategies, SP2HBS program is not only directed to primary target but also secondary and tertiary target to support primary target behavioral change. This program has been improved by health promotion directory since 1996 and the beginning is on 1998. As pilot project district we have two districts, those are Tangerang and Bekasi District. Up to now the research about this program affectivity has not been conducted yet. It attracts us to conduct to research about this program effect to household healthy life style in Curug Sub District, Tangerang District.
The aim of this research was to explore SP2HBS program intervention effects increase PHBS classification in household Curug Sub District, Tangerang District. It was pre-experiment with static group comparison. Outcome measurement is done to intervention group - they have got examination - and control group - they have not get examination. The number of samples was 405 households; insist of 193 households as intervention group and 212 households as control group.
The result show that generally intervention group has higher knowledge that control group, but the knowledge about disease caused by smoking and benefit of manage care is the same. Intervention group have positive attitude than control group.PHBS practice is better in intervention groups. 60,1% PHBS practice intervention group is in classification 3, but in control group, 53,3% is in classification 2. Conclusion of this research that SP2HBS program influence PHBS practice. After controlled with education level and attitude, SP2HBS program intervention will increase PHBS practice about twenty times.
Base on this result, Curug Public Health Center is suggest to increase the frequency of education conduct to benefit of manage care (JPKM) and disease caused by smoking using by mix communication. The target audience of this education trough their husband, not only to their wife. For Health District Office may give reward for the provider whom actively push for increasing the SP2HBS program, for example by traveling seminar to another village, and free in health care by Public Health Center for house hold which have a good healthy life. For Directorate of Health Promotion, Ministry of Health and Social Welfare suggest to supply the applicable guideline for SP2HBS program."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Evanny Indah
"Penyakit saluran pernapasan merupakan salah satu indikator dalam status kesehatan yang pada usia anak. Penyakit yang biasa menyerang saluran pernapasan pada anak yaitu Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan, mulai dari hidung hingga alveoli. Prevalensi ISPA pada tahun 2018 ini berada di atas prevalensi ISPA Indonesia, yaitu 5.3%. ISPA merupakan penyakit yang paling banyak terjadi di Kabupaten Tangerang, yaitu ada 207.434 kasus, dan termasuk 10 besar penyakit yang terjadi di Kabupaten Tangerang berdasarkan laporan dari puskesmas dan menempati urutan pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA berulang pada balita. Metode penelitian menggunakan metode cross sectional. Sampel sebanyak 350 keluarga yang memiliki balita dengan riwayat ISPA yang datang ke posyandu yang diambil dengan teknik Total Sampling. Data dianalisis menggunakan uji univariat, bivariat, dan multivariate dengan menggunakan regresi logistik multivariat. Hasil penelitian menunjukan faktor usia, status gizi, status imunisasi, status ekonomi keluarga, dan terpapar asap rokok, dengan p value<0,05. Faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap ISPA berulang pada balita adalah usia balita.

Respiratory disease is an indicator of the health status of children. The disease that usually attacks the respiratory tract in children is acute respiratory infections (ARI) caused by both bacteria and viruses. ARI is an acute infectious disease that attacks the respiratory tract, ranging from the nose to the alveoli. The prevalence of ARI in 2018 is above the prevalence of ARI in Indonesia, which is 5.3%. ARI is the most common disease in Tangerang Regency, where there are 207,434 cases, and including the top 10 diseases that occur in Tangerang District based on reports from puskesmas and ranked first. The purpose of this study was to determine the factors associated with recurrent ARI in infants. The research method uses cross sectional method. A sample of 350 families who have children under five years old with a history of ARI coming that coming to the posyandu were taken with a total sampling technique. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate tests using multivariate logistic regression. The results showed age, age, nutritional status, immunization status, family economic status, dan exposure to cigarette smoke, with p value<0.05. The most dominant factor influencing recurrent ARI in infants is exposure to age of cigarette smoageke.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T54934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cristina Ayu Rumondang S.
"Parmalim merupakan sebuah agama asli Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Parmalim cabang Tangerang sudah berdiri sejak tahun 2001. Salah satu hal yang penting dimiliki dalam Parmalim untuk mencapai suatu tujuannya adalah terciptanya kohesi sosial melalui interaksi dan aktivitas sosial. Kohesi sosial merupakan karakteristik masyarakat yang menunjukkan ketergantungan antar- individu. Penelitian ini membahas tentang ikatan sosial yang terjadi pada anggota Parmalim Tangerang dikaitkan dengan ruang terjadinya interaksi dan aktivitas sosial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa studi literatur, observasi, dan wawancara mendalam. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan keruangan. Hasil tipologi kohesi sosial yang terbentuk yaitu bonding social untuk hubungan internal anggota Parmalim atas dasar kepentingan kekerabatan & ibadah, bridging social untuk hubungan eksternal Parmalim Tangerang dengan dasar kepentingan organisasi Parmalim dan kehidupan bermasyarakat, serta linking social dengan dasar kepentingan kehidupan bermasyarakat. Pola spasial kohesivitas sosial yang dihasilkan oleh ketua cabang (Ulu Punguan) Parmalim Tangerang berbeda dengan anggota Parmalim (orangtua dan anak muda/naposo). Perbedaan tersebut terlihat pada ruang sosial didasarkan pada aktivitas sosial yang terjadi.

Parmalim is a native Batak religion originating from North Sumatra. The Tangerang branch of Parmalim has been established since 2001. One of the important things in Parmalim to achieve its goals is the creation of social cohesion through social interactions and activities. Social cohesion is a characteristic of society that shows inter-individual dependence. This study discusses the social ties that occur in members of Parmalim Tangerang associated with the space for interaction and social activities. The data used in this research are qualitative data in the form of literature studies, observations, and in-depth interviews. The method used is a qualitative descriptive method using a spatial approach. The results of the typology of social cohesion that are formed are social bonding for internal relations of Parmalim members on the basis of kinship & worship interests, social bridging for external relations of Parmalim Tangerang on the basis of Parmalim organizational interests and community life, and social linking on the basis of the interests of social life. The spatial pattern of social cohesiveness produced by the branch chairman (Ulu Punguan) of Parmalim Tangerang is different from that of Parmalim members (parents and youth /naposo). This difference can be seen in the social space based on the social activities that occur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>