Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Nur Diratama
"Ekstrak daun jati cina Cassia angustifolia sebagai inhibitor ramah lingkungan pada Baja API 5L di lingkungan HCl diinvestigasi. Pengujian yang dilakukan adalah polarisasi dan kehilangan berat. Senyawa yang terkandung pada ekstrak adalah senyawa flavonoid, xanthone, dan anthraquinone. Senyawa tersebut diinvestigasi melalui pengujian FTIR. Variabel pengujian merupakan konsentrasi inhibitor, meliputi 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, dan 50 ml. Kemampuan inhibitor untuk menginhibisi optimum pada konsentrasi 40 ml. Ekstrak daun jati cina berperan sebagai inhibitor campuran dengan dominan katodik. Mekanisme adsorpsi pada ekstrak daun jati cina merupakan mekanisme adsorpsi isotherm Langmuir dengan tipe adsorpsi physisorption.

Cassia angustifolia leaves extract as green inhibitor for API 5L steel pipe in HCl environment was investigated. This study was experimented by using different types of test, such as polarization and weight loss. The compound in cassia angustifolia are flavonoid, xanthone, and anthraquinone. These compound was investigated by using FTIR. This experiment was investigated with different number of concentrations as its variables, which are 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, and 50 ml inhibitor extracts. The optimum capability of the inhibitor to inhibit the steel surface was in 40 ml concentrations. Cassia angustifolia leaves extract is found to be a mixed type inhibitor with predominant cathodic effectiveness. The adsorption mechanism of cassia angustifolia leaves extract was Langmuir with physisorption as the types of adsorption. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Versal
"Kemampuan kombinasi ekstrak temulawak Curcuma Xanthorrhiza dan bawang Dayak Eleutherine Americana sebagai inhibitor ramah lingkungan untuk baja karbon API 5L X42 pada lingkungan HCl 1M diinvestigasi dengan pengujian tafel, weight loss, polarisasi, Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS , dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR . Senyawa flavonoid dan antioksidan yang berperan untuk menginhibisi korosi diinvestigasi melalui pengujian FTIR. Selain itu, lapisan yang terbentuk di permukaan logam juga dipelajari dengan menggunakan metode adsorpsi Langmuir isotherm. Campuran ekstrak temulawak dan bawang Dayak merupakan inhibitor jenis campuran, dan dominan pada katodik. Efisiensi inhibisi paling tinggi didapatkan dengan persentase 80 :20 yaitu 91,78 . Campuran ekstrak temulawak dan bawang Dayak dapat digunakan sebagai alternatif inhibitor ramah lingkungan untuk baja karbon API 5L X42 pada lingkungan asam.

This study aimed to investigate the ability of combination from Curcuma Xanthorrhiza and Eleutherine Americana extract as an environment friendly inhibitor for API 5L X42 steel in 1M HCl environment. Corrosion inhibition ability of this extract was tested using weight loss, tafel polarization, electrochemical impedance spectroscopy methods, and fourier transform infrared spectroscopy. FTIR test was used to investigate flavonoid and antioxidant compound that plays an important role to inhibit corrosion. In addition, formed layer on the metal surface was also studied using Langmuir isotherm adsorption methode. It can be concluded that combination from Curcuma Xanthorrhiza and Eleutherine Americana extract could be used as an alternative and environmental friendly inhibitor for API 5L X42 steel in acidid environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Rizqi Olga Pramono
"Pengaruh kombinasi ekstrak daun Physalis angulata daun ciplukan dan daun Cassia angustifolia daun jati cina sebagai inhibitor ramah lingkungan dengan perbandingan 50:50 pada baja karbon API 5L diinvestigasi. Pengujian dilakukan dalam lingkungan HCl 1M. Pengujian yang dilakukan meliputi polarisasi potensiodinamik, kehilangan berat, dan EIS. Senyawa antioksidan diinvestigasi melalui pengujian FTIR. Sesuai dengan pengujian FTIR, senyawa antioksidan yang terkandung pada kombinasi ekstrak ini adalah flavonoid. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi inhibitor, yaitu 10 ml, 30 ml, dan 50 ml. Diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, maka semakin tinggi kemampuan inhibitor dalam menginhibisi permukaan baja dimana efisiensi inhibitor paling tinggi didapatkan dengan konsentrasi 50 ml. Kombinasi ekstrak daun ciplukan dan daun jati merupakan inhibitor jenis campuran yang lebih dominan ke katodik. Metode adsorpsi inhibitor ini mengikuti adsorpsi isotherm Langmuir dengan tipe adsorpsi fisika atau physisorption.

The effect of combination of Physalis angulata leaf and Cassia angustifolia leaf extract as green inhibitor with a 50:50 ratio for API 5L steel was investigated. This experiment was carried in 1M HCl solution by using different concentrations as variables which is 10 ml, 30 ml, and 50 ml inhibitor extracts. This experiment was evaluated using potentiodynamic polarization, EIS, and weight loss. The antioxidant compound was investigated using FTIR and was found to be flavonoid. It was found that the capability of the inhibitor to inhibit the steel surface from the environment increases with increasing concentration, which 50 ml concentration is found to have the best efficiency of all concentrations. Combination of physalis angulata leaf and cassia angustifolia leaf extract is found to be a mixed type inhibitor with predominant cathodic effectiveness. The adsorption of this inhibitor on the steel surface was predominantly through physisorption and obeyed Langmuir adsorption isotherm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Adi Putra
"Perilaku inhibisi organik terhadap baja karbon rendah di lingkungan HCl 1M yang berupa ekstrak ubi ungu, telah diteliti dengan pengaruh waktu perendaman (3, 6, 9, dan 12 hari) dan menggunakan metode kehilangan berat. Penggunaan ekstrak ubi ungu sebagai inhibitor organik, karena terdapat kandungan antioksidan yang dapat memperlambat laju korosi. Konsentrasi ekstrak ubi ungu yang digunakan bernilai sama untuk semua waktu perendaman, senilai 6 ml. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak ubi ungu merupakan inhibitor korosi yang efektif untuk baja karbon rendah di lingkungan asam kuat, hal ini dibuktikan dengan dapat menghambat laju korosi secara signifikan dengan efisiensi sebesar 77,96% - 84,88% selama waktu rendam 3 -12 hari.

Behavior of organic inhibition on low carbon steels in HCl 1M in purple sweet potato extract, has been shown to result with the effects of submersion time (3, 6, 9, and 12 days) and investigated by the weight loss method. Purple sweet potatoes as an organic inhibitor because antioxidant compounds contained in purple sweet potatoes which can reduce the corrosion rate. Extract concentration and immersion time of purple sweet potatoes have the same equation, which are 6 ml. The research results indicate that extract of purple sweet potatoes was an effective corrosion inhibitor for low carbon steels in acidic environment, this results is proved that could reduce the corrosion rate significantly with inhibition efficiency of 77,96%-84,88% with immersion times ranging between 3-12 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S697
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nafies Shihab
"Efek penghambatan dari ekstrak Curcuma xanthorhizza pada korosi baja API 5L Grade X42 dalam larutan HCl 1M diselidiki dengan menggunakan metode kehilangan berat, polarisasi tafel, dan metode electrochemical impedance spectroscopy EIS . Uji FTIR digunakan untuk menyelidiki senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menghambat korosi. Dalam penelitian ini konsentrasi ekstrak temulawak yang digunakan adalah 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm.
Hasilnya menunjukkan bahwa temulawak dapat menghambat korosi pada baja dan bertindak sebagai penghambat tipe campuran. Laju korosi menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi inhibitor. Sedangkan efisiensi inhibisi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi inhibitor. Adsorpsi ekstrak pada permukaan baja mengikuti Langmuir isotherm. Nilai energi bebas ?Gads menunjukkan bahwa adsorpsi molekul inhibitor secara fisika. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak Curcuma xanthorhizza dapat digunakan sebagai penghambat alternatif dan ramah lingkungan untuk baja API 5L Grade X42 di lingkungan asam.

The inhibitory effect of the extract of Curcuma xanthorhizza on the corrosion of API 5L Grade X42 steelin HCl 1M solution was investigated by using weight loss, tafel polarization, and electrochemical impedance spectroscopy methods.FTIR test was used to investigate the antioxidant compound that plays an important role to inhibit corrosion.In this study the concentration of Curcuma xanthorhizza extract used was 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, and 1000 ppm.
The results show that Curcuma xanthorhizza inhibit the steel corrosion and act as mixed type inhibitors. The corrosion rate decreases with the increasing of inhibitors concentrations. At the same time, inhibition efficiency increases with the increase of inhibitors concentrations.The adsorption of extract on the steel surface was found to obey Langmuir rsquo s adsorption isotherm. The free energy value Gads indicated that the adsorption of inhibitor molecules was typical of physisorption.It can be concluded that Curcuma xanthorhizza extract could be used as an alternative and environmental friendly inhibitor for API 5LGrade X42 steel in acidic environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahuruk, Albert Hendrico
"ABSTRAK
Kemampuan ekstrak daun Physalis angulata daun ciplukan sebagai inhibitor ramah lingkungan di lingkungan HCl 1 M diinvestigasi menggunakan pengujian polarisasi linear dan weight loss. Adapun diinvestigasi flavonoid dan antioksidan yang menginhibisi permukaan Baja API 5L melalui pengujian FTIR. Variabel bebas yang dipakai yaitu ekstrak konsentrasi inhibitor dalam HCl 1 M, yakni 10 mL, 20 mL, 30 mL, 40 mL, dan 50 mL. Ekstrak daun ciplukan mengandung senyawaan flavonoid yang merupakan inhibitor campuran yang dominan katodik. Inhibitor ini mampu mencegah kerusakan catastrophic akibat agresivitas HCl 1 M dengan mekanisme physisorption hingga 192 jam. Efisiensi inhibitor yang paling tinggi ada di konsentrasi 50 mL sebesar 98,9. Inhibitor ekstrak daun ciplukan berpotensi sebagai inhibitor ramah lingkungan bagi Baja API 5L dilingkungan HCl 1 M.

ABSTRACT
The ability of Physalis angulata leaves extract as green inhibitor in HCl 1 M environment has been investigated with linear polarization measurement and weight loss method. FTIR analysis was used to investigate flavonoid and antioxidant compound that plays an important role to inhibit corrosion. The free variable that has been used in this study was 10 mL, 20 mL, 30 mL, 40 mL, dan 50 mL. Physalis angulata leaves extract that contain flavonoid play role as mixed inhibitor that predominantly cathodic. This inhibitor can prevent cathasthropic damage due to aggressiveness of HCl 1 M with physisorption mechanism up to 192 hours. The concentration that showed highest efficiency 98.9 was 50 mL. It can be concluded that Physalis angulata leaves extract could be used as an alternative and environmental friendly inhibitor for API 5L in HCl 1 M environment."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Setiawidiani
"Mekanisme inhibisi korosi pada ekstrak biji saga Abrus precatorius pada baja API 5L Grade B dalam larutan 1M HCl telah dipelajari menggunakan metode polarisasi potensiodinamik dan Electrochemical Impedance EIS pada variasi konsentrasi 2 ml, 4 ml, 6 ml, 8 ml, dan 10 ml. Kandungan flavonoid diidentifikasi terdapat pada ekstrak biji saga melalui pengujian FTIR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan laju korosi menurun seiring dengan penambahan ekstrak biji saga. Ekstrak biji saga dapat berperan sebagai inhibitor korosi dengan efisiensi maksimum 86 pada pengujian polarisasi potensiodinamik dan 66 pada pengujian EIS. Ekstrak biji saga tergolong ke dalam inhibitor campuran dengan dominan inhibitor katodik. Adsorpsi dari ekstrak biji saga pada permukaan logam sesuai isoterm adsorpsi Langmuir dengan mekanisme adsorpsi fisika.

Mechanism of corrosion inhibition on saga Abrus precatorius seed extract on API 5L Grade B in 1M HCl solution has been studied using potentiodynamic polarization and electrochemical impedance spectroscopy EIS with variation concentration of 2 ml, 4 ml, 6 ml, 8 ml, and 10 ml. Flavonoid content in saga seed was identified by FTIR.
The results showed corrosion rate increased with a decrease inhibitor concentration of saga seed extract. Saga seed extract acts as a corrosion inhibitor with maximum efficiency 86 using potentiodynamic polarization and 66 using EIS. Saga seed extract acts as mixed type inhibitor with cathodic inhibitor dominant. Adsorption of saga seed extract on metal surface obeyed Langmuir adsorption isotherm by physical adsorption mechanism.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayogo Wibisono
"Indonesia kaya akan sumber daya alam, terutama daun salam dan cengkeh yang telah terbukti memiliki memiliki sifat antioksidant yang tinggi. Sifat antioksidan ini dapat dimanfaatkan juga sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan. Tujuan penelitian mempelajari dan menganalisa pengaruh penambahan ekstrak daun salam dan minyak cengkeh serta campuran keduanya sebagai inhibitor ramah lingkungan pada baja karbon API 5L grade B di larutan HCl 1M. Metode pengujian adalah uji polarisasi dan EIS dengan konsentrasi penambahan ekstrak berbeda, yaitu 13 ml/L, 26 ml/L, 40 ml/L dan 53 ml/L untuk tiap ekstrak dan konsentrasi ekstrak campuran 13 ml/L dengan perbandingan komposisi yaitu 1:1, 1:2, 1:3, 2:1 dan 3:1. Pengujian FTIR juga dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa aktif pada lapisan pelindung yang terbentuk.
Hasil pengujian Polarisasi didapatkan efisiensi inhibitor tertinggi yang dari ekstrak daun salam adalah EI = 86.27 pada konsentrasi 53 ml/L dan dari minyak cengkeh adalah EI = 82.15 dengan laju pada konsentrasi 53 ml/L. Sementara itu pada ekstrak campuran dari daun salam dan minyak cengkeh didapat efisiensi inhibitor tertinggi EI = 91.51 dengan rasio pencampuran 1:2. Mekanisme inhibisinya diperkirakan secara fisik dan chemisorption. Pengujian FTIR diperkirakan lapisan senyawa aktif yang berperan sebagai lapisan pelindung pada permukaan sampel adalah Flavanoid dan Eugenol.

Bay leaf and clove oil are very abundant in Indonesia, and have been proven that they have antioxindant and anti aging effect. The antioxidant properties can be utilized as well as environmentall friendly corrosion inhibitor. The aim of this research is to study and analyze the effect of bay leaf extract and cloves oil and a mixture of both as an corrosion inhibitor. Electrochemical polarization test and EIS test were used ini measuring the inhibitor efficiency at a different concentration of extract i.e 13 ml L, 26 ml L, 40 ml L and 53 ml for each extracts, and 13 ml L for their mixture with a composition ratio of bay leaf extract to clove oil, 1 1, 1 2, 1 3, 2 1 and 3 1.
The highest efficiency inhibitor of indonesian bay leaf extract was 86.27 at concentration 53 ml L and for clove oil extract obtained 82.15 at concentration 40 ml L. The addition of their mixture showed good interaction with efficiency inhibitor 91.51 at composition ratio 1 2. FTIR test result on sample which was immersed in HCl 1 M solution had identified primarily the presence of phenolic compound group tannin, flavanoid with bay leaf extract and eugenol compound on clove oil extract.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Azmi
"Teknik Metalurgi dan MaterialJudul : Studi Ketahanan Korosi Pipa Baja API 5L X42 dengan Green Inhibitor Ekstrak Bawang Dayak Eleutherine americanna Merr. dalam Lingkungan 1M HCl. Ketahanan korosi pipa baja API 5L X42 dengan inhibitor ramah lingkungan ekstrak bawang dayak Eleutherine americanna Merr. dalam lingkungan 1M HCl diinvestigasi dengan pengujian polarisasi tafel, weight loss, dan Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS . Senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan yang berperan untuk menginhibisi korosi diinvestigasi melalui pengujian FTIR. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi inhibitor, yaitu 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm. Ekstrak bawang dayak yang mempunyai gugus flavonoid merupakan inhibitor jenis campuran, dan dominan katodik. Efisiensi inhibisi paling tinggi didapatkan dengan konsentrasi 1000 ppm. Inhibitor ekstrak bawang dayak dapat digunakan sebagai alternatif inhibitor ramah lingkungan untuk baja API 5L X42 pada lingkungan 1M HCl.

Metallurgy and Materials EngineeringTitle Study of Corrosion Resistance of Pipeline API 5L X42 Using Green Inhibitor Bawang Dayak Eleutherine americanna Merr. in 1M HCl. This study aimed to investigate the ability of Eleutherine americanna Merr. extract as an environment friendly inhibitor for API 5L X42 in 1M HCl. Corrosion inhibition ability of this extract was tested using tafel polarization, weight loss and electrochemical impedance spectroscopy methods. FTIR test was used to investigate flavonoid and antioxidant compound that plays an important role to inhibit corrosion. In this study the concentration of Eleutherine americanna Merr. extract used was 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, and 1000 ppm. It can be concluded that Eleutherine americanna Mer. extract can be used as an alternative and environmental friendly inhibitor for API 5L X42 in 1M HCl. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faqih Alhaitami
"Daun salam dan buah salak sangat melimpah di Indonesia, dan dipercaya masyarakat memiliki sifat antioksidan dan anti penuaan. Namun belum ada penelitian mengenai penggunaanya sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisa pengaruh penambahan ekstrak daun salam (syzygium polyanthum),, buah salak banjarnegara (salacca zalacca var banjarnegara) dan campuran keduanya sebagai inhibitor ramah lingkungan terhadap baja karbon API 5L grade B dalam larutan HCl 1M.
Pengujian polarisasi dan EIS dilakukan untuk mengukur efisiensi inhibitor pada konsentrasi penambahan ekstrak yang berbeda yaitu 2ml/L, 4ml/L, 6ml/L dan 8ml/L untuk masing-masing ekstrak daun salam dan buah salak, dan konsentrasi ekstrak campuran 6ml/L dengan perbandingan komposisi ekstrak daun salam dan buah salak yaitu 1:1, 1:2, 1:3, 3:1 dan 2:1. Pengujian FTIR dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak daun salam dan buah salak, dan mengetahui golongan senyawa aktif yang membentuk lapisan protektif pada permukaan logam. Adsorption isotherm digunakan untuk mengidentifikasi mekanisme adsorpsi dari inhibitor ekstrak daun salam, buah salak dan campuran pada permukaan baja.
Hasil pengujian polarisasi pada penambahan inhibitor ekstrak daun salam dan buah salak secara tunggal, sama-sama menunjukan nilai efisiensi inhibitor (EI) tertinggi dan laju korosi (CR) terendah diperoleh pada konsentrasi 6ml/L yaitu masing-masing EI = 58.56%, CR=1.36 mm/tahun untuk ekstrak daun salam dan EI = 74.90%, CR = 0.82 mm/tahun untuk ekstrak buah salak. Hasil pengujian EIS pada penambahan inhibitor ekstrak daun salam dan buah salak secara tunggal juga menunjukan nilai efisiensi inhibitor (EI) tertinggi diperoleh pada konsentrasi 6ml/L yaitu masing-masing EI=76.60% untuk ekstrak buah salak dan EI=66.07% untuk ekstrak daun salam. Sedangkan untuk campuran ekstrak daun salam dan buah salak diperoleh efisiensi inhibitor (EI) tertinggi dan laju korosi (CR) terendah pada perbandingan komposisi 1:1 (50% : 50%) yaitu sebesar EI=73.54% dan CR=0.87 mm/year, berdasarkan pengujian polarisasi dan EI=74.83% berdasarkan pengujian EIS.
Pengujian FTIR menunjukkan keberadaan golongan senyawa fenolik (tannin) pada penambahan inhibitor ekstrak daun salam dan keberadaan golongan senyawa alkaloid pada penambahan ekstrak salak dipermukaan logam yang direndam dalam HCl 1M. Kedua jenis ekstrak apabila dicampurkan tidak menunjukan adanya efek sinergis dan juga antagonis sehingga dapat disimpulkan keduanya tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Kedua inhibitor ekstrak menunjukan korelasi sesuai dengan Langmuir dan Frumkin Isotherm yang mengindikasinya mekanisme adsorpsi fisik dan chemisorption

Bay leaves and snake fruits are very abundant in Indonesia, and have been believed by local community that they have antioxidant properties and anti-aging effect. However, no studies regarding its use as a enviromental friendly corrosion inhibitor. The aim of this research is to study and analyze the effect of indonesian bay leaf extract (syzygium polyanthum), snake fruit (salacca zalacca var banjarnegara) extract and also these mixed extract as enviromental friendly inhibitor on carbon steel API 5L grade B in hydrochoric acid 1M solution.
Electrochemical polarization test and EIS test were used in measuring the inhibitor efficiency at a different concentration of extract i.e. 2ml/L, 4ml/L, 6ml/L dan 8ml/L for indonesia bay leaf extract and snake fruit extract as single inhibitor, and 6ml/L for their mixture with a composition ratio of indonesian leaf extract to snake fruit extract , 1:1, 1:2, 1:3, 3:1 dan 2:1. FTIR was also used to identify the active compound group contained in both extracts and identify the active compound group which formed protective film on the metal surface. Adsorption isotherm was used to study inhibition mechanism of indonesia bay leaf extract, snake fruit extract and their mixture on metal surface.
Polarization test result of addition of indonesian bay leaf extract and snake fruit extract as single inhibitor in 1M HCl solution showed the highest inhibitor efficiency value (IE) and lowest corrosion rate (CR) IE=58.56%, CR=1.36 mm/year for bay leaf extract, and IE=74.90%, CR=0.82 mm/year for snake fruit extract at concentration 6ml/L, as well as EIS test showed the highest inhibitor efficiency value respectively IE=66.07% for bay leaf extract and IE=76.6% for snake fruit extract at concentration 6ml/L. And the addition of their mixture showed the highet inhibitor efficiency value achieved at a composition ratio 1:1 (50% : 50%) i.e. IE=73.54%, CR=0.87 mm/year based on polarisation test and 74.83% based on EIS test.
FTIR test result on steel sample which was immersed in HCl 1M solution had identified primarily the presence of phenolic compound group (tannin) on the metal surface with an addition of indonesian bay leaf extract and alkaloid compound group on the metal surface with an addition of snake fruits extract. The mixture of the extracts showed no sinergistic and antagonistic interaction. Thus, it can be concluded that these extracts do not interact to each other when they are mixed. These two extracts showed a correlation to Langmuir and Frumkin Isotherm that indicated physical adsorption as well as chemisorption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>