Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosilia Nursakina
"ABSTRAK
Demam berdarah dengue masih menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk Indonesia. Hingga saat ini, tata laksana dari penyakit tersebut bersifat suportif dan belum ada terapi antiviral spesifik yang tersedia. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah fraksi air ekstrak daun ketepeng cina Cassia alata memiliki aktivitas antiviral yang berpotensi untuk menghambat replikasi dari virus dengue. Penelitian ini berbentuk studi eksperimental dengan uji infektivitas dan uji viabilitas. Data primer yang digunakan dalam hal ini diperoleh dari hasil eksperimen terhadap sel Huh7it-1. Analisis regresi linier menunjukkan bahwa ekstrak daun Cassia alata menunjukkan persentase infektivitas virus sebesar.

ABSTRACT
Dengue fever has been a worldwide health problem, including Indonesia. Until now, the only available treatment is supportive treatment and no specific antiviral treatment. This study is aimed to find out whether the water fraction of Cassia alata leaf extract can be used as dengue antiviral. The study is using experimental design with infectivity and viability test. Primary data is acquired from experimental study using Huh7it 1 cell. Linear regression analysis shows that the extract has virus infectivity percentage value 2.5 g ml, cell viability value 113.82 g ml, and selectivity index 167.38. In conclusion, water fraction of Cassia alata leaf extract has the potential to become dengue antiviral because it has a high cytotoxicity."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar
"ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue DBD merupakan infeksi tropis yang disebabkan oleh infeksi Dengue Virus DENV yang memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Beragam pengobatan dikembangkan untuk infeksi DENV termasuk obat herbal asli Indonesia, salah satunya ketepeng cina Cassia alata L. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan fraksi etil asetat ekstrak daun ketepeng cina sebagai antivirus dengue secara in vitro. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental pada sel huh7it-1. Variabel bebas yaitu konsentrasi fraksi etil asetat daun ketepeng cina. Data yang dicari ialah nilai Inhibitory Concentration 50 dengan menggunakan focus assay, Cytotoxic Concentration 50 dengan menggunakan MTT assay, dan Selectivity Index. Analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara konsentrasi fraksi etil asetat daun ketepeng cina dan persen infektivitas serta persen viabilitas P=0.008 . Inhibitory Concentration 50, Cytotoxic Concentration 50, dan Selectivity Index secara berturut turut yaitu -5,11

ABSTRACT
Dengue Hemorragic Fever DHF is an infectious disease that was caused by Dengue Virus DENV infection has high prevalence in Indonesia. Many treatment was being developed including herbal medicine especially Casssia alata L. leaf. The study is aimed to observe effectivity of using ethyl acetate fraction of Cassia alata L. leaf as Dengue antiviral in vitro. The study utilizes the experimental design using Huh7it 1 cell. The independent variables are various concentration of ethyl acetate fraction of Cassia alata L. leaf Extract. The data that acquired was Inhibitory Concentration 50 with focus assay, Cytotoxic Concentration 50 with MTT assay, and SI. Bivariate analysis proves that there is a significant relationship between concentration of ethyl acetate of Cassia alata L. leaf extract and infectivity percentage or variability persentage p 0.017 . Inhibitory Concentration 50, Cytotoxic Concentration 50, and Selectivity Index that was acquired is 5.11 "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Mikhael
"ABSTRAK
Demam berdarah dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue endemik di daerah tropis dan memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Berbagai penelitian dilakukan untuk mencari obat demam berdarah dengue, termasuk penelitian potensi obat herbal. Salah satu tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia dan memiliki potensi sebagai antiviral adalah daun ketepeng cina Cassia alata . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan daun ketepeng cina fraksi butanol sebagai antivirus dengue secara in vitro. Penelitian ini memakai desain eksperimental yang dilakukan pada sel Huh7it-1. Variabel bebas yang digunakan adalah konsentrasi daun ketepeng cina fraksi butanol, sementara variabel terikat adalah half-maximal inhibitory concentration, half-maximal sitotoxicity concentration, dan selectivity index. Dari hasil analisis bivariat ditemukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara konsentrasi daun ketepeng cina fraksi butanol dengan persentase infektivitas p=0,000 . half-maximal inhibitory concentration, half-maximal sitotoxicity concentration, dan selectivity index secara berturut turut yaitu 80?g/ml, dan >32. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa daun ketepeng cina fraksi butanol memiliki potensi untuk menjadi antiviral dengue.

ABSTRACT
Dengue Hemorragic Fever DHF is an infectious disease caused by Dengue Virus DENV infection. DENV is endemic to tropical areas and still has a high prevalence in Indonesia. Efforts are being made to discover a treatment effective to cure DENV infection, including the use of herbal medicine. One herbal medicine from Indonesia that has a potential as an antiviral is Cassia alata leaves. This research aims to know the effectivity of butanol fraction of Cassia alata as a DENV antiviral in vitro. This is an experimental research that uses Huh7 it cells as a medium. The independent variable used in this research is the concentration of butanol fraction given to the infected cells, while the dependent variables are IC50, CC50, and SI. From bivariat analysis, we found that there is a significant corelation between the concentration of butanol fraction of Cassia alata leaves and infectivity percentage p 0,000 . IC50, CC50, and SI respectively is 80 g ml, and 32. From these analysis we can conclude that butanol fraction of Cassia alata leaves has a potential to becoma a dengue antiviral."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Nityasari Nugroho
"

Indonesia masih menjadi negara  dengan penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tinggi yaitu tercatat 100.347 kasus demam berdahar dengan angka kematian sebesar 907 orang pada tahun 2014. Hingga saat ini belum ditemukan antivirus spesifik untuk penyakit DBD sehingga penanganan yang dilakukan berupa tata laksana suportif. Cassia alata yang biasa disebut dengan daun ketepeng Cina memiliki potensi pengobatan yang besar dan telah digunakan sebagai bahan obat tradisional. Tumbuhan ini menghasilkan berbagai macam molekul bioaktif sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar obat untuk berbagai macam penyakit. Pada tumbuhan ini terdapat berbagai zat kimia seperti fenol,tanin, alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, karbohidrat, dan glikosida anthraquinon. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ekstrak daun Cassia alata dengan fraksi heksana terhadap replikasi DENV-2 in vitro dengan mencari nilai IC50, CC­50, dan Indeks Selektivitas (SI) pada sel Huh7it-1 yang terinfeksi dengan DENV. Ekstrak diberikan pada konsentrasi 2,5μg/ml, 5μg/ml, 10μg/ml, 20μg/ml, 40μg/ml dan 80μg/ml. Nilai IC50 didapatkan dengan menggunakan metode Foccus Assay, sedangkan nilai CC50 didapatkan dengan uji MTT. Hasil yang didaptakn menunjukan nilai IC50, CC­50, dan Indeks Selektivitas (SI) secara berurutan yakni 0.005 mg/mL, 47,469 mg/ml, dan 9246,311. Kesimpulan yang didapatkan dari nilai tersebut adalah ekstrak daun Cassia alata dengan fraksi heksana memili potensi untuk menginhibisi replikasi DENV dan tidak bersifat toksik terhadap sel pada konsentrasi inhibisi, dan dapat dikembangan sebagai antiviral.


Indonesia is still one of the country with the highest disease of dengue hemmorrhagic fever with records of 100.347 cases of dengue hemorrhagic fever and mortality of 907 cases at 2014. Until now, the spesific antiviral of dengue hemmorhagic fever has not been established and only supportive care is used for dengue hemorrhagic fever management. Cassia alata is known to have a potential as a cure and has been used as a material for traditional medicine. This plant has lots of bioactive molecule that can be used as a cure to infection disease. Cassia alata extract some chemical molecule such as fenole, tanine, alcaloid, steroid, flavonoid, saponine, etc. This study shows the effect of Cassia alata Linn extract using hexane fraction to DENV-2 replication in vitro in Huh7it-1 that has been infected by DENV by searching for IC50, CC50, and Selectivity Index (SI) value. Extract is given in concentration 2,5μg/ml, 5μg/ml, 10μg/ml, 20μg/ml, 40μg/ml, and 80μg/ml. The value of IC50is determined using Focus Assay, while the CC50 value is determined trough MTT assay. The result showed the value of IC50, CC50, and Selectivity Index (SI) consecutively is 0.005133866 μg/mL, 47,4693 μg/ml, and 9246,311. Those value showed that extract of Cassia alata Linn using hexane fracton has inhibition potential against DENV replication and was not toxic to cells, thus conclude that it could be developed as antivirals."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Putri Mustika
"ABSTRACT
Demam berdarah dengue DBD merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. DBD disebabkan oleh dengue virus DENV yang ditransmisikan melalui nyamuk. Manifestasi klinis infeksi DENV dapat berupa demam dengue, DBD dan dapat berlanjut menjadi dengue shock syndrome yang akan menyebabkan kematian. Hingga saat ini usaha preventif berupa vaksin dengue. Tata laksana kuratif hanya bersifat suportif. Calophyllum nodusum merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia memiliki efek sebagai anti mikroba. Potensi C. Nodusum sebagai antivirus DENV pelu diteliti. Penelitian antivirus DENV dilakukan dengan metode in-vitro menggunakan fraksi etanol ekstrak C. Nodusum, DENV-2 strain New Guinea C NGC dan sel Huh7it-1. Pengujian efek antivirus dengan menggunakan metode focus assay sedangkan uji sitotoksisitas terhadap sel menggunakan 3- 4,5-dimethylthiazol-2-yl -2,5-diphenyltetrazolium bromide MTT assay. Nilai half inhibitory concentration IC50 ekstrak C. Nodusum sebesar 2,12 g/ml serta nilai half cytotoxic concentration CC50 sebesar 54,01 g/ml. Nilai indeks selektivitas adalah 25,48. Pada hasil focus assay tidak terlihat adanya perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kontrol DMSO 0,1 p>0,01. C. Nodusum memiliki potensi sebagai kandidat antivirus DENV.

ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever DHF is one of the world rsquo s health problem, as well in Indonesia. DHF caused by dengue virus DENV that transmitted by mosquito. Clinical manifestations of DENV infection is dengue fever, DBD and dengue shock syndrome that leads to death. Until now, the preventive method is using dengue vaccine. The curative method is still using supportive ways. Calophyllum nodusum is a plants that growth in Indonesia and also has anti microbial effect. The potency of C. nodusum as antiviral of DENV needs to be examined. This antiviral of DENV research use ethanol fraction from C. nodusum, DENV 2 New Guinea C NGC strain, Huh7it 1 cell with in vitro method. The antiviral effect examined by using focus assay method while cytotoxicity effect examined by using 3 4,5 dimethylthiazol 2 yl 2,5 diphenyltetrazolium bromide MTT assay method. The value of half inhibitory concentration IC50 from C. nodusum extract is 2,12 g ml and the value of half cytotoxic concentration CC50 is 54,01 g ml. the value of selectivity index is 25,48. In focus assay method shows that there is no significance difference between tested variable and DMSO 0,1 as control p 0,01. C. nodusum has potency as the candidate of DENV antiviral. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Wilatikta
"ABSTRAK
Virus Dengue masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kejadian infeksi DENV, yaitu mencapai mencapai 390 juta kasus di seluruh dunia pada tahun 2010. Di Indonesia sendiri, kasusnya mencapai lebih dari 110.000 kasus pada tahun 2013. Belum ditemukannya obat anti-virus bagi penderita infeksi virus Dengue, menyebabkan tatalaksana penyakit ini hanya sebatas terapi suportif. Sehingga diperlukan penemuan obat anti-virus yang terbukti ampuh untuk mengobati pasien infeksi virus Dengue. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui potensi antiviral dari fraksi air daun Cosmos caudatus Kunth terhadap DENV serotipe-2 strain New Guinea C pada sel Huh7-it1. Aktivitas antiviral dinyatakan dengan nilai indeks selektivitas yang didapatkan melalui perbandingan half-cytotoxic concentration CC 50 dan half-inhibitory concentration IC50. CC50 adalah ukuran seberapa toksik suatu ekstrak terhadap sel Huh7-it1 yang nilainya didapatkan melalui metode MTT assay. Selain itu, nilai IC 50 yang ditentukan melalui focus assay adalah suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu ekstrak menghambat replikasi DENV2. Fraksi air daun C. caudatus memiliki nilai CC50 sebesar 156.3 g/ml ?g/ml, IC50 sebesar 9.3 g/ml dan indeks selektivitas sebesar 16.6. Fraksi air daun C. caudatus memiliki potensi antiviral terhadap DENV2 sel Huh7it-1 dengan tingkat sedang. Diperlukan penelitian lebih jauh guna mengetahui senyawa aktif yang terkandung dalam fraksi air dan bagaimana mekanisme kerjanya terhadap DENV2.

ABSTRAK
Dengue virus DENV infection is still a massive health worldwide problem. This can be seen from the high number of DENV infection cases worldwide that reached 390 million worldwide. In Indonesia, the number exceeded 110.000 cases in 2013. The abscense of anti viral drug to treat DENV2 infection, give rise to supportive treatment as the only treatment management. The discovery of a proven anti viral drug is still needed to treat patients with Dengue virus infection. The main aim of this research is to identify the antiviral activity of water fraction of Cosmos caudatus Kunth leaves toward DENV serotype 2 New Guinea C strain at huh7 it1 cells. The substance antiviral activity is stated as selectivity index, which is the ratio of extracts half cytotoxic concentration CC50 and extracts half inhibitory concentration IC50. CC50 show how toxic an extract toward Huh7it 1 cells in which its value are determined by MTT assays method. Meanwhile, IC50 value show an extracts capability to inhibit the replication of DENV 2. Water fraction of Cosmos caudatus leaves has the CC50 value of 156.3 g ml and IC50 value of 9.3 g ml hence its selectivity index was 16.6. Water fraction of C. caudatus leaves has a moderate level of antiviral activity against DENV 2 in Huh7it 1 cells. Further research is needed to unveil the active ingredient contained within the fraction and its mechanism of action as DENV 2 antiviral substance."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Ika Prasetya
"ABSTRAK
Infeksi virus dengue DENV masih merupakan masalah kesehatan yang besar terutama bagi negara-negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Angka kejadian infeksi DENV di dunia pada tahun 2010 mencapai 390 juta kasus dan di Indonesia mencapai lebih dari 110.000 kasus pada tahun 2013. Hingga saat ini, penatalaksanaan pasien infeksi DENV masih terbatas pada terapi suportif karena belum ada obat antivirus untuk DENV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antivirus dari fraksi etil asetat daun kenikir Cosmos caudatus Kunth. terhadap DENV serotipe-2 strain New Guinea C pada sel Huh7-it1. Aktivitas antivirus dinyatakan dengan ukuran indeks selektivitas yang merupakan perbandingan antara half-maximal cytotoxic concentration CC 50 dan half-maximal inhibitory concentration IC50 . CC50 merupakan ukuran tingkat toksisitas ekstrak terhadap sel Huh7-it1 yang nilainya ditentukan dengan metode MTT assay. Sementara itu, nilai IC 50 yang ditentukan melalui focus assay merupakan ukuran yang menyatakan kemampuan ekstrak dalam menghambat replikasi DENV2. Dari penelitian didapatkan bahwa fraksi etil asetat daun C. caudatus memiliki nilai CC50 sebesar 198,581 ?g/ml, IC50 sebesar 23,045 ?g/ml, dan indeks selektivitas sebesar 8,617. Sementara itu, persentase viabilitas dan persentase infektivitas berhubungan bermakna dengan konsentrasi ekstrak p.

ABSTRACT
Dengue virus DENV infection is still a major health problem especially for tropical and sub tropical countries, including Indonesia. The number of DENV infection cases worldwide in 2010 reached 390 million and in Indonesia exceeded 110.000 cases in 2013. Nowadays, the management for patient with DENV infection is limited to supportive treatment since antivirus drug for DENV is not yet available. The purpose of this research was to identify the antiviral activity of ethyl acetate fraction of Cosmos caudatus leaf against DENV serotype 2 New Guinea C strain in Huh7it 1 cells. The antiviral activity of the substance was stated as selectivity index which was the ratio of extract rsquo s half maximal cytotoxic concentration CC50 against extract rsquo s half maximal inhibitory concentration IC50 . The CC50 was the degree of extract rsquo s toxicity against Huh7it 1 cells in which its value were determined by MTT assays. Meanwhile, the CC50 value as a measure of extract rsquo s capability to inhibit the replication of DENV2 was determined by focus assay. The ethyl acetate fraction of Cosmos caudatus leaf had the CC50 and IC50 values of 198.581 g ml and 23.045 g ml, respectively hence its selectivity index was 8.617. Both the percentage of viability and infectivity correlated significantly with the extract rsquo s concentration p"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati Sabri
"ABSTRAK
Demam berdarah dengue DBD merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya masih tinggi di Indonesia. Peningkatan insidensi DBD terjadi secara luas pada dekade terakhir ini. Pada tahun 2016, WHO telah mengumumkan vaksin untuk DBD pertama kalinya. Namun, masih dilaporkan kasus infeksi virus dengue DENV. Manajemen klinis berdasarkan dari terapi suportif. Karena, belum ada pengobatan antiviral yang spesifik untuk mengatasi penyakit DBD. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan ekstrak batang Calophyllum canum dan Sel Huh7it-1 untuk menguji infektivitas dan viabilitas sel terhadap DENV-2 dengan metode Focus Assay dan MTT 3- 4,5- dimetiltiazol-2-il -2,5-difeniltetrazolium bromid assay. Hasil yang didapatkan yaitu nilai 50 Inhibitory Concentration IC50, 50 Cytotoxic Concentration CC50, dan Indeks Selektivitas IS dari uji ekstrak Calophyllum canum fraksi butanol sebesar 12,01 g/mL, 152,91 g/mL, dan 12,73 secara berturut-turut. Ekstrak Calophyllum canum fraksi butanol memiliki potensi sebagai antiviral terhadap DENV-2.

ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever DHF is one of the infectious disease that has prevalence is still high in Indonesia. Increased incidence of DHF occurred widely in the last decade. In 2016, WHO has announced the vaccine for DHF for the first time. However, there is still reported cases of dengue virus infection DENV. Clinical management is based on supportive therapy. Because, there is no specific antiviral treatment for dengue disease. This study was conducted experimentally using extracts of Calophyllum canum and Huh7it 1 cell to examined the infectivity and viability of cells against DENV 2 by Focus Assay and MTT 3 4,5 dimetiltiazol 2 il 2,5 difeniltetrazolium bromid assay methods. The results obtained are 50 Inhibitory Concentration IC50, 50 Cytotoxic Concentration CC50, and Selectivity Index SI values from Calophyllum canum extracts of butanol fraction of 12.01 g mL, 152.91 g mL, and 12.73, respectively. Calophyllum canum extract of butanol fraction has potency as an antiviral against DENV 2."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Amelia Putri
"Tujuan: Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang sudah menjadi masalah kesehatan di Indonesia selama 47 tahun terakhir. Kasus DBD di Indonesia sangat membutuhkan perhatian, terlebih saat ini tata laksana yang dapat dilakukan hanyalah sebatas terapi suportif dan belum ditemukannya pengobatan khusus sehingga tiap tahunnya kematian akibat DBD masih terus meningkat. Daun kenikir sebagai bahan alami diketahui memiliki aktivitas antiviral karena mengandung flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan mekanisme dan efektivitas antivirus ekstrak daun kenikir fraksi etil asetat pada reseptor sel HUH7it-1 dengan penghambatan penempelan DENV secara in vitro.
Metode: Aktivitas antiviral dinyatakan melalui dua kali nilai IC50 yaitu sebesar 49.46 μg/ml pada sel HUH7it-1. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara 2 mekanisme penghambatan yaitu pada reseptor dan pada saat penempelan. Untuk menentukan nilai presentase penghambatan, digunakan metode Focus Assay kemudian dilakukan perbandingan antara jumlah fokus perlakuan dan kontrol DMSO kemudian dikalikan 100%. Setelah itu, viabilitas sel pada penelitian ini juga dihitung dengan menggunakan metode MTT assaykemudian dilakukan perbandingan antara optical density (OD) perlakuan dengan kontrol lalu kalikan 100%.
Hasil: Nilai presentase penghambatan infektivitas virus dengue pada reseptor dengan menggunakan ekstrak daun kenikir fraksi etil asetat adalah sebesar -168,29%. Akan tetapi nilai presentase penghambatan pada penempelan virus adalah sebesar 13,23%. Presentase viabilitas sel pada mekanisme penghambatan reseptor adalah sebesar 108,37% sedangkan pada mekanisme penghambatan penempelan virus adalah sebesar 115%.
Kesimpulan: Ekstrak daun kenikir fraksi etil asetat berpotensi sebagai antivirus melalui penghambatan pada saat penempelan virus meskipun bukan melalui penghambatan pada proses penempelan virus pada sel. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam untuk menjelaskan mekanisme penghambatan DENV serta uji in vivo ekstrak daun kenikir fraksi etil asetat.

Objective: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease by the dengue virus that has become a health problem in Indonesia for the past 47 years. Cases of dengue fever in Indonesia are in desperate need of attention, especially at this time the management that can be done is only limited to supportive therapy and no special treatment has been found so that every year deaths from dengue are still increasing. Kenikir leaves as natural ingredients are known to have antiviral activity due to the presence of flavonoids in them. This study aims to compare mechanism and effectiveness of antiviral kenikir leaf extract in ethyl acetate fraction on HUH7it-1 cell receptors with inhibition of DENV attachment in vitro.
Methods: Antiviral activity was expressed through twice the IC50 value of 49.46 μg / ml in HUH7it-1 cells. In this study, a comparison between 2 inhibitory mechanisms was carried out at the receptor and at the time of attachment. To determine the inhibition percentage value, theFocus Assay method was used and a comparison was made between the number of focus treatments and DMSO control then multiplied by 100%. After that, cell viability in this study was also calculated using the MTT assay method and then a comparison between optical density (OD) treatment and control was then multiplied by 100%.
Results: The percentage value of inhibition of infectious dengue virus on receptors by using kenikir leaf extract in ethyl acetate fraction was -168,29%. However, the percentage inhibition value of the virus attachment is 13,23%. The percentage of cell viability in the mechanism of receptor inhibition was 108,37% while in the mechanism of inhibition of viral attachment was 115%.
Conclusion: Kenikir leaf extract in ethyl acetate fraction has the potential as an antiviral agent through inhibition during viral attachment although not through inhibition of the virus attachment process in cells. For this reason, further and in-depth research is needed to explain the mechanism of DENV inhibition and the in vivo test of kenikir leaf extract in ethyl acetate fraction.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Calista
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh virus dengue. Tiap tahunnya, kematian akibat DBD di Indonesia terus meningkat. Daun kenikir (Cosmos caudatus) merupakan salah satu bahan natural yang digunakan sebagai antiviral terhadap dengue. Hal ini dikarenakan daun kenikir mengandung zat flavonoid aktif yang memiliki efek antiviral Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan mekanisme penghambatan ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana pada reseptor sel Huh7it-1 dengan penempelan virus dengue secara in vitro. Efek antivirus dilihat menggunakan 2 kali nilai IC50 yaitu 2.994 μg/ml pada sel Huh7it-1. Mekanisme yang dibandingkan ialah pada pemberian reseptor dan saat penempelan. Penentuan presentase penghambatan dihitung melalui perbandingan jumlah focus perlakuan dan kontrol DMSO dikalikan 100%.
Viabilitas sel pada penelitian dihitung dengan menggunakan MTT assay dan dibandingkan dengan nilai viabilitas kontrol DMSO. Presentase penghambatan infektivitas virus dengue pada reseptor dan penempelan menggunakan ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana bernilai negatif sebesar -23,21% dan -5,37% secara berurutan sehingga menunjukkan peningkatan infektivitas. Pada uji viabilitas sel reseptor ditunjukkan angka 103,9294%. Sedangkan, pada penempelan virus viabilitas sel 96,8284%. Ekstrak daun kenikir berpotensi menjadi antivirus melalui metode penghambatan reseptor meskipun bukan pada penghambatan proses penempelan virus pada sel. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencari mekanisme terbaik dalam inhibisi DENV serta mencari tahu molekul spesifik sebagai target protein dari ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>