Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111385 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widyarko
"Seiring dengan menipisnya bahan baku kayu. Salah satu produk turunan kayu yang sangat dibutuhkan seperti kayu lapis dapat digantikan oleh papan partikel sebagai komponen bangunan. Papan partikel dapat dibuat dari berbagai bahan baku alternatif selain kayu. Tesis ini membahas mengenai kajian tentang cangkang kelapa sawit sebagai bahan dasar alternatif papan partikel sebagai komponen bangunan. Cangkang kelapa sawit merupakan limbah industri kelapa sawit yang memiliki prosentase kandungan selulosa maupun lignin yang menyerupai kayu, sehingga memiliki kemungkinan untuk dijadikan sebagai bahan baku papan partikel. Dalam eksperimen pembuatan papan, percobaan dilakukan dengan metode pengempaan panas dan menggunakan perekat thermosetting resin jenis Urea Formaldehid dan Fenol Formaldehid. Hasil pengujian menunjukkan bahwa papan hasil percobaan memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi cuaca luar, walaupun terbilang masih lemah terhadap tekanan beban eksternal yang berlebihan. Papan partikel hasil percobaan tersebut kemudian dijadikan panel penutup dinding dan langitlangit bangunan. Berdasarkan data kuantitas limbah cangkang kelapa sawit nasional dengan rumus pembuatan papan yang didapat selama percobaan, jumlah papan partikel yang diproduksi dapat mencukupi untuk penyediaan komponen bagi berbagai jenis bangunan. Diantaranya adalah 4.7 juta unit rumah sederhana sehat kayu panggung/ non-panggung maupun 5.8 juta unit rumah sederhana sehat setengah tembok per tahun. Angka tersebut dapat memberikan gambaran bahwa papan partikel cangkang kelapa sawit yang diproduksi secara massal dapat memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi pembangunan rumah nasional.

As wood production for building material supply continues to decline. Highly sought woodbased product such as plywood in particle should be viable to be replaced with other kind of product. One of the alternative products for plywood is particle board, which can be based on any material other than wood. This thesis proposes a study of palm kernel shell as the particleboard material for building component. Palm kernel shell is a by-product of the palm oil industry with cellulose and lignin percentage that resembles wood in general. Therefore, this material may perform as a suitable alternative material for particle board. The experiment for the particle board production was done by using hot pressing method, in addition to thermosetting resin such as Urea Formaldehyde and Phenol Formaldehyde as the agglutinative agent. Further tests on the prototype also show that this type of board made may resist the external pressure from weather condition, although it may still be too vulnerable from any excessive external load pressure. This particle board can be used as a panel to cover the wall and the ceiling of a building using the formula of particle board production that was developed in the experiment. In comparison with the amount of palm kernel shell from the palm oil industry nationwide per year, it is possible to produce particle boards that can serve up to 4.7 million healthy modest house units, both for stage wood house or for a non-stage wood house. In addition, the same amount of particle boards can also serve other 5.8 million healthy modest house units that are made partially with brick. These figures may demonstrate the beneficial contribution of mass produced particle boards made of palm kernel shell for the national housing development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T48969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferry Indra Sakti H.
"ABSTRAK
Pengolahan tandan buah segar kelapa sawit menjadi minyak sawit menghasilkan produk sampingan limbah yang belum dikelola dengan baik di pabrik kelapa sawit, salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit TKKS . TKKS mengandung jumlah lignoselulosa yang tinggi dan menyerupai kandungan yang terdapat dalam kategori kayu lunak Trembling aspen , sehingga mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku papan partikel pengganti kayu. Umumnya papan partikel dibuat menggunakan material sintesis sebagai perekatnya yang menyebabkan terjadinya polusi lingkungan karena perekat tersebut mengandung material yang berbahaya. Akhir-akhir ini, para Peneliti menemukan bahwa asam sitrat sebagai perekat papan partikel yang ramah lingkungan yang digunakan sebagai pengganti perekat perekat sintesis. Namun, belum ada pembuktilan bahwa kualitas papan partikel yang terbuat dari TKKS mampu memenuhi standar industri SNI 03-2105-2006 dan apakah mungkin untuk diproduks secara massal.Dalam penelitian ini, papan partikel dibuat menggunakan serat TKKS dan asam sitrat sebagai perekat. Komposisi papan partikel adalah sebagai berikut: 20, 25, 30 wt. dan suhu kempa pada 180, 200 C. Beberapa pengujian dilakukan pada masing-masing komposisi papan partikel termasuk sifat fisis dan sifat mekanis papan partikel. Suhu tekanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembuatan papan partikel. Seluruh papan partikel dengna suhu kempa 180 C dan papan partikel 20wt. gagal memenuhi standar SNI. Papan partikel dengan komposisi perekat 20 wt. dengan suhu kempa 200 C mampu memenuhi standar SNI.Berdasarkan paradigma Konservasi Nilai Material, TKKS dapat digunakan sebagai bahan baku papan partikel dan memenuhi standar industri dan diestimasikan dapat diproduksi secara massal. Kata Kunci : asam sitrat, Konservasi Nilai Material, papan partikel, tandan kosong kelapa sawit

ABSTRACT
Processing the oil palm fresh fruits into palm oil produced by products waste that had not been well handled in palm oil mills, one of this by products was empty fruit bunches EFB . EFB contains high quantity of lignocellulosic almost similar to soft wood Trembling aspen , thus it was possible to be used as wood subtitute on particleboard. Mostly particleboad production using synthetic materials as adhesive that contribute on environment pollution because it contains hazardous materials. Recently, researchers invented citric acid as natural adhesive as subtitute for the synthetic adhesive that eco friendly. However, there is still no evidence that the quality of the EFB particleboad using citric acid as adhesive fulfill industry standard SNI 03 2105 2006 and it was possible to be mass production.In this research, particleboard produced using EFB fiber and citric acid as adhesive. Composition of the adhesive that used as follows 20, 25, 30 wt. , and pressing temperature on 180, 200 C. Several tests performed on each particleboard rsquo s composition including physical and mechanical properties. Pressin temperature had a significant effect on particleboard production. All the particleboard with pressing temperature 180 C and particleboard 20 wt. with pressing temperature 200 C were failed to fulfill the SNI standard. Particleboard 25, 30 wt. with pressing temperature 200 C fulfill the SNI requirement.Based on Material Value Conservation paradigm, EFB waste was usable to be the main material on particleboad filling and fulfill industry standard requirement and also estimated can be mass produced."
2018
T51156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Maynard Bram
"ABSTRAK
Pada sektor pertanian, kelapa sawit merupakan salah satu jenis komoditas perkebunan yang
mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Semakin tua usia
tumbuhan kelapa sawit, semakin sedikit pula buah yang akan dihasilkan. Setiap tahunnya, hampir
500 ribu hektar lahan kelapa sawit telah teronggok menjadi lahan sampah akibat rehabilitasi. Hal
ini mengakibatkan Re-planting harus dilakukan. Praktek penanaman kembali pohon kelapa sawit
setelah melebihi masa hidup ekonomi 20 tahun hingga 25 tahun, telah menghasilkan sejumlah
besar bahan yang kurang dimanfaatkan setiap tahunnya terutama dalam bentuk batang. Riset ini
bertujuan untuk mengolah limbah tersebut menjadi papan partikel dengan menggunakan batang
kelapa sawit. Karena semakin terbatasnya sumber daya kayu pohon sebagai bahan papan partikel,
penulis meneliti bahwa ada banyak potensi bahan selain kayu pohon yang dapat digunakan
menjadi alternatif substitusi. Salah satunya adalah batang kelapa sawit. Selain sedikit/terbatasnya
sumber daya kayu pohon, perbandingan antara harga papan partikel eksisting yang terbuat dari
kayu pohon dengan papan partikel batang kelapa sawit juga menjadi tambahan penelitian kali ini.
Pemanfaatan dengan proses daur ulang dapat dilakukan dan memiliki potensi untuk produksi
massal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan mendapatkan nilai lebih dari pemanfaatan
limbah batang kelapa sawit sebagai bahan utama untuk produksi papan partikel. Penelitian ini
menerapkan ilmu peningkatan nilai bahan (leverage) dengan metodologi pembuatan produk papan
partikel batang kelapa sawit, Desain Eksperimen (DOE), pengujian fisis dan mekanis di
laboratorium, dan diskusi perbandingan harga.

ABSTRACT
In the agricultural sector, oil palm is one type of plantation commodity that has an important role
in Indonesia's economic activities. The older the age of oil palm plants, the less fruit will be
produced. Every year, nearly 500 thousand hectares of oil palm land has been piled up as waste
land due to rehabilitation. This causes re-planting need to be done. The practice of replanting oil
palm plants after exceeding the economic life span of 20 years to 25 years, has produced a large
amount of material that is underutilized every year, especially in the form of trunks. This research
aims to process the waste into particle boards using palm oil trunk. Because of the limited resources
of tree wood as particle board material, the authors examine that there are many potential materials
other than tree wood which can be used as alternative substitutions. One of them is the trunk of oil
palm. Not only the limited wood tree resources, furthermore the comparison between the prices of
existing particle boards which made from tree wood and particle boards which made from oil palm
trunk was also explained this time. Utilization with a recycling process can be carried out and has
the potential for mass production. The results obtained from this study will get more value from
the utilization of palm oil stem waste as the main material for particle board production. This study
applies the science of increasing the value of materials (leverage) with the methodology of making
oil palm stem particle board products, Experimental Design (DOE), physical and mechanical
testing in the laboratory, and discussion of price comparisons."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Manurung, Ida Prihatin Oktavia Roselina
"This study describes the behavior of particle board with plate count of aseptic box that uses phenol formaldehyde particleboard subjected to a couple of concentrated load. Particle board is made of aseptic material which is a material used for packaging beverages that are difficult to recycling. Aseptic material contains a type of silica contained in the aluminum layer of aseptic packaging. Section allows to increase the strength of particle board. For test in particle board used in accordance with regulations JIS (Japanese Industrial Standards) A 5908-2003 and SNI 03 - 2105 - 2006 on particleboard. From this research, the review is the power of board particle counting aseptic box is burdened by the a couple of concentrated load. For the mix design calculations using trial and error method in order to get the composition that produces the greatest strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S38
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gorby Lawuanto Dewandono
"ABSTRAK
Karena kurangnya gizi yang dikandungnya, sekam padi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Sekam padi biasanya hanya dibakar dan cenderung dipandang sebagai limbah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai limbah sekam padi dengan memanfaatkannya sebagai komponen penyusun papan partikel yang dapat diproduksi massal. Percobaan dilakukan untuk menghasilkan papan partikel yang terbuat dari sekam padi dikombinasikan dengan serat bambu dan asam sitrat sebagai perekatnya dalam berbagai komposisi. Papan partikel diuji pada beberapa parameter berdasarkan standar persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Metode one-way ANOVA digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan di antara komposisi sekam padi dengan serat bambu dan asam sitrat secara statistik terhadap hasil tes. Penelitian ini juga menjelaskan peningkatan nilai sekam padi yang signifikan, yang semula adalah limbah pertanian yang hampir tidak berharga menjadi bahan yang dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi.

ABSTRACT
Due to the lack of nutrient content in rice husk, it cannot be optimally utilized. It is usually burnt and tend to be viewed as agricultural waste. This research aims to increase the value of rice husk waste by utilizing it as components of particle board which can be mass produced. Experiments were performed to produce particle board made from rice husks combined with bamboo fiber and citric acid as adhesive in various compositions. The particle boards are tested in some parameters based on the National Standardization Agency of Indonesia standard requirements. The one way ANOVA method is used to determine whether there are any statistically significant differences among the compositions of rice husks with bamboo fiber and citric acid against test result. This research also explains the significant value increased of rice husk which originally was agricultural waste that is almost worthless to be a material that can provide economic benefits."
2018
T50715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmanto
"Batang kelapa sawit merupakan limbah industri kelapa sawit yang melimpah. Salah satu pemanfaatan batang kelapa sawit yaitu untuk bahan campuran pembuatan papan semen. Papan semen berpenguat serat batang kelapa sawit dari penelitian ini ditujukan untuk penyerap suara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perlakuan awal terbaik terhadap serat batang kelapa sawit atau Oil Palm Trunk Fiber (OPTF) untuk meningkatkan kompatibilitas terbaik dengan bahan semen sehingga dihasilkan papan semen untuk penyerap suara dengan kinerja yang baik. Metode penelitian berfokus pada perlakuan pendahuluan terhadap OPTF, tambahan akselerator (CaCl2 3% dari berat semen) dan komposisinya dengan semen untuk menghasilkan papan semen. Perlakuan awal ini berupa perendaman air dingin pada suhu kamar selama 24 jam (OPTF-2) dan perlakuan karbonisasi hidrotermal pada suhu 130°C selama 4 jam (OPTF-3), serta tanpa perlakuan (OPTF-1). Komposisi serat dan semen yang digunakan yaitu 1 : 2,75; 1 : 3,00 dan 1 : 3,25 (basis berat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perlakuan terbaik untuk mendapatkan papan semen berpenguat OPTF dengan tujuan penyerap suara pada penelitian ini adalah perlakuan OPTF-3 dengan komposisi serat dan semen 1 : 2,75. Papan ini optimum digunakan sebagai papan penyerap suara pada frekuensi 4000 Hz. Nilai koefisien absorpsi (α) yang diperoleh sebesar 0,91

Oil palm trunk is waste from oil palm industry that abundantly available. One of the uses of oil palm trunks is as mixtures to produce mixtures of cement boards. Palm fiber reinforced cement board from this research was intended for sound absorbtion. This study aimed to analyze the best pretreatment of oil palm trunk fiber (OPTF) to improve the best compatibility with cement materials for producing cement boards for good performance of sound absorbtion. The research method focused on the pre-treated OPTF with the addition of accelerator (CaCl2, 3% by weight of cement) and its composition with cement to produce cement board. This pre-treatment involved cold water immersion at room temperature for 24 hours (OPTF-2) and hydrothermal carbonization treatment at 130°C for 4 hours (OPTF-3); as well as fibre without pre-treatment (OPTF-1). The compositions of fiber and cement were 1: 2.75; 1: 3.00 and 1: 3.25 (weight base). In general, the results showed the best cement board with OPTF-3 fibre and cement composition of 1 : 2.75. The OPTF-3 reinforced cement board worked optimally for a sound absorbtion board at the frequency of 4000 Hz. The absorption coefficient (α) obtained is 0.91"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynta Immanuela Lamandasa
"Penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan reduktor biomassa dari cangkang sawit pada proses reduksi karbotermik ilmenit. Berdasarkan hasil pengujian XRF mineral ilmenit yang digunakan dalam penelitian ini mengandung TiO2 dan Fe2O3 masing-masing sebesar 50,2% dan 37,5%. Proses reduksi karbotermik dilakukan pada temperatur 1000°C, 1100°C, dan 1200°C dengan waktu tahan 0,5 jam, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Reduktor biomassa yang digunakan berasal dari cangkang sawit dengan penambahan 6 wt%, 8 wt%, 9 wt%, dan 10 wt%. Setelah mendapatkan kondisi reduksi karbotermik yang optimal, yaitu reduksi karbotermik ilmenit dengan 9 wt% reduktor pada temperatur 1200°C selama 2 jam yang menghasilkan recovery Fe dan Ti tertinggi, yaitu masingmasing sebesar 87,03% dan 12,53%. Kemudian dilakukan reduksi karbotermik ilmenit dengan reduktor grafit sebagai pembanding. Setelah proses reduksi karbotermik dilakukan kemudian dilakukan karakterisasi menggunakan XRD, OM, SEM, BET, dan TEM. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa reduksi karbotermik ilmenit dengan reduktor biomassa menghasilkan lebih banyak retak/pori yang memfasilitasi terbentuknya Fe di daerah dekat retak/pori.

The effect of using biomass as a reducing agent from oil palm shells on the ilmenite carbothermic reduction process is investigated in this study. The ilmenite minerals employed in this investigation contained 50.2 percent TiO2 and 37.5 percent Fe2O3, according to the XRF test results. The carbothermic reduction process was performed at temperatures of 1000°C, 1100°C, and 1200°C for 0.5, 1 hour, 2 hours, and 3 hours. The reducing agent of biomass used is derived from oil palm shells with the addition of 6 wt%, 8 wt%, 9 wt%, and 10 wt%. After obtaining the ideal carbothermic reduction conditions, namely ilmenite carbothermic reduction with 9 wt percent reducing agent at a temperature of 1200°C for 2 hours, the maximum recovery of Fe and Ti were obtained, which were 87.03 percent and 12.53 percent, respectively. The carbothermic reduction of ilmenite was then performed with graphite as a reducing agent for comparison. After the carbothermic reduction procedure, characterisation was carried out utilizing XRD, OM, SEM, BET, and TEM. The results of this investigation showed that carbothermic reduction of ilmenite with a biomass reducing agent resulted in more cracks/pores, which facilitated the creation of Fe in the area near the cracks/pores."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawaty
"Pemanfaatan bahan bakar yang bersumber dari fosil di PKS Sei Mangkei untuk kegiatan pengolahan kelapa sawit sudah dapat diminimalisir dengan penggunaan biomassa kelapa sawit sebagai bahan bakar ketel uap. Limbah bbiomassa kelapa sawit yang dihasilkan dari proses pengolahan kelapa sawit diantaranya, tandan kosong kelapa sawit, cangkang, dan serabut. Namun yang digunakan untuk bahan bakar ketel uap adalah cangkang dan serabut. Tandan kosong kelapa sawit tidak digunakan karena memiliki kadar air yang tinggi yang menghambat proses pembakaran. "
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nindita Larasati
"ABSTRACT
An extensive search of clean energy is the main drive for hydrogen production technology advancements. Hydrogen is an appealing energy source as an alternative to fossil fuels due to its carbon neutral lifecycle, making it more environmental friendly. Gasification technology is one of the most sought-after method of hydrogen production due to its efficiency and flexibility of the feedstock options. This research intends to bridge the gap where current literature is lacking by presenting a thermodynamic equilibrium model through simulation of non-catalytic steam gasification of oil palm kernel shell using Aspen Plus v10.0 software. A couple of operating parameters that have adverse effect on gasification efficiency, namely temperature of gasifier and steam-to-biomass (S/B) ratio were investigated in this study. The simulation results show that the optimum operating condition to get the highest hydrogen yield is obtained at temperature of 800 oC and S/B ratio of 1.0 wt/wt. Temperature enhances hydrogen content up to 82.54 vol% at the range of 750 to 800 oC while the highest margin of the incline of hydrogen composition is observed from 0.5 to 1.0 wt/wt at  80.90 vol% to 82.24 vol%. Based on the results, temperature has more impact on hydrogen yield compared to S/B ratio due to endothermic reactions being favored at high temperature such as water gas reaction and steam methane reforming reaction. Although hydrogen yield increases with an increase in S/B ratio, it is not beneficial to introduce too much excess steam since it does not have great impact to hydrogen yield with less than 1% increase per kg steam introduced. Different feedstocks were used as comparison to test the applicability of the model. It is found that pine sawdust and oil palm kernel shell are proven to be the most suitable feedstock as they give high hydrogen yield and high hydrogen content in syngas due to high volatile matter and fixed carbon content in addition to low moisture and ash content compared to municipal solid wastes (MSW), green wastes, food wastes, and straw.

ABSTRAK
Penelitian mengenai energi bersih adalah dorongan utama dari kemajuan teknologi produksi hidrogen. Hidrogen adalah sumber energi yang menarik sebagai alternatif dari bahan bakar fosil dikarenakan oleh siklus yang netral dari karbon, menjadi lebih ramah lingkungan. Teknologi gasifikasi adalah salah satu metode yang paling terkemuka akibat efisiensi dan fleksibilitas pemilihan bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dimana literatur terkini kurang mendalami dengan mengajukan model ekuilibrium termodinamika melalui simulasi gasifikasi uap non-katalis dengan bahan baku cangkang kelapa sawit menggunakan perangkat lunak Aspen Plus versi 10.0. Beberapa parameter operasi yang berpengaruh terhadap efisiensi gasifikasi seperti temperatur dari reaktor dan rasio uap-biomassa telah diteliti dalam studi ini. Hasil simulasi menunjukkan kondisi operasi optimal untuk mendapatkan hasil produksi hidrogen tertinggi dicapai pada temperatur 800 C dan rasio uap-biomass 1.0 wt/wt. Temperatur menaikkan komposisi hidrogen sehingga 82.54 vol% pada kisaran 750 sampai 800 C sedangkan margin kenaikan komposisi hidrogen paling tinggi didapat dari 0.5 sampai 1.0 wt/wt dari 80.90 vol% menjadi 82.24 vol%. Berdasarkan dari hasil, temperatur memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan rasio uap-biomass diakibatkan oleh reaksi endotermik yang lebih spontan pada temperatur tinggi seperti reaksi air-gas dan reaksi reformasi metana dan uap. Walaupun hasil hidrogen meningkat seiring kenaikan dari rasio uap-biomass, memasukkan uap terlalu banyak tidak efisien sebab efeknya tidak signifikan dengan kenaikan kurang dari 1% per kilogram uap tambahan. Bahan baku berbeda digunakan sebagai perbandingan untuk menguji penerapan model ini. Hasil menunjukkan bahwa serbuk kayu pinus (pine sawdust) dan cangkang kelapa sawit terbukti menjadi bahan baku yang paling cocok untuk gasifikasi karena menghasilkan hasil dan komposisi hidrogen yang paling tinggi disebabkan oleh konten zat mudah menguap dan karbon tetap yang tinggi dengan konten kelembaban dan abu yang rendah dibandingkan limbah padat, limbah hijau, limbah makanan, dan jerami."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>