Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwinsyah
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan penerapan dari studi kelayakan dengan metode capital budgeting untuk menghitung keekonomian pada investasi proyek gas alam cair di wilayah kerja Whiskey Alpha milik AP Indonesia selama usia proyek 30 tahun. Perhitungan arus kas dilakukan pada Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, dan Profitability Index. Dalam tesis ini juga digambarkan secara singkat bagaimana penerapan sistem bagi hasil dengan pemerintah dengan mengunakan model PSC yang berlaku saat ini pada laporan rugi laba atas investasi itu. Berdasarkan analisis kuantitatif menunjukkan bahwa proyek investasi Whiskey Alpha adalah layak untuk dijalankan karena menghasilkan Net Present Value yang positif, Internal Rate of Return yang melebihi biaya, Payback Period dalam kisaran 13 tahun, dan Profitability Index lebih dari 1. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa investasi Whiskey Alpha ini cenderung sensitif terhadap jumlah produksi dan harga gas alam cair. Sehingga perlu diusahakan secara maksimal supaya jumlah produksi tidak kurang dari 8 TCF.

ABSTRACT
This thesis applies a feasibility study with capital budgeting to calculate a Liquefied Natural Gas investment project economics in work area ofWhiskey Alpha operated by AP Indonesia during its economic life of 30 years. Cash flow is calculated to see the Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, and Profitability Index. This thesis also briefly describes how a Production Sharing Contract with the goevernment is applied and does determine the profit loss of the investment. Quantitative analysis says that Whiskey Alpha investment is feasible to undergo since it shows a positive Net Present Value, it also turns the Internal Rate of Return to exceed the cost, it has roughly 13 years Payback Period, and a Profitability Index of more than 1. Sensitivity analysis shows that Whiskey Alpha project tends to be sensitive when it comes to production amount and LNG lifting price. A maximum effort is needed to keep the production amount not to fall under 8 TCF. "
2012
T32193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"ABSTRAK
PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan nasional telah mengembangkan Visi dan Misi untuk menjadi World Class National Energy Company dengan target menjadi perusahaan Migas 15 besar dunia pada tahun 2023. Sejalan dengan kegiatan bisnis yang semakin meluas, fasilitas gedung kantor pusat PT Pertamina (Persero) tidak memadai lagi untuk menunjang image sebuah perusahaan berkelas dunia. Alasan ini yg mendasari PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan negara terbesar di Indonesia untuk membangun sebuah gedung “Pertamina Energy Tower” yang akan menyatukan kantor PT Pertamina (Persero) dengan seluruh Anak Perusahaan maupun Unit-Unit Usaha Patungannya, serta diharapkan akan menjadi icon kebanggaan bangsa Indonesia. Dengan nilai investasi yang sangat besar, yaitu berkisar Rp. 15 trilyun yang jauh melebihi dari harga standar konstruksi gedung tinggi biasa, maka perlu dilakukan analisis capital budgeting yang lazim dilakukan untuk menilai kelayakan investasi serta untuk merumuskan strategi yang tepat agar investasi proyek tersebut minimal tidak mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Pendekatan analisis capital budgeting yang dipilih dalam kasus ini adalah Adjusted Present Value (APV). Disamping analisis APV juga dilakukan analisis Internal rate of Return (IRR), Payback Period, Discounted Payback Period, Profitability Index. Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis capital budgeting ini antara lain yaitu: perhitungan cost of equity menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM), cost of debt menggunakan pendekatan historis, revenue menggunakan pendekatan multi growth model, umur ekonomis gedung 40 tahun dengan depresiasi straight line basis, dan perhitungan arus kas menggunakan pendekatan tax shield maupun top down. Untuk menunjang analisis ini, beberapa data menggunakan referensi dari konsultan yang berkompeten, yaitu: perhitungan biaya investasi dari konsultan quantity surveyor, formula biaya operasi dan trend harga sewa gedung dari konsultan property. Hasil analisis APV memberikan kesimpulan bahwa jika pembiayaan proyek menggunakan dana ekuitas sepenuhnya, maka Net Present Value (NPV) proyek adalah negatif yang berarti proyek tidak memenuhi standar kelayakan. Untuk menjadikan proyek ini memenuhi standar kelayakan, dapat dilakukan dengan cara menggunakan dana pinjaman yang berasal dari global bond dengan porsi minimal debt to equity ratio sebesar 180%. Nilai kelayakan proyek semakin baik jika debt to equity ratio semakin besar. Analisis sensitivitas terhadap perubahan nilai investasi, tarip sewa dan biaya operasi memberikan kesimpulan bahwa nilai proyek sangat sensitif terhadap perubahan nilai investasi/ tarip sewa

ABSTRACT
PT Pertamina ( Persero ) as a national company has developed a vision and mission to become a World Class National Energy Company with a target into 15 major oil and gas companies of the world in 2023. In line with the development of the expanding business activities, headquarters building facilities of PT Pertamina ( Persero ) felt inadequate to support the image of a world-class company. This reason is considered by PT Pertamina ( Persero ) as the largest state in the Indonesian company to build a building "Pertamina Energy Tower" that will integrate the offices of PT Pertamina ( Persero ) with all Subsidiaries and joint ventures Units, and is expected to be the icon of pride Indonesian nation. With enormous investment value , which ranges around Rp. 15 trillion and higher than the price of usual high rise building construction, it is necessary to analyze capital budgeting to assess the feasibility of the investment as well as to formulate the right investment strategy in order the project do not destroy financial value of the company. Capital budgeting analysis approach chosen in this case is the Adjusted Present Value ( APV ). Besides APV analysis was also conducted analyzes Internal Rate of Return ( IRR ), Payback Period, Discounted Payback Period, Profitability Index. Some of the assumptions used in the analysis of capital budgeting: the calculation of the cost of equity using the Capital Asset Pricing Model approach (CAPM), cost of debt using a historical approach, revenue using a multi- growth models, building economic life of 40 years with a straight-line depreciation base, and the calculation of cash flows using the tax shield approach and top down approach. To support this analysis , some data using the reference from competent consultants, namely: the calculation of investment costs from the quantity surveyors consultan, formulas of building operating costs and rental price trends from property consultant. APV analysis results lead to the conclusion that if the project financing using equity funds entirely , the Net Present Value ( NPV) of the project is negative, which means that the project is not feasible. To make this project is feasible, NPV is greater than zero, it can be done by using borrowed funds from global bonds with a minimum portion of the debt to equity ratio of 180 %. The feasibility of the project will be better if the debt-to- equity ratio increases. Analysis of sensitivity to evaluate the changes in the value of investment , the rate of rent and operating costs, come to the conclusion that the value of the project is very sensitive to the changes in the value of investment/rental rate.
"
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Sabirah
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan suatu proyek dengan menggunakan metode capital budgeting. Melalui metode ini dapat diketahui APV, IRR, titik impas, serta menganalisis sensitivitas variabel dari asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan kelayakan investasi projek IPC Logistic Center. Investasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas pergudangan dan penggunaan lahan di Pelabuhan Tanjung Priok. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu: wawancara, website, dan studi kepustakaan. APV dan IRR dari perhitungan proyek ini mencerminkan bahwa adalah proyek pembangunan IPC Logistic Center feasible untuk dikerjakan dengan asumsi tingkat diskonto WACC yang sama setiap tahunnya. Dengan menggunakan analisis sensitivitas, dapat diketahui bahwa utilisasi dari gudang sangat mempengaruhi APV dan IRR.

This study aims to assess the feasibility of a project by using the method of capital budgeting. Through this method can identified the APV, IRR, break even point, and analyze the sensitivity variable of the assumptions used in the calculation of feasibility analysis of IPC Logistic Center. These investments are made in order to improve productivity warehousing and space use in the Port of Tanjung Priok. This research was conducted through several methods interviews, website, and literature study. APV and IRR of this project reflects the calculations that IPC Logistic Center construction project is feasible to be done with the assumption of the discount rate WACC is the same every year. By using sensitivity analysis, we knew that the utilization of warehouse greatly affect the calculation of APV and IRR. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hadi Ridha
"Kebutuhan akan energi merupakan salah satu kebutuhan global. Salah satu sumber energi adalah dari konversi energi batubara. Batubara merupakan sumber daya energi tak terbaharukan dengan biaya yang rendah. Pesatnya pertumbuhan negara-negara berkembang turut mendorong tumbuhnya industri batubara di Indonesia. Pada akhir tahun 2012, harga batubara mengalami penurunan yang cukup tajam. Proyek pertambangan batubara PT.X merupakan salah satu proyek yang direncanakan berproduksi dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan pasar di masa mendatang. Penelitian kali ini akan menganalisis investasi dan risiko proyek dari aspek keuangan.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, didapatkan Net Present Value sebesar $1,437.10 juta dan Internal Rate of Return sebesar 18.24 %. Analisis risiko yang disimulasikan dengan menggunakan metode Monte Carlo menghasilkan rata-rata $1.537,49 juta dengan probabilitas NPV negatif adalah 0.

Energy is one of the global needs. One of the energy source is from coal energy conversion. Coal is a nonrenewable energy resources which has low cost. The rapid growth in developing countries has contributed to the growth of the coal industry in Indonesia. At the end of 2012, the price of coal has decreased quite sharply. PT.X coal mining project is one of the project that is planned to produce on a large scale to meet future market needs. This study will analyze investment and financial aspects of the project risk.
From the results of the calculations produced the Net Present Value of $ 1,437.10 million and Internal Rate of Return of 18.24%. Risk analysis using Monte Carlo simulation produces an average of $ 1,537.49 million with a probability of negative NPV is 0.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Saputra
"Penelitian ini menganalisis kelayakan investasi dan risiko keuangan, hukum, dan operasional pada proyek Pembangunan Solar Farm 10 MW PT Pertamina (Persero). Analisis capital budgeting dan simulasi Monte Carlo yang dilakukan menghasilkan nilai NPV bernilai positif US$ 3,479 ribu, IRR sebesar 11.2%, DPP 17.9 tahun dan PI 1.1 sehingga proyek layak untuk dilaksanakan. Analisis risiko hukum dan operasional proyek melalui risk register menghasilkan lima potensi risiko hukum dan lima potensi risiko operasional dimana semua potensi risiko memiliki dampak risiko rendah setelah dilakukan mitigasi.

This research was analysing the feasibility of investment and financial, legal and operational risks of 10 Mega Watt (MW) Solar Farm Projetc PT Pertamina (Persero). Capital budgeting analysis and Monte Carlo simulation which were run generated the value of positive US$ 3,479 thousands NPV, 11.2% IRR, 17.9 years DPP and 1.1 PI which indicate the project was feasible to be implemented. Legal and operational risk analysis were done through risk register which produced five legal risks and five operational risks where all of the potential risks could have low impact after mitigation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Presti Rosiana
"Tesis ini membahas sisi keuangan proyek mixed use building di Semarang kerjasama antara PT Propernas Griya Utama ("PGU") dan Perum Perumnas ("PP"). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah proyek ini layak untuk dilanjutkan atau tidak. Analisis dilakukan dengan melihat bagaimana keadaan lingkungan proyek, serta membuat proyeksi keuangan yaitu arus kas dan laba rugi proyek, lalu menilai kelayakannya dengan menggunakan metode capital budgeting yang terdiri dari Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Discounted Payback Period (DPP), dan Profitability Index (PI). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara keuangan, proyek mixed use building di Semarang ini layak untuk dilanjutkan.

This thesis discusses the financial aspect of the mixed use building project, a cooperation between PT Propernas Griya Utama ("PGU") and Perum Perumnas ("PP") in Semarang. The purpose of this study is to determine whether to accept/ continue this project or not. This study is conducted by analyzing the project's environment, preparing financial projections of cash flows and income statements, and assessing the feasibility using capital budgeting methods of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Discounted Payback Period (DPP), and Profitability Index (PI). The result of this study shows that thit project is financially feasible and argues for accepting this project."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T53293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Yudhiana Widiyastuti
"Industri pameran di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini berkembang dengan cukup pesat, yang ditandai dengan makin banyaknya jenis dan jumlah pameran yang diselenggarakan dan makin menjamurnya kegiatan bisnis penyelenggaraan pameran di berbagai kota besar seperti halnya di Jakarta. Hal ini didukung pula dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik sejak krisis ekonomi tahun 1997, yang salah satunya ditandai dengan meningkatnya sektor konsumsi. Faktor lain yang mendukung pertumbuhan industri pameran adalah menguatnya nilai tukar rupiah yang terus konsisten dari tahun 2003.
Pesatnya perkembangan industri pameran di Indonesia, tidak hanya berdampak pada makin banyaknya event organizer yang bermunculan tetapi juga memberikan peluang untuk bertambahnya tempat-tempat penyelenggaraan pameran (hall) balk di Jakarta maupun dibeberapa daerah di Indonesia. Peluang ini mendorong PT. "X" sebagai salah satu exhibition organizer di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya dengan rencana untuk membangun sebuah gedung pameran baru di Jakarta dengan tujuan memberikan alternatif lain tempat penyelenggaraan pameran di lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh para pengunjung pameran dan dengan luas serta fasilitas penunjang yang bertaraf internasional.
Membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia, berpengaruh pula pada sektor properti yang terlihat dari maraknya kembali pembangunan pusat-pusat perbelanjaan dan juga perumahan. Pertumbuhan ekonomi yang membaik juga mendorong kegiatan investasi di sektor properti termasuk pula dengan pembangunan gedung untuk pameran, mengingat permintaan akan space untuk pameran terus meningkat.
Analisis finansia! dilakukan dengan melihat proyeksi cashflow dari proyek pembangunan gedung pameran. Proyeksi cash inflows berasal dari pendapatan sewa dan pendapatan lainnya seperti pendapatan parkirdan penggunaan fasilitas lain dalam gedung. Proyeksi cash outflows terdiri dari biaya konstruksi, biaya operasional dan biaya lain terkait dengan pembangunan gedung pameran yang harus disediakan. Beberapa asumsi umum yang berkaitan dengan kondisi makro ekonomi Indonesia dan asumsi yang berkaitan dengan pembangunan gedung pameran akan mendasari proyeksi tersebut.
Beberapa kriteria Capital Budgeting yang akan dipergunakan untuk menganalisis kelayakan investasi yang akan dilakukan antara lain adalah Net Present Value, Internal Rate of Return dan jugs menghitung Payback Period dari proyek. Mengingat proyek yang akan dilakukan merupakan bentuk investasi jangka panjang yang dapat berakibat terjadinya perubahan-perubahan dari asumsi yang digunakan, maka akan dilakukan pula analisis sensitivitas yang merupakan analisis untuk melihat dampak perubahan yang terjadi terhadap proyeksi cashflow.
Dari aspek financial proyek pembangunan gedung pameran (exhibition hall) ini layak dilaksanakan karena memberikan Net Present Value yang positif, tingkat pengembalian investasi yang tinggi serta periode pengembalian yang cukup cepat.

The exhibition industry in Indonesia in the last decade has grown reasonably fast; it is indicated by the varieties and the number of exhibitions handled and the escalation of the exhibition organizer in several big cities such as Jakarta. Other factor is the rise in economic which shown a good condition since the crises on 1997, for instance the increase of consumption sector. Other supporting factors are the exchange rate which stayed steady from the year 2003.
The acceleration of exhibition industry in Indonesia is not only result to the improve number of emerging event organizers but also give opportunities to the augmentation of exhibition halls, in Jakarta or any other place in Indonesia. The prospect urges one of the exhibition organizers to develop the business to build a new exhibition hall to give other alternatives of exhibition halls in a strategic location, an easy access for visitors and facilities in an international standard.
Even tough the property sector is much influenced by the rise in oil price and the increase of interest rate on 2005 because of the cut subsidize of E13M (oil rare), however the chance in property sector in the years to come are still bright. The condition is also applicable to the building of exhibition hall, considering that the demand for exhibition is rising.
Financial analysis was conducted by studying cash flow projection from the exhibition halls building. The projection comes from rental rate and other incomes such as parking and using the building facilities. The cash flow-out projection is including construction cost, operational and other cost related to the development of the building. Several assumptions linked to the macro condition of Indonesian economic and the other connected to the building development which will be the base of the project.
Several conditions of Capital Budgeting that will be used to analyst the feasibility of investment are Payback Perio4 Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return and Cost of Capital, considering that the project is a long term investment which can affect to the changing of assumptions to be used. It will also be carried out a sensitive analyst which is an analysis to observe the consequence to the projection cash flow.
From the financial point of view, the construction of this exhibition hall is worth conducted because it will give a positive Net Present Value, a high rate of investment return along with a reasonable fast return period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Astri
"Penelitian ini menganalisis strategi ekspansi bisnis yang dilakukan oleh PT BLUE terhadap investasi ban bias yang telah dijalankan sejak bulan Juli 2014. Pada penelitian ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai realisasi dari proyek ekspansi bisnis ban bias dibandingkan dengan estimasi awal proyek serta ekspektasi PT BLUE ke depan terhadap proyek dan strategi perusahaan untuk mengantisipasi dampak perubahan kondisi industri dan makro ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis variance, analisis discounted cash flow dengan Net Present Value, Modified Internal Rate of Return (MIRR), metode periode pengembalian (payback period) dan Profitability Index yang merupakan bagian dari metode Capital Budgeting. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian analisis sensitivitas, analisis resiko serta simulasi Monte Carlo terhadap resiko ketidakpastian dalam proyek investasi ban bias. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kerangka studi kelayakan finansial dengan berbagai alternatif strategi yang dapat diambil oleh perusahaan untuk memaksimalkan profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang.

This research analyses the expansion strategy of PT BLUE. This research compares the realization of the expansion project against the estimates, expectation of the company in the future and companys strategy to anticipate changes of the industry and microeconomic circumstances. The methods used in this research consist of variance analysis, Discounted Cash Flow analysis with Net Present Value, Modified Internal Rate of Return (MIRR), Payback period method and Profitability Index which are part of Capital Budgeting methods. There are also tests for sensitivity analysis, scenario analysis and Monte Carlo simulation to support the analysis to address uncertainty risk in the investment project of Bias tires. This research is expected to provide a framework for financial feasibility studies with alternative strategy for PT BLUE to optimize the companys profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dexka Hadi Alfansyah
"ABSTRAK
Kebutuhan garam industri di Indonesia sebagai pemenuhan bahan baku untuk sektor ndash;sektor industri seperti garmen, baja, farmasi, kosmetik, dan sebagainya pada tahun 2018 mengalami kekurangan supply. Untuk itu pembangunan pabrik garam industri dapat dijadikan suatu upaya dalam menangkap opportunity di industri garam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis industri garam di Indonesia dari perspektif kelayakan pembangunan pabrik garam. Perhitungan yang dipergunakan menggunakan metode capital budgeting yang disertai oleh analisis sensitivitas dan analisis menggunakan simulasi Monte Carlo. Pabrik rencananya akan dibangun di kota Sampang di lahan seluas 45.000 m2 dan memiliki kapasitas produksi 20.000 ton per tahun. Pabrik beroperasi secara kontinu selama 21 jam/hari dan 313 hari/tahun. Harga jual yang direncanakan sebesar Rp5.700 per kg dengan harga bahan baku garam rakyat sebesar Rp1.250 per kg. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan tersebut layak untuk dilaksanakan karena memiliki NPV > 0 dan IRR > WACC. Analisis sensitivitas terhadap asumsi-asumsi menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah mesin dan peralatan, operating expense, harga jual, kenaikan harga mesin dan peralatan, dan harga bahan baku. Analisis menggunakan simulasi Monte Carlo menunjukkan bahwa pembangunan pabrik garam industri memiliki probabilitas memperoleh NPV positif adalah sekitar 72 dan memperoleh NPV negatif adalah sekitar 28.

ABSTRACT
The need for industrial salt in Indonesia as the raw materials for industrial sectors such as garment, steel, pharmaceutical, cosmetics, etc. in 2018 experienced a shortage. For that industrial salt plant construction can be a step in capturing opportunity in salt industry. This study aims to analyze the salt industry in Indonesia from the perspective of feasibility of salt factory construction. The calculation used is capital budgeting method accompanied by sensitivity analysis and sensitivity analysis using Monte Carlo method. The salt factory is planned to be built in the city of Sampang in an area of 45.000 m2 and has a production capacity of 20.000 tons per year. The plant operates continuously for 21 hours day and 313 days year. The planned selling price is Rp5.700 per kg and the price of raw materials from people salt is Rp1.250 per kg. The results of this study indicate that the development is feasible to be implemented because it has NPV 0 and IRR WACC. Sensitivity analysis of assumptions shows that the most influential variables are machinery and equipment, operating expense, selling price, increase in machine and equipment prices, and raw material prices. The analysis using Monte Carlo simulation shows that the investment of an industrial salt plant has a probability of obtaining a positive NPV is about 72 and a negative NPV is about 28 ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezka Yudha Putra
"Seiring dengan kebijakan penetapan konversi minyak tanah ke elpiji maka Pertamina sebagai produsen elpiji berukuran 3 kg melakukan kebijakan untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Elpiji ( SPBE ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pembangunan SPBE PT Bintang Abadi dengan metode analisis investasi antara lain adalah metode periode pengembalian (payback period), Discounted payback period, metode NPV,IRR dan profitability index yang merupakan bagian dari metode capital budgeting. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif kuota produksi terbaik dan memberikan kerangka studi kelayakan finansial dengan berbagai macam skenario kuota produksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek pembangunan stasiun pengisian bahan bakar elpiji PT Bintang Abadi dalam skenario kuota produksi sebesar 11.520 tabung per hari (Base) dan 15.000 tabung per hari (Optimistic) layak untuk dilakukan kecuali skenario 8000 tabung per hari (pesimistic) tidak layak digunakan dikarenakan nilai NPV proyek dari skenario ini menunjukan hasil yang negative (NPV<0) yaitu sebesar Rp -1.230.925.757 Dan juga IRR sebesar 13.27 % < 17.36 % lebih kecil dari WACC (Discount factor). Setelah menghitung analisis sensitivitas menggunakan 3 skenario produksi base (11.520 tabung per hari), Optimistic ( 15.000 tabung per hari), Pesimistic ( 8000 tabung per hari) Skenario Optimistic memiliki hasil terbaik yang memiliki nilai NPV sebesar Rp5.155.996.853. Kemudian IRR sebesar 35.25%, Payback period selama 3 tahun, discounted payback period selama 6 tahun dan benefit cost ratio sebesar 1.58. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar kuota produksi dengan kapasitas produksi masih memadai akan menaikan nilai NPV,menurunkan payback period, menurunkan discounted payback period,dan menaikkan benefit cost ratio.

Along with setting policy for kerosene to LPG, Pertamina as a producer of 3 kg LPG establish a policy for LPG Filling Station Materials (SPBE). This study aims to analyze the feasibility of establishing SPBE PT Bintang Abadi with investment analysis methods include the method of repayment period (payback period), Discounted payback period, NPV method, IRR and the profitability index, which is part of the capital budgeting method. Furthermore, thisresearch is expected to provide the best alternative production quotas and provides a framework for financial feasibility studies with a variety of scenarios of production quotas. The results showed that the development projects of LPG refueling stations in the scenario of PT Bintang Abadi production quota of 11 520 tubes per day (Base) and 15,000 tubes per day (Optimistic) worth doing unless the scenario of 8000 tube per day (pesimistic) due to inadequate project NPV of this scenario show a negative result (NPV <0) is equal to Rp -1,230,925,757. And also an IRR of 13:27% <17:36% smaller than the WACC (discount factor). After calculating the sensitivity analysis using three scenarios of production base (11 520 tubes per day), Optimistic (15,000 tubes per day), Pesimistic (8000 tubes per day). Optimistic Scenario has the best results that have a NPV of Rp5.155.996.853. Then an IRR of 35.25%, payback period for 3 years, discounted payback period for 6 years and the benefit cost ratio of 1:58. Can be concluded that the greater the production quotas are still inadequate production capacity will increase the value of NPV, lower payback period, discounted payback period is lower, and raise the cost benefit ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32220
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>