Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lalu Malik Partawana
Jakarta: UI Press, 2015
155.2 LAL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Aji Nugraha
"Salah satu kunci dari efektivitas kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin diterima dan didukung oleh bawahannya (leader endorsement). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi dukungan bawahan terhadap pemimpim berdasarkan teori identitas sosial. Studi kuantitatif dengan desain non-eksperimental ini dilakukan pada 135 karyawan dari berbagai perusahaan swasta di Indonesia. Reliabilitas masing-masing alat ukur yang digunakan berkisar antara 0.80-0.90. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) leader prototypicality tidak signifikan memengaruhi leader endorsement (β = .124; p > .05); (2) leaders expert power (β = .767; p < .01) dan leaders referent power (β = .363; p < .01) signifikan memengaruhi leader endorsement. Faktor tersebut memprediksi varian leader endorsement sebesar 78,3% F(3.94) = 56.706, p < .01.
Dengan demikian, temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori identitas sosial bahwa pada konteks perusahaan swasta, faktor yang menentukan terbentuknya dukungan terhadap pemimpin tidak hanya dilihat dari seberapa prototipikal pemimpin tersebut, namun lebih pada kemampuan dan keahlian serta keteladanan yang dimilikinya (leaders expert power dan leaders referent power).

One of the key to leadership effectiveness is how a leader is accepted and supported by his subordinates (leader endorsement). This study aims to identify the factors that influence subordinate support for leaders based on social identity theory. This quantitative study with a non-experimental design was conducted on 135 employees from various private companies in Indonesia. The reliability of each measuring instrument used is between 0.80 to 0.90. The analysis showed that: (1) leader prototypicality did not significantly affect leader endorsement (β = .124; p > .05); (2) leaders expert power (β = .767; p < .01) and leaders referent power (β = .363; p < .01) significantly influence the leader endorsement. These variables can predict leader endorsement variants of 78,3%, F(3.94) = 56.706, p < .01.
The findings of this study can contribute to the development of social identity theory that in the context of private companies, the factors that determine the formation of leader endorsement are not only seen from how prototypical leader, but rather the ability and expertise and exemplary that they have (leaders expert power and leaders' referent power)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedges, Kristi
"Everyone recognizes leaders with "presence." They stand out for their seemingly innate ability to command attention and inspire commitment. But what is this secret quality they exude, exactly? Executive and CEO coach Kristi Hedges demystifies this elusive trait, revealing that presence is the intersection of outward influencing skills and internal mental conditioning. Using her I-Presence model, the author shows how anyone-regardless of position or personality-can strengthen their impact. Readers will learn how to build trust as the foundation for leadership, eschew perfectionism for authenticity, banish limiting thoughts and behaviors, and galvanize their team through visionary, inspiring communications. Stellar technical knowledge, a strong work ethic, excellent presentation skills-none of these tangible traits puts people on the career fast track as readily as a compelling presence. Filled with profiles of leaders with powerful presence and the latest neuroleadership research translated into actionable habits, this authoritative guide puts a little-understood, but potentially game-changing, tool within everyone's reach."
New York: [American Management Association, ], 2012
e20437456
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Pretty Failasufa Aziza
"Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil fungsional di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Penelitian ini menggunakan Transformational Leadership Behaviour Inventory TLI untuk mengukur kepemimpinan transformational, lalu untuk mengukur kecerdasan emosional menggunakan kuesioner baku dari Daniel Goleman, dan OCB scale dengan 5 dimensi utama dari Podsakoff untuk mengukur OCB. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 221 dari keseluruhan jumlah karyawan PNS jabatan fungsional pada divisi peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformational dan kecerdasan emosional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Kecerdasan emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Namun kepemimpinan transformational secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Hal ini disebabkan oleh: 1 terdapat faktor lain yang lebih mempengaruhi organizational citizenship behavior salah satunya adalah kepemimpinan transaksional karena kepemimpinan transaksional mempertimbangkan perilaku extra role maupun in role para bawahannya, hal tersebut menyebabkan bawahan akan menunjukkan kinerja OCB-nya, 2 perlu mempertimbangkan supaya kecerdasan emosional menjadi variabel mediasi antara kepemimpinan transformational dengan organizational citizenship behavior sehingga pengaruh kepemimpinan transformational terhadap OCB dapat dirasakan secara tidak langsung melalui kecerdasan emosional. Kata kunci: kepemimpinan transformational, kecerdasan emosional, organizational citizenship behavior

This study uses quantitative approach. Data collected through questionnaire and in depth interview. Respondent in this study is functional civil service at National Institute of Aeronautics and Space. This study utilize the Transformational Leadership Behavior Inventory TLI to measure transformational leadership, to measure emotional intelligence this research utilize the questionnaire from Daniel Goleman, and utilize OCB scale with 5 main dimensions from Podsakoff to utilize OCB. Total respondent of this study is 221 respondent from all civil service at research division. The result of this study found that transformational leadership and emotional intelligence significantly impact on organizational citizenship behavior. Partially emotional intelligence significantly impact on organizational citizenship behavior while transformational leadership partially has no impact on organizational citizenship behavior because of 1 any other factor that are more directly influence on organizational citizenship behavior one of which is transactional leadership because it considers extra role and in role from the followers, that makes the follower show organizational citizenship behavior rsquo s performance, 2 it needs to consider so that emotional intelligence becomes a mediation variable between transformational leadership and organizational citizenship behavior so the impact of transformational leadership on organizational citizenship can be seen through emotional intelligence Key words transformational leadership, emotional intelligence, organizational citizenship behavior "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T48031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Safira
"Woman/Leader identity conflict merupakan konflik yang terjadi pada pemimpin wanita akibat ketidaksesuaian tuntutan antar peran sebagai wanita dan pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara evaluasi positif yang dimiliki pemimpin wanita terhadap identitas kepemimpinannya positive leader identity, perbandingan diri yang dilakukan terhadap rekan kerja pria social comparisons to man, dan lama memimpin seseorang leadership experience dengan woman/leader identity conflict. Penelitian ini menggunakan dua studi. Studi pertama merupakan studi cross-sectional N=145 dengan metode pengukuran self-report berbentuk survey online. Untuk meminimalisir bias respon penelitian, pengambilan data diambil dalam dua tahap dengan waktu yang berbeda. Studi kedua merupakan studi kuasi-eksperiemental N=70 between-subject design kelompok positive identity vs kelompok kontrol dengan jenis manipulasi tertulis straightforward manipulation. Hasil penelitian studi pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara positive leader identity b=-0,376, p

Woman leader identity conflict defined as conflict occurred when there was incongruity between the role of woman identity and leader identity on women in leadership position. This research purposed to investigate whether there are relationships between positive evaluations women leaders had on their leadership identity positive leader identity, social comparisons to their male coworkers social comparisons to man, and years of leadership leadership experience, with identity conflict on women leaders. This research used two studies. The first study was cross sectional study N 145 with self report in an online survey as the measurement method. To limit common method bias, collecting participant rsquo s data was done in two phases in different times. The second study was a quasi experimental N 70 between subject design positive leader identity group vs control group with written manipulation straightforward manipulation. The results of the first study revealed that there was negative significant relationship between positive leader identity b 0,376, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Chairunnisa
"Penelitian sebelumnya membuktikan hubungan yang lemah antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat yang mengindikasikan adanya mekanisme psikologis di antara kedua variabel. Menggunakan trait activation theory, penelitian ini menginvestigasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif sebagai mediator serial pada hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat. Metode pengambilan data dilakukan secara convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner daring kepada responden yang bekerja di perusahaan berbasis teknologi dan kesehatan / biofarmasi (N = 155). Analisis data dilakukan dengan software SPSS versi 25 menggunakan Hayes' PROCESS Macro model 6. Hasil penelitian menunjukkan peran mediasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif secara signifikan dan berurutan pada hubungan antara kepemimpinan yang pemberdayaan dan perilaku berpendapat. Implikasi dari penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Trait Activation Theory dalam menjelaskan mekanisme psikologis pada perilaku berpendapat pada karyawan. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah organisasi dapatmemberikan pelatihan kepada para manajer untuk dapat menampilkan kepemimpinan yang memberdayakan karena gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan bagi karyawan untuk menentukan cara mereka bekerja dan mengaktifkan trait kepribadian yang spesifik bagi peningkatan perilaku berpendapat pada karyawan.

Past research related empowering leadership and voice behavior shows weak relationship. It indicates the presence of psychological mechanism that emerge to explain these variables. The purpose of this study is to investigate the serial mediation of this relationship by using Trait Activation Theory. Convenience sampling technique is used by distributing online questionnaire to employee who work in technology-based company and health / biopharmaceutical industry (N = 155). The analysis is performed using SPSS software version 25 with Hayes' PROCESS Macro model 6. The analysis indicates job autonomy and proactive personality significantly mediates the relationship between empowering leadership and voice behavior respectively. This research gives theoretical implication for the application of Trait Activation Theory to illustrate the psychological mechanism of empowering leadership and employee voice behavior. For practical implication, organization can implement development program for managers to exhibit empowering leadership in workplace because this leadership style provides flexibility for employee to determine how they work and activate specific personality trait for increasing employee voice behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Endaryono
"Kepemimpinan stratejik berperan penting dalam mencapai keberhasilan organisasi untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang penuh tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kepemimpinan stratejik dalam merespon peristiwa langka di industri kesehatan, yaitu kombinasi antara regulasi pemerintah yang cenderung terus berubah dan munculnya COVID-19. Sebanyak 358 responden dari 141 rumah sakit tipe C dan D di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan enam variabel laten dan dua puluh tujuh dimensi yang diolah dengan menggunakan Structural Equation Modeling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan resiliensi stratejik berperan sebagai mediator antara persepsi terhadap peraturan pemerintah, sumber daya organisasi, dan kapabilitas organisasi yang diwujudkan melalui kapabilitas jejaring dan rekonfigurasi sumber daya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kapabilitas jejaring tidak berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan operasional rumah sakit, sedangkan rekonfigurasi sumber daya berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan operasional rumah sakit. Penelitian ini memberikan kontribusi penting yang memungkinkan manajemen rumah sakit untuk mengembangkan rencana aksi dalam menanggapi peraturan pemerintah bidang kesehatan ditambah dengan muncul dan meluasnya pandemi COVID-19; serta hasil investigasi terhadap sumber daya organisasi, dan untuk mengimplementasikan kapabilitas resiliensi stratejik secara lebih efektif.

Strategic leadership plays an important role in achieving organizational success in surviving and growing in a challenging business environment. This research aims to examine the role of strategic leadership in responding to a rare moment in the health industry, which is the combination of government regulations that tend to continue to change and the emergence of COVID-19. A total of 358 respondents from 141 type C and D hospitals in Indonesia participated in this research. This study employed six latent variables and twenty-seven dimensions, processed using structural equation modelling. Results of the research show that strategic resilience leadership serves as a mediator between perceptions of government regulations, organizational resources, and organizational capability realized through network capabilities and resource reconfiguration. This research also reveals that network capabilities have no significant effect on hospitals’ sustainability, while resource reconfiguration has a significant effect on hospital survival. This study makes an important contribution that enables hospital management to develop action plans in response to national healthcare regulations coupled with the emergence and extension of the COVID-19 pandemic; as well as the results of the investigation into organizational resources, and to implement strategic resilience capability more effectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Posma R.
"Pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini merupakan rekomendasi bagi PT. X untuk melakukan pelatihan kepada para managemen untuk dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam proses kerja sehari-hari dengan bawahannya. Penulis memfokuskan bahwa tim managemen perlu menerapkan gaya kepemimpinan situasional (situational leadership) agar lebih efektif dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehari-harinya.
Dari analisa permasalahan di PT. X, umumnya para pimpinan kurang berorientasi pada tugas dan terhadap bawahan. Atasan hanya membicarakan masalah tugas yang diberikan. Komunikasi lebih banyak berlangsung satu arah. Dengan poly ini atasan tidak fokus pada masalah pengembangan karyawannya. Komunikasi yang berlangsung tidak kondusif untuk pencapaian kinerja yang baik. Memang sudah ada penetapan target kerja. Tetapi penilaian tidak digunakan untuk proses kenaikan gaji, atau kenaikan jabatan. Hasil penilaian tidak pemah dikomunikasikan. Hal ini membuat karyawan menjadi tidak tau prestasi apa yang harus mereka pertahankan, apa yang harus ditingkatkan. Karena itu tingkat motivasinya masih rendah. Unsur skill juga belum berkembang dengan baik. Pelatihan belum ada, terutama yang berhubungan dengan managerial. Permasalahan yang terjadi adalah pada hubungan atasan bawahan. Hal tersebut kurang sesuai dengan sasaran PT. X yaitu menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan termotivasi yang membuat karyawan bekerja lebih profesional. Salah satu hal yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah pada komunikasi. Untuk itu, perlu dilakukan pembenahan terhadap sistim komunikasi yang diterapkan oleh atasan terhadap bawahan, dalam hal ini sistim kepemimpinannya.
Penerapan gaya kepemimpinan haruslah disesuaikan dengan situasi yang ada, terutama dengan tingkat kematangan para anak buahnya. Hal ini perlu menjadi pertimbangan mengingat situasi perusahaan yang barn melakukan penggabungan dengan tingkat kesiapan bawahannya yang berbeda-beda. Gaya kepemimpinan situasional (Hersey & Blancard, 1992) dianggap banyak ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok untuk diterapkan saat ini. Gaya dalam memimpin yang akan diterapkan tidak dapat digeneralisasikan pada setiap bawahan, sangat tergantung kepada tingkat kematangan yang secara alamiah setiap bawahan. Kematangan (maturity) bawahan sangat bergantung pada tingkat kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) dari bawahan. Tinjauan secara rinci literatur dibahas dalam Bab IT.
Gaya komunikasi satu arah (yang umumnya dilakukan pada gaya delegating) seperti yang dijalankan oleh managemen PT X menjadi kurang efektif karena tidak mempertimbangkan tingkat kesiapan kemampuan dan kemauan (able and willing) bawahan. Dengan tingkat kematangan karyawannya yang berbeda, gaya delegating menjadi tidak sesuai penggunaannya. Managemen PT X perlu melakukan perubahan dalam menerapkan gaya kepemimpinan manajemennya. Untuk itu, managemen harus mengetahui bagaimana melakukan komunikasi dua arah dan mengembangkan gaya kepemimpinan situasional yang efektif. Melihat kondisi yang terjadi di PT. X, diperlukan penerapan gaya kepemimpinan situasional yang efektif. Gaya kepemimpinan yang diberikan perlu memilah tingkat kematangan setiap individu bawahannya. Untuk itu pimpinan harus mengetahui tingkat mana bawahan tersebut berada. Dengan melakukan kategorisasi tersebut, Atasan dapat menentukan mana bawahan yang pantas diberikan delegation dan mana yang harus di perhatikan dengan gaya selling dan participating. Atasan tentunya harus melakukan penggantian bagi bawahan yang unable-unwilling. (ulasan rind dalam Bab III).
Agar dapat melakukan gaya kepemimpinan yang efektif dengan menggunakan komunikasi dua arah, dan mampu mengatasi persoalan bawahannya, maka perlu diberikan pelatihan ketrampilan komunikasi kepada para atasan. Rancangan pelatihan dibuat sesuai dengan prosedur yang ada agar tujuan dan manfaat pelatihan tercapai. (selengkapnya dalam Bab IV) untuk meningkatkan effektivitas kepemimpinan Managemen PT X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates , 2005
158.4 PSY
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ghadiri, Argang
"The book approaches the background, history, and major thinkers in the field, but also reassesses the fundamental concept of neuroleadership. The authors look into the fundamental basic needs of human beings, how they are represented in the neural networks, and how this manifests in motivational drives. The book also focuses explicitly on how impactful organisational tools can be from the viewpoint of the brain. By following this methodology, the reader will be able to use the knowledge of neuroscience at the workplace to better address individuals’ brains and hence tap into the full power of brains in business."
Berlin: [Springer, ], 2012
e20410688
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>