Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khothibul Umam Al Awwaly
Malang: UB Press, 2017
636.085 22 KHO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Departemen Pertanian. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2008
R 011.7 BIB
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Padang : Pusat Penelitian UNAND, 1988
636 TER (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Andriyani
"Setiap tahun, lahan pertanian di Kulon Progo mengalami konversi lahan, di mana lahan pertanian tersebut diubah menjadi lahan terbangun lainnya seiring dengan perkembangan sektor industri di Kulon Progo. Perubahan lahan pertanian memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian warga Kulon Progo karena sebagian besar penduduk Kulon Progo berprofesi sebagai petani. Adanya tarif PBB-P2 yang lebih rendah untuk pertanian diharapkan dapat menjaga lahan pertanian di Kulon Progo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis formulasi kebijakan diferensiasi tarif PBB-P2 di Kulon Progo. Metode yang digunakan adalah post-positivist dengan menggunakan teori public policy analysis dari Dunn (2018). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan diferensiasi tarif PBB-P2 sudah sesuai dengan tahap formulasi kebijakan oleh Dunn (2018). Selanjutnya akibat kebijakan ini, penerimaan PBB-P2 Kulon Progo akan mengalami tax potential loss karena tarif bagi lahan pertanian menjadi lebih rendah. Atas penelitian ini, peneliti memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk melakukan sosialisasi serta pengawasan yang ketat terhadap data pertanahan.

Every year, agricultural land in Kulon Progo undergoes land conversion, where the agricultural land is converted into other built-up land in line with the development of the industrial sector in Kulon Progo. Changes in agricultural land have had a significant impact on the economy of Kulon Progo residents because the majority of Kulon Progo residents work as farmers. It is hoped that the lower PBB-P2 tariff for agriculture will protect agricultural land in Kulon Progo. The aim of this research is to analyze the formulation of the PBB-P2 tariff differentiation policy in Kulon Progo. The method used is post-positivist using public policy analysis theory from Dunn (2018). Data collection techniques were carried out using literature studies and in-depth interviews. The results of this research indicate that the PBB-P2 tariff differentiation policy is in accordance with the policy formulation stage by Dunn (2018). Furthermore, as a result of this policy, PBB-P2 Kulon Progo revenues will experience a potential tax loss because rates for agricultural land will be lower. Based on this research, researchers provide recommendations to the government to carry out socialization and strict supervision of land data."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula suplemen pakan UMMB dengan sumber protein Gs untuk ternak rumininsia. Pengembangan dilakukan melalui uji skala laboratorium dan lapangan. Kegiatan skala laboratorium meliputi evaluasi biologis suplemen pakan tersebut dengan menggunakan teknik isotop P-32 untuk mengukur rasio bakteri dan protozoa serta laju pertumbuhan sel mikroba dalam cairan rumen secara invitro. Suplemen pakan yang dikembangkan ada dua yaitu UMMB-tepung kedelai (UMMB-TK) dan UMMB Gliricidia sepium/Gs. Untuk UMMB-TK diproduksi di pesantren Al Hikmah dan Famor Satwa. Tepung Gs yang dikombinasikan UMMB-bungkil kedelai (UMMB-BK) diuji cobakan pada kambing peranakan etawa (PE), kerbau dan sapi potong pada skala laboratorium secara in vitro untuk mengukur laju pertumbuhan sel mikroba dalam cairan rumen dengan isotop P-32. Tahapan kegitan berikutnya adalah pengujian UMMB-Gs terhadap produksi dan kadar lemak susu dari sapi perah. Rancangan statistik yang digunakan masing-masing t test, 3x3 bujur sangkar latin dan rancangan acak kelompok. Hasil dari pengukuran rasio bakteri dan protozoa, masing-masing adalah UMMB-BK = 14:1, UMMB-TK1=19:1 dan UMMB-TK2=17:1. Hasil ini lebih baik jika dibandingkan dengan ternak yang hanya diberikan rumput saja yaitu 1:4. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa UMMB-BK yang dikombinasikan dengan Gs mampu meningkatkan laju pertumbuhan sel mikroba dalam cairan rumen kambing, kerbau dan sapi masing-masing sebesar 102,01%; 205,7% dan 73,7% jika dibanding dengan kontrol. Hasil pengujian UMMB-Gs pada sapi perah juga mampu meningkatkan produksi susu dan kadar lemaknya. Hal ini dapat memberikan harapan bahwa teknik nuklir mampu berperan serta dalam penemuan formula pakan baru dan secara tidak langsung berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja yang berhubunan dengan pengrajin suplemen pakan UMMB berbasin bahan lokal."
AIDR 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iceu Agustinisari
"

Eugenol merupakan bahan pengawet makanan alami karena memiliki aktivitas antimikroba dengan spektrum yang luas. Penggunaannya dalam produk pangan terkendala pada beberapa sifatnya yang lipofilik, volatil, toksik, dan aroma yang mengurangi penerimaan organoleptik. Berbagai penelitian enkapsulasi telah dilakukan untuk mendapatkan produk enkapsulasi yang stabil dan berfungsi sebagai antimikroba. Akan tetapi, area penelitian mengenai penggunaan biopolimer protein dan polisakarida sebagai emulsifier alami sekaligus sebagai bahan pengkapsul masih jarang dilakukan. Hal ini merupakan area yang menarik karena kombinasi protein dan polisakarida akan berpengaruh terhadap stabilitas emulsi, kapasitas pemuatan dan efisiensi enkapsulasi yang akan menentukan kualitas produk enkapsulasi tersebut. Tujuan penelitian secara umum adalah mendapatkan mikrokapsul eugenol yang memiliki aktivitas antimikroba melalui proses enkapsulasi eugenol metode lapis ganda menggunakan konjugat protein-polisakarida sebagai pengemulsi dan pelapis pertama serta kitosan sebagai pelapis ke dua. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konjugat protein whey-maltodekstrin dengan rasio massa 1:2 merupakan konjugat protein-polisakarida terpilih berdasarkan karakteristiknya, yaitu mampu menurunkan tegangan permukaan hingga 47,1 dyne/cm2, mampu menghasilkan emulsi dengan ukuran droplet kecil (256 nm) dan memiliki stabilitas emulsi yang cukup baik berdasarkan nilai potensial zeta (24,6 mV). Konsentrasi eugenol dan kitosan berpengaruh terhadap ukuran partikel, nilai potensial zeta emulsi, persentase kapasitas pemuatan dan efisiensi enkapsulasi. Mikrokapsul eugenol dengan formulasi konsentrasi eugenol 2% dan kitosan 0,33% merupakan produk enkapsulasi terbaik karena memiliki persentase kapasitas pemuatan dan efisiensi enkapsulasi tertinggi, yaitu 16,8% dan 47%. Perbedaan tingkat konsentrasi larutan kitosan tidak memberikan pengaruh terhadap sifat termal mikrokapsul eugenol, namun keberadaan kitosan dapat mencegah dekomposisi mikrokapsul eugenol. Konsentrasi kitosan berpengaruh dalam memperlambat pelepasan eugenol.  Pengujian dinamika aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa mikrokapsul dengan konsentrasi eugenol 0,25 mg/mL mampu menghambat pertumbuhan E. coli dan S. aureus masing-masing 5,0 log CFU/mL dan 6,7 log CFU/mL. Mikrokapsul eugenol berfungsi lebih baik daripada eugenol tak terenkapsulasi dalam mempertahankan mutu mikrobiologis sosis selama penyimpanan. Produk enkapsulasi eugenol ini berpotensi untuk diaplikasikan sebagai bahan antimikroba dalam produk pangan.


Eugenol is a natural food preservative because it has antimicrobial activity with a broad spectrum. Its use in food products is constrained by some of its lipophilic, volatile, toxic and aroma properties which reduce organoleptic reception. Various encapsulation studies have been carried out to obtain encapsulation products that are stable and function as antimicrobials. However, research areas regarding the use of protein and polysaccharides as natural emulsifiers as well as capsule materials are still rare. This is an interesting area because the combination of protein and polysaccharide will affect the stability of the emulsion, loading capacity and efficiency of the encapsulation which will determine the quality of the encapsulation product. The aim of the study in general was to obtain eugenol microcapsules that had antimicrobial activity through the double layer encapsulation method using protein-polysaccharide conjugates as emulsifiers and the first layer and chitosan as the second layer. The results showed that the whey protein-maltodextrin conjugate with mass ratio 1: 2 was a protein-polysaccharide conjugate selected based on its characteristics, which was able to reduce surface tension to 47.1 dyne / cm2, to produce an emulsion with a small droplet size (256.6 nm) and have a good emulsion stability based on zeta potential value (24.6 mV). Concentrations of eugenol and chitosan affect particle size, zeta emulsion potential value, percentage loading capacity and encapsulation efficiency. Eugenol microcapsule with a formulation of 2.0 % eugenol and 0.33% chitosan solution was the best formulations with the highest loading capacity percentage, 16.8%. The difference in the level of chitosan concentration did not affect the thermal properties of eugenol microcapsules, however, chitosan 0.33% as the second layer prevents the decomposition of eugenol microcapsules. Chitosan concentration had an effect in slowing the release of eugenol. The antimicrobial activity testing showed that microcapsules with eugenol concentrations of 0.25 mg / mL were able to inhibit the growth of E. coli and S. aureus at 5.0 log CFU/mL and 6.7 log CFU/mL, respectively. Eugenol microcapsules function better than unencapsulated eugenol in maintaining the microbiological quality of sausages during storage. This encapsulation product of eugenol has the potential to be applied as an antimicrobial ingredient in food products.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta: Bina Aksara, 1989
153.8 SIA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta: Rineka Cipta , 1995
153.8 SIA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Fibrin Tissue Adhesive (FTA), Fibrin Scalant (FS) or Fibrin Glue (FG) are names given to a group of product that lead to the formation clot at the site of application. Fibrin Glue represents a new revolution for local haemostatic, which produced by based on the understanding about blood coagulation process. The mechanism of FG mimics the last stage of blood coagulation process.
Hemophilia, is a congenital inherited bleeding disorder, characterized by repeated bleeding episodes. The basic pathology is deficiency of factor VIII (hemophilia A) or factor IX (hemophilia B). A bleeding episodes, hemophilia patients need replacement therapy. Hemophilia patients need transfusion of cryoprecipitate, Fresh Frozen Plasma (FFP) or factor concentrate as replacement therapy. Oral surgery, dental extraction, circumcision, and orthopedic operations are the most important indications for fibrin glue in hemophilia care. A s haemostatic local, FG minimizes bleeding, reducing the need of transfusion or factor concentrate, reducing the complication of transfusion, hospitalization and cost."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>