Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Laksmisari
"ABSTRAK
Konsumen banyak melihat iklan-iklan di media massa setiap harinya maka konsumen tersebut melindungi dirinya dari serangan begitu banyak iklan dengan lebih mendengarkan teman-temannya atau sumber-sumber lain yag mereka percayai. Oleh sebab itu, WOM merupakan alat promosi yang efektif karena seseorang hanya bisa mengingat 5 sampai 7 iklan saja perhari. WOM juga memiliki ani yang peming karena banyak konsumen yang tidak suka mengambil resiko membeli dan mengkonsumsi produk yang memiliki resiko besar.
Produk yang memiliki resiko besar karena langsung berhubungan dengan tubuh adalah produk pelangsing tubuh. Produk ini sangat mudah didapatkan di banyak retailer dengan harga yang relatif rnurah yaitu rata-rata Rp. 3000.- per kemasan sena banyaknya iklan di media massa. Para pengusaha industri kosmetika nasional pun banyak yang memproduksi produkproduk pelangsing untuk mendukung keinginan para wanita yang ingin tubuhnya langsing. Fenomena ini terjadi karena kini pandangan tcntang citra seorang wanita yang cantik diterjemahkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh langsing, rambut lurus panjang, dan kulit wajah putih mulus.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai produk pelangsing tubuh menarik karena produk ini memiliki resiko yang cukup besar karena penggunaannya langsung mempengaruhi sistem tubuh sedangkan iklan produk-produk ini banyak dilihat di berbagai media dengan frekuensi yang cukup sering. Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis antara lain, pertama apa sajakah faktor-faktor stimuli yang menyebabkan WOM terjadi dan bagaimna proses WOM itu sendiri. Permasalahan kedua adalah mengetahui keterkaitan antara WOM Communication dan iklan dengan keputusan konsumen untuk membeli produk pelangsing tubuh yaitu apakah konsumen dalam mengambil keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh iklan, WOM atau kedua-duanya serta bagaimana proses terjadinya (alur-alur yang dilewati setiap responden). Perrnasalahan selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis inforrnasi apa sajakah (merek, harga, kemasan, efek samping, dan lain-lain) yang membedakan perilaku konsumen terhadap pemilihan kedua sumber inforrnasi (WOM atau lklan). Selain itu, ingin juga diketahui apakah terdapat perbedaan antara variabeldemografi (jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis inforrnasi atas merek, harga, kemasan, bahan baku, kemampuan produk maupun efek samping pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Subjek penelitian ini adalah 150 wanita yang yang pernah mengkonsumsi suatu produk pelangsing tubuh, berusia 18 tahun atau lebih. Produk pelangsing tubuh yang dimaksud disini adalah semua merek produk pelangsing tubuh yang pemah beriklan di media seperti Slimming Tea, Diyet, Merit, Teh Hijau Cap Kepala Hijau dan lain sebagainya.
Pengolahan data yang didapat melalui survey kepada 150 wanita ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.1 0.0 sebagai alat bantunya. Landasan Statistical tools yang dipakai adalah : Deskriptive Statistics, Analysis of Variance (ANOVA), Discriminant Analysis dan Crosstab.
Hasil analisis telah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap perrnasalahan penelitian yang diangkat oleh penulis. Hasil tersebut diantaranya adalah faktor-faktor stimuli terjadinya WOM untuk produk pelangsing tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah adanya pertanyaan orang lain terhadap dirinya, adanya komentar orang lain tentang suatu merek produk pelangsing tubuh, karena setelah melihat iklan sebuah merek produk pelangsing tubuh tertentu. Sedangkan proses terjadinya WOM dimulai saat responden bertanya kepada sumber rekomendasi. Sebagian besar dari responden yang pemah mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini lebih dipengaruhi oleh iklan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu merek, akan tetapi kemudian mereka akan mencari informasi lebih lanjut dari seseorang. Akan tetapi, terdapat penemuan yang menarik dimana jumlah responden yang setelah melihat iklan langsung melakukan keputusan membeli tanpa bertanya pad a orang lain terlebih dahulu tidak terlalu berbeda jauh dengan jumlah responden yang setelah melihat iklan kemudian melakukan WOM. Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap jenis informasi (merek, harga, kemasan, kemampuan, bahan baku serta efek samping) baik yang didapatkan dari WOM communication maupun iklan. Meski tidak ada perbedaan akan tetapi informasi atas kemasan merupakan jenis informasi yang paling membedakan atas pemilihan sumber informasi yang dipilih. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara variaber demografi jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis informasi yang ada pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Saran yang bisa direkomendasikan oleh penulis adalah bahwa produsen sebaiknya menstimulasi WOM dengan menyebarkan informasi mengenai kemampuan produk dalam melangsingkan tubuh serta efek sampingnya, mempcrhatikan pesan (message) yang dikomunikasikan didalam iklan-iklannya, menambah frekuensi kemunculan iklan agar dapat menstimuli terjadinya WOM dan mempercepat keputusan membeli konsumen, selalu mengawasi kualitas produknya agar tetap dapat memuaskan konsumennya agar konsumen merasa puas dan kemudian melakukan WOM communication, menggunakan iklan dan WOM secara terpadu dan menunjang satu sama lain sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication, produsen tidak perlu membeda-bedakan jenis informasi yang ingin disampaikan dikedua sumber informasi (iklan atau WOM) sesuai dengan variabel demografi konsumen dalam mengkomunikasikan produk pelangsing tubuhnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Nurwibowo
"Berkembangnya pasar kosmetik pria menjadi salah satu kesempatan bagi brand facial wash untuk memperluas jangkauan targetnya Produsen membuat produk facial wash untuk pria sebagai fenomena kebutuhan baru Produsen yang bermain di kategori ini berlomba lomba dan bersaing untuk menjadi pilihan utama konsumen Tulisan ini hanya membahas secara umum untuk mengetahui dampak perilaku konsumen pria terhadap pengambilan keputusan pembelian produk facial wash.

The development of male cosmetics market to be one opportunity for brand facial wash is to extend their range of the target Manufacturers make facial wash products for men as a phenomenon of the new requirements Manufacturers playing in this category compete to be the first choice of consumers This paper only discusses in general to determine the impact of consumer behavior of men towards the purchase decision making facial wash product."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Selmy Patrica Wibawa
"ABSTRAK
Pasar media olahraga khususnya Tabloid Olahraga semakin marak dengan hadirnya pemain-peman baru dalam bisnis ini. Hal ini didorong pula oleh banyaknya tayangan olahraga di berbagai stasiun televisi yang menyajikan program-program siaran yang semakin menarik. Kehadiran Tabloid-Tabloid Olahraga baru ini tentu saja dengan mengusung berbagai atribut-atribut dan inovasi penerbitan yang semakin menarik. Untuk itu merupakan sebuah tantangan bagi pemain lama seperti Tabloid BOLA untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya ditengah persaingan dengan pemain-pemain baru tersebut.
Keputusan untuk membeli sebuah Tabloid Olahraga akan berubah dengan cepatnya sejalan dengan cepat berubahnya kebutuhan informasi mereka akan dunia olahraga. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga dan pada akhirnya akan membentuk persepsi konsumen terhadap Tabloid Olahraga tersebut. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan yaitu : (1) mengetahui atribut-atribut apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk media olahraga, dan (2) Mengetahui persepsi konsumen terhadap Tabloid BOLA didasarkan pada atribut-atribut yang terdapat dalam produk Tabloid olahraga tersebut.
Digunakan 2 metode penelitian yaitu metode penelitian eksploratory dan metode penelitian deskriptif Untuk metode penelitian eksploratory dilakukan dengan menggunakan metode FGD (focus Group Discussion) yang dilakukan bersama 10 orang responden dan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga. Untuk metode deskriptif digunakan beberapa metode analisis data yaitu : analisis frekuensi, analisis tabulasi silang/asosiatif dan analisis diskriminan.
Dari hasil penelitian eksploratory diperoleh 10 atribut yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih Tabloid Olahraga. Atribut-atribut tersebut yaitu: cover/halaman depan, tata letak dan pengaturan isi tabloid, jumlah halaman, mutu kertas yang digunakan, variasi cabang olahraga yang dita1npilkan, harga, intensitas penerbitan dan isi berita/rubric yang ditampilkan. Dari analisis terhadap nilai mean dari tingkat kepentingan atribut, maka atribut isi berita/rubrik yang ditampilkan merupakan atribut yang paling dianggap penting oleh responden.
Dari penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut dalam Tabloid BOLA diperoleh keterangan bahwa persepsi responden terhadap Tabloid BOLA adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang diperoleh hubungan antara variabel demografi dengan variabel persepsi terhadap atribut dan variabel perilaku dengan variabel persepsi terhadap atribut. Selain itu dilakukan pula analisis tabulasi silang untuk beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan akan tetapi setelah dilakukan analisis tabulasi silang ternyata variabel-variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan dari analisis diskriminan diperoleh keterangan bahwa konsumen dengan tingkat pengeluaran yarig berbeda dapat dibedakan persepsinya oleh atribut harga yang teijangkau.
Untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu setia menanti kehadiran Tabloid BOLA, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya Tabloid BOLA secara temporer diupayakan untuk dapat menyajikan beberapa cabang olahraga (diluar sepakbola) guna memenuhi kebutuhan informasi olahraga konsumen usia muda yang biasanya menggemari beberapa cabang olahraga yang lebih beragam. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai penetapan harga yang harus mengakomodasi kepentingan konsumen dengan tingkat pengeluaran dibawah Rp 800.000,- yang merupakan konsumen terbesar Tabloid BOLA selama ini.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Isnaniar
"Perkembangan obat tetes mata di Indonesia saat ini cukup pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya obat yang beredar di pasaran, baik yang dapat dibeli dengan resep dokter (ethical), maupun beli secara bebas (OTC: Over The Counter). Banyak perusahaan farmasi mulai tertarik untuk penetrasi dan mengembangkan portofolio di segmen OTC. Karena dengan dijual bebas, berarti memiliki kesempatan pasar yang lebih luas dan pusat-pusat penjualan akan bertambah banyak. Salah satu keberhasilan suatu perusahaan dalam mengembangkan produk baru adalah memperhatikan persepsi konsumen. Persepsi konsumen dipengaruhi berbagai macam faktor diantaranya adalah faktor kualitas produk, faktor kebiasaan konsumen dalam menggunakan suatu produk, brand image dan faktor lingkungan.
Alcon Indonesia yang merupakan perusahaan farmasi yang bergerak di bidang mata terutama di bidang ethical, mengeluarkan sebuah produk Tears Naturale yang dipasarkan secara OTC. Tears Naturale belum diketahui masyarakat secara luas karena beberapa keterbatasan seperti distribusi dan aktivitas promosi yang terbatas. Penyebab lain adalah sudah adanya brand yang kuat seperti Visine dan Insto, semakin banyaknya pemain baru sehingga Tears Naturale harus berhati-hati dalam menentukan strategi pemasaran supaya dapat meraih pasar.
Untuk itu penulis akan mclihat bagaimana positioning antara merek obat mata khususnya merek Visine, Insto, Insto Moist, Tears Naturale dan Rohto yang bersaing di pasar terhadap atribut-atribut yang dimiliki merek-merek tersebut melajui analisis persepsi dan perilaku konsumen pemakai obat tetes mata. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda exploratory research dan descriptive research. Metode pengumpulan data menggunakan Self Administered Survey yang dilakukan pada lokasi perkantoran, apotik dan moderen outlet. Fonnat kuesioner yang dipakai adalah Close Ended Question dan Scale Respon Question. Skala yang digunakan adalah skala nominal, skala ordinal da.1 skala interval. Sampling frame dipilih adalah konsumen berusia 25 - 50 tahun. Pengarnbilan sampel menggunakan metode Convenience Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang sebagai responden. Hasil survey kemudian dianalisis dengan menggunakan metode frekuensi distribusi, crosstab analysis, analisis atribut dan biplot analysis.
Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah:
- Atribut kemanjuran adalah atribut terpenting di mata responden.
- Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ketujuh atribut yang ada dapat terwakili oleh dua faktor/dimensi, yaitu dimensi produk dan dimensi pendukung.
- Persepsi terhadap tingkat kepentingan atribut kemanjuran, temyata dipengaruhi secara signifikan oleh jenis pekerjaan konsumen. Sementara itu tingkat kepentingan atribut rekomendasi dokter, ternan dan keluarga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan;. Usia mempengaruhi tingkat kepentingan atribut iklan dan aktivitas dan promosi. Jenis kelamin mempengaruhi tingkat kepentingan konsep. terhadap atribut kenyamanan.
Berdasarkan temuan diatas strategi positioning yang direkomendasikan untuk Tears Naturale adalah membangun kedekatan asosiasi merek dengan atribut kemanjuran, kemudian atribut rekomendasi dokter, teman dan keluarga Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada Tears Naturale sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendukung kedekatan asosiasi merek dengan kemanjuran dan juga rekomendasi dokter, ternan dan keluarga, dalam aktivitas promosinya Tears Naturale dapat menyertakan dokter maupun hasil riset untuk memperkuat bahwa merek ini sepenuhnya direkomendasikan oleh dokter dan sudah diakui secara klinis. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk Tears Naturale.
2. Tears Naturale sebaiknya melakukan edukasi pasar terhadap penyakit mata kering dan pentingnya menjaga kesehatan mata.
3. Sebaiknya Alcon Indonesia secara rutin melakukan berbagai kegiatan riset pasar untuk mengetahui secara cepat perubahan yang terjadi di pasar, adanya pergeseran selera konsumen dan pengembangan strategi pesaing, sehingga dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang timbul dari keterbatasan peneliti. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain adalah metode sampling yang digunakan tidak memiliki tingkat keacakan yang teruji dan jumlah merek yang diuji hanya 5 merek, sehingga ada kemungkinan hasil yang diperoleh tidak bisa mewakili persepsi dan perilaku semua konsumen pemakai obat tetes mata di Jakarta. Selain itu dalam penelitian ini tidak membedakan kategori obat tetes mata untuk iritasi ringan dengan artificial tears dengan pertimbangan karena peneliti bermaksud melihat perilaku konsumen pengguna obat tetes mata secara umum, juga karena masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang sindrom mata kering dan obat tetes mata ynng beredar bebas di pasaran. Untuk itu disarankan penelitian lanjutan mengenai riset perilaku konsumen dengan mengkhususkan pada kategori produk artificial tears."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sara Febrilia
"Kehadiran panduan dan direktori seputar restoran meningkatkan kesempatan terjadinya percakapan dalam bentuk electronic word of mouth eWOM . Fenomena ini memberikan dampak besar bagi para pemasar, khususnya di industri food and beverage karena informai eWOM terbukti dapat memengaruhi keputusan konsumsi konsumen. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh dari percakapan dalam bentuk eWOM yang disampaikan pada fitur review Zomato terhadap intensi membeli konsumen. Untuk itu, penelitian ini mengembangkan model penelitian melalui integrasi antara konsep Information Adoption Model IAM dengan Technology Acceptance Model TAM . Model yang dikembangkan kemudian divalidasi menggunakan Structural Equation Modelling SEM berdasarkan data yang diperoleh melalui survei kepada pengguna Zomato dengan kisaran usia antara 18 hingga 34 tahun. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa kualitas, kredibilitas, kegunaan, sikap terhadap informasi, serta kesediaan mengadopsi informasi merupakan faktor-faktor eWOM yang mampu memengaruhi intensi membeli konsumen. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya juga dibahas pada penelitian ini.

Restaurant search and discovery service have created valuable opportunities for electronic word of mouth eWOM conversations. This phenomenon impacts marketers, especially in food and beverage industry as this easily accessible information could greatly affect consumption decision. The aim of this study is to examine the influence of these conversations in Zomato rsquo s review on consumer rsquo s purchase intention. For this purpose, a conceptual model was developed based on the integration of Information Adoption Model IAM and related components of Technology Acceptance Model TAM . The new model was validated through Structural Equation Modelling SEM based on survey collected from Zomato rsquo s user with range of 18 to 34 years old. The results confirm that quality, credibility, usefulness, attitude towards information, and information adoption are the key factors of eWOM that influence consumers rsquo purchase intention. Managerial implications are discussed as well as recommendations for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Conny Yuanita
"Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi word-of-mouth terhadap keputusan pembelian konsumen pada agensi model Perfect10. Adapun variabel yang diuji pada penelitian ini adalah outcome risk, psychosocial risk, service purchase decision involvement, WOM influence, dan tie strength. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 113 responden yang pernah menggunakan jasa agensi model Perfect10. Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS 24 for windows, dengan metode multiple regression.
Hasil pengolahan menunjukkan bahwa tie strength berpengaruh positif terhadap WOM influence, service purchase decision involvement berpengaruh positif terhadap WOM influence, tie strength tidak memoderasi hubungan service purchase decision involvement terhadap WOM influence, outcome risk tidak berpengaruh secara positif terhadap service purchase decision involvement, dan psychosocial risk berpengaruh service purchase decision involvement.

This study was made with the aim to determine the factors that affect the word of mouth to the consumer purchase decision on the model agency Perfect10. The variables tested in this study are outcome risk, psychosocial risk, service purchase decision involvement, WOM influence, and tie strength. This research is a descriptive quantitative research. Data were obtained from questionnaires to 113 respondents who had used the services of Perfect10 Model Management. Data analysis in this research using SPSS 24 for windows, with multiple regression method.
The result of this study found that tie strength positively affecting WOM influence, service purchase decision involvement positively affecting WOM influence, tie strength does not moderate the relationship between service purchase decision involvement to WOM influence, outcome risk does not affect service purchase decision involvement positively, and psychosocial risk positively affecting service purchase decision involvement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhani Fadhlilah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana elemen-elemen movie marketing mix dalam suatu film Avengers: Infinity War people, feature, script, price, promotion, dan distribution) dan frekuensi kehadiran dalam kegiatan seni atau budaya (attendance) dapat mempengaruhi keinginan penonton untuk menonton film tersebut dan melakukan electronic word of mouth. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui apakah karakter kepribadian extraversion mempengaruhi seseorang dalam melakukan electronic word of mouth. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel people dan script memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention. Frekuensi attendance tidak berpengaruh terhadap purchase intention. Selanjutnya purchase intention dan karakter kepribadian extraversion berpengaruh secara positif terhadap electronic word of mouth.

ABSTRACT
This study aims to find out how the elements of movie marketing mix in Avengers: Infinity War movie (people, feature, script, price, promotion, and distribution) can affect the audiences intention to watch movies (purchase intention), as well as the impact of their intention to watch movies (purchase intention) on electronic word of mouth (EWOM). In addition, this study also wants to find out whether the frequency of attendance in art or cultural activities (attendance) can affect the audiences intention to watch movies (purchase intention) and dimension between elements of movie marketing mix and purchase intention. The character of extraversion personality traits was also tested for its effect on electronic word of mouth (EWOM). This research was conducted on one specific movie object, which is Avengers: Infinity War. Data processing is done by using Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that people and script have a positive effect to purchase intention. Attendance does not have effect to purchase intention. Furthermore, purchase intention and extraversion personality traits have positive effect to electronic word of mouth."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Mifrohatun Fathiyah
"Meningkatnya penggunaan internet menjadi salah satu faktor yang membuat electronic word of mouth menjadi sumber informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth (e-WOM) dalam bentuk online review di situs Zomato terhadap minat beli konsumen. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian terdiri atas 100 responden yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia yang berusia 18-25 tahun, pernah mengakses situs Zomato dan pernah membaca review tentang restoran yang ada di situs tersebut. Data penelitian didapatkan dengan menyebarkan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisa regresi linear sederhana. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa ada pengaruh electronic word of mouth (e-WOM) dalam bentuk online review di situs Zomato terhadap minat beli konsumen.

The increasing of internet usage has become one of the reason why electronic word of mouth is used as information source nowadays. The objective of this research was to analyze the effect electronic word of mouth (e-WOM) in the form of online review in Zomato.com towards consumer’s puchase intention. This research applied quantitative approach. The sample of this research were 100 students of Universitas Indonesia, with the age of 18-25 years old, who had ever accessed Zomato.com and read the restaurant review written on the site. The research's datas were collected using questionnaire and analyzed using simple regression analysis. The result of this research indicated that electronic word of mouth (e-WOM) in the form of online review in Zomato.com affects consumer’s purchase intention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rashasti Ayudisty
"Tren konsumen hijau semakin marak terjadi akhir-akhir ini, apalagi dengan kehadiran teknologi yang menjadi sumber e-WOM untuk mendukung tren tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi keterlibatan e-WOM hubungan antara environmental collective efficacy (ECE) dan intensi membeli produk ramah lingkungan (GPI). Partisipan pada penelitian ini sebanyak 488 konsumen berusia 18-34 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari e-WOM Involvement Scale, Environmental collective efficacy Scale, dan Green purchase intention Scale. Hipotesis penelitian diuji menggunakan teknik analisis mediasi dari PROCESS milik Hayes. Hasilnya menunjukan bahwa e-WOM Involvement memediasi hubungan antara ECE dan GPI secara signifikan (B = 0,142). Penelitian ini menemukan bahwa kepercayaan individu terhadap kemampuan kelompok yang dibantu dengan keterlibatan pada e-WOM memiliki peran yang cukup kuat dalam meningkatkan intensi konsumen untuk beralih menggunakan produk ramah lingkungan.

Green consumer trends are increasingly prevalent, especially with the presence of technology which is the source of e-WOM to support this trend. These study aims to determine the mediating role of e-WOM Involvement in the relationship between environmental collective efficacy (ECE) and green purchase intention (GPI). There are 488 participants in this study aged 18-34 years old. Using e-WOM Involvement Scale, Environmental collective efficacy Scale, and Green purchase intention Scale as measurement, the hypotheses of this study were tested using PROCESS regression analysis technique by Hayes. The result showed that e-WOM Involvement significantly mediates the relationship between ECE and GPI. These study found that individual trust in the ability of groups assisted by involvement in e-WOM has a strong role in increasing consumer green purchase intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kerenhapukh Gavrila Ninda Wijaya
"Di beberapa tahun terakhir, penggunaan strategi retro marketing telah menjadi lazim digunakan oleh para merek karena dinilai dapat membentuk perilaku konsumen. Nostalgia yang menjadi kunci penting dalam retro marketing dengan efektif menawarkan pengalaman afektif dan emosional konsumen. Salah satu merek yang menggunakan strategi retro marketing adalah merek Barbie untuk mempromosikan filmnya dengan judul ‘Barbie’ (2023). Dengan mengangkat kasus kampanye pemasaran film Barbie (2023), penelitian ini bertujuan untuk meneliti penggunaan retro marketing dalam membentuk perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan konsep retro marketing, nostalgia, dan perilaku konsumen untuk membahas strategi pemasaran film Barbie (2023). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dengan mencari sumber-sumber ilmiah yang sudah ada terkait dengan retro marketing, nostalgia dan perilaku konsumen. Secara keseluruhan, hasil dari strategi pemasaran yang ditelaah melalui empat elemen retro marketing dapat dikategorikan berhasil membentuk perilaku konsumen yang positif. Kesuksesan ini dilihat dari jumlah pendapatan film di Box Office, serta interaksi yang dihasilkan bersama para penggemar.

In recent years, the use of retro marketing strategies has become commonly used by brands because it is considered to be able to shape consumer behavior. Nostalgia is an important key in retro marketing by effectively offering consumers an affective and emotional experience. One brand that has used retro marketing strategy exceptionally well is the Barbie brand to promote its film entitled 'Barbie' (2023). By taking the case of the marketing campaign for the Barbie movie (2023), this research aims to examine the use of retro marketing in shaping consumer behavior. This research uses the concepts of retro marketing, nostalgia, and consumer behavior to discuss the marketing strategy for the film Barbie (2023). This research uses a qualitative approach with a literature study method by looking for existing scientific sources related to retro marketing, nostalgia and consumer behavior. Overall, the results of the marketing strategy examined through the four elements of retro marketing can be categorized as successful in forming positive consumer behavior. This success can be seen from the number of film revenue at the Box Office, as well as the interaction generated with fans.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>