Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130725 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berliana Harnadewi, Author
"DSM Melamine (DMM) adalah produser melamine terbesar di dunia dengan total kapasitas terpasang 250.000 ton/tahun. DSM Melamine yang berkantor pusat di Belanda mempunyai 3 unit produksi yaitu: DSM Melamine Europe (DME), DSM Melamine America (DMA), DSM KALTIM Melamine (DKM). Tahun 2004, DMM menguasai pangsa pasar 18% (dari total konsumsi melamine) di dunia. Sedangkan Agrolinz Melamine International (AMI) yang berada di urutan kedua dengan menguasai 13% dari pangsa pasar.
Persaingan melamine di Asia Pasifik sangat ketat jika dibandingkan belahan dunia yang lain, terutama dibanding Eropa dan Amerika. DMM, yang dalam hal ini terwakili dengan keberadaan DKM yang berlokasi di Indonesia, selain harus bersaing dengan produser lokal (Jepang, Korea, Indonesia, Taiwan, dan China), juga harus bersaing ketat dengan AMI di beberapa negara untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader.
DKM harus menghadapi multimarket competition dengan AMI karena harus saling berhadapan di berbagai pasar di Asia Pasifik. Untuk memenangkan persaingan DKM memerlukan informasi yang relefan dan akurat dalam penyusunan strategi bersaing yang efektif. Peran Competitive Intelligence sangat diperlukan tidak hanya dalam menganalisa posisi DKM terhadap pesaing, tetapi juga menganalisa ketidakpastian yang dominan pada skenario yang dikembangkan perusahaan.
DMM mempunyai Business Intelligence (BI) yang bekerja secara terintegrasi dengan BI yang berada di masing-masing unitnya untuk mendapatkan, mengolah, dan menyusun data menjadi suatu informasi yang berguna secara akurat dan tepat waktu. Data yang diperoleh dirangkum dalam Melamine Handbook, Customer Data Base, Market Study, Competitor Analysis Review dan Melamlntelligence yang kemudian dapat diolah secara comprehensive guna membantu penyusunan skenario industri dan strategi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Riskandar
"ABSTRAK
Penelitian ini didasari terhadap fenomena yang timbul di industri jasa Independence Assurance yang bergerak di bidang jasa survei, inspeksi, dan konsultan di mana kinerja yang diperoleh terkait profitabilitas perusahaan terjadi fluktuasi. Penelitian dilakukan untuk merancang suatu strategi competitive advantage berdasarkan perspektif internal dan perspektif eksternal. Penelitian ini menggali berbagai variabel yang mempengaruhi competitive advantage industri jasa ini khususnya BUMN yang bergerak di bidang jasa survei, inspeksi, dan konsultan yang menghadapi persaingan dengan perusahaan swasta nasional maupun swasta asing.

ABSTRACT
This study is based on the phenomenon that arises in Independence Assurance Services Industry engaged in surveying services, inspection and consultancy where the company performance relates to its profitability occurre fluctuation. The study was conducted to devise a strategy of competitive advantage based on the internal and external perspective. The study explores many variables that affect the competitive advantage of this service industry, especially for The BUMN companies involving in the survey, inspection and consultant services and facing competition with national private and foreign company."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Kautsar Ridha:
"Monopoli Pertamina di pasar Pelumas telah berakhir, persaingan di pelumas otomotif semakin ketat dengan munculnya pelumas lokal dan import. Pertamina mengalami penurunan kinerja yang berdampak pada merosotnya market share ditengah kepemilikian akan sumber daya yang begitu besar, untuk itu diperlukan analisis eksternal dan internal untuk mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan agar memiliki keunggulan daya saing. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat sumber daya baik tangible dan intangible yang memiliki potensi dan lebih berorientasi kepada pasar untuk memiliki daya saing yang unggul melalui transformasi dalam BTP (Breakthrough Project).

Monopoly of Pertamina Lubricant in the market has ended, competition in the automotive lubricant with the advent of increasingly stringent local and imported lubricants. Pertamina has decreased the impact on the performance of market share amid declining resources of ownership for resources so large, it is necessary for external and internal analysis to identification strategies that can be done in order to have a competitive advantage. Strategies that can be done is to strengthen the resources both tangible and intangible that has potential and is more oriented to the market to have competitive advantage by transformation in the BTP (Breakthrough Project)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28254
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Richarunia Wenny Ikhtiari
"Tesis ini menganalisa mengenai kebijakan laut Indonesia apakah sudah tewujud sebagai kebijakan yang seharusnya ada untuk sebuah negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki luas perairan 2/3 dari luas daratan sekitar 5.8 juta km², dengan garis pantai sepanjang 81.000 km². Dengan adanya keistimewaan posisi dan letak strategis Indonesia di tataran dunia, laut merupakan media yang paling banyak di gunakan dalam hal lintas ekonomi maupun kapal-kapal militer, serta rentan akan isu Non-Traditional Security lainnya. Akan tetapi Indonesia, belum mampu mengatur dan mengelola keistimewaan laut tersebut dalam menghadapi isu maritime security, dikarenakan law enforcement yang belum optimal dilaksanakan, sehingga dalam kelembagaan nasional terjadi overlapping dalam menjalankan fungsi dan tugas pokok yang saling berbenturan (dijalankan secara sektoral), serta banyaknya kepentingan antar negara di wilayah Asia Tenggara dalam mengahadapi isu kelautan. Dengan demikian adanya kelemahan tersebut, Indonesia belum menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang seutuhnya dan tidak terealisasinya kebijakan laut Indonesia yang akan membawa perubahan pada pembangunan ekonomi dan pertahanan keamanan di laut. Maka, strategi keamanan maritim yang kuat tidak dapat terwujud secara kuat dan normatif.

This thesis analyzes about the ocean policy of Indonesia is already exist as a policy should be abide for an archipelagic state like Indonesia which has an area of water 2/3 of the land area about 5.8 million km², with a coastline 81,000 km². With the features and location of Indonesia's strategic position at the world level, the sea is the most widely used in cross-economically and military ships, as well as vulnerable to issues Non-Traditional Security. Indonesia, however, have not been able to organize and manage the marine privilege in the face of maritime security issues, because law enforcement is not optimal yet implemented, resulting in overlapping national institutions in carrying out the functions and main tasks are clashing (sectoral), and there are many of interests among states in Northeast Asia region to faces the maritime issue. Thus the existence of these weaknesses, Indonesia yet to make Indonesia as a maritime nation as a whole and not the realization of Indonesia's ocean policy that will bring changes in the economic development and defense and security at sea. Thus, a strong maritime security strategy can not be realized in a powerful and normative."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29644
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Novrida S.
"Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu perubahan, yaitu peralihan dari satu kondisi kepada kondisi lainnya yang dianggap lebih baik secara terencana atau disengaja. Melalui pembangunan, gagasan-gagasan, metode-metode, teknik-teknik tertentu diintroduksi dan dikomunikasikan ke dalam kehidupan suatu masyarakat agar berbagai segi kehidupan dapat meningkat.
Konsepsi diatas rasanya relevan apabila diterapkan kepada situasi di negara Indonesia yang sedang giat-giatnya membangun. Sejak berdirinya pemerintahan Orde Baru, titik berat pembangunan terutama pada PJPT I, diberikan pada bidang ekonomi yang dinilai oleh sementara pihak dapat menjadi titik tolak bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan lainnya. Dalam pelaksanaan PJPT I tersebut, keberhasilan pembangunan memang telah dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, ditandai dengan adanya peningkatan berbagai aspek kehidupan, baik fisik maupun non-fisik.
Dewasa ini pembangunan memasuki tahap PJPT II dengan titik tekan pada pembangunan sumber daya manusia, yakni upaya menciptakan dan membentuk manusia Indonesia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain didunia. Guna mencapai tujuan tersebut, sektor pendidikan memperoleh prioritas utama sebagai wahana strategis pembentuk manusia Indonesia yang berkualitas.
Satu hal yang perlu digaris bawahi, selama pelaksanaan pembangunan dalam PJPT I masyarakat Indonesia mengalami laju perubahan yang cukup pesat. Disektor kependudukan, khususnya bidang ketenaga kerjaan proses pembangunan turut memacu minat wanita untuk memasuki pasar kerja, baik diwilayah perkotaan maupun pedesaan, di sektor formal maupun sektor informal. Sebagai dampak pembangunan, citra wanita telah bergeser dan dituntut untuk mewujudkan peran ganda. Banyak kaum wanita tidak lagi hanya menyandang status atau predikat ibu rumah tangga, tetapi sekaligus sebagai pekerja yang memperoleh penghasilan tertentu. Kaum wanita, sejalan dengan upaya pelaksanaan pembangunan yang dapat mengisi dan menunjang pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Secara historis, keterlibatan wanita kedalam pekerjaan keluarga sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Dalam masyarakat pedesaan yang hidup dari sektor pertanian tampak, bahwa wanita memiliki andil yang besar dalam mendukung pekerjaan tersebut. Mulai dari menabur benih, penanaman, penyiangan, pemeliharaan sampai dengan pemetikan hasil panen dan pasca panen bahkan pemasaran, tidak terlepas dari keterlibatan peran wanita dalam mendukung pekerjaan itu."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T4974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wahyu Pribadi
"Persaingan pasar televisi berlangganan semakin ketat ditandai dengan jumlah operator televisi berlangganan sebanyak 13 lembaga penyiaran. Jumlah itu akan bertambah seiring dengan makin banyaknya pemohon yang mengajukan izin penyiaran.
PT. Mediatama Anugrah Citra sebagai penyedia layanan baru televisi berlangganan yang menyelenggarakan layanannya dengan menggunakan teknologi Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) dengan merek produknya Nexmedia yang selama ini masih beroperasi diwilayah Jabodetabek haruslah merumuskan strategi perusahaan yang tepat untuk dapat bersaing didalam industri televisi berlangganan.
Berdasarkan metode QSPM, strategi bersaing yang paling menarik bagi Nexmedia adalah pengembangan produk yaitu melakukan kerjasama dengan Screenplay Productions yang merupakan sebuah rumah produksi sinetron di Indonesia, menjalin kerjasama dengan SCTV sebagai pemegang hak siar liga champion musim 2013-2015 dan melakukan peningkatan performansi teknologi yaitu dengan menggunakan teknologi DVB-T2.

The competition in pay TV market is getting tight, marked by number of pay TV operator with total 13 operators. That number will be increased with so many applicants submit broadcast license.
PT. Mediatama Anugrah Citra is a new pay TV operator using Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) technology (product name is Nexmedia). The coverage area is in Jabodetabek which should have a company strategy for facing competition in pay TV industry.
Based QSPM method, the most attractive competitive strategy for Nexmedia is Product Development. It includes conducting cooperation with Screenplay Production, cooperation with SCTV as the winner license broadcast of Liga Champion for 2013-2015, and improving the performance technology with using DVB-T2 technology
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30358
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan keunggulan bersaing perusahaan dapat disimpulkan oleh kinerja keuangan. Dengan menganalisis pengaruh sepuluh komponen keuangan yang berasal dari model dupont yang diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi (relationship management, knowledge management dan fixed asset management) terhadap kinerja perusahaan (return on invested capital/ROIC). Dengan demikian melalui pemisahan komponen-komponen kinerja keuangan dari dupont model dapat mengidentifikasi heterogenitas kompetitif dalam industri. Penelitian ini menggunakan data panel tidak seimbang sejumlah 571 observasi dari sampel perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur periode 2005-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Relationship management (terutama account receivable turnover, cost of good sold dan account payable turnover) memiliki pengaruh terhadap ROIC secara signifikan. (2) Knowledge management (terutama selling, general and administrative expense) memiliki pengaruh negatif secara signifikan dan (3) fixed asset management (terutama depreciation) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROIC.

This research aims to indicate that a firm's competitive advantage can be inferred by the financial performance. By analyzing the effect of ten financial indicators derived from the dupont model that are classified into three dimension (relationship management, knowledge management and fixed asset management) on firm performance (return on invested capital-ROIC). Thus through the segregation of the componens of financial performance from dupont model, can investigate the competitive heterigenity within industry. This research uses an unbalanced panel data of 571 observations of manufacturing firms for the period 2005-2010. The result shows: (1) Relationship management (especially account receivable turnover, cost of good sold dan account payable turnover) has a significant influences on ROIC. (2) Knowledge Management (especially selling, general and administrative expense) has a significant negative on ROIC and (3) fixed asset management (especially depreciation) has a significant negative effect on ROIC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veresa Natasia
"[ABSTRAK
Mengacu pada studi empiris oleh G.E. Chortareas et al. (2012), penulis
mengestimasi perluasan dari model empiris original market power dan efficient
structure menggunakan kerangka data panel dinamis tidak seimbang. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis variabilitas NIM sektor perbankan di 16 negara di
kawasan Asia-Pasifik (APAC) selama periode 2003-2012 dengan menggunakan
2800 observasi data bank dan lintas negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persistensi NIM di negara-negara berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan
NIM di negara-negara maju. Selain itu, tingkat kapitalisasi bank terbukti
merupakan determinan yang mempengaruhi NIM di negara-negara berkembang,
sedangkan di negara-negara maju NIM paling banyak dipengaruhi oleh risiko
likuiditas bank.

ABSTRACT
Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of
competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking,
I estimated the extension of the original market power and efficient structure
empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study
aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific
(APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank
level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in
emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the
level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in
emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the
bank?s liquidity risk.;Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of
competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking,
I estimated the extension of the original market power and efficient structure
empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study
aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific
(APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank
level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in
emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the
level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in
emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the
bank?s liquidity risk.;Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of
competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking,
I estimated the extension of the original market power and efficient structure
empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study
aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific
(APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank
level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in
emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the
level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in
emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the
bank?s liquidity risk.;Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of
competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking,
I estimated the extension of the original market power and efficient structure
empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study
aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific
(APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank
level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in
emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the
level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in
emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the
bank’s liquidity risk., Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of
competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking,
I estimated the extension of the original market power and efficient structure
empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study
aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific
(APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank
level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in
emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the
level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in
emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the
bank’s liquidity risk.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus B. Hanandaka
"Competitive Intelligence (CI) merupakan sebuah program sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang aktivitas kompetitor dan trend bisnis untuk kepentingan tujuan perusahaan. Bagaimana melakukan dan menerapkan CI sehingga menjadi informasi yang memberikan nilai tambah dalam perencanaan strategi perusahaan seringkali masih menjadi permasalahan tersendiri di dalam perusahaan. Menemukan fokus dan prioritas CI agar tercapai pelaksanaan operasi intelijen yang efektif pada dasarnya merupakan tugas pertama bagi mereka yang ingin menerapkan CI, sebelum dilakukan pengumpulan dan analisa informasi dengan berbagai pilihan teknik dan metode.
Penelitian ini mengambil monitor Thin Film Transistor-Liquid Crystal Display (TFT -LCD) sebagai pilot project pelaksanaan CI di sebuah perusahaan pemasaran. Melalui metode Nominal Group Technique (NGT), berhasil teridentifikasi tiga topik intelijen yang dibutuhkan perusahaan dalam kaitannya dengan program pemasaran dan lingkungan kompetitif yang dihadapi. Tujuh Alat Manajemen Kualitas (The New Seven QC New Tools) digunakan dalam mengolah dan menganalisa informasi yang dikumpulkan secara legal dan etis. Hasil yang diperoleh menjawab kebutuhan perusahaan akan gambaran situasi kompetisi pemasaran yang dihadapi perusahaan, prioritas program promosi yang diperlukan, dan penilaian terhadap kompetitor bisnis.

Competitive Intelligence (CI) represents a systematic program in collecting and analyzing information about competitor's activities and the business trends for the sake of company's objectives. How to conduct and apply CI so that become information giving adds value in the company strategy planning oftentimes still become separate problems in the company itself. Finding priority and focus of CI so that effectiveness of intelligence operation is reached basically represent first duty for anyone who wishes to apply CI, before information gathering and analysis conducted by using various technique and method.
This research takes Thin Film Transistor-Liquid Crystal Display (TFTLCD) monitor as a pilot project of CI execution in a marketing company. By using Nominal Group Technique (NGT) method, three key intelligence topics were successfully identified, in relation with marketing program and competitive environment faced by the company. The Seven New QC Tools were conducted in processing and analyzing information collected ethically and legally. The result obtained answering the company requirements of competition situation picture will face by the company, promotion program need to be prioritized, and business competitor assessment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>