Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanjung, Fadillah Indra, Author
"ABSTRAK
Seiring perkembangan dunia investasi pada saat ini, semakin banyak pilihan instumen investasi di luar tabungan dan deposito yang juga menarik untuk dipilih. Walaupun memiliki resiko yang lebih tinggi, namun risiko terse but cenderung dapat dikelola dan instrumen yang bersangkutan menjanjikan tingkat pengembalian yang lebih baik dibanding tabungan dan deposito.
Reksa dana merupaka salah satu instrumen investasi yang saat ini menarik untuk dipilih. Jumlah produknya terus bertambah, dan nilai Nilai Akiva Bersih nya juga terus meningkat secara progresif dari waktu ke waktu. Data dari Bapepam menunjukkan hingga akhir tahun 2004 adalah 175 reksa dana. Dari jumlah tersebu 74 diantaranya adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT). Fakta tersebut menunjukkan bahwa RDPT adalah salah satu jenis reksa dana yang berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Lebih jauh lagi, lewat penelitian ini penulis ingin mencoba untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan analisis kinetrja untuk membuktikan apakah instrumen Reksa Dana Pendapatan Tetap memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibanding dengan instrumen investasi yang lain. Dengan perkembangan RPDT yang cukup mengesankan tersebut penulis merasa perlu adanya analisis mengenai kinetrja reksa dana untuk menilai apakah investasi dalam instrumen tersebut dapat menghasilkan imbal hasil (return) yang lebih baik dibandingkan investasi pada instrumen lainnya.
Analisis mengenai kinerja reksa dana khususnya reksa dana pendapatan tetap merupakan tahapan penting yang harus diperhatikan masyarakat pemodal atau investor sebelum menanmkan modalnya dalam instrumen tersebut. Salah satu indikator untuk menganalisis kinetja reksadana Pendapatan Tetap adalah keberhasilan strategi manajer investasi dalam mengelola portofolio reksa dananya, yang tercermin dari Nilai Aktiva Bersih (NAB).
Analisis kinetja reksadana pendapatan tetap dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara return NAB dan return pembandingnya, yaitu indeks obligasi yang datanya diambil dari Bank Indonesia.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para investor dalam melakukan keputusan berinvestasi, khususnya untuk melihat lebih jauh kinerja setiap reksa dana pendapatan tetap. Tolak ukur kinetja Reksa Dana Pendapatan Tetap dalam hal ini adalah tingkat pengembalian yang lebih tinggi.
Untuk menilai tingkat signi:fikansi perbedaan kinetja reksa dana dan pembanding dilakukan uji hipotesis menggunakan uij Beda Dua Rata - rata. Hasil uji hipotesis menunjukkan perbedaan tersebut tidak: signiflkan pada level 5% artinya return reksa dana pendapatan tetap tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan return pembandingnya pada tingkat uji signifikansi 5%.
Hasil kinerja reksa dana pendapatan tetap periode 1999 - 2002 secara umum tidak begitu baik apabila dibandingkan dengan return indeks obligasi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kinetja reksa dana yang underperformed terhadap kineja pembandingnya, baik untuk pengukuran return maupun pengukuran kinetja sharpe, treynor, Jensen. Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar RDPT kurang menguntungkan untuk investasi jangka panjang.
Dalam penelitian ini terdapat kondisi yang abnormal dan pengtlkuran kinerja reksa dana hanya sebatas penggunaan metode sharpe, treynor, jensen. Kiranya untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan pada kondisi yang normal dan menggunakan paramater - parameter lain yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja reksa dana di Indonesia"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Tri Hastuti
"Sejak disahkannya Undang- Undang N0.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa dana sebagai salah satu dari variabel utama kegiatan pasar modal di Indonesia, mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama bisnis reksa dana terbuka daJam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menarik perhatian berbagai kalangan investor, baik investor lokal maupun asing. Beberapa jenis reksa dana yang tersedia dan biasa dipakai sebagai instrumen investasi adalah reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang.
Tetapi sejak tahun 1997 perkembangan kondisi moneter di Indonesia mengalami keterpurukan. Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya tidak terlepas dari keterpurukan kondisi moneter itu yang tercermin dari indeks harga saham gabungan. Hal ini juga mempengaruhi kinerja reksa dana di Indonesia.
Dan seiring membaiknya kondisi ekonomi di tahun 1999, bisnis reksa dana pun mulai semarak kembali. Untuk itu penulis ingin melihat gambaran kinerja reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh Manajer Investasi Lokal yang efektif melakukan perdagangan selama tahun 2000-2002 sehingga dapat dijadikan pertimbangan oleh investor bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap tersebut relatif bisa diandalkan sebagai tempat investasi.
Adapun yang menjadi pengukuran kinerja reksa dana ini adalah metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Setelah ketiga pengukuran ini di dapat maka untuk menentukan pengukuran kinerja apakah baik atau buruk akan dibandingkan dengan benchmark-nya yaitu kinerja pasarnya (yang juga menggunakan ketiga metode tersebut). Jika outperformed terhadap pasar berarti reksa dana baik, sedangkan sebaliknya jika underperformed berarti buruk.
Hasil yang didapat penulis, temyata sejak tahun 2000 hingga tahun 2002, kinerja reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh Manajer Investasi Lokal baik berdasarkan metode Sharpe, Treynor dan jensen tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, dimana kinerja reksa dana masih banyak yang bemilai negatif dibandingkan dengan benchmark-nya sehingga underperformed untuk melakukan investasi.
Walau pun demikian, perkembangan reksa dana di Indonesia makin semarak, dan pengukuran kinerja dalam penulisan karya akhir ini hanya sebatas menggunakan metode sharpe, Terynor dan Jensen saja. Kiranya untuk penelitian studi selanjutnya digunakan parameter-parameter lain yang dapat digunakan untuk melihat kinerja reksa dana di Indonesia, sehingga dapat dijadikan altematifpilihan dalam melakukan investasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Dennis P.
"Reksa Dana merupakan salah satu industri yang sedang berkembang. Sejak dicanangkannya tahun 1996 sebagai tahun Reksa Dana, industri Reksa Dana mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Hal ini ditandai oleh semakin banyaknya Reksa Dana yang beroperasi. Dengan semakin banyaknya Reksa Dana maka investor memiliki semakin banyak pilihan. Selain mempertimbangkan kemanfaatan yang diberikan oleh Reksa Dana, investor juga harus mempertimbangkan kinerja dari Reksa Dana tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap yang ada di Indonesia dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja Reksa Dana. Untuk mengukur kinerja Reksa Dana penelitian ini menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Jensen (1968) dan Gudikunst (1992). Pada model Jensen kinerja diukur melalui intersep darn basil regresi antara kelebihan pengembalian portofolio sebagai variabel dependen dan kelebihan pengembalian pasar sebagai variabel independen. Sedangkan model Gudikunst merupakan pengembangan darn model Jensen dimana variabel indepedennya ditambah dengan perubahan persentase market index Macaulay duration, yield spread antara obligasi rating BBB- versus suku bunga babas risiko, standar deviasi dari pengembalian portofolio periode satu tahun sebelumnya dari Reksa Dana, laju pertumbuhan total aset Reksa Dana dan pengembalian portofolio periode bulan sebelumnya. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Reksa Dana yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan manajer portofolio dalam hat memilih sekuritas yang tepat dan pada saat yang tepat (bond selection & market liming ability) dan karakteristik Reksa Dana. Untuk rnengetahui ada atau tidaknya bond selection dan market timing ability maka digunakan model yang telah dikembangkan oleh Henniksson dan Merton (1981). Faktor karakteristik Reksa Dana yang mempengaruhi kinerja Reksa Dana yang diteliti adalah rasio biaya manajemen, administrasi dan operasional terhadap total aktiva bersih (expense ratio), total aktiva bersih (net total assets), perputaran portofolio (turnover), bayaran yang dikenakan kepada pemegang unit penyertaan (load fee), umur Reksa Dana dan afiliasi Reksa Dana dengan perusahaan sekuritas tertentu.
HasiI dari-penelitian ini adalah bahwa Reksa Dana yang diobservasi tidak memberikan kinerja yang lebih baik daripada kinerja pasar sebagai benchmark-nya. Di camping itu penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pengembalian pasar sangat menentukan tingkat pengembalian portofolio Reksa Dana. Ada kecenderungan bahwa Reksa Dana dimana manajer portofolionya memiliki peluang arbitrage yang besar dalam meningkatkan kelebihan pengembalian portofolio akibat melebarnya yield spread, mengelola jumlah aset dalam jumlah yang besar dan pengelolaanya menggunakan strategi pasif. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh signifikan positif variabel yield spread, pertumbuhan total aset Reksa Dana dan tingkat pengembalian portofolio bulan sebelumnya terhadap kelebihan pengembalian portofolio.
Jeleknya kinerja Reksa Dana ini lebih disebabkan oleh ketidakmampuan manajer portofolio dalam memilih sekuritas yang tepat (bond selection ability) dan pada saat yang tepat (market timing ability). Selain ketidakmampuan manajer portofolio dalam memilih sekuritas yang tepat dan pada saat yang tepat, perbedaan karakteristik satu Reksa Dana dengan Reksa Dana lainnya menjadi penyebab lain dari jeleknya kinerja Reksa Dana yang diobservasi. Kinerja Reksa Dana dipengaruhi secara signifikan negatif oleh rasio biaya terhadap total aktiva bersih dan bayaran transaksi. Sedangkan total aktiva bersih dan perputaran portofolio berpengaruh secara signifikan positif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T19431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suwasono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi Risk Adjusted Return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah dan menganalisis konsistensi kinerja 8 (delapan) Reksa Dana Saham Syariah di Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah dan Cipta Syariah Equity). Metode yang digunakan adalah dengan mengukur kinerja masing-masing Reksa Dana berdasarkan ketiga indeks pengukur yang selanjutnya diklasifikasi menjadi kinerja yang superior dan inferior. Superior bila berkinerja diatas rata-rata atau inferior bila berkinerja dibawah rata-rata. Kemunculan superior atau inferior diuji konsistensinya menggunakan Chi Square yang membandingkan nilai Chi Square tabel dengan Chi Square hitung. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan metode risk adjusted return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen tidak konsistensi sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah. Hasil pengujian lainnya diketahui kinerja Reksa Dana Saham Syariah tidak konsisten selama periode pengamatan yakni Januari 2009 hingga Desember 2012 di Indonesia.

This research aims to analyze the consistency of Risk Adjusted Return Sharpe covering index; Treynor and Jensen as a measure of the performance of Shariah Equity Fund and the performance consistency of 8 (eight) Shariah Equity Fund in Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah and Cipta Syariah Equity). The method is to measure the performance of Fund by three indexes measuring further classified into superior and inferior performance. Superior when performing above average or inferior when performing below average. The emergence of superior or inferior tested for consistency using the Chi Square test by compares the value of Chi Square with Chi Square table. The results have shown that risk adjusted return method includes the Sharpe index; Treynor and Jensen is not consistency as a measure of the performance of Shariah Equity Fund. The other results is Shariah Equity Fund performance is not consistent over the observation period January 2009 to December 2012 in Indonesia."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Halim
"Tesis ini bertujuan menganalisis kinerja reksa dana (ekuitas) yang diperdagangkan pada periode tahun 2005 sampai 2009. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mencari reksadana terbaik untuk periode lima tahun tersebut berdasarkan Rasio Sharpe, Treynor, dan Jensen. Hasilnya kemudian akan digunakan untuk memprediksi apakah reksadana terbaik di lima tahun tersebut masih akan menjadi yang terbaik di 2010.
Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui apakah investasi masa depan dapat diprediksi (sampai tingkat tertentu) berdasarkan data historis. Sumber data yang digunakan dalam menyelesaikan tesis ini dikumpulkan dari sumber-sumber sekunder dari lembaga seperti Bank Indonesia dan Bapepam LK. Temuan penelitian ini mendukung pernyataan bahwa kinerja terbaik untuk periode lima tahun tersebut masih merupakan reksa dana terbaik untuk 2010 berdasarkan ketiga rasio tersebut.

This thesis is intended to analyze the performance of mutual funds (equity) that were traded in the period of 2005 to 2009. This is done in order to find the best performer for the five years period based on Sharpe, Treynor, and Jensen Ratios. The result would then be used to predict whether the best performer in the five years period would still perform best in 2010.
The purpose of this thesis is to find out whether future investments can be predicted (to some degree) based on historical data. The sources of data used in completing this thesis were collected from secondary resources posted by institutions such as Bank of Indonesia and Bapepam LK. The findings of this thesis seems to support the claim that the best performer for the five years period was still the best performer for 2010 based on the three ratios.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21765
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja reksa dana saham dengan metode sharpe, treynor, jensen dan information rasio periode 2011 ndash; 2016. Investor yang menginvestasikan dananya pada reksa dana saham biasanya lebih mempertimbangkan faktor return yang dihasilkan dibandingkan dengan risiko yang kemungkinan terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini akan mempertimbangkan faktor risiko sebagai analisis kinerja reksa dana.Berdasarkan hasil penelitian selama 6 tahun dari 2011 ndash; 2016 diperoleh informasi bahwa Pratama Equity merupakan reksa dana saham dengan kinerja terbaik berdasarkan metode sharpe, treynor, jensen dan information ratio.

This study aims to analyze the performance of equity funds with sharpe, treynor, jensen and information ratios for the period 2011 2016. Investors who invest in equity funds are usually more concerned with the return factor generated than the risk that may occur. Therefore, this study will consider the risk factor as a mutual fund performance analysis.Based on the results of 6 years research from 2011 to 2016 obtained information that Pratama Equity is an equity fund with the best performance based on sharpe, treynor, jensen and information ratio method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Avianto
"Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang mengalami perkembangan sangat pesat dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2004 ditandai dengan tumbuhnya Nilai Aktiva bersih atau NAB reksa dana dari Rp. 2.8 triliun pada tahun 1996 menjadi Rp. 104 triliun pada akhir tahun 2004. Tahun 2005 dapat dikatakan sebagai masa crash industri reksa dana di Indonesia dimana NAB yang dikelola merosot menjadi hanya Rp. 29.4 triliun pada akhir tahun 2005. Sebagai salah satu alternatif investasi yang ada, kestabilan pasar reksa dana akan membuat industri semakin kondusif, sehingga manajer investasi pun dapat memaksimalkan dana yang dikelolanya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja dari reksa dana pendapalan tetap - yang merupakan jenis reksa dana yang paling diminati oleh investor - dan reksa dana saham untuk di bandingkan dengan return dan kincrja dari instrumen investasi behas risiko (SBI) dan pembanding yaitu indeks harga saham gabungan dan indeks obligasi.
Periode penelitian dibagi menjadi 3 sub periode yaitu periode I tahun 2004 sebagai periode homing, periode 2 tahun 2005 sebagai periode crash dan periode 3 tahun 2005 sebagai periode recovery serta pcriode keseluruhan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah inetode Sharpe, Treynor dan Jensen. Reksa dana yang diamati terdiri dari 8 reksa dana pendapatan tetap dan 8 reksa dana saham. Data yang digunakan adalah posisi NAB mingguan. Untuk data NAB, sumber data diperoleh dari www.bapepam.go.id, sementara untuk data indeks harga saham diperoleh dari www.jsx.co.id dan untuk indeks obligasi diperoleh dari Bursa Efek Surabaya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anton
"ABSTRAK
Reksa dana adalah salah satu alternatif untuk investasi yang dikelola oleh perusahaan investasi. Penelitian ini mencoba untuk melihat kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2008-Maret 2012 menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Measure, model Henriksson-Merton dan model Treynor-Mazuy untuk market timing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing dengan kinerja reksa dana saham, persistensi dari kinerja reksadana saham, dan untuk melihat apakah pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja reksadana saham tersebut di periode selanjutnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa meskipun terdapat indikasi adanya Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing pada reksa dana dengan performa baik pada periode yang sama, pengukuran-pengukuran tersebut tidak dapat digunakan untuk melihat persistensi kinerja maupun kinerja reksadana di periode mendatang.

Abstract
Mutual fund is one of the alternatives for investment that is managed by investments companies. This study tries to see the performance of Indonesian equity mutual funds in January 2008-March 2012 using Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton model and Treynor-Mazuy model for market timing. The goal of this study is to find the relation of Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton and Treynor-Mazuy model for market timing to its performance, persistence of performance, and to see if these measures can be used to predict future performance. This study found that although there is an indication that good Sharpe Ratio, Treynor Measure and market timing in the observed period as a whole, these measurement does associate with the persistence of the mutual funds performance and cannot be used as predictor for future performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>