Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arnezus Aya, Author
"ABSTRAK
Secara umum industri otomotif Indonesia merupakan industri yang relative lebih cepat pulih dari keterpurukan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan angka penjualan yang cukup tinggi dalam beberapa tahun belakangan ini. Menurut Gaikindo bahwa dalam lima tahun mendatang permintaan mobil Indonesia akan tumbuh antara 5% hingga 10% per tahun. Dengan semakin tingginya permintaan mobil tersebut, membuat raksasa otomotif dunia seperti Amerika, Eropa, Jepang dan pemain baru (Korea), melakukan usaha agar dapat masuk ke Indonesia. Usaha tersebut dapat berupa usaha patungan, akuisisi, merger, dan sebagainya.
Menghadapi issues ini, maka Auto International melalui anak perusahaannya Auto World melakukan beberapa pendekatan. Pendekatan tersebut adalah pendekatan yang berfokus pada konsumen dengan mengaplikasikan "Customer Relationship Management (CRM)".
CRM merupakan proses mempelajari perilaku konsumen dari waktu ke waktu melalui tiap transaksi, mengkostumisasi cara kita memperlakukan konsumen, dan mempererat hubungan antara konsumen dan perusahaan. Ini merupakan prinsip penting dari one-to-one marketing. Konsep CRM sudah ada sejak dulu, sedangkan konsep CRM modern baru diformulasikan belakangan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dengan melibatkan manusia yang menjalankan teknologi dan proses untuk memperbesar production capacities dan technological capabilities. Proses yang terakumulasi melalui umpan balik kegiatan CRM menghasilkan Production capacities dan umpan balik dari pembelajaran teknologi. Dan proses pembelajaran teknologi ini akan menghasilkan technological capabilities dan production capacities, sehingga pada akhirnya akan melahirkan output CRM yang jauh lebih baik.
Penulisan karya akhir ini menggunakan metode analisis eksploratif, menggunakan data dan informasi yang bersumber dari literatur dan penelitian langsung ke lapangan seperti ke Gaikindo, Auto World, dan Auto International. Penelitian ini kemudian dikenal dengan nama studi kepustakaan.
Dari hasil analisis yang dilakukan ditemukan bahwa kendati hasilnya belum terlihat, namun AutoWorld bisa memanfaatkan peluang seperti yang tampak pada gambar 4.3.2c (hal 55) agar peluang ini dapat menghasilkan profit bagi perusahaan. Apakah CRM di Auto World masih ada pada tahun 2010 nanti? Kalau ada, bagaimana keadaannya? Untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan CRM 2010, maka penulis melakukan pendekatan skenario dengan mengambil driving forces strategic dan tactic terhadap teknologi nasional. Strategic terbentang antara dua ekstrem yaitu open strategic dan close strategic. Adapun tactic terbentang antara dua ekstrem yaitu high tactic dan low tactic.
Dari hasil analisis diperoleh bahwa AutoWorld sekarang ini berada pada kuadran pertama, yaitu open strategic dan low tactic, se1anjutnya disebut scenario "Dewa Zius Bermimpi", yang menggambarkan CRM saat ini mendapat dukungan dari keseluruhan organisasi. Dengan "mimpi" yang tinggi, dan tidak didukung oleh manusia dan teknologi yang baik, menjadikan Auto hanya dapat bermimpi. Tentu saja masih ada harapan untuk bisa tercapai "mimpi" tersebut, semuanya tergantung pada proses yang terjadi, proses ini untuk menggeser low tactic ke high tactic agar dapat memasuki kuadran keempat, yaitu memasuki skenario "Auto Mencapai Bintang". Jika pergeseran ini tidak terjadi, maka organisasi akan menjadi frustasi sehingga tidak termotivasi lagi, akibatnya open strategic akan tergeser menjadi close strategic dan pada akhirnya AutoWorld hanya akan menuai skenario "Menuai Biduk Retak", yang tidak akan menghasilkan apa-apa, hanyalah membuang waktu, dana, dan tenaga. Saran-saran yang diberikan merupakan alternatif paling rei evan mengingat keterbatasan waktu dan sumber daya untuk program ini.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Eka Ria D.
"Masyarakat Indonesia telah berubah menuju masyarakat digital dimana telepon selular merupakan benda yang dapat digunakan sebagai sumber informasi. Berkaitan dengan hal itu, telepon seluler dengan fitur SMSnya dapat digunakan sebagai media berpromosi oleh suatu perusahaan. Cepat, tepat sasaran, mudah dan murah merupakan beberapa alasan penggunaaan SMS sebagai media untuk berpromosi. Di sisi lain SMS juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu mudah disalahgunakan, tidak terkesan prestis karena SMS identik dengan harga murah. Namun dengan teknologi SMS Broadcasting di mana perusahaan dapat membuat sender ID pribadi dengan nama produknya atau nama perusahaannya maka kesan murah tidak terlalu terlihat bahkan menimbulkan efek personalisasi tersendiri.
Sebagai media altematif baru untuk berpromosi, SMS Broadcasting memerlukan suatu strategi komunikasi pemasaran yang tepat, kreatif dan inovatif agar mampu menciptakan keunggulan bersaing dengan media promosi lainnya yang telah lebih dulu ada seperti TV, koran, majalah atau billboard.
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT.MM Sindo serta menganalisa latar belakang dan kendala - kendala yang di hadapi. Penelitian ini juga mengidentifikasi medium apa yang paling tepat digunakan untuk periklanannya. Penelitian ini didasari oleh beberapa teori komunikasi yang berkaitan dengan Integrated Communication Marketing dan pengaruhnya terhadap strategi pemasaran. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer. Nara sumber berasal dari pihak internal PT.MMSindo. Dokumen internal dan eksternal digunakan dalam rangka pengumpulan data sekunder.
PT.MM Sindo merencanakan strategi komunikasinya dengan menganalisa situasi pasar hingga kemudian dapat membuat segementasi, target konsumen dan positioning produknya. Positioning yang dibuat PT.MMSindo bagi paket - paket jasa yang ditawarkannya ialah pernyataan "Informasi ada dalam genggaman anda", positioning tersebut digunakan untuk memasuki jendela konsumen.
Diakhir penelitian, penulis menemukan bahwa dalam usahanya meningkatkan volume penjualan, PT.MM Sindo telah menerapkan strategi komunikasi pemasarannya dengan sistematis dan terarah sehingga dapat menghasilkan prospek penjualan yang meningkat, walaupun masih ada langkah-langkah yang mungkin dapat dioptimalkan lagi. Lebih lanjut, perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam terhadap konsep - konsep dan teori mengenai media untuk berpromosi. Apabila selama ini, baik akademisi maupun prakitisi mengenal banyak media promosi, media cetak dapat berupa koran, majalah atau buletin, sementara media elektronik berupa TV dan radio maka saat ini SMS Broadcasting muncul menjadi alternatif baru sebagai media untuk berpromosi. SMS yang telah akrab di masyarakat bisa menjadi media promosi yang potensial. Selain itu, pengkajian yang lebih konseptual juga dapat dilakukan berkaitan sifat SMS Broadcasting ini yang merupakan produk jasa dengan tingkat kontak rendah terhadap konsumennya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Yuniarty Khairiyah
"Perkembangan Majalah Islam di Indonesia selama ini belum sebaik majalah umum. Pertentangan antara idealisme dan bisnis adalah persoalan klasik yang sering dihadapi majalah Islam sehingga menjadi kendala untuk meraih sukses secara fenomenal. Kesulitan mendapat iklan hingga manajemen yang belum professional adalah beberapa faktor yang seringkali dianggap sebagai penyebab majalah islam sulit bersaing di pasaran. Fenomena ini adalah sebuah ironi karena mayoritas penduduk Indonesia beragama islam di mana hal ini seharusnya menjadi peluang besar bagi majalah islam. Era kebebasan pers setelah era reformasi membuat majalah majalah Islam bermunculan, termasuk majalah islam yang ditujukan untuk segmen remaja. Namun majalah-majalah tersebut akhirnya banyak yang tidak mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Annida dan Muslimah adalah dua contoh majalah remaja islam yang mampu eksis di saat majalah sejenis harus gulung tikar. Penulis melihat strategi komunikasi pemasaran pada suatu media, adalah suatu hal yang sangat esensial untuk dapat bersaing di pasaran. Tesis ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang menjadikan Annida dan Muslimah tetap eksis hingga saat ini.
Berdasarkan data yang didapat dari in-depth interview dan observasi, penulis menemukan adanya keunikan pada masing-masing majalah hingga menjadikannya berbeda dengan majalah sejenis. Penentuan sasaran konsumen yang dibidik secara spesifik, produk yang mempunyai identitas khas, penetapan harga yang sangat terjangkau, adanya jalur distribusi khusus, serta berbagai berbagai kegiatan promosi yang mendukung identitas khas masing-masing majalah Annida dan majalah Muslimah merupakan faktor-faktor yang menyebabkan tingkat penjualan keduanya cukup tinggi hingga sampai saat ini mereka mampu mempertahankan eksistensinya."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Pramita Wahyu Y.
"Komik terjemahan luar negri dari Jepang adalah yang mendominasi dan menjadi market leader pada saat ini. Seperti yang di muat dalam Koran Tempo bahwa saat ini pasar komik di Indonesia didominasi oleh komik-komik terjemahan dari Jepang, manga. Komik Indonesia yang diterbitkan oleh PT Gramedia ada pada posisi market nichers. Dari penelitian yang dilakukan, mengangkat kasus pemasaran komik di indonesia dengan studi kasus pada studi komparasi komik terjemahan Jepang dengan komik Indonesia di PT Gramedia, terungkap bahwa komik terjemahan jepang memiliki beberapa keunggulan dari beberapa faktor.
Kesimpulan akhimya adalah ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa komik terjemahan Jepang dapat menjadi market leader, dibandingkan dengan komik Indonesia adalah, pertama karena perbedaan kualitas dari kedua komik tersebut yang dilihat komik sebagai media hiburan secara keseluruhan. Yang kedua adalah perbedaan dalam berpromosi secara intern yang telah dilakukan oleh PT Gramedia untuk kedua komik tersebut dari sisi informasi yang dibutuhkan dan nilai bagi konsumen komik. Dan secara ektemal secara tidak langsung dengan adanya anima pada tahun 1982 dan penayangan serial animasi secara nasional juga memberikan pengaruh pada penjualan komik yang bertemakan Jepang. Selain itu juga didukung dengan merchandise karakter komik terjemahan jepang yang scat ini mudah dijumpai di pasar.
Signifikansi akademis jawaban analisa faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran komik di Indonesia yang ditinjau dengan konsep 4P. Dengan uraian pertama yaitu produk dimana perbandingan secara mendetail mulai dari proses produksi hingga kekuatan produk tersebut sebagai media hiburan. Komparasi harga yang terkait dengan proses produksi dan sumber daya. Promosi untuk produk yang dirancang secara sengaja oleh internal perusahaan untuk mendukung produk terkait maupun secara eksternal yang secara tidak lansung mendukung promosi produk, dan yang terakhir adalah ternpat Asumsi tentang komparasi yang telah dilakukan oleh penulis dapat menjadi input untuk penelitian selanjutnya.
Sedangkan Signifikansi praktis output penelitian sebagai masukan dalam memproduksi komik dengan memperhatikan konsep produk yang sangat essensial dengan acuan komik adalah sebagai media hiburan untuk konsumsi masyarakat. Sebagai masukan dalam merancang hal terkait untuk mempromosikan produk komik baik secara internal perusahaan dan eksternal dengan asumsi yang perlu dibuktikan lebih Ianjut."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T21999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kitos Gemini Akbar
"Volume pasar kendaraan roda empat atau lebih di Indonesia masih sangat menjanjikan bagi industri otomotif di Indonesia. Ini tentunya mengundang para investor untuk turut meramaikan persaingan di industri otomotif Indonesia. Hal tersebut membuat ATPM sebagai pemegang hak distribusi kendaraan di Indonesia rnemiliki peran strategis dalam industri otomotif untuk menentukan keberhasilan dari produk yang dipasarkan.
Salah satu ATPM yang lahir bersamaan pada masa awal industri otomotif Indonesia adalah PT. Drama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang merupakan ATPM kendaraan Mitsubishi. Sejak awal berdirinya hingga saat ini, KTB telah memasarkan kendaraan Mitsubishi dari berbagai kategori, mulai dari kendaraan niaga, kendaraan penumpang sedan, serta kendaraan penggerak roda 4x4. Hingga tahun 2005 KTB memiliki 46 varian produk. Dalam memasarkan varian produk yang banyak tersebut dan juga segmen konsumen tersebar di berbagai wilayah Indonesia, maka KTB bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang berperan sebagai dealer. Hingga tahun 2005 jaringan dealer Mitsubishi di Indonesia mencapai total 144 dealer.
Kondisi - kondisi seperti ini membentuk karakter KTB selaku distributor kendaraan Mitsubishi untuk menggunakan konsep produksi dalam melakukan pemasaran dan penjualan, sehingga memiki kecenderungan untuk fokus dalam upaya mencapai biaya produksi yang effisien dan mass-distribution. Ini di.sebabkan konsumen di Indonesia saat itu, bahkan hingga sekarang di beberapa wilayah, memiliki orientasi terhadap kemudahan mendapatkan produk maupun harga yang murah.
Namun terjadi perubahan status KTB dari PMDN menjadi PMA (Penanaman Modal Asing) pada tahun 2004. Dimana perubahan tersebut memungkinkan pihak prinsipal lebih leluasa menetapkan strategi hingga tingkat wilayah regional Asia Tenggara. Bahkan dalam upaya meningkatkan skala ekonomis dalam produksi dan suplai produk, KTB memutuskan untuk menutup pabrik perakilan kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1980. Kondisi ini membuat KTB yang sebelumnya memiliki peranan sebagai perusahaan distributor dan manufaktur, kini terhatas peranannya sebagai distributor kendaraan Mitsubishi, terutama pada jenis kendaraan penumpang.
Oleh sebab itu dengan menggunakan konsep pemasaran fully-distributor membuat tanggung jawab KTB semakin besar dalam penciptaan demand maupun mengembangkan kemampuan dealer dalam melakukan pemasaran yang berkualitas. Konsep ini dapat diimplementasikan KTB dengan melakukan peran aktif dalam pengelolaan jaringan dealer yang ada saat ini. Ini mendorong KTB selaku pihak ATPM memiliki kesempatan yang lebih besar dalam untuk lebih fokus dalam upayanya memasarkan dan mendistribusikan produk melalui jaringan dealer yang ada.
Perubahan peran ini tentunya memerlukan perubahan cara pandang KTB sendiri lerhadap pemasaran produknya. Ini disebabkan karena karakter KTB yang terbentuk selama ini membuat KTB cenderung fokus kepada upaya dalam memastikan kualitas dan kuantitas suplai produknya. Sedangkan upaya dalam menciptakan demand di konsumen maupun pengelolaan hubungan dengan konsumen lebih banyak mengandalkan kemarnpuan jaringan dealer yang ada. Perubahan konsep pemasaran tersebut membuat peran dealer tidak dibatasi hanya pada aspek penjualan saja peranan dealer juga dibutuhkan dalam aspekpemasaran.
Ini disebabkan adanya kebutuhan terhadap saluran pemasaran yang tidak hanya mampu menyalurkan produk ke konsumen di Indonesia yang tersebar secara geografis, namun juga mampu melakukan proses penjualan yang berkualitas. Proses penjualan yang berkualitas ini tentunya juga bagian dari upaya meningkatkan brand image Mitsubishi di mata konsumen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk kendaraan Mitsubishi.
Pola hubungan bisnis yang ada serta tidak dimilikinya saluran pemasaran alternatif membuat jaringan dealer memiliki posisi tawar yang tinggi dalam upaya KTB melakukan pengelolaan terhadap jaringan dealernya. Oleh sebab itu KTB sebaiknya mencari strategi dalam upayanya memotivasi sekaligus memastikan bahwa jaringan dealernya menjalankan fungsi dan perannya.
Saat KTB menggunakan konsep pemasaran fully-distributor yang menimbulkan adanya perubahan peran dan fungsi KTB maupun jaringan dealer, maka KTB perlu menggunakan strategi yang dapat memberikan dorongan kepada dealer agar dapat tnelaksanakan peran dan fungsinya yang baru tersebut. Ada beragam pilihan strategi yang dapat ditempuh KTB dalam mendorong dealer, namun melihat pola hubungan hisni yang ada saat ini dan tidak adanya suatu dasar yang dapat digunakan bersama dealer dalam melakukan pengembangan kinerja secara bersama-sama, maka KTB dapat mengembangkan strategi motivasi berupa sistem reward dalam melakukan pengelolaan jaringan dealer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Shiddiq Alfarisi, Author
"ABSTRAK
Persaingan di dunia pemasaran pada saat ini sangat ketat sekali, sehingga dengan adanya persaingan yamng sangat ketat ini para produsen saling berlomba-lomba untuk mengkomunikasikan produk yang mereka tawarkan kepasar dengan cara yang sebaik mungkin. Adapun salah satu cara untuk dapat menyampaian komunikasi komunikasi tersebut agar lebih cepat dikenal oleh konsumen adalah dengan cara menjadikan selebriti sebagai salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan pesan di dalam iklan. Tetapi akibat dari itu semua adalah sangat banyaknya produsan yang membuat strategi seperti itu yang akhimya membuat cara ini menjadi tidak efektif. Konsumen pada umumnya hanya menyukai saja terhadap iklan yang telah mereka lihat tetapi tidak mempengaruhi kepercayaan dan minat beli mereka terhadap produk dan merek yang mereka iklankan, sehingga terkadang yang diingat oleh konsumen sebahagian besar hanya selebriti yang menjadi endorser dalam iklan sedangkan pesan yang ingin disampaikan terkadang tidak diingat lagi oleh konsumen ditambah juga kurangnya minat beli dari konsumen. Disamping itu juga banyak produsen yang menggunakan selebriti untuk mendorong produk yang mereka jual tanpa melihat secara lebih jauh lagi tentang kesesuaian antara produk yang akan diiklankan dengan selebriti yang mengkomunikasikan produk di dalam iklan, sehingga akibatnya konsumen merasa bahwa selebriti yang mengkomunikasikan pesan dari produk yang diiklankan tidak mempunyai kompetensi dan pengalaman terhadap produk yang diiklankan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari penggunaan selebriti di dalam iklan untuk produk yang berkategori Low Involvement Product terhadap tingkat kesukaan, kepercayaan terhadap iklan serta intensitas pembelian yang pada penelitian ini mengambil contoh produk Lux, Frestea, Jamu Tolak Angin, Hemaviton Action.
Komunikasi yang efektif akan mendorong awareness dari konsumen sampai dengan melakukan pembelian. Akan tetapi komunikasi belum tentu efektif karena masih adanya faktor-faktor yang mempengaruhi dampak yang diberikan endorser kepada konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata untuk setiap produk konsumen
cenderung menyukai iklan yang terdapat selebriti di dalamnya khususnya Lux dan Frestea dalam penelitian ini, walaupun pada dasamya yang mempengaruhi konsumen untuk membeli adalah dari tingkat kepercayaan mereka sendiri terhadap produk yang diiklankan. Tetapi lain halnya dengan iklan jamu tolak angin dan Hemaviton yang kebanyakan responden tidak menyukai iklan tersebut akibat adanya pencitraan yang tidak sesuai terhadap produk. Hal tersebut akan berakibat pada tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk serta akan mengurangi intensitas dari pembelian. Khusus untuk iklan produk Hemaviton Action yang menyebabkan pencitraan tidak berhasil kemungkinan faktor penyebab terbesamya adalah karena banyaknya endorser yang terlibat dalam komunikasi tersebut sehingga menimbulkan kebingungan secara tidak langsung bagi konsumen.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Rahmi Dewiani
"ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pembuatan perencanaan pengembangan usaha ini dilatarbelakangi oleh karena dibutuhkannya suatu perencanaan yang matang untuk mengembangkan usaha klinik gigi menjadi "one-stop health and beauty center", dimana pengembangan usaha ini dirasakan sejalan dengan trend di masyarakat, terutama di kota besar seperti Jakarta yang semakin memperhatikan masalah kesehatan dan penampilan.
"One-stop health and beauty center" ini merupakan suatu tempat usaha dimana konsumen dapat memperoleh pelayanan kesehatan dan kecantikan dalam satu lokasi. Pemilik usaha yang berlokasi di Jl. TB Simatupang No.7 Tanjung Barat Jakarta Selatan ini adalah Drg. Juliani K. lsbandiono Sp.BM yang berencana untuk mengembangkan usaha klinik giginya dibantu oleh anaknya yang sedang menjalani kuliah di Magister Manajemen Universitas Indonesia.
Sesuai dengan nama usaha 'One-Stop health and beauty center' yang berarti pusat kesehatan dan kecantikan pada satu lokasi, maka pengembangan usaha ini ditujukan dengan maksud memberikan pelayanan yang menyeluruh untuk kesehatan dan kecantikan. Jenis-jenis pelayanan yang ditawarkan antara lain adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan bedah minor, pelayanan kesehatan yang meliputi dokter-dokter spesialis, pusat kebugaran, pusat perawatan kulit dan salon.
ARAH STRATEGIK
Arah Strategik Perusahaan ini sesuai dengan visi perusahaan "Menjadi pusat pelayanan kesehatan dan kecantikan yang memberi kemudahan untuk menjadi sehat dan cantik dalam satu lokasi dengan servis yang memuaskan konsumen" dan misi "Memberikan jasa pelayanan kesehatan dan kecantikan secara terpadu dalam satu lokasi sehingga memberikan efisiensi bagi masyarakat Jakarta yang sangat sibuk, khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal atau berkantor di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur". Termasuk di dalam arah strategik ini adalah core competencias, key success factor perusahaan serta kekuatan internal dan ekstemal perusahaan.
PEMASARAN
Kegiatan perusahaan dalam menjaring konsumennya menggunakan startegi segmentasi-targeting-positioning dan marketing mix yang berdasarkan riset pasar yang sudah dilakukan penulis kepada 66 pelanggan.klinik gigi dan 79 masyarakat sekitar lokasi usaha yang berusia 15-54 tahun.
OPERASI
"One-stop health and beauty center" ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, oleh karena itu pengelolaan lebih banyak pada desain produk/jasa. Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa dengan high-contact system, sehingga dalam sistem operasinya harus memperhatikan lokasi fasilitas, layout fasilitas, desain produk, desain proses, penjadwalan, kemampuan pekerja, kontrol kualitas, standar waktu dan perencanaan kapasitas.
SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber d_aya manusia dalam 'one-stop health and beauty center' merupakan asset yang berharga karena tanpa mereka bisnis tidak akan dapat berjalan, oleh karena itu harus dipilih tenaga-tenaga ahli profesional yang memiliki komitmen dan kemampuan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Oleh karena itu dalam memilih sumber daya manusia yang memenuhi kriteria yang ditetapkan harus melalui seleksi dan tahapan tertentu sesuai dengan proses rekruitmen karyawan yang baik. Perencanaan sumber daya manusia ini juga termasuk orientasi, pelatihan dan pengembangan karir, performance management dan compensation management.
KEUANGAN
Pembahasan aspek keuangan ini mencakup masalah kebutuhan modal, kepemilikan dan sumber dana serta perkiraan pendapatan dan biaya dari usaha "One-stop health and beauty center" selama 5 tahun. Dengan modal awal dari usaha ini diperkirakan sebesar Rp. 1.200.000.000,-"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Kumala Sari, Author
"Dalam upaya untuk memenangkan pangsa sangat diperlukan strategi pemasaran jasa yang efektif ke tangan konsumen. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran yang terpadu adalah Bauran Pemasaran. Merupakan strategi perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen yang merupakan sasaran pasarnya (Kottler, 1993). Masalah yang kemudian muncul adalah bagaimana memperkenalkan produk ataujasa kepada eaton konsumen agar mereka mengetahui produk atau jasa perusahaan. Sebab dengan penerapan bauran pemasaran yang tepat, maka konsumen dapat mengetahui produk perusahaan dengan baik. Disamping itu komunikasi yang efektifkepada konsumen menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
Mengamati hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui persepsi bauran pemasaran jasa serta pengaruhnya terhadap pemilihan jasa angkutan udara maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Lion. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menghubungkan satu atau Jebih variabel dengan variabel lain untuk memahami obyek yang diteliti. Dimana populasi penelitian yakni pengguna jasa kedua maskapai yang berjumlah masing-masing 100 penumpang. Pengambilan sample dilakukan secara convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang kemudian dianalisis secara deskriptif.
Dari hasH analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum bauran pemasaran Garuda Indonesia Jebih unggul dibandingkan Lion Air, akan tetapi pada aspek promosi baik Lion maupun Garuda sama kuatnya. Sedangkan hasil statistik komparatif menunjukkan bahwa selain harga dan promosi lima aspek bauran pemasaran jasa lainnya seperti produk, place, proses, people dan bukti fisik menujukkan adanya perbedaan signifikan.
Sementara hubungan bauran pemasaran jasa dengan kepuasan di Garuda Indonesia semuanya berpengaruh signifikan. Begitu pula antara bauran pemasaran jasa dengan repurchase. Sementara hubungan bauran pemasaran jasa dengan reference hanya dengan place saja yang tidak signifikan. Untuk hubungan dan pengaruh kepuasan dengan bauran pemasaran jasa pada Lion Air yang signifikan adalah price, people dan proses. Hubungan dan pengaruh bauran pemasaran jasa dengan repurchase hanya price, people dan process yang signifikan. Seuangkan hubungan bauran pemasaran jasa dan pengaruhnya dengan reference hanya price saja yang signifikan.
Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka ada empat saran yang perlu dipertimbangkan. Pertama, untuk Garuda sebaiknya terus mempertahankan ketepatan waktu (OTP), karena respon atas waktu cukup tinggi. Sementara Lion harus terus dijaga promosinya, sambil terus melakukan perbaikan internal perusahaan. Kedua, Untuk Garuda dapat dikatakan instrumen kepuasan, repurchase dan reference tidak berpengaruh terhadap aspek bauran pemasaran, oleh sebab itu yang harus dilakukan adalah tetap mempertahankan layanan yang ada dan menambah rute penerbangan berjadwal untuk meningkatkan pendapatan. Sementara Lion karena aspek kepuasan, repurchase dan reference mempunyai pengaruh signifikan terhadap bauran pemasaran, maka sudah sepantasnya Lion terus berupaya memberi kepuasan dengan instrumen bauran pemasaran yang ada. Ketiga, penambahan rute bagi Garuda harus memperhatikan aspek harga ini dalam rangka persaingan. Keempat, Garuda perlu memperhatikan pendekatan secara rasional pula seperti keamanan, ketepatan waktu, jaminan layanan maupun promosi yang lebih rasional. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hertiatusti Winiaswasti
"Latar Belakang Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa raja yang mempengaruhi brand image sebuah majalah wanita, berikut pola hubungan antar faktor tersebut. Penelitian bersifat kuantitatif - eksplanatif, terdiri dari 13 halaman, 1 lampiran, 5 tabel, 3 gambar dan bibliografi.
Model dasar penelitian merupakan hubungan kausal antara variabel independen. yaitu media exposure, perubahan nilai gender, interaksi peer group, field of experience dan variabel dependen yaitu brand image majalah femina-PESONA.
Studi ini merupakan penelitian yang menerapkan metode survey menggunakan seratus responden, yang diperoleh melalui simple random sampling dan data pelanggan, pembaca pengirim data angket majalah, dan peserta event promosi yang berusia 35 - 45 tahun, yang berdomisili di Jakarta.
Uji validitas ditempuh melalui confirmatory factor analysis untuk mengetahui apakah indikator-indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur. Dari uji reliabilitas, peneliti memutuskan untuk mengeluarkan variabel field of experience pada tahap penelitian selanjutnya, karena dinilai tidak reliabel. Perth analysis dilakukan untuk melihat pola hubungan ketergantungan antara variabel-variabel independen dan variabel dependen dalam model analisa. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan model akhir penelitian antara variabel independen (media exposure, interaksi peer group, perubahan nilai gender, dan interaksi peer group), dan variabel dependen (brand image majalah). Hasil pengujian fit coefficient menunjukkan bahwa model yang disesuaikan lebih baik dari model dasar. Model yang telah disesuaikan, menggambarkan terjadinya perubahan posisi variabel independen & dependen. Berdasarkan pada besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel pada saat pengujian, peneliti kemudian menempatkan media exposure, pendapat mengenai perubahan nilai gender dan interaksi peer group sebagai variabel independen. Karena semua hubungan mengarah brand image majalah femina-PESONA, peneliti kemudian menempatkan variabel tersebut sebagai variabel dependen. Pola hubungan yang terjadi adalah, media exposure, mempengaruhi brand image majalah femina-PESONA, baik secara langsung, maupun melalui 2 faktor penghubung, yaitu pendapat tentang perubahan nilai gender dan interaksi peer group.
Implikasi teoritis penelitian ini terhadap teori brand image adalah, opini seseorang tentang brand image suatu produk, dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh terpaan media yang diterimanya. Secara tidak langsung, terpaan media mempengaruhi brand image melalui 2 faktor penghubung, yaitu pendapat wanita mengenai perubahan nilai gender, dan intensitas interaksi peer group mereka.
Sedangkan, implikasi praktis penelitian ini adalah perlunya pemasar melakukan pendekatan terhadap peer group pembaca melalui kegiatan-kegiatan sponsorship, guna membangun brand image majalah yang baik. Pemasar juga perlu meneliti lebih lanjut, sejauh mana pendapat pembaca mengenai perubahan nilai-nilai gender, dapat mempengaruhi opini mereka mengenai brand image majalah femina-PESONA. Kelemahan penelitian ini adalah jumlah responder yang kurang mencukupi, apabila hasil penelitian ini akan digeneralisasikan ke populasi. Namun demikian, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan di waktu mendatang.

Research Background : This research aimed to study factors which are influencing a women's magazine's brand image. This research is explanations - quantitative, consists of 13 pages, 1 attachment, 5 tables, 3 diagrams, and bibliography.
Researcher analyzes causal relationships assumed happen between independent variables, which are media exposure, the changes of gender's values, peer group interaction, field of experience, and dependent variable, which is brand image of femina-PESONA magazine.
The method used in this study is survey, with 100 respondents selected through simple random sampling from femina-PESONA magazine's readers data, such as subscriber, polling participants, and promotion event participants. The respondents is women aged between 35 to 45 years old, live in Jakarta. Validity test has done through confirmatory factor analysis, to estimate the indicators correctly measure the concepts. Researcher has concluded that variable X4, field of experience, must be excluded in further research, because it has indicated unreliability. Researcher uses path analysis method to generalize the causal pattern between variables. Output indicates, there are differences of variable positions between the basic model and adjusted model. Based on this fact, researcher excluded field of experience variable, and place media exposure, changes of gender values, and peer group interaction, as independent variables. Furthermore, because all causal relationship leads to magazine's brand image, researcher places this variable as dependent variable. Then, researcher generalized the adjusted causal relationships pattern. It indicates that media exposure, effects magazine's brand image in 3 ways. First, media exposure directly effect magazine's brand image. Second, media exposure effect magazine's brand image through respondent's opinion on changes of gender values. Third, media exposure effected magazine's brand image through respondent's peer group interactions. Adjusted fit coefficient's value indicates that the adjusted model of causal relationships between variables is more acceptable than the basic model.
Theoretical implication of this research's finding contributes to brand image theory that women's opinion about brand image could be affected by her media exposure intensity, opinion about gender values and peer group interactions. Opinion on gender values and peer group interactions are supporting factors, which complement media exposure as major factor affected magazine's brand image.
Practical implications of this research's finding is the marketer needs to broader it's market view about reader's peer group, and examine how important reader's opinion about changes of gender values could affect their perception of magazine's brand image. The weakness of this research is the amount of sample hasn't appropriates for conduct the research's finding into population. Therefore, this research could be a reference for any further study."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Xena Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana strategi brand extension dari merek induk mempengaruhi niat beli dan niat e-WOM pelanggan pada merek perluasan di industri perbankan, secara khusus Bank BCA. Hubungan ini dimediasi oleh brand perceived value dari merek perluasan. Pengumpulan data dilakukan dengan survei online kepada nasabah Bank BCA dan 255 respon berhasil dikumpulkan untuk analisis data lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (SEM) menggunakan Smart-PLS untuk menguji hipotesis. Hasilnya, brand attitude dan brand loyalty dari Bank BCA berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand perceived value Bank BCA Digital. Brand perceived value Bank BCA Digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap (re)purchase intention dan e-WOM intention Bank BCA Digital.

This study aims to examine how the brand extension strategy of the parent brand influences the purchase intention and e-WOM intention of customers on brand extensions in the banking industry, specifically Bank BCA. This relationship is mediated by brand perceived value of the brand extension. Data were collected using an online survey to Bank BCA customers and 255 responses were successfully gathered for further data analysis. This study employed a structural equation modelling (SEM) using Smart-PLS to test the hypotheses. As a result, brand attitude and brand loyalty of Bank BCA have a positive and significant effect on brand perceived value of Bank BCA Digital. Brand perceived value of Bank BCA Digital has a positive and significant effect on (re)purchase intention and e-WOM intention of Bank BCA Digital."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>