Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97382 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Vinka Saomi Ventryku
"Wa merupakan konsep yang mengandung nilai dan norma yang membentuk sikap dan perilaku orang Jepang demi tercapainya keharmonisan sosial. Konsep wa lebih mengutamakan kepentingan kelompok sehingga terbentuk homogenitas pada sifat orang Jepang. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah perlawanan terhadap konsep wa yang ditunjukkan melalui lagu Watashi Rashiku Ikite Mitai yang dinyanyikan oleh Little Glee Monster. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perlawanan lagu Watashi Rashiku Ikite Mitai terhadap konsep wa dilihat melalui sudut pandang postmodern. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif analisis. Kesimpulan penelitian ini adalah lagu Watashi Rashiku Ikite Mitai mengangkat isu individualitas untuk melawan konsep wa. Hal yang menarik adalah adanya paradoks dalam perlawanan lagu tersebut. Lagu tersebut berupaya untuk melawan konsep wa, namun tetap mengutamakan keharmonisan yang merupakan prinsip konsep wa itu sendiri. Berdasarkan teori Narasi Besar dari Jean Francois Lyotard, lagu Watashi Rashiku Ikite Mitai merupakan salah satu contoh bentuk perlawanan terhadap konsep wa di era postmodern di Jepang.
Wa is a concept that contains values and norms which build Japanese people characters and behavior for social harmony. Wa concept values group interest which lead to homogeneity in Japanese people behavior. This paper aims to describe how rebellion towards wa concept that showed in Watashi Rashiku Ikite Mitai song lyrics which sang by Little Glee Monster in postmodern point of view. Using qualitative method, this paper found that Watashi Rashiku Ikite Mitai song lyric is raising individuality issue against wa concept. Also there is paradox in the song lyric. It challenges wa concept, but in other side it still holds harmony principle itself. Based on grand narrative theory, the song lyric is one of form that challenges wa concept as grand narrative in Japan postmodern."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhry Aditya
"Penelitian ini membahas mengenai representasi dan makna simbolik akan penanda traumatis terhadap anak yang mengalami kekerasan oleh orangtuanya dalam lirik lagu Vatertag karya Casper. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi emosi sang anak yang mengalami kekerasan dari orangtuanya yang direpresentasikan dalam lirik lagu ini. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan data berupa ekstraksi data yang telah diambil dari lagu Vatertag. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer dan teori representasi yang dikemukakan oleh Stuart Hall.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa penanda trauma dalam lirik lagu tersebut yang dapat mewakili keadaan psikologis anak yang mengalami kekerasan dari orangtuanya. Perilaku-perilaku yang ditunjukkan sosok ayah dapat mematahkan gambaran ideal tentang konsep ayah atau bahkan konsep orangtua bahwa mereka adalah sosok yang seharusnya merawat, melindungi dan mendidik anak sehingga menjadi sosok kebanggaan dan kepercayaan anaknya.

This research aims to study the representation and symbolic meaning of traumatic signs towards children who experiences child abuse from their parents contained in the lyrics of the song Vatertag by Casper. The purpose of this study is to identify the emotional condition of a child whose a victim of child abuse. The research method used in this study is qualitative method with data extraction from the song Vatertrag as the main data. Whereas the theories that used in this study are the symbolic interaction theory by Herbert Blumer and the representation theory by Stuart Hall.
The results of this study indicate that there are some traumatized signs in the lyrics of the song that can represent the psychological state of children who experience violence from their parents. Behaviors shown by the father figure can break the ideal figure of the father concept or even the parent concept that should take care, protect and educate their child so that they become a figure of pride and reliance of their child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rosmalia Octaviyani
"Sama halnya dengan puisi, lirik lagu terbangun atas unsur-unsur kebahasaan di dalamnya. Stilistika adalah salah satu cabang linguistik yang dapat digunakan untuk mengetahui unsur-unsur kebahasaan seperti gaya bahasa dan diksi dalam lirik lagu. Salah satu grup musik dengan lirik yang banyak mengandung gaya bahasa dan diksi adalah Letto. Berdasarkan pemaparan Gorys Keraf mengenai gaya bahasa dan diksi, ditemukan gaya bahasa retoris, kiasan, repetisi, kata denotatif, konotatif, umum, khusus, dan indira dalam lirik lagu Letto. Gaya bahasa dan dikti tersebut digunakan untuk menambah nilai estetika, memberikan penekanan akan gagasan yang ingin disampaikan, menciptakan keindahan bunyi, dan sebagai media penyampai citraan dalam lagu.

Same as poetry a song lyric is built by language elements Stylistic is one of linguistics branches that can be used to find the language elements in song lyrics One of music group who has song lyrics with many language elements is Letto According to Gorys Keraf's explanation about language style and diction we can find the rhetorical style figures style repetition style denotative connotative general special and Indira words in Letto's song lyrics The language style and diction are used to add aesthetic value to give an accentuation of the idea to creating beautiful sound and as a medium messenger of song image "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putrawan Yuliandri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas, praktik resistensi dalam wacana lirik lagu grup musik metal Purgatory. Dengan menggunakan paradigma kritis, kemudian mengintegrasikan pada kajian budaya kritis ke dalam proses komunikasi politik. Musik metal dinilai sebagai medium komunikasi maupun bentuk budaya subkultur yang dapat dipandang sebagai medium resistensi yang penting, baik secara budaya maupun politik. Tesis ini menemukan, narasi hegemonik Barat terhadap Islam, yang selalu dikaitkan dengan wacana sentimen negatifnya, direspon sekaligus dilawan balik counter-hegemoni oleh wacana lirik lagu Purgatory. Diskursus yang membentuk wacana lirikal Purgatory yang resisten itu dibingkai oleh beragam konteks diskursus Islam dan Barat yang terjadi di masa lalu baik dalam konteks global maupun saat ini dalam konteks Indonesia. Runtuhnya rezim represif Orde Baru, menghadirkan fenomena ledakan Islam di arena politik dan kebudayaan. Dengan ditandai oleh maraknya simbol-simbol keagamaan di ruang publik, peningkatan religiusitas pribadi serta perkembangan lembaga-lembaga Islam dan gaya hidup baru. Beragam praktik diskursus ini pada gilirannya membentuk sebuah proyeksi identitas Islam yang lebih cair dan lebih moderat, sebagai bagian dari tantangan umat muslim dalam menghadapi sekularisasi modernitas Barat. Tesis ini berhasil menemukan, bahwa wacana musik metal Islam yang disuarakan oleh Purgatory menjadi sarana dalam membentuk identitas, kohesi sosial, sampai dengan politik kebudayaan religius Islam dikalangan subkultur musik metal di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis explains a resistance practice found in the song lyrics discourse of an Indonesian metal band called Purgatory. A critical paradigm, alongside with cultural studies and political communication, is used to dissect the problem. Metal music is considered as a communication media or a sub culture form that can also be seen as an important resistance medium, not only culturally but also politically. The research founds that a common narrative of a Western hegemony that has always been associated with its negative sentiment, was responded the other way around by Purgatory. A discourse that forms a narrative resistance in the song lyrics from Purgatory is framed with many Islamic and Western discourse which were happened in the past, globally or in Indonesia only. The collapse of the New Order regime brought a huge Islamic phenomenon in political and culture circle. Religious symbols appears in an open public space, personal religious rsquo lawfulness arises, new lifestyle comes up, and the emergence of Islamic institutions. These various political practices will get its own turn to form a projection of a more balanced Islam identity as a part of Moslems rsquo challenges to face the modern Western secularization. The research also founds that an Islamic metal music vocalized by Purgatory happens to be a tool to form identity, social cohesion, and even the culture of Islamic political amongst metal music subculture in Indonesia."
2017
T46880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Dwi Oktavia
"Penelitian ini membahas mengenai nasionalisme yang terkandung dalam lagu Korea berjudul `Dokdoneun Uri Ttang` karya Park Mun Young. Lagu ini merupakan salah satu alat propaganda Korea mengenai kepemilikan Pulau Dokdo. Dalam lagu tersebut, Park Mun Young mengilustrasikan faktor objektif nasionalisme, yaitu sejarah, budaya, kondisi sosial, dan geografi Pulau Dokdo, yang memiliki kesamaan dengan Semenanjung Korea. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan penerjemahan bebas terhadap lirik lagu lalu mengaitkan lirik lagu dengan teori nasionalisme dan menganalisis lirik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasionalisme yang terkandung dalam lirik lagu merupakan nasionalisme yang didasari oleh adanya ancaman dari luar. Dalam hal ini adalah Jepang, karena Dokdo merupakan wilayah sengketa antara Korea dan Jepang. Namun, untuk membangun nuansa nasionalismenya, Park Mun Young menggunakan faktor objektif nasionalisme dalam lirik lagu `Dokdoneun Uri Ttang`
This research was conducted to examine the sense of nationalism in a Korean song called `Dokdoneun Uri Ttang` which was created by Park Mun Young. This song is one of the propaganda media of Korea about ownership of Dokdo. Through the song, Park Mun Young has illustrated that Dokdo has similarities with the Korea Peninsula in its history, culture, social, and geographic characteristics. This research has been used with a qualitative descriptive analysis method and free translation technique to translate the song lyrics. Next, the researcher has analyzed the lyrics with nationalism theory. The result of research has shown that nationalism contained in song lyrics is nationalism based on external threats. In this case it is Japan, because Dokdo is a disputed territory between Korea and Japan. However, to build the nuances of nationalism, Park Mun Young used the objective factor of nationalism in the lyrics of the song `Dokdoneun Uri Ttang`"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraisyah
"Skripsi ini membahas tentang makna kata sake dalam lirik lagu enka. Penelitian ini menggunakan sampel lima lagu populer yang mengandung kata sake karya Ishimoto Miyuki dan dinyanyikan oleh Hibari Misora. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa kata sake dalam lagu enka tidak hanya berarti minuman khas Jepang yang terbuat dari beras saja, tetapi mempunyai arti lain seperti lambang perpisahan, sebagai pelipur lara dan lain-lain.

The focus of this study is the meaning of sake word in enka’s lyrics. This study using a sample of five popular songs that contain the sake word, written by Ishimoto Miyuki and sung by Hibari Misora. This research is a qualitative study. The results of this study is the sake word in enka’s song is not just a Japanese drink made from rice, but it has a different meaning: a symbol of separation and others."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Shabrina Salsabila
"Jurnal ini membahas tema kolokasi leksikal dalam bahasa Jepang. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kolokasi kata sakura pada 16 lirik lagu populer Jepang bertema sakura secara sintaktis dan semantis. Lagu yang dipilih sebagai objek penelitian merupakan lagu-lagu yang masuk ke dalam 10 besar ranking tahunan lagu-lagu bertema sakura versi Oricon Chart sejak tahun 2006 hingga tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penganalisisan secara sintaktis dan semantis terhadap kolokasi kata sakura pada lirik lagu-lagu populer Jepang bertema sakura yang telah dipilih sebagai objek penelitian.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kolokasi kata sakura yang terdapat dalam 16 lirik lagu populer Jepang tersebut terdiri dari 2 tipe kolokasi leksikal, yaitu [nomina1 + (of) + nomina2] yang berbentuk frasa nominal dan kolokasi [nomina + verba] yang berbentuk klausa verbal.

This journal discusses lexical collocations in Japanese. The study was conducted by analyzing syntactically and semantically the collocation of word sakura on 16 Japanese popular song lyrics themed sakura. The song that choosen as the object of research goes into the annual ranking of the top 10 songs sakura-themed by Oricon Chart from 2006 to 2013.
This study aims to describe the syntactically and semantically analysis of the collocation of word sakura on Japanese popular song lyrics themed sakura that have been the object of research.
The analysis showed that the collocation of word sakura contained in those 16 Japanese popular songs consists of two types of lexical collocation, i.e. [noun1 + of + noun2] in the form of a noun phrase and collocation [noun + verb] in the form of a verbal clause.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Kusriandini
"Dalam naskah ringkas ini terdapat analisa bahasa remaja khususnya Anglizismen pada 4 lagu Hip Hop di Jerman. Tujuan penelitan ini adalah menganalisis lebih dalam apakah ada unsur Anglizismen dalam lirik lagu Hip Hop dan menganalisa unsur satuan semantis apa sajakah yang mengandung Anglizismen di dalam lagu Hip Hop yang dianalisis. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan metode studi pustaka, ditemukan bahwa di dalam lagu Hip Hop yang dianalisis ditemukan berbagai macam jenis Anglizismen. Terdapat juga unsur satuan semantis seperti kata dan frasa yang mengandung Anglizismen pada lirik lagu Hip Hop yang dianalisis.

In this journal, there are analysis teenager language especially Anglicism in 4 different Hip Hop songs. The purpose of this journal is analysing Anglicism element in 4 different Hip Hop songs and also analysing semantic unit in 4 songs. According to the result with literature review method, it is found 4 variations of Anglizismen in 4 different songs and also variation of semantic unit, that are phrase and word.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wiradharma
"Beberapa lirik lagu dangdut menggunakan metafora dalam mengungkapkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana metafora dalam lirik lagu dangdut mengungkapkan realitas sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data lagu yang digunakan terdapat sepuluh lirik lagu dangdut pada tahun 2003?2015. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Makna Metafora (Knowles dan Moon, 2006) dan teori Metafora Konseptual (Lakoff dan Johnson, 1980) yang saling melengkapi. Kajian Semantik Kognitif (Evans dan Green, 2006) digunakan untuk mengungkapkan makna metafora dengan tidak memisahkan pengetahuan linguistis dan ensiklopedis.
Hasil penelitian ini mengungkapkan angka, kata dan frasa metaforis yang terjadi pengalihan konsep dari makna literal ke makna metaforis karena adanya persamaan konsep, proses, keadaan, sifat, bentuk, jumlah, rasa, karakter, fungsi dari sesuatu benda atau hal yang dialihkan. Realitas sosial yang diungkapkan dalam lirik lagu dangdut meliputi perilaku dan keadaan seseorang, ilustrasi pornografi, ungkapan terhadap perilaku positif dan negatif seseorang.
Klasifikasi metafora yang terdapat dalam lirik lagu dangdut, yaitu metafora ontologis dan struktural. Asal ranah sumber metafora berasal dari angka, barang, buah, hewan, indra, keadaan, makanan, tempat, tindakan, dan waktu. Relasi antara ranah sumber dengan ranah sasaran berupa perbandingan kata yang mempunyai kesamaan konsep sehingga terjadi perubahan makna dan pengalihan konsep. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat metafora kreatif sebagai ungkapan yang belum terdapat dalam kamus, seperti keong racun, buaya buntung, serta 69 yang secara metaforis mengandung makna pornografi.

Several dangdut song's lyric use metaphor in revealing the social reality in the society. This research's objective is to discover how metaphor in dangdut song's lyric reveal the social reality. The research's method used is qualitative. The data used are lyrics taken from 10 dangdut song during 2003?2015. The theory used in this research is the analysis of metaphor meaning (Knowles and Moon, 2006) and conceptual metaphor theory (Lakoff and Johnson, 1980) which complement each other. The study of cognitive semantics (Evans and Green, 2006) is used to reveal the meaning of metaphor without separating from linguistics and encyclopedic knowledge.
The result of the research shows metaphoric number, word, and phrase which undergoes the process of changing from literal to metaphoric meaning because there is a similarity in concept, process, situation, feature, shape, numbers, sense, character, or function of something altered. The social reality revealed in dangdut song's lyric consist of someone's behavior and condition, pornography illustration, and expression on someone's positive and negative behavior.
The metaphor in dangdut song's lyrics can be classified into ontological and structural metaphor. The source of metaphor can be from numbers, goods, fruit, animal, sense, condition, food, place, action, and time. The relation between the source and the target of metaphor is in the form of comparison of words which has the similar concepts which enables meaning and concept changing. The finding of this research shows that there are several creative metaphor which can not be found in the dictionary such as "keong racun", "buaya buntung", and "69" which metaphorically contain pornography meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Putri Khairani
"ABSTRAK
Bahasa adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi tidak hanya dalam bentuk saling berbicara saja tetapi juga dapat disampaikan dengan menuliskan sebuah lirik lagu. Seseorang dapat saling berbagi perasaan dengan menuliskan perasaan tersebut dalam sebuah lirik lagu. Lirik-lirik lagu yang bertemakan hujan biasanya mengandung kesedihan karena hujan identik dengan perasaan tersebut. Dengan teori segitiga semantik ditunjukkan kata, frase atau klausa dalam lirik lagu bertema hujan yang menunjukkan emosi kesedihan, melankolis, dan kesepian. Oleh karena itu dapat ditunjukkan perasaan apa yang ingin disampaikan oleh penulis lirik lagu.

ABSTRACT
Language is the tool to communicate. The form of communication is not only in the form of talking to each other but also can be delivered by writing a song lyrics. A person can share feelings by sharing them in a song lyrics. Rain themed song lyrics usually contain sorrow because the rain identical to that feeling. With semantic triangle theory shown words, phrases, or sentence in the lyrics of rain themed song that show emotions of sadness, melancholy, and loneliness. Therefore it can be shown what feelings want to be conveyed by the song lyricist."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>