Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Cinderella Sheli Alwi
"ABSTRAK
Karya seni terbagi atas berbagai jenis dan memiliki daya tariknya masing-masing karena keindahan maupun keunikannya. Maurits Cornelis Escher seorang seniman grafis menciptakan karya seni menggunakan manipulasi optis yang membuatnya fenomenal di mata dunia. Karya Escher yang sangat terkenal yaitu Konstruksi Mustahil dan Metamorfosis. Keunikan karyanya yaitu mahir dalam memanipulasi mata penikmat karyanya sehingga Escher sangat dikagumi para penikmat seni. Tulisan ini akan membahas penciptaan manipulasi, dampak yang ditimbulkan kepada para penikmat karya serta keunikan pada karya Escher. Analisis dalam tulisan ini menggunakan pendekatan seni untuk menganalisis estetika karya Escher dan pendekatan semiotik Charles Sanders Peirce.

ABSTRACT
Arts have their categories and each of them have their own attractiveness because the beauty also the uniqueness. Maurits Cornelis Escher was a graphic artist whose featured optic manipulation which make him very famous in the world. The most famous of Escher rsquo s prints are Impossible Constructions and Metamorphosis. The uniqueness of Escher rsquo s works is very good at manipulated human eyes which make people admire him so much. This journal specifically a research about how the manipulations was made, the effects to the people whose saw the works also the uniqueness of Escher rsquo s works. Art approach used to analyze the works aestethic and semiotics approach of Charles Sanders Peirce."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purwaning M. Yanuar
Jakarta: Ad Vitam Institute, 2006
920 PUR o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kawakita, Michiaki
Tokyo : Kodansha International , 1968
R 769.952 KAW c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Selviawati
"Penelitian ini membahas penggunaan gaya bahasa dalam kumpulan cerpen Laluba bab Para Penatap dan Para Pencerita yang mengacu pada karya grafis M. C. Escher. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan stilistika. Gaya bahasa dalam hal ini dipandang sebagai medium utama dalam menarasikan karya grafis M. C. Escher ke dalam cerpen. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan mengenai bagaimana Nukila Amal menarasikan karya grafis M. C. Escher ke dalam cerpen-cerpennya dengan menggunakan gaya bahasa yang digunakannya.

The focus of this study is the use of language style in Laluba short stories chapter Para Penatap dan Para Pencerita which refer to graphic art of M. C. Escher. This study use qualitative method with stylistic approach. In this case, language style as primary medium to narrate the graphic art of M. C. Escher into short stories. The result of this study give explanation about how Nukila Amal narrate Escher?s graphic art into her short stories with using language style."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42198
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Syawaludin Ilham
"Kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein atau eks rumah pastori merupakan bukti karya kebudayaan dan wujud pencapaian karya arsitektural yang unik, khas, dan langka, mengandung nilai arkeologis dan sejarah pada masa kolonial. Salah satu cara untuk memperkuat hubungan antara masyarakat dan warisan budaya adalah melalui pemanfaatan, dimana cagar budaya diusahakan agar memiliki nilai dan manfaat yang konkret bagi masyarakat. Namun pada studi kasus objek penelitian ini, pengelola sekaligus sebagai pemilik bangunan tidak serta merta menerapkan prinsip pemanfaatan yang berdaya guna untuk masyarakat luas sebagaimana hal ini disebutkan dalam Undang-Undang Cagar Budaya. Metode yang dipakai pada kajian riset berikut umumnya dilakukan lewat tiga proses, yaitu pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran data. Untuk menguraikan pemanfaatan bangunan saat ini, penelitian ini didasarkan pada data yang didapatkan ketika datang langsung ke lapangan. Selain itu, data yang didapatkan tersebut ditunjang dengan data wawancara terhadap tokoh terkait. Bersumber UU Cagar Budaya No.11/2010, pengelola sekaligus pemilik bangunan Kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein tidak secara maksimal memanfaatkan bangunannya demi urusan keagamaan, kebudayaan, sosial, ilmu pengetahuan, pendidikan, serta teknologi. Meskipun begitu, pengelola pada hal tersebut memiliki rencana untuk memaksimalkan pemanfaatan bangunan untuk kepentingan pariwisata sekaligus pengetahuan, yakni dimanfaatkan sebagai museum. Maka dari itu, penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa bentuk pemanfaatan bangunan Kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein sampai dengan saat ini selain sebagai sarana perkantoran adalah untuk kepentingan pariwisata dan pengetahuan. Pemanfaatan terhadap objek penelitian ini didapatkan belum mengerahkan peran serta masyarakat secara luas. Namun pada satu sisi, bangunan Kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein ini dalam pemanfaatannya sudah berlandaskan pada kaidah pelestarian.

The Cornelis Chastelein Institute Foundation Office or former manse is evidence of cultural work and a form of achievement of unique, ditstinctive and rare architectural, containing archaeological and historical value during the colonial period. One way to streghthen the relationship between society an cultural heritage is through utilization, where cultural heritage is sought to have concrete value and benefits for society. However, within the case consider of this investigate protest, the director as well as the proprietor of the building does not fundamentally apply the guideline of viable utilize for the wider community as expressed within the Social Legacy Law. The method used for this research study is generally carried out trough three processes, namely data collection, processing, and interpretation. To decipher the current use of buildings, this study is based on data obtained when it comes directly to the field. In addition, the data obtained is supported by interview data on related figures. Based on Cultural Heritage Law no.11 of 2010, the manager and owner of the Cornelis Chastelein Foundation Office building does not optimally utilize the building for religious, social, cultural, educational, scientific and technological purposes. Even so, the manager in this case has a plan to maximize the use of buildings for tourism as well as knowledge, which is used as a museum. Therefore, this aim concluded that the form of use of the Cornelis Chastelein Foundation Office building until now other than as office facilities is for the benefit of tourism and knowledge. The use of this research object has not mobilized the participation of the community at large. But on the one hand, the Cornelis Chastelein Foundation Office building in its use is based on the principles of preservation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Wereldbibliotheek, 1952
BLD 839.360 8 KLA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hofstadter, Douglas R., 1945-
New York: Basic Books, 1979
511.3 HOF g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Statler, Oliver
Rutland, Vt.: Charles E. Tuttle Co., 1956
761.283 STA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Foster, John
Rockport, Massachusetts: Rockport Publisher, 2012
R 741.67 FOS n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>