Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Jayanti
"Penurunan fungsi fisiologis lansia dapat menyebabkan lansia mengeluhkan nyeri yang menyebabkan masalah hambatan mobilitas fisik pada lansia. Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pergerakan fisik satu atau lebih esktremitas secara terarah dan mandiri. Nyeri merupakan salah satu faktor terhambatatnya mobilitas lansia. Asuhan keperawatan manajemen nyeri menggunakan garam Inggris dilakukan di Panti tresna Werdha Budi Mulia 01 Ciracas pada lansia dengan osteoarthritis atau gout. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik dengan mengeleminasi penyebab hambatan tersebut yaitu nyeri. Manajemen nyeri menggunakan terapi garam Inggris dilakukan selama dua sampai tiga kali dungan durasi 10-15 menit selama lima minggu praktik. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat peningkatan skor ketidaknyamanan dan meningkatnya mobilitas. Terapi ini dapat diterapkan oleh perawat mengatasi lansia yang mengalami masalah nyeri karena masalah muskuloskeletal.

Elderly tend to experience impaired physical mobilty cause of pain. Impaired physical mobility is the limitation in independent, purposeful physical movement of the body or of one or more extremities. Pain is one of the factor that effect of mobility of elderly. Nursing interventions pain management by using epsom salt is conducted in PSTW Budi Mulia 01 Ciracas in eldery with osteoarthritis or gout. The purpose of this case study is to expose on nursing care of elderly with impaired physical mobility caused by knee pain. The results are obtained, namely there is an increase in mobility and decrease pain. This trerapy is conducted twice to thrice a week in five weeks with 10 till 15 minutes duration every intervention. Nurses can suggest elderly with impaired physical mobility by applying epsom salt therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Putri
"Populasi lansia di Indonesia meningkat dipengaruhi oleh kehidupan perkotaan yang mendorong masayarakat untuk urbanisasi. Urbanisasi terjadi termasuk pada lansia, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik dari segi fisik, psikososial, ekonomi maupun spiritual. Lansia yang terlantar akibat dari masalah perkotaan mendapatkan perlindungan di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas sebagai tempat untuk mempertahankan kesejahteraan hidup lansia. Prevalensi penyakit yang paling sering di derita kelompok lansia di Indonesia adalah hipertensi, artrhitis dan stroke merupakan faktor yang dapat pencetus terjadinya hambatan mobilitas fisik pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik melalui intervensi unggulan yaitu latihan sendi dengan gerakan salat. Latihan gerakan salat dilakukan selama lima minggu, enam hari sekali. Evaluasi menggunakan Berg Balance Test. BBT menunjukkan peningkatan dari nilai awal 32 menjadi 47. Intervensi ini dapat dilakukan oleh lansia sehari lima kali untuk mempertahankan mobilitas sendi dan keseimbangan. Pihak panti perlu memberikan motivasi kepada lansia untuk melakukan salat lima waktu dalam sehari.

The elderly population in Indonesia is increasingly influenced by urban life which encourages people to urbanize. Urbanization occurs including the elderly, this can lead to various health problems both in terms of physical, psychosocial, economic and spiritual. Elderly displaced as a result of urban problems get protection in PSTW Budi Mulia 1 Ciracas as a place to maintain the welfare of elderly life. The prevalence of the most common diseases in elderly people in Indonesia is hypertension, arthritis and stroke are factors that can trigger the occurrence of impaired physical mobility in the elderly. This scientific work aims to explain the nursing care of the elderly with impaired of physical mobility through the intervention of joint exercises which is the movement of prayer. Prayer exercises are performed for five weeks at six days per week. Evaluation using Berg Balance Test BBT showed an increase from an initial value of 32 to 47. This intervention can be performed by the elderly five times a day to maintain joint mobility and balance. Parties need to provide motivation to the elderly to pray five times a day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukita Purnamasari
"Proses penuaan dapat menyebabkan penurunan terhadap berbagai fungsi organ tubuh. Salah satu organ yang mengalami penurunan fungsi pada usia lanjut adalah muskuloskeletal. Penyakit muskuloskeletal banyak dialami oleh lansia diperkotaan yang disebabkan faktor pola makan, aktivitas dan stress. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hambatan mobilitas fisik melalui latihan range of motion di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi range of motion dilakukan terhadap lansia selama 4 minggu dengan durasi 15 sampai 30 menit dalam satu kali sesi, dan dengan gerakan 8 kali untuk setiap gerakan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa derajat rentang sendi meningkat setelah dilakukan intervensi yang diukur dengan menggunakan Goniometer, peningkatan juga terjadi pada skor Barthel indeks 75, dan Berg Balance Test dengan skor 8. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi latihan range of motion sebagai upaya dalam mengatasi masalah pada hambatan mobilitas fisik.

The aging process can cause a decrease in the various functions of organs. One of the systems affected by the degenerative process in the elderly is musculosceletal. Many musculosceletal diseases happens in urban elderly is caused by dietary factors, activities, and stress. This paper aimed to analyze the nursing care of the elderly with physical mobility barriers trough the range of motion in Budi Mulia 1 Cipayung nursing home. The intervention of range of motion is performed on the elderly for 4 weeks with duration of 15up to 30 minutes in a single session, and with a movement of 8 times for each movement. The result showed that the degree of joint range increased after the intervention measured by goniometer, the results of barthel index increased to 75 and berg balance test score increased to 8. Care providers in the nursing home can implement range of motion exercises as an effort to address problems of physical mobility impediment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erza Nur Syiva
"Perubahan pada sistem muskuloskeletal lansia dapat menyebabkan masalah hambatan mobilitas fisik yang cukup tinggi pada lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki hambatan mobilitas fisik. Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi hambatan mobilitas fisik pada lansia adalah program latihan keseimbangan Ba Duan Jin Exercise. Ba Duan Jin Exercise merupakan intervensi keperawatan berupa latihan keseimbangan yang mudah, santai, dan bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh. Hasil intervensi yang dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama 5 minggu dengan Ba Duan Jin Exercise didapatkan adanya peningkatan yang signifikan ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan MFES (Modified Falls Efficacy Scale) dari skor 5,71 menjadi 10, pemeriksaan BBT (Berg Balance Test) dari skor 26 menjadi 33, pemeriksaan TUGT (Time Up and Go Test) dari 13,7 detik menjadi 10,5 detik dan OLST (One Leg Stance Test) dari 0,6 detik menjadi 2,2 detik. Program latihan keseimbangan ini dapat dilakukan oleh perawat untuk melatih keseimbangan lansia agar dapat meminimalisasi hambatan mobilitas fisik yang terjadi pada lansia.

Change in the musculoskeletal system on older people can causes quite high impaired physical mobility problem. The purpose of this scientific article is to explain nursing care of older people with impaired physical mobility. One of the nursing cares that can be implemented to reduce risk of falls on older people is balance training program called Ba Duan Jin Exercise. Ba Duan Jin Exercise is nursing intervention that has a low-intensity aaerobic exercise which is suitable for practice among older people and can improving the balance ability of older people. After the interventions twice a week during 5 weeks, the obtained result shows quite significant increase in Modified Falls Efficacy Scale (MFES) score, which enhanced from 5,71 to 10. Berg Balance Test (BBT) score increases from 26 to 33, Time Up and Go Test (TUGT) score increases from 13,7 seconds to 10,5 seconds, and One Leg Stance Test (OLST) score increases from 0,6 seconds to 2,2 seconds. This balance exercise program can be implemented by nurse to train balance on older people in order to minimize impaired physical mobility among older people."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Khairunnisa
"Permasalahan yang sering dialami pada lansia adalah masalah hambatan mobilitas fisik, karena adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal seiring dengan pertambahan usia dan gaya hidup. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan yang diberikan pada tiga lansia dengan masalah hambatan mobilitas di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Penulis yang berperan sebagai perawat melakukan asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas mulai tanggal 19 Maret-11 Mei 2019. Intervensi yang dilakukan yaitu program latihan Elastic Band yang merupakan latihan untuk kekuatan otot dan keseimbangan. Hasil dari latihan yang menunjukkan adanya peningkatan nilai skala keseimbangan Berg (BBT), yaitu pada klien kelolaan skor dari 46 menjadi 49, nilai klien resume 1 skor dari 41 menjadi 45, nilai klien resume 2 skor dari 41 menjadi 47. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada mobilitas sendi, kekuatan otot dan daya tahan tubuh klien setelah latihan. Rekomendasi untuk selanjutnya bagi pihak STW ialah adanya pengembangan latihan kekuatan otot dan keseimbangan secara berkala yang aman bagi lansia sehingga hambatan mobilitas fisik pada lansia dapat menurun atau meminimalkan angka kejadiannya. Bagi keperawatan agar dapat mengaplikasikan intervensi terkait masalah mobilitas dengan baik agar dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

The problem that is often experienced in the elderly is the problem of impaired to physical mobility, because of the changes in the musculoskeletal system along with age and lifestyle. This scientific work aims to describe the results of nursing care given to three elderly people with problems with impaired mobility at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Authors who act as nurses carry out nursing care with impaired physical mobility at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas starting on March 19-May 11, 2019. The intervention is the Elastic Band exercise program which is an exercise for muscle strength and balance. The result of the exercise showed that an increase in the Berg balance (BBT) value, which is the managed clients score from 46 to 49, the value of the resume client 1 score from 41 to 45, the client value resumes 2 scores from 41 to 47. This shows there is an increase in joint mobility, muscle strength and endurance of clients after training. The recommendations for the next for STW are the development of muscle strength and balance exercises that are safe for the elderly so the impaired to physical mobility in the elderly can decrease or minimize the incidence. For nursing to apply the interventions related to mobility problems well in order to improve the health and quality of life the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alyanisa Ulfathinah
"Populasi lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh kehidupan perkotaan yang mendorong masyarakat melakukan urbanisasi. Hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan. Penurunan degeneratif pada lansia baik fisiologis maupun patologis dapat menyebabkan lansia mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal. Keluhan yang sering muncul pada lansia yaitu nyeri sendi. Nyeri merupakan faktor terhambatnya mobilitas fisik pada lansia sehingga mengganggu aktivitas harian.
Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan analisis latihan senam ergonomis sebagai salah satu intervensi keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik. Hasil evaluasi menggunakan Geriatric Pain Measure (GPM) menunjukkan penurunan tingkat nyeri sedang menjadi ringan, nilai Elderly Mobility Scale (EMS) dari 14 menjadi 17 dan penurunan kadar asam urat dari 7,6 mgdL menjadi 6,1 mgdL setelah dilakukan intervensi tiga kali seminggu selama lima minggu dengan durasi 15 menit setiap latihan. Latihan ini dapat diterapkan oleh perawat untuk mengatasi masalah muskuloskeletal khususnya persendian kaki lansia.

The elderly population in Indonesia increase continously. This condition can be influenced by urbanization. This effect many health problems. Degenerative in elderly both physiologically and pathologically can cause to experience health problems in musculoskeletal system. Complaints that often appear in elderly is joint pain. Pain was one of factors that effect mobility in elderly so it can interfere daily activities.
The purpose described the analysis of ergonomic exercise as one of the nursing interventions for elderly with impaired physical mobility. Evaluation used Geriatric Pain Measure (GPM) showed decrease in joint pain level from moderate to mild, the Elderly Mobility Scale (EMS) value from 14 to 17 and decrease in uric acid levels from 7.6 mgdL to 6.1 mgdL after intervention three times a week for five weeks (15 minutes) each exercise. This exercise can be applied by nurses to overcome musculoskeletal problems, especially in the elderly foot joints.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Puji Sulistyani
"Lansia akan mengalami berbagai perubahan, baik aspek fisiologis maupun psikologis. Salah satu perubahan fisiologis pada lansia ialah sistem muskuloskeletal. Perubahan sistem muskuloskeletal serta faktor risiko lain pada lansia dapat mengakibatkan masalah hambatan mobilitas fisik. Latihan mobilitas dan kebugaran merupakan salah satu latihan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan mobilitas fisik. Tujuan penulisan ini untuk memaparkan analisis praktik asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik. Hasil evaluasi menunjukkan hasil positif, yaitu adanya peningkatan nilai Berg Balance Scale (BBS) dari 36 menjadi 39, nilai Elderly Mobility Scale (EMS) dari 13 menjadi 18, hasil Timed Up and Go (TUG) dari 28 detik menjadi 17 detik, serta peningkatan kekuatan otot pada kedua ekstremitas atas dan ektremitas kanan bawah. Perawat dapat memberikan latihan fisik berupa latihan mobilitas dan kebugaran secara teratur dan bertahap untuk meningkatkan/ mempertahankan tingkat mobilitas lansia.

Older person undergo numerous changes, both physiological and psychological aspects. One of the physiological changes is the musculoskeletal system. Changes in the musculoskeletal system as well as other risk factors in older person can lead to problems of impaired physical mobility. Fitness and mobility exercise is one of the physical exercises that can be done to overcome barriers to physical mobility. The purpose of this study to give an overview of the analysis of nursing care for impaired physical mobility in older person. The evaluation showed positive results which an increase score Berg Balance Scale (BBS) 36 to 39, Elderly Mobility Scale (EMS) 13 to 18, Timed Up and Go (TUG) test 28 to 17 second, and an increase muscle strength both of upper extremity and right below extremity. Nurses can provide fitness and mobility exercise regularly and gradually to increase/maintain the level of mobility of the older person."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Prahesti Amalia
"ABSTRAK
Masalah hambatan mobilitas fisik banyak dialami oleh lansia yang tinggal di area perkotaan. Hal tersebut dipengaruhi faktor usia dan riwayat trauma sebelumnya, termasuk lansia yang tinggal di insitusi perawatan jangka panjang. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi kompres hangat jahe dan latihan fisik yang dilakukan pada lansia dengan masalah hambatan mobilitas fisik. Hasil intervensi menunjukan bahwa terjadi penurunan skala nyeri VAS dari nyeri berat menjadi ringan serta peningkatan aktivitas. Hal ini menunjukan bahwa kompres hangat jahe dan latihan fisik dapat menurunkan gejala nyeri dan meningkatkan mobilitas klien. Studi ini menyarankan untuk pengaplikasian kompres hangat jahe dan latihan fisik bagi lansia dengan hambatan mobilitas fisik di institusi perawatan jangka panjang.

ABSTRACT
Impaired physical mobility is experienced by older people living in urban areas. It is influenced by age and history of previous trauma, including older people who live in long-term care institutions. This case study aims to describe the results of warm ginger compress interventions and physical exercise performed on older peopl with impaired physical mobility. The results of the intervention showed that there was a decrease in the pain scale of VAS from severe pain to mild and increase in activity. The result showed us both interventions can reduce the symptoms of pain and increase in activity. This study suggests the application of warm ginger compresses and physical exercise for the older people with impaired physical mobility who lived in long-term care institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabilla Hamid
"Nyeri kronik pada sendi dapat berdampak buruk pada kehidupan lansia, seperti mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktek klinik pada Nenek W (74 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi kompres hangat dengan garam epsom. Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tiga minggu. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Visual Analogue Scale (VAS). Hasil keperawatan selama tiga minggu dengan jumlah kompres hangat dengan garam epsom dilakukan sebanyak enam kali, menunjukkan tingkat nyeri berkurang dari skala enam menjadi skala tiga dengan menggunakan skala nyeri NRS dan dengan menggunakan VAS dari skala 5 menjadi skala 2. Studi ini merekomendasikan penggunaan kompres hangat dengan garam epsom bagi lansia dengan nyeri kronik di institusi perawatan jangka panjang.

Chronic pain in the joints can have a negative impact on the lives of the elderly, such as interfering with mobility and daily activities. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice for Grandmother W (74 years) with chronic joint pain problems using warm compress intervention with Epsom salt. Practices were carried out at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for three weeks. Pain assessment uses the PQRST approach, using the Numeric Rating Scale (NRS) and Visual Analogue Scale (VAS). The results of nursing for three weeks with the number of warm compresses with Epsom salt carried out six times, showed that the level of pain was reduced from a scale of six to a scale of three using the NRS pain scale and using the VAS from a scale of 5 to a scale of 2. This study recommends the use of warm compresses with Epsom salt for seniors with chronic pain in long-term care institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Fatimah
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan berkaitan dengan munculnya berbagai masalah kesehatan termasuk hambatan mobilitas fisik. Panti sosial tresna werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung merupakan suatu instansi pelayanan lansia yang berada di area perkotaan. Institusi ini berperan dalam memberikan kesejahteraan bagi kehidupan lansia. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan lansia dengan hambatan mobilitas fisik menggunakan intervensi unggulan latihan mat pilates untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas. Intervensi dilakukan tiga kali dalam satu minggu selama enam minggu dengan durasi sekitar 60 menit setiap sesi.
Hasilnya adalah terdapat peningkatan nilai time up and go dari 11.44 detik di minggu pertama menjadi 6.6 detik diminggu keenam. Terdapat peningkatan pada nilai 30s chair stand yaitu 8 gerakan pada minggu pertama menjadi 18 gerakan pada minggu keenam. Terdapat peningkatan pada chair sit and reach yaitu +1 cm menjadi +4cm. Intervensi mat pilates ini dapat dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan kekuatan otot karena masalah muskuloskeletal.

The increase number of the elderly population in urban areas related to the emergence of various health problems including the impaired physical mobility. Tresna werdha social institution (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung is an elderly service institution located in an urban area. This institution plays a role in providing welfare for the lives of the elderly. The final case study aims to analyze nursing care in elderly with impaired physical mobility used mat pilates intervention to increase muscle strength and flexibility. This iinterventions was done at least three times a week for six weeks with a duration of about 60 minutes per session.
The results was an increase in the time up and go values of 11.44 seconds in the first week to 6.6 seconds in the sixth week. There was an increase in the value of the 30s chair stand which was 8 movements in the first week to 18 movements in the sixth week. There is an increase in the chair sit and reach which is +1 cm in fierst week to + 4cm in sixth week. This exercise can be applied by nurses to increase muscles strength and flexibility in the elderly due to musculoskeletal problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>