Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Lianasari
"Penyakit Jantung Koroner PJK adalah penyakit pada jantung yang terjadi karena otot jantung mengalami penurunan suplai darah. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai faktor risiko penyakit jantung koroner berkaitan dengan terjadinya serangan jantung berulang yang akan berdampak pada meningkatnya biaya perawatan dan psikologis pasien yaitu depresi, bahkan dapat menyebabkan komplikasi ataupun kematian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif dengan pendekatan cross- sectional. Sampel penelitian berjumlah 67 orang dengan diagnosis penyakit jantung koroner. Pengambilan sampel dengan metode non- probability sampling yaitu consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan serangan jantung berulang p= 0,43, 0,05. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan faktor risiko penyakit jantung koroner dengan frekuensi serangan jantung berulang p=0,57, 0,05 . Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi yang disertai dengan motivasi kepada pasien untuk dapat mengubah perilaku sehingga memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengontrol faktor risiko dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari serangan jantung berulang.

Coronary Artery Disease (CAD) is a disease caused by an imbalance between blood supply and heart muscle oxygen demand. Insufficient knowledge about risk factors contributing to CAD is associated with higher recurrence of heart attack, causing the rise of the hospitalitation cost, depression, others complications even death. This study employed comparative descriptive design with cross sectional method, involving a consecutive sample of 67 patients with CAD as their primary diagnosis. Our study showed that there was no relationship between knowledge of CAD risk factors with the recurrence of heart attacks p 0,43, 0,05. Similarly, the study revealed that there was no relationship between risk factors for coronary heart disease and the frequency of heart attack's recurrence p 0,57 0,05 . This study suggested nurses to provide health education along with continuous and effective motivation in order to help patients controlling their risk factors in order to avoid the recurrence of heart attack."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rea Ariyanti
"Penyakit Jantung Koroner merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi sorotan utama. Di Indonesia, PJK merupakan penyebab kematian utama dari seluruh kematian, dengan angka mencapai 26,4 , dimana angka ini empat kali lebih besar jika dibandingkan angka kematian yang diakibatkan oleh kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dislipidemia dengan kejadian Penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Desain penelitian adalah case control. Sampel berjumlah 164 responden, terdiri dari 82 kelompok kasus dan 82 kelompok kontrol. Analisis data menggunakan regresi logistik. Pada kelompok PJK, persentase responden dengan dislipidemia sebesar 50 sedangkan pada kelompok yang tidak menderita PJK, persentase responden dengan dislipidemia sebesar 17,1 . Hubungan dislipidemia dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner berbeda menurut status hipertensi. Setelah dikontrol usia, pada responden yang hipertensi, dislipidemia memiliki peluang 19,8 kali lebih tinggi untuk terjadi PJK dibandingkan responden yang tidak dislipidemia, sedangkan pada responden yang tidak hipertensi, dislipidemia memiliki peluang 2,5 kali lebih tinggi untuk terjadi PJK dibandingkan responden yang tidak dislipidemia. Direkomendasikan kepada masyarakat untuk melakukan cek kesehatan secara berkala dan mengubah gaya hidup dengan melakukan diet makanan sehat guna mengontrol profil lipid dan tekanan darah.

Coronary heart disease CHD is one of the major cardiovascular disease in the spotlight. CHD is the leading cause of death from all deaths, reaching 26,4 , where this figure is four times greater when compared with deaths caused by cancer. This study aims to determine the relationship of dyslipidemia and coronary heart disease in the National Cardiovascular Center Harapan Kita. Research design is case controll. The sample amounted to 164 respondents, consisting of 82 case groups and 82 control groups. Data analysis using logistic regression analysis. The finding shows, in patients with CHD, the percentage of respondents with dyslipidemia is 50 , while non CHD is 17,1 . The relationship of dyslipidemia with coronary heart disease differs according to hypertension status. After controlled by age, in hypertension respondents, dyslipidemia were 19,8 times more likely to have CHD than resondents who had not dyslipidemia. While in non hypertensive respondents, dyslipidemia were 2,5 times more likely to have CHD than respondents who had not dyslipidemia. It is recommended to the public to carry out regular medical checkup, and changing lifestyles by consuming healthy foods to control lipid profiles and blood pressure."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Widia Atmoko
"Kejadian sindrom koroner akut (SKA) pada pasien risiko atau suspek penyakit jantung koroner (PJK) terkait dengan tipe plaque-nya. Coronary Computed Tomography Angiography (CCTA) merupakan modalitas pilihan untuk melihat adanya soft plaque, mixed plaque dan calcified plaque pada arteri koronaria. Mengetahui hubungan antara vulnerable plaque dengan kejadian SKA pada pasien yang telah diperiksa CCTA menjadi informasi tambahan dalam evaluasi dan penatalaksanaan pasien. Metode.: Penelitian retrospektif dengan comparative cross sectional pasien risiko atau suspek PJK yang menjalani pemeriksaan CCTA yang terdapat soft plaque dan mixed plaque yang termasuk vulnerable plaque serta calcified plaque. Dilakukan penilaian rerata Hounsfield Unit dan perhitungan remodeling indeks (RI) untuk melihat komponen positif remodeling (PR). Hasil : Terdapat hubungan yang bermakna pada vulnerable plaque yang mengalami SKA dengan nilai p < 0,001 dan OR : 6.55. Selain itu didapatkan juga hubungan yang bemakna antara soft plaque dan mixed plaque dengan positif remodeling dibandingkan tanpa positif remodeling dengan nilai p : 0,039 dan OR : 2,92. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara vulnerable plaque pada pasien risiko atau suspek PJK dengan kejadian SKA
Background and Objective : Acute coronary syndrome (ACS) event in risk or suspect of coronary artery disesase depent on their plaque type. Coronary Computed Tomography Angiography (CCTA) is modality of choice to recognise soft plaque, mixed plaque and calcified plaque in coronary artery disease (CAD). Correlation between vulnerable plaque with ACS event in risk or suspek CAD that already examined by CCTA have additional information for evaluation and treatment patient.Methods : Comparative cross sectional retrospective study patient with risk or CAD that already examined by CCTA that contain soft plaque and mixed plaque that categorized as vulnerable plaque and calcified plaque, also assessment average value of Hounsfield Unit and quantification of remodeling index (RI) to see the positive remodeling (PR). Results :There is correlation in vulnerable plaque related to ACS with p < 0,001 and OR : 6,55. Besides that there also correlation between soft plaque and mixed plaque with posistif remodeling compare without positive remodeling with value p 0,039 and OR : 2,92. Conclusions : There is correlation between ACS event and vulnerable plaque in patient with risk or suspect CAD"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Sulastri C.
"Terdapat hubungan antara kejadian PJK dan stroke iskemik,keduanya memiliki faktor risiko yang sama yang berhubungan dengan aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase PJK berdasarkan pemeriksaan angiografi koroner pada pasien dengan stroke iskemik yang dikonfirmasi dengan CT scan kepala juga memberikan kontribusi berupa sebaran faktor risiko apa yang berperan pada kejadian PJK yang disertai dengan stroke iskemik. Seluruh subyek penelitian dengan stroke iskemik (64 orang) yang dilakukan pemeriksaan angiografi koroner memiliki PJK (100%). Seluruh subyek penelitian memiliki faktor risiko stroke dan PJK bahkan sebagian besar memiliki 3 atau lebih faktor risiko.

There is a relationship between the incidence of CHD and ischemic stroke , both have the same risk factors associated with atherosclerosis . This study aims to determine the percentage of CHD by coronary angiography examination in patients with ischemic stroke confirmed by head CT scan also contribute to the spread of what the risk factors that play a role in CHD events were accompanied by ischemic stroke. All subjects with ischemic stroke ( 64 men ) who had a coronary angiography examination CHD ( 100 % ) . All recipients have risk factors for stroke and CHD in fact most have 3 or more risk factors ."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Dwi Octavianie
"Skripsi ini menjelaskan tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian penyakit jantung koroner pada wanita. Penelitian dilakukan menggunakan desain cross-sectional dan data sekunder berasal dari rekam medis di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Dari 224 responden yang diteliti, variabel penelitian berupa status obesitas, merokok, konsumsi alkohol, umur, pendidikan dan status pekerjaan ternyata tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian penyakit jantung koroner yang dialami pasien wanita di Rumah Sakit tersebut. Untuk aktivitas fisik tidak dapat diteliti karena data yang dibutuhkan tidak tersedia.

This thesis describes the factors that influence the incidence of coronary heart disease in women. This study uses a cross-sectional study design with secondary data derived from medical records at the National Cardiovascular Center Harapan Kita. The number of samples studied was 224 inpatients in that hospital. The study found that there was not a significant relationship between variables (obesity, smoking, alcohol consumption, and sociodemographic) with the incidence of coronary heart disease in women. For physical activity can not be investigated because the required data was not available."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hosea, Fransiscus Nikodemus
"Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak, yang dapat dialami oleh baik laki-laki ataupun perempuan. Salah satu tata laksana yang dapat dilakukan untuk kondisi ini adalah Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara lama rawat, jumlah pembuluh arteri koroner yang tersumbat, dan hipertensi terhadap kematian pasien CABG di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Desain penelitian yang dipilih adalah restrospective cohort. Data penelitian ini diperoleh dari rekam medik pasien yang tercatat di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Data pada penelitian ini melibatkan 66 subjek penelitian. Data yang dikumpulkan kemudian diuji dengan Chi-square dan Fisher untuk menentukan nilai probabilitas (p).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara mortalitas dengan lama rawat (RR=1,57 IK95%=0,60-4,08 p=0,35), jumlah pembuluh arteri koroner yang tersumbat (RR=0,90 IK95%=0,25-3,27 p=1,00), dan riwayat hipertensi (RR=1,59 IK95%=0,41-6,21 p=0,72). Faktor lama rawat, jumlah pembuluh darah arteri koroner yang tersumbat, dan riwayat hipertensi tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap mortalitas subjek penelitian dalam waktu 6 tahun pasca tindakan coronary artery bypass graft.

Coronary artery disease is one of the most common cause of death, that can be found both in men and women. This condition can be treated with some surgical intervention such as Coronary Artery Bypass Graft (CABG). The purpose of this study is to determine the association between length of stay, the number of diseased coronary artery vessel, and hypertension with mortality in post-CABG patients after 6 years in National Cardiovascular Center Harapan Kita. This study uses retrospective cohort as its design. Data used in this study involving 66 subjects. The data is then tested using Chi-square and Fisher to see the value of probability (p).Based on data analysis, it is found that there is no significant association between mortality with length of stay (RR=1.57 95%CI=0,60-4,08 p=0.346), the number of diseased coronary artery vessel (RR=0.90 95%CI=0.25- 3.27 p=1.000), and hypertension (RR=1.59 95%CI=0.41-6.21 p=0.716). Length of stay, the number of diseased coronary artery vessel, and hypertension are not associated with the mortality of post-coronary artery bypass graft patients after 6 years.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Tingginya angka kejadian rawat inap pasien gagal jantung memiliki resiko kejadian rawat ulang yang sama bila manajemen diri pasien gagal jantung tidak baik. Manajemen diri dipengaruhi oleh berbagai faktor yang beragam dan penelitian ingin mengetahui faktor yang berhubungan dengan manajemen diri pasien gagal jantung. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan metode pengambilan data retrospektif pada 70 pasien gagal jantung di ruang rawat jalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dukungan keluarga dan faktor aktifitas pelayanan keperawatan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kemampuan manajemen diri pasien gagal jantung (p value=0.000, OR=50.1, CI 95% dan p value=0.013, OR=7.3, CI 95%). Hasil penelitian menyarankan agar pelayanan keperawatan pasien gagal jantung mengutamakan program manajemen diri baik di institusi pelayanan kesehatan hingga sampai di rumah sehingga dukungan keluarga lebih optimal.

The high incidence of hospitalized patients with heart failure will have a risk of re-hospitalization rate if the self-management of patiens with heart failure is insufficient. Self-management is influenced by many factors. This study investigated factors associated with self-management of patients with heart failure.The study used a cross-sectional approach with retrospective data collection method in 70 respondents in outpatient clinics.
The results found that the factor of family support and nursing care activities are the most dominant factors influencing the ability of self-management in patients with heart failure (p value=0.000, OR=50.1, 95%CI and p value=0.013, OR=7.3, 95%CI). The results of this study suggested that in providing care of patients with heart failure, a self-management program should become a priority both for health care institutions and patients at home so that the family support is more optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Wiwin Kusuma Dewi
"Tanda dan gejala psikologis dari Penyakit jantung Koroner (PJK) salah satunya adalah kecemasan, kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit jantung lainnya dan meningkatkan risiko serangan jantung berulang. Spiritualitas dilaporkan berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan individu. Studi ini bertujuan mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan kecemasan pasien PJK di rumah sakit. Penelitian potong lintang ini melibatkan sampel sebanyak 248 responden pasien PJK di rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit di daerah Jakarta Selatan. Cara pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dengan menggunakan kuesioner Spiritual Well Being Scale (SWBS) dan Hospital anxiety and Depression Scale (HADS). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat kecemasan pada pasien PJK dengan p < 0,001 kurang dari 0,05. Studi lanjutan perlu dilakukan penelitian mengenai intervensi penerapan pemberian asuhan keperawatan spiritual terhadap pasien PJK.

One of the psychological signs and symptoms of coronary heart disease (CHD) is anxiety. High levels of anxiety can increase the risk of developing other heart diseases and increase the risk of recurrent heart attacks. Spirituality is reported to contribute to the health and well-being of individuals. This study aims to identify the relationship between spiritual well being and the anxiety of CHD patients in the hospital. This cross-sectional study involved a sample of 248 CHD patient respondents who were outpatients and inpatients at hospitals in the South Jakarta area. The method of selecting the sample used in this study was by consecutive sampling. The instruments used are the Spiritual Well Being Scale (SWBS) and Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) questionnaires. The results showed that there was a relationship between spiritual well being and anxiety level in CHD patients p <0,001 less than 0.05. Follow-up studies need to do research on interventions in the implementation of spiritual nursing care for CHD patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syari Maisyarah Rahman
"Latar Belakang : Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama di dunia. Penyakit jantung koroner sebagai akibat aterosklerosis merupakan penyebab kematian utama penyakit kardiovaskuler baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia. Penting untuk melakukan segala upaya deteksi dini hal-hal terkait peningkatan risiko demi mencegah penyakit ini. CT scan kardiak mampu menilai proses aterosklerosis melalui evaluasi remodelling pada lumen pembuluh darah koroner sebagai informasi untuk tata laksana pasien penyakit jantung koroner.
Tujuan : Mendapatkan arah hubungan risiko kardiovaskuler tinggi berdasarkan skor kalsium arteri koroner terhadap indeks remodelling pada pasien penyakit jantung koroner yang menjalani CT scan kardiak.
Metode : penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan metode consecutive sampling. Sampel penelitian berjumlah 63 pasien penyakit jantung koroner yang telah menjalani pemeriksaan CT scan kardiak di Departemen Radiologi RSUPN Cipto Mangunkusumo periode Juli 2013 hingga Februari 2019. Penelitian dilakukan sejak Desember 2018 hingga April 2019. Penilaian total skor kalsium arteri koroner dan penilaian indeks remodelling dilakukan oleh peneliti dan dilakukan pengecekan kembali oleh pembimbing Radiologi.
Hasil : Dilakukan Uji Mann-Whitney U, pada total indeks remodelling positif didapatkan nilai median 134,6 dengan range 3,2 sampai 3862,4 dan pada total indeks remodelling negatif didapatkan nilai median 7 dengan range 1,4 sampai 356,5. Terdapat perbedaan signifikan diantara keduanya (p<0,05). Dilakukan penentuan titik potong total skor kalsium arteri koroner sebesar 54,8 dengan nilai sensitivitas 76 % dan spesifisitas 76,9 %.
Kesimpulan : Terdapat hubungan positif antara total skor kalsium arteri koroner dengan indeks remodelling arteri koroner melalui CT scan kardiak pada pasien penyakit jantung koroner.

Background : Cardiovascular disease is the leading cause of death in the world. Coronary heart disease as a result of atherosclerosis is the leading cause of death for cardiovascular disease both in the United States and in Indonesia. It is important to make every effort to detect things related to increasing risk to prevent this disease. Cardiac CT scan is able to assess the process of atherosclerosis through evaluation of remodeling of the lumen of the coronary arteries as information for the management of patients with coronary heart disease.
Purpose : Obtain direction of the relationship of high cardiovascular risk based on coronary artery calcium score to index remodeling in coronary heart disease patients undergoing cardiac CT scans.
Method : this study uses cross-sectional design with consecutive sampling method. The study sample consisted of 63 coronary heart disease patients who had undergone cardiac CT scan in the Radiology Department of Cipto Mangunkusumo Hospital in the period July 2013 to February 2019. The study was conducted from December 2018 to April 2019. Evaluation of total coronary artery calcium scores and remodeling index assessment was carried out by researchers and is checked again by the Radiology supervisor.
Results : The Mann-Whitney U Test was carried out, on the total positive remodeling index obtained a median 134.6 with a range of 3.2 to 3862.4 and the total negative remodeling index obtained a median 7 with a range of 1.4 to 356.5. There were significant differences between the two (p <0.001). Determination of the total coronary artery calcium score cut was 54.8 with a sensitivity 76% and a specificity of 76.9%
Conclusion : There is a positive relationship between the total coronary artery calcium score and the index of coronary artery remodeling through cardiac CT scan in coronary heart disease patients
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
May Ratih Wulandari
"Perkembangan operasi katup jantung telah banyak membantu penderita untuk menjalani hidup aktif dan berguna. Katup jantung prostetik mekanik maupun bioprostetik telah memajukan kualitas hidup dan angka survival pada penderita dengan kelainan katup jantung yang parah. Dengan adanya katup jantung prostetik, pemberian antithrombotik untuk pencegahan trombosis pada katup prostetik dan embolisasi sistemik telah terbukti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kepatuhan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien pasca operasi katup jantung mekanik dalam pengobatan dengan antitrombosis di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pengambilan sampel secara accidental sampling. Data yang dipergunakan diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh pasien pasca operasi katup jantung mekanik tahun 2011 yang kontrol ke poliklinik. Hasil penelitian didapatkan variabel tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap responden, efek samping obat, peran keluarga dan peran petugas kesehatan menunjukkan hubungan bermakna dengan kepatuhan responden pasca operasi katup jantung mekanik terhadap pengobatan antithrombosis di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Berdasarkan penelitian ini, disarankan penyuluhan yang intensif untuk meningkatkan kepatuhan pasien Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita hendaknya mengadakan konseling dan penyediaan media informasi dalam bentuk cetak untuk meningkatkan kepatuhan pasien dengan pengobatan antithrombosis pasca operasi katup jantung mekanik.

Development of heart valve surgery has helped many people to lead an active and useful life. Mechanical prosthetic heart valves or bioprosthetic been advancing the quality of life and survival rate in patients with severe heart valve disorder. With a prosthetic heart valve, giving antithrombotic for the prevention of thrombosis in prosthetic valve and systemic embolization has been proven. The purpose of this study was to describe adherence and factors associated with postoperative patient compliance in the treatment of mechanical heart valve with antithrombotic at Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. This research is a descriptive analytic with accidental sampling. The data used is obtained from the results of questionnaires by patients after mechanical heart valve surgery in 2011 which controls to the clinic. The results of this study obtained variable level of education, knowledge, attitudes, respondents, drug side effects, the role of the family and the role of health workers showed significant correlation with adherence respondents postoperative mechanical heart valve for the treatment antithrombosis at Rumah sakit Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita. Based on this study, it is suggested that extensive counseling to improve patient compliance. Rumah sakit Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita should conduct counseling and the provision of information in the form of print media to improve patient compliance with treatment antithrombosis postoperative mechanical heart valves."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>