Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43346 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noni Chrissuda Anggraini
"Hasil pemeriksaan limbah cair yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2016, titik inlet dan outlet menunjukan kesenjangan hasil dimana hasil pemeriksaan di titik outlet lebih besar dari pada titik inlet untuk parameter TDS, TSS, pH, COD dan MBAS. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisi efektifitas pengolahan limbah cair di Rumah Sakit Harapan Depok memenuhi baku mutu limbah cair tahun 2017. Dengan penelitian ini bersifat studi kasus.
Sumber penghasil Limbah cair Rumah Sakit Harapan Depok terbesar berasal dari seluruh aktifitas kegiatan di rumah sakit, jenis dan sumber terbesar air limbah yang dihasilkan di Rumah Sakit adalah limbah domestik, sisanya limbah yang terkontaminasi oleh infection agents kultur mikroorganisme, darah, buangan pasien pengidap penyakit infeksi, dan lain-lain. Debit output limbah cair rata-rata yang dihasilkan 3 m3/hari. Jaringan perpiaan yang digunakan sebagian terbuat dari pipa PVC sebagian terbuat dari beton yang masih terbuka. Proses pengolahan limbah cair di Rumah Sakit Harapan Depok melalui 3 proses pengolahan yaitu pengolahan pendahuluan pre treatment, pengolahan pertama primary treatment, pengolahan kedua secondary treatment, pengolahan ketiga tertiary treatment.
Berdasarkan perhitungan waktu tinggal diperoleh hasil yang belum efektif yaitu pada bak equalisasi didapatakan hasil 35,87 jam dengan kedalam bak ekualisasi 1,5 m. Pada bak sedimentasi belum efektif dalam menurunan kadar pencemar yaitu BOD 0,49 dan TSS 0,95 dengan waktu tinggal 41,6 jam. Kualitas inffluent dan effluent limbah cair dari hasil pemeriksaan sudah efektif dalam menurunkan beban pencemaran limbah cair sesuai dengan baku mutu yang dipersyarat KepMen LH RI No. 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

The results of the wastewater tests conducted in August 2016, the inlet and outlet sampling points indicate the results gap in which the checkout results at the outlet point is greater than the inlet point for TDS, TSS, pH, COD and MBAS parameters.This research aims to analyze effectivity of wastewater treatment plan at Harapan Depok Hospital fulfill wastewater quality standard in 2017. With this research is case study.
The largest source of wastewater from Harapan Depok Hospital comes from all activities in the hospital, the type and largest source of wastewater produced in the hospital is domestic waste, the rest of the waste contaminated by the infection agents culture of microorganisms, blood, diseases of patients with infectious diseases, and others. The average liquid waste discharge output produced 3 m3 day. The partial used network made of PVC pipe is partly made of open concrete. Wastewater treatment process at Harapan Hospital Depok through 3 processing process that is pre treatment, primary treatment, secondary treatment, tertiary treatment.
Based on the calculation of residence time obtained results that have not been effective in equalization obtained results 35.87 hours with 1.5 m in equalization basin. In the sedimentation has not been effective in decreasing levels of pollutants ie BOD 0.49 and TSS 0.95 with a residence time of 41.6 hours. The quality of inffluent and effluent of wastewater from the result of inspection has been effective in decreasing the burden of pollution of wastewater in accordance with the quality standard which is signed by Minister of Environment Decree of the Republic of Indonesia number 5 2014 on Quality Standard of Waste Water for Business and or Activity of Health Service Facility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mahdiati
"Konsep pengelolaan Iingkungan rumah sakit di Indonesia telah dikenal sejak lama sebagai bagian dari rutinitas internal kegiatan rumah sakit. Aplikasi konsep tersebut pada banyak rumah sakit dilaksanakan melalui praktek-praktek sanitasi lingkungan seperti pencegahan infeksi nosokomial, penyehatan ruang dan bangunan, pengendalian vektor, dan pengolahan limbah rumah sakit dengan mendirikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah limbah cair yang diproduksi rumah sakit.
Salah satu kendala yang dihadapi pihak rumah sakit dalam upaya pembangunan instalasi pembangunan pengolahan limbah adalah berkaitan dengan keterbatasan teknologi pengolah limbah dan biaya. Akibatnya sering dijumpai penanganan limbah yang tidak efektif dan efisien serta pemilihan dan penerapan teknologi yang kurang tepat sehingga limbah cair yang telah diolah masih memiliki kualitas yang tidak sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Masalah pemilihan dan penerapan teknologi pengolah limbah yang kurang tepat akan mengakibatkan kerusakan Iingkungan terutama badan air penerima atau sungai.

In Indonesia, concept of hospital management had been known as a part of internal activities ln hospital. Its application concept in hospital doing through environmental sanitation practices such as protection of nosokomial lnfecdon, room and building sanitation, vector protection and wastewater treatment.
One of constraint in hospital for construction wastewater treatment plant was related with limitation of wastewater treatment technology and oost. Because of them almost meet ineffective and inefficient wastewater treatment cause of election and application aren?t right, so tl1at outlet did not meet the required standard quality. The problem of election and application wastewater technology are not right, will adverse effects towards the environment.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sulistyowati
"Rumah Sakit Ibu dan Anak Resti Mulya dalam mengelola limbah cair menggunakan IPAL dengan sistem biofilter aerob-anaerob pada tahun 2014. Penelitian ini membahas efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Resti Mulya. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskripsi observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil Penelitian terhadap kualitas effluent untuk parameter TSS, COD, BOD, minyak dan lemak tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Pergub DKI Jakarta No. 69 tahun 2013 dan MenLH No. 05 tahun 2014. Sedangkan untuk parameter amonia dan total Coliform melebihi baku mutu yang ditetapkan. Rata-rata kualitas effluent untuk masing-masing parameter adalah : TSS 22,96 mg/L, amonia 8,90 mg/L, minyak dan lemak 0,995 mg/L, COD 50,61 mg/L, BOD 15,43 mg/L, dan total Coliform adalah sebesar 5.838 MPN/100 ml. Sedangkan berdasarkan analisis hasil laboratorium, efisiensi penurunan kadar pencemar untuk setiap parameter adalah : TSS 25,27 , amonia 56,26 , minyak dan lemak 50,37 , COD 54,36 , BOD 34,17 , dan total Coliform sebesar 60.81 . Persentase efisiensi IPAL dapat diketahui tidak hanya berdasarkan hasil outlet melainkan dengan menguji inlet secara berkala. Apabila parameter amonia, BOD, dan COD melebihi baku mutu yang telah ditetapkan , maka tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem aerasi dan melakukan treatment dengan menambahkan zat penetral seperti PAC.

Resti Mulya Mother and Child Hospital in managing Waste Water Treatment Plant WWTP with aerob anaerob biofilter system in 2014. This research discuss effectiveness of Waste Water Treatment Plant Installation at Resti Mulya Hospital. This research is an observational description with cross sectional approach. The result of the research on the effluent quality for TSS, COD, BOD, Oil and fat parameters do not exceed the quality standard specified by Jakarta governor regulation No. 69 2013 and regulation of environment minister number 05 2014. As for amonia and total Coliform parameters exceeded standard Quality set. The average quality of effluent for each parameter are TSS 22,96 mg L, amonia 8,90 mg L, oil and fat 0,995 mg L, COD 50,61 mg L, BOD 15,43 mg L, and the total Coliform is 5,838 MPN 100 ml. While based on laboratory analysis, efficiency of decreasing pollutant level for each parameter are TSS 25,27 , ammonia 56,26 , oil and fat 50,37 , COD 54,36 , BOD 34,17 and total colimorm amounted to 60,81 . The percentage of WWTP efficiency can be known not only based on outlet results but by regularly testing the inlet. If the ammonia, BOD, and COD parameters exceed the predefined quality standard, then the action that can be done is to improve the aeration system and perform treatment by adding a neutralizing agent such as PAC. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diamah Dewi Salma
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dalam Memperbaiki Kualitas Air Limbah (COD, BOD, TDS,TSS, Amoniak, Coliform, dan Minyak Lemak) Rum ah Sakit X, Y, dan Z di Cilegon tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit X, Y, Z Kota Cilegon menggunakan data sekunder dari data arsip Rumah Sakit X, Y, Z dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon secara deskriptif observasional. Data tersebut diolah dengan menghitung persentase efektivitas IPAL dan uji wilcoxon untuk melihat ada atau tidaknya perubahan sebelum dan sesudah pengolahannya.Berdasarkan uji wilcoxon, hasil penelitian menemukan bahwa IPAL Rumah Sakit X sudah efektif dalam memperbaiki kualitas air limbah, IPAL Rumah Sakit Y belum efektif dalam memperbaiki nilai TDS air limbah, dan IPAL Rumah Sakit Z belum efektif dalam memperbaiki nilai BOD air limbah.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dalam Memperbaiki Kualitas Air Limbah (COD, BOD, TDS,TSS, Amoniak, Coliform, dan Minyak Lemak) Rum ah Sakit X, Y, dan Z di Cilegon tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit X, Y, Z  Kota Cilegon menggunakan data sekunder dari data arsip Rumah Sakit X, Y, Z dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon secara deskriptif observasional. Data tersebut diolah dengan menghitung persentase efektivitas IPAL dan uji wilcoxon untuk melihat ada atau tidaknya perubahan sebelum dan sesudah pengolahannya.Berdasarkan uji wilcoxon, hasil penelitian menemukan bahwa IPAL Rumah Sakit X sudah efektif dalam memperbaiki kualitas air limbah, IPAL Rumah Sakit Y belum efektif dalam memperbaiki nilai TDS air limbah, dan IPAL Rumah Sakit Z belum efektif dalam memperbaiki nilai BOD air limbah."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alltop Amri Ya Habib
"Proses pengolahan limbah cair rumah sakit dengan teknologi ozon nanobubble telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi degradasi polutan limbah cair rumah sakit yaitu BOD, COD, ammonia, senyawa fenolik, MBAS dan total bakteri coliform dan mendapatakan kondisi operasi terbaik dalam pengolah limbah cair rumah sakit dengan teknologi ozon nanobubble. Penelitian ini dilakukan dengan melarutkan ozon dalam limbah cair rumah sakit sesuai dengan variasi yang telah ditetapkan. Adapun variasi yang dilakukan yaitu variasi laju alir oksigen dengan 0.,5; 1; 2 dan 3 Lpm. Kemudian waktu ozonasi yaitu 1, 5, 15, 30, 45 dan 60 menit, variasi pH yaitu pH 4 dan 10 dan variasi jenis gas yaitu oksigen dan udara bebas. Selanjutnya ozon yang larut pada limbah cair rumah sakit dilewatkan ke nanobubble generator untuk menghasilkan ozon nanobubble. Setelah itu diozonasi limbah cair rumah sakit. Kemudian dilakukan analisa terhadap COD, BOD, amonia, MBAS, senyawa fenolik dan total bakteri coliform. Dari penelitian yang telah dilakukan, hasil terbaik diperoleh dengan mengunakan oksigen, pada laju alir 2 L/menit dan waktu ozonasi selama 60 menit. Hasil persen degradasi untuk analisa BOD, COD, ammonia, senyawa fenolik, MBAS dan total bakteri coliform masing-masing adalah 70,30; 87,49; 47,69; 93; 98,33 dan 98,22 %.

The hospital wastewater treatment process with nanobubble ozone technology has been done. This study aims to obtain the efficiency of degradation of hospital wastewater pollutants, namely BOD, COD, ammonia, phenolic compounds, MBAS and total coliform bacteria and to obtain the best operating conditions for treating hospital wastewater with nanobubble ozone technology. This research was conducted by dissolving ozone in hospital wastewater in accordance with predetermined variations. The variations that are carried out are variations in the oxygen flow rate with 0.5; 1; 2 and 3 Lpm. Then the ozonation time is 1, 5, 15, 30, 45 and 60 minutes, the variation of pH is pH 4 and 10 and the variation of the type of gas is oxygen and free air. Furthermore, ozone dissolved in hospital wastewater passes to a nanobubble generator to produce nanobubble ozone. Then analyzed for COD, BOD, ammonia, MBAS, phenolic compounds and total coliform bacteria. The best results were obtained using oxygen, at a flow rate of 2 L/min and an ozonation time of 60 minutes. The results of the percentage degradation for the analysis of BOD, COD, ammonia, phenolic compounds, MBAS and total coliform bacteria were 70.30; 87.49; 47.69; 93; 98.33 and 98.22%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Karlina Halim
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dilakukan selama 6 enam minggu sejak tanggal 1 Maret sampai dengan 11 April 2017. Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku profesional dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di Rumah Sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Kegiatan pelayanan farmasi klinis yang sudah dilakukan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita diantaranya pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, rekonsiliasi, visite, dan dispensing sediaan steril. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Drug Related Problem pada Pasien Anak Z dengan Diagnosa Sindrom Nefrotik di Ruang Rawat Inap Gambir RSAB Harapan Kita. Pelayanan farmasi klinik belum dilakukan sepenuhnya dikarenakan jumlah sumber daya manusia yang tidak memadai.

ABSTRACT
Internship at Children 39 s and Mother 39 s Hospital Harapan Kita held for six 6 weeks from March 1st to April 11th 2017. The internship was intended to make pharmacist students understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in hospitals appropriate with the Regulation of the Minister of Health No. 72 in 2016 have insight, knowledge, skills, professionalism and real experience to do pharmaceutical practice in hospital have a real experience of the problems pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done in order to develop the pharmaceutical practice in hospital. Clinical pharmacy activities that are conducted in Children 39 s and Mother 39 s Hospital Harapan Kita such as assessment and prescription care, drug information care, reconciliation, visite, and dispensing sterile preparations. Special assignment was given that titled Analysis of Drug Related Problems in Pediatric Z Children with Diagnosis of Nephrotic Syndrome in the Gambir Room Children 39 s and Mother 39 s Hospital Harapan Kita. However, the activities carried out clinical pharmacy not yet fully due to the amount of human resources inadequate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elvarina Permata Sari
"Praktik kerja profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Barat dilaksanakan selama 6 minggu dari bulan September hingga Oktober 2017. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta farmasi klinik sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Pelayanan farmasi klinis yang belum dilakukan adalah penelusuran riwayat penggunaan obat, konseling, pemantauan terapi obat PTO, monitoring efek samping obat MESO, konseling dan pemantauan kadar obat dalam darah PKOD. Kegiatan manajerial sudah dilaksanakan seluruhnya, kegiatan penyimpanan narkotika dan psikotropika diharapkan dapat diperbaiki dengan menunjuk salah satu apoteker dan tenaga teknis kefarmasian untuk memegang kunci sehingga tidak menggantung dilemari dan tidak terjadi penyalahgunaan. Mahasiswa PKPA juga diberikan tugas khusus yaitu ldquo;Pengkajian Resep Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Periode 2-7 Oktober 2017 rdquo; dengan tujuan agar mahasiswa memahami prosedur dan tata cara pengkajian resep yang baik dan benar serta mengetahui referensi yang digunakan dalam melakukan pengkajian resep.

Internship at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital has run in six weeks on September - October, 2017. Internship profession was conducted for student apothecary profession to gain knowledge and insight on all aspects related to pharmacy services in hospitals, especially in terms of managerial and clinical pharmacy at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita and can has a deep understanding of the roles and duties of pharmacists in hospitals. Anak dan Bunda Harapan Kita hospital has carried out managearial dan clinical pharmacy accordance with Minister of Health Regulation Number 72nd, 2016. Clinical pharmay activity which has not held such as therapy drug monitoring, adverse drug reaction monitoring, counseling. All managerial activity have been carried out but narcotics and psychotropic storage expected can repaired by choose pharmacist or pharmaceutical technician to keep the key narcotics and psycotropic rsquo;s safe. Given a special task called ldquo;Prescribing Error Analysis In patient Prescription for period 2nd-7th October, 2017 rdquo;. A special task aims to know prescription assesment procedure and references needed to. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Indriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi aplikasi teknologi ozonasi katalitik menggunakaan Granular Activated Carbon (GAC) pada penyisihan COD, NH3, Coliform dan senyawa antibiotik (turunan fenol) dalam limbah cair rumah sakit. Limbah cair yang digunakan berasal dari limbah cair Rumah Sakit Bumi Waras yang belum memasuki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Variabel kondisi operasi yang divariasikan pada proses penyisihan senyawa antibiotik (turunan fenol), COD, NH3, dan Coliform dalam limbah cair menggunakan teknologi ozonasi katalitik adalah konfigurasi sistem pengolahan limbah (Ozon, Ozon/UV, Ozon/GAC, Ozon/UV/GAC) dan waktu penyisihan (0, 15, 30, 45, 60, 120 menit). Analisis yang digunakan meliputi metode 4-Aminoantipirin untuk senyawa antibiotik (turunan fenol), metode Refluks tertutup untuk COD, metode Nessler untuk NH3, dan metode Total plate count untuk Coliform.
Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa konfigurasi Ozon/UV merupakan konfigurasi yang paling tepat digunakan untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung. Konfigurasi Ozon/UV secara signifikan mampu menyisihkan kandungan antibiotik (turunan fenol) 64%, COD 60%, NH3 10,71%, Coliform total 98,89%, dan E.Coli 100%.

The present study was aimed at determining the efficiency of catalytic ozone technology applications using Granular Activated Carbon (GAC) on the removal of COD, NH3, Coliform and antibiotic compounds (phenol derivatives) in the treated wastewater. The liquid waste was derived from wastewater of Bumi Waras Hospital that had not entered yet to wastewater treatment plant (WWTP).
Operating conditions variable that varied in Coliform the process of removal antibiotic compounds (phenol derivatives), COD, NH3, and in wastewater using catalytic ozone technology is the configuration of wastewater treatment system (Ozone, Ozone/UV, Ozone/GAC, Ozone/UV/GAC) and time of removal process (0, 15.30, 45, 60, 120 minutes).
The results were analyzed wich comprising of antibiotic compounds (phenol derivatives) by 4-Aminoantipyrine method, COD by Closed reflux method, NH3-N by Nessler method, and Coliform by Total plate count. The result of study shown that the configuration of Ozone/ UV was the most appropriate configuration for Waste Water Treatment Plant (WWTP) at Bumi Waras Hospital, Bandar Lampung. Configuration Ozone/ UV was significantly capable of removing antibiotic content (phenol derivatives), COD, NH3, Coliform total, and E.coli by 64%, 60%, 10.71%, 98.89%, and 100%, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Soleh
"Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina yang berlokasi di jalan Siliwangi Depok merupakan salah satu rumah sakit yang telah memiliki instalasi pengolahan air limbah. Saat ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina menghasilkan limbah cair sebanyak 75 m3/hari. Seluruh limbah cair yang dihasilkan dari berbagai kegiatan dan ruangan dipadukan dan dialirkan menjadi satu titik menuju instalasi pengolahan air lirnbah yang terdiri dari grease trap dan stabilisator, bak penampungan awal, sedimentasi dan dilanjutkan dengan pengolahan biologi dengan sistem biofilter anaerob-aerob, Serta yang terakhir adalah bak chlorinasi sebelum dibuang ke badan air sungai Ciliwung.
Air limbah yang diolah di unit pengolahan air limbah di RSIA Hermina Depok berasal dari kegiatan kantor, ruang tunggu, poliklinik, ruang hedah/anastesi, laboratorium, ruang rawat inap, dapur/laundry, sehingga dapat diketahui karakteristik limbah terolah merupakan limbah jenis domestik. Namun mengingat jenis penghasil limbah adalah orang sakit, maka dapat juga limbah tersebut mengandung kuman patogen.
Kualitas air olahan Iimbah cair rumah sakit Hermina Depok berdasarkah hasil perneriksaan menunjukkan nilai BOD sebesar 11,1 mg/l, COD sebesar 45,3 mg/l, TSS sebesar 11,7 mg/l, amonia sebesar 5 mg/l dan phosfat sebesar 4,3 mg/l. Dapat dilihat bahwa kadar amonia dan phosfat masih tinggi dan berada di atas nilai baku mutu yang diharapkan.
Etisiensi penurunan kadar pencemar instalasi secara keseluruhan untuk kadar TSS adalah 98,42 %, BOD 96,59 % dan COD 96,37%. Secara kualitas instalasi mampu menurunkan kadar pencemar sampai memenuhi syarat baku mutu kecuali untuk kadar amonia dan fosfat, serta hasil analisa dan evaluasi didapatkan beberapa unit pengolahan ada yang tidak memenuhi kriteria desain"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Dyah Noviani
"ABSTRAK
Penerapan Lean Manajemen Pada Pelayanan Rawat JalanPasien BPJS Rumah Sakit Hermina Depok Tahun 2017Lamanya waktu tunggu dalam pelayanan rawat jalan akan menghambat pelayanan,dan berdampak pada penumpukan antrean dan inefisiensi pelayanan. Penelitian inibertujuan menganalisis penerapan metode lean pada pelayanan rawat jalan pasienBPJS di rumah sakit Hermina Depok tahun 2017. Penelitian dengan metodekualitatif ini mengobservasi waktu pelayanan pasien rawat jalan BPJS untukmelihat dan memotret kondisi alur pelayanan pasien rawat jalan BPJS. Pada valuestream mapping pasien tanpa pemeriksaan penunjang, waktu proses cycle time tercepat adalah pada saat pasien di kasir yaitu 2,2 menit dan paling lama adalahpada saat pasien mendapat pemeriksaan dokter yaitu 12,6 menit. Waktu tunggu waiting time paling lama pada saat pasien menunggu obat di farmasi yaitu 96,2menit 1 jam 36 menit dan paling cepat adalah pada saat pasien menunggu di kasiryaitu 4,4 menit. Pada value stream mapping pasien dengan pemeriksaan penunjanglaboratorium, waktu proses cycle time tercepat adalah pada saat proses pasiendikasir 4,2 menit, dan paling lama pada saat pasien mendapat pemeriksaan dokteryaitu 12,6 menit. Waktu tunggu waiting time terlama pada saat pasien menunggudokter yaitu 126,2 menit 2 jam 6 menit dan paling cepat pada saat pasienmenunggu proses di kasir 2,2 menit. Pada value stream mapping pasien denganpemeriksaan penunjang radiologis, waktu proses cycle time tercepat pada saatproses pasien dikasir yaitu 4,8 menit, paling lama pada saat proses pemeriksaanradiologi yaitu 67,2 menit 1 jam 7 menit . Waktu tunggu waiting time terlamapada saat pasien menunggu dokter 95,6 menit 1 jam 35 menit , paling cepat padasaat proses pasien di kasir 4,4 menit. Hasil penelitian menunjukkan 90 waktupelayanan merupakan kegiatan non value added dan hanya 10 kegiatan yangvalue added, dengan jenis-jenis waste nya adalah defect, over production, waiting,transportation, inventory, motion, dan over processing. Analisis future state denganusulan perbaikan metode lean secara simulatif yaitu 5S, Kanban Inventory, visualmanagement menurunkan kegiatan non value added menjadi 78,30 danmeningkatkan kegiatan value added menjadi 21,70 .Rekomendasi dengan melakukan perbaikan jangka pendek, jangka menengah danjangka panjang melalui program pelaksanaan metode lean berkelanjutan.Kata kunci : Metode lean, rawat jalan, waktu tunggu, kegiatan value added,kegiatan non value added.

ABSTRACT
The Aplication of Lean Method on Outpatient BPJSServices at Hermina Depok Hospital in 2017.The length of waiting time in the hospital outpatient service is important forefficient hospital service. Long waiting time leads to accumulating queue andinefficient service. This study was aimed to analyze the application of lean methodon outpatient BPJS services at Hermina Depok Hospital in 2017. This qualitativeresearch method investigated the time spent by BPJS outpatient patient by applyinglean method and observing the outpatient service flow condition. The first result,the value stream mapping VSM of patients without any adjunctive examinations i.e., laboratory or radiology , the fastest cycle time was observed at the receptiondesk 2.2 minutes and the longest at the doctor examination room 12.6 minutes .The longest waiting time was at drug prescription process at pharmaceutical unit 96.2 minutes or 1 hour,36 minutes and checkout was the fastest 4.4 minutes .Second result, the VSM with laboratory examination, the fastest time cycle was atthe reception desk 4.2 minutes , and the longest was observed at the doctorexamination 12.6 minutes . The longest waiting time at the doctor waiting room 2hours 6 minutes and checkout was the fastest 2.2 minutes . Third result, the VSMwith radiologic examination, the fastest cycle time was observed at the receptiondesk 4.8 minutes , the longest cycle time was at the radiology examination process 67.2 minutes or 1 hour, 7 minutes . The longest waiting time was observed at thedoctor examination room 95.6 minutes or 1 hour, 35 minutes and checkout wasthe fastest 4.4 minutes . The results showed that 90 service time was non valueadded activity and only 10 of value added activity. The wastes were defect, overproduction, waiting, transportation, inventory, motion, and over processing. Afterconducting future state analysis with the proposed improvement with simulativelean method 5S, Kanban Inventory, visual management , it was found that nonvalue added activity became 78,30 and value added activity became 21,70 .Future recommendation is important to organize short , medium and long termimprovements through implementation of sustainable lean method program.Keywords Lean method, outpatient waiting time, value added activity, non valueadded activity"
2017
T47631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>