Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Vitria Camelia
"ABSTRAK
Pengukuran tekanan darah menjadi sangat penting, karena banyak kasusnya yang tidak terdeteksi sehingga pengukuran tekanan darah secara rutin. Kasus pre hipertensi pada remaja cukup tinggi berdasarkan hasil dari Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 5,3 . Diperlukan pengukuran pengganti yang akurat dan mudah sebagai pengganti alat pengukur tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki korelasi dan validitas optimal untuk mendeteksi kasus pre hipertensi pada siswa-siswi SMA Islam Al-Azhar 3 Jakarta berserta cut-off point nya. Desain penelitian adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel metode stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 180 siswa dan siswi kelas X dan XI yang terdiri dari 109 laki-laki dan 71 perempuan. Kesimpulannya IMT menurut umur menjadi ukuran antropometri pengganti terbaik untuk memprediksi prehipertensi pada remaja remaja dengan cut off point yang dapat digunakan yaitu 0,880 SD untuk remaja laki-laki dan 0,325 SD untuk perempuan.

ABSTRACT
Blood pressure measurement becomes very important, because many cases are not detected so that the blood pressure measurement routinely. Pre hypertensive cases in adolescents are quite high based on the results of Riskesdas in 2013 of 5.3 . An accurate and easy replacement measurement is needed instead of a blood pressure measuring device. The purpose of this research is to know the size of the substitution that has the correlation and the optimal validity to detect pre hypertension cases in the Islamic high school students of Al Azhar 3 Jakarta along with its cut off point. The research design was cross sectional with stratified random sampling method. The study was conducted on 180 students and students of class X and XI consisting of 109 men and 71 women. The IMT conclusion by age has been the best anthropometric replacement measure for predicting prehypertension in adolescent adolescents with cut off points that can be used ie 0.880 SD for male adolescents and 0.325 SD for women."
2018
S69831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffani Managam Victoria
"ABSTRAK
Kebugaran kardiorespiratori yang buruk dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebugaran kardiorespiratori pada remaja masih tergolong rendah. Pengukuran VO2max secara langsung dinilai memerlukan waktu lebih banyak, peralatan yang mahal serta tenaga pelaksana terlatih. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model prediksi nilai VO2max pada kelompok usia remaja di SMA Islam Al-Azhar 3 Jakarta. Desain studi pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan variabel dependen yaitu VO2max dan variabel independen yaitu jenis kelamin, status gizi IMT dan PLT , aktivitas fisik dan asupan zat gizi. Penelitian dilakukan terhadap 172 siswa yang terdiri dari 100 laki-laki dan 72 perempuan dengan rentang usia 14-17 tahun. Nilai estimasi VO2max diukur dengan metode 20-m shuttle run test Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, status gizi IMT dan PLT , aktivitas fisik, asupan gizi makro protein dan lemak dan asupan gizi mikro vitamin B2 dengan nilai estimasi VO2max. Model prediksi dibentuk melalui analisis multi regresi linier R2= .975 VO2max = 61,5 ndash; 4,2 JK ndash; 0,1 PLT 0,99 AF 0,007 L ndash; 0,96 IMT . Nilai VO2max yang juga menggambarkan kebugaran kardiorespiratori dapat ditingkatkan dengan memiliki status gizi dan asupan gizi yang baik, serta aktivitas fisik secara teratur.

ABSTRACT
Low level of cardiorespiratory fitness would higher the risk of adolescents to have cardiovascular disease. Some studies show that cardiorespiratory fitness level in adolescent is still relatively low. A direct measurement of VO2max requires more time, high cost equipment and trainned personel.The purpose of this study was to develop a VO2max prediction model for adolescents in SMA Islam Al Azhar 3 Jakarta. A cross sectional design study was used with VO2max as the dependent variable meanwhile sex, body mass index, body fat percentage and dietary intake as the independent variables. Participants were 172 students consist of 100 boys an 72 girls aged 14 17 years. VO 2 max was measured using an indirect measurement, 20 m shuttle run test. Sex, body mass index, body fat percentage, physical activity and dietary intake protein, fat, and vitamin B2 were significantly related to VO2max. Multilpe regression analysis resulted in the development of following prediction model R2 .975 VO2max 61,5 ndash 4,2 JK ndash 0,1 PLT 0,99 AF 0,007 L ndash 0,96 IMT . VO2max which also describes a person rsquo's cardiorespiratory fitness could be improved by having a normal nutritional status, adequate dietary intake and increased physical activity."
2017
S67254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gadis Rizky Zakiyah
"Alat ukur persen lemak tubuh yang akurat dinilai mahal dan memiliki prosedur yang sulit, sehingga dibutuhkan alternatif lain untuk menilai persen lemak tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengukuran antropometri yang paling akurat dalam mendeteksi kasus overweight dengan menggunakan BIA sebagai golden standard. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017 pada remaja di SMA Al-Azhar 3 Jakarta usia 14-17 tahun dengan jumlah sampel sebesar 107 laki-laki dan 71 perempuan. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan IMT/U memiliki nilai koefisien korelasi paling tinggi pada kedua jenis kelamin r=0,88. Validitas yang paling baik dalam mendeteksi kasus overweight juga ditunjukkan oleh pengukuran IMT/U pada kedua jenis kelamin, dengan cut-off points pada laki-laki sebesar 0,77 SD Se:86,6 ; Sp:85,0 ; NPP:89 ; NPN: 81 ; LR :5,77; LR-:0,16 . Pada perempuan memiliki cut-off points IMT/U sebesar 0,09 SD Se:93,1 ; Sp:95,0 ; NPP:95 ; NPN:96 ; LR :13,80; LR-:0,05.

Accurate instruments to measure percent body fat are expensive and have difficult procedures, so another alternative to measure percent body fat are needed. This study aims to obtain the most accurate anthropometric measurement in evaluating overweight with BIA as a golden standard. This study was conducted in April May 2017 and the respondents are adolescent in Senior High School Student of Al Azhar 3 Jakarta 14 17 years old with a total number of respondents were 107 boys and 71 girls. This study is a cross sectional design.
The results showed that BMI age had the highest coefficient correlation value in both sexes r 0,88. In addition, BMI age also had the best validity in detecting overweight in both sexes, with a cut off points 0,77 SD Se 86,6 Sp 85,0 PPV 89 NPV 81 LR 5,77 LR 0,16 in boys and 0,09 SD Se 93,1 Sp 95,0 PPV 95 NPV 96 LR 13,80 LR 0,05 in girls.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmayanti
"Pengukuran tekanan darah secara rutin pada remaja jarang dilakukan sehingga kasusnya jarang yang terdeteksi, salah satunya karena keterbatasan alat dan keterampilan mengoperasikan sphygmomanometer. Hipertensi pada remaja berdampak pada terjadinya hipertensi pada masa dewasa dan CVD pada usia relatif dini. Sehingga diperlukan pengukuran pengganti yang akurat, sederhana dan mudah sebagai pengganti pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki validitas optimal dalam mendeteksi kasus prehipertensi dan cut-off point-nya.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik total sampling pada siswa/i kelas XI dengan jumlah sampel 110 remaja terdiri atas 56 laki-laki dan 54 perempuan dilakukan bulan maret 2014. Prevalensi Hipertensi di SMAK 2 Penabur Jakarta adalah 15% dengan rincian 21,4% pada laki-laki dan 9,3% pada perempuan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pada laki-laki, lingkar pinggang dengan cut off 72,82 cm merupakan ukuran alternatif terbaik untuk memprediksi prehipertensi sistolik, Sedangkan lingkar pinggul dengan cut off 93,25 cm untuk prehipertensi diastolik. Sedangkan pada perempuan, IMT dengan cut off 23,08 cm merupakan ukuran alternatif terbaik untuk memprediksi prehipertensi sistolik, Sedangkan RLPT dengan cut off 0,44 untuk prehipertensi diastolik.

Routine blood pressure measurement are rarely performed in adolescent because of the limitations of the tools and skills to operate sphygmomanometer. Though hypertension in adolescents have an impact on the occurrence of hypertension in adulthood and the emergence of CVD at a relatively early age. So we need a replacement for measurement that accurate, simple and easy to perform as a replacement for blood pressure measurement using sphygmomanometer. This study aims to determine the validity of measurement that has an optimal validity in detecting cases of hypertension.
The study's design was cross-sectional with a total sampling on student class XI with 110 student samples consist of 56 boys and 54 girls was conducted in March 2014. Prevalence of hypertension in SMAK 2 Penabur Jakarta is 15% which 21.4% on the details of boys and 9.3% in girls.
This study concluded that in boys, a waist circumference which has cut off 72,82 cm is the best alternative measurement to predict systolic pre-hypertension, while hip circumference which has cut off 93,25 cm for diastolic pre-hypertension. Whereas in girls, BMI which has cut off 23,08 is the best alternative measurement to predict systolic pre-hypertension, while WHtR which has cut off 0,44 for diastolic pre-hypertension."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Mira Safitri
"ABSTRAK
Prehipertensi pada remaja berperan penting terhadap peningkatan risiko kejadian hipertensi pada masa dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan dominan terhadap prehipertensi pada remaja usia 14-17 tahun di SMA Al-Azhar 3 Jakarta berdasarkan jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, status gizi IMT/U , aktivitas fisik, asupan natrium, durasi tidur, dan kebiasaan merokok. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 142 responden kelas X dan XI. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner, sfigmomanometer merkuri dan stetoskop, timbangan digital, dan microtoice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi prehipertensi sebanyak 40,8 . Terdapat hubungan yang bermakna pada variabel jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, status gizi IMT/U , asupan natrium, dan durasi tidur. Status gizi IMT/U terutama status gizi gemuk merupakan faktor dominan kejadian prahipertensi dengan odds ratio sebesar 5,998. Dianjurkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan desain penelitian yang berbeda, sampel yang lebih banyak, dan variabel lainnya yang belum pernah diteliti pada penelitian yang serupa.

ABSTRAK
Prehypertension among adolescenses plays important role on raising the risk of hypertension among adults. The purpose of this study is to know the related and dominant factors of prehypertension among 14 17 years old adolescence in SMA Al Azhar 3 Jakarta based on sex, family history of hypertension, nutritional status BMI , physical activiy, sodium intake, and sleep duration, and smoking habit. This study used cross sectional design. Total of 142 respondents from grade X and XI were included in this study. Instruments used are questionnaires, mercury sfigmomanometer, stethoscope, digital scales, and microtoice The result of study shows that prehypertension prevalence is 40.8 . There is significant correlation in sex, family history of hypertension, nutritional status BMI , sodium intake, and sleep duration. Nutritional status BMI , especially overweight, is the dominant factor of prehypertension with odds rasio of 5.998. It is suggested to measure other variables that have not been measured in similiar research."
2017
S67067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyasuci
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki validitas optimum dan mudah diaplikasikan untuk mendeteksi prehipertensi pada siswa/i kelas 10 dan 11 SMA Insan Cendekia Madani Tahun 2017. Design penelitian adalah cross sectional dengan total sampling. Penelitian menyimpulkan bahwa pada laki-laki, RLPP cut off 0,88 (sensitivitas 66,7%, spesifisitas 66,3% ) baik sebagai ukuran pengganti mendeteksi resiko prehipertensi sistolik, persen lemak BIA cut off 21,9% (sensitivitas 64,3%, spesifisitas 60,8%) cukup baik untuk prehipertensi diastolik, dan BIA cut off 21,9% (sensitivitas 63,6%, spesifisitas 62,2%) cukup baik untuk prehipertensi. Pada perempuan, RLPTB cut off 0,46 (sensitivitas 64,3%, spesifisitas 53,2%) cukup baik untuk mendeteksi resiko prehipertensi diastolik dan prehipertensi.

This study aims to determine the validity of measurements that has optimum validity in detecting prehypertension. The study design was cross sectional with total sampling of 10th and 11th grade students SMA Insan Cendekia Madani Year 2017. This study concluded that in boys, waist to hip ratio (WHR) cut off 0.88 (sensitivity 66.7%, specificity 66.3%) is a good alternative measurement for detecting systolic prehypertension, while BIA fat percentage cut off 21.9% (sensitivity 64.3%, specificity 60.8%) is fair for diastolic prehypertension, BIA cut off 21.9% (sensitivity 63.6%, specificity 62.2%) is fair for prehypertension. In girls, waist to height ratio (WHtR) cut off 0.46 (64.3% sensitivity, specificity 53.2%) is fair for detecting diastolic prehypertension and prehypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Fajria
"Pengukuran tekanan darah menggunakan mercury sphygmomanometer memiliki keterbatasan antara lain hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih serta harga alat yang cenderung mahal sehingga dibutuhkan pengukuran alternatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas pengukuran antropometri berupa IMT, lingkar pinggang, dan RLPT terhadap tekanan darah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari hingga Juli 2017. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 89 laki-laki dan 77 perempuan yang diambil menggunakan teknik systematic random sampling pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Uji korelasi dan ROC dilakukan untuk mengetahui pengukuran terbaik sebagai alternatif pengukuran tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RLPT merupakan pengukuran dengan koefisien korelasi paling tinggi pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan. Pada laki-laki nilai koefisien korelasi RLPT terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.378 untuk tekanan sistolik dan r=0.452 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 0.57, sedangkan pada perempuan koefisien korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.467 untuk tekanan sistolik dan r=0.335 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 86.6 cm.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa RLPT pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan merupakan pengukuran alternatif terbaik untuk mendeteksi hipertensi pada dewasa. Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil validasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah dengan menggunakan ukuran antropometri lainnya, dan pada kategori usia yang berbeda.

Blood pressure measurements using mercury sphygmomanometer have some limitations, such as, can only be done by trained medical personnel and tend to be expensive, so the other alternative measurement are needed. This study aims to determine the validity of anthropometric measurements of BMI, waist circumference, and WHtR against blood pressure. This study was conducted between February July 2017. Design of this research is cross sectional with 89 men and 77 women samples taken using systematic random sampling technique on IPSK LIPI Jakarta employees. Correlation test and ROC curve analysis were performed the best measurement as an alternative blood pressure measurement.
The results show that WHtR is the highest action in men and waist circumference in women. The association of WHtR with blood pressure in man was r 0.378 for systolic and r 0.452 for diastolic pressure with cut off point 0.57, whereas in women association of waist circumference with blood pressure is r 0,467 for systolic pressure and r 0,335 for diastolic pressure with cut off point 86,6 cm.
Based on the results of this study, it was concluded that WHtR in men and waist circumference in women was the best alternative measure for detecting hypertension in adults. However, further research is needed to strengthen the anthropometric measurement validation results against blood pressure by using other anthropometric measures, and in different age categories.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa
"Salah satu penyebab tingginya tekanan darah pada anak-anak dan remaja adalah kegemukan dan obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi pada siswa di SMP Islam Al Azhar 2 Jakarta Selatan. Disain penelitian ini adalah Cross Secsional.
Dari hasil penelitian diketahui sebanyak 36,0 siswa mengalami tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi dan 40,7 siswa mempunyai status gizi gemuk dan obesitas IMT/ U > 1 SD. Hasil Uji Chi Square menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kegemukan dan obesitas p value = 0,000 , aktivitas fisik p value = 0,019 , durasi tidur p value = 0,031 dan asupan energi p value =0,003 dengan tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi.
Dari uji regresi logistik multivariabel diperoleh hasil bahwa kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi p value = 0,000, OR = 4,048 dan faktor konfoundingnya adalah durasi tidur dan asupan energi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yamg memiliki berat badan gemuk dan obesitas mempunyai risiko mengalami tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi 4,048 kali lebih besar dibandingkan dengan siswa yang memiliki berat badan normal dan kurus setelah dikontrol variabel durasi tidur dan asupan energi.

One of the causes of high blood pressure in children and adolescents is overweight and obesity. The purpose of this study is to determine whether overweight and obesity is a risk factor of blood pressure above normal prehypertension and hypertension among students in Al Azhar 2 Islamic Junior High School South Jakarta. The design of this study is Cross Secsional.
The result showed that 36.0 of students had blood pressure above normal prehypertension and hypertension and 40,7 had overweight and obesity IMT U 1 SD. Chi Square test showed that there were significant difference between overweight and obesity p value 0.000 , physical activity p value 0,019 , sleep duration p value 0,031 and energy intake p value 0,003 with blood pressure above normal prehypertension and hypertension.
Multivariable logistic regression test showed that overweight and obesity were risk factors of blood pressure above normal prehypertension and hypertension p value 0,000, OR 4,048 and confounding factors are sleep duration and energy intake
So it can be concluded that students who have overweight and obesity have a risk of blood pressure above normal prehypertension and hypertension 4.048 times greater than students who have normal weight and lean after controlled variable sleep duration and energy intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itsna Arifatuz Zulfiyah
"Hipertensi pada remaja didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik dan/atau diastolik lebih dari P95 sesuai jenis kelamin, umur, dan tinggi badan. Peningkatan prevalensi hipertensi pada remaja secara global diduga disebabkan karena peningkatan prevalensi obesitas pada remaja. Remaja dengan obesitas berisiko sepuluh kali lebih besar mengalami hipertensi dibandingkan remaja dengan berat badan normal. Penelitian ini bertujuan untuk menyelediki korelasi antara tekanan darah dengan obesitas, yang direpresentasikan oleh indeks massa tubuh, lingkar pinggang, dan massa lemak tubuh, pada remaja yang mengalami obesitas. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder yang didapat dari penelitian sebelumnya. Subjek penelitian terdiri dari 66 remaja berusia 14-17 tahun dengan indeks massa tubuh lebih dari P95 berdasarkan jenis kelamin dan usia. Tiga puluh dua (48,5%) dari 66 remaja obesitas pada penelitian ini mengalami hipertensi, dengan hipertensi sistolik sebanyak 25,8% dan hipertensi diastolik sebanyak 31,8%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik tidak berkorelasi dengan indeks massa tubuh, namun berkorelasi positif dengan lingkar pinggang (r = 0,218, p <0,05) dan berkorelasi negatif dengan massa lemak tubuh (r = -286, p <0,05). Tekanan darah diastolik tidak berkorelasi dengan lingkar pinggang dan massa lemak tubuh, namun berkorelasi positif dengan indeks massa tubuh (r = 0,223, p <0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa remaja obesitas di Jakarta memiliki prevalensi hipertensi yang tinggi dan tekanan darah sistolik berkorelasi dengan lingkar pinggang dan massa lemak tubuh, sementara tekanan darah diastolik berkorelasi dengan indeks massa tubuh.

Hypertension in adolescents is elevation of systolic and/or diastolic blood pressure in the P95 or greater based on gender, age, and stature. The increased global prevalence of hypertension among adolescents is thought to be the result of the increasing prevalence of childhood obesity. Obese adolescents have tendencies to have hypertension ten times greater that the normoweights. This research is conducted to determine the correlation between blood pressure and obesity, which is presented as body mass index, waist circumference, and body mass fat, in obese adolescents. Using cross-sectional study, from secondary data collection, we found 66 adolescents age 14-17 years old in which body mass index are in the P95 or greater based on gender and age. Thirty-two (48,5%) adolescents have hypertension, where 25,8% adolescents have systolic hypertension and 31,8% adolescents have diastolic hypertension. Bivariate analysis shows that systolic blood pressure does not correlate with body mass index but positively correlates with waist circumference (r = 0,233, p <0,05) and negatively correlates with body mass fat (r = -286, p ≤0,01). Diastolic blood pressure does not correlate with waist circumference and body mass fat but positively correlates with body mass index (r = 0,223, p <0,05). It can be concluded that the prevalence of hypertension in obese adolecsents in Jakarta is high and systolic blood pressure has a weak correlation with waist circumference and body mass fat while diastolic blood pressure has a weak correlation with body mass index."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rahmah Fadilah Shaumi
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari ukuran pengganti yang mudah diaplikasikan dan memiliki validitas optimum untuk mendeteksi prehipertensi pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan sampel siswa-siswi kelas 10 dan 11 SMA Sejahtera 1 Kota Depok yang kelasnya dipilih menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 145 orang. Berdasarkan nilai Area Under Curve (AUC), RLPTB dan IMT/U memiliki nilai prediksi paling tinggi terhadap tekanan darah siswa-siswi SMA Sejahtera 1 Kota Depok. RLPTB memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 78,1% dalam memprediksi peningkatan tekanan darah laki-laki serta memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 73,7% dalam memprediksi peningkatan tekanan darah perempuan. Selain itu, IMT/U juga dapat dijadikan ukuran pengganti untuk mendeteksi kenaikan tekanan darah siswa-siswi SMA Sejahtera 1 Kota Depok dengan nilai cut off 1,6 untuk memprediksi kenaikan tekanan darah laki-laki dan 1,1 untuk memprediksi kenaikan tekanan darah perempuan. IMT/U memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 76,6% dalam memprediksi peningkatan tekanan darah laki-laki serta memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 63,2% dalam memprediksi peningkatan tekanan darah perempuan. IMT/U merupakan ukuran yang sangat mudah diaplikasikan yaitu dengan mengukur tinggi badan dan berat badan.

The purpose of this study is to determine alternative measurement that easy to apply and has optimum validity to detect prehypertension in adolescents. The study design was cross sectional with 10th and 11th grade students Sejahtera 1 Senior High School of Depok as the sample which the classes were selected using simple random sampling. The study was conducted in March-May 2019 with a total sample of 145 people. This study concluded that waist to height ratio (WtHR) and body mass index (BMI) have the highest predictive value for student's blood pressure. WtHR cut off value was 0.5 to predict a rise in male and female blood pressure. WtHR has a sensitivity of 100% and a specificity of 78.1% in predicting an increase in male blood pressure and has a sensitivity of 100% and specificity of 73.7% in predicting an increase in female blood pressure. Furthermore, BMI cut off value was 1,6 to predict a rise in male blood pressure and 1,1 to predict a rise in female blood pressure. BMI has a sensitivity of 100% and a specificity of 76,6% in predicting an increase in male blood pressure and has a sensitivity of 100% and specificity of 63,2% in predicting an increase in female blood pressure. BMI is a measurement that easy to be applied by measuring body height and body weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>