Ditemukan 187587 dokumen yang sesuai dengan query
Khosirotul Fajri Hududurohim Al Khoir
"This paper aimed to describe and analyze current state of electronics industry in Indonesia and also makes a particular attempt to analyze the close links between economic and social upgrading within Global Value Chain GVC . Mostly past studies only focused on finding ways to improve the economy, while the social issues are not addressed. The economists have found that increase in FDI and export indicates industrial development as well as deeply integrated in global value chain, known as economic upgrading. Economic upgrading move along with social development. This paper applies a parsimonious measurement approach which refer to the economic and social index that consist of four dimension of growth, i.e. high road growth low road growth high road decline and low road decline to examine how the Indonesian electronics industry has performed during 2000 2014. This paper finds that the electronic industry experienced in economic and social downgrading or, in other words, suffered from low road decline dimension.
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis keadaan industri elektronika saat ini di Indonesia dan juga melakukan upaya tertentu untuk menganalisis hubungan erat antara economic upgrading dan sosial di dalam rantai nilai global. Dalam studi sebelumnya, para ekonom kebanyakan berfokus pada menemukan cara untuk memperbaiki ekonomi, sementara isu sosial yang terjadi di sektor industri tidak dibahas. Para ekonom berpendapat bahwa peningkatan FDI dan ekspor mengindikasikan perkembangan industri dan juga terintegrasi secara mendalam dalam rantai nilai global, yang dikenal sebagai economic upgrading. Economic upgrading sejalan dengan aspek sosial. Artikel ini menerapkan parsimonious measurement approach yang mengacu pada indeks ekonomi dan sosial yang terdiri dari empat dimensi pertumbuhan, yaitu high-road growth; low-road growth; high-road decline; dan low-road decline untuk menguji bagaimana kondisi industri elektronik Indonesia selama tahun 2000-2014. Artikel ini menemukan bahwa industri elektronik mengalami penurunan ekonomi dan sosial atau, dengan kata lain, berada dalam dimensi low-road decline."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67229
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nanetta Hardini
"Sebagai salah satu negara di ASEAN yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif, Indonesia berupaya untuk meningkatkan daya saing global. Partisipasi Indonesia dalam Jaringan Produksi Global telah memberi dampak positif terhadap industri-industri. Industri alas kaki, sebagai industri padat karya saat ini sedang berkembang dan diandalkan dalam menyerap tenaga kerja. Selain itu, tingginya permintaan domestik dan luar negeri terhadap alas kaki telah memberi perkembangan pesat bagi industri ini. Tulisan ini bertujuan untuk melihat implikasi dari Jaringan Produksi Global terhadap pembangunan industri dan kesejahteraan sosial dalam bentuk perbaikan ekonomi dan sosial, terutama industri alas kaki Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan parsimoni, dimana satu set indikator digunakan untuk mengukur kondisi ekonomi dan sosial atas industri ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sektor alas kaki Indonesia mengalami high-road growth, yang berarti industri ini mengalami peningkatan dalam kedua aspek, baik ekonomi maupun sosial.
As an ASEAN country exhibiting a trend in positive annual economic growth, Indonesia is attempting to improve its global competitiveness. Indonesia rsquo s participation in a global production network GPN has had a positive impact on its industries. The footwear industry, as a labor intensive industry, has undergone development and become a reliable employment generating sector. Moreover, high domestic and foreign demand for the industry rsquo s footwear has led to rapid development. This article attempts to clarify the implications of GPNs on industrial development and social well being in the form of economic and social development within the Indonesian footwear industry. This paper uses a parsimonious approach where a set of indicators are used to measure economic and social conditions in this industry. The result shows that the Indonesian footwear industry has experienced high road growth, meaning that this industry experienced upgrading of both economic and social aspects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50165
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sharmila Erizaputri
"Sebagai salah satu industri yang kokoh di Indonesia, sektor otomotif memiliki peranan yang penting di dalam industri manufaktur Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, ada peningkatan dalam penanaman modal asing PMA dan ekspor yang mengindikasikan bahwa industri otomotif terintegrasi dalam jaringan produksi global. Tulisan ini bertujuan untuk melihat implikasi dari jaringan produksi global ke perkembangan industri dan kesejahteraan sosial dalam bentuk perbaikan ekonomi dan sosial dalam industri otomotif Indonesia. Menggunakan pendekatan pengukuran parsimonious, set dari indikator digunakan untuk merepresentasikan bagaimanakah keadaan di dimensi ekonomi dan sosial dari industri otomotif Indonesia, dari tahun 2000 sampai tahun 2014. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa mengikuti pertumbuhan industri otomotif yang impresif, ternyata selama 14 tahun tersebut, sektor otomotif mengalami perbaikan di kedua dimensi, yatu ekonomi dan sosial.
One of the most robust industries in Indonesia, the automotive sector plays an important role in Indonesian manufacturing industry. Over the past years, there has been an increase in foreign direct investment FDI and export which indicate that automotive industry is well integrated in a global production network. This study attempts to clarify the implication of global production network GPN to industrial development and social well being in the form of economic and social upgrading within the Indonesia automotive industry. Using parsimonious measurement approach, set of indicators are created to represent to what extent is the condition of economic and social realms in Indonesian automotive industry during the year of 2000 until 2014. It found that follow up the impressive growth over the past years, the Indonesian automotive sector underwent both upgrading in economic and social realms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67288
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
David Sanotona Kusuma Aditya Putra
"Seiring dengan berkembangnya Global Value Chain (GVC), peranan input yang diimpor dari luar negeri (imported inputs) menjadi semakin penting dalam proses produksi. Penggunaan imported inputs untuk perusahaan dibatasi oleh kebijakan protektif di beberapa negara, termasuk Indonesia, melalui kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)/Local Content Requirement (LCR). Kebijakan TKDN di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1950 hingga saat ini ditargetkan oleh Pemerintah Indonesia untuk mencapai rata-rata 50% di berbagai sektor pada tahun 2024, sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan imported inputs terhadap performa perusahaan di industri manufaktur di Indonesia sehingga dapat diketahui apakah arah kebijakan TKDN yang terus diperketat merupakan kebijakan yang tepat. Penulis menggunakan regresi panel fixed effect untuk mengetahui pengaruh imported inputs terhadap performa perusahaan dengan menggunakan indikator produktivitas, output, value added, ekspor, upah pekerja produksi dan non-produksi, dan penyerapan tenaga kerja. Data yang digunakan adalah data mikro dari survei Industri Besar Sedang (IBS) Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS Indonesia) dari tahun 2008-2015. Hasil yang ditemukan adalah imported inputs berdampak positif terhadap performa perusahaan. Selain itu, penulis juga membedakan pengaruh penggunaan imported inputs terhadap performa perusahaan di subsektor yang memiliki potensi untuk dapat berpartisipasi di GVC (subsektor GVC) dan yang tidak (subsektor non-GVC). Hasil yang ditemukan adalah tidak ada perbedaan signifikan antara subsektor GVC dan non-GVC dalam hal pengaruh penggunaan imported inputs terhadap performa perusahaan dengan pengecualian terhadap produktivitas dan upah pekerja produksi. Penggunaan imported inputs di subsektor GVC memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap produktivitas, namun lebih kecil terhadap upah pekerja produksi dibanding subsektor non-GVC. Dengan demikian, kebijakan untuk membatasi penggunaan imported inputs seperti TKDN tidak meningkatkan performa perusahaan, studi ini merekomendasikan agar pemerintah melonggarkan kebijakan tersebut.
With growth of global value chain (GVC), use of imported inputs are becoming more prevalence in production process. Some countries, like Indonesia, restrict firm’s usage of imported input with Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)/ local content requirement (LCR). Indonesia has been using LCR from 1950 until in the present days Indonesian Government targeted LCR to be up to 50% on average on multiple sectors in 2024, as stated on Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024. Aim of this study is to explain impact of imported inputs to firm’s performances on manufacture industri in Indonesia, hence it can be evaluated whether more restrictive policy of LCR is a correct policy or not. Panel regression fixed effect method is used to explain impact of imported inputs to firm’s performances, in which the indicators used are productivity, output, value added, export, wage of production and non-production workers, and total labors. Data used in this study are obtained from survei Industri Besar Sedang (IBS) Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS Indonesia) from 2008-2015. The results of this study are imported inputs affect firm’s performances positively. For addition, this study also aims to see differences on impact of imported inputs usage to firm’s performances on subsectors that has potential to participate on GVC (GVC subsectors) and subsectors that does not have potential to participate on GVC (non-GVC subsectors). The result is there are no significant differences between GVC subsector and non-GVC sector except for productivity and wage of production workers. Use of share imported inputs in GVC subsectors affect productivity higher but wage of production workers lower compared to non-GVC subsectors. So, restrictive policy of LCR does not affect firm’s performances positively and it is better for Indonesian Government to relax LCR policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indra Degree Karimah
"This study aims to find empirical evidence whether local feeder ports as small-scale investments in public infrastructure affect economic activity at the sub-district level. The motivation for the study originated from the fact that the public invests heavily in small-scale projects when market failures occur. However, there is a lack of empirical studies on the impact of these investments because of constraints on data availability and their small marginal contribution at a more aggregated level. Using Difference-in-Differences that exploit staggered implementation of small-port operations, I find that the opening of small ports increased the night light intensity, a measure that captures local economic activity, by 1.8 per cent. Although the impact is relatively small and takes two years after the operation, the benefits reach beyond the sub-district where the port is situated and outweigh the costs.
Studi ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik terkait apakah pelabuhan pengumpan lokal sebagai investasi skala kecil infrastruktur publik berdampak pada aktivitas ekonomi di desa. Motivasi dari studi ini berasal dari fakta bahwa pemerintah telah berinvestasi cukup besar dalam proyek-proyek pembangunan skala kecil saat kegagalan pasar terjadi. Namun, studi empirik dalam membuktikan manfaat pelabuhan tersebut sangat terbatas. Hal tersebut terjadi kemungkinan akibat adanya keterbatasan data dan konstrubusi marjinal yang cukup rendah di tingkat aggregat yang tinggi. Menggunakan Difference-in-Differences yang mengukur implementasi operasional pelabuhan kecil secara berangsur-angsur, Saya menemukan bahwa dengan dibukannya pelabuhan kecil, menaikkan intensitas cahaya malam hari, pengukuran yang dapat menangkap aktivitas perekonomian lokal, sebesar 1.8 persen. Walaupun dampaknya relatif rendah dan membutuhkan dua tahun untuk terjadi, manfaat dari pelabuhan kecil juga terjadi di luar desa dimana pelabuhan tersebut dibangun dan investasinya hemat biaya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54758
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alfado Agustio
"Kejadian krisis ekonomi 2008 yang melanda negara-negara global termasuk Indonesia, mendorong Bank Indonesia dan pemerintah perlu mempersiapkan tindakan antisipatif dalam menjaga stabilitas pasar keuangan dan perekonomian. Atas dasar tersebut, penelitian ini berupaya mengukur respon instrumen di pasar keuangan dan perekonomian akibat gejolak ekonomi global.
Variabel nilai tukar rupiah dan indeks saham merupakan variabel yang mewakili pasar keuangan, sementara variabel indeks produksi mewakili perekonomian. Untuk variabel global, penulis memilih fed fund rate, volatility index dan harga minyak global. Penelitian ini menggunakan metode Vector Error Correction Model Exogenous Variable (VECM-X).
Semua variabel global diposisikan sebagai variabel eksogen, sementara nilai tukar rupiah, indeks saham dan indeks produksi merupakan variabel endogen. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, respon pasar keuangan dan perekonomian cukup tinggi akibat adanya gejolak dari ekonomi global. Ini menjadi landasan bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan guna menjaga stabilitas pasar keuangan dan perekonomian Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52083
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Anggada Putra Prabowo
"Global Value Chain, salah satu fenomena perdagangan internasional terbaru, sedang dialami oleh industri apparel Indonesia. Hal ini menimbulkan suatu pertanyaan apakah keterlibatan industri apparel Indonesia ke dalam global value chain akan mempengaruhi permintaan terhadap tenaga kerja terampil. Studi ini akan mencoba untuk meneliti dampak dari keterlibatan industri apparel Indonesia ke dalam global value chain, dengan menggunakan faktor yang berkaitan dengan perdagangan vertical specialization dan faktor yang tidak berkaitan dengan pedagangan kepemilikan asing sebagai proxy dari global value chain. Studi ini juga menggunakan jenis pekerjaan sebagai tolak ukur dari keterampilan/skill dari tenaga kerja. Hasil dari studi ini adalah keterlibatan industri ini ke dalam global value chain ternyata meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja terampil, namun hanya untuk faktor yang berkaitan dengan perdagangan, sedangkan faktor lainnya tidak berpengaruh.
Global value chain, one of the newest trade phenomenon, is being experienced in Indonesias apparel industry. This makes a remarkable question whether it would affect the demand for skilled labor in Indonesia. This study is going to examine the impact of an involvement of Indonesias apparel industry in global value chain using trading related factor vertical specialization and non trading related factor foreign ownership as a proxy of global value chain and using an occupational level to categorize skill of labor. By using a panel data regression, the result is an involvement of the industry in global value chain increases demand for high skilled labor yet it is only for trading related factor. Non trading related factor does not affect the demand for skilled labor in Indonesias apparel industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diamond, Jared
"Summary:
Diamond reveals how tribal societies offer an extraordinary window into how our ancestors lived for millions of years -- until virtually yesterday, in evolutionary terms -- and provide unique, often overlooked insights into human nature"
New York: Viking, 2012
305.89 DIA w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Doni Setiawan
"Batik tulis Girilayu merupakan kekayaan budaya di Desa Girilayu yang dikenal dengan kualitas tinggi. Namun, belum diupayakan maksimal sehingga kesejahteraan pelakunya masih rendah. Pemdes Girilayu menyikapinya dengan menyelenggarakan berbagai program untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah batik. Hal ini diidentifikasi melalui rantai nilai. Penelitian ini memodifikasi Model Rantai Nilai Porter menjadi aktivitas produksi dan distribusi. Tujuan penelitian ini yaitu menyintesis pola rantai nilai batik tulis Girilayu dari setiap karakteristik tempat serta keterlibatan pelakunya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data diolah dengan transkrip, penetapan tema, dan visualisasi data secara spasial dan aspasial. Selanjutnya, dilakukan analisis tema dan rantai nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatik, pengusaha, paguyuban, dan pedagang terlibat pada aktivitas distribusi. Sementara itu, hanya pembatik dan pengusaha yang terlibat pada aktivitas produksi. Karakteristik tempat seperti jarak pemasok, lingkungan fisik-sosial, pemanfaatan ruang, dan place utility mempengaruhi terbentuknya pola rantai nilai. Terdapat 3 pola yang terbentuk, yaitu pembatik-konsumen, pembatik-paguyuban-konsumen, dan pembatik-pedagang-konsumen. Setiap pola memiliki variasi nilai tambah, dengan nilai tambah tertinggi pada mata rantai produksi khususnya pelaku pembatik.
Batik tulis Girilayu is a cultural wealth in Girilayu village known for its high quality. However, it hasn’t been properly cultivated so the actor’s welfare still low. The government responded by organizing programs to improve batik’s competitiveness and added value. This is identified through the value chain. This research modifies Porter's value chain model into production and distribution activities. This research aims to synthesize the value chain pattern of batik tulis Girilayu from each place characteristic and actor’s involvement. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation. Data were processed by transcribing, determining themes, and visualizing spatially-aspatially. Then, theme and value chain analysis were used. The results showed that batik producers, entrepreneur, association, and traders are involved in distribution. Meanwhile, only batik producers and entrepreneur are involved in production. Place characteristics such as supplier distance, physical-social environment, space utilization, and place utility influence the value chain patterns. There are 3 patterns formed, namely batik producer-consumer, batik producer-association-consumer, and batik producer-trader-consumer. Each pattern has added value variation, with the highest located in production chain, especially the batik producers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diamond, Jared
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2015
305.89 DIA w
Buku Teks Universitas Indonesia Library