Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205411 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Permata Eleana
"ABSTRAK
Remaja merupakan kelompok usia yang cenderung melakukan perilaku berisiko. Hal tersebut dapat memengaruhi perkembangan dan pencapaian pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh dan tipe kepribadian dengan mekanisme koping remaja di SMK N 34 Jakarta. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Jumlah responden pada penelitian ini 89 yang diambil dari proportionate stratified. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara pola asuh dengan mekanisme koping p=0,008 . Namun, tidak ada hubungan antara tipe kepribadian dengan mekanisme koping p=0,845 . Penelitian ini merekomendasikan institusi sekolah dapat mengoptimalkan program pembinaan bagi para peserta didik, sehingga peserta didik dapat menggunakan koping yang konstruktif.

ABSTRAK
Development and outcomes on adolescent. This study is aimed to determine the correlation between parenting styles and personality types to the coping mechanism of adolescent in SMK N 34 Jakarta. Its design was cross sectional with 89 samples and selected through proportionate stratified sampling technique. The results showed there were a correlation between parenting styles and coping mechanism p 0.008 . However, there was no correlation between personality types and coping mechanism p 0.845 . This study recommends that institutions can optimize coaching programs for adolescent, so they can use constructive coping."
2017
S69655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Diah Lestari
"ABSTRAK
Pendahuluan: Remaja yang menjalani kehidupan di lembaga pembinaan akan mengalami banyak perubahan yang disebabkan oleh stressor sehingga menimbulkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stressor, persepsi pola asuh, dan strategi koping terhadap stres remaja di lembaga pembinaan khusus anak pria. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 64 remaja di lembaga pembinaan yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Hasil: Stressor aspek biologis ialah perubahan nafsu makan, penyakit menular di lembaga pembinaan, dan perubahan kesehatan fisik. Stressor aspek psikologis ialah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, perubahan motivasi, dan perubahan kemampuan belajar. Stressor aspek sosial ialah berpisah dari keluarga, suasana lingkungan lembaga pembinaan, kegiatan rutin di lembaga pembinaan, serta perilaku dan sikap teman di lembaga pembinaan. Remaja di lembaga pembinaan merasakan stres katagori moderate. Remaja di lembaga pembinaan menggunakan problem focused coping dan emotion focused coping. Remaja di lembaga pembinaan mendapatkan perlakuan dari orang tua dengan jenis pengasuhan neglectful/uninvolved. Stressor sosial, strategi koping problem focused coping, dan persepsi pola asuh neglectful/uninvolved memiliki hubungan yang bermakna dengan stres. Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi penelitian berikutnya berupa penelitian keperawatan intervensi berupa managemen stres pada remaja di lembaga pembinan. Bermanfaat bagi orang tua dalam meningkatkan serta memperbaiki pola pengasuhan kepada remaja.

ABSTRACT
Introduction Adolescents who live in prison will change many experiences caused by stressor that can cause stress. This study aims to determine the relationship between stressors, parenting style, and coping strategies toward stress adolescents inmates in prisons. Methods The design of this study was descriptive correlational with cross sectional approach. This study was involved 64 adolescents inmates selected by purposive sampling. Result Biological stressor are the spread of infectious diseases in the prison and changing in physical health. Psychological stressor are an unpleasant past experiences, changing in motivation, and learning ability. Social stressor are seperated from family, environment, routine activity, and behavior rsquo s friends inmates.. Adolescents inmates moderate stres. Coping strategies used by adolescents inmates is problem focused coping and emotion focused coping. Parenting style with neglectful uninvolved in adolescents inmates. Social stressor, coping strategies, and parenting style have a meaningful relationship with stress. Recommendation This research is expected to provide benefit for subsequent research of nursing intervention of stress management at adolescents inmates. This study to provide benefit for parents in improving parenting patterns. "
2017
S67695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi
"ABSTRAK
Pola asuh orang tua yang kurang baik dan penggunaan mekanisme koping yang salah dapat membuat mahasiswa tingkat akhir mengalami ansietas dalam proses pembuatan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan mekanisme koping dengan ansietas pada mahasiswa tingkat akhir dalam proses pembuatan skripsi di pendidikan sarjana. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional, melibatkan 68 mahasiswa tingkat akhir yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Mahasiswa skripsi sebagian besar memiliki orang tua dengan pola asuh authoritative. Mekanisme koping yang digunakan mahasiswa sebagian besar adalah problem focused coping. Mahasiswa skripsi sebagian besar mengalami ansietas ringan. Pola asuh orang tua dan problem focused coping memiliki hubungan yang bermakna dengan ansietas. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam meningkatkan konsultasi pendidikan bagi mahasiswa skripsi dan orang tua.

ABSTRACT
Inadequately parenting parent and the used of coping mechanism can make last year college student anxiety under the processing of research in undergraduate program. This study aimed to explore the relationship of coping mechanism with anxiety and perception of student toward parenting in last year college student under the processing of research in undergraduate program. Method design of this study used correlational descriptive with crossectional approach, which involved 68 last year students with proportional stratified random sampling. Majority students had parent with authoritative parenting parent. Majority coping mechanism which was used by student was problem focused coping. Majority student had mild anxiety. Parenting parent and problem focused coping had significant relationship with anxiety. This study may can be used as primary source to increase consultation of education for research student and parent"
2017
S70030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Abdullah
"Stres merupakan hal yang sering dijumpai oleh manusia dalam fase kehidupan. Setiap individu dapat mengalami stres, termasuk pada sopir angkot. Sopir angkot sering kali menghadapi situasi-situasi yang menyebabkan stres. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping pada sopir angkot. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total responden 237 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 54,9 sopir angkot memiliki tingkat stres yang rendah dan 45,1 lainnya memiliki tingkat stres yang tinggi. Selain itu, sebanyak 60,8 sopir angkot memiliki koping yang adaptif dan 39,2 lainnya memiliki koping yang maladaptif. Hasil analisa statistik menunjukan terdapat hubungan antara usia, status pernikahan, tekanan pekerjaan, dan tingkat stres dengan mekanisme koping sopir angkot p value < 0,05 . Peneliti merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk membuat sebuah program yang dapat meningkatkan kesehatan jiwa sopir angkot.

Stress is something that has seen frequently by human being in every phase of life. Every individual can experience stress, especially public transportation driver. Public transportation driver has faced frequently situations that can cause stress. The purpose in this research is to see the relation between stress level with coping mechanism upon public transportation driver. The research uses cross sectional design with respondent total is 237 respondents. Analysis used in this research is univariate and bivariate analysis.
From the result of the research it rsquo s got counted as 54,9 public transportation drivers have low stress level and 45,1 others have high stress level. Besides, counted as 60,8 public transportation drivers have adaptive coping and 39,2 others have mal adaptive coping. The result of statistic anylisis shows that there rsquo s relation between age, marriage status, job pressure, and stress level with coping mechanism of public transportation driver p value 0,05 . The research can be a reference for Government and Health Departement of Bogor City to make a program that can increase mental health of public transportation driver.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rachmawati
"Luka kanker merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker, tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan fisik, luka kanker juga menyebabkan ketidaknyamanan psikologis: stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidenfikasi hubungan stres dengan strategi koping pada pasien dengan luka kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 73 responden (pasien dengan luka kanker). Sebanyak 73 pasien kanker diwawancarai dengan menggunakan Questionnaire on Stress in Cancer Patient untuk mengukur stres dan Brief COPE untuk mengukur strategi koping, kemudian dianalisis dengan uji t-independen.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang menggunakan strategi emotion-focused coping memiliki rata-rata skor stres lebih tinggi dari pada responden yang menggunakan strategi problem-focused koping Ada perbedaan skor stres yang bermakna antara responden yang menggunakan strategi problem-focused coping dan responden yang menggunakan emotion-focused coping. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lanjutan tentang aspek psikologis pada pasien dengan luka kanker.

Malignant wound is one of the complications that often occur on cancer patients, not only cause physical discomfort, cancer wound also cause psychological discomfort: stress. This study aims to idenfying stress relation between coping strategies on patient with cancer wound in Hospital of Dharmais. This research was quantitative with cross-sectional design, sampling used purposive sampling with 73 respondents (patients with malignant wound). Total of 73 malignant cancer patients were interviewed using Questionnaire on Stress in Cancer Patient to measure stress and Brief COPE to measure coping strategies, then analyzed by independent t-test.
Results of this study found that respondents who used the strategy of emotion-focused coping had an higher average score of stress than respondents who used the strategy of problem-focused coping. There were significantly differences in stress score between respondents who used the strategy of problem-focused coping and respondents who use emotion-focused coping. The study recommends the need for further research on the psychological aspects in patients with malignant wound.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Fitriana Semudi
"Kasus DMT2 pada anak di dunia meningkat 132,6 ribu anak. Ada 1213 kasus DMT2 pada anak di Indonesia. Manajemen perawatan harian yang dilakukan oleh anak-anak dengan DMT2 membuat stres. Stres yang dialami dapat mengganggu pengendalian penyakit dan tingkat kualitas hidup anak dengan DMT2. Salah satu aspek yang dapat meningkatkan manajemen pengasuhan dan kualitas hidup anak dengan DMT2 adalah ketahanan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres, dukungan keluarga dan koping dengan resiliensi pada anak DMT1. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 36 balita di Jawa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres adalah Area Masalah dalam Diabetes (DIBAYAR), Skala Dukungan Keluarga Diabetes Hensarling (HDFSS), Coping with a Disease (CODI) dan Child & Youth Resilience Measure-Revised Person Most Knowledgeable (PMK-CYRM) untuk mengukur ketahanan. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan resiliensi pada anak DMT1 dengan p-value 0,021, OR 5,360 dan α 0,05. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan keperawatan psikologis pada anak DMT1.
T2DM cases in children in the world increased by 132.6 thousand children. There are 1213 cases of T2DM in children in Indonesia. The daily care management performed by children with T2DM is stressful. The stress experienced can interfere with disease control and the level of quality of life for children with T2DM. One aspect that can improve parenting management and quality of life for children with T2DM is psychological resilience. This study aims to see the relationship between stress levels, family support and coping with resilience in children with T2DM. This study used a cross sectional design with a sample of 36 toddlers in Java. The instruments used to measure stress levels are the Problem Area in Diabetes (PAID), the Diabetes Hensarling Family Support Scale (HDFSS), Coping with a Disease (CODI) and the Child & Youth Resilience Measure-Revised Person Most Knowledgeable (PMK-CYRM) to measure endurance. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between stress levels and resilience in DMT1 children with p-value 0.021, OR 5.360 and α 0.05. Researchers hope that this research can be developed to improve knowledge and psychological nursing services in children with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Clarissa
"Salah satu tekanan yang dirasakan oleh remaja adalah tekanan akademis. Dalam menghadapi masalah tersebut dibutuhkan coping yang baik oleh remaja. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa coping stress dengan jenis active dan internal coping memiliki hubungan dengan dukungan sosial yang didapatkan oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya terhadap gaya coping to school-related stress yang dilakukan oleh remaja khususnya siswa kelas 12 SMA. Penelitian dilakukan pada 452 remaja dengan rentang umur 16-19 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dukungan sosial yang dipersepsikan dari keluarga dan teman memiliki kontribusi terhadap gaya active coping. Dukungan sosial yang dipersepsikan dari keluarga dan teman disisi lain tidak memiliki kontribusi pada internal coping. Maka dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang dipersepsikan dari orang tua dan teman memiliki kontribusi pada active coping, sehingga dukungan sosial dari teman dan keluarga baik dilakukan untuk membantu remaja mengatasi tekanan mereka yang berhubungan dengan sekolah.

Studies shown adolescent experiences some stress, one of the stress is academic stress. To deal with the problem, they need an adaptive coping which described as active coping and internal coping. Studies shown that coping stress has a correlation with social support which adolescent get from family and peers. This study aims to find the contribution from social support to adolescent rsquo s coping style to school related stress on 12th grader students. This study was conducted on 452 students, from 16 19 years old.
From the data obtained, study found that perceived social support from family has a contribution to active coping, similarly perceived social support from friend has a contribution to active coping. Meanwhile on the other side, perceived social support from family and friend do not have a contribution to internal coping, and so perceived social support from friend. From the result, we can conclude that perceived social support from friend and family have contribution to active coping. So that it is better to provide a social support from family and friend to help adolescents cope with their school related stress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millati Atmami
"Karakteristik emosi anak berbeda di setiap posisinya dalam keluarga (sulung, tengah, bungsu, tunggal) yang juga dipengaruhi oleh pola asuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan posisi anak dalam keluarga dan pola asuh orang tua dengan status emosi anak. Desain penelitian ini adalah korelatif bivariat dengan pendekatan potong lintang terhadap 64 orang tua anak usia prasekolah di PAUD Kelurahan Karet, Jakarta Selatan, yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah CCNES untuk menggambarkan pola asuh orang tua dan modifikasi instrumen yang menggambarkan status emosi anak prasekolah. Penelitian ini menghasilkan tidak adanya hubungan posisi anak dalam keluarga (p = 0,921) dan pola asuh orang tua (p = 0,426) dengan status emosi anak. Pemberian edukasi oleh perawat anak, komunitas, ataupun keluarga sangat diharapkan untuk meningkatkan pemahaman orang tua terkait reaksi suportif terhadap emosi anak.

Child's emotions characteristics were different in each position in the family (oldest, middle, youngest, single) that also influenced by nurturing. This study aims to determine the relationship of the ordinal position within family and nurturing to child's emotional status. This study is bivariate correlation with cross sectional to 64 parents of preschoolers in early childhood schools, Kelurahan Karet, South Jakarta, selected by cluster sampling technique. The instruments used were CCNES to describe nurturing and modified instrument that describe the child‟s emotional status. This study result in that the relationship of birth order (p=0,921) and nurturing (p=0,421) with child's emotional status. Improve the delivery of education by pediatric, community, or family of nursing is expected to increase understanding of parents about supportive reaction to their children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Anastasya Riwu Prasetya
"Penelitian mengenai binge eating belum banyak dilakukan di Indonesia. Binge eating adalah perilaku makan berlebihan yang merupakan salah satu mental disorder utama pada remaja, khususnya pada remaja yang berusia 15—19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan strategi regulasi emosi dan pola asuh orang tua dengan perilaku binge eating pada remaja usia 15—19 tahun di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 388 remaja yang memenuhi kriteria inklusi dan didapatkan melalui teknik probability
sampling jenis cluster sampling. Sesuai dengan variabel-variabel yang ada, instrumen yang digunakan adalah kuesioner karakteristik responden, kuesioner Binge Eating Scale (BES), Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), dan Parental Authority Questionnaire (PAQ). Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji chisquare menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara strategi regulasi emosi dengan perilaku binge eating (p value=0,001; α=0,05) dan antara pola asuh orang tua dengan perilaku binge eating (p-value=0,000; α=0,05). Rekomendasi dari penelitian adalah disusun dan dilaksanakannya pgrogram untuk remaja terkait cara meregulasi emosi yang adaptif. Selain itu, bagi orang tua perlu diingatkan mengenai pola asuh yang sesuai dengan karakteristik remaja.

There has not been much research about binge eating in Indonesia. Binge eating is a behavior of overeating which is one of the main mental disorders in adolescents, especially in adolescents aged 15-19 years. This study aims to look at the relationship between emotion regulation strategies and parenting styles with binge eating behavior in adolescents aged 15-19 years in DKI Jakarta. This research is a quantitative observational analytic type study with a cross sectional research design. The sample in this study was 388 adolescents who met the inclusion criteria and were obtained through a probability sampling technique with cluster sampling. According to the existing variables, the instruments used were the respondent characteristics questionnaire, the Binge Eating Scale (BES) questionnaire, the Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), and the Parental Authority Questionnaire (PAQ). The results analyzed using the chi-square test showed that there was a significant relationship between emotion regulation strategies and binge eating behavior (p-value=0.001; α=0.05) and between parenting styles and binge eating behavior (p-value= 0.000; α=0.05). The recommendation from the research is to develop and implement programs for adolescents related to how to regulate emotions in an adaptive way. In addition, parents need to be reminded about parenting styles that are in accordance with the characteristics of adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Anastasya Riwu Prasetya
"Penelitian mengenai binge eating belum banyak dilakukan di Indonesia. Binge eating adalah perilaku makan berlebihan yang merupakan salah satu mental disorder utama pada remaja, khususnya pada remaja yang berusia 15—19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan strategi regulasi emosi dan pola asuh orang tua dengan perilaku binge eating pada remaja usia 15—19 tahun di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 388 remaja yang memenuhi kriteria inklusi dan didapatkan melalui teknik probability sampling jenis cluster sampling. Sesuai dengan variabel-variabel yang ada, instrumen yang digunakan adalah kuesioner karakteristik responden, kuesioner Binge Eating Scale (BES), Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), dan Parental Authority Questionnaire (PAQ). Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji chisquare menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara strategi regulasi emosi dengan perilaku binge eating (p-value=0,001; α=0,05) dan antara pola asuh orang tua dengan perilaku binge eating (p-value=0,000; α=0,05). Rekomendasi dari penelitian adalah disusun dan dilaksanakannya pgrogram untuk remaja terkait cara meregulasi emosi yang adaptif. Selain itu, bagi orang tua perlu diingatkan mengenai pola asuh yang sesuai dengan karakteristik remaja.

There has not been much research about binge eating in Indonesia. Binge eating is a behavior of overeating which is one of the main mental disorders in adolescents, especially in adolescents aged 15-19 years. This study aims to look at the relationship between emotion regulation strategies and parenting styles with binge eating behavior in adolescents aged 15-19 years in DKI Jakarta. This research is a quantitative observational analytic type study with a cross sectional research design. The sample in this study was 388 adolescents who met the inclusion criteria and were obtained through a probability sampling technique with cluster sampling. According to the existing variables, the instruments used were the respondent characteristics questionnaire, the Binge Eating Scale (BES) questionnaire, the Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), and the Parental Authority Questionnaire (PAQ). The results analyzed using the chi-square test showed that there was a significant relationship between emotion regulation strategies and binge eating behavior (p-value=0.001; α=0.05) and between parenting styles and binge eating behavior (p-value= 0.000; α=0.05). The recommendation from the research is to develop and implement programs for adolescents related to how to regulate emotions in an adaptive way. In addition, parents need to be reminded about parenting styles that are in accordance with the characteristics of adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>