Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209824 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peni Yonarida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ujaran kebencian dalam pernyataan-pernyataan pejabat negara yang dikutip dalam pemberitaan media daring Kompas selama tahun 2016. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Queering Criminology. Dalam kaitannya dengan hubungan LGBT dengan negara, seringkali timbul pertanyaan mengenai siapa yang memiliki kekuasaan dan bagaimana orang-orang kuat yang paling politis berpengaruh.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis.
Temuan data dalam penelitian ini berupa 20 berita dengan kutipan pernyataan pejabat negara terkait LGBT. Temuan data menunjukkan adanya 18 berita yang merupakan ujaran kebencian karena mengandung pernyataan diskriminatif, mengandung stereotipe, antagonis, dan merendahkan martabat, sementara 2 lainnya tidak mengandung ujaran kebencian. Pejabat negara dan media telah sama-sama menjadi agen pembentuk wacana kebencian. Hal tersebut berdasarkan pandangan kritis dapat disebut sebagai kejahatan.

Title Hate Speech by the Ruler against Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender in Media as Crime An Analysis of State Official 39 s Statement in Kompas Media Online News 2016 This study aims to examine hate speech in the statements of officials who are in the media coverage online Kompas during 2016. The theory used in this study is Queering Criminology. In his relationship between LGBT with the state, appear the question about who has power and a very moderate political person. The method used in this research is critical discourse analysis.
The data finding in this research is 20 news with quotation of opinion of LGBT related official. The findings of the data indicate 18 news which are hate speech because they contain discriminatory assumptions, containing stereotypes, antagonists, and degrading, while the other two are not contained by hate speech. State officials and the media have become equally hate shaping agents. Based on critical perspective, it can be called a crime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Eko Wahyu Setiawan
"Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan mengenai konstruksi pemberitaan kejahatan narkotika di Indonesia oleh media cetak KOMPAS selama Oktober 2009 hingga Juni 2010. Penelitian ini mengungkapkan bahwa media construction of crime yang dibangun cenderung mendukung upaya penanggulangan dan pemberantasan kejahatan narkotika yang dilakukan oleh Negara. Negara melalui pihak berwenang (BNN, POLRI, Bea dan Cukai) dikonstruksikan amat serius terkait upaya penanggulangan dan pemberantasan narkotika. Adapun moral panic turut digunakan dalam mengkonstruksikan bahwa kejahatan narkotika pada kondisi mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi masyarakat berdasarkan pandangan pihak berwenang. Oleh sebab itu, konstruksi yang dibangun dominan berdasarkan nilai berita kejahatan threshold, simplification, predictability dan risk.

This qualitative studies describing about media construction of narcotic crime news in Indonesia by KOMPAS newspaper during Oktober 2009 till June 2010. This studies shown that developing of media construction of crime tend to support the government program and policies against narcotic crime. The government as an authority institution (BNN, POLRI, Bea dan Cukai), has constructed to be very serious against narcotic crime. In this studies, the news report also use moral panic to construct that narcotic crime had been very serious threat for public and dangerous situation based on the authority perception. Because of that, the construction has been developt based on dominant crime news values, such as threshold, simpilification, predictability, and risk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiharyani
"Penyebaran konten ujaran kebencian berpotensi memunculkan kekerasan fisik dan konflik sosial. Terlepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap dampak yang merugikan akibat ujaran kebencian di media sosial, hanya sedikit konsensus yang memusatkan perhatian pada pendekatan untuk menguranginya. Disertasi ini bertujuan merumuskan model pengendalian sosial melalui analisis pola dan efektivitas penanganan ujaran kebencian secara daring di media sosial dengan menggunakan parameter efektivitas regulasi dari Evan (1990). Berbeda dengan beberapa penelitian terdahulu, terutama di negara Barat yang fokus pada hak kebebasan berpendapat, penelitian ini mengedepankan pendekatan toleransi dalam menganalisis pengendalian terhadap ujaran kebencian secara daring di Indonesia. Melalui pendekatan kualitatif, pertanyaan penelitian dijawab dengan beberapa teknik analisis, termasuk teknik Delphi yang merumuskan konsensus dari para ahli untuk model pengendalian sosial yang efektif. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini, antara lain; terdapat pola berbeda dalam tindakan ujaran kebencian secara daring yang dilakukan oleh individu dengan kelompok, regulasi dan penanganan kasus penyebaran ujaran kebencian secara daring selama ini tidak efektif, tidak adanya kolaborasi institusi formal dan informal dalam pengendalian ujaran kebencian, dan fokus program belum menyentuh akar masalah munculnya ujaran kebencian. Akhirnya, penelitian ini berkontribusi memberikan kebaruan terhadap model efektif dalam pengendalian sosial terhadap ujaran kebencian secara daring yang fokus pada peningkatan sosialisasi, edukasi, dan fasilitasi.

Hate speech content dissemination can lead to physical violence and social conflict. Despite heightened awareness of the deleterious impact of online hate speech, particularly on social media platforms, there is little consensus on an approach to control it. This dissertation aims to construct a model of social control through online hate speech patterns and regulation evaluation using regulatory effectiveness parameters from Evan (1990). Unlike previous studies, especially research about online hate speech in western countries that focus on the right to freedom of speech, this research promotes a tolerance-based approach in analyzing social control against online hate speech in Indonesia. Through a qualitative approach, research questions were answered by several techniques, including the Delphi method outlining the consensus from experts for an effective model of social control against online hate speech. The findings of this study are: there are differences in patterns in online hate speech carried out by individuals and groups, existing regulation and the handling of online hate speech cases has been ineffective, there is no collaboration between formal or informal institutions in controlling hate speech, and yet the focus of program has not touched the root of hate speech. Finally, this research contributes to the novelty of an effective model of social control against online hate speech, which focuses on socialization, education, and facilitation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febianca Putri
"Saat ini, internet dan telepon seluler telah menjadi tantangan baru bagi industri cetak, dan fenomena ini masih akan terus berlanjut. Digitalisasi sebagai hasil dari fenomena telah menantang perusahaan media cetak. Penelitian menganalisis manajemen media pengelolaan media digital yang diterapkan oleh Femina Group melalui konsep dynamic capabilities dan logika pengambilan keputusan (Johansson, 2015). Konsep dynamic capabilities diambil sebagai strategi utama untuk menganalisis bagaimana manajemen media cetak bertahan di era digital. Kemampuan dinamis ini dibagi menjadi tiga bagian: kemampuan sensing, seizing, dan reconfiguring. Penelitian menjelaskan bahwa Femina Group memiliki kemampuan dinamis yang kuat dalam proses sensing dan seizing, sedangkan proses reconfiguring perushaan mengalami penurunan kualitas aset melindungi aset. Dalam pengambilan keputusan logika, terlihat perusahaan menggunakan keputusan logika efektif dalam menentukan keputusan antara lain terkait konten, marketing, dan inovasi.

Nowadays, the internet and mobile phones have become a new challenge for the print industry, and this phenomenon will still continue. Digitalization as a result of phenomena has challenged print media companies. The study analyzed media management of digital media management applied by Femina Group through the concept of dynamic capabilities and decision-making logic (Johansson, 2015). The concept of dynamic capabilities is taken as a key strategy for analyzing how print media management survives in the digital age. This dynamic capability is divided into three parts: the ability of sensing, seizing, and reconfiguring. The research explains that Femina Group has strong dynamic capability in sensing and seizing process, while reconfiguring process of company decreasing asset quality protecting assets. In making logic decisions, it appears that companies use effective logic decisions in determining decisions such as content, marketing, and innovation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Nabella Husaini Agustina
"Studi pustaka yang telah lalu menunjukkan bahwa media menampilkan gaydalam stereotip dan stigma yang buruk. Pada awal Januari 2020, muncul kasus yang ramai diberitakan dalam media, yaitu mengenai Reynhard Sinaga, seorang gay yang melakukan tindakan kriminal di Inggris. Setelah diamati, ditemukan perbedaan pemberitaan yang dilakukan pada media di Inggris dengan media di Indonesia. Media di Inggris hanya menekankan pemberitaan pada tindak kriminal yang dilakukan Reynhard, sementara media di Indonesia justru malah fokus membahas orientasi seksual, keluarga, lingkungan, hingga tempat tinggalnya. Kasus Reynhard pun akhirnya menarik perhatian Kota Depok sebagai dasar untuk mengeluarkan kebijakan pencegahan LGBT.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis framing terhadap artikel berita di media daring, yaitu Tempo.co. Setelah dilakukan penelitian, hasil menunjukkan bahwa terdapat pro dan kontra terhadap gayyang ditampilkan media. Kelompok pro, yaitu dari Komnas HAM. Sementara kelompok kontra, yaitu Pemerintah Kota Depok, menolak gay berdasarkan nilai agama. Tampaknya, tempo tak hanya membingkai pro dan kontra, tetapi juga membingkai rencana kebijakan dan pencegahan LGBT dari pemerintah Kota Depok sebagai penyebab diskriminasi pada kelompok gay.

Past literature studies have shown that the media potrays gays in bad stereotypes and stigma. In early January 2020, there was a case which was widely reported in the media, about Reynhard Sinaga, a gay man who committed criminal acts in the UK. After making observations, it was found that there was a difference in the news coverage between the the UK media and Indonesian media. The media in the UK only emphasizes reporting on criminal acts committed by Reynhard, while the media in Indonesia, instead, focuses on another issues such as sex orientation, family, the environment, to where he lives.
This research was conducted using the method of framing analysis of news articles in online media, Tempo.co. After conducting research, the results of the study prove that there were pros and cons of gays in the media. Pro groupsisfrom Komnas HAM. While the cons groups, which is from Depok Government, are against gays with religious values. It seems that the tempo not only frames the pros and cons, but also frames the LGBT governments policy and prevention plans as a cause of discrimination against gay groups.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Taher
"Jurnalisme sains memiliki peranan yang sangat penting sebagai pemandu khalayak umum terhadap ilmu sains. Akan tetapi, peran ini kerap gagal dilakukan sehingga melahirkan Empat Model Jurnalisme Sains sebagai standar penulisan jurnalisme sains yang baik. Di tengah saluran informasi ilmiah di Indonesia, jurnalisme sains didominasi oleh dua media yang mengambil lisensi jenama dari mancanegara, yakni National Geographic Indonesia dan The Conversation Indonesia. Dengan menggunakan metode studi literatur, ditemukan bahwa metode penyajian berita dari kedua media ini merefleksikan salah satu atau dua model dari teori Empat Model Jurnalisme Sains. Dapat disimpulkan bahwa kedua media sains di Indonesia sebagai penjaga gerbang terdepan telah melaksanakan tugasnya dengan baik dalam membuat standar jurnalisme sains yang dapat menjadi pemandu bagi para media arus utama hingga media komunitas kecil.

Science journalism has a very important role as a guide for the public towards science. However, this role often fails to be carried out, resulting in the birth of a theory of the Four Models of Science Journalism as a standard for science journalism writing. In the midst of many channels of scientific information in Indonesia, science journalism is dominated by two media that take brand licenses from abroad, namely National Geographic Indonesia and The Conversation Indonesia. By using the literature study method, it was found that the methods of presenting news from these two media reflects one or two models of the theory of the Four Models of Science Journalism. It can be concluded that the science media in Indonesia as the front gatekeepers have carried out their duties well in setting science journalism standards that can be a guide for any other Indonesian media, from big mainstream media to small community ones, who wants to write proper science news."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Hana Alhaddad
"ABSTRAK
Media jurnalis telah mengalami perubahan yang drastis akan perkembangan teknologi yang pesat. Informasi berita tidak lagi hanya disebarkan melewati media korporasi yang besar, adapun media alternatif yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang luas. Pada jaman ini, konsumen berita bisa menjadi produsen, dengan kredibilitas yang dipercaya oleh publik. Dalam lingkungan media ini, adapun kesulitan untuk membedakan kedua sumber berita yang lebih berfungsi untuk digunakan konsumen. Karya ilmiah ini bermaksud untuk menjabarkan unsur-unsur yang telah membuat jurnalis independen sebagai sumber yang populer dibanding dengan media-media berita yang sudah ternama.

ABSTRACT
The nature of Journalism has dramatically changed following the growth of technological advances. Information is spread through sources that are not necessarily originated in the mainstream sphere of journalism. News consumers are now producers, with potential credibility that to some extent has been a primary consumption of news resource for the public. A blur has thus been created to distinguish between these two main resources. This paper indicates the factors that has made independent journalists a popular source as an alternative to mainstream media. "
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1993
302.23 GET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ashadi
Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995
070.992 ASH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Rifai
"Kejahatan merupakan masalah yang selalu ada dan melekat pada setiap bentuk masyarakat. Kejahatan pembunuhan misalnya, telah ada dan dimulai sejak anak-anak Nabi Adam. Demikian pula bentuk-bentuk kejahatan lainnya seperti penganiayaan, pemerkosaan, perampokan, dan sebagainya merupakan masalah setiap masyarakat, baik masyarakat yang menganut sistem liberalis maupun sosialis, yang dilakukan oleh penjahat-penjahat perorangan atau terorganisasi dengan motifnya masing-masing.
Penanggulangan kejahatan dengan menggunakan (hukum) pidana, juga merupakan cara yang paling tua, serta peradaban manusia itu sendiri. Gene Kesebaum menyebutnya sebagai ?order philosophy of crime control? dan sanksi pidana yang diterapkan berupa pembalasan, dikatakan H.L, Packer merupakan "peninggalan dari kebiadaban kita masa lalu"a vastige of our savagee past), serta Smith dan Hogan menyebutnya "a relic of barbarism?.
Timbulnya kritik-kritik seperti itu karena hukum pidana dalam kenyataannya tidak dapat menanggulangi kejahatan, tidak dapat menjadi "senjata pamungkas" yang ampuh dan terakhir ( ultimum remedium) dalam memberantas kejahatan, sehingga kejahatan dalam kenyataannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan itu tidak hanya dari segi kuantitasnya, tetapi juga pada kualitasnya, seperti penggunaan teknologi canggih, perusakan pola modus operandi yang melahirkan kejahatan ?White collar", misalnya kejahatan korporasi, kejahatan komputer, pemalsuan pajak, pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, penipuan konsumen dan sebagainya, dengan korban yang tidak berorientasi kepada individu, tetapi masyarakat luas dan bahkan negara.
Melihat sangat besarnya kerugian yang ditimbulkan akibat adanya kejahatan dan terdapatnya masalah dalam penanggulangan kejahatan melalui penegakkan hukum pidana, maka munculah kampanye anti pidana dengan slogannya yang terkenal "the struggle against punishment" atau "abolition of punishment". Bahkan F. Gramatica, seorang tokoh ekstrim dari kelompok anti pidana menyatakan "hukum perlindungan sosial harus menggantikan hukum pidana yang ada sekarang." "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>