Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aga Ridhova
"Nanopartikel TiO2 anatase telah berhasil disintesis menggunakan prekursor titanium tetraisopropoxide dan katalis tetramethylammonium hydroxide dengan metode sol-gel yang kemudian dilanjutkan dengan proses hidrotermal dan kalsinasi. Perlakuan hidrotermal dilakukan dengan variasi temperatur 100, 125, dan 150oC, yang secara khusus ditujukan untuk menginvestigasi pengaruh temperatur proses hidrotermal terhadap peningkatan kristalinitas dan ukuran kristalit. Hasil yang didapatkan kemudian diaplikasikan untuk fabrikasi sel surya tersensitasi zat pewarna dye-sensitized solar cell, DSSC dengan melihat performa efisiensi konversi - dari DSSC yang di fabrikasi dengan menggunakan zat pensensitasi hasil ekstraksi anthocyanin dari pewarna alam buah senduduk Melastoma malabathricum L..
Metode karakterisasi material yang digunakan adalah X-ray Diffraction XRD, Scanning Electron Microscope SEM , Fourier transform infrared FTIR, ultraviolet-visible Spectroscopy UV-Vis, dan differential scanning calorimetry DSC, sementara pengujian performa untuk mengetahui efisiensi - dilakukan menggunakan Semiconductor Parameter Analyzer dengan menganalisis karakteristik kurva arus dan tegangan J-V.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatnya temperatur proses hidrotermal, terdapat peningkatan kristalinitas dan ukuran kristalit yang cukup signifikan serta berbanding lurus. Semakin tinggi kristalinitas, ukuran kristalit juga mengalami peningkatan. Efisiensi DSSC yang didapatkan cukup menjanjikan dengan hasil perhitungan maksimal 5,69 untuk temperatur proses hidrotermal 150oC dan menggunakan zat pensensitasi dari anthocyanin yang diekstrak menggunakan etanol dan 20 wt. air suling. Hasil ekstraksi anthocyanin dari pewarna alam buah senduduk dalam penelitian ini memiliki potensi untuk digunakan sebagai zat pensensitasi pada DSSC.

Anatase TiO2 nanoparticles have been successfully synthesized using Titanium Tetraisopropoxide as precursor and Tetramethylammonium hydroxide as catalyst through a sol gel method followed by hydrothermal treatment and calcination. Hydrothermal treatment was carried out at temperature variations of 100, 125, and 150oC, which is specifically aimed at investigating the effect of hydrothermal temperature on the crystallinity enhancement and crystallite size of the anatase TiO2 nanoparticles. The as synthesized TiO2 nanoparticles have been applied for dye sensitized solar cell DSSC, focused on the performance conversion efficiency of DSSC fabricated using sensitizer extracted from natural dye of Melastoma malabathricum L.
Characterization of the as synthesized materials was performed using X ray Diffraction XRD, Scanning Electron Microscope SEM , Fourier transform infrared FTIR, ultraviolet visible Spectroscopy UV Vis, and differential scanning calorimetry DSC, while the performance conversion efficiency was carried out using Semiconductor Parameter Analyzer through the characteristics of current versus voltage J V curve.
This results shows that increasing temperature of hydrothermal treatment results in significant crystallinity enhancement and an increase in crystallite size. The efficiency obtained is quite promising with maximum calculation of 5.69 for hydrothermal treatment temperature of 150oC sensitized using natural dye extracted with ethanol containing 20 wt. distilled water. This natural dye extracted from M. malabathricum L. has the potential to be used as sensitizer in DSSC device.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan
"Indonesia sangat bergantung pada sumber daya energi tidak terbarukan dimana 35% pembangkit listrik di indonesia berasal dari batubara dan sebanyak 19% berasal dari gas bumi dimana emisi karbon yang dihasilkan menyebabkan terjadinya efek gas rumah kaca. Pada Perjanjian Paris, indonesia telah menyampaikan untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sebesar 29% pada tahun 2030 yang tentunya menjadi dorongan bagi bangsa indonesia untuk mengembangkan energi terbarukan salah sastunya adalah sel surya. Penelitian ini menawarkan pembuatan sel surya generasi ketiga yaitu sel surya tersensitisasi pewarna (DSSC) dari ekstrak buah kesumba (Bixa orellana. L) dan menggunakan semikonduktor TiO2 yang disintesis dengan metode sintesis hijau (green synthesis). Capping agent yang digunakan berasal dari ekstak bunga melati dengan pelarut etil asetat dan air. Variabel yang digunakan adalah Eth0 (100% air suling), Eth30 (etil asetat 30%), dan Eth50 (etil asetat 50%). Proses sintesis dilakukan dengan reaksi yang diberikan antara hasil ekstrak bunga melati dengan perkursor TiO2 yaitu TTIP serta dilanjutkan pada proses pengeringan pada suhu 100 oC dan kalsinasi pada suhu 500 oC. Karakterisasi partikel nano TiO2 dilakukan menggunakan XRD, SEM dan UV-DRS serta karakterisasi ekstrak bunga melati menggunakan FTIR dan ekstrak buah kesumba menggunakan FTIR dan UV-Vis. Pengujian efisiensi perangkat sel surya dilakukan dengan alat Keithley source meter yang dihubungkan dengan Sunlite® Solar Simulator. Hasil yang didapatkan ekstrak bunga melati menghasilkan fasa anatase 100% dan semakin tinggi konsentrasi etil asetat yang digunakan akan menurunkan ukuran partikel dimana ukuran partikel terkecil terdapat pada kondisi pengasaman 50% dengan ukuran rata-rata 131 nm. TiO2 yang disintesis dengan kondisi pengasaman 50% memiliki ukuran partikel dan kristalit terkecil dibandingkan yang lain yaitu sebesar 131 nm dan 10,91 nm pada bidang (101). Nilai band gap yang didapatkan pada TiO2 kondisi asam 30% sebesar 3,01 eV. Efisiensi terbesar didapatkan pada divais dengan kondisi pengasaman 30% yaitu sebesar 0,745%. 

Indonesia has high dependent on non-renewable energy in which 35% of power plant come from coal and 19% come from natural gases. These dependencies result in carbon emissions and greenhouse effect. In the Paris Agreement, Indonesia has stated that it will reduce its carbon emissions by 29% in 2030, which is certainly an encouragement for the development of renewable energy, one of which is solar cells. This work manufactured third generation of solar cells, i.e., dye-sensitized solar cells (DSSC) from titanium dioxide (TiO2) synthesized using environmentally friendly method (green synthesis) and sensitized using kesumba fruit extract (Bixa orellana. L). The green synthesis used capping agent from jasmine flowers extract under various acid condition 0%, 30%, and 50%. The synthesis process was carried out using precursor of titanium tetra isopropoxide (TTIP) followed by drying process at 100 oC and calcination at 500 oC. Characterization of TiO2 nanoparticles was carried out using X-ray diffraction (XRD) fo the crystal structure, scanning electron microscope (SEM) for surface topography, and ultraviolet spectroscopy (UV-DRS) for absorbance. Functional groups of the jasmine flower and kesumba fruit extracts were by using infrared (FTIR). Device performance and solar cell efficiency were carried out using Keithley source meter interfaced with Sunlite® solar simulator. The synthesis of TiO2 using jasmine flower extract produced 100% of anatase phase, and the higher the acid concentration, the lower the particle size. TiO2 synthesized using 50% acid concentration has the smallest particles and crystallites size compared to the others, namely 131 nm and 10.91 nm in the plane (101). The highest band gap energy of 3.1 eV was obtained from 30% acid condition. The highest efficiency of 0.745% was obtained from TiO2 synthesized under 30% acid condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus Rufus Bowie R.
"Penelitian ini melakukan pembuatan sel surya generasi ketiga atau sel surya tersensitasi pewarna (DSSC) dari pewarna alami buah gendola dan TiO2 yang disintesis menggunakan metode ramah lingkungan (green synthesis). Dalam melakukan sintesis ramah lingkungan digunakan media ekstrak (capping agent) kulit buah manggis yang berada pada variasi kondisi asam yaitu 0%, 10%, 40%, dan 60%. Green synthesis dilakukan dengan mereaksikan ekstrak kulit manggis yang ditambahkan pengaruh asam dengan prekursor titanium tetra isopropoxide (TTIP) yang kemudian dilakukan proses filtrasi, pengeringan pada suhu 100o C dan kalsinasi pada suhu 450o C. Ekstrak kulit manggis yang ditambahkan pengaruh asam dilakukan karakterisasi dengan difraksi sinar-X (XRD) untuk struktur kristal, mikroskop elektron (SEM) untuk topografi permukaan, dan ultraviolet visible (UV-DRS) untuk serapan. Ekstrak buah gendola dikarakterisasi menggunakan infra merah (FTIR) untuk gugus fungsi aktif dan UV-VIS untuk serapannya. Sampel prekursor TiO2 yang bervariasi dan dye difabrikasi dan diuji efisiensinya dengan sebuah source meter yang dilengkapi solar simulator. Hasil yang didapatkan menunjukkan efisiensi sel surya tersensitasi tertinggi 0.95% dari TiO2 dengan ekstrak kulit manggis pada kondisi keasaman 40%. Pada kondisi ini, TiO2 yang didapat mengandung fasa 68% anatase dan 36% rutile.

This research aims to manufacture third-generation solar cells or dye-sensitized solar cells (DSSC) from TiO2 synthesized via environmentally friendly methods (green synthesis) and sensitized using natural dyes extracted from gendola (Basella Rubra Linn) fruit. The green synthesis used mangosteen (Garciana Managostana) peel extract as a capping agent under acid condition, namely 0%, 10%, 40%, and 60% with precursor of titanium tetra isopropoxide (TTIP) followed by filtration, drying at 100o C and calcination at 450o C. The TiO2 products were characterized using scanning electron microscope (SEM) for surface topography, X-ray diffraction (XRD) for crystal structure, and ultraviolet spectroscopy (UV-DRS) for absorbance. For the gendola fruit extract, functional groups were characterized using infrared (FTIR) and UV-VIS for absorbance. Dye sensitized solar cells were fabricated and tested for its efficiency using Keithley 2450 source meter interfaced with Sunlite Solar Simulator. The results showed that the highest efficiency of 0.95% was obtained from TiO2 synthesized under acidic condition of 40%. At this condition, the obtained TiO2 contained a phase composition of 68% anatase and 36% rutile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Dawamuz Zikri
"Dye Sensitized Solar Cell DSSC adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan TiO2-NT yang disensitasi dengan antosianin dari ekstrak kulit manggis Garcinia mangostana L sebagai elektroda kerja dan kaca FTO-Pt sebagai elektroda counter. TiO2-NT ditumbuhkan pada plat titanium dengan metode two step anodization dengan potensial 30V pada tahap pertama dan 15V pada tahap kedua menggunakan elektrolit yang mengandung etilen glikol, NH4F dan H2O, kemudian dikalsinasi pada suhu 500oC selama 2 jam untuk mendapatkan TiO2-NT dengan fasa anatase. FTO dipreparasi dengan metode spray pyrolysis kemudian Pt dari H2PtCl6 dideposisikan pada permukaan FTO. Dilakukan kopigmentasi terhadap antosianin hasil ekstraksi dengan penambahan asam benzoat untuk meningkatkan serapan sinar tampak dan meningkatkan stabilitas antosianin. Karakterisasi yang digunakan adalah SEM untuk mengetahui morfologi permukaan, XRD untuk mengetahui fasa kristal yang terbentuk, FTIR untuk mengetahui vibrasi ikatan dari molekul, UV-Vis DRS untuk mengetahui energi celah TiO2. Uji photocurrent menggunakan teknik LSV dan MPA, menunjukkan bahwa TiO2-NT aktif pada daerah UV dan setelah disensitasi dengan antosianin, TiO2-NT menjadi aktif pada daerah sinar tampak. Karakterisasi antosianin yang diekstrak dari kulit manggis menggunakan UV-Vis menunjukkan terdapat serapan pada daerah visible pada daerah panjang gelombang 400-600nm dan setelah antosianin dikopigmentasi dengan asam benzoat, terjadi peningkatan absorbansi. Efisiensi sel surya yang dihasilkan menggunakan sensitizer antosianin adalah sebesar 0.2273 , dan menggunakan antosianin yang dikopigmentasi dengan asam benzoat adalah sebesar 0.2297 1:0,5 , 0.2884 1:0,8 , and 0.3709 1:1 .Dari hasil yang didapatkan, dapat diketahui bahwa penggunaan antosianin yang dikopigmentasi dengan asam benzoat sebagai sensitizer dapat meningkatkan effisiensi sel surya.

Dye Sensitized Solar Cell DSSC is a device that convert solar energy to electric energy. In this research, the TiO2 nanotube TiO2 NT which was sensitized by anthocyanin, extracted from mangosteen pericarp, was used as working electrode and FTO Pt Fluor Doped Tin Oxide Platinum as counter electrode. TiO2 NT were growth on titanium plate by two step anodization method with 30V potential on the first step and 15V potential on the second step using etilen glycol NH4F H2O electrolyte, then heated at 500oC for 2 hours. FTO prepared by spray pyrolysis method then Pt from H2PtCl6 solution deposited on FTO surface. Anthocyanin extract was copigmented with benzoic acid to increase absorbance on visible light and its stabilization. Prepared TiO2 was characterized using SEM to determined surface morphology, XRD to know crystal phase formed, FTIR to know vibration bonding molecule and UV DRS to determine band gap. Photocurrent evaluation using LSV and MPA method showed that TiO2 NT active at UV light, and after being sensitized with anthocyanin benzoic acid did active toward visible light. Anthocyanin extract which was characterized by UV Vis showed absorbance at visible wavelength region 400nm 600nm and after being copigmented using benzoic acid, the absorbance was increased. Evaluation of DSSC efficiency showed that those using anthocyanin and anthocyanin copigmented benzoic acid with ratio 1 0,5 1 0,8 and 1 1 v w as sensitizer were 0.2273 , 0.2297 , 0.2884 , and 0.3709 respectively. The results shows that the addition of benzoic acid to anthocyanin can improve the DSSC performance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlita Puspitasari
"Sel surya tersensitasi zat warna (dye-sensitized solar cell, DSSC) merupakan perangkat yang dapat mengkonversi cahaya matahari menjadi arus listrik dengan menggunakan elektroda kerja berupa semikonduktor TiO2 yang dilapisi oleh zat warna dan kaca ITO (Indium Tin Oxide) sebagai elektroda counter. Lapisan tipis TiO2 dipreparasi di atas plat Ti dengan cara anodisasi dalam larutan NH4F dalam gliserol pada bias potensial 25 volt selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 500°C selama 3 jam. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa TiO2 yang terbentuk mempunyai morfologi nanotube dengan diameter tabung yang teratur, yaitu 40-60 nm. Karakterisasi dengan XRD dan DRS UV-Vis menunjukkan bahwa kristal TiO2 yang terbentuk berupa fasa anatase. Zat warna yang digunakan sebagai photosensitizer adalah zat warna alami cyanidin yang diekstrak dari buah black mulberry (Morus nigra L) dengan pelarut metanol:HCl (99:1). Karakterisasi cyanidin dengan UV-Vis menunjukkan serapan kuat paada panjang gelombang 513 nm. Cyanidin diadsorpsikan ke dalam TiO2 nanotube menggunakan metode elektroforesis, dengan variasi bias potensial dan waktu. Plat Ti/TiO2- nanotube/cyanidin dirangkai menjadi DSSC dengan larutan elektrolit Iˉ/I3ˉ dan kaca ITO. Nilai efisiensi konversi cahaya menjadi arus listrik tertinggi adalah 0,2678 % dan 0,2672%, ditunjukkan oleh plat Ti/TiO2-nanotube/cyanidin yang masing-masing dielektroforesis pada tegangan 20 volt selama 12 menit dan 25 volt selama 8 menit.

Dye-sensitized solar cell (DSSC) is a device that can convert the sunlight to electrical current, by employing dyes coated TiO2 semiconductor as working electrode and ITO (Indium Tin Oxide) glass as counter electrode. TiO2 thin film was prepared by anodization of Ti plate in NH4F/glycerol at potential 25 volt for 4 hours and then heated at 500°C for 3 hours. Characterization by SEM showed the TiO2 has a nanotube morphology having internal diameter of 40-60 nm. Characterization by XRD and DRS UV-Vis indicated that the TiO2 is in anatase crystal phase. Cyanidin, a natural dye, that was used as photo sensitizer was extracted from black mulberry fruit (Morus nigra L) in methanol:HCl (99:1) solvent. The extracted cyanidin showed a strong absorption at wavelength of 513 nm, which is suitable to absorb visible light. The cyanidin is coated into TiO2 nanotube by using electrophoresis method, at various bias potential and time. The Ti/TiO2-nanotube/cyanidin plate was assembled into DSSC using Iˉ/I3ˉ electrolyte solution and ITO glass. The highest efficiency values were 0.2678 % and 0.2672%, for Ti/TiO2-nanotube/cyanidin which were prepared by electrophoresis at 20 volt for 12 minutes and 25 volt for 8 minutes, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Ashari Hiyahara
"ABSTRAK
DSSC, dyes sensitized solar cell, dengan zat warna alami termasuk kurkumin memiliki efisiensi yang rendah karena masalah ketidakstabilan kromofor pada zat warna tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi DSSC dengan meningkatkan kestabilan fotoanoda, yaitu dengan inkorporasi nanopartikel emas. Nanopartikel emas dapat meningkatkan photocurrent dikarenakan efek surface plasmon resonance yang mampu meningkatkan absorpsi fotoanoda terhadap cahaya tampak. Penelitian mengenai inkorporasi nanopartikel emas pada fotoanoda DSSC tersensitasi zat warna alami termasuk kurkumin masih kurang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah inkorporasi nanopartikel emas dapat meningkatkan respon terhadap sinar tampak dan aktivitas photocurrent fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin. Selain itu dimaksudkan juga untuk mengetahui apakah inkorporasi nanopartikel emas pada fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin dapat meningkatkan efisiensi DSSC. Penelitian ini dimulai dengan sintesis dan persiapan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan fotoanoda. Fotoanoda yang digunakan adalah lapisan film TiO2 diatas kaca transparan yang konduktif kaca berlapis FTO, fluor doped Tin Oxide , yang disensitasi dengan kurkumin dan diinkorporasikan dengan nanopertikel emas. TiO2 dibuat dengan metoda Rapid Breakdown Anodization RBA , FTO dibuat dengan metode spray pyrolysis, dan nanopartikel emas disintesis dengan metode Turkevich. TiO2 dan kombinasi fotoanoda yang dibuat dikarakterisasi dengan SEM-EDX, UV-DRS, FTIR, dan XRD. Kombinasi empat fotoanoda yang dibuat yaitu FTO/TiO2, FTO/TiO2/Au, FTO/TiO2/Kurkumin dan FTO/TiO2/Au/ Kurkumin. FTO/TiO2 dibuat dengan metode doctor blade. Inkorporasi nanopartikel emas pada permukaan fotoanoda FTO/TiO2 dilakukan dengan metode elektroforesis. Hasil karakerisasi SEM-EDX mengkonfirmasi adanya nanopartikel emas yang telah terinkorporasi pada permukaan fotoanoda TiO2 dan distribusinya. Karaktersisasi FTIR mengkonfirmasi adanya interaksi antara kurkumin dan TiO2 setelah proses sensitasi. Untuk mempelajari dampak inkorporasi nanopartikel emas pada absorpsi dan aktivitas photocurrent fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin pada cahaya tampak, dilakukan karakterisasi sifat optikal UV Vis dan UV DRS dan aktivitas photocurrent metode Multipulse Amperometry pada keempat fotoanoda yang telah dibuat. TiO2 hasil sintesis memiliki struktur anatase dengan ukuran 22.9 nm dan memiliki band gap sebesar 3.14 eV. FTO hasil sintesis memiliki sheet resistance rata rata sebesar 5.264 Ohm/sq dan Transmittans maksimum sebesar 84.2 . Nanopartikel emas hasil sintesis memiliki absorbansi maksimum pada panjang gelombang 536 nm. Absorpsi dan aktivitas photocurrent pada cahaya tampak dari FTO/TiO2/Au/kurkumin lebih baik dibandingkan FTO/TiO2/ Kurkumin. DSSC dengan fotoanoda FTO/TiO2/Au/Kurkumin ? = 0.07 memiliki efisiensi yang lebih besar dibandingkan FTO/TiO2/Kurkumin ? = 0.01 . Akhirnya untuk mengetahui apakah inkorporasi nanopartikel emas dapat meningkatkan efisiensi DSSC dengan fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin, Fotoanoda FTO/TiO2/Kurkumin dan FTO/TiO2/Au/Kurkumin dirakit menjadi sistem DSSC dengan metode sandwich lalu dievaluasi efisiensinya dengan metode Linear Sweep Voltammetry dengan potensiostat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inkorporasi nanopartikel emas pada fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin dapat meningkatkan aktivitas photocurrent, hal ini dikarenakan pengaruh surface plasmon resonance dari nanopartikel emas sehingga meningkatkan absorpsi fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin pada cahaya tampak. Sementara itu kenaikan efisiensi yang signifikan juga diamati pada DSSC dengan fotoanoda yang diinkorporasikan dengan nanopartikel emas.

ABSTRACT
DSSC, dyes sensitized solar cells, with natural dyes including curcumin have a low efficiency due to the chromophore instability of the dyestuff. One way to improve the efficiency of DSSC, by improving photoanode stability, is by incorporation of gold nanoparticles. The gold nanoparticles can increase the photocurrent due to the surface plasmon resonance effect which enhances the photoanode absorption to visible light. Research on the incorporation of gold nanoparticles in DSSC with natural dye sensitized photoanode including curcumin has not been extensively studied. The purpose of this study was to find out whether the incorporation of gold nanoparticles could improve the response to visible light and photocurrent activity of curcumin sensitized photoanode TiO2. It is also intended to find out whether the incorporation of gold nanoparticles in the curcumin sensitized photoanode TiO2 can improve the efficiency of DSSC. This research begins with the synthesis and preparation of materials required for the fabrication of photoanode. The photoanode that used is made by a layer of TiO2 film on a transparent conductive glass FTO coated glass, Fluorine doped Tin Oxide , which is sensitized with curcumin and incorporated with gold nanoparticles. TiO2 was prepared by Rapid Breakdown Anodization RBA method, FTO was made by spray pyrolysis method, and gold nanoparticles were synthesized by Turkevich rsquo s method. TiO2 and photoanode combinations that made were characterized by SEM EDX, UV DRS, FTIR, and XRD. The combination of four photoanode are FTO TiO2, FTO TiO2 Au, FTO TiO2 Curcumin and FTO TiO2 Au Curcumin. FTO TiO2 is made by doctor blade method. The incorporation of gold nanoparticles on photoanode FTO TiO2 surface is done by electrophoresis method. SEM EDX characterization results confirm the presence of gold nanoparticles that have been incorporated on the surface of the photoanode TiO2 and its distribution. FTIR confirms the interaction between curcumin and TiO2 after the sensitization process. To study the effect of incorporation of gold nanoparticles on photocurrent absorption and photocurrent activity of curcumin sensitized photoanode TiO2 under visible light, optical characterization UV Vis and UV DRS and photocurrent activity Multi Pulse Amperometry method is recorded on all four photoanode that were made. TiO2 has anatase structure with crystallite size 22.9 nm and has a band gap of 3.14 eV. FTO have an average sheet resistance of 5,264 Ohm sq and Transmittance maximum of 84.2 . Gold nanoparticles have a maximum absorbance at wavelength 536 nm. It is found that the absorption and photocurrent activity under visible light of photoanode FTO TiO2 Au Curcumin is better than FTO TiO2 Curcumin. DSSC with photoanode FTO TiO2 Au Curcumin 0.07 has greater efficiency than FTO TiO2 Curcumin 0.01 . Finally, to find out whether the incorporation of gold nanoparticles can improve the efficiency of DSSC with curcumin sensitized photoanode TiO2, Photoanode FTO TiO2 Curcumin and FTO TiO2 Au Curcumin are assembled into DSSC system by sandwich method and evaluated its efficiency by Linear Sweep Voltammetry method with potentiostat. The results showed that the incorporation of gold nanoparticles in the curcumin sensitized photoanode TiO2 increase the photocurrent activity, due to the influence of surface plasmon resonance from the gold nanoparticles thus increasing the absorption of curcumin sensitized photoanode TiO2 under visible light. Meanwhile significant efficiency improvements were also observed in the DSSC with photoanode incorporated with gold nanoparticles."
2017
T48656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Handoyo
"[Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2.
Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer
Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 – 0,91%.;Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2.
Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer
Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 – 0,91%.

A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is 11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at 500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis); predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of 0.03 to 0.91 %.;A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %.;A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %., A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully
constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT)
containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared
by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent
conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is
11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared
by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at
500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis
spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission
scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that
the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis);
predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of
9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and
having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its
mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of
0.03 to 0.91 %.]
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alry Mochtar Jamil
"Sel surya tersensitasi zat pewarna (dye-sensitized solar cell, DSSC) merupakan salah satu teknologi sel surya generasi ke 3 yang murah dan mudah proses manufakturnya. Akan tetapi, efisiensi konversi energi yang dihasilkan divais ini masih sangat kecil dibandingkan dengan sel surya generasi pertama. TiO2 nanopartikel merupakan jenis material semikonduktor yang biasa digunakan pada DSSC yang kualitasnya bergantung kepada ukuran butirnya. Ekstrak ketapang terbukti dapat berperan sebagai capping agent natural yang dapat mengurangi ukuran partikel dan kristalit TiO2 serta memperbaiki sifat fotokatalitik dan absorbansinya. Penambahan grafena oksida sebagai dopant juga dapat memperbaiki sifat fotokatalitik dari TiO2 agar dapat meningkatkan efisiensi konversi energi dari DSSC. Pada penelitian ini, sintesis organik dilakukan dengan variasi ekstrak buah ketapang dan dengan penambahan grafen oksida. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada penambahan grafena oksida 0,0017% dan penggunaan ketapang pada konsentrasi 0,6 % memiliki peningkatan efisiensi konversi energi hingga 13,7%. Peningkatan efisiensi energi kini dapat dikaitkan dengan penggunaan ekstrak ketapang yang berperan sebagai capping agent pada saat proses sintesis dan penambahan grafen oksida dalam memperbaiki sifat fotokatalitiknya. Dengan demikian modifikasi green sintesis dengan ekstrak buah ketapang dan penambahan grafen oksida memiliki potensi yang besar dalam membangun proses manufaktur DSSC dengan konversi energi yang baik, murah serta ramah lingkungan

Dye sesnitized solar cell (DSSC) is one of the 3rd generation solar cell technologies that is cheap and easy to manufacture. However, the conversion energy efficiency produced is still very small compared to that of the first generation of solar cells. Titanium dioxide (TiO2) nanoparticles are a type of semikonduktor material commonly used in DSSC whose quality depends on the grain size. Almond extract is proven to act as a natural capping agent that can reduce the particle size and crystallite of TiO2 and improve its photocatalytic and absorbance properties. The addition of graphene as a dopant can also improve the photocatalytic properties of TiO2 in order to improve the energy conversion efficiency of DSSC. In this study, green synthesis was carried out using variations of almond extract and graphene oxide to improve photocatalytic properties and energy conversion. The result showed that the addition of graphene oxide of 0.0017% and 0.6% of almond extract increased energy conversion efficiency of up to 13.7%. The increase in energy eenergincy could be attributed to the use of almond extract which acts as a capping agent during the synthesis. Moreover, doping of graphene oxide improved its photocatalytic properties. Hence, green synthesis of TiO2 nanoparticles using almond extract media and the addition of graphene oxide has a great potential in fabrication of DSSC device with good energy conversion, cheap and environmentally friendly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asef Purwanti
"Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) telah menarik perhatian sebagai salah satu sumber energi alternatif yang terbarukan. Di daerah tropis, dimana cahaya matahari hampir tersedia sepanjang tahun, DSSC dapat menjadi sumber energi yang sangat berguna. Penelitian tentang DSSC telah dilakukan secara intensif oleh kelompok peneliti terutama di negara-negara maju. Saat ini, kami bekerja pada pembuatan DSSC dengan mensintesis TiO2 nanotube melalui proses anodisasi pada plat titanium dengan larutan elektrolit garam amonium florida dalam gliserol. Kemudian TiO2 nanotube dikarakterisasi dengan termal insitu XRD, UV-Vis DRS dan SEM, yang mengindikasikan terjadinya fase kristal anatase pada perlakuan panas suhu 400˚C. Film anatase yang terbentuk menunjukkan morfologi nanotube yang sangat teratur, dengan ketebalan film sekitar 1,6 μm. Nanotube memiliki rata-rata ketebalan dinding, diameter pori dan diameter luar sekitar 19 nm, 67 nm dan 105 nm. Kemudian zat warna alizarin yang berfungsi sebagai sensitizer dilekatkan pada TiO2 nanotube (TiO2-NT/alizarin) dengan metode elektroforesis. Ti/TiO2-NT/alizarin tersebut selanjutnya dirakit menjadi sel DSSC menggunakan iodium sebagai elektrolit dan film Pt pada kaca ITO sebagai elektroda counter. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa rangkaian sel DSSC menghasilkan nilai efisiensi maksimum pada waktu anodisasi 4 jam dan waktu elektroforesis zat warna 12 menit.

Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) has attracted attention as one of future renewable alternative energy source. In tropical area, where the solar light is almost available all the year, DSSC can be very useful. Research on DSSC has been conducted intensively by research groups mostly in advance countries. We recently start work on DSSC issue by employing highly ordered TiO2 nanotube, prepared by anodization of titanium metal sheet in the present of aqueous ammonium fluoride in glycerol. The prepared TiO2 nanotube was characterized by mean insitu thermal treatment XRD, UV-Vis DRS and SEM, which indicate the occurrence of anatase crystal phase upon heat treatment at 4000C. The formed anatase film showed morphology of highly ordered nanotube array, with about 1.6 μm film thickness, having average of wall thickness and internal diameter of 19 nm and 67 nm, respectively. The typical dyes sensitizer (e.g. alizarin) then was attached to the TiO2 nanotube (TiO2-NT/alizarin) by electrophoresis method. The Ti/TiO2-NT/alizarin then was assembled in typical DSSC, employing iodine as an electrolyte and Pt film supported on an ITO glass, as the counter electrode and light window as well. The measurement result indicates that the series of DSSC cells produce the maximum efficiency at 4 hours anodization and 12 minutes electrophoresis dye."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman
"Sel surya tersensitisasi-pewarna merupakan jenis sel surya yang dapat menjadi alternatif sumber energi yang murah dan mudah dibuat. Prinsip kerjanya relative berbeda dengan sel surya yang sudah dikenal saat ini. Pada penelitian ini, akan dibuat sel surya tersensitisasi-pewarna yang berbasis seng oksida/titanium dioksida (ZnO/TiO2). Diberikan kepada ZnO 0,5 gram TiO2 yang disintesis dari proses sol-gel dengan rasio hidrolisis (Rw) 0,85, 2,2, dan 3,5. TiO2 tersebut sebagian diproses dengan cara hidrotermal. Diamati bahwa dengan Rw: yang meningkat menghasilkan tegangan terbuka (Voc) yang lebih besar; hidrotermal meningkatkan ukuran kristalit, serta meningkatkan tegangan sampai batas tertentu, dan; TiO2 yang diproses hidrotermal mengalami kecenderungan penurunan Voc pada Rw yang meningkat.

Dye-sensitised Solar cell is a solar cell that may become a cheap and easily manufactured alternative energy source. The principle is relatively different with the common solar cells. In this research, the solar cells to be made is based on zinc oxide/titanium dioxide (ZnO/TiO2). The ZnO is loaded with 0.5 grams of TiO2 synthesized from a separate sol-gel reaction with the hydrolysis ratio (Rw) of 0.85, 2.2, and 3.5. Some of those TiO2 is later hydrothermally processed. It is observed that the increase of Rw improves the open circuit voltage (Voc); the hydrothermal process improve the crystallite size, and improve the Voc up to certain extent and; Hydrothermally processed TiO2 undergo a decrease in Voc with the increase in Rw."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51089
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>