Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iyad Taqiyuddin
"Fenomena disorientasi ruang pada sebuah kota dewasa ini sangatlah rumlah. Kompleksitas dari terbentuk ruang sebuah kota didasari karena adanya aktivitas manusia di suatu ruang yang menyebabkan terbentuknya identitas sebuah kota atau kawasan. Elemen-elemen pembentuk citra dari sebuah kota tersusun dengan rapihnya dikawasan yang sadar akan pertumbuhan kota. pembangunan landmark pada suatu kota atau kawasan menjadikan kawasan tersebut menjadi unik dan mudah dikenal. Banyak orang yang menjadikan landmark menjadi sebuah pusat orientasi kota tersebut. Dengan adanya landmark pada suatu kawasan mempermudah orang orang untuk mencari arah dan tujuan ke suatu place. Dengan itulah disorientasi pada sebuah kota dapat diminimalisir. Kevin Lynch menjelaskan proses wayfinding pada sebuah kawasanpun dapat membantu mengidentifikasi identitas suatu kawasan agar tidak terjadi pengaburan identitas yang mengakibatkan kebingungan arah dan tidak dapat berorientasi. Salah satu penyebab terjadinya disorientasi pada sebuah kota atau kawasan adalah visual problem.Skripsi ini membahas faktor-faktor apa saja yang dapat mengakibatkan disorientasi pada ruang kota. mengambil studi kasus yang berada pada kawasan yang berada di daerah DKI Jakarta dan juga pada ruang publik seperti mall. Melalui kasus tersebut didapatkan faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan disorientasi ruang.

The phenomenon of disorientation of space in a city today is very normally happen. The complexity of urban space is based on human activity in a space that causes the identity of a city or region. Elements forming the image of the city are composed with the neatness of the region that aware of the growth of the city. The construction of landmarks in a city or region makes the area unique and easily recognizable. Many people make landmarks a center of city orientation. Landmarks in a region make it easier for people to seek direction and purpose to a place. Because of that disorientation in a city can be minimized. Kevin Lynch explains the wayfinding process in a region could help identify the identity of a region so there is no blurring identity of the place that leads to confusion direction and couldn rsquo t be oriented. One of the causes of disorientation in a city or region are the visual problem of observer.This thesis discusses what factors can causes of disorientation in urban space. The case studies are located in some region and place of Jakarta and also in public spaces such as malls. Through these cases writer could get some factors causes of disorientation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Jonathan Edmond
"Dalam definisinya, ruang publik merupakan suatu wadah bagi masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas tanpa membedakan status sosial ekonomi. Namun manakala "ruang publik" tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik hingga justru mengabaikan akan kebutuhan akan ruang tersebut. Akibatnya, muncul ruangruang publik yang bersifat temporer untuk memenuhi kebutuhan akan ruang publik tersebut sementara waktu. Namun, munculnya ruang publik temporer ini patut dicermati dan dianalisis lebih lanjut, apakah ruang seperti ini justru menjadi solusi terbaik akan kebutuhan masyarakat dibandingkan dengan disediakan ruang publik yang bersifat permanen atau mungkin dapat dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan tersebut untuk sementara waktu hingga tersedianya ruang publik formal.

In the definition, public space is a container for the community in conducting a variety of activities regardless of their socioeconomic status. But when, "public space" can not be fulfilled well until it will ignore the need for space. Consequently, public spaces that are temporary to meet the needs of the public space temporarily. However, the emergence of this temporary public space worthy of further scrutiny and analysis, whether the space like this would be the best solution would be compared with the needs of the community provided a public space that is permanent or may be used and further processed to meet the needs of urban communities for a while until the formal public space available."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52271
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurdin Alamsyah
"Menurut Jakarta Property Institute, pada tahun 2021, RTH yang di DKI Jakarta hanya sekitar 6,2 m2 per-kapita. Minimnya RTH di DKI Jakarta pada gilirannya akan menyebabkan berbagai masalah di DKI Jakarta, seperti terjadinya banjir dan meningkatkan polusi udara di DKI Jakarta. Kepuasan masyarakat dapat digunakan untuk memahami persepsi masyarakat dan mengevaluasi kehadiran RTH di DKI Jakarta. Kepuasan masyarakat terhadap RTH dapat digunakan dalam mengembangkan keputusan kebijakan masa depan untuk perbaikan RTH. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan masyarakat atas RTH sebagai ruang publik di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data mixed methods melalui kuesioner yang disebarkan kepada 416 responden (kuantitatif) serta wawancara mendalam dengan 6 narasumber dan analisis konten (kualitatif). Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat kepuasan masyarakat atas RTH di Provinsi DKI Jakarta periode Januari 2022 dapat diperoleh kesimpulan bahwa responden masyarakat DKI Jakarta berada pada tingkat puas. Temuan tersebut juga diperoleh berdasarkan hasil tiga dimensi, yaitu dimensi resource yang berada pada tingkat cukup puas, serta dimensi situational conditions dan dimensi management yang berada pada tingkat puas. Kendati demikian, peneliti menemukan bahwa terdapat tiga indikator pada dimensi resource yang tidak terpenuhi dan dua indikator pada dimensi management yang tidak terpenuhi, sisanya sudah terpenuhi. Menariknya, secara kuantitas RTH-RTH di DKI Jakarta masih sangat kurang tetapi secara kualitas RTH-RTH yang ada di DKI Jakarta sudah sangat baik. Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga konsisten dengan salah satu indikator dari Mercer (2019) dan berbanding terbalik dengan hasil penelitian terdahulu. Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yakni adanya keterbatasan peneliti mengontrol responden yang mengisi kuesioner penelitian ini karena dilakukan secara daring.

According to the Jakarta Property Institute, in 2021, the number of green open space in DKI Jakarta is only around 6.2 m2 per capita. The absence of green open space in DKI Jakarta would lead to various of issues, including flooding and increased air pollution. Citizen satisfaction can be used to understand citizen's perceptions and evaluate the presence of green open space in DKI Jakarta. Citizen's satisfaction with green open space can be used in developing future policy decisions for improving green open space. This study aims to analyze the level of citizen satisfaction with green open space as a public space in DKI Jakarta. This study used a quantitative approach with mixed methods data collection techniques through questionnaires distributed to 416 respondents (quantitative) and in-depth interviews with 6 informants and content analysis (qualitative). Based on the results of research on the level of citizen satisfaction with green open space in the DKI Jakarta for the period of January 2022, it can be concluded that the respondents of the DKI Jakarta citizen are at a satisfied level with green open space in DKI Jakarta. The findings are also quite obtained based on the results of three dimensions, namely resources dimension which are at the level of satisfaction, as well as situational conditions dimension and management dimension which are at the level of satisfaction. Thus, the researcher found that there were three indicators on the resource dimension that were not fulfilled and two indicators on the management dimension that were not fulfilled, the rest had been fulfilled. Interestingly, the quantity of green open space in DKI Jakarta is still very lacking, but the quality of green open space in DKI Jakarta is already good. Furthermore, the results of this study are also consistent with one of the indicators from Mercer (2019) and inversely with the results of previous study. This study has limitation, namely the limitations of researcher controlling respondents who filled out the research questionnaire because it was conducted online.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Livia Serevina
"Masalah transportasi yang sering terjadi di kota-kota besar antara lain kemacetan lalu lintas, polusi suara dan udara, kecelakaan dan keterlambatan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa di Kota Depok terdapat tingkat kemacetan yang tinggi di pusatnya aktivitas perdagangan dimana 6 dari 7 adalah pusat perbelanjaan. Di kota Depok sampai sekarang sudah ada 10 mall. Kemacetan di jalan raya di Kota Depok Lokasi Mall menunjukkan bahwa keberadaan Mall semakin meningkat generasi perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial waktu perjalanan ke Mall dan penghalang sisi luar angkasa di jalur perjalanannya. Data yang digunakan meliputi waktu tempuh, pusat keramaian, persimpangan jalan, lama perjalanan, dan moda transportasi dari 148 responden pengunjung. Koleksi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pengunjung mall pada sore hari. Hambatan ruang pada jalur perjalanan dapat dikategorikan sebagai deviasi dan pusat kerumunan, yang diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tempuh tidak ada hubungannya dengan lama perjalanan perjalanan. Perjalanan jauh tidak selalu membutuhkan waktu tempuh yang lama. Dan sebaliknya. Namun, sebagian besar responden bersedia butuh waktu lama untuk mencapai Mall dengan kelengkapan tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden memilih jalur perjalanan dengan hambatan ruang paling sedikit. Ini terjadi baik dalam perjalanan ituj auh dan dekat, dan juga selama waktu perjalanan yang cepat dan lama.

Transportation problems that often occur in big cities include traffic jams, noise and air pollution, accidents and delays. Previous research has shown that in Depok City there is a high level of congestion at the center of trading activity, where 6 out of 7 are shopping centers. In the city of Depok, until now there are 10 malls. Congestion on the highway in Depok City The location of the Mall shows that the Mall's existence is increasing in the generation of trips. This study aims to determine the spatial pattern of travel time to the Mall and outer space side obstructions in its travel path. The data used include travel time, the center of the crowd, road junctions, travel times, and modes of transportation from 148 visitor respondents. Collection Data collection was carried out by conducting interviews with mall visitors in the afternoon. The space resistance on the travel path can be categorized as the deviation and crowd center, which is classified into several classes. The results showed that the travel time had nothing to do with the length of the trip. Long trips do not always require a long travel time. And vice versa. However, most respondents are willing to take a long time to reach the mall with high facilities. The conclusion of this study shows that the respondents chose the route of travel with the least space constraints. This occurs both on long and near journeys, and also during long and fast travel times."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan Fadilah
"Rasa aman merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia ketika berada dimanapun dan kapanpun. Rasa aman didapatkan setelah manusia melakukan penyesuaian dengan lingkungannya. Salah satu cara yang dilakukan untuk melakukan penyesuaian tersebut adalah pertahanan diri. Pertahanan diri merupakan mekanisme yang dilakukan seseorang ketika ruang personalnya terganggu. Pada sebuah ruang urban, terdapat banyak jenis aktivitas berbeda yang dilakukan. . Setiap aktivitas memiliki cara yang berbeda dalam pelaksanaannya sehingga terdapat perbedaan cara dalam melakukan mekanisme pertahanan diri. Skripsi ini mengkaji bagaimana mekanisme pertahanan diri dapat membentuk rasa aman saat melakukan aktivitas di ruang terbuka publik. Pengamatan dilakukan pada acara Car Free Day di Jakarta tepatnya di area Bundaran HI dan Senayan. Ruang tempat dilakukannya Car Free Daymerupakan ruang-ruang jalan yang dialihkan fungsinya sementara menjadi ruang rekreasi. Hasil menunjukkan adanya perbedaan mekanisme pertahanan diri pada aktivitas statis dan dinamis. Ruang Car Free Day beserta elemen-elemen di dalamnya, digunakan untuk beraktivitas dan juga mengakomodasi kebutuhan pertahanan diri.

A sense of safety is a fundamental need for everyone, regardless of location or time. This sense of safety is achieved once people adjust to their environment. One way to facilitate this adjustment is through self-defense mechanisms. Self-defense is a process individuals employ when their personal space is disrupted. In an urban space, there are various types of activities taking place. Each activity has its unique way of being performed, which leads to different approaches to employing self-defense mechanisms. This thesis explores how self-defense mechanisms create a sense of safety while engaging in public open spaces. The observation was conducted during the Car Free Day event in Jakarta, specifically in the Bundaran HI and Senayan areas. During Car Free Day, roads are temporarily repurposed as recreational spaces. The findings show distinct self-defense mechanisms in static versus dynamic activities. The spaces used for Car Free Day and the elements within them serve not only for activities but also accommodate the needs for self-defense."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfira Diandra Yahya
"Penelitian ini membahas tentang peran perpustakaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, mulai dari kondisi perpustakaan, peran perpustakaan sebagai sumber informasi, tempat pembelajaran, dan juga hiburan yang bermanfaat sebagai sumber belajar bagi anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi perpustakaan RTPRA Bahari dan perannya sebagai sumber belajar anak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perpustakaan RPTRA Bahari sudah berperan baik sebagai sumber belajar anak dan dapat menggantikan peran perpustakaan umum dalam menjangkau masyarakat lebih dekat. Hasil penelitian ini menyarankan agar perpustakaan RPTRA Bahari mengadakan beberapa layanan yang ada di perpustakaan umum.

This study discusses about the role of library at Child Friendly Integrated Public Space starting from its condition, its role of the library as an information source, as a learning place, and also as a recreational place for children that useful as a source of learning for children. The method used in this research is qualitative method, with case study approach.
This research aims to know the condition of RTPRA Bahari library and its role as learning resource for children. The results of this study shows that library of RPTRA Bahari has done its role as a learning resource for children and can substitute public libraries role in reaching the community. This study suggest that library of RPTRA Bahari should provide some services that public library does.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Nurul Triandayani
"Ruang publik terbuka di Jakarta kurang secara kualitatif dan kuantitatif sehingga sebagian masyarakat menjadikan mal sebagai tempat berkumpul dan berlindung dari iklim Jakarta. Mal merupakan pusat perbelanjaan yang kini juga menjadi ruang publik. Mal memiliki elemen ruang publik dengan menghadirkan court dan tempat duduk di dalam mal agar orang-orang dapat melihat dan dilihat dari berbagai lantai. Mal menarik pengunjung dengan memfasilitasi kebutuhan sebagian masyarakat Jakarta dan elemen kegiatan di ruang publik kota, sehingga mal menjadi ruang publik yang ideal bagi bagian masyarakat Jakarta karena dapat menciptakan interaksi sosial yang terjangkau secara ruang horizontal dan vertikal.

Open public spaces in Jakarta less qualitatively and quantitatively, so that the minority of people make the mall as a gathering place and shelter from the climate Jakarta. The mall is shopping center that has also become a public space now. The mall has elements of public space by presenting the court and seating inside mall, so that people can see and be seen on the various floors. The mall attracts visitors by facilitating the needs of the minority Jakarta society and elements of activities in the public space, so the mall is become an ideal public space for the minority of people in Jakarta, because it can reach space horizontally and vertically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azky Aulia
"

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) adalah salah satu bentuk dari upaya pemerintah untuk menjaga kualitas anak-anak sebagai penerus bangsa dalam memajukan negara dimasa yang akan datang. Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar dalam melakukan aktivitas sosial lainnya. Besarnya manfaat serta kegunaan dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) harus tetap dijaga kualitasnya, pemerintah harus melakukan kontrol akan fasilitas publik dengan melakukan penilaian dari masyarakat terhadap fasilitas RPTRA agar dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kuantitatif dengan melakukan survei dan teknik pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, observasi, dan dokumentasi yang keseluruhannya dikaitkan dengan konsep Ruang Publik yang dikemukakan oleh Carr memiliki lima dimensi, yaitu responsif, demoktratis, bermakna dan berarti, karakter serta kriteria. Setelah penelitian dilakukan dengan menggunakan 100 sampel, hasil dari penelitian ini berdasarkan indikator-indikator yang dijadikan sebagai instrumen penelitian menunjukkan bahwa kualitas RPTRA di Kelurahan Karet Tengsin (RPTRA Intiland dan Segas) adalah sangat baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, rekomendasi yang dapat diberikan diantaranya dengan meningkatkan serta mempertahankan pelayanan serta kualitas yang sudah sangat baik dan memperhatikan selalu pertumbuhan anak agar tumbuh kembang dengan baik.       


Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) is one form of government efforts to
maintain the quality of children as the nations successor in advancing the country in the
future. Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) is also useful for the surrounding
community in carrying out other social activities. The magnitude of the benefits and
usefulness of the Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) must be maintained, the
government must exercise control of public facilities by conducting community assessments
of the RPTRA facilities so that they can be used for a long period of time. The study was
conducted using quantitative methods with quantitative data collection techniques by
conducting surveys and qualitative data collection techniques by conducting in-depth
interviews with informants, observations, and documentation which all of them are related to
the concept of Public Space proposed by Carr which has five dimensions, responsive,
democratic, meaningful and meaningful, character and criteria. After the research was
conducted using 100 samples, the results of this study based on the indicators used as
research instruments showed that the quality of RPTRA in Karet Tengsin Sub-District
(RPTRA Intiland and Segas) was very good. Based on the research that has been done,
recommendations that can be given include improving and maintaining services and quality
that are already very good and always pay attention to the growth of children so that they
grow well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayuningtyas Kiswardhani
"Skripsi ini membahas mengenai peranan persepsi ruang yang diterima oleh manusia dalam menonton sebuah film horor. Membahas rasa takut dan suspense yang hadir lewat set desain dan hubungannya dengan narasi yang dibawa oleh film horor, penulisan akan berfokus pada kehadiran persepsi ruang yang tertanam secara sadar atau tertanam pada alam bawah sadar manusia. Menggunakan tiga film horor sebagai studi kasus; Suspiria (1977), The Shining (1980), dan Hereditary (2018). Analisis dilakukan dengan melihat keterhubungan antara pembangunan cerita dan narasi dengan key scene pada film tersebut dan menarik kesimpulan lewat kesamaan karakteristik ketiga film untuk menemukan elemen mendasar yang dapat membangun rasa takut lewat latar.

This thesis discusses the role of space perception that can be perceived by humans during the horror movie watching activity. Explain the feelings of fear and suspense through a movie’s set design and the connections between horror movie narration, the thesis will be focusing on the presence of space perception in a state of conscious or subconscious. Using three horror movies as a study case; Suspiria (1977), The Shining (1980), and Hereditary (2018). Analyzing through the relations of building the story of narration on a key scene of the movie and conclude the thesis from the similar characteristics of the three movies to find basic elements that can build a fear through the background sets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Murhardiningtyas
"Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana seseorang dengan kehilangan penglihatan dalam hal ini ialah penyandang tunanetra berinteraksi terhadap ruang di sekitarnya sebagai upaya untuk memahami visualisasi suatu ruang. Interaksi yang dilakukan ialah dengan penggunaan indra yang masih berfungsi yaitu indra pendengaran, perabaan, dan penciuman, serta penggunaan tongkat. Dari interaksi tersebut diperoleh informasi berupa bentuk, ukuran, berat, kekerasan/ kelembutan, kakasaran / kehalusan, hangat / dingin, dan material dari suatu objek. Setelah mereka berinteraksi terhadap ruang, diharapkan mereka dapat memahami visualisasi ruang walaupun terbatas. Bekal tersebut digunakan mereka untuk mengetahui posisi objek atau furnitur yang dapat mereka gunakan sebagai panduan dalam mengarahkan ke tempat tujuan mereka.

This thesis aims to understand how a person with vision loss in this case are the blind people interact on the space around it as an attempt to understand the visualization of a space. Interaction is done by the use of the senses are still functioning sense, such as hearing, touch and smell as well as the cane. The information obtained from the interaction of space are shape, weight, size, firmness / softness, roughness / smoothness, warm / cold, and the material of an object. Once they interact in space, they are expected to understand the visualization space, eventhough it's restrictive. That clue is used to determine the position of the objects or furniture which they can use as a guide in directing their destination place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>