Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Dewantara
"Sistem penghilang bising merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menghilangkan frekuensi tertentu atau membalikan fasa pada suatu sistem tata suara. Dalam sistem tersebut terdapat mikrofon untuk mengambil kebisingan yang dihasilkan dari generator Power System Simulator PSS , Rangkaian pembalik fasa untuk menghilangkan frekuensi atau membalikan fasa, amplifier untuk menguatkan sinyal hasil pembalik fasa dan mengeluarkan hasil suara yang dihasilkan melalui speaker. Pada rangkaian amplifier digunakan dalam sistem penghilang bising untuk memperkuat sinyal pembalik agar frekuensi yang mengganggu dapat hilang atau saling terinterferensi. Dalam skripsi ini, dibuat amplifier dengan kelas AB yang memiliki linearitas lebih baik dibanding kelas-kelas amplifier yang ada sehingga sinyal yang dikirimkan dapat dikuatkan 100 kali seperti sinyal masukannya dan juga memberikan sinyal gelombang 180o lebih. Hasil spektrum respon frekuensi amplifier yang cenderung datar pada rentang frekuensi 65 Hz 16 Hz dapat mencakup frekuensi dominan yang mengganggu pada frekuensi 300 Hz dan 5500 Hz. Pengujian implementasi perangkat penghilang bising pada Laboratorium Sistem Tenaga Listrik mengalami penurunan tingkat tekanan suara SPL di beberapa titik uji dengan rata-rata -1,75 dB.

Noise cancelling system is a system used for eliminate frequencies or reverse phase. Such system among others The microphone used to pick up the sound generator power system simulation PSS , the phase inverting circuit remove frequency, amplifier to amplify inverted phase signal and the output is speaker. In amplifier circuits are used in noise cancelling systems to amplify the inverting signals so that disturbing frequencies can be lost or interfere with each other. In this thesis, amplifier made with class AB which has a better linearity than the existing class of amplifier class so that the signal can be boosted 100 times as its input signal and also gives more 180o wave signal. The results of frequency respons at 65 Hz 16 Hz can include dominant frequencies in frequencies of 300 Hz and 5500 Hz. Implementation test noise cancelling device on Electric Power System Laboratory has decreased sound pressure level SPL in various points with an average of 1.75 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Alamsyah Jeremy
"Teknologi implant biomedis menjadi salah satu teknologi yang paling banyak digunakan pada saat ini. Teknologi tersebut memanfaatkan sistem WPT untuk mentransmisikan energi nya. Salah satu bagian penting pada WPT adalah PA. Pada skripsi ini, didesain sebuah PA yang beroperasi pada frekuensi kerja 13.56 MHz yang dapat mencapai PAE hingga 80% dan gain hingga 20 dB. Pada PA ini digunakan konfigurasi Kelas A dengan menggunakan titik kerja kelas AB. PA dapat menghasilkan daya output hingga 10 dBm atau sekitar 10 mW. Tahapan desain dimulai dengan melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ADS (Advanced Design System) 2020 untuk menguji dan menganalisis PAE, gain, dan daya output. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan PAE sebesar 87.48%, gain sebesar 41.44 dBm, dan P1dB sebesar 12.39 dBm. Pada tahapan berikutnya, skematik rangkaian PA pada ADS didesain menjadi sebuah layout PCB dengan menggunakan komponen yang tersedia di pasaran. Layout PCB tersebut kemudian dicetak dan diuji. Berdasarkan pengukuran PCB, didapatkan PAE sebesar 14.58%, gain sebesar 39.1 dB, dan P1dB sebesar 12.4 dBm.

Biomedical implant technology is one of the most widely used technologies today. The technology utilizes the WPT system to transmit its energy. One of the important parts of WPT is PA. In this research, a 13.56 MHz PA that can reach PAE up to 80% and gain up to 20 dB has been designed. This PA used Class A configurations with Class AB operation. This PA could produce an output power up to 10 dBm or approximately 10 mW. The design process started from simulation using ADS (Advanced Design System) 2020 to observe and analyze PAE, gain, and output power. Based on simulation, this PA could reach PAE up to 87.48%, gain up to 41.44 dBm, and P1dB of 12.39 dBm. The next step of the design process is designing a PCB layout based on the schematic on ADS 2020 using available components. The PCB layout was printed and tested. Based on the PCB testing result, this PCB could reach PAE up to 14.58%, gain up to 39.1 dB, and P1dB of 12.4 dBm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Cahya Pawitra
"Kebisingan merupakan polusi bagi indra pendengaran yang dapat memengarhi kesehatan fisik dan psikis. Ironisnya, kebisingan menjadi hal yang sering diabaiakan dengan alasan sulit dalam penanganan. Opsi penanganan yang ada saat ini adalah perbaikan akustik ruangan dan menggunakan pelindung telinga, tetapi untuk perbaikan akustik rungan membutuhkan biaya yang lumayan mahal dan opsi penggunaan alat pelindung telinga juga sering diabaikan karena dianggap kurang memberikan kenyamanan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti mengajukan suatu opsi untuk mengurangi kebisingan dengan menggunkan sistem penghilang bising aktif. Penghilang bising aktif menangkap suara bising dengan menggunakan mikrofon referensi, tegangan masukan dari mikrofon akan dibalik fasanya, dikuatkan dengan menggunakan power amplifier, kemudian dikeluarkan dengan menggunakan speaker. Suara yang telah dibalik fasanya akan bersuperposisi dengan suara bising, sehingga meredam suara bising yang ada di ruangan.
Pengujian sistem menunjukan keandalan sistem dalam menurunkan tingkat tekanan suara bising pada satu titik dan juga pada satu ruang. Pada kebisingan satu titik, sistem berhasil menurunkan tingkat tekanan suara hingga mencapai -12 dB. Sedangkan untuk penurunan tingkat bising pada satu ruang dibagi menjadi dua, yaitu pengujian pada ruangan demo yang menghasilkan penuruan mencapai -9 dB dengan rata-rata penurunan -4 dB pada semua titik di frekuensi 2400 Hz, dan teruji menurunkan kebisingan pada Laboratorium Sistem Tenaga Listrik Universitas Indonesia mencapai -6 dB dengan rata-rata penurunan sebesar -1,75 dB.

Noise is a pollution for hearing that bring negative effect for health physically and mentally. Ironically, noise become tolerated because of the difficulty to overcome the problem. Some solution that exist are acoustic treatment and using ear protector, but the cost of acoustic treatment for is extremely high and people are not comfortable to use ear protector.
In this research, we propose a solution for noise problem by designing an active noise cancellation device. Active noise cancellation use reference microphone to sample noise to be cancelled, phase of input voltage from microphone will be inverted and amplified by power amplifier, later generated by speaker. Superposition of inverted phase noise and the noise itself will reduce sound pressure level of noise.
In the experiment, our active noise cancellation system capable to recduce sound pressure level of noise in local area and room area. In local area, system can reduce noise sound pressure level to 12 dB. While using room analysis, experiment tested in two location. First, in demo room, noise sound pressure level reduce to 9 dB with average of reduction 4 dB at 2400 Hz and second, tested to reduce noise level to 6 dB with average of reduction 1,75 dB in Electrical Power System Laboratory Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rusdiyanto
"Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem navigasi yang saat ini fungsinya telah meluas, yang pada awalnya hanya digunakan untuk keperluan militer berkembang meliputi segala aspek kebutuhan manusia, seperti transportasi, kesehatan, pelayaran, dan keperluan sipil. Sistem GPS meliputi satelit, server satelit, dan receiver. Pada bagian receiver terdiri dari antena, low noise amplifier (LNA) dan decoder. Untuk menunjang aktivitas bergerak pada manusia, perangkat receiver GPS diharapkan dapat dengan mudah digenggam dan dibawa kemana-mana. Untuk itu diperlukan desain yang membuat perangkat GPS lebih compact dan ringan, namun tetap memenuhi spesifikasi pada sistem GPS. Salah satu perangkat penerima yang dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah antena dan LNA.
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain antena mikrostrip pasif dan LNA, kemudian menggabungkan keduanya dalam satu bidang yang sama yang disebut sebagai active integrated antenna (AIA) untuk keperluan GPS pada frekuensi 1575,42 MHz (L1). Hasil pengukuran AIA pada frekuensi 1575,42 MHz menunjukan nilai return loss S11 sebesar -23,42 dB, gain 14,77 dB dan mempunyai bandwidth impedansi sebesar 90 MHz. Nilai stabilitas yang dicapai adalah 1,27. Antena ini mempunyai polarisasi melingkar dengan nilai axial ratio mencapai 2,06 dB dengan bandwidth polarisasi melingkar sebesar 25 MHz.

The Global Positioning System (GPS) is a navigation system which is currently expanded in function from only military activity to all aspects of human needs, such as transportation, health, shipping, and civilian activities. The GPS system consists of satellites, satellite servers, and receivers. The receiver consists of an antenna, low noise amplifier (LNA) and decoder. To support human activities, GPS receiver are expected to be easily held and carried everywhere. For this reason, a compact and lightweight design of GPS device is needed but it still meets the GPS system requirements. Receiving devices that can be modified for those reasons are the antenna and LNA.
This study aims to design a microstrip antenna integrated with LNA, integrating them on the same field called the active integrated antenna (AIA) for GPS purposes at a frequency of 1575.42 MHz (L1). The performance of AIA at the frequency of 1575.42 MHz shows -23,42 dB of the return loss S11, 14.77 dB of gain, and 90 MHz of impedance bandwidth. The value of stability factor achieved 1.27. This antenna has circular polarization with an axial ratio of 2.06 dB with a circular polarization bandwidth of 25 MHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54151
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Dwi Retri Vianto
"Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai rancang bangun rangkaian penguat dalam sistem pengiriman daya listrik tanpa kabel berdasarkan prinsip induksi resonansi elektromagnetik. Dalam prinsip resonansi elektromagnetik, sistem yang telah terbentuk tidak dibatasi oleh jumlah alat, namun oleh frekuensi dan jangkauan. Jangkauan dari sistem ini sangatlah vital dalam aplikasi sistem tersebut. Karena jangkauannya yang sangat terbatas, berbagai usaha dilakukan untuk dapat memperluas jangkauannya.
Dalam skripsi ini, dirancanglah sebuah rangkaian penguat untuk diaplikasikan dalam sistem dengan tujuan agar dapat dapat menambah jangkauan pengiriman. Dan dari rangkaian tersebut akan dilakukan analisa mengenai rangkain tersebut dan aplikasinya dalam sistem pengiriman daya listrik tanpa kabel.

In this paper is discussed about an amplifier circuit design in Wireless Power Transfer based on electromagnetic resonance. In the electromagnetic resonance, the system is not limited by the number of device, but by the frequency and range. The range of this system is vital in the applicatios. However, because the coverage is very limited, various attempts were made to be able to expand its reach.
In this paper, an amplifier circuit designed to be applied in the system with the goal to be able to increase the coverage of the system. And this amplifier circuit will be analysed for it's application in the system of Wireless Power Transfer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51244
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rizki Dwi Putra
"Teknologi implan medis pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam suatu metode monitoring kondisi tubuh dari suatu makhluk hidup. Dalam sistem teknologi implan medis yang dijalankan secara nirkabel,diperlukan sistem Wireless Power Transfer. Sistem Pada sistem WPT terdapat 2 bagian penting, yaitu transmitter dan reciever. Pada bagian transmitter memiliki peran penting untuk proses amplifikasi daya, dibagian transmitter yang memiliki peran tersebut adalah Power Amplifier (PA). Topologi PA yang digunakan adalah Class-J yang dikenal memiliki liniearity yang baik tanpa mengorbankan efisiensi yang dimiliki, lalu terdapat komponen MOSFET yang bertugas sebagai switching tegangan-arus yang mengalir diterapkan dalam PA, spesifikasi MOSFET diharapkan memiliki kemampuan switching yang cepat dan memiliki efek parasitik dan resistansi yang rendah. PA akan dioperasikan dengan parameter frekuensi masukan sebesar 13,56 MHz sebagai spesifikasi dari penerapan untuk alat implant biomedis. Desain PA dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Advance System Design 2020 (ADS 2020) untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dengan parameter yang diharapkan. Hasil dari desain merupakan dengan target mendapatkan nilai PAE setinggi-tingginya dengan keluaran daya juga yang besar dalam hal ini Power Gain (dBm), dan hasil penguatan dalam decibel (dB) sebesar-besarya agar daya tidak hilang ketika ditransfer melalui coil menuju reciever. Melalui desain ini diperoleh output power atau P1dB sebesar 12,3 dBm sedangkan pada hasil simulasi P1dB sebesar 32 dBm..

Medical implant technology at this time has become an important part in a method of monitoring the body condition of a living being. In a medical implant technology system that runs wirelessly, a Wireless Power Transfer system is needed. System In the WPT system there are 2 important parts, namely transmitter and receiver. The transmitter section has an important role for the power amplification process, the transmitter section has a Power Amplifier (PA) role. The PA topology used is Class-J which is known to have good linearity without sacrificing its efficiency, then there is a MOSFET component that acts as a current-voltage switching applied in the PA, the MOSFET specification is expected to have fast switching capabilities and has parasitic and parasitic effects. low resistance. The PA will be operated with an input frequency parameter of 13.56 MHz as a specification of the application for biomedical implant devices. The PA design was carried out using the Advance System Design 2020 (ADS 2020) software to obtain high efficiency with the expected parameters. The result of the design is with the target of getting the highest PAE value with a large power output in this case Power Gain (dBm), and the maximum gain in decibels (dB) so that power is not lost when transferred through the coil to the receiver. Through this design, the output power or P1dB is 12.3 dBm, while the P1dB simulation results are 32 dBm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Agung Tri Atmaja
"ABSTRAK
Power amplifier merupakan salah satu subsistem dalam rangkaian transmitter yang sangat penting. Power amplifier berfungsi untuk menaikkan daya dari sinyal yang akan dikirimkan sehingga sinyal masih mampu dideteksi oleh rangkaian penerima. Power Amplifier yang dirancang diperuntukan sebagai bagian dari sistem transmitter Indonesian Inter University Satellite (Iinusat). Iinusat merupakan sebuah satelit berkriteria nano yang dikembangkan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Power amplifier yang akan dirancang didisain sehingga memiliki Maximum Available Gain (MAG) > 17 dB pada frekuensi downlink 436.9 MHz dengan faktor kestabilan (K) > 1. Selain itu, parameter yang juga harus diperhatikan dari perancangan power amplifier ini adalah nilai Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) yang memiliki nilai 1≤VSWR≤1.2, dimana hal ini merepresentasikan banyaknya nilai sinyal terpantul. Pada kedua port power amplifier, baik input maupun output, diberikan rangkaian matching agar nilainya menjadi konjugasi dari nilai impedansi sistem untuk memaksimalkan daya yang mampu diteruskan oleh divais. Proses perancangan dilakukan dengan menggunakan piranti lunak advanced design system (ADS). Berdasarkan simulasi, hasil akhir rangkaian adalah bandwidth sebesar 1.5 MHz, faktor kestabilan 1.187, dan nilai VSWR sebesar 1.147.

ABSTRACT
Power amplfier is one of many subsystems in transmitting circuitry which can be considered very important. Power amplifier can boost signal?s power up in order to be able to be transmitted in a quite long distance and still can be well detected by the receiver?s circuit. This Power amplifier is designed as a part of transmitter system in Indonesian Inter University Satellite (Iinusat). Iinusat is a nanosatellite built by several Indonesian universities. The designed power amplifier has maximum available gain (MAG) >17 dB and stability factor (K)>1. other parameter that is being considered in the design is the Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), which the value is 1≤VSWR≤1.2. A making of microstrip line as a path of the signal and a connector between two components is required in this project to obtain a better result in designing the power amplifier subsystem. Both in the input and output port of this power amplifier, there are matching networks which are used as matching system so that the input and output port values are the conjugation of the system impedance. Advanced design system (ADS) is used in the designing process. The simulation yields bandwidth of the signal 1.5 MHz, stability factor 1.187, and the VSWR 1.147."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1020
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Daniel
"Radio-Frequency Identification (RFID) telah menjadi salah satu segmen teknologi yang memiliki pertumbuhan pesat pada industri pengumpulan data dan identifikasi otomatis. Salah satu bagian terpenting dari sistem RFID adalah power amplifier yang memungkinkan terjadinya transfer daya antara reader dengan transponder untuk melakukan identifikasi.
Pada penelitian ini diusulkan power amplifier kelas E untuk aplikasi RFID yang bekerja pada frekuensi 13.56 MHz. Power amplifier pertama kali disimulasikan dengan menggunakan software Advance Desain System (ADS) dan kemudian hasil simulasi difabrikasi.
Power amplifier kelas E yang dirancang memiliki kestabilan K sebesar 1.758, return loss masukan (S11) sebesar -23.587 dB, return loss keluaran (S22) sebesar -19.123 dB, gain (S21) sebesar 22.742 dB, VSWR sebesar 1.142, dan PAE maksimal 79.331% pada frekuensi 13.56 MHz.
Sedangkan power amplifier hasil fabrikasi memiliki performansi yang cukup berbeda dengan hasil simulasi dimana hasil fabrikasi memiliki return loss masukan (S11) sebesar -14.926 dB, return loss keluaran (S22) sebesar -12.812 dB, dan gain (S21) sebesar 0.852 pada frekuensi 13.56 MHz.

Radio-Frequency Identification (RFID) has become a technology segment that growth rapidly in data collecting industry and automatic identification. One of the most important part of RFID system is power amplifier that enable power transfer between reader and transponder for identification purpose.
This research propose power amplifier class E for RFID application at 13.56 MHz frequency’s. The power amplifier is simulated with Advanced Design System (ADS) software then the simulation design is fabricated.
The simulation result of class E power amplifier has stability factor K of 1.758, input return loss (S11) of -23.587 dB, output return loss (S22) of -19.123 dB, gain (S21) of 22.472 dB, VSWR of 1.142, and maximum PAE of 79.331% on frequency of 13.56 MHz.
The fabrication result of power amplifier has a difference performance to the simulation result where the fabrication result has input return loss (S11) of -14.926 dB, output return loss (S22) of -14.926 dB, gain (S21) of 0.852 dB on frequency of 13.56 MHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Sulistyaningrum
"ABSTRAK
Concurrent multiband LNA merupakan salah satu tipe multiband LNA yang
mampu bekerja pada beberapa frekuensi berbeda secara simultan dalam satu
waktu. Pada tesis ini dirancang concurrent multiband LNA yang bekerja pada
empat frekuensi tengah yaitu 950 MHz, 1.85 GHz, 2.35 GHz, dan 2.65 GHz.
LNA yang dirancang menggunakan transistor HJ-FET NE3210S01 dengan bias
jenis self bias, topologi input matching inductive degeneration yang ditambahkan
resonator LC paralel, dan ditambah transistor yang dipasang cascode. Simulasi
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Advance Design System (ADS),
layout dibuat dengan perangkat lunak altium designer dan kemudian difabrikasi di
atas PCB.
Hasil simulasi dari rancangan LNA menunjukkan bahwa pada keempat frekuensi
tengah 950 MHz, 1.85 GHz, 2.35 GHz, dan 2.65 GHz, S21 mencapai 21.77 dB,
17.88 dB, 16.71 dB, dan 15.85 dB untuk keempat frekuensi tengah. S11 sebesar -
23.23 dB, -20.46 dB, -17.93 dB, dan -19.69 dB. NF sebesar 0.73 dB, 0.69 dB,
0.68 dB, dan 0.75 dB.
Hasil pengukuran menunjukkan frekuensi tengah yang bergeser menjadi 665 MHz
dengan S11 -14.57 dB dan S21 -4.56 dB, 1.07 GHz dengan S11 -13.42 dB dan S21 -
5.79 dB, 1.34 GHz dengan S11 -13.34 dB dan S21 -2.01 dB, dan 2.84 GHz dengan
S11 -24.49 dB dan S21 -14.79 dB.

ABSTRACT
Concurrent multiband LNA is one type of multiband LNA that works at several
frequency bands one time simultaneously. This project presents a design of
Concurrent multiband LNA that works at four frequency centers namely 950
MHz, 1.85 GHz, 2.35 GHz, and 2.65 GHz. The simulated LNA uses HJ-FET
NE3210S01 with self bias, inductive degeneration topology added with resonator
LC, and added with cascode transistor. Simulation performed with Advance
Design System (ADS), layout is designed with altium designer software than
fabricated on PCB.
The simulation result of the LNA shows that, at four frequency centers 950 MHz,
1.85 GHz, 2.35 GHz, and 2.65 GHz, S21 achieves 21.77 dB, 17.88 dB, 16.71 dB,
and 15.85 dB respectively, S11 achieves -23.23 dB, -20.46 dB, -17.93 dB, and -
19.69 dB respectively, NF achieves 0.73 dB, 0.69 dB, 0.68 dB and 0.75 dB
respectively.
The measurement result shows that frequency centers shift, they are 665 MHz
with S11 -14.57 dB and S21 -4.56 dB, 1.07 GHz with S11 -13.42 dB and S21 -5.79
dB, 1.34 GHz with S11 -13.34 dB and S21 -2.01 dB, and 2.84 GHz with S11 -24.49
dB and S21 -14.79 dB."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>