Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Faita Rizkiaputeri
"Manajemen risiko yang buruk adalah salah satu penyebab utama kegagalan sebuah proyek. Penelitian ini membahas pengukuran risiko teknis untuk proyek pembangunan Depot Pengisian Pesawat Udara DPPU di wilayah Sumatera Utara, khususnya wilayah Silangit, Sibolga, dan Gunung Sitoli. Pengukuran risiko dilakukan untuk menyusun strategi mitigasi risiko yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek. Metode pengukuran risiko dilakukan dalam empat tahapan, yaitu identifikasi risiko, pengukuran dampak dan probabilitas risiko, klasifikasi risiko, dan mitigasi risiko. Dari proses pengukuran risiko, didapatkan 65 faktor risiko yang kemudian dikelompokkan ke dalam empat kejadian risiko yaitu kerusakan sarana dan fasilitas pembangunan DPPU, keterlambatan pengerjaan pembangunan DPPU, kecelakaan kerja, dan kendala finansial. Strategi mitigasi yang diusulkan terkait dengan pemilihan jenis tangki yang digunakan, pemilihan pemasok material, kontraktor, dan moda transportasi material yang digunakan, penyediaan peralatan yang dibutuhkan, dan pelaksanaan pelatihan dan pengontrolan rutin.

Poor risk management is one of the main cause of project failure. This research is made to measure technical risk for the construction project of Aircraft Filling Depot in North Sumatra, especially Silangit, Sibolga, and Gunung Sitoli area. Risk measurement is done to create mitigation plans that need to be done in this project. The methods of measuring risk is done in four steps, which are risk identification, impact and probability measurement, risk classification, and risk mitigation. From the risk measurement process, 65 risk factors were identified and then classified to four risk events, which are facility damage, delay in construction project, work accident, and financial constrain. The proposed risk mitigation strategy includes the selection of storage tank type, selection of supplier, contractors, and material transportation method, provision of essential equipment, and implementation of routine training and monitoring."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Satya Wairawan
"Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau dan objek wisata yang dikenal sampai macnanegara. Pada umumnya untuk dapat sampai ke objek wisata, wisatawan mengunakan alat transportasi udara. Tingginya penggunaan alat tranportasi udara di bandara silangit dengan objek wisata danau toba menjadi salah satu pelung untuk PT Pertamina untuk menjual avtur dengan skala besar di daerah tersebut. Penjualan avtur dengan skala besar membutuhkan tangki timbun yang digunakan untuk menampung bahan bakar avtur di bandara silangit. Pembuatan tangki timbun atau DPPU Depot Pengisian Pesawat Udara memiliki nilai investasi yang cukup tinggi dan membutuhkan studi kelayakan untuk menilai kelayakan investasi. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis 3 model kerjasama yang diberi nama KSO tipe A, KSO tipe B dan KSO tipe C miliki PT Pertamina untuk mengurani resiki dan biaya yang tinggi dalam investasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa KSO tipe B merupakan pilihan KSO yang memiliki nilai NPV tertinggi yaitu sebesar Rp 32.650.765.516 dengan IRR 25 dan Payback Period empat tahun satu bulan.

Indonesia has a lot of islands and tourism object already known to foreign tourists. In general, to be able to get to the attractions, tourists use air transportation. The high use of air transport at the airport Silangit with attraction of Lake Toba become an opportunity to PT Pertamina to sell aviation fuel on a large scale in the area. A large scale of aviation fuel rsquo s sales requires a storage tank used to fill up aviation fuel at the airport Silangit. Building the storage tank or DPPU Depot Filling Aircraft has an investment value is quite high and requires a feasibility study to assess the feasibility of the investment. This research was conducted by analyzing three models of cooperation that is named KSO type A, KSO type B, and KSO type C that owned by PT Pertamina to reduce risk and reduce the high cost of investment. The results of this study stated that KSO type B is the best option that has the highest NPV value of Rp 32,650,765,516 with an IRR of 25 and a payback period of four years and one month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Maulana Miraza
"Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta berdampak pada kebutuhan transportasi udara sehingga dibangun bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar Avtur Jet A1 di YIA, PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) selaku penyuplai membangun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang berlokasi di area bandara YIA Kulon Progo. Pekerjaan Project Pembangunan Aviation Hydrant System dan Depot Pengisian Pesawat Udara Kulon Progo milik PPN ini dibangun menggunakan kontraktor yaitu PT. JGC Indonesia (JIND). Untuk memenuhi kebutuhan daya listriknya, DPPU mendapat suplai tegangan 20 kV dari PT. Angkasa Pura (AP). Disalurkan ke panel Medium Voltage (MV) Switchgear 20 kV, kemudian diturunkan tegangan nya menjadi 400 V menggunakan transformator daya 20 kV / 400 V, 1600 kVA. Lalu disalurkan ke panel Low Voltage (LV) Switchgear 400 V. Panel ini terbagi menjadi 2 busbar, busbar A mendapat suplai 20 kV dari AP, busbar B mendapat suplai 400 V dari 2 buah Diesel Engine Generator dengan kapasitas masing-masing 800 kVA. Dari panel ini, peralatan-peralatan di DPPU mendapat suplai daya. Transformator daya menjadi salah satu komponen utama dalam sistem kelistrikan di DPPU, sehingga harus terjaga kualitas dan kehandalan dalam menjalankan operasinya. Sehingga untuk menjamin mutu tersebut, maka perlu dilakukan inspeksi (pemeriksaan) baik dokumen, fisik secara visual, maupun fungsinya, sesuai dengan spesifikasi peruntukannya. Pembuktian kehandalan dilakukan dengan melakukan serangkaian pengujian transformator dengan acuan standar IEC 60076-1. Dan hasil pengujian menunjukan lolos acceptance criteria sehingga transformator layak dioperasikan sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan telah diselesaikan secara profesional dengan menjalankan prinsip dasar kode etik insinyur serta memperhatikan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL).

The rapid economic growth in Yogyakarta has had an impact on the need for air transportation, so the new Yogyakarta International Airport (YIA) airport was built in Kulon Progo, Yogyakarta. To fulfil the need for Avtur Jet A1 fuel at YIA, PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) as the supplier built an Aircraft Filling Depot located in the YIA Kulon Progo airport area. Construction of Project Pembangunan Aviation Hydrant System dan Depot Pengisian Pesawat Udara Kulon Progo that belongs to PPN, was built by contractor PT. JGC Indonesia (JIND). To cover its electrical power needs, DPPU receives a 20 kV voltage supply from PT. Angkasa Pura (AP). Lined to the 20 kV Medium Voltage (MV) Switchgear panel, then the voltage is reduced to 400 V using a 20 kV / 400 V, 1600 kVA power transformer. Then it is distributed to the 400 V Low Voltage (LV) Switchgear panel. This panel is divided into 2 busbars, busbar A gets a 20 kV supply from the AP, busbar B gets a 400 V supply from 2 Diesel Engine Generators with a capacity of 800 kVA each. From this panel, the equipment in the DPPU gets a power supply. The power transformer is one of the main components in the electrical system at DPPU, so quality and reliability must be maintained in carrying out its operations. So, to guarantee the quality, it is necessary to carry out inspections (examinations) of both documents, physical visuals, and functions, in accordance with the specifications. Proving reliability is carried out by carrying out a series of transformer tests with reference to the IEC 60076-1 standard. And the test results show that it passes the acceptance criteria so that the transformer is suitable for operation according to requirements. Activities have been completed professionally by implementing the basic principles of the engineer's code of ethics and paying attention to aspects of Safety, Occupational Health and Environmental Protection (K3LL)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Iqbal
"Pembangunan tangki avtur di DPPU Kertajati diperlukan sebagai tindak lanjut pemerintah terhadap pembangunan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka. Praktik keinsinyuran bertujuan untuk mendesain tangki avtur kapasitas 2000 KL. Tangki avtur berkapasitas 2000 KL didesain berdasarkan perhitungan yang mengacu pada Code dan Standard yang berlaku secara internasional API 650 dan JIG 2. Data dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Berdasarkan hasil desain sesuai API 650, tangki avtur kapasitas 2000 KL yang akan dibangun di DPPU Kertajati memiliki diameter 18m dan tinggi 9.7m. Tebal plat bottom dan annular 8mm. Tebal shell pertama 8mm, kedua 8mm, ketiga 6mm, keempat 6mm. Tebal plat roof 6mm. Sedangkan desain tangki avtur berdasarkan JIG 2 harus dilakukan pengecatan pada sisi dalam tangki (internal coating), memiliki floating suction, memiliki tiga sampling point (upper, middle, lower) yang terkoneksi dengan sampling jar.

he construction of an avtur tank at the Kertajati DPPU is needed as a follow-up to the government's development of the West Java International Airport (BIJB) in Kertajati, Majalengka. The engineering practice aims to design an avtur tank with a capacity of 2000 KL. The avtur tank with a capacity of 2000 KL is designed based on calculations that refer to the internationally accepted Code and Standards API 650 and JIG 2. Data were analyzed using Microsoft Excel. Based on the design results according to API 650, the avtur tank with a capacity of 2000 KL, which will be built at the Kertajati DPPU, has a diameter of 18m and a height of 9.7m. The bottom and the annular plate thickness is 8mm. The first shell thickness is 8mm, the second 8mm, the third 6mm, and the fourth 6mm. The roof plate thickness is 6mm. While the avtur tank design based on JIG 2 must be coated on the inside of the tank (internal coating), have floating suction, and have three sampling points (upper, middle, lower) connected to the sampling jar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bagus Adittya
"Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) adalah Instalasi atau Fasilitas milik PT Pertamina Patra Niaga yang berfungsi untuk melakukan kegiatan penerimaan (dari kapal, pipa, mobil tangki), penimbunan, dan penyaluran/pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara (avtur dan avgas) kepada konsumen (maskapai, TNI/Polri, sekolah penerbangan). Dalam pelaksanaan inspeksi rutin pada peralatan di DPPU di PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, ditemukan bahwa 60% dari kerusakan sarana dan fasilitas yang terjadi disebabkan oleh korosi pada material baja. Apabila proses korosi dibiarkan dalam waktu yang lama akan menurunkan properties dan performa material sehingga akan menyebabkan kerusakan dan kebocoran pipa dan tangki timbun yang menimbulkan kerugian besar dari aspek manusia, lingkungan, finansial dan reputasi perusahaan. Dalam upaya mengurangi laju korosi, ditemukan bahwa 60% anggaran maintenance digunakan untuk pengecatan dan pelapisan anti korosi (coating) dimana biaya terbesar berasal dari biaya pembelian material coating. Penelitian ini fokus pada bagaimana cara mengatasi tingginya biaya coating dalam upaya mengurangi laju korosi dengan menggunakan material organik berupa serat rami (Boehmeria nivea) sebagai campuran cat dan pelapis anti korosi (coating). Pengujian yang dilakukan terhadap hasil pengecatan dengan campuran serat rami adalah pengukuran ketebalan, uji daya rekat, pull off test, dan uji ketahanan korosi. Hasil pengujian menunjukkan penambahan serat rami berpengaruh positif pada proses pengecatan dengan hasil akhir permukaan material baja yang lebih tebal dengan dibandingkan pengecatan tanpa penambahan serat rami sehingga dapat menghemat biaya pembelian material coating sebesar 25%. Selain itu, daya rekat lapisan cat yang dicampur dengan serat rami layak untuk dipakai karena cat yang terkelupas pada pengujian cross cut dan X cut tidak lebih dari 5% dan pada pull off test memenuhi persyaratan minimum. Hasil uji ketahanan korosi juga menunjukkan tidak ada tanda-tanda permukaan material yang terkorosi yang mana menunjukkan efektifitas dari lapisan cat yang dicampur dengan serat rami dalam melindungi material baja.

Aircraft Refuelling Depot (DPPU) is an installation or facility owned by PT Pertamina Patra Niaga which carries out aviation (avtur and avgas) fuel receiving (from tankers, pipelines, trucks), storage operation, and distribution to consumers (airlines, air force/police, flying schools). In carrying out routine equipment inspections at the DPPU at PT Pertamina Patra Niaga, Central Java Region, it was found that 60% of equipment damage or malfunction was caused by corrosion of steel materials. If there are no special treatment to corroded material for a long time, it will reduce the properties and performance of the steel materials, so that it will lead damage and leakage of pipes and storage tanks which lead to huge losses in terms of human, environmental, and financial aspects and the company's reputation. In order to reduce the corrosion rate, it was found that 60% of the maintenance budget was used for anti-corrosion coatings where the largest cost came from the cost of purchasing coating materials. This research focuses on how to overcome the high cost of coating by using organic material from ramie fiber (Boehmeria nivea) as a mixture of anti-corrosion coating. Several examination conducted to the results of coating process with a mixture of ramie fiber were thickness measurement, adhesion test, pull off test, and corrosion resistance test. The examination results show the addition of ramie fiber give positive effect on the coating process where the surface finish of the steel material is thicker than coating without the addition of ramie fiber so it can save the cost of purchasing coating material by 25%. In addition, the adhesion of the coating layer mixed with ramie fiber is suitable for use because the coat peeling in the cross cut and X cut tests is not more than 5% and the pull off test meets the minimum requirements. The results of the corrosion resistance test also showed no signs of the surface of the material being corroded which indicates the effectiveness of the coating layer mixed with ramie fiber in protecting the steel material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Perpatih
"Ketiadaan kajian dampak lingkungan pada konstruksi Pembangunan DPPU Kertajati menjadikan munculnya persoalan-persoalan seperti penggunaan material tanah urug yang besar dan penggunaan kendaraan transportasi dan alat berat yang masif.
Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian siklus hidup lingkungan guna mengetahui kinerja lingkungan dari fase konstruksi Pembangunan DPPU Kertajati, menentukan pekerjaan konstruksi yang memberikan konstribusi tersignifikan dan skenario untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Batasan penelitian ini adalah gate-to-gate terbatas lingkup aktivitas dan pekerjaan dalam area proyek konstruksi.
Metode yang digunakan adalah metode penilaian siklus hidup lingkungan dengan metode penilaian dampak titik tengah menggunakan metode IPCC dan CML-2001:2016 serta metode penilaian dampak titik akhir menggunakan Eco-Indicator99.
Hasil penelitian memberikan bahwa pekerjaan pengurugan lahan dan pemadatan lahan menjadi kontributor utama untuk konsumsi energi berbasis bahan bakar solar yaitu sebesar 8.323.958,27 MJ. Pekerjaan ini juga menjadi kontributor utama potensi pemanasan global (GWP100) yaitu sebesar 666.059,33 Kg-CO2.Ekivalen, potensi eutrofikasi lingkungan yaitu sebesar 312,746 Kg-PO4.Ekivalen dan kontributor tersignifikan kedua pada potensi pengasaman lingkungan yaitu sebesar 5.979,67 Kg-SO2.Ekivalen. Pekerjaan bangunan beton berkontribusi tersignifikan untuk potensi pengasaman lingkungan yaitu sebesar 6.420,87 Kg-SO2.Ekivalen, muncul akibat penggunaan batu bata pada dinding bangunan beton.
Strategi yang dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungannya dibuat dalam skenario opsi kedua, yaitu: melakukan pemasangan lapisan perkuatan tanah geosintetik untuk mengurangi volume pengurugan lahan, melakukan subsitusi material bata merah menjadi material bata ringan hebel (autoclaved aerated concrete, AAC), dan menggunakan mechanical joint untuk penyambung pancang dan mengurangi konsumsi listrik secara signifikan.

The absence of an environmental impact study on the construction of the Kertajati DPPU development has led to problems such as the use of large fill soil materials and the massive use of transportation vehicles and heavy equipment.
The purpose of this study is to conduct a study of the environmental life cycle in order to determine the environmental performance of the construction phase of the Kertajati DPPU construction, determine construction works that make a significant contribution and scenarios to reduce their impact on the environment. The limitation of this research is that gate-to-gate is limited to the scope of activities and work in the construction project area.
The method used is the environmental life cycle assessment method with the midpoint impact assessment method using the IPCC and CML-2001:2016 methods and the end point impact assessment method using the Eco-Indicator99.
The results showed that land filling and compaction were the main contributors to energy consumption based on diesel fuel, amounting to 8,323.958.27 MJ. This work is also a major contributor to the potential for global warming (GWP100) which is 666,059.33 Kg-CO2. Equivalent, the potential for environmental eutrophication is 312,746 Kg-PO4. Equivalent and the second significant contributor to the potential for environmental acidification is 5,979.67 Kg-SO2 .equivalent. Concrete building work contributes significantly to the potential for environmental acidification, which is 6,420.87 Kg-SO2. Equivalent, arises due to the use of bricks on the walls of concrete buildings.
The strategy taken to reduce the environmental impact is made in the second option scenario, installing a geosynthetic soil reinforcement layer to reduce the volume of land filling, substituting red brick material into hebel lightweight brick material (autoclaved aerated concrete, AAC), and using mechanical joint as a pile connector and reduce electricity consumption significantly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isfhahan Achmad Dzulqarnain
"Berdasarkan hasil data Sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia dihuni oleh 237.641.326 jiwa. Kondisi ini mengindikasikan angka perkembangan penduduk di pedesaan cukup tinggi, hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan pemenuhan energi listrik yang semakin meningkat.
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut pada kasus ini adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Desa Buntu Turunan Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Dalam sebuah sistem PLTMH yang memanfaatkan aliran sungai, jenis pembangkit tipe run off river tidak membutuhkan bendungan yang besar melainkan dengan cara mengalirkan aliran sungai dari elevasi tertinggi dari sungai ke satu sisi sungai lainnya yang mempunyai elevasi lebih rendah, dengan memanfaatkan energi karena adanya suatu potensial kemudian energi tersebut dikonversi menjadi energi kinetik untuk menggerakkan sirip dan memutar turbin yang selanjutnya dirubah menjadi energi listrik.
Daya yang dapat dibangkitkan oleh PLTMH Haspasuk - 1 ini adalah dengan memperhitungkan efisiensi sistem, maka daya yang dapat dihasilkan oleh skema PLTMH adalah sebesar 1308,19 kW, dengan debit andalan 3,103 m3 / detik. Direncanakan diameter pipa pesat sebesar 1,27 meter untuk meredam tekanan water hammer yang ditimbulkan, sehingga dari aspek teknis PLTMH Hapasuk – 1 ini layak untuk direalisasikan.

Based on Census data by the Central Bureau of Statistics in 2010, Indonesia is inhabited by 237,641,326 populations. This condition indicates the rural population growth rate is quite high. It caused the needs for compliance of electrical energy is increased.
One alternative to fulfilled for the demand of electrical energy is by building the Mini Hydro Power Plant in this case in Buntu Turunan Village, Hatonduhan Sub-District, Simalungun District, North Sumatra Province. In the system of Mini Hydro Power Plant, which utilizes river flow, the type of Runoff River plant does not required kind of large dam. It can be utilize the river system from high elevation to another point which has lower elevation. By the utilizing the potential energy which converted into the kinetic energy to move the blades and rotated the turbine then changed into the electrical energy.
The potency which can be generated by the Hapasuk - 1 Mini Hydro Power Plant, is by considering the efficiency of the system. The power generated by Mini Hydro Power Plant scheme is as big as 1308.19 kW, with dependable flow amount to 3.103 m3 / second. The diameter of the penstock is 1.27 meters to restraint water hammer pressure, so that from the technical aspect the Hapasuk – 1 Mini Hydro Power Plant is feasible to be realized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S58410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Ahmad Widad
"Tesis ini membahas mengenai analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran pada saat penerimaan di tangki timbun BBM. Dilatar belakangi oleh kejadian kebakaran T.24 Depot Plumpang, penulis melakukan pengukuran persentase LBL (Lower Explosion Limit) di atas tangki timbun, pengukuran MIE (Minimum lgnition Energy), dan energi akibat gesekan peralatan yang digunakan. Dari hasil pengukuran persentase LEL didapat kondisi di atap tangki timbun BBM pada saat penerimaan BBM berlangsung merupakan kondisi yang flammable, baik pada waktu siang maupun malam hari dimana persentase LEL 30 % didapat pada jarak sekitar 3 meter dari sumber. Sedangkan dari pengukuran MIE didapatkan hasil BBM klas 1 yang didapat dari pengujian ini didapat antara 0,25 Joule sampai dengan 0.274 Joule dan dalam kondisi LEL 20% sampai dengan 40%. Dimana untuk Premium 0.274 Joule pada LEL 40 %. Pertamax 0,243 Joule pada LEL 30% dan Pertamax Plus 0.25 Joule pada LEL 20%. Pertamax plus mempunyai minimum ignition energy yang lebih kecil dibandingkan premium dan pertamax. Untuk energi gesekan didapatkan hasil energi minimal pada material tali cotton sebesar 7,4 E -9 J dan maksimal pada material dipstick stainless 4,5 I li-5 J. Hasil penelitian merekomendasikan untuk tidak diperbolehkan adanya kegiatan di atas tangki selama penerimaan BBM berlangsung.

This thesis will explain further about analysis of factors which can caused fire in receiving fuel storage tank activities. Tank fire in T. 24 Depot Plumpang, is what forms the background of this thesis. The writer will do some measurements such as persentage of LEL (Lower Explosion Limit), MIE (Minimum Ignition Energy) on the top of the fuel storage tank and also energy that occurs because of friction with equipments which are been used. From the measurement of LEL's percentage, the result is, the condition at the top of fuel storage tank when receiving activity is done will be in flammabe circumstances, either in the afternoon or in the night, where the percentage of LEI is 30% about 3 meter far from the source. From MIE measurement the result of class I fuel is 0.25 Joule-0,274 Joule in LEL's condition of` 20%-40%. For premium 0.274 Joule in LEL's percentage of 40 %. Pertamax 0.243 Joule in LEL`s percentage of` 30% dan Pertamina Plus 0.25 Joule in LEL's percentage of` 20%. Pertamax plus has the Smallest minimum ignition energy compared with premium and pertamax. For friction energy, the result is, minimum energy in cotton rope is 7,4 E -9 J and maximum energy in dipstick stainless material is 4,5l E-5 J. The researcher suggests that to not doing activity on the top of fuel storage tank when receiving activity is done."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33293
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Kevin Farizky
"Konstruksi modular merupakan penerapan metode konstruksi berkelanjutan yang sangat efisien dengan berbagai manfaat dan keunggulan yang diharapkan dapat menggantikan sistem kontruksi konvensional atau struktur beton bertulang dan menjawab permasalahan di industri konstruksi. Namun, kenyataannya masih ada beberapa hambatan terkait proses dan pelaksaanaan teknis dalam implementasi konstruksi modular ini. Sistem konstruksi modular juga belum dapat memenuhi harapan di pasar konstruksi, terutama karena terjadinya peningkatan biaya konstruksi yang lebih tinggi di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan pelaksanaan teknis dan faktor kritis risiko peningkatan biaya dari penerapan konstruksi modular pada konstruksi bangunan di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan validasi variabel terhadap pakar dan melakukan survei kepada responden yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Relative Importance Index (RII) dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan hambatan pelaksanaan teknis yang paling signifikan pada konstruksi modular adalah ketersediaan alat yang tidak memadai untuk memproduksi dan memasok produk modular. Faktor paling kritis dari risiko peningkatan biaya pada konstruksi modular adalah keterlambatan dalam pengadaan material
Modular construction is the application of sustainable construction method with various benefits and advantages that are expected to replace conventional construction systems or reinforced concrete structures and answer problems in the construction industry. However, there are still some barriers related to the technical process in the implementation of this modular construction. Modular construction systems have also higher construction costs in some countries. This study aims to analyze technical implementation barriers and critical risk factors for increasing costs from implementing modular construction in building construction in Indonesia. This research method used variable validation to experts and conducted survey to respondents which was then analyzed using the Relative Importance Index (RII) and Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) methods. The results of this study indicate that the most significant technical implementation barrier in modular construction is the inadequate availability of tools to manufacture and supply modular products. The most critical factor in the risk of increasing costs in modular construction is delays in material procurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Febriana P.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26568
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>