Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peatric Olivia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kepemimpinan, ketersediaan sumber daya dan training, strategi dan kebijakan, penerapan proses manajemen risiko, budaya, dan teknologi informasi terhadap tingkat kematangan penerapan manajemen risiko di lingkungan Kementerian Keuangan. Metode analisis data yang digunakan yaitu binary logistic regression. Analisis ini berdasarkan hasil kuesioner 45 responden. Hasil penelitian menunjukkan proses manajemen risiko, budaya dan teknologi informasi berpengaruh signifikan positif terhadap risk maturity level Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko . Pengaruh ketersediaan sumber daya dan training dan strategi kebijakan terhadap TKPMR tidak terbukti. Sementara itu, kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap TKPMR.

ABSTRACT
This research aims to examine the influence of leadership, availability of resources and training, strategies and policies, risk management processes, culture, and information technology to the maturity level of risk management ministry of finance. Data analysis method uses a binary logistic regression. This analysis based on the feedback of the questionnaire from 45 respondents. The results show the risk management processes, culture and information technology have a significant positive effect to risk maturity level. The influence of the availability of resources and training and policy strategies to risk maturity level are not proven. Meanwhile, the leadership has a negative effect on risk maturity level."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Laurencia
"Skripsi ini menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas audit internal dari perspektif auditan. Data diperoleh melalui kuesioner kepada auditor internal pada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan dan auditan di lingkungan Kementerian Keuangan untuk penugasan audit dan reviu laporan keuangan. Berdasarkan analisis regresi berganda diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi antara auditor dan auditan berpengaruh positif terhadap efektivitas audit internal yang disebabkan karena persepsi auditan terhadap manfaat audit lebih tinggi jika auditor menanggapi feedback auditan serta dapat menjaga hubungan profesional yang baik selama proses audit berlangsung. Sementara itu, empat variabel lainnya yaitu kompetensi auditor internal, independensi auditor internal, dukungan manajemen auditan atas audit internal, dan pemanfaatan software manajemen audit CCH TeamMate tidak berpengaruh terhadap efektivitas audit internal. Tidak berpengaruhnya pemanfaatan software manajemen audit CCH TeamMate terhadap efektivitas audit internal disebabkan kurangnya pemahaman auditor mengenai manfaat dari CCH TeamMate sehingga CCH TeamMate lebih dianggap sebagai beban untuk mencapai target indikator kinerja dan belum maksimal dimanfaatkan sebagai alat bantu audit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fauziyah
"Perkembangan implementasi teknologi informasi dan komunikasi TIK di bidang kepemerintahan saat ini semakin meningkat pesat baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi maupun untuk peningkatan kualitas layanan publik Kementerian Keuangan merupakan salah satu lembaga pemerintah yang melakukan banyak perbaikan dalam penerapan TIK untuk mendukung pencapaian pengelolaan keuangan yang kredibel dan akuntabel Untuk mendukung hal tersebut Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek yang merupakan unit TIK pusat di lingkungan Kementerian Keuangan melakukan banyak proyek TIK Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisis tingkat kematangan pelaksanaan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan Model kematangan yang digunakan adalah Project Management Maturity Model PMMM yang disesuaikan dengan Project Management Body of Knowledge PMBoK Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan adalah tingkat 2 Hal ini menunjukkan bahwa Pusintek telah memiliki kebijakan dan standar dalam pelaksanaan manajemen proyek Namun berdasarkan pemeriksaan dan observasi dokumen yang dilakukan penelitian ini pelaksanaan manajemen proyek belum sepenuhnya mengacu pada kebijakan tersebut Menurut PMMM tingkat 2 menunjukkan belum adanya konsistensi dalam pemahaman dan pelaksanaan manajemen proyek Penelitian ini juga memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Pusintek Kementerian Keuangan untuk dapat mencapai kematangan tingkat 3 Rekomendasi mencakup beberapa aspek yaitu aspek kebijakan yang terdiri dari melakukan sosialisasi kebijakan dan menyusun beberapa prosedur yang dibutuhkan aspek sumber daya manusia yang terdiri dari memberikan pelatihan manajemen proyek evaluasi manajemen proyek dan manajemen program serta melakukan evaluasi dan pengukuran kinerja tim proyek serta aspek teknologi yang terdiri dari pemanfaatan tools atau sistem manajemen proyek.

The implementation of information and communication technology ICT in government today is growing rapidly both to improve the internal performance of the organization and to improve the quality of public services The Ministry of Finance is one of the government agencies that make a lot of improvements in the implementation of ICT to encourage the achievement of credible and accountable financial management To support this Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek which is the IT department of the Ministry of Finance did a lot of ICT projectsThis study was conducted to evaluate and analyze the maturity level of project management implementation in Pusintek Ministry of Finance Maturity model used is Project Management Maturity Model PMMM which is adapted to the Project Management Body of Knowledge PMBOK The result of this study indicates that the project management maturity level in Pusintek Ministry of Finance is level 2 It means that Pusintek already have policies and standards in the implementation of project management However based on the evaluation and documents observation conducted by this study the implementation of project management have not been fully based on the policies According to PMMM level 2 shows the lack of consistency in the understanding and implementation of project management This study also provides some recommendations that can be done by Pusintek to achieve the maturity level 3 The recommendations are grouped into three aspects policy by disseminating the policy and developing the necessary procedures human resource by providing project management project management evaluation and management program training and evaluating and measuring the performance of the project team and technology by more using the project management tools and systems Keywords Project Management Maturity Level PMMM PMBOK."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fauziyah
"Perkembangan implementasi teknologi informasi dan komunikasi TIK di bidang kepemerintahan saat ini semakin meningkat pesat baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi maupun untuk peningkatan kualitas layanan publik Kementerian Keuangan merupakan salah satu lembaga pemerintah yang melakukan banyak perbaikan dalam penerapan TIK untuk mendukung pencapaian pengelolaan keuangan yang kredibel dan akuntabel Untuk mendukung hal tersebut Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek yang merupakan unit TIK pusat di lingkungan Kementerian Keuangan melakukan banyak proyek TIK Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisis tingkat kematangan pelaksanaan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan Model kematangan yang digunakan adalah Project Management Maturity Model PMMM yang disesuaikan dengan Project Management Body of Knowledge PMBoK Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan adalah tingkat 2 Hal ini menunjukkan bahwa Pusintek telah memiliki kebijakan dan standar dalam pelaksanaan manajemen proyek Namun berdasarkan pemeriksaan dan observasi dokumen yang dilakukan penelitian ini pelaksanaan manajemen proyek belum sepenuhnya mengacu pada kebijakan tersebut Menurut PMMM tingkat 2 menunjukkan belum adanya konsistensi dalam pemahaman dan pelaksanaan manajemen proyek Penelitian ini juga memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Pusintek Kementerian Keuangan untuk dapat mencapai kematangan tingkat 3 Rekomendasi mencakup beberapa aspek yaitu aspek kebijakan yang terdiri dari melakukan sosialisasi kebijakan dan menyusun beberapa prosedur yang dibutuhkan aspek sumber daya manusia yang terdiri dari memberikan pelatihan manajemen proyek evaluasi manajemen proyek dan manajemen program serta melakukan evaluasi dan pengukuran kinerja tim proyek serta aspek teknologi yang terdiri dari pemanfaatan tools atau sistem manajemen proyek.

The implementation of information and communication technology ICT in government today is growing rapidly both to improve the internal performance of the organization and to improve the quality of public services The Ministry of Finance is one of the government agencies that make a lot of improvements in the implementation of ICT to encourage the achievement of credible and accountable financial management To support this Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek which is the IT department of the Ministry of Finance did a lot of ICT projectsThis study was conducted to evaluate and analyze the maturity level of project management implementation in Pusintek Ministry of Finance Maturity model used is Project Management Maturity Model PMMM which is adapted to the Project Management Body of Knowledge PMBOK The result of this study indicates that the project management maturity level in Pusintek Ministry of Finance is level 2 It means that Pusintek already have policies and standards in the implementation of project management However based on the evaluation and documents observation conducted by this study the implementation of project management have not been fully based on the policies According to PMMM level 2 shows the lack of consistency in the understanding and implementation of project management This study also provides some recommendations that can be done by Pusintek to achieve the maturity level 3 The recommendations are grouped into three aspects policy by disseminating the policy and developing the necessary procedures human resource by providing project management project management evaluation and management program training and evaluating and measuring the performance of the project team and technology by more using the project management tools and systems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bary Rachman Pratama
"E-Procurement merupakan kegiatan mengadakan barang dan jasa oleh suatu organisasi yang dilakukan secara elektronik. E-Procurement di pemerintahan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, persaingan sehat, dan akuntabilitas di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Penerapan e-Procurement di Kementerian Keuangan merupakan amanat dari Menteri Keuangan yang dicanangkan sejak tahun 2008. Jumlah paket yang dilaksanakan melalui sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun demikian, masih terdapat paket pengadaan yang tidak dilaksanakan secara elektronik. Salah satu hal yang menjadi kendala adalah tingkat penerimaan SPSE oleh pengguna.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat penerimaan pengguna terhadap SPSE dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model 2 (TAM2). Penelitian ini mengguunakan teknik survey dengan melibatkan 185 responden, dalam hal ini panitia pengadaan barang/jasa, yang ada di kantor pusat Kementerian Keuangan. Pengujian model dan pengolahan data hasil survey dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dari 11 hipotesis yang dikembangkan, 9 hipotesis diterima dan 2 hipotesis ditolak. Variabel yang terbukti signifikan dalam penerimaan pengguna terhadap SPSE, yaitu: (a) Job Relevance; (b) Output Quality; (c) Result Demonstrability; (d) Perceived Ease of Use; (e) Perceived Usefulness; (f) Employee Training; dan (g) Infrastructure Support.

E-Procurement is an electronic procuring activity that held by an organization. In Indonesian government e-Procurement aimed to improve efficiency, effectiveness, transparency, healthy competition and accountability in Procurement. E-Procurement enforcement in Ministry of Finance is the mandate from Finance Minister that has been run since 2008. The number of package executed by e-Procurement has increase from year to year/year by year. However, there are several Procurement that is still executed in conventional way/cannot be executed by e-Procurement because of several constraints, one of the them is the level of user’s e-Procurement acceptance.
The goal of this research is to know the user’s e-Procurement acceptance using Technology Acceptance Model 2 approachment (TAM2), with research methodology that involving 186 respondents, (in this case procurement committees in Ministry of Finance head office) and Structural Equation Modeling (SEM) in examining the survey result.
This research find that out of 11 developed hypothesis 9 as the accepted hypothesis and 2 as rejected hypothesis. Variables influencing user’s e-Procurement acceptance, namely: (a) Job Relevance; (b) Output Quality; (c) Result Demonstrability; (d) Perceived Ease of Use; (e) Perceived Usefulness; (f) Employee Training; and (g) Infrastructure Support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Fadly
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kematangan Unit Layanan Pengadaan ULP Kementerian Agama Pusat dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan ULP Kementerian Agama Pusat. Tujuan pertama dianalisis dengan menggunakan teori Project Management Process Maturity PM 2 Model dari Kwak Ibbs. Adapun tujuan kedua dilakukan dengan menganalisis faktor individual, prosedural, dan organisasional sebagaimana dikemukakan Attafar, dkk. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah postpositivisme. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Validitas data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematangan ULP Kementerian Agama Pusat berada pada level 1 ad hoc. Hal itu karena faktor organisasional masih kurang mendukung, meskipun faktor individual dan prosedural sudah cukup baik. Oleh karena itu, rekomendasi dirumuskan bagi peningkatan level kematangan ULP Kementerian Agama Pusat dan pengelolaan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat mendukung peningkatan level kematangan tersebut.

This thesis aims to analyze the maturity level of procurement service unit of Ministry of Religion and analyze factors that affect the maturity of the unit. This thesis applies theory of Project Management Process Maturity PM 2 Model by Kwak Ibbs to analyze the first objective and theory of Attafar, et al. that explain three factors, each of them as individual, procedural, and organizational factor to analyze the second objective. Research approach applies post positivism. Data were collected through interviews and document study. This research applies data analysis technique model by Miles and Huberman. Triangulation is method of data validity. The results show that the maturity of procurement service unit of Ministry of Religion is at level 1 ad hoc. It was because of organizational support is still lacking, although individual and procedural factor good enough. Therefore, recommendations are formulated to improve maturity level of the procurement service unit and manage the factors that influence it, so that it can support the improvement of the maturity level."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T47493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Hardianti Saputri
"Pengelolaan keuangan merupakan suatu hal yang penting di zaman ini, perkembangan digital membuat setiap orang dengan sangat mudah untuk mendapatkan apapun termasuk membeli makanan, pakaian dan sebagainya. pengelolaan keuangan harus dilakukan dengan baik supaya setiap individu dapat terhindar dari kesulitan keuangan. Pengelolaan keuangan yang baik, tentu didasarkan pada pengetahuan mengenai konsep keuangan. Pemahaman tersebut akan menentukan bagaimana individu berperilaku dalam mengelola keuangan yang dimiliki. Pemahaman mengenai keuangan akan membentuk sikap keuangan mahasiswa dan dapat menentukan perilaku keuangan yang baik maupun buruk. Perilaku keuangan yang baik dapat dipengaruhi juga oleh kontrol diri mahasiswa, semakin baik kontrol diri maka semakin baik mahasiswa dalam mengambil keputusan keuangan. Dalam mengatur keuangan, faktor religiusitas juga dapat menentukan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan keuangan. Memasukkan unsur religiusitas (iman) akan mempengaruhi perilaku keuangan individu menjadi lebih baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik purposive sampling menggunakan metode analisis deskriptif dengan jumlah 189 sampel mahasiswa bidikmisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial knowledge, financial attitude, kontrol diri dan religiusitas berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan dan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa financial knowledge adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa. 

Financial management is an important thing in this era, digital developments make it very easy for everyone to get anything including buying food, clothes and so on. Financial management must be carried out properly so that each individual can avoid financial difficulties. Good financial management, of course, is based on knowledge of financial concepts. This understanding will determine how individuals behave in managing their finances. An understanding of finance will shape students' financial attitudes and can determine good or bad financial behavior. Good financial behavior can also be influenced by student self-control, the better self-control, the better students are in making financial decisions. In managing finances, the religiosity factor can also determine a person's behavior in making financial decisions. Incorporating elements of religiosity (faith) will affect individual financial behavior for the better. The type of research is qualitative research with purposive sampling technique using descriptive analysis method with a total sample of 189 Bidikmisi students. The results showed that financial knowledge, financial attitudes, self-control and religiosity had a significant effect on financial behavior and the results also showed that financial knowledge was the most dominant factor influencing student financial management behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pribadiputra
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kompetensi sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berupa analisis regresi. Data primer berupa persepsi responden terhadap variabel penelitian, dengan sampel satuan kerja di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan tahun penelitian 2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Variabel penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kompetensi sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi informasi terbukti tidak memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah.

The aim of this study is to prove the effect of Government Accounting Standard implementation, Internal Control implementation, human resources competence, organizational commitments, and information technology utilization on government financial statements quality. This study uses quantitative method that is regression analysis. Data of this study are respondent?s perceptions about research variables. Samples of study are units in Indonesian Institute of Sciences.
The results of this study show that the Government Accounting Standard implementation and organizational commitment positively influence government financial statements quality. On the other hand, internal control implementation, human resources compentence, and information technology utilization are proven to have no positive effect on government financial statements quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi
"ABSTRAK
Melihat kecendrungan meningkatnya pemakaian pestisida sejalan dengan usaha peningkatan produksi pertanian, satu hal yang perlu diperhatikan adalah dampak negatif akibat pestisida tersebut, baik pada manusia khususnya maupun pada lingkungan. Dampak penggunaan pestisida sebenarnya dapat meliputi seluruh unsur dalam lingkungan, baik lingkungan hayati, sosial maupun lingkungan fisik.
Peningkatan penggunaan pestisida yang disertai dengan aplikasi yang kurang memadai, dapat mengakibatkan terjadinya pemaparan pestisida pada petani pengguna, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan, juga mengakibatkan pencemaran pada lingkungan. Pencemaran pertanian pada badan air, khususnya Ciliwung, biasanya berasal dari penggunaan pupuk dan pestisida yang mengalir melalui permukaan tanah (run off) dan pencucian (leaching), sehingga dapat mencapai sungai. Oleh karena itu penelitian terhadap seluruh aspek lingkungan akibat penggunaan bahan kimia tersebut, khususnya pestisida perlu dikembangkan. Aspek pencemaran pestisida pada badan air maupun pada manusianya, merupakan bahan kajian yang penting untuk diteliti.
Pada penelitian ini, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat penggunaan dan aplikasi pestisida, bagaimana tingkat pemaparan pestisida, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pemaparan pestisida tersebut pada petani sayuran di Ciliwung hulu.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan dan aplikasi pestisida pada petani sayuran di Ciliwung hulu. Adapun yang menjadi tujuan khusus/utamanya adalah untuk mengetahui tingkat pemaparan pestisida pada petani sayuran serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemaparan pestisida pada petani sayuran di Ciliwung hulu.
Penelitian terdiri dari penelitian utama, yaitu tingkat pemaparan pestisida pada petani sayuran di Ciliwung hulu, dan wawancara dengan petani responden, untuk melihat tingkat penggunaan dan aplikasi pestisida pada tingkat petani sayuran di Ciliwung hulu.
Untuk pengamatan tingkat pemaparan pestisida pada petani dilakukan dengan metoda langsung dari Durham & Wolfe sebagaimana direkomendasi dalam Protokol Standar dari WHO (1982). Pads dari Alpha Cellulose ukuran 10 x 10 cm yang telah diekstraksi untuk pemurnian, setelah dilapisi dengan aluminium foil di bagian belakangnya, dipasang secara sistematis pada bagian tubuh petani sebagai berikut (modifikasi dari Protokol Standar WHO):
- satu buah di pertengahan lengan kiri
- satu buah di dada
- masing-masing satu buah di paha kanan dan kiri sedikit di atas lutut.
Setelah selesai penyemprotan pada dipotong bagian tepinya, sehingga tinggal bagian tengah dengan ukuran 5 x 5 cm. Pads lalu disimpan dalam botol atau kantong plastik yang kedap sinar matahari, diberi label untuk kemudian dianalisis di Laboratorium.
Dari hasil penelitian, didapatkan tingkat penggunaan pestisida oleh petani sayuran di sepanjang Sungai Ciliwung adalah 1,52 1/ha untuk insektisida dan 1,94 kg/ha untuk fungisida (belum melebihi batas yang dianjurkan). Dengan teknik aplikasi yang masih kurang memadai.
Jenis pestisida yang banyak digunakan adalah, fungisida dengan bahan aktif Propineb, Mankc2eb dan Maneb dari golongan Ditiokarbamat, serta insektisida dengan bahan aktif Profenofos, Asefat, Kiorpirifos dan Diazinon dari golongan Fosfat-organik.
Tingkat pemaparan pestisida pada petani secara ekstraseluler masih rendah, yaitu Fungisida (Antracol 70WP 0,089 mg/kg, Dithane M45 8OWP 0,118 mg/kg) dan Insektisida (Curacron 500EC 0,097 mg/kg, Thiodan 0,033 mg/kg). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemaparan adalah tingkat pendidikan yang pada uji statistik memberikan korelasi yang sangat nyata pada taraf uji 1%, dan tingkat pengetahuan yang pada uji statistik memberikan korelasi yang nyata pada taraf uji 5%, sedangkan faktor umur tidak memberikan korelasi yang nyata.
Selain itu tingkat pemaparan pestisida dapat juga dipengaruhi oleh tingkat penggunaan pestisida oleh petani yang berkaitan dengan kontak petani dengan pestisida dan kemungkinan adanya residu pestisida pada unsur lingkungan, terutama tanah, dan air. Dari pengujian ternyata yang mempengaruhi tingkat penggunaan pestisida oleh petani adalah tingkat pendidikan, yang memberikan korelasi yang nyata pada taraf uji 5%, sedangkan faktor umur dan tingkat pengetahuan tidak memberikan perbedaan yang nyata.
Daftar Kepustakaan : 32 (1962-1993)
Jumlah Halaman : halaman permulaan 17, halaman isi 73, tabel 17, gambar 8, lampiran 8

ABSTRACT
Reviewing the increasing tendency of pesticides usage, which is in line with efforts to increase agricultural production, one thing that should be considered is the negative impact of the pesticides both on human being and the environment. The impact of pesticides usage actually includes all elements in the environment, both biological, social and physical.
The pesticides increasing usage, which is accompanied by lack of application, may cause the accurence of pesticides exposure on the farmers as users. This will cause health disorder and pollution to the-environment. The agricultural pollution on the body of water, especially of the Ciliwung water, usually result from the fertilizer and pesticide usage which run off and leaching, which then arrive in the water. Therefore, research toward the whole environment aspects due to the application of the chemicals, especially pesticide, should be developed. The pesticide pollution aspect on the body water and the human being is an important topic to be studied.
In the research, the problem is to the extent the usage level and application of pesticides, to the extent of the pesticide exposure, and what factors which affect the pesticide exposure on the vegetables farmers at the up stream Ciliwung River.
Generally this research has the purpose to know the level of usage and application of the pesticides on the vegetable farmers at the up stream Ciliwung River. While the special purpose of the of the research is to recognize the level of pesticide exposure on the vegetables farmers and to recognize factors which affects the pesticides exposure on the vegetable farmers at the up stream Ciliwung River.
The research consists of main research, that is the level of the pesticides exposure on the vegetable farmers at the up stream Ciliwung River, and inter-view with the farmers respondents to see the level of usage and application of the pesticides on the vegetable farmers at the up stream Ciliwung River.
In order to observe the pesticides exposure on the farmers we use a direct method of Durham & Wolfe as recommended in the WHO Standard Protocol (1982). The Alpha Cellulose pad which has the size of 10 x 10 cm2 which is extracted for the purification is installed systematically on the farmers body as follows, after lined which aluminum foil on the back (modification of the WHO Standard Protocol)
- one unit in the left arm
- one unit on the chest
- one unit on the right thigh and slightly above the knee cap on the left thigh.
After spraying, the pads are cut on .its rim, which the only left is the middle part with the size of 5 x 5 cm2. Pads are stored in bottles or plastic bags which are sunlight proof, and labeled for further analysis in the laboratory.
From the results of the research, it can be concluded that the pesticides usage level by the vegetable farmers at the up stream Ciliwung River (both insecticides and fungicides) is still under the prescribed limits, which is 1,52 1/ha for insecticides and 1,94 kg/ha for fungicides with still sufficient application techniques.
The types of pesticides used widely, is fungicides with Propineb active material, Mankozeb and Maneb of Ditiocarbamat group and insecticides with Profenofos active material, Asefat, Klorpirifos and Diazinon of Organic Phosphat group.
The exposure level on the farmers extracellulairity is still low, that is fungicides (Antracol 7OWP 0,089 mg/kg, Dithane M45 SOWP 0,118 mg/kg) and insecticides (Curacron 500 EC 0,097 mg/kg, Thiodan 0,033 mg/kg). The factors which influence the exposure level is the level of education of the farmers on the statistic test which has a very significant correlation at test level of 1%, and the level of knowledge on the statistic test which has a significant correlation at test level of 5%, while the age factor has no, significant correlation.
Bisides, the, pesticides exposure level can also be affected by the pesticides usage by the farmers which is related with the farmers contact and the pesticides residue in the environmental elements, especially the soil and the water. From the test it turns out the factors which affect the pesticides level by farmers are the level of education, which provides a significant correlation at the test level of 5%, while the age and the level of knowledge factor provide no significant result.
Bibliography : 32 (1962-1993)
Introduction 17, content 73, tables 17, figures 8, appendices 8
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Vidya Putri
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi online engagement pada komunikasi publik yang dilakukan oleh organisasi melalui media sosial Instagramnya, serta mendeskripsikan pesan organisasi publik dan keterlibatan publik dalam bentuk online engagement, yang dilihat dari sisi komunikasi dialogis, kekayaan media dan karakteristik pesan, dalam rangka melihat hubungan antara organisasi dengan publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis isi ekplanatif. Analisis isi dilakukan pada postingan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan @ditjenperbendaharaan dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebanyak 327 postingan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dialogis adalah dimensi yang memiliki variabel paling banyak dan paling besar dalam mempengaruhi online engagement, jumlah like maupun jumlah comment. Faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada online engagement adalah variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik dan variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi. Sedangkan faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada jumlah comment adalah variabel pesan ajakan untuk bertindak, variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik, variabel informasi mengenai produk atau layanan organisasi, variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi dimasa kini dan gambaran mengenai rencana agenda acara atau kegiatan organisasi dimasa yang akan datang, serta variabel yang mengandung educational content.

This study aims to explain the factors that influence online engagement in public communication carried out by organizations through their Instagram social media and to describe the public organizations messages and public involvement in the form of online engagement. Both objectives are viewed from the side of dialogic communication, media richness, and characteristics of the messages, in order to see the relationship between the organization and the public. This study uses a positivistic paradigm with a quantitative approach through explanative content analysis method. Content analysis was carried out on 327 Instagram posts of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance @ditjenperbendaharaan from January 1, 2020 to December 31, 2020. This study found that dialogic communication is the dimension that has largest variables and the most influencing on online engagement, the number of likes and the number of comments. The factors or variables that most significantly influence online engagement are the response variables or comments or answers or organizational likes on comments or public questions and description variables regarding organizational events or activities. In addition, the factors or variables that have the most significant influence on the number of comments are variable of call-to-action message, variable of response or comments or answers or organizational likes on comments or public questions, variable of information about organizational products or services, variable of description about the overview of recent and future organizational events or activities, and last but not least is variable that contain educational content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>