Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117744 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didi Supriadi
"ABSTRAK
Analisis Implementasi Kebijakan Pelayanan Instalasi BedahSentral, Terkait Pembatalan Operasi Elektif di IBS RSUPPersahabatan.Penelitian ini menganalisa pelaksanaan kebijakan pelayanan, yang menjadi faktorpenyebab pembatalan operasi elektif di IBS RSUP Persahabatan. Angkapembatalan operasi elektif merupakan parameter kualitas pelayanan bedah suaturumah sakit. Yang dimaksud pembatalan operasi elektif adalah operasi terencana,namun tidak dilaksanakan pada hari yang telah dijadwalkan. Pembatalan operasielektif di IBS RSUP Persahabatan masih di atas angka standar IBS, yangseharusnya angka pembatalan operasi IBS sama atau kurang dari le; 5 .Penelitian ini merupakan studi deskriptif analisis dengan metode kualitatif.Wawancara mendalam kepada dua belas informan dengan latar belakang jabatan,profesi, pendidikan, masa kerja dan usia yang berbeda di lingkungan RSPPersahabatan yang terkait dengan pelayanan IBS, dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor penyebab pembatalanoperasi karena sosialisasi kebijakan yang tidak adekuat, masih ada bahasakebijakan yang rancu. kapasitas ICU yang tidak memadai, Jumlah perawat IBSkurang, ada dokter bedah yang kurang komitmen. Sehingga IBS RSUPPersahabatan perlu terus memperbaharui revisi SOP dan kebijakan agar sesuaikebutuhan terkini, perlu memiliki sistim informasi online berbasis komputer yangterkait pelayanan bedah.kata kunci: Kebijakan, Pelayanan IBS, Pembatalan Operasi.

ABSTRACT
Analysis Policy Of Implementation Central Surgical InstallationServices IBS , Related To Cancellation Of Elective Surgery InIBS Persahabatan Hospital.This study, analyzes the implementation of the Service Policy, which is the factorcausing the cancellation of elective surgery in IBS RSUP Persahabatan. Thenumber of cancellations elective surgery is a parameter of the quality of surgicalservices of a hospital. The termination of elective Surgery is a planned operation,but not on a scheduled day. The cancellation of elective surgery at IBSPersahabatan Hospital is still above the IBS standard number, which should be thenumber of cancellation of IBS surgery equal to or less than le 5 . This research isa descriptive analysis study with qualitative method. In depth interviews withtwelve informants with different backgrounds of occupations, professions,education, years of service and age in the Persahabatan hospital to IBS serviceswere conducted in April May 2017. The results suggest that factors causingcancellation of operations due to socialization of policies Inadequate, there is stillan ambiguous policy language. Inadequate ICU capacity, Number of IBS nurses islacking, there are less committed surgeons. So IBS Persahabatan RSUP needs tokeep updating revision SOP and policy according to the current condition, needto have computer based online information system that connects between roomsrelated to surgical service.Keywords Policy, IBS Services, Surgery Cancellation"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Supriadi
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa pelaksanaan kebijakan pelayanan, yang menjadi faktor
penyebab pembatalan operasi elektif di IBS RSUP Persahabatan. Angka
pembatalan operasi elektif merupakan parameter kualitas pelayanan bedah suatu
rumah sakit. Yang dimaksud pembatalan operasi elektif adalah operasi terencana,
namun tidak dilaksanakan pada hari yang telah dijadwalkan. Pembatalan operasi
elektif di IBS RSUP Persahabatan masih di atas angka standar IBS, yang
seharusnya angka pembatalan operasi IBS sama atau kurang dari ≤ 5 % .
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analisis dengan metode kualitatif.
Wawancara mendalam kepada dua belas informan dengan latar belakang jabatan,
profesi, pendidikan, masa kerja dan usia yang berbeda di lingkungan RSP
Persahabatan yang terkait dengan pelayanan IBS, dilaksanakan pada bulan April-
Mei 2017. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor penyebab pembatalan
operasi karena sosialisasi kebijakan yang tidak adekuat, masih ada bahasa
kebijakan yang rancu. kapasitas ICU yang tidak memadai, Jumlah perawat IBS
kurang, ada dokter bedah yang kurang komitmen. Sehingga IBS RSUP
Persahabatan perlu terus memperbaharui (revisi) SOP dan kebijakan agar sesuai
kebutuhan terkini, perlu memiliki sistim informasi online berbasis komputer yang
terkait pelayanan bedah

ABSTRACT
This study, analyzes the implementation of the Service Policy, which is the factor
causing the cancellation of elective surgery in IBS RSUP Persahabatan. The
number of cancellations elective surgery is a parameter of the quality of surgical
services of a hospital. The termination of elective Surgery is a planned operation,
but not on a scheduled day. The cancellation of elective surgery at IBS
Persahabatan Hospital is still above the IBS standard number, which should be the
number of cancellation of IBS surgery equal to or less than ≤ 5%. This research is
a descriptive analysis study with qualitative method. In-depth interviews with
twelve informants with different backgrounds of occupations, professions,
education, years of service and age in the Persahabatan hospital to IBS services
were conducted in April-May 2017. The results suggest that factors causing
cancellation of operations due to socialization of policies Inadequate, there is still
an ambiguous policy language. Inadequate ICU capacity, Number of IBS nurses is
lacking, there are less committed surgeons. So IBS Persahabatan RSUP needs to
keep updating (revision) SOP and policy according to the current condition, need
to have computer based online information system that connects between rooms
related to surgical service."
2017
T49685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Akhmad
"Perhitungan biaya satuan jenis operasi ini akan memperlihatkan besarnya defisit/profit dari setiap jenis operasi sehingga dapat diketahui total defisit/profit dari Instalasi Bedah Sentral. Dengan melakukan analisa ini, maka dapatlah diadakan perencanaan, pengendalian biaya maupun penetapan tarif yang tepat. Selain itu analisis ini juga dapat memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan balk oleh Instalasi Bedah Sentral maupun pimpinan rumah sakit dalam rangka pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi biaya satuan setiap jenis operasi hubungannya dengan pola tarif yang berlaku untuk setiap jenis operasi di Rumah Sakit Persahabatan tahun 1991/1992. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tidak melihat hubungan sebab akibat antar variabel. Pengumpulan data sekunder dengan Cara- cross sectional untuk periode tahun 1991/1992.
Hasil penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa hanya ada satu jenis operasi yang profit dari ketujuh puluh tujuh jenis operasi. Pada penggolongan jenis operasi menurut teknis medis dan catatan dari medical record di hasilkan masing-masing : Operasi besar 5 dan 16 jenis operasi profit, 31 dan 44 jenis operasi defisit. Operasi sedang keduanya hanya hanya satu jenis operasi profit, 32 dan 51 jenis defisit. Operasi kecil dan operasi khusus paru pada kedua penggolongan tersebut di atas mengalami defisit. Keadaan defisit di atas selain tarif yang rendah bila dibandingkan dengan biaya satuan setiap jenis operasi juga disebabkan oleh utilisasi theater/kamar operasi yang belum optimum.
Disarankan selain penyesuaian tarif dengan biaya satuan setiap jenis operasi juga kapasitas theater ditingkatkan. Selain itu perlu dipertimbangkan dalam hal penyesuaian tarif adalah kemampuan membayar masyarakat serta tarif pesaing yang ada."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Askar
"Pelayanan kamar Operasi merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat mempengaruhi tampilan dan merupakan salah satu indikator pelayanan Rumah Sakit.Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Otorita Batam terdiri dari empat ( 4 ) buah kamar operasi yang melayani operasi cito, dan operasi bedah elektif. Komplain dari pasien dan dari survey awal pada saat residensi di bulan September 2010 dari data buku register instalasi kamar bedah didapatkan 95,79% (205 operasi terlambat dimulai dari 214 operasi elektif yang telah dijadwalkan sebelumnya).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penyebab keterlambatan dimulainya operasi elektif di instalasi kamar bedah Rumah Sakit Otorita Batam,sehingga diharapkan menjadi masukan yang berarti bagi pihak manajemen Rumah sakit untuk mengelola Instalasi kamar bedah kedepannya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan tidak bersifat intervensi. Hasil penelitian membuktikan bahwa 68% penyebab keterlambatan dimulainya operasi disebabkan oleh terlambatnya kedatangan operator.

Operating room service is one type of services that greatly affect the appearance and is one indicator Hospital appearance. Surgery Instalation Room Batam Authority Hospital consists of four (4) operating rooms that serve Cito surgery, and elective surgery. Complaints from patients and from the initial survey at the time of residency in September 2010 from the data register book installation of the operating room founded 95.79% (205 operations performed late in starting the operation of 214 elective operations previously scheduled).
This study aims to analyze the causes of delay in the commencement of elective surgery in the operating room installation Batam Authority Hospital, which is expected to be input which means the part of hospital management to manage the Installation of the operating room in the future.The study was a descriptive research approach is qualitative and no intervention. The research proves that 68% of the causes of delay in the commencement of operations caused by the delay in the arrival of the operator.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T31668
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Umi Sa Adah
"ABSTRACT
Infeksi luka operasi merupakan infeksi yang terjadi 30 hari pasca operasi. Angka kejadian ILO di RSUP Fatmawati dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan dari 0,74 menjadi 1,24. Tahun 2016 0,3 dari total angka kejadian ILO berasal dari pasien kebidanan dan kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan upaya perbaikan pencegahan kejadian infeksi luka operasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah telaah data sekunder, wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ILO masih terjadi di RSUP Fatmawati walaupun rumah sakit sudah mempunyai SOP terkait ILO untuk melakukan pencegahan dan pengendalian ILO, karena ILO bisa terjadi dari sisi kondisi pasien dan sistem pelayanan rumah sakit. Maka dari itu diperlukan kerjasama dan komitmen antar seluruh pihak yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian ILO, yakni Instalasi Rawat Inap Teratai, Instalasi Bedah Sentral, KPPI dan Komite Mutu serta diperlukan penelitian lanjutan untuk membahas faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Surgical site infections is infection that occurs within 30 days after the operation. The incidence rate of SSI at RSUP Fatmawati has increased from 0.74 to 1.24 in 2014 2016. In 2016, there is 0.3 of total incidence SSI that came obstetric and gynaecological patients. The aim of this study is formulate improved preventive incidence of SSIs so that can reduce incidence of SSIs at RSUP Fatmawati. This research is an operational research, which use quantitative and qualitative approach. The method are secondary data review, observation, interviews, and documents review. The results showed that there is still incidence of SSIs at RSUP Fatmawati despite having Standard Operating Procedure SOP for prevention and controlling of SSIs, because SSIs caused of patients condition and hospital service system. Therefore it is necessary to do cooperation and commitment among people concerned in prevention and controlling of SSIs, i.e., Central Surgical Installation and Teratai rsquo s Inpatient Installation, IPCN, and Quality Committe, and further research is needed to discuss other factors not used in this study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyas Nurvitasari Puspita
"Pelayanan fisioterapi sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 65 tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi mencakup penyelenggaraan pelayanan, manajemen pelayanan, dan sumber daya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat implementasi kebijakan pelayanan fisioterapi selama masa pandemi COVID-19 di RSUP Persahabatan tahun 2020-2021 dengan mengadopsi teori implementasi kebijakan Edward III. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa wawancara dengan teknik FGD maupun in-depth interview, dimulai dari tenaga Fisioterapis, Bidang Pelayanan Medik RSUP Persahabatan, hingga Bidang IV – Standarisasi Pelayanan PP PERFI disertai telaah dokumen dari berbagai sumber. Hasil dari penelitian ini, baik komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi memiliki keterkaitan kuat satu sama lain sehingga berpengaruh pada kinerja implementasi kebijakan berupa jumlah kunjungan pasien dan ketercapaian indikator mutu. Komunikasi menjadi faktor utama dalam penelitian ini yang dilakukan dengan berbagai cara dan media sehingga menjadi sebuah komitmen agar terbentuknya kolaborasi antar SDM dan lintas sektor sesuai kebijakan yang berlaku. Saran yang direkomendasikan, yaitu untuk semakin meningkatkan kualitas pemberian layanan fisioterapi yang dititikberatkan pada penambahan SDM sebagai faktor penentu keberhasilan implementasi kebijakan. Diperlukan dukungan berupa peraturan atau regulasi turunan yang lebih spesifik, alur birokrasi secara jelas agar koordinasi dan peran andil antara PERFI dengan rumah sakit khususnya di tingkat manajemen, serta tenaga Fisioterapis yang juga memerlukan pemahaman tentang manajerial fisioterapi.

Physical therapy services as regulated in the Minister of Health Regulation Number 65 of 2015 concerning Physical Therapy Service Standards including service delivery, service management, and resources. This study aims to look at the implementation of physical therapy service policies during the COVID-19 pandemic at RSUP Persahabatan in 2020-2021 with Edward III’s policy implementation to analyze. This qualitative research method used interviews with FGD techniques, and in-depth interviews, starting with physical therapists and the Medical Services Division of RSUP Persahabatan, until Standardization Services of PP PERFI Division accompanied by studies from various sources. The results of this study, show both communication, resources, disposition, and bureaucratic structure have a strong-relations with each other, which affects the performance of policy implementation in the form of the number of patient visits, and the achievement of quality indicators. Communication is the main factor in this research which is carried out in various ways and media to become a commitment to the formation of collaboration between human resources and across sectors according to applicable policies. The recommended suggestion is to improve further the quality of physical therapy service delivery, which focuses on increasing physical therapists as a determining factor for the success of policy implementation. Support is needed in the form of more specific derivative regulations, a clearly bureaucratic flow of the coordination and role of participation between PERFI and RSUP Persahabatan, especially at the management level, as well as physical therapists who also need an understanding of managerial physical therapy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasatia Nuansa Fitri
"Analisis waktu tunggu operasi elektif memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya untuk pasien operasi elektif. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui rata-rata waktu tunggu operasi elektif pasien khususnya dari rawat inap dan untuk mengetahui penyebab lamanya waktu tunggu dilihat dari input, proses dan output.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, pencatatan waktu, telaah dokumen dan wawancara mendalam. Waktu tunggu dihitung 2 kali, yaitu ketika pasien di poliklinik dan ketika pasien di rawat inap.
Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu tunggu operasi elektif (dari poliklinik) yaitu 5.39 hari, dan 0.32 hari (dari rawat inap). Lamanya waktu tunggu operasi elektif dipengaruhi oleh kekurangan kamar perawatan, kamar dan alat operasi, kekurangan SDM medis operasi, serta kondisi fisik pasien. Kesimpulan pada penelitian ini adalah waktu tunggu operasi elektif pasien rawat inap masih cukup lama, yaitu 5.39 hari yang melebihi standar SPM Rumah Sakit.

The purpose of analysis of waiting time for elective surgery is to improve hospitals's quality in service especially for elective surgery patients. This research is done to measure the average waiting time for elective surgery of inpatient and to know the factors influencing the wait time, measured from the input, process and output.
This research is a qualitative and quantitative research with cross-sectional design. Data collecting is done by observating, time writing, document analysis and indepth interview. Waiting time is measured 2 times, first is when the patient is at outpatient unit and the second is when the patient is at inpatient unit.
The result states that the average waiting time (from outpatient unit) is 5,39 days while from inpatient unit is 0.32 days. Waiting time for elective surgery is influenced by these factors: lack of nursing room, operating room and operating tools; lack oh medikal human resource; and patient's physical condition. The summary of this research is that waiting time for elective surgery of inpatients is still considerably long, which is 5.39 days.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Septiani
"[Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati merupakan rumah sakit rujukan nasional tipe A yang melayani salah satunya pelayanan bedah orthopedi. Pelayanan bedah orthopedi merupakan pelayanan terbanyak yang dilakukan di IBS, dan memiliki demand yang sangat tinggi. Demand yang tinggi menyebabkan lamanya waktu tunggu. Apalagi ditambah dengan tingginya kejadian penundaan operasi, terutama penundaan operasi orthopedi. Skripsi ini menganalisis standar waktu
operasi yang ada apakah sesuai dengan kejadian real di lapangan atau tidak dan meilai efektivitas pelayanan bedah orthopedi khusunya ORIF (Open Reduction Internal Fixation) dengan metode Lean Hospital. Didapatkan hasil bahwa standar operasi yang ada sesuai dengan lapangan bahkan kurang dari waktu standar yang ditentukan, akan tetapi banyak terdapat waste pada setiap aktivitas pelayanan
yang menghambat operasi. Waste di ruangan serah terima (36,4%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 1870 ?s atau 81,7%. Waste di ruangan persiapan (42,9%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 2460 ?s atau 89,1%. Waste pada saat persiapan operasi (21%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 1490 ?s atau 48,2%.
Waste di pada saat operasi (29,4%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 900 ?s atau 12,4%. Waste di ruangan pemulihan atau recovery (12,5%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak
2390 ?s atau 47,8%. Berdasarkan hasil analisis ditemukan penyebab waste yang terjadi, dan dibutuhkan perbaikan segera untuk melancarkan jalannya pelayanan bedah serta penambahan value added pada pelayanan.

Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is the national referral hospital type A which serves one orthopedic surgical services. Orthopedic surgical care is a service of the highest in Central Surgery Installation, and has a very high demand. High demand led to long waiting times. Coupled with the high incidence of surgery delay, especially orthopedic surgery delay. This thesis analyzes the surgery standard is in accordance with real events or not, and assess the effectiveness of orthopedic surgical services especially ORIF (Open Reduction Internal Fixation) by the method of Lean Hospital. Showed that
surgical standards that are applicable to the field even less than the time specified standards, but there is a lot of waste in any activity that inhibits surgery services.
Waste in the handover room (36.4%). Non value added at the activity in this room as much as 1870 's or 81.7%. Waste in the preparation room (42.9%). Non value added at the activity in this room as much as 2460's or 89.1%. Waste at the time of preparation of the surgery (21%). Non value added at the activity in this room as much as 1490's or 48.2%. Waste at surgery process (29,4%). Non value
added at the activity in this room as much as 900's or 12,4%. Waste in the recovery room or recovery (12.5%). Non value added at the activity in this room as much as 2390's or 47.8%. Based on the analysis found the cause of waste that occurs, and needed urgent repairs to expedite the course of the surgical services and the addition of value in services., Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is the national referral hospital type A
which serves one orthopedic surgical services. Orthopedic surgical care is a
service of the highest in Central Surgery Installation, and has a very high
demand. High demand led to long waiting times. Coupled with the high
incidence of surgery delay, especially orthopedic surgery delay. This thesis
analyzes the surgery standard is in accordance with real events or not, and assess
the effectiveness of orthopedic surgical services especially ORIF (Open
Reduction Internal Fixation) by the method of Lean Hospital. Showed that
surgical standards that are applicable to the field even less than the time specified
standards, but there is a lot of waste in any activity that inhibits surgery services.
Waste in the handover room (36.4%). Non value added at the activity in this
room as much as 1870 's or 81.7%. Waste in the preparation room (42.9%). Non
value added at the activity in this room as much as 2460 's or 89.1%. Waste at the
time of preparation of the surgery (21%). Non value added at the activity in this
room as much as 1490 's or 48.2%. Waste at surgery process (29,4%). Non value
added at the activity in this room as much as 900 ‘s or 12,4%. Waste in the
recovery room or recovery (12.5%). Non value added at the activity in this room
as much as 2390 's or 47.8%. Based on the analysis found the cause of waste that
occurs, and needed urgent repairs to expedite the course of the surgical services
and the addition of value in services.]
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Yuliyanti
"ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah asumsi bahwa pasien operasi cito sangat banyak sehingga waktu tunggu di kamar operasi cito tidak sesuai dengan SOP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui utilisasi kamar operasi cito serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode telaah dokumen dan kualitatif dengan wawancara. Pasien operasi cito memiliki tren yang menurun dari tahun 2014 sampai 2016. Rata-rata waktu tunggu tidak melebihi standar (≤120 menit), yaitu sebesar 112 menit. Utilisasi di kamar tersebut sebesar 26%. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi utilisasi kamar operasi, yaitu waktu tunggu (p-value=0,02) dan diagnosis cito (p-value=0,024). Utilisasi kamar operasi cito belum optimal.

ABSTRACT
The background of this study is an assumption that Fatmawati Hospital has so many emergency surgery patients that the waiting time in emergency operating room is not in accordance with the hospital‟s standard. The study aims to determine emergency operating room utilization and the factors that influence it. This study uses a quantitative approach with document review method, and a qualitative one using interview. The trend of emergency surgery patients declined from 2014 to 2016. The average waiting time (August-October 2016) didn‟t exceed the standard (≤120 minutes), amounting to 112 minutes. Utilization in the room was 26%. There are two factors affecting operating room utilization, namely waiting time (p-value=0,02) and emergency diagnosis (p-value=0,024). Utilization in the room was not yet optimal."
2017
S66489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra
"ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya waktu tunggu antrian pasien OK yang cukup lama hingga 21 hari dan angka utilisasi beberapa ruangan OK yang masih di bawah standar utilisasi. Waktu tunggu antrian OK yang lama dan angka utilisasi yang belum optimal salah satunya disebabkan oleh metode penjadwalan operasi yang belum akurat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui utilisasi ruangan OK IBS dan mengetahui hubungannya dengan akurasi waktu mulai operasi, jumlah operasi, dan jenis operasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode telaah dokumen. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan metode Spearman. Berdasarkan 320 data sampel yang diteliti diperoleh rata-rata utilisasi ruangan OK IBS pada bulan Januari-Maret 2018 adalah 53,36%. Total pemakaian ruangan OK adalah 555 jam 24 menit. Terdapat dua faktor yang berhubungan dengan utilisasi kamar operasi yaitu akurasi waktu mulai operasi (p-value=0,012) dan jumlah operasi (p-value=0,015) dengan hubungan positif. Sedangkan jenis operasi (p-value = 0.373) tidak memiliki hubungan dengan utilisasi kamar operasi. Faktor lain yang mempengaruhi utilisasi kamar operasi adalah hari efektif jam buka ruangan OK setiap bulannya.

ABSTRACT
The background of this research is the high number of OK patients queue and delayed operation schedule due to the high utilization rate in the OK room in Central Surgery Installation Sanglah General Hospital. The study aims to find out the utilization of OK IBS room and to know its relation to the accuracy of the starting time of operation, the number of operation, and the type of operation. This research uses quantitative approach with document review method. The correlation test is done by using Spearman method. Based on the 320 sampled data obtained, the average utilization of OK IBS room in January-March 2018 is 53.36%. The total usage of OK room is 555 hours 24 minutes. There are two factors related to operating room utilization that is accuracy of starting time of operation (p-value = 0,012) and number of operation (p-value = 0,015) with positive relation. While the type of operation (p-value = 0.373) has no relationship with operating room utilization. Another factor affecting operating room utilization is the effective day open room hours OK in every month."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>