Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Kurniawan
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan mengidentifikasi proses rekonstruksi struktur sosial pada masyarakat patrilinial Lematang yang dipengaruhi oleh perkawinan matrilokal. Melalui metode etnografi, temuan penelitian menunjukkan bahwa perkawinan matrilokal adalah pranata untuk memertahankan garis keturunan agnatik pada keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki. Perkawinan matrilokal juga menjadi solusi atas ketidakmampuan laki-laki dalam menyediakan uang jemputan. Konsekuensi dari aturan itu adalah perubahan posisi dan peran individu dalam sistem kekerabatan. Pada pola matrilokal ini, perempuan menjadi aktor sentral dalam perkawinan dan pola menetap setelah perkawinan. Perubahan afiliasi kekerabatan mengakibatkan posisi laki-laki menjadi subordinasi, karena hilangnya kekuasaan terhadap keturunan, akses-akses sumber daya, dan pengambilan keputusan.Kata Kunci: Afiliasi Kekerabatan, Struktur Sosial, Patrilinial, Perkawinan Matrilokal.

ABSTRACT
The aim of this study to identify reconstruction process of social structure on Lematang patrilineal society influenced by matrilocal marriage. Through ethnographic method, research findings show that matrilocal marriage are prerequisite to maintain lineage agnatic on families who do not have a male children. Matrilocal marriage also solution for men inability to provide bride wealth. The consequence of this rule are positional change and individual role in kinship system. In this matrilocal pattern, women become central actors in marriage and post marital residence. The result of kinship affiliations changes are male position being subordinated, due to loss of power to descendants, access to resources, and decision making. Keywords Kinship Affiliation, Social Structure, Patrilineal, Matrilocal Marriage. "
2017
T47724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Suseno
"ABSTRAK
Banyak kritikan yang diungkapkan oleh masyarakat kepada Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan tugas pokok
Kepolisian. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa kekurangan dalam
tubuh Polri. Polri sebagai organisasi telah berusaha secara maksimal
memenuhi kekurangan dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian. Usaha
yang dilakukan adalah dengan meningkatkan profesionalisme polisi. Untuk
menghasilkan polisi yang profesional salah satunya adalah dengan cara
meningkatkan kualitas pendidikan Polri.
Pada lembaga pendidikan Polri, terutama Bintara siswa-siswa dituntut
untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi dan mempunyai prestasi yang
baik. Apabila dikaitkan dengan ilmu psikologi, nilai kebersamaan merupakan
salah satu aspek dalam motif afiliasi. Sedangkan tuntutan siswa pada lembaga
pendidikan Polri tampaknya bertentangan dengan beberapa hasil-hasil
penelitian. Dari hasil penelitian Fordham & Aqbu (dalam Gage & Berliner,
1998) ditemukan bahwa ada korelasi yang negatif antara motif afiliasi dengan
prestasi belajar. Namun demikian ada pula penelitian yang menunjukan bahwa
ada korelasi yang positif antara motif afiliasi dengan prestasi belajar Fordham
6 Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Tujuan penelitian ini ingin
mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar di lembaga
pendidikan Polri.
Subyek penelitian ini terdiri dari 120 siswa SPN Lido yang diambil
secara insidental di SPN Lido. Untuk mengetahui motif afiliasi siswa SPN Lido
digunakan skala motif afiliasi. Untuk prestasi belajar diambil dari nilai rata-rata
mata pelajaran yang berisikan tentang operasional kepolisian. Selanjutnya data
yang diperoleh dihitung dengan teknik korelasi Pearson Product Moment
untuk mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar.
Dari hasil perhitungan korelasi antara motif afiliasi dengan prestasi
belajar, diperoleh korelasi negatif sebesar - .015. Hal ini menunjukan bahwa
antara motif afiliasi dengan prestasi belajar mempunyai hubungan yang negatif
dan tidak signifikan. Artinya semakin tinggi motif afiliasi maka prestasi akan
makin rendah.
Hasil-hasil penelitian yang negatif dan tidak signifikan antara motif
afiliasi dengan prestasi belajar sesuai dengan penelitian yang diajukan
Fordham dan Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh adanya tugas-tugas perkembangan dewasa muda yang
mengikuti pendidikan untuk meningkatkan karir. Sehingga walaupun di
lembaga pendidikan seseorang didorong untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi namun mereka tetap mengutamakan prestasi yang tinggi. Saransaran
yang diajukan untuk penelitian selanjutnya antara lain sampel penelitian
harus dapat mewakili populasi yang ada dan menggunakan alat yang sudah
diuji validitas eksternalnya. Disamping itu perlu melibatkan variabel-variabel
lain yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar."
2003
S3289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Salsabilla
"Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) merupakan spesies endemik asal Sumatera yang berstatus terancam/endangered akibat adanya degradasi habitat, fragmentasi, urbanisasi, hingga perburuan dan perdagangan hewan. Telah dilakukan penelitian mengenai interaksi siamang jantan dan betina serta pengaruh duet vokalisasi siamang di Zona Primata Gembira Loka Zoo Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perilaku interaksi jantan-betina pada siamang, menganalisis adanya kaitan interaksi jantan-betina siamang terhadap vokalisasinya, dan mengidentifikasi serta menganalisis keberadaan pengaruh yang diakibatkan duet vokalisasi siamang terhadap vokalisasi hewan lain dalam Zona Primata Gembira Loka Zoo Yogyakarta. Penelitian dilakukan terhadap sepasang individu siamang jantan dan betina menggunakan kombinasi metode scan sampling, ad-libitum sampling, dan all occurrence sampling dengan 30 pengulangan pada periode Januari sampai Maret 2024, pukul 09.00 – 15.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis perilaku interaktif dengan total frekuensi tertinggi adalah approaching (436) dan terendah sharing food (0). Duet teramati pada 20 kali pengulangan dan selalu terjadi secara bersahutan dengan owa kalimantan (Hylobates albibarbis) yang letak kandangnya berdekatan. Adapun perilaku mating, berupa mounting hingga kopulasi, teramati pada sebagian besar pengulangan, dengan kopulasi yang berhasil teramati sebanyak sepuluh kali. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa sebagian besar interaksi siamang jantan dan betina dilakukan dalam kondisi close proximity, termasuk dalam melakukan duet. Duet yang dilakukan siamang dapat terdengar oleh H. albibarbis dan memicu vokalisasi balasan dari H. albibarbis sehingga terjadi vokalisasi secara antiphonal.

Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) is an endemic species from Sumatera which has been classified as endangered species due to habitat degradation, fragmentation, urbanization, hunting, and animal trade. Research on the interaction of male and female siamang and the influence of its duet vocalizations has been conducted in the Primate Zone of Gembira Loka Zoo Yogyakarta. This research aims to analyze the behavior of male-female interactions in siamang, analyze the relationship between its male-female interactions and its vocalizations, and to identify and analyze the countercall responses on siamang’s vocalizations from other animals in the Primate Zone. The research was conducted on one pair of male and female siamang using a combination of scan sampling, ad-libitum sampling, and all occurrence sampling methods and was held on 30 repetitions for the period of January to March 2024 at 09.00—15.00 WIB. The research results show that the highest and lowest total frequency of interactive behavior is approaching (436) and sharing food (0), respectively. The duets were observed in 20 repetitions and were always been responded by their neighboring group of singing primates, the bornean gibbon (Hylobates albibarbis). Mating behaviors (mounting and copulation) were observed in most of the repetitions, with ten successful copulations observed. Based on these results, it is concluded that most of the male-female siamang interactions are carried out in close proximity, including duets. The duet performed by the siamangs were heard by H. albibarbis and triggers H. albibarbis to produce their countercalls, resulting in antiphonal vocalizations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Alvianto
"Penelitian ini akan mendeskripsikan proses pembentukan koalisi partai politik Golkar, PKB dan PBB pendukung pasangan Irvan dan Herman pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Cianjur tahun 2015. Kasus yang diteliti tersebut menarik untuk diangkat karena pembentukan partai koalisi umumnya dilakukan sebanyak mungkin partai pendukung yang terlibat di dalamnya. Pembentukan koalisi partai politik studi kasus koalisi Pemilihan Kepala Daerah cenderung lebih mengedepankan kondisi proses dibanding kuantitas jumlah partai pendukung, dan hasilnya adalah kemenangan. Kondisi proses yang akan dilihat dibagi menjadi beberapa faktor. Pertama, latar belakang yang mendorong terbentuknya partai koalisi. Kedua, intensitas komunikasi berdasarkan elektabilitas kandidat partai koalisi. Ketiga, pengalaman pemilihan kepala daerah sebelumnya di Kabupaten Cianjur. Keempat, kontrol eksternal koalisi sebagai penentu akhir. Kerangka teori dan kosep yang digunakan dalam menganalisis kasus yang diangkat adalah koalisi dan pembentukan koalisi. Analisis deskripsi proses pembentukan koalisi partai dalam penelitian ini diharapkan akan mampu menggambarkan bagaimana proses politik berlangsung dalam sebuah kontestasi politik di tingkat lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model analisa deskriptif. Teknik pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara mendalam serta sumber-sumber literatur yang relevan.

This study will describe the process of forming a coalition of Golkar, PKB and PBB political parties supporting the Irvan and Herman pair in the 2015 Cianjur District Head Election. The case studied was interesting to appoint because the formation of coalition parties was generally carried out as much as possible the supporting parties involved. The formation of a political party coalition coalition case study of Regional Head Elections tends to prioritize quality over the quantity of supporting parties, and the result is victory. The quality of the process to be seen is divided into several factors. First, the background that drives the formation of a coalition party. Second, the intensity of internal communication based on the electability of the survey results of coalition party candidates. Third, the experience of the previous regional head elections in Cianjur Regency. Fourth, the external control of the coalition determines the final victory. The theoretical framework and concept used in analyzing the cases raised are coalitions and coalition formation. Analysis of the description of the party coalition formation process in this study is expected to be able to describe how the political process takes place in a political contestation at the local level. This study uses a qualitative approach with a descriptive analysis model. Primary and secondary data collection techniques through in-depth interviews and relevant literature sources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqya Juwita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara cinta dan kepuasan perkawinan pada individu dalam tahap awal perkawinan. Sebanyak 53 perempuan dan 32 laki-laki atau 85 orang (Musia = 26,6 tahun, SD = 2,4) melengkapi Sternberg's Triangular Love Scale yang mengukur cinta, serta Fowers and Olson's ENRICH Marital Satisfaction Scale yang mengukur kepuasan perkawinan.
Hasil menunjukkan bahwa level cinta dan kepuasan perkawinan partisipan tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan signifikan yang positif (r =0,294, p<0,01, 2-tailed) antara cinta dan kepuasan perkawinan pada individu dalam tahap awal perkawinan.

This study aimed to examine the relationship between love and marital satisfaction among individuals in the early stage of marriage. As much as 53 females and 32 males or a total of 85 participants (Mage =26.6 years old, SD=2.4) completed Sternberg's Triangular Love Scale measuring love and Fowers and Olson's ENRICH Marital Satisfaction Scale measuring marital satisfaction.
Results showed that the participants' love and marital satisfaction levels are high. Results also showed a significant positive relationship (r =.294, p<0.01, 2-tailed) between love and marital satisfaction among individuals in the early stage of marriage.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Rahardjo
Jakarta: Pustaka Alvabet, 2008
899.2213 YON l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budidarmo Teguh Prakoso
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh Motivasi Afiliasi yang terdiri dari empat variabel yaitu Social Comparison, Attention, Emotional Support, Positive Stimulation terhadap Entrepreneurial Interest. Dinamika kewirausahaan adalah kunci untuk inovasi dan pertumbuhan perekonomian, oleh karena itu pengembangan wirausaha baru di Indonesia perlu ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing dan daya dukung perekonomian Nasional.

This thesis discusses the influence of motivation Affiliate consisting of four variables: Social Comparison, Attention, Emotional Support, Positive Entrepreneurial Stimulation for Interest. Dynamics of entrepreneurship is the key to innovation and economic growth, therefore the development of new entrepreneurs in Indonesia needs to be improved to increase the competitiveness of national economy and carrying capacity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Nasucha
"Informasi merupakan suatu hal yang sangat periling arti dan perannya bagi setiap manusia. Baik dalam konteksnya sebagai seorang individu ataupun individu yang merupakan bagian dari konteks yang Iebih luas Iagi seperti organisasi bahkan inter-organisasi.Seluruh tindakan manusia dalam semua tataran akan selalu didasarkan kepada informasi yang dimilikinya. Perubahan drastis yang terjadi sekarang inipun baik di dalam negeri maupun di luar negeri -dalam konteks yang lebih Iuas lagi- disebabkan oleh satu hal ini (informasi). Tanpa informasi bisa dibayangkan bagaimana keadaan yang terjadi, manusia akan berada dalam ketidakpastian. Jadi dengan kata lain, informasi adalah suatu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Dalam konteks kenegaraan pun demikian Falsafah pembentukan suatu negara adalah untuk melindungi hak-hak setiap warganya terpenuhi, di mana pun dan kapan pun. Jadi hal inipun seharusnya juga menjadi sesuatu yang harus diatur dan dijamin oleh negara, karena segala sesuatu yang terjadi pada negara dan setiap warganya terkait dengan informasi yang dimiliki dan dipahami oleh setiap warga negara.
Pemahaman setiap warga atas sesuatu yang disebut sebagai informasi merupakan sesuatu yang beragam, hal ini seperti juga yang telah banyak disinggung dan dijelaskan dalam berbagai sumber baik itu berupa buku teks, jurnal ataupun lainnya. Keberagaman ini memang terjadi pada setiap manusia karena setiap manusia diciptakan dengan keunikannya masing-masing.
Informasi yang menjadi kebutuhan dasar dan hak setiap individu pada praktiknya diiapangan terkait dengan berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya. Informasi politik sangat terkait dengan hak-hak individu dalam konteksnya sebagai warga negara tak bisa dilepaskan dengan pengelolanya atau penyedianya, yang darinya ia mendapatkan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut, Bagairnana keadaan terkait dengan ketersediaan informasi dan Cara mendapatkan informasi -akses informasi- adalah prasyarat utarna bagi terpenuhinya kebutuhan informasi setiap warga.
Untuk mengetahui dan memahami masalah informasi politik yang ada dimasyarakat sekarang ini yang paling mungkin dan tepat adalah dengan melihat dan perspektif para pelaku politik (human relations approach). Ada berbagai kekuatan politik di sekitar kehidupan masyarakat, salah satunya adalah partai politik. Apa informasi politik menurut mereka, bagaimana mereka mendapatkan informasi tersebut dan mengapa mereka menggunakan informasi tersebut.
Konsep atau kerangka teoritis yang digunakan peneliti dalam mengeksplor masalah informasi politik ini adalah pola awal model komunikasi yang ada dalam konteks politik, pernahaman ientang informasi politik, akses dan ketersediaan informasi juga konsep organisasi (human relations atau interpretif approach: yang melihat informasi sebagai konstruk yang dibentuk melalui proses interaksi para pelakunya) terkait dengan komunikasi dan informasi yang bisa menggambarkan secara konseptual hubungan antara informasi politik dan individu/para pelakunya, yang tentunya tidak bisa dipisahkan dengan konteks pribadinya dan organisasinya. dengan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai, ketepatan menentukan metodologi yang didalamnya tercakup asumsi-asumsi metodologi: ontology -informasi, akses informasi dan lainnya merupakan sesuatu yang terkait kuaat dengan nilai subyektif para pelakunya yang relevan dengan konteksnya masing-masing, epistemology: bagaimana peneliti mendekati dan mendapatkan pengetahuan tentang subjek penelitian, peneliti berusaha sedekat mungkin untuk memahami segala hal terkait informasi politik dari perspektif para pelakunya, secara metodologi peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, analisis dan interpretasi data yang sesuai dengan paradigma penelitian yang dipilih sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang hal-hal terkait informasi politik maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data interview -mendapatkan informasi yang sifatnya personal-, observasi -mengamati langsung atau pun melalui yang ada di media khususnya terkait dengan tindakan dan hal-hal yang sifatnya urnum, dan studi dokumen atau data lainnya- untuk melengkapi informasi yang tidak didapatkan dan interview dan observasi. Sasaran penelitian ini adalah partai politik yang meliputi para pelakunya disetiap struktur partai (dari pusat hingga grassroots). Kemudian menganalisanya dengan kerangka teoritis dan konseptual terkait -analisis induktif dan analisis perbandingan-. Interpretasi yang dilakukan adalah interpretasi hermeneutic cycles yang merupakan lanjutan dan analisis induktif (lingakaran yang terus menerus).
Dari Penelitian Akses Informasi Politik Publik Indonesia: Perspektif Partai Keadilan Sejahtera ini didapatkan bahwa pemahaman tentang informasi itu sendiri beragam, namun informasi politik yang urnumnya dipahami sebagai informasi politik adalah informasi yang terkait dengan pemerintahan dan partai politik. Melihat ketersediaan dan akses yang ada dari pandangan mereka, maka bisa kits lihat bahwa menurut kebanyakan mereka adalah masih kurang bahkan tidak ada ini tentunya didasarkan atas apa yang mereka alami sehari-hari khususnya dalam konteks politik.
Selanjutnya peneliti rnerekomendasikan bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam pada masyarakat yang berbeda dengan memperhatikan konteks dan karakter-karakter penting terkait masalah informasi nasional. Untuk para pembuat kebijakan untuk memperhatikan segala kebutuhanlhak mereka yang tentunya dengan memahaminya dari kaca mata mereka. Khususnya bagi pemerintah untuk menyiapkan sistem komunikasi dan informasi nasional yang sistematis dan ketersediaan saluran infonnasi (aksesnya) ada dan mudah dijangkau oleh semua warga dimanapun dan kapanpun."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Fitrisia
"
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas peranan PPPKI dalam pergerakan nasional dan melihat sejauh mana ide dan semangat persatuan yang dikembangkan PPPKI mempengaruhi pergerakan di Indonesia.
PPPKI didirikan pada tanggal 17 Desember 1927 di Bandung oleh PNI, PSI, Budi Utomo. Pasundan, Kaum Betawi, Sarekat Sumatera dan Indonesische Studieclub dengan tujuan untuk menggalang persatuan dan kerja sama di antara berbagai perhinpunan yang ada di tanah air serta menyamakan arah perjuangan demi menuju kemerdekaan Indonesia.
Semula PPPKI berhasil menjalankan fungsinya sebagai wadah pemersatu kalangan pergerakan dengan mengadakan aksi balasan, membentuk dana bantuan nasional dan mengeluarkan program pengajaran nasional. Namun dalam perkembangan sslanjutnya, terjadi perpecahan di antara anggota-anggota PPPKI. Perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka, yang semula tidak dihiraukan akhirnya tidak dapat dihindarkan lagi. Akibatnya PPPKI mengalami kemunduran dan sejak lahun 1935 keberadaan PPPKl sudah tidak terdengar lagi dalam dunia pergerakan Indonesia karena PPPKI tidak pernah mengadakan kegiatan.
Meskipun PPPKI nengalami kegagalan sebagai wadah pemersatu, PPKI telah berhasil mengembangkan paham persatuan di antara kalangan pergerakan aan mencapai puncaknya dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda. PPPKI juga mendorong perhimpunan-perhimpunan lain untuk saling bekerja sama dengan bergabung membentuk badan federasi atau fusi. Dengan begitu, kalangan pergerakan Indonesia semakin bertambah kuat dalam menentang penjajahan Belanda.
"
1998
S12722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>