Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febry Sam
"Korps Brigade Mobil atau yang biasa disebut dengan Korbrimob di dalam Kepolisian Republik Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar. Satuan ini bertanggung jawab untuk menanggulangi ancaman-ancaman dengan resiko tinggi seperti aksi demonstrasi massa, penanggulangan terorisme, menjinakkan bom, sampai dengan masalah penanggulangan terhadap aksi-aksi makar atau ancaman terhadap stabilitas dan keamanan negara. Anggota Brimob seringkali mendapatkan penugasan ke daerah-daerah dengan kondisi yang memiliki resiko tinggi atau daerah-daerah konflik. Hal ini tentu saja memunculkan tekanan tingkat tinggi yang bisa mengakibatkan stress bagi anggotanya. Penelitian ini adalah penelitian yang akan melihat Post Traumatic Stress Disorder PTSD terhadap anggota Brimob. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan teknik wawancara juga studi literature dalam mengumpulkan informasi terkait hal tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan Teori Post Traumatic Stress Disorder PTSD, Teori Struktur Kejiwaan, Perubahan Kebudayaan, Copping Stress, dan Teori Manajemen. Sehingga dapat melihat bagaimana PTSD terjadi di anggota Brimob dan bagaimana upaya penanggulangannya.

Mobile Brigade Corp or commonly known as Korbrimob in Indonesian Police has lots of duties and responbilities. This corp has responsible for reducing the threats at high risk as if mass demonstration, terrorism combating, bomb taming, and combat to acts of treason or threats against stability and national security. Members of Brimob often get task to the areas with high risk condition or areas affected by conflict. Indeed, this brings up high rates pressure as cause stress for its members . This research will sees Post Traumatic Stress Disorder PTSD on Brimob members. This research is qualitative study which uses interview technique and literature study in collecting information. Analysis is conducted with Post Traumatic Stress Disorder PTSD theory, psychiatric structure theory, culture changing theory, stress coping theory, and management theory. So it can be saw as how PTSD happened on Brimob members and how effort to combat it."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Michael J.
London : Sage Publications, 2004
616.852 SCO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schiraldi, Glenn R.
New York : McGraw-Hill , 2009
616.85 SCH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chicester: John Wiley & Sons, 1999
616.89 POS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ernawati
"Kejadian erupsi gunung merapi pada akhir tahun 2010 tercatat sebagai letusan terbesar selama 100 tahun terakhir. Sebagian korban yang selamat dari bencana (penyintas bencana) mengalami dampak psikologis yang serius dan jangka panjang yakni Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Terapi yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut yakni terapi generalis dan Cognitive Behaviour Therapy (CBT). Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi CBT terhadap perubahan tanda dan gejala PTSD serta kemampuan mengatasi PTSD pasca erupsi merapi. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group, sampel sejumlah 52 orang kelompok intervensi dan 52 orang kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel random sampling. Kelompok intervensi diberikan terapi generalis dan CBT, kelompok kontrol diberikan terapi generalis. Instrument yang digunakan yakni PCL-5 dan Thought Control Questionnair (TCQ). Kedua instrumen ini telah melalui uji validitas dan reliabilitas sebelumnya dan penelitian ini sudah dinyatakan lulus uji etik. Uji analisis menggunakan Anova, Chi-square dan independent test. Hasil analisis menunjukkan terjadi penurunan tanda gejala PTSD dan peningkatan kemampuan merubah pikiran negatif yang signifikan pada kelompok yang mendapatkan terapi generalis dan terapi generalis dan CBT (P value < 0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tanda gejala PTSD pada kelompok yang mendapatkan terapi generalis dan kelompok yang mendapat CBT (P value < 0,05). Terapi generalis dan CBT direkomendasikan sebagai salah satu terapi untuk penanganan korban bencana yang mengalami PTSD.

The eruption of Mount Merapi at the end of 2010 was recorded as the biggest eruption in the last 100 years. Some survivors of disasters (disaster survivors) experience serious and long-term psychological effects namely Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Therapy given to overcome these problems is generalist therapy and Cognitive Behavior Therapy (CBT). The aim was to determine the effect of CBT therapy on changes in PTSD signs and symptoms as well as the ability to overcome PTSD after the eruption of Merapi. The research design was quasi experimental pre-post test with control group, a sample of 52 intervention groups and 52 control groups. Random sampling technique. The intervention group was given generalist therapy and CBT, the control group was given generalist therapy. The instruments used were PCL-5 and Thought Control Questionnair (TCQ). Both of these instruments have passed the validity and reliability tests before and this research has been declared to have passed the ethical test. The analysis test uses Chi-square, Anova, Wilcoxon and Man Whitney. The results of the analysis showed a decrease in PTSD symptoms and an increase in the ability to change negative thoughts significantly in the group receiving generalist therapy and generalist therapy and CBT (P value <0.05). There were significant differences in changes in PTSD symptoms in the group receiving generalist therapy and the group receiving CBT (P value <0.05). Generalist therapy and CBT are recommended as one of the treatments for treating victims of PTSD."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Michael J.
London : Sage Publications, 1994
616.852 SCO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ira Erwina
"ABSTRAK
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) ditemukan sebanyak 55,67% di RW 3 dan 57,57% di RW 11 Kelurahan Air Tawar Barat setelah gempa di Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CBT terhadap pengetahuan tentang PTSD, kemampuan mengatasi PTSD dan tanda dan gejala PTSD di Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan Padang Utara Propinsi Sumatera Barat. Desain penelitian Quasi eksperimental dengan sampel sebanyak 39 orang di kelompok intervensi dan 39 orang dikelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan PTSD secara bermakna pada kelompok yang mendapatkan CBT (p-value<0,05) sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat CBT terjadi penurunan yang tidak bermakna (p-value>0,05). CBT direkomendasikan pada individu yang mengalami PTSD sebagai tindakan keperawatan spesialis jiwa.

ABSTRACT
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) were found as many as 55,67% in RW 3 and 57,47% in RW 11 Air Tawar Urban Village after earthquake in Sumatera Barat. This research aims to determine the effect of CBT on knowledge about PTSD, the ability to cope with PTSD and the alteration of signs and symptoms of PTSD in Air Tawar Barat Urban Village Padang Utara Subdistrict West Sumatera. Quasi-experimental research design with 39 respondents for intervention group and 39 respondent for control group. Sampling technique with the random sampling.
The results showed decrease of PTSD on intervention group significantly (p-value<0,05) and on control group showed decrease but not significant (p-value>0,05). CBT recommended in individuals who experience PTSD as psychiatric nursing specialist intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28476
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Danastri
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengampunan dan persepsi dukungan sosial, serta interaksi keduanya dapat memprediksi keparahan gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada korban kekerasan dalam hubungan romantis oleh pasangan atau intimate personal violence (IPV). Sebanyak 58 individu berusia minimal 18 tahun, pernah menjadi korban IPV, serta sudah keluar dari hubungan yang penuh kekerasan diminta untuk mengisi kuesioner. Hasil analisis metode regresi berganda menunjukkan bahwa meskipun tidak terdapat interaksi diantara keduanya (β = -0,104, F (5,52) = 6,106, p < 0,05), namun pengampunan (β = -0,355, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) dan persepsi dukungan sosial (β = - 0,326, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) secara signifikan memengaruhi gejala PTSD (R2 = 0,370, p < 0,05). Dengan demikian, pengampunan dan persepsi dukungan sosial yang tinggi pada korban IPV dapat memprediksi rendahnya gejala PTSD. Temuan ini dapat dimanfaatkan sebagai landasan perancangan intevensi pascatrauma yang berfokus pada pengampunan dan persepsi dukungan sosial bagi korban IPV.

ABSTRACT
This study aims to analyze how forgiveness and perceived social support, and the interactions between both can predict the severity of Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) symptoms in intimate personal violence (IPV) victims. A total of 58 samples aged at least 18-year old, who had a history of IPV and no longer involved in the abusive relationship were asked to fill questionnaires. Using multiple regression analysis method, the result shows that even there is no interactions between both (β = -0,104, F (5,52) = 6,106, p < 0,05), forgiveness (β = -0,355, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) along with perceived social support (β = -0,326, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) significantly predicts PTSD symptoms (R2 = 0,370, p < 0,05). In conclusion, high level of forgiveness and perceived social support can predict low severity of PTSD symptoms. This finding may prove useful in designing post-traumatic intervention methods that focuses on forgiveness and perceived social support for IPV survivors."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>