Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Setiawati
"ABSTRAK
Kurangnya kesiapan remaja dalam pengambilan peran sebagai ibu menyebabkan banyak ibu remaja yang memutuskan untuk tidak menyusui bayinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh paket SETIA terhadap pengetahuan, sikap dan skor parenting self-efficacy PSE ibu remaja. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen pre-post test with control group design. Jumlah sampel sebanyak 66 orang, 33 orang pada setiap kelompok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap dan parenting self-efficacy scale PSES . Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan, sikap dan skor PSE ibu remaja postpartum antara sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi p=0,045; p=0,013; p=0,001 dengan peningkatan pengetahuan ge; 20 , sikap ge;10 , PSE ge;10 dan terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan intervensi p=0,001 dengan 95 CI: 3,587-44,876, p=0,001 dengan 95 CI:4,954-56,397, p=0,001 . Hasil analisis regresi logistik didapatkan bahwa ibu remaja postpartum yang mendapatkan paket SETIA berpeluang untuk memiliki pengetahuan yang baik sebesar 12,687 kali setelah dikontrol usia ibu dan pendidikan dan berpeluang memiliki PSE lebih tinggi sebesar 0,248 kali setelah dikontrol usia ibu, pendidikan dan status pekerjaan suami. Penelitian ini merekomendasikan untuk menggunakan paket ldquo;SETIA rdquo; dalam pemberian pendidikan kesehatan pada ibu remaja postpartum.

ABSTRACT
The lack of adolescent readiness in taking the role of mother causes many adolescent mothers who decide not to breastfeed their babies. The study was conducted to assess the effect of SETIA set on adolescent mothers rsquo knowledge, attitude, and parenting self efficacy score. This quasi experiment pre post test with control group study was conducted on 66 adolescent mothers, 33 participants of each group. Data collecting used knowledge and attitude questionnaire, and parenting self efficacy scale PSES . This study revealed that there was a significant difference before and after the intervention in knowledge, attitude, and PSE score on postpartum adolescent mothers p 0,045 p 0,013 p 0,001 with an increasing the knowledge ge 20 , attitude ge 10 , PSE ge 10 and the difference between control and intervention group p 0,001 with 95 CI 3,587 44,876, p 0,001 with 95 CI 4,954 56,397, p 0,001 . The result of logistic regression analysis found that postpartum adolescent mothers who get SETIA have chance 12,687 times to have good knowledge after controlled by mother age and education and have chance 0,248 times to have more high PSE after controlled mother 39 s age, education and husband 39 s work status.This study recommends to utilizing ldquo SETIA rdquo set in giving postpartum education to adolescent mothers. "
2017
T48101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Yetti Fauziah
"Parenting self-efficacy mempengaruhi tumbuh kembang anak, kesehatan dan kesejahteraan ibu. Edukasi postpartum merupakan upaya meningkatkan parenting self-efficacy. Penelitian ini mengetahui efektivitas edukasi postpartum terhadap perubahan parenting self-efficacy ibu. Desain penelitian kuasi eksperimen pre-test and post-test with control group design. Jumlah sampel sebanyak 78 orang, yaitu 39 orang setiap kelompok. Pengumpulan data menggunakan parenting self-efficacy scale (PSES). Hasil penelitian menunjukkan intervensi edukasi postpartum efektif meningkatkan skala parenting self-efficacy sebesar 18.4% (p=0.000, α=0.025), 1.7 poin lebih tinggi dari kelompok yang tidak mendapat intervensi. Edukasi berkualitas dengan metode yang tepat perlu diberikan sebagai bagian asuhan keperawatan postpartum guna membantu adaptasi dan pengalaman menjadi ibu.

Parenting self-efficacy affects childs? development, mothers? health and well-being. Postpartum education is an effort to improve parenting self-efficacy. This study examined the effectiveness of postpartum education to changing maternal parenting self-efficacy. A Quasi experimental research with design pre-test and post-test design with control group. The number of sample are 78 womens, which are 39 womens per group. Data collection using the parenting self-efficacy scale. The results showed postpartum education intervention effectively increased parenting self-efficacy scale by 18.4% (p=0.000, α=0.025), 1.7 points higher than the group that received no intervention. Suggested providing quality education as part of postpartum nursing care to facilitate adaptation and experience of motherhood."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30885
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Ayatul Azlina
"Peningkatan kasus kanker serviks di dunia memerlukan upaya yang harus diperhitungkan oleh seluruh pemerintah. Skrining bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya kemungkinan  perempuan menderita kanker seviks. Rendahnya kesadaran perempuan dan keluarga untuk melakukan skrining disebabkan oleh rendahnya pengetahuan, sikap, dan self-efficacy mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas penkes FEMALE terhadap pengetahuan, sikap, dan self-efficacy perempuan di Wilayah Kota Banjarbaru. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental pre post design with a control group. Teknik sampling menggunakan convenience sampling.  Jumlah sampel sebanyak 428 responden dengan 215 kelompok intervensi dan 213 kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pada pengetahuan, sikap, dan self-efficacy perempuan (p= 0,000, p=0,003, dan p=0,002) di kelompok intervensi. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dapat menggunakan penkes FEMALE untuk melakukan pendidikan kesehatan di masyarakat dalam meningkatkan cakupan skrining kanker serviks.

The increasing incidence of cervical cancer in the world needs to be taken into account by all governments. Screening test can provide earlier indication of the possibility of women having cervical cancer. The low awareness of cervical screening among women and their families is do to lack of their knowledge, attitudes, and self-efficacy. This research was conducted to identify the effectiveness of FEMALE health education on the knowledge, attitudes, and self-efficacy of women in the Banjarbaru Selatan District, Banjarbaru. The quasi-experimental pre-post test with control group design was used. The sampling technique uses convenience sampling. Data was collected from 428 housewives, with 213 in the control and 215 in the intervention groups respectively.
The results showed that there was a significant differences before and after intervention in knowledge, attitudes, and self-efficacy in women (p=0,000, p=0,003, and p=0,002 respectively) in the intervention group which is also different from respondent’s knowledge, attitudes, and  self-efficacy in the control group. This study recommends that nurses could use this FEMALE health education to educate women in the community in order to improve the coverage of cervical cancer screening.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sampai sekarang masih tetap tinggi. Salah satu penyebabnya karena komplikasi pada masa nifas. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh paket pendidikan kesehatan perawatan ibu nifas (PK-PIN) yang telah dimodifikasi dengan desain quasi eksperimental post test only design with control group yang diukur dengan melihat tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku merawat diri ibu postpartum primipara. Hasil riset menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok non intervensi pada pengetahuan, sikap dan perilaku responden. Pelayanan keperawatan di rumah sakit hendaknya menggunakan paket PK-PIN yang dimodifikasi sebagai program intervensi keperawatan mandiri bagi ibu postpartum.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. One of the cause this situation is a complication during postpartum period. The aim of research is to know the effect of health education package for mother in postpartum period (PK-PIN) which have been modified. Research design was quasi experimental with post test only control group to measured the knowledge, attitude and behavior of self care of postpartum primipara mother's. Sample number were 68 mother for each group control and intervention. The result showed there is significant difference between intervention group and control group on knowledge, attitudes and behavior of self care. Nursing service in hospital should be used PK-PIN which have modified a health education package as an independent nursing intervention program for postpartum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28416
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prisilia Riski
"Sebuah pengaturan rumah tangga yang pada sebagian waktunya salah satu dari pasangan tinggal di dekat tempat kerjanya disebut dengan istilah commuter marriage. Menjaga rumah tangga tanpa bantuan atau dukungan dari pasangan dapat membuat ibu yang menjalani commuter marriage mengalami kelelahan fisik dan emosional (Bergen, 2006). Ketidakberadaan suami dalam keseharian ibu yang menjalani commuter marriage mungkin dapat mengakibatkan berkurangnya dukungan suami pada ibu. Dukungan dari suami dapat mempengaruhi parenting self-efficacy pada ibu (Tsou, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan parenting self-efficacy pada ibu dengan commuter marriage dan ibu yang tinggal dengan suaminya. Tiga puluh orang ibu dengan commuter marriage dan tiga puluh orang ibu yang tinggal dengan suaminya menjadi partisipan dalam penelitian ini. Parenting self-efficacy ibu diukur dengan menggunakan Self- Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara parenting self-efficacy ibu dengan commuter marriage dan ibu yang tinggal dengan suaminya.

A household arrangement which at part of the time one partner lives near their workplace is called commuter marriage. Maintaining a household without the help or support of a spouse can make commuter marriage mothers encounter physical and emotional exhaustion (Bergen, 2006). Husband's absence in mothers who undergo commuter marriage may reduce spousal support to the mother. Support from husband can affect mothers’ parenting self-efficacy (Tsou, 2010). This research was conducted to see the difference of parenting self-efficacy between mothers with commuter marriage and mothers who lived with their husbands. Thirty women with commuter marriage and thirty women who lived with their husbands became participant in this study. Maternal parenting self-efficacy was measured using the Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The results showed that there was no difference of parenting self-efficacy between mothers with commuter marriage and mothers who lived with their husbands."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Riyantini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu serta kejadian hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pretest-posttest design.
Hasil penelitian menujukkan bahwa pengetahuan, sikap dan keterampilan responden meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Kejadian hiperbilirubinemia pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,651). Penelitian ini merekomendasikan bahwa pendidikan kesehatan hendaknya diberikan sejak masa antenatal.

The purpose of the research was describe the effect of health education at knowledge, attitude and skill of the mother and inside of hyperbilirubinemia at the newborn. The research was quasi experimantal with pretest posttest design.
The result showed that koledge, attitude, and skill of the mother was increased after intervention. Incidence of hyperbilirubinemia in intervention group is higher than control group (p=0,651). the research recommended that health education should be given since antenatal period."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28404
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Andriani
"ABSTRAK
Perempuan pasca abortus mengalami dampak psikologis yang sering diabaikanoleh tenaga kesehatan. Kurangnya infonnasi tentang abortus berkontribusiterhadap penderitaan mereka serta menyebabkan kecemasan di kehamilanselanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paketpendidikan kesehatan Tegar terhadap pengetahuan, sikap dan kecemasan ibupasca abortus. Penelitian ini menggunakan desain Kuasi eksperimen denganpendekatan pretest andpost test with control group. Jumlah sampel 68 orang yangdiseleksi dengan metode concecutive sampling. Analisis yang digunakan adalahanalisis McNemar dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaanbermakna pada pengetahuan p=O,OOl , sikap p= 0,005 , dan kecemasan p=O,OOl sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Ada perbedaan bennaknapengetahuan, sikap dan kecemasan p=O.OOl ;0,002 dan 0,001 antarakelompok intervensi dan kelompok control. Perawat Maternitas disarankan untukmenggunakan paket pendidikan kesehatan Tegar sebagai intervensikeperawatan ibu pasca abortus.

ABSTRACT
NameStudy programTitleABSTRACT Yessi Andriani Master of Nursing The Influence of health education package Tegar on theknowledge,attitude and anxiety of women after abortion.Women after abortion always exsperience a psychological physical problemsthat are notly forget by the health providers. This in tum will influence the anxietyof women to pregnant again. The purpose of this study is to identify the influenceof Tegar 39 39 fhe package toward the knowledge, attitudes and anxiety amongwomen after abortion. This study uses a quasy experiment with pre test post testwith control group design. Was used in the 68 samples devided into interventionand control group that were selected by concecutive sampling method. The is usethe is McNemar and Chi Square analysis. The results showed is a significantdifference in knowledge p 0.001 , attitude p 0.005 , and anxiety p 0.001 before and after the intervention. Thee 39 is a significant difference inknowledge, attitude and anxiety p O,OOl 0,002 and 0,001 . Maternity nurseare recommended to use this package in order the women after abortion."
2016
T46583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yumna Shabrina
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara loneliness dan parenting self-efficacy pada ibu tunggal yang memiliki anak usia kanak madya. Pengukuran loneliness dilakukan dengan menggunakan Social and Emotional Loneliness Scale for Adults (SELSA) yang dikonstruksikan oleh DiTommaso dan Spinner (1993), sedangkan parenting self-efficacy diukur dengan menggunakan Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) yang dikonstruksikan oleh Coleman dan Karraker (2000). Partisipan dari penelitian ini adalah 37 ibu tunggal akibat bercerai yang memiliki anak usia kanak madya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara loneliness dengan parenting self-efficacy (r = - .343; n = 37; p < 0,05, one-tail). Artinya, semakin tinggi loneliness ibu tunggal, semakin rendah parenting self-efficacy-nya; begitu pula sebaliknya. Terdapat dua dari tiga dimensi loneliness yang ditemukan memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan parenting self-efficacy. Kedua dimensi tersebut adalah keluarga dan sosial. Korelasi antara keluarga dan parenting self-efficacy ditemukan lebih kuat dibandingkan dengan korelasi antara sosial dan parenting self-efficacy.
Di samping itu, loneliness ditemukan tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan setiap domain parenting self-efficacy, tetapi dimensi romantis memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan domain kesehatan. Berdasarkan hasil tersebut, hubungan dengan anggota keluarga yang baik perlu dimiliki oleh ibu tunggal yang memiliki anak usia kanak madya agar respon ibu tunggal terhadap kondisinya menjadi lebih positif, dan sejalan dengan hal tersebut diharapkan parenting self-efficacy ibu tunggal meningkat.

This study examined the relationship between loneliness and parenting self-efficacy among single mothers of middle childhood children. Loneliness was measured by Social and Emotional Loneliness Scale or SELSA (DiTommaso & Spinner, 1993), whereas parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index or SEPTI (Coleman & Karraker, 2000). The respondents of this study were 37 Indonesia single mothers of middle childhood.
This study obtain a significant, negative relationship between loneliness and parenting selfefficacy (r = -.343; n = 37; p < .05, one-tailed). It indicates that the higher single mothers’ loneliness, the lower their parenting self-efficacy, and vice versa. Next, there are two out three dimension of loneliness that have significant, negative relationship to parenting self-efficacy, they are family and social, where family has higher correlation than social.
On the other hand, there is no significant relationship between loneliness and parenting self-efficacy’s domains, yet there is a significant, negative relationship between romantic dimension and health domain. Based on these results, single mothers need to increase their family relationship's quality in order to help them accepting their status and condition as single mothers, while increasing their parenting self-efficacy as well.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Yolanda
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara keberfungsian keluarga dan parenting self-efficacy pada ibu bekerja. Partisipan penelitian ini adalah sebanyak 128 orang ibu bekerja yang tersebar di Jabodetabek. Pengukuran keberfungsian keluarga dilakukan dengan menggunakan alat ukur Family Assessment Device (FAD) berdasarkan The McMaster Model of Family Functioning yang dikembangkan oleh Epstein et al. (1983). Parenting selfefficacy diukur dengan menggunakan alat ukur Parenting Sense of Competence (PSOC) subskala efficacy yang dikembangkan oleh Johnston dan Mash (1989). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keberfungsian keluarga dan parenting self-efficacy pada ibu bekerja ( r = 0.203, p = 0.022, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin efektif keberfungsian keluarga, maka semakin tinggi parenting self-efficacy pada ibu bekerja.

This research was conducted to investigate relationship between family functioning and parenting self-efficacy among working mothers. Paticipants of this research were 128 working mothers in Jabodetabek. Family Functioning was measured using Family Assessment Device (FAD) based on The McMaster Model of Family Functioning who developed by Epstein et.al (1983). Parenting Self-Efficacy was measured by efficacy subscale of Parenting Sense of Competence (PSOC) who developed by Johnston dan Mash (1989). The result of this research showed that family functioning positively correlated significantly with parenting self-efficacy among working mothers ( r = 0.203, p = 0.022, significant at L.o.S 0.05). This result mean, the more effective family functioning, the higher parenting self-efficacy among working mothers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wigati Ambar Pertiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting self-efficacy dan konflik peran pada ibu bekerja dari toddler. Pengukuran parenting self-efficacy dilakukan dengan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index - Toddler Scale (SEPTI-TS) yang dikembangkan oleh Coleman (1998), sedangkan konflik peran diukur melalui Wave V Role Conflict Scale yang dikembangkan oleh Markle (1998). Partisipan dalam penelitian ini adalah 142 ibu bekerja dari toddler yang bekerja minimal selama 40 jam per minggunya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara parenting self-efficacy dan konflik peran (r= -0.390, n=142, p< 0.01, two tail). Artinya, semakin tinggi parenting self-efficacy ibu, semakin rendah konflik peran yang dialami, begitupun sebaliknya.

This study examined the relationship between parenting self-efficacy and role conflict among working mothers of toddler. Parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy Parenting for Tasks Index - Toddler Scale (SEPTI-TS) developed by Coleman (1998), whereas role conflict was measured by Wave V Role Conflict Scale developed by Markle (1998). The participants of this study were 142 working mothers of toddler who work at leat 40 hours per week.
The result of this study shows that there is a significant, negative relationship, between parenting self-efficacy and role conflict (r= -0.390, n=142, p< 0.01, two tail). It indicates that the higher mothers’ parenting self-efficacy, the lower their role conflict, and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>