Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Yuniar Sari
"Prodroma early psychosis dimulai pada awal masa remaja dimana merupakan masa transisi yang mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikologis yang dapat menyebabkan remaja mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan adalah rdquo;quasi experimental dengan rancangan pre-post test with control group rdquo;. Menggunakan instrumen prodroma early psychosis PQ16 Dengan metode purposive sampling. Responden berjumlah 78 yang dipilih dengan tehnik simple random sampling terdiri dari 39 orang setiap kelompok. Tindakan keperawatan ners diberikan pada kelompok intervensi 1 dan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga pada kelompok intervensi 2.
Hasil penelitian menunjukkan prodroma early psychosis dan ansietas megalami penurunan secara bermakna serta peningkatan secara bermakna pada harga diri pada intervensi 1 dan 2 dengan p-value < ? 0,05 , penurunan prodroma early psychosis dan ansietas serta peningkatan harga diri lebih besar pada kelompok intervensi 2 dibandingkan dengan kelompok intervensi 1. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai program preventif dan promotif dengan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga.

Prodroma early psychosis begain in early adolescence, teenagers is the transition that experienced changes either physicall or psychological that can cause teenagers experienced anxiety and low self esteem. The purpose of this research to know the effect of cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy towards prodroma early psychosis, anxiety and self esteem of adolescents in islamic boarding school. Design research used is quasi experiment pre post test with control group with purposive sampling methods. Instrement of this research using Prodroma Questionnaire PQ16. Responden were 78 the selected with simple random sampling consisting of 39 people every group. The group of intervention 1 given nursing therapy and the group intervention 2 given nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy.
The results of the study showed prodroma early psychosis and anxiety had significant decrease and self esteem had significant increase after giving nursing intervention and cognitive behaviour therapy with p value 0,05. The results showed prodroma early psychosis and anxiety higher decrease and self esteem higher increase in a compare group 1 and 2. The results of this study can be consedered as preventive and promotive program with nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Nurilla Safitri
"Prodroma early psychosis di mulai untuk pertama kalinya pada usia remaja. Gejala prodroma early psychosis diantaranya adalah adanya ansietas dan harga diri rendah Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre- post test with control group dengan jumlah sampel 79 orang yang dipilih menggunakan teknik random sampling dimana 39 remaja yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga dipilih dengan menggunakan cluster sampling, sedangkan 40 remaja tidak mendapatkan tindakan. Uji analisis yang digunakan yaitu repeated ANOVA dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners dapat menurunkan prodroma early psychosis dan ansietas, serta meningkatkan harga diri responden. Tindakan keperawatan ners ditambahkan dengan terapi kognitif perilaku kelompok dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan prodroma early psychosis, ansietas dan meningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 . Tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan untuk remaja yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodromal early psychosis begins for the first time in adolescence. The symptoms of prodromal early psychosis include the existence of anxiety and low self esteem. The purpose of this study to determine the effect of nursing intervention, group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation of prodroma early psychosis, ansietas and adolescent self esteem. The study design was a quasi experimental pre post test with control group with a sample size of 79 adolescents selected using random sampling technique in which 39 adolescents who received nursing action ners, group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation were selected using cluster sampling, while 40 adolescents did not get intervention. Analytical test used is repeated ANOVA and independent t test. The results showed that nursing care ners can reduce prodroma early psychosis and anxiety, and increase self esteem of respondents. Nursing actions were added with group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy reduced prodroma early psychosis, anxiety and increased self esteem significantly p value."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rahayu
"Prodroma early psychosis merupakan perubahan-perubahan sebelum mengalami psikotik yang banyak terjadi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di panti asuhan. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre-post test with control group dengan sampel 77 remaja yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, 38 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga dan 39 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners. Uji analisisnya menggunakan ANNOVA Repeated Measure dan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menurunkan gejala prodroma early psychosis dan ansietas serta meningkatkan harga diri remaja secara bermakna p value < 0,05 . Prodroma early psychosis berhubungan dengan ansietas dan harga diri p value < 0,05 . Terapi kognitif dan terapi psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada remaja panti asuhan yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodroma early psychosis is the changes before psychotic occurs in adolescents. This study aims to determine the effect of nursing actions ners, cognitive therapy and family psychoeducation towards prodroma early psychosis, anxiety and Self esteem and of adolescents in orphanages. The research design was quasi experimental pre post test with control group with 77 adolescent samples selected using purposive sampling technique, 38 adolescents got nursing action ners, cognitive therapy and family psychoeducation and 39 adolescent got nursing action ners. Test analysis using ANNOVA Repeated Measure and Independent t test. The results showed that nursing care, cognitive therapy and family psychoeducation decreased prodroma early psychosis and anxiety symptoms as well as increased adolescent self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madepan Mulia
"Peningkatan angka kriminalitas perlu mendapatkan perhatian, terutama terkaitpenyalahgunaan NAPZA. Di Indonesia, jumlah pengguna NAPZA yang berada dilapas diperkirakan hampir mencapai 40 dari keseluruhan narapidana. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapikognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap penggunaan NAPZA,ansietas dan harga diri narapidana remaja di lapas narkotika. Desain penelitian iniquasi eksperimental pre-post test with control group. Kelompok intervensi 1diberikan tindakan keperawatan ners serta kelompok intervensi 2 diberikantindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasikeluarga dengan jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 31 orang.Instrumen yang digunakan adalah Drug Abuse Screening Test-20 DAST-20 ,Hamilton Anxiety Rating Scale HAM-A dan Rosenberg Self Esteem Scale RSES . Uji analisis yang digunakan adalah uji repeated ANOVA, independent ttestdan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tindakan keperawatan ners,terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan ansietas danmeningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 lebih besar daripadasetelah mendapatkan tindakan keperawatan ners, penggunaan NAPZAmempunyai hubungan yang lemah secara bermakna p value < 0,05 denganansietas dan harga diri, dan pola asuh berhubungan secara bermakna p value.

Increasing the crime rate needs to get attention, especially related to drug abuse.In Indonesia, the number of drug users in prisons is estimated to be almost 40 ofall inmates. This study aims to determine the effect of nursing actions ners,behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy against druguse, anxiety and pride of juvenile inmates in prison narcotics. The study designwas quasi experimental pre post test with control group. The intervention group 1was given nursing action ners as well as the intervention group 2 were givennursing actions ners, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy with the number of samples each group was 31 people. The instrumentsused are Drug Abuse Screening Test 20 DAST 20 , Hamilton Anxiety RatingScale HAM A and Rosenberg Self Esteem Scale RSES . The analysis test usedis repeated ANOVA test, independent t test and chi square. The results showedthat nursing behavior, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy decreased anxiety and increased self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Ramadhan
"Remaja rentan menggunakan NAPZA ketika mengalami ansietas, harga diri rendah, dan ketahanan yang rendah. Latihan asertif dan terapi psikoedukasi keluarga merupakan tindakan spesialis keperawatan jiwa yang diharapkan mampu mengatasi kecemasan, meningkatkan harga diri, dan meningkatkan ketahanan remaja untuk mencegah penggunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap penggunaan NAPZA, ansietas, harga diri, dan ketahanan remaja dalam pencegahan penggunaan NAPZA di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental pre-post test with control group. Enam puluh empat remaja santri dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok menggunakan cluster random sampling. Kelompok 1 mendapatkan tindakan keperawatan ners dan kelompok 2 mendapatkan tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan terapi psikoedukasi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan ansietas serta peningkatan harga diri dan ketahanan secara bermakna setelah mendapatkan tindakan keperawatan ners p value < 0,05 ; penurunan ansietas serta peningkatan harga diri dan ketahanan secara bermakna setelah mendapatkan latihan asertif dan terapi psikoedukasi keluarga p value < 0,05 ; terjadi penurunan ansietas serta peningkatan harga diri dan ketahanan pada remaja santri yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan terapi psikoedukasi keluarga lebih tinggi secara bermakna p value < 0,05 dibandingkan remaja yang hanya mendapatkan tindakan keperawatan ners. Latihan asertif dan terapi psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada remaja santri dalam pencegahan penggunaan NAPZA di pondok pesantren.

Adolescents are susceptible to using drugs when experiencing anxiety, low self esteem, and low resisilience. Assertiveness training and family psychoeducation therapy is a mental nursing specialist action that is expected to overcome anxiety, increase self esteem, and increase adolescent resilience to prevent drug use. This study aims to determine the effect of ners nursing actions, assertiveness training and family psychoeducation therapy on the use of drugs, anxiety, self esteem, and adolescent resisilience in the prevention of drug use in islamic boarding schools. The research design used was quasi experimental pre post test with control group. Sixty four adolescent students were selected using purposive sampling and divided into 2 groups using cluster random sampling. The intervention group 1 only received ners nursing actions and the intervention group 2 received ners nursing actions, assertiveness training, and family psychoeducation therapy. The results showed that there were decreased anxiety, increased self esteem, and increased resilience significantly after ners nursing action p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anisah
"ABSTRAK
Nama : Nur AnisahProgram Studi : Magister Fakultas Ilmu KeperawatanJudul : Pengaruh Terapi Kognitif dan Psikoedukasi Keluarga Terhadap Citra Tubuh dan Harga Diri Klien Ulkus DiabetikDampak biologis yang dirasakan oleh klien ulkus diabetik antara lain penurunan stamina, daya tahan tubuh, serta kekuatan fisik akibat perubahan fungsi, stuktur dan bentuk tubuh sehingga klien mengalami keterbatasan gerak sehingga terjadi gangguan citra tubuh. Dampak psikologis pada klien ulkus diabetik terlihat dari sikap klien merasa putus asa, merasa tidak ada harapan dan cita-cita yang dapat dicapai, merasa sudah cacat, klien tidak dapat menerima keadaan bahwa harus menjalani perawatan luka dan gerak menjadi terbatas dan tidak dapat lagi melaksanakan aktivitas apapun sehigga terjadi harga diri rendah Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap citra tubuh dan harga diri klien ulkus diabetik. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan Quasy Experimental Pre-Post with Control Group. Responden sejumlah 62 dan dipilih dengan purposive sampling. Analisi data yang digunakan adalah dependent t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan keperawatan pada tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga lebih tinggi signifikan dalam meningkatkan citra tubuh, harga diri, kemampuan berpikir positif dan kemampuan keluarga sehingga berpengaruh terhadap kondisi ulkus menjadi lebih baik daripada yang mendapatkan tindakan keperawatan ners. terapi kognitif dan. Kesimpulan penelitian ini adalah klien ulkus diabetik direkomendasikan untuk mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga.Kata kunci : Ulkus Diabetik, Citra Tubuh, Harga Diri, Tindakan Keperawatan Ners, Terapi Kognitif dan Psikoedukasi keluarga

ABSTRACT
ABSTRACT Name Nur AnisahProgram Master of Nursing ScienceTittle The effect of cognitive therapy and family psychoeducation on body image and self esteem clients diabetic ulcers Biological impact perceived by clients diabetic ulcers, among others, a decrease in stamina, endurance and physical strength as a result of changes in the function, structure and shape of the body so that the client is experiencing limitation of motion, causing body image disturbance. The psychological impact on the client ulcer diabetic seen from the attitude of the client feels hopeless, feels there is no hope and ideals that can be achieved, was already disabled, the client can not accept the situation that must undergo wound care and movement is limited and can no longer carry out activities whatever happens sehigga low self esteem research objective was to determine the effect of cognitive therapy and family psychoeducation on body image and self esteem clients diabetic ulcers. The research method uses a quantitative approach to design quasy Experimental Pre Post with Control Group. Respondents number 62 and selected by purposive sampling. Analysis of the data used is dependent t test and independent t test. The results showed that the nursing actions on nurses nursing actions, cognitive therapy and family psychoeducation significantly higher in improving body image, self esteem, positive thinking ability and the ability of the family and therefore contributes to ulcer conditions to be better than getting nurses nursing actions. and cognitive therapy. It is concluded that diabetic ulcer clients is recommended to get the nurses nursing actions, cognitive therapy and family psychoeducation.. Keywords Diabetic Ulcers, Body Image, Self Esteem, Nursing Measures nursesEffects of Cognitive Therapy and family psychoeducation"
2017
T47512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Anggraini
"Harga diri rendah adalah perasaan atau bentuk dari evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Remaja adalah populasi yang rentan terjadi masalah harga diri rendah. Jika harga diri rendah pada remaja tidak diatasi maka selanjutnya dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan. Terapi kognitif perilaku dilakukan supaya remaja memiliki kemampuan untuk mengatasi harga diri rendah dikombinasikan dengan terapi psikoedukasi keluarga agar keluarga memiliki kemampuan untuk merawat.
Laporan ini dibuat dalam bentuk case series terhadap lima remaja berusia 13-19 tahun dengan masalah harga diri rendah yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Kelima pasien dilakukan tindakan keperawatan yang sama yaitu tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku sebanyak enam kali pertemuan dan psikoedukasi keluarga sebanyak dua sampai tiga kali pertemuan.
Hasil tindakan keperawatan yaitu kelima pasien mengalami peningkatan kemampuan dalam mengatasi harga diri rendah yang dibuktikan dengan adanya penurunan gejala negatif serta peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat pasien. Penerapan terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi direkomendasikan untuk mengatasi harga diri rendah khususnya pada remaja namun waktu dan jumlah pertemuan disesuaikan dengan kebutuhan pasien supaya diperoleh hasil yang maksimal.

Low self esteem is the feeling or form of a negative self evaluation or self ability. Adolescents are a vulnerable population of low self esteem problems. If low self esteem in adolescents is not overcome then it can have a negative impact on various aspects of life. Cognitive behavioral therapy is performed so that adolescents have the ability to cope with low self esteem combined with family psychoeducation therapy in order for families to have the ability to care for.
This report was made in case series to five 13 19 year olds with low self esteem treated in Mental Hospital. The five patients performed the same nursing action of nursing ners, behavioral cognitive therapy as much as six times of meetings and family psychoeducation of two to three meetings.
The results of nursing actions are the five patients experienced an increase in the ability to overcome low self esteem as evidenced by the decrease of negative symptoms and increased ability of the family in treating patients. The application of behavioral and psychoeducation cognitive therapy is recommended to overcome low self esteem, especially in adolescents, but the time and number of meetings is tailored to the needs of the patient in order to obtain maximum results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Indri Kurniasari
"Pendahuluan:Masalah psikososial kurang diperhatikan dalam penanganan pasien di Rumah Sakit Umum. Hal itu terlihat dari intervensi keperawatan untuk masalah psikososial yang belum maksimal dan berkembang. Pasien di Rumah Sakit Umum belum memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah psikososial yang dialami akibat dari gangguan fisik yang terjadi. Metode: Intervensi keperawatan terapi penghentian pikiran, terapi kognitif, psikoedukasi keluarga diberikan pada 18 pasien sebagai kelompok satu, sedangkan terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga diberikan pada 18 pasien lainnya sebagai kelompok dua. Hasil: Penelitian ini menunjukkan penurunan tanda gejala serta peningkatan kemampuan lebih maksimal dalam mengatasi ansietas dan harga diri rendah siatuasional setelah diberikan terapi penghentian pikiran, terapi kognitif, dan psikoedukasi keluarga. Pembahasan: kombinasi pemberian terapi penghentian pikiran,terapi kognitif, dan psikoedukasi keluarga, memaksimalkan penurunan tanda gejala serta meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi ansietas dan harga diri rendah situasional dengan pendekatan model adaptasi Roy.

Introduction: Psychosocial problems are less considered in the treatment of patients in General Hospitals. This can be seen from nursing interventions for psychosocial problems that have not been maximized and developed. Patients in General Hospitals do not yet have the ability to overcome psychosocial problems experienced as a result of physical disorders that occur Methods: Nursing intervention thought stopping therapy, cognitive therapy, family psychoeducation were given to 18 patients as group one, while mind cessation therapy and family psychoeducation were given to 18 other patients as group two. Results: This study showed a decrease in signs of symptoms and an increase in maximal ability to overcome anxiety and low cianational self-esteem after being given mind cessation therapy, cognitive therapy, and family psychoeducation. Discussion: a combination of thought stopping therapy, cognitive therapy, and family psychoeducation, maximizing symptom reduction and improving the patient's ability to cope with anxiety and situational low self-esteem with Roy's adaptation model approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Suerni
"Klien dengan harga diri rendah kronis di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 58,33% dari 60 klien yang dirawat. Tujuan Karya Ilmiah Akhir ini untuk menggambarkan penerapan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga pada klien harga diri rendah.
Metode yang dipakai adalah studi kasus. Pada 15 klien diberikan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif serta pada 20 klien diberikan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga.
Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata 54,94%; peningkatan kemampuan rata-rata 89,57%; lama rawat rata-rata 37 hari.
Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata 71,2%; peningkatan kemampuan klien rata-rata 100%; peningkatan kemampuan keluarga rata-rata 98%; lama rawat rata-rata 26 hari.
Berdasarkan penurunan tanda dan gejala, peningkatan kemampuan klien dan keluarga serta lama hari rawat maka terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada klien dengan harga diri rendah.

There are 58.33% from 60 clients with low self esteem cronic that treatment in Yudistira ward Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital. The goal of this study is to describe the implementation of cognitive therapy and family psychoeducation with low self esteem.
The method that used is case study. The nursing generalize and cognitive therapy is given to 15 clients. And cognitive therapy, nursing generalize and family psychoeducation to 20 clients.
The result to group of clients that received nursing generalize, cognitive therapy show decreased of symptoms average 54.94% and increased of abilities everage 89.57% ; average of time of treatment is 37 days.
The result to group of clients with nursing generalize, cognitive therapy and family psychoeducation show decreased of symptoms average 71.2% and increased of abalities everage 100%, with family abilities average 98%, average of time of treatment is 26 days.
By virtue of decreased of symptoms and increased of abilities clients and families, cognitive therapy and psychoeducation to recommended to clients with low self esteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
TA6009
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Malianti
"Remaja merupakan fase pertumbuhan yang cukup rentan yang membutuhkan peran orang tua sebagai tempat untuk bertanya di dalam proses pencarian jati diri. Diperkirakan akhir abad kedua puluh di Amerika Serikat lebih dari empat puluh persen pernikahan akan mengalami perceraian dan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka perceraian yang tinggi di dunia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perceraian orang tua memberikan dampak negatif bagi psikologis seluruh anggota keluarga terutama remaja. Tujuan penulisan karya ilmiah ini menjelaskan hasil tindakan terapi ners, terapi kelompok terapeutik dan terapi kognitif perilaku dalam menurunkan angka prodroma pada remaja dengan orang tua yang sudah bercerai. Metode yang digunakan adalah case series. Analisis dilakukan pada enam remaja yang memiliki orang tua yang sudah bercerai. Hasil pemberian tindakan ners, terapi kelompok terapeutik remaja, dan terapi kognitif perilaku menunjukkan terjadi penurunan angka prodroma pada remaja dengan orang tua yang sudah bercerai sehingga terapi ini direkomendasikan diberikan pada remaja yang mengalami prodroma akibat dari perceraian orang tua dan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sample yang lebih banyak.
Kata kunci: Remaja, Perceraian, Prodroma, Terapi Kelompok Terapeutik (TKT), Terapi Kognitif Perilaku

Teenage is a growth phase that is quite vulnerable which requires the role of parents as a place to ask in the process of finding identity. It is estimated that in the late twentieth century in the United States more than forty percent of marriages will experience divorce and Indonesia is one of the countries that has a high divorce rate in the world. Some studies show that parental divorce has a negative impact on the psychology of all family members, especially teenagers. The purpose of this scientific paper explains the results of therapeutic measures for nurses, therapeutic group therapy and cognitive behavioral therapy in reducing the rate of prodroma in adolescents with divorced parents. The method used is case series. The analysis was carried out on six teenagers who had divorced parents. The results of nurses' action, therapy of adolescent therapeutic groups, and cognitive behavioral therapy showed a decrease in prodroma rates in adolescents with divorced parents so that this therapy is recommended given to adolescents who experience prodroma as a result of parental divorce and the need for further research with samples more."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>