Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189563 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harlina
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji aspek bioekologi dan potensi pemanfaatan berkelanjutan kupu-kupu G. androcles di Kawasan Taman Nasional Bantimurung- Bulusaraung TN Babul dan Taman Wisata Alam Nanggala III TWA Nanggala III , Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan April 2014 ndash; Maret 2015. Untuk mengetahui ciri habitat pakan digunakan metode analisis vegetasi. Aspek biologi G. androcles dipelajari dengan penangkaran semi alami. Data potensi pemanfaatan G. androcles secara berkelanjutan diperoleh dengan metode kuesioner dan dianalisis secara deskriptif - kualitatif dalam metode analisis SWOT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan G. androcles tertinggi di area wisata Pattunuang 45 ekor , dan terendah di area wisata Bantimurung 16 ekor . Habitat pakan G. androcles didominasi oleh pohon Canangium odoratum INP 50,88 di Pattunuang, Cinnamomum sp. INP 33,8 di Bantimurung, Ficus racemosa INP 54,4 di Salu Tandung, dan Ardisia purpurea INP 50,4 di Puncak. Kupu-kupu G. androcles dijumpai pada bulan Juni - Nopember 2014 dengan curah hujan bulanan rendah 0 ndash; 160 mm , suhu udara 29 - 300C, kelembapan 54 - 65 , dan intensitas cahaya 33 ndash; 1180 lux. Kelimpahan G. androcles berkaitan dengan kondisi habitat dan ketersediaan tumbuhan pakannya. Graphium androcles meletakkan telur pada pucuk daun Uvaria rufa. Tumbuhan penghasil nektar adalah Hibiscus rosasinensis, Ixora sp., Lantana camara, Dendrobium phalaenopsis, Clorodendrum thomsonae, Cromolaena odorata, dan Eupatorium inufolia. Siklus hidup G. androcles dalam upaya penangkaran hingga mencapai tahap dewasa berkisar 46 ndash; 65 hari. Kegagalan tahap telur diakibatkan oleh serangan Camponotus sp. di alam, dan jamur saat di penangkaran. Serangan parasitoid Aloeides indiscritus dijumpai pada larva instar ketiga. Kegagalan pupa disebabkan oleh pembentukan yang tidak sempurna, dan serangan patogen sehingga pupa menghitam. Tingkat keberhasilan G. androcles dalam upaya penangkaran belum bisa termati hingga tahap kopulasi. Alur perdagangan G. androcles di kawasan TN Babul terdiri dari penangkap, pengrajin, pedagang, pengumpul, dan pembeli. Di kawasan TWA Nanggala III tidak ditemukan pengrajin. Kehadiran G. androcles berpotensi sebagai ajang promosi di area wisata Bantimurung. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan G. androcles di TN Babul berbeda dengan di TWA Nanggala III. Di kawasan TN Babul, faktor kekuatan-peluang lebih tinggi 4,78 dibandingkan dengan kelemahan-ancaman 2,15 , sehingga pengelolaannya dapat terlaksana. Di kawasan TWA Nanggala III, faktor kelemahan - ancaman mempunyai bobot yang lebih besar 3,48 dibandingkan dengan kekuatan - peluang 1,59 , sehingga dibutuhkan strategi khusus dalam pengelolaan secara berkelanjutan.Kata kunci: Bioekologi, habitat, kupu-kupu, tumbuhan inang, penangkaran, Graphium androcles.

ABSTRACT
This study examines the bioecological aspects and potential of sustainable ultilization of G. androcles in Bantimurung Bulusaraung National Park area Babul NP and Nanggala III Nature Park Nanggala III NP in South Sulawesi. The study was conducted on April 2014 March 2015. Vegetation analysis were performed to determine the characteristics habitat and food plants of G. androcles. Biological aspects of G. androcles were obtained through captive breeding. Data of the utilization potential of G. androcles were obtained by questionnaire method and analyzed in descriptive qualitative using SWOT analysis method. The results showed that the highest of G. androcles abundance was found at Pattunuang recreation area 45 individuals , and the lowest was at Bantimurung recreation area 16 individuals . The habitat and food plants of G. androcles was dominated by Canangium odoratum trees INP 50.88 in Pattunuang, Cinnamomum sp. INP 33.8 in Bantimurung, Ficus racemosa INP 54.4 in Salu Tandung and Ardisia purpurea INP 50.4 in Puncak area. Graphium androcles was found during at the dry season June November 2014 with low monthly rainfall 0 160 mm , air temperature 29 300C, humidity 54 65 , and light intensity 33 1180 lux. Graphium androcles lays its eggs on the leaves of Uvaria rufa Annonaceae . The nectar plants are Hibiscus rosasinensis, Ixora sp., Lantana camara, Dendrobium phalaenopsis, Clorodendrum thomsonae, Cromolaena odorata, and Eupatorium inufolia. The Life cycle of G. androcles in rearing experiment to reach adult stage ranges from 46 to 65 days. The failures of egg stages were caused by attacked by Camponotus sp. at nature and was fungi in captive breeding. The parasitoid attack of Aloeides indiscritus is found in third instar larvae. The failure of pupa is caused by imperfect formation, and pathogen attack so black pupa. The success rate of G. androcles at rearing experiment is still low and can not be reached until it copulates. The trading flow of G. androcles at Babul NP consists of catchers, craftsmen, merchants, and buyers. In the area of Nanggala III NP, no craftsmen were found. The presence of G. androcles has potential as a promotional and iconic event in Bantimurung recreation area. The results of SWOT analysis for the sustainable use of G. androcles at Babul NP differ with at Nanggala III NP. At the Babul NP area represents a higher probability strength factor 4,78 compared with threat weakness 2,15 , so that management can be accomplished. In the Nanggala III NP area, the weakness threat factor were greater weight 3,48 than the opportunity strength 1,59 , so different strategy will be needed for sustainable management. Keywords Bioecology, habitats, butterflies, hostplant, breeding experiment, Graphium androcles. "
2017
D2330
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Yuniarto Atmanugraha
"Emisi karbon telah menjadi isu global yang menjadi perhatian salah satunya dari segi penyediaan energi listrik. Pemanfaatan energi yang sebelumnya berasal dari bahan bakar fosil kini perlahan bergeser menjadi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Dengan ketersediaan lahan dan potensi energi anginnya, wilayah Sulawesi Selatan memiliki potensi dalam pembangunan pembangkit listrik berbasis energi angin. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui potensi pembangunan turbin angin yang yang dikaji melalui potensi luas area dari wilayah yang dipilih, potensi pembangkitan energi berdasarkan tipe turbin, potensi pembangkitan energi berdasarkan pemanfaatan lahan, dan kelayakan secara ekonomi. Tiga jenis turbin yang digunakan dalam penelitian ini adalah turbin Eno Energy Eno-126 3.5, Enercon E-141 EP4, dan Envision EN-182-5.0. Berdasarkan penelitian ini, potensi pembangunan turbin angin yang layak secara ekonomi pada lahan seluas 2.581,28 Hektar yang berlokasi di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, adalah pembangunan turbin Envision EN-182-5.0 dengan kapasitas total 125 MW. Pembangunan tersebut mencangkup pembangunan 25 turbin angin dengan total biaya pembangunan sebesar 3,9 Triliun Rupiah. Turbin-turbin ini mampu membangkitkan energi listrik pada setahun pertama sebesar total 299,54 GWh dengan nilai Capacity Utilization Factor keseluruhan pada 27,36%. Secara keekonomian, pembangunan turbin ini memiliki nilai Levelized Cost of Electricity sebesar 1.164 IDR/kWh.

Carbon emissions have become a global issue, particularly in providing electricity. The utilization of energy, which previously based on fossil fuels, is gradually shifting towards renewable energy sources. With available land and it’s wind energy potential, the South Sulawesi region has the potential for developing wind energy-based power plants. This research aims to determine the potential for the development of wind turbines, assessed through the potency of available area on the selected region, energy generation potential based on turbine types, energy generation potential based on land utilization, and economic feasibility. Three turbine types used in this study are the Eno Energy Eno-126 3.5, Enercon E-141 EP4, and Envision EN-182-5.0 turbines. Based on this research, the economically viable potential for wind turbine development on a 2,581.28 Ha land located in Jeneponto Regency, South Sulawesi Province, is the construction of Envision EN-182-5.0 turbines with a total capacity of 125 MW. The development includes the construction of 25 wind turbines with a total construction cost of 3.9 trillion Indonesian Rupiah. These turbines can generate electrical energy for the first year totaling 299.54 GWh with an overall Capacity Utilization Factor of 27.36%. Economically, the construction of these turbines has a Levelized Cost of Electricity at 1,164 IDR/kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinandhita Ardhana Suryafajar
"Lapangan Daerah Lainea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, metode analisis geokimia air dan metode penginderaan jauh. Tujuan penelitian adalah menentukan daerah yang berpotensi dalam dilakukannya eksplorasi panas bumi lebih lanjut. Terdapat persebaran manifestasi panas bumi berupa air panas dan air dingin yang terdiri dari dari satu mata air dingin dan dua belas mata air panas. Pada analisis dari ketiga belas manifestasi permukaan panas bumi berdasarkan analisis geokimia air didapatkan bahwa tipe air panas bumi menunjukan tipe air bikarbonat. Sumber air panas bumi bersumber dari satu reservoir yang sama serta kondisi air panas berada di fase immature waters dan air panas berasal dari air meteorik. Berdasarkan geoindikator didapatkan zona upflow berada di titik APL-3. Pada metode penginderaan jauh mengintegrasikan antara data primer meliputi LST, NDVI, dan FFD serta data sekunder meliputi data geologi dan manifestasi permukaan. Melalui analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa terdapat dua area potensi panas bumi. Pertama, Area potensi A terletak pada Daerah Lainea dengan koordinat UTM 459539 – 459298 mE dan UTM 9516156 – 9515231 mN serta memiliki luas 256 hektar. Kedua, area potensi B terletak pada Daerah Kaendi dengan koordinat 455202 – 455542 mE dan 9517840 – 9517577 mN serta memiliki luas 26 hektar.

Lainea Region, South Konawe District, Southeast Sulawesi Province, is one of the many areas in Indonesia with geothermal potential. This research uses two methods—water geochemistry analysis and remote sensing method. This research aims to determine which area has the potential for further geothermal exploration. Firstly, there are distributions of geothermal manifestations in the form of hot and cold springs, consisting of one cold spring and twelve hot springs, respectively. Within the analysis of these thirteen manifestations of the geothermal surface according to the water geochemistry analysis, it was found that the geothermal water consists of bicarbonate water. The geothermal water source comes from the same reservoir, and the condition of the hot spring in the immature waters phase comes from the meteoric waters. Based on the geoindicator, there is an upflow zone at the APL-3 point. Secondly, through the remote sensing method—integrating the primary data such as LST, NDVI, and FFD with secondary data such as geological data and surface manifestations. This analysis obtains that there are two potential geothermal areas. First, Potential Area A, located in Lainea Region with the coordinate UTM 459539 – 459298 mE and UTM 9516156 – 9515231 mN, covers 256 hectares of the area. Second, Potential Area B is in Kaendi Region with the coordinates 455202 – 455542 mE dan 9517840 – 9517577 mN and covers 26 hectares."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdhi Hermawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan proyeksi permintaan listrik dan pemenuhannya menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT) di Sulawesi Selatan. Proyeksi permintaan listrik didapatkan dari model time series berdasarkan data historisnya. Sedangkan penentuan pemenuhan listriknya didasarkan pada tiga skenario, yakni pemenuhannya hanya berasal dari EBT (skenario 1), EBT dan energi konvensional (skenario), dan berdasarkan pemenuhan bauran energy (skenario 3). Dua skenario pertama bertujuaan mendapatkan biaya energi listrik minimum (LCOE), sedangkan skenario 3 untuk mencapai proporsi energi terbarukan dalam bauran energi 23% pada tahun 2025. Hasilnya menunjukkan bahwa dari tahun 2017 sampai 2025 sektor umum menjadi sektor yang paling tinggi kenaikannya secara persentase (78%), sedangkan kenaikan secara nominal yang tertinggi adalah sektor rumah tangga (971 GWh). Secara total, ada penambahan sebesar 2.285 GWh (43%) permintaan listrik di Sulawesi Selatan. EBT yang tersedia di Sulawesi Selatan sudah dapat memenuhi target pemenuhan permintaan listrik dan bauran enegi dengan jenis EBT yang paling optimum adalah Hydropower dengan biaya sebesar USD 168.242.725

ABSTRACT
This study aims to determine electricity demand projections and fulfillment of using new and renewable energy (EBT) in South Sulawesi. Electric demand projection is obtained from the time series model based on historical data. Whereas the determination of electricity fulfillment is based on three scenarios, namely fulfillment only comes from EBT (scenario 1), EBT and conventional energy (scenario), and based on fulfilling the energy mix (scenario 3). The first two scenarios are getting minimum electricity costs (LCOE), while scenario 3 is to reach the proportion of renewable energy in the 23% energy mix in 2025. The results show that from 2017 to 2025 the public sector is the highest percentage increase (78 %), while the highest nominal increase is the household sector (971 GWh). In total, there is an addition of 2,285 GWh (43%) of electricity demand in South Sulawesi. EBT available in South Sulawesi has been able to meet the target of fulfilling electricity demand and the energy mix with the most optimum type of EBT is Hydropower at a cost of USD 168,242,725"
2019
T53452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Iskandar
"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia di Indonesia dan dunia yaitu pada aspek kesehatan, perekonomian, pendidikan, sosial, dan psikologis. Pandemi COVID-19 juga mempengaruhi pertambangan dengan dampak kesehatan pada pekerja dan dampak pada kegiatan operasionalnya. Keberlangsungan industri pertambangan memiliki peran penting sebagai penggerak perekonomian mulai dari tingkat desa perberdayaan setempat/lokal sampai tingkat pusat. Luasnya dampak dari pandemi COVID-19 serta dengan diterapkannya adaptasi kebiasaan baru membutuhkan pencegahan dan pengendalian yang baik pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di perusahaan pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengukur implementasi dari pencegahan dan pengendalian COVID-19 di perusahaan tambang PT. V secara kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan daftar periksa yang dikembangkan dari ISO/ PAS 45005:2020 mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan tindakan yang dijabarkan dalam sebelas (11) klausul persyaratan. Implementasi pencegahan, dan pengendalian COVID-19 di PT. V sudah berjalan dengan baik (mencapai level 5 dalam skala penilaian) dengan tingkat pemenuhan sebesar 93%. Nilai tertinggi didapatkan oleh klausul Manajemen kasus COVID-19 (dugaan atau konfirmasi), komunikasi, kebersihan, penggunaan alat pelinding diri, masker dan penutup wajah, evaluasi kinerja dan perbaikan dimana PT. V sudah memenuhi semua aspek atau kriteria penilaian yang dipersyaratkan dalam daftar periksa yang telah dikembangkan. Terdapat hal-hal yang dapat dilakukan oleh PT. V untuk meningkatkan kinerja pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat kerja antara lain melakukan terkait perencanaan dan penilaian risiko, kesehatan dan kesejahteraan psikologis, inklusivitas, sumber daya, dan pengoperasian.

COVID-19 pandemic has affected all aspects of human life in Indonesia and the world, including health, economy, education, social and psychological aspects. COVID-19 pandemic has also affected the mining industry with health impacts on workers and impacts on their operational activities. The sustainability of the mining industry has an important role to drive the economy starting from local empowerment villages until central government. The extent of the impact of the COVID-19 pandemic and the implementation of adaptation to new habits require good prevention and control for companies operating in the mining industry. This study purpose to analyse the implementation of prevention and control of COVID-19 in a mining company. This study uses a descriptive method to measure the implementation of the prevention and control of COVID-19 in the mining company PT. V quantitatively. Data collection was carried out using a check list developed from ISO 45005:2020 covering aspects of planning, implementation, monitoring, and action in eleventh (11) clauses of requirements. Implementation of prevention and control of COVID-19 at PT. V has been running well (achieve level 5th on assessment scale) with a compliance rate of 93%. The highest value is obtained by the COVID-19 case management (suspected or confirmed cases), communication, hygiene, use of Personal Protective Equipment (mask and face shield), performance evaluation and improvement clause where PT. V has met all aspects or assessment criteria required in the checklist. There are several things that could be done by PT. V to improve the control of COVID-19 in the workplace, among others, planning and assessment of risk, psychological health & well-being, inclusivity, resources and operations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Pamungkas
"Pesatnya perkembangan teknologi terutama di dalam bidang infrastruktur membuat pembangunan konstruksi di Indonesia meningkat secara cepat. Kualitas dari pondasi dan karakteristik tanah menjadi salah satu peranan penting agar terhindar dari kerusakan dan bencana, khususnya bencana likuifaksi. Minimnya penyelidikan tanah sebagai langkah awal dalam perencanaan dan penentuan lokasi yang aman membuat beberapa infrastruktur dapat mengalami kerusakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjadi langkah awal dalam penyelidikan tanah untuk menentukan lokasi yang minim terjadinya bencana terkhusus bencana likuifaksi. Penelitian kali ini menggunakan metode geofisika geolistrik untuk menentukan sifat kelistrikan tanah dan metode geoteknik untuk mengetahui factor of safety (FS) dari nilai cyclic stress ratio (CSR) dan cyclic resistance ratio (CRR) dalam analisis ketahanan tanah terhadap gempa bumi, serta memprediksi tingkat potensi likuifaksi yang terjadi pada daerah penelitian. Hasil menunjukkan pada lintasan geolistrik GL-01 dan GL-02 tersusun atas lapisan sand dan gravel sand dengan nilai tahanan jenis sebesar 100 – 600 Ωm. Berdasarkan litologi dan nilai FS, membuat kedua lintasan tersebut berpotensi terjadinya likuifaksi dengan nilai FS < 1. Pada lintasan GL-03 dan GL-04 didominasi oleh lapisan yang tersusun atas batuan yang keras yaitu granit dengan nilai tahanan jenis sebesar > 1000 Ωm. Hasil menunjukkan pada lintasan tersebut tidak berpotensi terjadi likuifaksi dengan nilai FS >1 karena lapisan dapat menahan beban yang diberikan oleh gempa.

The rapid development of technology, especially in the infrastructure sector, has made construction development in Indonesia increase rapidly. The quality of the foundation and the characteristics of the soil become one of the important roles in order to avoid damage and disasters, especially liquefaction disasters. The lack of soil investigation as a first step in planning and determining a safe location makes some infrastructures can be damaged. Therefore, this study aims to be the first step in soil investigations to determine locations with minimal occurrence of disasters, especially liquefaction disasters. This study uses geophysical geoelectric methods to determine the electrical properties of the soil and geotechnical methods to determine the factor of safety (FS) of the cyclic stress ratio (CSR) and cyclic resistance ratio (CRR) values in the analysis of soil resistance to earthquakes, as well as predicting potential levels of liquefaction that occurs in the study area. The results show that the GL-01 and GL-02 geoelectric tracks are composed of layers of sand and gravel sand with resistivity values of 100 – 600 Ωm. Based on the lithology and FS values, both tracks have the potential for liquefaction with FS values < 1. The GL-03 and GL-04 tracks are dominated by layers composed of hard and compact rock, granite with a resistivity value of > 1000 Ωm. The results show that the tracks has no potential for liquefaction with a value of FS > 1 because the layer can withstand the load given by the earthquake."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikolas Dalle Bimo Natawiria
"Leang Burung 2 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sudah beberapa dekade menjadi salah satu situs yang penting dalam memahami kehidupan prasejarah manusia di Indonesia. Leang Burung 2 pertama kali diekskavasi oleh Ian Glover pada tahun 1975 dan Adam Brumm di tahun 2007 dan 2011-2013. Pada situs ini ditemukan banyak artefak batu, namun sejauh ini belum ada penelitian mendalam mengenai jejak pakai yang dapat menunjukkan fungsi alatalat tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui jejak pakai pada artefak batu agar dapat mengetahui fungsinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dua lapisan tanah dan spit yang berbeda pada penggalian tahun 2011. Penelitian ini menggunakan analisis mikroskopis pembesaran rendah dan hasilnya dibandingkan dengan penelitian eksperimen etnografi yang dilakukan oleh L. Keeley dan J. Kamminga. Hasil analisis menunjukkan hanya ada lima artefak batu yang memiliki jejak pakai yang jelas. Jejak pakai tersebut memperlihatkan kegiatan pengolahan kayu antara 25.000-45.000 tahun yang lalu.

Leang Burung 2 in Maros, South Sulawesi, for decades, has been a pivotal site for understanding prehistoric human life in Indonesia. Leang Burung 2 was first excavated by Ian Glover in 1975 and Adam Brumm in 2007 and 2011-2013. Many stone artifacts have been found at this site, but so far there has been no in-depth research on use-wear that can show the function of these artifacts. Therefore, the purpose of this research is to find out the use-wear on stone artifacts in order to know their function. The data used in this study came from two different layers of soil and spit from the 2011 excavation. This study used low magnification microscopic analysis and the results were compared with an ethnographic experimental study conducted by L. Keeley and J. Kamminga. The results of the analysis show that there are only five stone artifacts that have clear traces of use. The traces of use show wood processing activities between 25,000-45,000 years ago."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sumpena
"Desa siaga merupakan salah satu program yang digulirkan Depkes.Komponen kesiapan menjadi salah satu faktor penting terhadap terlaksananya program desa siaga. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan pengembangan desa siaga di Kabupaten Konawe Selatan,dengan menggunakan desain kualitatif untuk mengetahui informasi keberadaan komponen pengembangan desa siaga. Pengumpulan data dilakukan dengan metode diskusi kelompok terarah dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Sembilan variabel yang harus dimiliki dalam pengembangan desa siaga,baru empat variabel yang sudah dimiliki. Kesimpulannya secara umum Kabupaten Konawe Selatan belum siap untuk pengembangan desa siaga. Dinkes Kabupaten diharapkan mampu meningkatkan pengadaan sarana prasarana Poskesdes yang sudah berjalan baik dan meningkatkan kemitraan dengan pemerintah kecamatan dan desa.

Village alert was one program that published by Health Departement. The readiness component be an important factor to implementate village alert programs. The objective of this study was to identify ?the readiness in village alert development at South Konawe district?, which used a qualitative method to get more information about availability of components of village alert development. Data collected with focus group discussion and in depth interview. The findings of this study showed that the village in South Konawe just have four variables from nine variables that must been available. The conclusion was South Konawe district have not been ready for village alert development. It is recommended for Health Departement to improve Poskesdes facilities that have been going on and to improve collaboration with village and sub district government.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41274
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Septian Firdaus
"Gempabumi Palu-Donggala-Sigi berkekuatan 7.4 Mw pada 28 September 2018 merusak infrastruktur di permukaan. Gempabumi juga mengakibatkan terjadinya fenomena tanah bergerak yang berperilaku seperti cairan, fenomena ini dinamakan likuifaksi. Selain merusak infrastruktur, likuifaksi juga mengakibatkan tanah mengalami pengurangan kekuatan dalam menahan beban di atas permukaan. Dalam mendeteksi potensi likuifaksi , penelitian ini memfokuskan pada Metode Gravitasi dan Cone Penetration Test (CPT). Pemrosesan data gravitasi dilakukan untuk mendapatkan nilai Gravity Disturbance dan Gradien Gravitasi yang telah terkoreksi udara bebas dan topografi. Pemrosesan data CPT dilakukan untuk mengetahui nilai cyclic stress ration (CRR) dan cyclic resistance ratio (CSR) yang digunakan dalam kalkulasi liquefaction potential index (LPI). Hasil analisis gradien gravitasi memberikan nilai anomali gravitasi rendah yang menggambarkan zona asperitas/lemah sebagai manifestasi dari gempabumi. Zona asperitas divalidasi oleh hasil inversi yang memberikan nilai kontras densitas minimum pada kedalaman yang dangkal. Hasil pengolahan data CPT memberikan informasi kekuatan tanah di 22 titik pengukuran. Saat terjadinya gempa berkekuatan lebih dari 6.0 Mw, potensi likuifaksi semakin meningkat di daerah Palu dan sekitarnya. Dengan nilai gradien gravitasi yang rendah dan nilai LPI > 5, maka area tersebut berada pada kategori tinggi potensi likuifaksi.

The 7.4 Mw Palu-Donggala-Sigi earthquake damaged infrastructure on the surface at September 28, 2018. Earthquake also cause the phenomenon of moving soil that behaves like a liquid, this phenomenon is called liquefaction. In addition to damaging infrastructure, liquefaction also causes the soil to experience a reduction in strength to withstand the above loads. In detecting the potential for liquefaction, this study focuses on the Gravity Method and Cone Penetration Test (CPT). Gravity data processing is carried out to obtain Gravity Disturbance and Gravity Gradient values thaht have been corrected by free air and topography. CPT data processing is carried out to determine the value of cyclic stress ratio (CRR) and cyclic resistance ratio (CSR) used in the calculation of liquefaction potential index (LPI). The results of the gravity gradient analysis provide a low gravity anomaly which describes the asperity/weak zone as a manifestation of an earthquake. The asperity zone is validated by the inversion result which gives a minimum density contrast value at shallow depths. The results of CPT data processing provide information on soil strength at 22 measurement points. When an earthquake measuring more than 6.0 Mw occurs, the potential for liquefaction increases in the Palu area and its surroundings. With a low gravity gradient value and an LPI value > 5, the area is in the high category of liquefaction potential."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alam Primanda
"Eksplorasi mineral merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendapatkan informasi dimana lokasi mineral berada, namun selama ini proses tersebut membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar terutama jika dilakukan pada daerah yang luas. Untuk itu dalam penelitian ini penulis akan menyajikan aplikasi dari Sistem Informasi Geografis dan penginderaan jauh dalam pemetaan sebaran potensi deposit nikel laterit.
Dengan menggunakan metode weight of evidence dan defoliant technique, akan ditunjukkan bagaimana pemetaan potensi deposit mineral pada wilayah tropis yang selama ini sulit untuk dilakukan. Sorowako merupakan contoh menarik untuk dikaji, wilayahnya yang merupakan bagian dari singkapan ultramafik terbesar di dunia disertai lingkungan mendukung menjadikan Sorowako kaya akan deposit nikel laterit.

Trough Remote Sensing and Geographic Information System in mapping the potential deposit distribution of nickel laterite. By applying the weight of evidence and defoliant technique, it evidently shows the difficulty on how mapping mineral deposits in the tropics have always been. Sorowako is an interesting place to be studied, as its region is one of the largest ultramafic faults in the world which includes the environment that supports it as a highly potential Nickel Laterite deposit."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34080
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>