Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puzo, Mario, 1920-
Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 2017
813 PUZ g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Puzo, Mario, 1920-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
808.83 PUZ g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puzo, Mario, 1920-
Jakarta: Gramedia, 2002
813 PUZ g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winegardne, Mark
London: Arrow, 2007
813.54 WIN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
O`Brien, Joseph F.
Thorndike: Thorndike Press., 1992
364.109 2 OBR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Melati
"Skripsi ini melihat bagaimana proses adaptasi yang dilalui novel The Godfather (1969) ke dalam film The Godfather (1972, 1974) menyebabkan perubahan ideologi yang didasarkan pada analisis hubungan Kay Adams dengan keluarga Corleone. Latar belakang novel sebagai fiksi Italia-Amerika dan pengaruh industri Hollywood pada tahun 1960-1970an terhadap perbedaan-perbedaan yang muncul dalam kedua wahana akan dianalisa. Adapun ideologi yang diamati pada tiap wahana berkenaan dengan isu gender dan interaksi lintas-budaya.
Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori adaptasi/alih-wahana, konsep stereotipe, konsep gender dan konsep interaksi lintas-budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan ideologi yang disampaikan oleh masing-masing wahana berkenaan dengan permasalahan interaksi lintas-budaya dan isu gender yang muncul dalam The Godfather.
Analisa hubungan karakter penting dilakukan karena Kay Adams dan keluarga Corleone merepresentasikan kelompok budaya white Anglo-Saxon Protestant atau WASP dan mafia Italia/Sisilia. Dengan ditemukannya perbedaanperbedaan tersebut, dapat terlihat bahwa novel The Godfather (1969) menunjukkan perspektif budaya imigran Italia/Sisilia yang terbuka pada interaksi lintas-budaya, sedangkan film The Godfather (1972, 1974) lebih dipengaruhi budaya WASP yang melihat budaya imigran Italia/Sisilia secara stereotipikal sebagai budaya "Yang Lain".

This undergraduate thesis examines how the process of adaptation undergone by The Godfather novel (1969) into The Godfather movies (1972, 1974) caused a shift in its ideology based on the analysis of the relationship between Kay Adams and the Corleone family. The novel's background as Italian-American fiction and the influence of Hollywood industry in the 1960s and 1970s to the differences in both media will be analyzed. The observed ideology is regarding cross-cultural interaction and gender construction issues.
The approaches which are used in this thesis are the theory of adaptation, the concept of stereotype, the concept of gender and the concept of cross-cultural interaction. This research aims at determining each media's ideology regarding the cross-cultural interaction and gender issue occurred in The Godfather.
Analyzing the relationship between characters is necessary because of the cultures represented by Kay Adams and the Corleone family, which are white Anglo-Saxon Protestant or WASP and Italian/Sicilian mafia. The difference of the development of their relationship indicates that The Godfather (1969) novel uses the perspective of Italian/Sicilian immigrant culture which welcomes cross-cultural interaction, whereas The Godfather (1972, 1974) movies are more influenced by WASP culture's perspective which stereotypically perceives the Italian/Sicilian immigrant culture as "the Other"."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;;, ], 2014
S54318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiesel, Elie
Yogyakarta: Bentang, 2005
813 WIE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
"Saya berani jamin, rekan-rekan sudah baca buku ini. Bahkan sudah me review. Iya kan? Nggak apa-apa, saya tetap ingin membahasnya, karena saya yakin setiap orang pasti mendapat hikmah yang berbeda dari setiap buku yang dibaca.
Buku ini merupakan buku kedua dari empat karya tetralogi Andrea Hirata. Saya baru selesai baca buku ini minggu lalu, setelah buku ke empatnya malah sudah ludes dilahap para penggila buku. Kebangetan deh... :)
Sama seperti buku pertama Andrea, Laskar Pelangi, buku ini masih bertutur seputar kehidupan anak-anak Melayu di Belitong, khususnya dalam usaha meraih dan mempertahankan cita-cita untuk terus dapat mengecap dunia pendidikan. Pada intinya buku ini menekankan pada betapa hebatnya cinta seorang Ayah pada putranya, betapa dasyatnya kekuatan mimpi yang dimiliki oleh jiwa-jiwa seperti Arai dan Ikal (tokoh dalam novel ini). Selain kekuatan pesan yang disampaikan, satu keluarbiasaan Andrea di mata saya adalah kemampuannya merangkai setiap kalimat dengan pilihan kata-kata yang luar biasa, tanpa membuat kita bosan. Sangat kreatif! Bacalah, bagaimana Andrea menuliskan karakter Minar, si biang gosip. Atau Bang Zaitun, selebritis kampung beristri empat yang dicap sebagai play boy cap Dua Cula itu. Kocak habis...!
Setiap kali membaca buku Andrea saya selalu tergelak-gelak, terbahak-bahak, tapi juga kadang-kadang menitikkan air mata. Gaya Andrea menuliskan suatu peristiwa benar-benar memikat, membuat kita seperti berada dalam kejadian tersebut. Satu hal yang sangat mengesankan bagi saya adalah karena kejadian-kejadian yang diceritakan Andrea sangat familier dengan generasi saya yang semasa kanak-kanak dibesarkan di kampung. Sepupu saya bilang :?Aduh, Kak. Itu buku kan kita banget.? *Iya sih, cuma kita nggak nulis... he..he...*
Andrea Hirata, adalah penulis generasi baru yang tiba-tiba mencuat bak turun dari langit. Sebelum ?Laskar Pelangi? tak sepotong cerpen pun pernah ditulisnya. Pemuda bertubuh mungil ini berhasil membius dunia sastra Indonesia dengan idenya yang sangat orisinil. Betapa tidak. Novel yang ditulisnya sebetulnya adalah kisah hidupnya (tentu saja tidak seratus persen). Dan yang menarik adalah dia berani mengambil tema ?pendidikan?, suatu hal yang jarang disentuh para novelis *yang lebih suka mengangkat tema cinta-cintaan*. Pilihan ini juga membuat Andrea tidak terkenal sendirian. Ibu Muslimah, guru SD Andrea yang diceritakan di ?Laskar Pelagi? turut populer karena novel Andrea. Andrea sukses menghantarkan Ibu guru bersahaja ini ke panggung Kick Andy beberapa waktu lalu.
Terlepas dari kesempurnaannya, bagi saya ada yang kurang dari buku ini, yaitu pada begian ketika Arai dan Ikal sudah menjadi mahasiswa. Arai di Universitas Mulawarman dan Ikal di Universitas Indonesia. Menurut saya Andrea kurang menggali secara detil bagaimana dua anak Melayu Belitong ini beradaptasi di dunia kampus di kota besar. Padahal bagian ini akan lebih menarik mengingat ke dua tokoh (Arai dan Ikal) memiliki karakter yang kuat dan religius. Andrea seperti terburu-buru menutup kisah ini dengan ringkas. Sempat terpikir di benak saya, apakah Andrea kuatir pembacanya bosan, atau sengaja membuat penasaran? Atau, ... jangan-jangan Andrea dibatasi oleh jumlah halaman...:))
Akan lebih mengasikkan jika sebelum membaca novel ini, Anda sudah membaca ?Laskar Pelagi? karena ada beberapa bagian yang disinggung Andrea di buku ini yang mengacu pada isi ?Laskar Pelagi?.
Happy reading.... :)
---------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Yogyakarta: Bentang, 2008
899.221 AND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
Yogyakarta: Bentang, 2017
899.221 AND s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Natarata
"Buku ini berisi mengenai bermacam-macam pengetahuan yang selalu dicari oleh R. Natarata. Diantaranya adalah: 1. piwulang Kyai Guru di Sidurema; 2. dikarangnya serat suluk Bayanullah; 3. dikarangnya Kancil among praja; 4. terjadinya serat kancil kridamartana; 5. terjadinya serat suluk wali sanga; 6. terjadinya serat Seh Siti Jenar; 7. suluk Wali Sanga dari babon sajarah jati; 8. Seh Siti Jenar yang ada di sajarah jati dan lain-lainnya."
Surakarta: R. Tanaya, 1977
BKL.0253-PW 66
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>