Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2009
899.221 TEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2013
899.221 DUA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alvi Puspita
"Each community has a inherited mite from generation to generation, as well as MambangTawuong Asam myth. As a form of oral tradition, myth Mambang Tawuong Asam into thescheme of the analysis the state of society in forest utilization around Teluk Meranti. Theanalysis is used to connect fragments of myth in which actors in the myths associated withthe presence of forests as did William R Bascom against the myth. The results obtained thatthe youngest daughter represent the image of a simple Malay people who later married theMambang.Meanwhile the brothers of the youngest daughter anxiously awaited for a rich,handsome, and smart prince; in this episode is referred to as a happy simple, greedy vain.While in the second part, the youngest daughter and Mambang was separated because of thedeath Mambang (loss of Mambang's faith value), while the youngest daughter's brothers metwith the idol prince from across the country who intends to dominate the forest; The secondepisode is called simple that miserable, greedy prosperous."
2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: PERUM LKBN ANTARA, 2011
899.221 JAN
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Maria D. Andriana
Jakarta: Perum LKBN Antara, 2011
899.221 JAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu tujuan implementasi e-overnment adalah agar lembaga-lembaga pemerintahan mampu menyeduakan layanan publik yang baik. Dahulu, kualitas layanan publik di negara ini jelas sangat mengecewakan. Belum lekang dari ingatan tentang ungkapan. Kalau bisa diperlambat, mengapa harus dipercepat. Ungkapan itu menggambarkan betapa tanpa ktabelece atau fulus, jangan harap aparat pemerintah akan melayani secara baik. Namun, saat ini wajah tersebut sudah jauh berubah. Kini, pada banyak lembaga pemerintahan yang menyediakan layanan publik, entah itu ditingkat kabupaten/kota atau instansi-instansi lainnya, jelas-jelas terpampang bagaimana tata cara prosedur mengurus perizinan, apa saya prayarat yang mesti dipenuhi, berapa biayanya dan kapan waktu selesainya. Gampangnya, semua itu terangkum dalam ungkapan: Jelas persyaratannya, jelas biayanya, jelas kapan selesainya. Ungkapan ini sekaligus mencerminkan wujud dari semangat baru aparat pemerintahan dalam memberikan layanan publik. Kian jelasnya prosedur pengurusan izin tersebut memberikan gambaran betapa penerapan e-government terbukti mampu mendorong lembaga-lembaga pemerintahan untuk memberikan layanan publik dengan lebih baik. Semakin transparan, semakin bersih dan semakin akuntabel."
Jakarta: Warta Ekonomi, 2010
004.609 WAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Jakarta: Hasta Mitra, 1985
928.992 PRA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nuh, Sayyid Muhammad
Jakarta: Lentera, 2000
297.5 NUH at
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Inas Syahirah
" ABSTRAK
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, mata pencaharian masyarakat di desa Teluk Meranti terbatas pada hasil hutan yakni kayu. Masyarakat desa memanfaatkan hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka melalui kegiatan pembalakan yang berlangsung dikala itu. Kegiatan pembalakan memberikan perubahan pada masyarakat desa Teluk Meranti baik secara sosial maupun ekonomi. Pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono kegiatan pembalakan secara resmi ditutup, masyarakat desa di Teluk Meranti tidak lagi melakukan kegiatan pembalakan. Setelah berakhirnya kegiatan pembalakan masyarakat desa Teluk Meranti mulai bekerja di sektor perkebunan seperti karet dan sawit. Berkebun sawit dinilai mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat desa di Teluk Meranti. Hampir seluruh masyarakat di desa Teluk Meranti bekerja menjadi pekebun sawit. Saat ini masyarakat di desa Teluk Meranti sedang dihadapi dengan adanya kebijakan pelarangan membuka lahan dengan cara membakar no burn policy . Teknik membakar lahan adalah sebagian tahap yang dilakukan oleh masyarakat desa untuk memudahkan mereka dalam proses berkebun di tanah gambut. Datangnya kebijakan itu membuat masyarakat desa di Teluk Meranti hidup dalam ketidakpastian, masyarakat secara langsung tidak dapat melakukan kegiatan yang terbatas pada penggunaan lahan. Untuk itu skripsi ini membahas mengenai strategi mata pencaharian di desa Teluk Meranti dibawah kebijakan larangan membakar, masyarakat desa di Teluk Meranti umumnya menggunakan berbagai macam modal assets yang mereka miliki untuk dapat bertahan hidup di desa Teluk Meranti, selain itu masyarakat juga meningkatkan hubungan-hubungan sosial agar memudahkan mereka mendapatkan akses lahan ketika terjadinya peristiwa yang sifatnya lsquo; situasional rsquo;. Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam.
ABSTRACT During the reign of President Soeharto, the people 39 s livelihood in the village of Teluk Meranti limited to the timber forest products. Villagers use the forest for their daily needs through ongoing logging activities at that time. Event logging provides changes to the Teluk Meranti community both socially and economically. During the administration of President Susilo Bambang Yudhoyono officially closed logging, villagers in Teluk Meranti no longer carry out logging activities. After the expiration of the logging activities villagers in Teluk Meranti started to work in sectors such as rubber and oil palm plantations. Gardening palm is considered to give the needs of the rural communities in the Teluk Meranti. Almost all villagers in Teluk Meranti work into oil palm planters. Teluk Meranti villagers now currenty are being faced with the kebijakan larangan membakar no burn policy . Burn techniques of land are some steps done by the villagers to facilitate them in the process of gardening in the peat soil. The coming of the policy was made public in Teluk Meranti village live in uncertainty, people directly can not perform activities were confined to land use. So, the purpose of this the thesis is to discuss the livelihood strategies in Teluk Meranti under burn ban policy, villagers in Teluk Meranti generally use a wide range of capital assets that they have to survive in Teluk Meranti, other than that, villagers also increase social relation that enable them to get access to land when the occurrence of events that are 39 situational 39 . This thesis research used a qualitative approach to data collection through observation and interview."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>