Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chatarina Umbul Wahyuni
"Di Indonesia, kasus tuberkulosis (TB) yang dilaporkan pada tahun 2011 ter-
deteksi lebih dari 70% dan cenderung terus meningkat. Di Kota Surabaya,
cakupan penemuan penderita adalah sekitar 49,52% dengan jumlah sus-
pek TB sebanyak 4.402 orang hingga tahun 2011. Keterlibatan masyarakat
dalam penanggulangan TB tersebut sesuai dengan Kerangka Kerja Strategi
Penanggulangan TB 2006 _ 2010. Masyarakat berpeluang untuk berperan
dalam penanggulangan TB, sumber daya di masyarakat dimanfaatkan un-
tuk meningkatkan derajat kesehatan dan mengubah perilaku masyarakat.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan terhadap penge-
tahuan kader kesehatan dalam penemuan suspek TB. Penelitian kuantitatif
ini menggunakan rancangan studi kuasi eksperimental kelompok kontrol
non-ekuivalen. Perlakuan pelatihan program pengendalian berupa pene-
muan suspek TB. Populasi penelitian adalah ibu rumah tangga di wilayah
kerja Puskesmas Mojo di Kota Surabaya dengan jumlah sampel 90 ibu
rumah tangga berumur rata-rata 48 tahun, tingkat pendidikan terbanyak
adalah tamat SMA (58,9%). Setelah pelatihan, pengetahuan kader tentang
penemuan suspek TB meningkat dari 67 (74,4%) menjadi 89 (98,9%). Perlu
implementasi untuk melihat kemampuan kader menerapkan pengetahuan
yang diperoleh dalam menemukan suspek penderita TB dengan pen-
dampingan dan monitoring kader.
Progress reports current situation of tuberculosis (TB) in Indonesia in 2011
showed Case Detection Rate (CDR) of over 70% and showed an increase
from year to year. While the city of Surabaya figures coverage discovery
Patients up to 2011 amounted to 49.52% with the number of 4,402 people
suspected. Community involvement in TB control in accordance with the
Tuberculosis Control Strategy Framework 2006 _ 2010. The opportunities
as well as public opportunities to participate in TB control to make the re-
sources available in the community should be utilized to improve health sta-
tus and change people?s behavior as a factor influencing health status. This
study aimed to determine the effect of training on the knowledge of health
cadres in the discovery of suspected tuberculosisThis study uses quantita-
tive methods to the design of a Quasi Nonequivalent Experimental Control
Group Design. Treatment will be given in the form of training on tuberculo-
sis control program in the discovery suspected tuberculosis. The population
in this study was a housewife in Puskesmas Mojo working in the city of
Surabaya. Large sample taken as many as 90 respondents. Characteristics
housewife with average age 48 years, female gender, and education all
most 31.1%. Improvement occurred knowledge of 67 (74.4 %) health work-
ers who have good knowledge before training to 89 (98.9 %). Based on the
results of this study concluded increased knowledge of health workers af-
ter training in the discovery of suspected tuebrkulosis. Further implementa-
tion is needed to see the ability of the implementing cadres who have
acquired knowledge in finding patients with suspected tuberculosis in the
surrounding environment. In its application may be made to the guidance
and monitoring of health cadres in the process of discovery with suspected
tuberculosis."
Universitas Airlangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Departemen Epidemiologi, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ekantina Prihastuti
"Money Illusion adalah "a tendency to think in terms of nominal rather than real monetary values" (Shafir, dkk, 1997). Penelitian mengenai konsep ini di Indonesia pernah dilakukan oleh Susianto (1998), Ariani (1999) dan Cahyadi (1999). Namun keempat penelitian tersebut memberikan hasil yang berbeda. Menurut pendapat Shafir, dkk bahwa proporsi responden yang mengalami Money Illusion pada bentuk kasus dengan titik referensi nominal akan lebih besar daripada proporsi responden pada bentuk kasus dengan titik referensi riil. Shafir, dkk melakukan penelitian pada aspek penghasilan, transaksi, kontrak, investasi, akuntansi mental dan keadilan.
Sedangkan hasil penelitian Susianto (1998) pada aspek penghasilan menunjukkan bahwa proporsi responden yang mengalami Money Illusion pada kedua tipe kasus tersebut tidak berbeda secara signifikan. Demikian pula dengan hasil penelitian Ariani (1999) pada aspek penghasilan, transaksi, akuntansi mental dan persepsi dalam hiperinflasi terhadap mata uang asing menunjukkan bahwa ternyata ibu rumah tangga kelas menengah tidak mengalami Money Illusion. Namun sebaliknya hasil penelitian Cahyadi (1999) pada aspek transaksi yang dilakukan pada masyarakat berpendapatan rendah menunjukkan bahwa mereka terkena Money Illusion.
Penelitian Shafir, dkk (1997) dan Susianto (1998) dilakukan dengan menggunakan kasus pada tingkat inflasi rendah. Sedangkan Ariani dalam penelitiannya melakukan kombinasi tingicat inflasi, yaitu yang digunakan pada penelitian Shafir, dkk, Susianto dan kondisi pada saat penelitiannya dilakukan. Keempat penelitian sebelumnya dilakukan dengan menggunakan responden yang berbeda satu sama lain.
Dalam penelitian ini responden yang digunakan adalah ibu rumah tangga tingkat sosial ekonomi atas. Dipilihnya ¡bu rumah tangga, karena ingin membandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ariani. Karena diduga ibu rumah tangga tingkat sosial ekonomi atas akan mengalami Money Illusion.
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam bentuk kasus. Aspek yang diteliti sama dengan yang dilakukan oleh Ariani, yaitu aspek penghasilan, transaksi, akuntansi mental dan persepsi dalam hiperinflasi terhadap mata uang asing. Hasilnya adalah untuk mengetahui proporsi responden yang mengalami Money Illusion pada masing-masing aspek, kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Binomial dan Chi-Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata ibu rumah tangga tingkat sosial ekonomi atas tidak mengalami Money illusion untuk empat aspek yang diteliti, kecuali untuk aspek transaksi pada tingkat inflasi 75 %. Sedangkan pada aspek persepsi terhadap mata uang asing, temyata hasil penelitian ini tidak mendukung asumsi dari Fisher (1928).
Disamping itu, pengujian variabel juga dilakukan dengan menggunakan cross tabulation dan correlation, untuk mengetahui bagaimana hubungan antara aspek aspek Money Illusion (seperti penghasilan, transaksi, akuntansi mental dan persepsi) dengan faktor usia, pendidikan dan pengeluaran. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor usia, pendidikan dan pengeluaran ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengalaman Money Illusion pada seseorang. Namun demikian hubungan satu-satunya hanya teij adj antara tingkat pendidikan dengan Money illusion pada aspek penghasilan, tetapi korelasinya lemah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dukungan berbagai pihak meliputi perubahan perilaku masyarakat dan
pemberdayakan masyarakat sangat diharapkan untuk penanggulangan
tuberkulosis (TB). Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ?Aisyiyah Provinsi
Lampung terpanggil untuk bergerak bersama dalam program penanggu-
langan penyakit TB agar keberhasilan penanggulangan TB dapat tercapai.
Penelitian ini bertujuan mengetahui berbagai faktor yang berhubungan de-
ngan perilaku kader dalam menemuan suspek TB di Kabupaten Lampung
Tengah. Penelitian dengan metode kuantitatif dan kualitatif ini menggu-
nakan desain potong lintang, data primer dikumpulkan dari sampel 72
kader TB ?Aisyiyah Kabupaten Lampung Tengah. Analisis dilakukan secara
univariat, bivariat dengan menggunakan metode kai kuadrat, dan multiva-
riat dengan regresi logistik. Penelitian ini menemukan lima variabel yang
meliputi pengetahuan, sikap, pelatihan, dukungan pemegang program dan
motivasi yang mendukung perilaku penemuan suspek. Tiga variabel yang
meliputi pendidikan, pendapatan dan pekerjaan tidak mendukung perilaku
penemuan suspek. Untuk meningkatkan penemuan suspek TB disarankan
untuk lebih meningkat dukungan pengelola program yang berkelanjutan.
The support of various parties, peoples behavior and empower communi-
ties in the implementation of TB countermeasures highly expected by
Muhammadiyah Central Executive and Aisyiyah Lampung Province omit to
move together in a tuberculosis prevention program for successful TB con-
trol can be achieved. This study aimed to determine the related factors of
behavior cadres to detect suspected tuberculosis in Lampung districy mid-
dle. The quantitative and qualitative with study design a cross sectional was
conducted using primary data on samples 72 Aisyiyah tuberculosis cadres
Lampung district middle. The statistical analyses were performed by chi-
square and logistic regression. The study results showed a significant five
variable (support program managers, knowledge of cadre, motivation of
cadre, attitude of cadre, training cadre) with the discovery suspected tuber-
culosis cases in Lampung Province. Logistic regression analysis found a
good support program holders associated with the case of suspected
tuberculosis. Program holders support is the most dominant factor of the dis-
covery of suspected tuberculosis cases. Therefore the need for tangible
support over again that the findings by the cadre suspected tuberculosis in-
creased.
"
Lampung: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pringsewu Lampung, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Fitri Yani
"Indonesia bersama seluruh negara berkembang berupaya mencapai ke-
sepakatan Millenium Development Goals (MDGs) dengan salah satu
sasaran menurunkan angka kematian neonatal dari 20 per 1.000 kelahiran
hidup menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan menge-
tahui hubungan pelayanan kesehatan ibu dengan kematian neonatal di
Kabupaten Lampung Timur tahun 2011. Penelitian dengan desain studi
kasus kontrol ini mengamati kasus ibu yang mengalami kematian neonatal
dan kontrol ibu yang tidak mengalami kematian neonatal. Analisis multi-
variat menemukan pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan
berhubungan secara signifikan dengan kematian neonatal, setelah me-
ngendalikan variabel umur ibu dan riwayat kehamilan (OR = 16,32; nilai p
= 0,000); dan (OR = 18,36; nilai p = 0,31). Bayi yang dilahirkan dari Ibu de-
ngan pelayanan antenatal tidak lengkap berisiko mengalami kematian
neonatal 16,32 dan 18,36 kali lebih besar daripada bayi yang dilahirkan. Ibu
dengan pelayanan antenatal lengkap dan penolong persalinan profesional.
Tidak ada hubungan penolong persalinan dengan kematian neonatal, sete-
lah mengontrol variabel pelayanan antenatal, umur ibu, riwayat kehamilan,
riwayat penyakit, dan riwayat persalinan. Disarankan meningkatkan kuali-
tas pelayanan antenatal dengan memerhatikan faktor umur ibu dan riwayat
persalinan, mengembangkan kegiatan audit maternal perinatal serta
meningkatkan keterampilan petugas penolong persalinan.
All developing countries including Indonesia seek to reach agreement the
Millennium Development Goals (MDG?s). It is objectives include reducing
neonatal mortality by 25 percent from 20 per 1,000 live birth to 15 per 1,000
live births. This study aimed to determine the relationship of maternal health
services with neonatal mortality in East Lampung District in 2011. This study
used case control design to compare between the groups of mother whom
have neonatal deaths (cases) and neonatal life (control) in East Lampung
District in 2011. The result on antenatal care variables found that antenatal
care and birth attendant had significant correlation with neonatal death,
after controlling age and pregnancy history variable (p value = 0.000, OR =
16.32; p value = 0.31, OR = 18.36). The babies from mothers who did not
get completed prenatal care risk of 16.32 times have neonatal death than
babies born from mothers who received completed maternal care. There
was no association between neonatal mortality and birth attendant, after
controling variables of antenatal care, maternal age, pregnancy history,
medical history and chilbirth history. Based on this study, it is suggested to
increase activity of maternal perinatal audit, improve the quality of antenatal
care, maternal delivery, and develop other support activities to prevent
neonatal mortality in East Lampung District."
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Handoyo
"Tesis ini tentang penyidikan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Polres Metro Jakarta Utara, dengan fokus pada cara bertindak yang dilakukan oleh penyidik Unit Ruang Pelayanan Khusus dalam melakukan penyidikan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penelitian dilakukan dengan pengamatan terlibat dan wawancara dengan pedoman. Tesis menunjukkan bahwa (1) Jumlah laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga terjadi kenaikan karena pengaruh lahirnya Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, (2) Jumlah penyidik untuk menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga di Polres Metro Jakarta Utara masih belum memadai, (3) Proses penyidikan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Polres Metro Jakarta Utara belum sesuai prosedur sebagaimana ketentuan Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, (4) Ada kekhasan pada sistem penyidikan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berbeda dengan sistem penyidikan tindak pidana secara umum. Saran yang dapat diberikan adalah (1) Perlunya distrukturkan dan dikembangkan unit RPK di Polres Metro Jakarta Utara, (2) Perlunya pendidikan dan pelatihan tentang kekhususan kekerasan dalam rumah tangga dan HAM perempuan dalam kurikulum pada lembaga pendidikan dari jenjang pimpinan hingga petugas pelaksana, (3) Perlunya dibuat prosedur khusus dalam penyidikan kasus kekerasan dalam rumah. (4) Perlunya peningkatan kerjasama antara Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, rumah sakit, pemda, dinas kesejahteraan sosial dan komponen masyarakat lainnya melalui pembentukan pusat pelayanan terpadu untuk menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswardani Susari Putri
"Kesejahteraan Psikologis adalah konsep multi dimensional mengenai sejauh mana seseorang menjalankan fungsi-fungsi psikologisnya secara positif. Berdasarkan teori psikologi klinis, psikologi perkembangan dan teori kesehatan mental, Ryff mengemukakan 6 dimensi yang tercakup dalam kesejahteraan psikologis, yaitu 1) dimensi penerimaan diri (Self-Acceptance) yang mengacu pada penilaian diri dan penerimaan masa lalu secara positif dimana hubungan yang positif dengan orang lain (Positive Relationship with Othem), yang mengacu pada kemampuan seseorang menjalin hubungan yang berkualitas dengan orang lain, 3)dimensi otonomi (Autonomy), yang mengacu pada mengacu pada kemandirian, 4) dimensi penguasaan lingkungan (Environmental Mastery), yang mengacu pada kemampuan individu memilih dan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi psikis dan kebutuhan individu. 5) dimensi tujuan hidup (Purpose in LW), yang mengacu pada kehidupan yang dirasa bermakna dan adanya tujuan hidup yang jelas dan 6) dimensi pertumbuhan pribadi (Personal Growth) yang mengacu pada pengembangan potensi-potcnsi yang ada, tumbuh dan berkembang sebagai pribadi.
Dalam penelitian ini, dampak psikologis dari kekerasan yang pernah dialami oleh seorang istri diasumsikan sebagai titik tolak keadaan kesejahteraan psikologisnya pada saat ini. Tindak kekerasan terhadap istri yang terjadi dalam lingkup rumah tangga lebih kita kenal dengan istilah kekerasan domestik (domestic violence), di mana pelaku kekerasan pada umumnya adalah pasangan atau suami. Perilaku kekerasan yang dilakukan oleh suami terhadap istri dapat membahayakan kesejahteraan fisik maupun kesejahteraan psikologis bagi seorang istri. Secara psikologis perempuan akan memiliki self esteem yang rendah. Selain itu, kekerasan yang dilakukan secara berulang-ulang juga akan menyebabkan perempuan menjadi pasif dan mengembangkan learned helpiessness (kehilangan keyakinan akan kemampuan untuk keluar dari suatu keadaan) karena tidak menemukan jalan keluar, sehingga percaya bahwa setiap tindakan yang diambil akan memperburuk situsi, yang lebih dikenal dengan islilah batered women 's syndrome.
Pandangan umum menyatakan bila kita berada dalam situasi yang menyakitkan atau membahayakan, maka kita akan menghindari atau keluar dari situasi tersebut. Akan tetapi, dalam menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, keputusan untuk meninggalkan hubungan kekerasan merupakan keputusan yang sulit karena berbagai faktor yang harus dipertimbangkan oleh istri seperti ketergantungan ekonomi pada suami, tidak adanya dukungan sosial dari lingkungan bahkan adanya ancaman dari suami yang akan membunuhnya.
Selanjutnya, perempuan juga akan menghadapi stigma sosial bahwa ia dianggap tidak mampu menjadi istri yang baik sehingga suami bertindak kasar terhadapnya. Pertimbangan-pertimbangan tersebut seringkali membuat perempuan tetap bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan. Bertahan dalam situasi kekerasan dan penganiayaan membuat perempuan belajar suatu survei techniques atau strategi coping. Namun, ketika strategi coping ini ternyata tidak mampu untuk melindungi diri dan anak dan kekerasan, maka mereka akhimya pergi atau keluar dari hubungan tersebut. Mengakhiri hubungan yang penuh kekerasan berarti harus berpisah dari suami. Pada kenyataannya, hukam hal yang mudah bagi istri untuk melanjutkan kehidupan beserta anak-anaknya setelah bercerai dari suami yang abusive. Banyak hal yang harus dilakukan, dihadapi, dan dibcnahi atau diperbaiki oleh perempuan tersebut. Misalnya, apa yang harus ia lakukan untuk membiayai hidupnya dan anaknya jika dulunya ia hanya tergantung secara finansial pada suaminya, bagaimana ia memulihkan luka-luka (fisik dan psikis) setelah mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mantan suaminya, dan sebagainya. Hal-hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, diperlukan tenaga dan waktu yang lama, juga perjuangan yang besar karena secara psikologis dampak kekerasan yang dialami dapat menyebabkan istri mengalami stres pasca trauma (PTSD), deprsi, bahkan muncul keinginann untuk bunuh diri. Selain itu, luka batin yang dirasakannya dapat mengakibatkan istri memiliki self esteem 'rendah yang akan berpengaruh pada kesejahteraan psikologisnya walaupun ia sudah meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan tersebut. Dari uraian di atas, terlihat bahwa akibat dari kekerasan yang dialami, bukan saja menyebabkan istri memiliki perasaan learned heyrlessnavs saat masih bertahan dalam situasi kekerasan. Bahkan setelah bercerai sekalipun dampaknya masih tetap dirasakan, seperti merasa tidak percaya pada kemampuannya, selalu berpikir negatif tentang dirinya dan masih memiliki rasa bersalah mengenai keputusannya untuk bercerai dari suaminya. Hal tersebut secara langsung menghambat perempuan tersebut dalam merealisasikan fungsi positif yang ada pada dirinya yang dapat mengganggu kondisi kesejahteraan psikologisnya. Penelitian ini mengkaji kesejahteraan psikologis istri yang telah bercerai dari suami pelaku kekerasan dalam rumah tangga.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
Secara umum ke 3 subyek merasa kurang sejahtera secara psikologis jika dibandingkan dengan ibu-ibu rumah tangga biasa. Hal ini tampak pada profil yang dihasilkan terhadap pengukuran SKP yang menunjukkan bahwa 3 subyek menunjukkan skor yang lebih rendah pada setiap dimensinya jika dibandingkan dengan skor rata-rata pembandingnya. Namun demikian dari hasil ‘wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa 2 diantaranya (V dan Y) merasa lebih sejahtera dan satu subyek lainnya (S) merasa kurang sejahtera secara psikologis sesuai dengan profil SKP yang dihasilkan. Memperhatikan hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran agar penelitian berikutnya dapat menjadi lebih baik 1 yaitu perlu memperbanyak subyek penelitian hingga diperoleh suatu kesimpulan yang lebih luas mengenai gambaran kesejahteraan psikologis istri setelah bercerai meninggalkan suami yang abusive. Kemudian juga disarankan bahwa mengingat topik ataupun persoalan yang ingin diteliti merupakan persoalan yang sensitif, maka peneliti selanjutnya diharapkan dapat membentuk raport yang lebih baik lagi terhadap subyek penelitian, yaitu lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan subyek dan lingkungannya sebelum melakukan wawancara penelitian Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui penyebab yang dapat menimbulkan perbedaan antara hasil self report dengan wawancara yang dilakukan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan significant others agar pemahaman mengenai kesejahteraan psikologis pada istri yang telah bercerai dari suami yang abusive, dapat menjadi lebih banyak dan menyeluruh. Perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan bagaimana keadaan kesejahteraan psikologis dengan pengalaman yang sama pada subyek yang sudah lama masa bercerainya dan tidak bergabung dalam Mitra Apik. Selain itu saran praktis yang diajukan apabila konselor menghadapi permasalahan tersebut adalah diutamakan melakukan konseling yang bertujuan untuk meningkatkan self esteem dan mereduksi perasaan learnerd helplesness yang masih menjadi keluhan utama bagi istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga meskipun telah bercerai dari suaminya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Kuntari
"Gizi buruk yang merupakan masalah penting di semua negara-negara
miskin dan berkembang bertanggung jawab terhadap 60 persen kematian
balita. Prevalensi balita gizi buruk di Indonesia tergolong tinggi, pada 2005,
berbagai propinsi di Indonesia melaporkan 76.178 balita mengalami gizi
buruk. Kasihan adalah salah satu kecamatan di kabupaten Bantul
berbatasan dengan Kotamadya Yogyakarta yang menghadapi permasala-
han gizi buruk. Tujuan penelitian adalah mengetahui angka kejadian dan
faktor risiko gizi buruk di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Penelitian
ini menggunakan desain studi kasus kontrol meliputi kelompok kasus 54
balita malnutrisi dan kelompok kontrol 54 balita gizi baik. Status gizi di-
tentukan berdasarkan Z score berat badan menurut umur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu yang tinggi (OR = 0,4 ; 95% CI
= 0,19 _ 0,79), jarang kelahiran lebih dari 60 bulan (OR = 0,3; 95% CI = 0,11
_ 0,90), berat lahir normal (OR = 0,2; 95% CI = 0,10 _ 0,60), dan riwayat
penyakit kronis (OR = 0,3; 95% CI = 0,14 _ 0,80) merupakan faktor
protektif malnutrisi pada balita. Malnutrisi tidak berhubungan dengan umur
ibu, paritas, tingkat pendidikan ayah, pendapatan keluarga, riwayat ASI,
anggota keluarga yang merokok dan imunisasi campak.
Malnutrition is one of the leading causes of morbidity and mortality in chil-
dren under five years of age in developing countries./ Malnutrition signifi-
cantly increases the risk of infant and child death. Although the incidence
of malnutrition in Yogyakarta lower than other provinces in Indonesia, the
prevalence of severe malnutrition of children under five years of age was
1.14%. the objective of this study were to identify and determine the risk
factors for malnutrition in children under the five years of age in Kasihan 1,
Bantul District. Case control design was conducted among 54 children un-
der the age of five with malnutrition (z score <-2 Deviation Standart) and 54
comparison children from Kasihan 1. The data were collected using struc-
Artikel Penelitian
Faktor Risiko Malnutrisi pada Balita
Malnutrition Risk Factor for Under Five Years
Titik Kuntari, Nur Aisyah Jamil, Sunarto, Opi Kurniati
572
tured questionnaire. The children?s weight and length were measured using
standardized and calibrated device. Nutrition state classified using Z score
(weight for age) Anthropometry WHO software version 2011. The protective
factors for malnutrition were high maternal education (OR = 0.4 ; 95% CI =
0.19 _ 0.79), birth space more than 60 months (OR = 0.3; 95% CI = 0.11 _
0.90), normal birth weight (OR = 0.2; 95% CI = 0.10 _ 0.60), and no history
of chronic disease (OR = 0.3; 95% CI = 0.14 _ 0.80). There are no rela-
tionship between malnutrition with maternal age, parity, paternal education,
income, history of breastfeeding, smoking member of family and measles
immunization."
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Fakultas Kedokteran, Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Olivia Kuswandani
"It is believed that to achieve Healthy Indonesia 2010 vision health financing is a significant factor that affects the quality public health. However, according to Human Development Index?s indicators, Indonesia is at 110th position of 177 countries in the world. The present study has been carried out to understand the politic and financing policy in the management of government hospitals own by DKI Jakarta. Two DKI Jakarta own hospitals i.e. Pasar Rebo Hospital and Duren Sawit Hospital were selected as samples. This study is qualitative research with using indepth interviews. To collect primery data deal with relevan roles from which the data on hospital rules and regulations as well as finance were collected during 2004-2008 period. The results of actor, content, context, and process analyses showed that financing policy consists of tariff, local revenue and expenditure budget (APBD) subsidy, poor households (gakin), notification letter for the poor (SKTM) as well as financial pattern related to hospital status. In deciding this policy, legislators of local people representative (DPRD) are the main actors. Decision making process of financing agenda and formulation was imperfect which in turn causes implementation constraint. In addition, financing policy evaluation, and adaptation processes are not implemented properly. It takes discussions and cooperation between various policy actors to produce policy. Hospital administrator who has a stategic funtion should make effort to improve internal hospital toward independence as well as external hospital by advocates legislative to correct next policy.

Telah diyakini bahwa untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010 pembiayaan rumah sakit merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat. Namun, menurut indikator Indeks Pembangunan Manusia, Indonesia masih menempati posisi ke-110 dari 117 negara di dunia. Penelitian ini telah dilaksanakan untuk memahami politik dan kebijakan pembiayaan pengelolaan rumah sakit pemerintah DKI Jakarta. Dua rumah sakit milik Pemerintah DKI Jakarta, yaitu Rumah Sakit Pasar Rebo dan Rumah Sakit Duren Sawit dipilih sebagai sampel. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dimana pengambilan data primer dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pada kedua rumah sakit ini dikumpulkan data mengenai peraturan dan regulasi serta keuangan rumah sakit selama tahun 2004-2008. Hasil analisis aktor, konten, konteks, dan proses menunjukkan bahwa kebijakan pembiayaan rumah sakit terdiri dari penentuan tarif, subsidi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), keluarga miskin (gakin), dan surat keterangan tidak mampu (SKTM) serta pola pembiayaan yang terkait dengan status kelembagaan. Dalam penetapan kebijakan ini, anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) merupakan aktor utama. Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan agenda dan rumusan keuangan masih belum sempurna sehingga menghambat pelaksanaannya. Selain itu, proses evaluasi dan adaptasi kebijakan pembiayaan belum dilaksanakan dengan baik. Dibutuhkan diskusi dan kerja sama antara berbagai aktor kebijakan untuk menghasilkan kebijakan. Administrator rumah sakit berfungsi strategis untuk melakukan upaya peningkatan secara internal menuju kemandirian rumah sakit dan kemandirian eksternal dengan cara advokasi pihak legislatif untuk perbaikan kebijakan selanjutnya."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roembiak, Mientje Dina Edith
"Dalam skripsi ini telah memperlihatkan bagaimana sesungguhnya kehidupan dari segolongan penduduk di kelurahan Penjaringan. Suatu penekanan uraian tentang harta milik material mereka dalam kaitannya dengan kebudayaan kemiskinan. Kemiskinan bukanlah semata-mata sebagai suatu masalah yang terwujud dengan sendirinya, tetapi berhubungan dengan aspek lain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Museum Nasional, 1983
643.3 G 318
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>