Ditemukan 1150 dokumen yang sesuai dengan query
Pinckey Triputra
2010
MK-pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
M. Ramli AT
"Disertasi ini membahas keterkaitan dinamika spasial dan kekuasaan yang melibatkan elemen komunitas lokal perkotaan, pengembang, dan negara. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika politik spasial komunitas lokal sebagai reaksi terhadap ekspansi pengembang, serta dampaknya pada akses komunitas ke spasial perkotaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasilnya menunjukkan bahwa regionalisasi yang secara bertahap dilakukan melalui pemindahan komunitas lokal ke daerah belakang menunjukkan ketidakberdayaan komunitas secara politik dalam mengakses ruang. Ekspansi perkotaan yang kemudian meniscayakan terjadinya gentrifikasi peri-urban, lebih tampak sebagai proses rekonsentrasi kemiskinan dan pembentukan kembali isolasi sosial baru bagi kelompok tidak mampu.
This dissertation discusses the relationship between spatial dynamics and political power that involves elements of urban local communities, housing developers, and the state. The study aims to examine political dynamics of the spatial local communities and its impact on communities' accessibilty to urban spatial. This research employs the qualitative approach. The study found that the gradual regionalization through displacement of local communities to back region demonstrates the political powerlessness of the local urban communities to access the space. The urban expansion allows the peri-urban gentrification in which generates that the process of re-concentration of poverty and re-establishment of new social isolation to the poor communities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D1375
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Hani Mardhotillah
"
ABSTRAKCTPenulisan ini bertujuan melihat adanya indikasi terjadinya segregasi dan gentrifikasi di kampung dan permukiman formal Cikini. Segregasi dan gentrifikasi merupakan bentuk perkembangan wilayah yang tidak merata. Segregasi terjadi tidak hanya dalam bentuk batasan fisik, tetapi adanya indikasi lain yang menyebabkan masyarakat kampung tidak dapat tinggal di permukiman formal Cikini. Pengembangan kawasan Cikini yang tidak merata menyebabkan indikasi terjadinya gentrifikasi. Sebagian besar rumah masyarakat kampung Cikini yang secara turun temurun dan belum adanya pembangunan properti dari perusahaan atau pemerintah menunjukkan belum terjadinya gentrifikasi di kampung Cikini. Namun berbeda dengan masyarakat permukiman formal Cikini yang sudah tidak mampu membayar PBB menyebabkan adanya masyarakat di permukiman formal yang mulai terpinggirkan.
ABSTRACTThis paper aims to see if there are any indications of segregation and gentrification happen in informal and formal settlement area in Cikini. The segregation and gentrification that happen are part of the uneven development in Cikini. The reason why segregation occurs in Cikini is not only limited into the form of physical constraints, for there are other indications on why informal settlements community cannot stay in the formal settlement in Cikini. Uneven development causes there is an indication that gentrification might occur in the area. The fact that most houses in informal settlement in Cikini are bequeaths and there are no property development from developer or government shows that has not been gentrification in this informal settlement. However, the incidence that there are formal settlers who cannot afford to pay for property tax induce them to settle in the marginalized area. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rahma Dyah Aulia
"Gentrifikasi komersial merupakan salah satu fenomena yang ditandai dengan perubahan signifikan di kawasan perkotaan pada abad ke-21, terutama di kota yang sedang berkembang dengan pesat. Penulisan ini berupaya mengeksplorasi bagaimana gentrifikasi komersial terjadi di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Proses ini dipicu oleh peningkatan intensitas fungsi komersial yang ditandai dengan pertumbuhan bangunan komersial dan perkembangan Kemang sebagai kawasan komersial kota. Perkembangan area komersial menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Analisis ini menyoroti bagaimana gentrifikasi komersial berdampak pada peningkatan nilai lahan, perubahan demografi, dan pergeseran usaha kecil di Kawasan Kemang. Studi ini memberikan pemahaman mengenai implikasi gentrifikasi komersial dalam konteks perkotaan, dengan penekanan pada dinamika ekonomi, sosial, dan budaya yang terjadi akibat transformasi kawasan menjadi pusat komersial yang lebih modern dan terintegrasi.
Commercial gentrification is a phenomenon characterized by significant changes in urban areas in the 21st century, especially in cities that are developing rapidly. This writing seeks to explore how commercial gentrification occurs in the Kemang area, South Jakarta. This process was triggered by the increase in the intensity of commercial functions which was marked by the growth of commercial buildings and the development of Kemang as a commercial city area. The development of commercial areas has significant social and economic impacts. This analysis highlights how commercial gentrification has an impact on increasing land values, demographic changes, and shifts in small businesses in the Kemang area. This study provides an understanding of the implications of commercial gentrification in an urban context, with an emphasis on the economic, social and cultural dynamics that occur as a result of the area's transformation into a more modern and integrated commercial center."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raisa Ratriananda
"Kebayoran Baru, Jakarta Selatan merupakan kota satelit pertama di selatan Jakarta dan merupakan wilayah yang terencana. Akan tetapi sejak sepuluh tahun terakhir terjadi perubahan pesat dengan kemunculan komersial, kafe dan restoran hampir di setiap jalan lingkungan dan kolektor yang berada dan menggantikan fungsi hunian. Kemunculan secara cepat "ruang publik" komersil yang eksklusif, atau ruang publik semu berupa kafe dan restoran merupakan salah satu penanda terdapatnya gentrifikasi pada suatu kawasan. Consumer class lifestyle mengubah kondisi wilayah yang tergentrifikasi dan berkontribusi terhadap kenaikan harga lahan sehingga warga yang sejak dulu tinggal di situ tak mampu lagi dan akhirnya pindah ke tempat lain. Bila dilihat sekilas, hal ini mirip dengan apa yang terjadi di Kebayoran Baru. Akan tetapi wilayah tersebut sejak awal sudah menjadi lingkungan kaum menengah ke atas sehingga yang terjadi di wilayah tersebut merupakan gentrifikasi gelombang ke dua. Melalui penelusuran arsip dan pengamatan lapangan secara spasial, kajian ini akan mencoba memahami transformasi spasial tersebut dan kaitannya dengan social production of public space yang demokratis.
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan is the first satellite city in the southern part of Jakarta and is a planned area. In the last ten years, there has been a rapid transformation within the area due to the land use change from what is predominantly residential to commercial; cafes and restaurants in almost every street. The rapid growth of these commercial and exclusive “public space” or quasi-public space in the form of cafes and restaurants is one of the signs of gentrification. Consumer class life-style changes the condition of the gentrified neighbourhood and contributes to the increase of the land value, making it unaffordable for the residents and causing them to seek housing areas with lower cost. This is similar to what has been happening in Kebayoran Baru. However, the area has always been a relatively middle-class neighbourhood from the beginning. This indicates that what is currently happening in Kebayoran Baru is actually second wave gentrification. Through archival studies and spatial on-site observation, this research aims to understand the spatial transformation and its relation to social production of public space that considers democracy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Menno, S.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994
306 Men a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Parsudi Suparlan, 1938-2007
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
307.76 PAR a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sukanto Reksohadiprodjo
Yogyakarta: BP FE, 1985
338.9 SUK e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Menno, S.
Jakarta: Rajawali, 1992
306 MEN a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Evers, Hans-Dieter
Jakarta: LP3ES, [19..]
307.76 Eve s
Buku Teks Universitas Indonesia Library