Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35832 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Dody N.D.
"Latar belakang penulis mengambil topik ini sebagai bahan karya akhir adalah karena melihat industri mebel kayu -yang memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif nasional, ikut mengalami kemerosotan penjualan luar negeri (ekspor) selama masa krisis. Di industri mebel kayu, penurunan nilai ekspor memang terjadi secara signifikan. Ekspor kita menurun 52% dari US$ 531 juta tahun 1997 menjadi US$ 251 juta tahun 1998. Meskipun daya serap dunia terhadap mebel terus meningkat. Tetapi yang menjadi menarik adalah perkembangan di industri kecilnya. Nilai ekspor industri kecil mebel kayu Indonesia 1998 meningkat 16,7 kali (dalam rupiah), dan jika kita sesuaikan dalam dolar Amerika (US$ I Rp 9600,-) maka peningkatan itu menjadi berkisar 4 kali atau 400%. Tetap ada peningkatan yang signifikan.
Permasalahan yang selanjutnya dihadapi industri ini adalah bagaimana menghadapi persaingan global. Dimana, cepat atau lambat, pahit atau rnanis, terasa atau tidak, pola-pola tersebut akan segera kita hadapi sebagai komitmen dan perjanjian-perjanjian yang dirintis dalam GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Dimana dunia diarahkan kepada konsep pasar yang mengaburkan batas-batas negara. Sebuah pasar bebas dengan segala konsekuensinya. Ketika itu terjadi, keunggulan bersaing industri suatu bangsa akan benar-benar di tantang oleh sistem pasar ini. Industri yang berlaku ragu, baik itu dalam strategi, sistem produksi, ataupun dalam pelacakan/pencarian target pasar yang tepat, akan mengalami kelemahan-kelemahan dalam persaingan global.
Tujuan penulisan adalah untuk menentukan pendekatan strategi yang sebaiknya diadopsi industri kecil mebel kayu agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas, pasar global. Untuk itu ada baiknya kita membuka kembali rumusan klasik keunggulan bersaing industri suatu bangsa, untuk melihat kembali (me-review) dan merekam data organisasi industri mebel kayu gima menyusun pendekatan strategi bersaing tersebut. Kemudian dianalisis kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam industri mebel kayu. Hingga didapat bahwa penurunan ekspor industri dan peningkatan ekspor industri kecil mebel kayu tidak-lah dapat dikatakan semata-mata sebagai dampak akibat menurunnya produktivitas industri besar dan menengah, atau akibat depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika sehingga harga produk industri terasa Iebih murah. Meskipun kedua hal tersebut benar adanya karena keterbatasan data Dalam penalaran positif dapatlah diasumsikan bahwa kenaikan nilai ekspor juga diakibatkan meningkatnya daya saing industri akibat bersaing di kelasnya. Artinya, krisis ekonomi ternyata memberikan sinyal bahwa industri kecil mebel kayu nasional mempunyai keunggulan bersaing pada pasar tertentu.
Dengan kata lain, peningkatan nilai ekspor industri kecil tersebut memunculkan harapan bahwa industri kecil, dengan keuntungan fleksibilitas yang tínggi, kecepatan penyesuaian dan rendahnya beban biaya tetap, adalah kompetitif pada segmen pasar tertentu. Sehingga yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana mereduksi high cost economy (menekan tingginya biaya input industri), dimana kita mempunyaí fakior surnber daya yang mencukupi.
Adanya permasalahan global (global issue) seperti: manajemen standarisasi mutu produk dan manajemen mutu língkungan (ekolabelling) merupakan isu kritis yang segera perlu dicermati oleh pemerintah dan seluruh pelaku di industri kayu, bukan hanya industri mebel. Hal diatas dapat menjadi ancaman serius karena akan mengurangi daya saing produk industri, yang selanjutnya akan berdampak pada devisa sebesar USS 5 milyar dolar yang disumbangkan subsektor ini. Karenanya diperlukan pendekatan atau arah pengembangan agar industri dapat terus bersaing secara internasional.
Berdasarkan hasil analisa maka strategi pengembangan yang realistis dan berprospek untuk diadopsi oleh industri kecil mebel kayu nasional adalah strategi generik keunggulan biaya menyeluruh (cost leadership) pada target pasar global (broad market). Dengan strategi ini, industri diarahkan untuk mereduksi high cost economynya untuk mendapatkan profit margin yang lebih balk Hal ini selain memperkuat daya saing global, juga ditujukan untuk memberikan penawaran lebih menarik kepada pasar lokal. Menjadi penting karena selanjutnya, langsung atau tidak. akan mendukung eksistensi industri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Makindo
"ABSTRAK
Berkembangnya teknologi dan perekonomian dunia dapat mengubah pola hidup masyarakat dan konsentrasi suatu jenis industri. Industri manufaktur kontainer termasuk salah satu jenis industri yang mengalami perubahan tersebut, diinana bermula dari Amerika Serikat, kemudian beralih ke Eropa, Asia Timur dan pada akhir dekade 1980-an berpindah ke Asia Tenggara.
Gejolak industri dan lingkungan sekitarnya dapat rnernpengaruhi perkenibangan industri manufaktur kontainer itu sendiri. Sejak masuk ke regional Asia Tenggara, gejolak lingkungan industri manufaktur kontainer terasa sangat fluktuatif, sehingga dalam kurun waktu kurang lebih setengah dekade telah memaksa beberapa perusahaan dalaiu industri ini untuk menutup usahanya.
PT ASPEC sebagai salah satu produsen kontainer berhadapan pada suatu kondisi untuk menentukan langkah langkah strategis yang harus diarnbil untuk menghadapi perubahan lingkungan inclustri tersebut, mulai dan yang bersifat placid sampai turbulen. Ada dua pilihan alternatif strategis yang dapat diambil, yaitu sebagai pembuat Konstruksi Baja Modular urituk keperluan perumahan atau inembuat Super Structure untuk keperluan industri otomotif medium to heavy duty.
Metoda QSPM dan AHP digunakan dalam melakukan analisis permasalahan yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT ASPEC harus beralih produksi membuat Super Structure untuk keperluan industri otomotif mediunm to heavy duty."
1996
T4518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Makindo
"ABSTRAK
Berkembangnya teknologi dan perekonomian dunia
dapat mengubah pola hidup masyarakat dan konsentrasi suatu
jenis industri. Industri manufaktur kontainer termasuk
salah satu jenis industri yang mengalami perubahan
tersebut, dimana bermula dan .Amerika Serikat, kemudian
beralih ke Eropa, Asia Timur dan pada akhir dekade 1980-an
berpindah ke Asia Tenggara.
Gejolak industri dan lingkungan sekitarnya dapat
znempengaruhi perkeinbangan industri iuanufaktur kontairìer
itu sendiri. Sejak zuasuk ice- regional Asia Tenggara,
gejolak lingkungan industri manufaktur kontainer terasa
sangat fluktuatif, sehingga dalam kurun waktu kurang lebih
setengah dekade telah memaksa beberapa perusahaan dalarn
industrj ini untuk menutup usahanya.
PT ASPEC sebagai salah satu produseri kontainer
berhadapan pada suatu kondisi untuk menentukan langkah?
langkah strategis yang harus diambil untuk menghadapi
perubahan lingkungan industri tersebut, mulai dan yang
bersifat placid sampai turbulen. Ada dua pilihan
alternatif strategis yang dapat diarnbil, yaitu sebagai
pembuat Konstruksj Baja Modular untuk keperluan perumahan
atau rnembuat Super Structure untuk keperluari industri
otomotif medium to heavy duty.
Metoda QSPM dan AMP digunakan dalaiu melakukan
analisis permasalahan yang ada. Hasil analisis menunukkan
bahwa PT ASPEC harus beralih produksi membuat Super
Structure untuk keperluan industri otomotif medium to
heavy duty.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriyanto Teguh
"ABSTRAK
Penulisan karya akhir ini dimaksudkan untuk menganalisa kondisi perusahaan (CV.
Kurnia) baik dari sisi luar maupun dan sisi dalam yang nantinya agar dapat menjadi
masukan yang bagi perusahaan yang bersangkutan dan agar dapat dimanfaatkan untuk
melakukan perbaìkan-perbaikan yang akan membawa perbaikan pada kinerja perusahaan.
Karya tulis ini lebih banyak memberikan gambaran pada kondisi industri furniture
untuk pasar domestik pada umumnya dan lebih khusus lagi gambaran tentang industri
furniture di daerah Klender dan sekitarnya dengan mengamati dan menganalisa kondisi
yang terjadi pada CV. Kurnia. Pengamatan yang dilakukan penulis meliputi Iingkungan
luar industri (eksternal) dan lingkungan internal industri, lingkungan eksternal
perubahannya tidak dapat dicegah oleh industri itu sendiri seperti perubahan kondisi
ekonomi, kondisi sosial politik, teknologi dan informasi dan kondisi global, dari
pengamatan terhadap lingkungan eksternal ini díharapkan dapat mengidentifikasi
peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang mungkin timbul akibat terjadìnya
perubahan-perubahan tadi. Sedangkan lingkungan internal industri perubahan-perubahan
yang terjadi dapat diprediksi dan dapat diantisipasi oleh industri itu sendiri, hasil yang
diharapkan dari pengamatan ini adalah dapat teridentifikasiya kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Industri furniture secara umum merupakan industri yang berkembang secara pesat
baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor, dimasa krisis industri ini menjadi salah
satu sektor yang tetap dapat bertahan, ekspor furniture antik menjadi salah satu
primadona ekspor yang memberikan tambahan devisa negara. Keunggulan ¡ni terutama
sekali disebabkan oleh besarnya keunggulan kompetitif produknya. Untuk pasar lokal
pada masa sebelum krisis permintaan meningkat secara signifikan tapi setelah krisis
terjadi permintaan mulai menurun ¡agi karena daya beli maayarakat menurun.
Masalah utama yang dihadapi dari para produsen furniture di daerah Klender dan
sekitarnya adalah persaingan yang terjadi diantara mereka sendiri. Sebetulnya majalah
persaingan tersebut bukanlah masalah baru, dan dulu persaingan juga sudab ada tap
dalam beberapa tahun terakhir ini persaingan menjadi semakin tajam. Meningkatnya
persaingan secara tidak langsung dipicu oleh krisis ekonomi yang terjadi dínegara kita,
yang menyebabkan banyak terjadi pengangguran karena Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK), banyak diantara mereka yang karena susah mencari kerja lalu berwiraswasta,
diantaranya industri kecil furniture ini, selain itu permintaan yang tídak pernah surut
menyebabkan industri ini kelihatan menarik, mendatangkan banyak keuntungan dan
tingkat resikonya relatif rendah.
CV. Kurnia sebagai salah satu pemain didaerah Klender sadar bahwa persaingan
yang terjadi sekarang bermuara pada persaingan harga, tetapi pada dasarnya persaingan
harga mengharuskan setiap pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produknya,
pelayanan yang maksimal dan produksi yang tepat waktu, dan itu semua dapat dilakukan
dengan melakukan efisiensi-efisiensi dalam proses produksinya.
Dalam anaiisa yang dilakukan, penulis mengidentifikasi indikator-indikator
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta kesempatan dan ancaman yang
dihadapi. Selanjutnya indikator-indikator tersebut diberi bobot dan nilai, hasil dan
penilaian tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk memberikan alternatif-alternatif
strategi yang dapat diterapkan oleh CV. Kurnia untuk dapat bersaing dan berkembang
menjadi Iebih besar.
"
2002
T5842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Bharata
"ABSTRAK
Industri properti di Indonesia pernah mengalami masa boom pada sekitar tahun 1995 -
1996. Khusus di Jakarta bilamana sampai akhir tahun 1994 sudah tersedia I terbangun secara akumulatif sebanyak 6.340 di berbagai wilayah, maka pada tahun berikutnya (1995) bertambah menjadi 14.887 unit. Ini berarti pasokan unit apartemen mengalami kenaikan sebesar 130%.
Masa perkembangan bisnis apartemen menjadi terhambat, ketika Indonesia mengalami
krisis moneter. Krisis berlanjut menjadi krisis sosial ketika terjadi kerusuhan besar pada bulan Mei 1998 di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk kerusuhan etnis di Maluku,
Kalimantan dan Papua. Keadaan ini tentunya membuat WNA menjadi merasa tidak aman dan sebagian besar PMA memutuskan untuk membatalkan atau menarik investasinya dari Indonesia.
Pada iklim ekonomi yang masih lesu, pangsa pasar yang tidak berkembang, maka
strategi bersaing sangat menentukan kelangsungan usaha di bidang Apartemen ini. Competitive Advantage ( keunggulan daya saing ) harus bisa ditemukan dan dimanfaatkan untuk memperbesar pangsa pasar. Analisa Internal seperti analisa SWOT, dan Analisa Industri menjadi hal yang harus dilakukan agar dihasilkan masukan untuk menentukan kebijakan perusahaan.
Dalam tbesis ini dibahas bagaimana kondisi persamgan bisnis apartemen dan bagaimana apartemen Hilton menempatkan posisinya. Sdanjutnya untuk menghadapi
persaingan yang sangat ketat terse but strategi apa yang sebaiknya dilakukan oleh apartemen Hilton
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Judianto
"ABSTRAK
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000
pulau. Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah terutama kekayaan laut. Namun
kekayaan alam ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dari 5,8 juta kilometer persegi
wilayah laut Indonesia, diperkirakan hanya kurang dari 35 % yang tetah dimanfaatkan.
Udang yang merupakan salah satu kekayaan laut memiliki prospek yang cukup
baik untuk diekspor dalam bentuk udang segar dan beku dengan laju pertumbuhan rata
ratanya sebesar 2,04%. Salah satu perusahaan eksportir udang yang berlokasi di Jakarta
adalah PT. Nagamas Sakti Perkasa. Ekspor perusahaan ini ternyata mengalami penurunan
yang cukup besar dari tahun ke tahun.
Peluang Indonesia untuk pasaran udang dunia tampaknya masih terbuka lebar
karena ekspor udang di Indonesia baru mencapai 10 % dari jumlah seluruh ekspor dunia.
Sedangkan konsentrasi pasar masih berkutat pada Negara Jepang dan Amerika Serikat.
Adanya sistem perdagangan bebas, terbentuknya blok-blok perdagangan , terjadinya
krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia serta semakin ketatnya persaingan dan
makin banyaknya kompetitor industri periklanan yang juga mengekspor produk udang ke
Negara Jepang dan Amerika, mengharuskan PT. Nagamas Sakti Perkasa sebagai salah
satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor perikanan untuk bisa menyesuaikan diri,
mengatasi segala permasalahan, kendala dan merebut peluang pasar yang ada.
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
menentukan negara tujuan ekspor baru bagi PT. Nagamas Sakti Perkasa dalam
memperluas pemasaran produk udang beku ke mancanegara. Seperti di ketahui sat ini
negara tujuan ekspor udang perusahaan sebagian besar ke negara Jepang ( 70 % ) dan
Amerika ( 20 % ) dan sisanya negara-negara Asia dan Eropa. Pembahasan dilakukan
dengan cara mengidentifikasikan lingkungan potensi pasar dan analisis kekuatan industri
di Uni Eropa yang menjadi target pasar ekspor baru perusahaan, yang merupakan peluang
dan ancaman serta faktor-fakior internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Dan menentukan alternatif strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar
ekspor udang beku ke Uni Eropa.
Peluang yang dimiliki perusahaan adalah meningkatnya permintaan udang di Uni
Eropa ditunjang dengan pertumbuhan PDB negara-negara Uni Eropa yang makin
meningkat, mengakibatkan pendapatan perkapita tinggi sehingga diharapkan daya
belipun meningkat. Bertambahnya jumlah penduduk dan pola konsumsi udang yang
mengakibatkan meningkatnya permintaan udang di Eropa juga merupakan salah satu
peluang perusahaan untuk menembus pasar Eropa. Disamping adanya ancaman yang
berupa makin meningkatnya persaingan dengan adanya pesaing dari negara lain seperti
Thailand, Ekuador India, Vietnam, China, disamping persaingan dari perusahaan
perikanan Indonesia sendiri yang juga mencoba menerobos pasar Eropa.
Peluang dan ancaman tersebut di atas harus dapat di atasi oleh PT. Nagamas
Sakti Perkasa dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Kekuatan yang dimiliki
perusahaan adalah perusahaan sudah cukup lama berdiri dan memiliki pengalaman
dalam industri udang Disamping itu perusahaan memiliki fasilitas produksi untuk
pemrosesan udang secara lengkap dengan proses produksi yang cepat sehingga menjamin
kesinambungan ekspor.
Hal yang paling penting adalah produk memiliki standar kualitas yang cukup tinggi dan
diakui oleh importir, karena telah dilakukan pengujian mulai dari bahan baku masuk
sampai produk akhir di tunjang juga dengan sertifikat verifikasi HACCP Plan yang
dimiliki perusahaan dimana perusahaan lain yang sejenis jarang memiliki.
Dengan sederet kekuatan perusahaan bukan berarti PT. Nagamas Sakti Perkasa
tidak memiliki kelemahan yang harus segera diperbaiki yaitu tidak memiliki tambak
sendiri sehingga ketersediaan bahan balai yang sangat tergantung kepada suplier yakni
nelayan dan petani tambak ( karena bukan merupakan perusahaan yang integrated )
sehingga mempengaruhi aktivitas produksi dan ekspor di samping sumber daya manusia
yang tingkat pendidikannya rendah juga merupakan hambatan perusahaan dalam
memasarkan udang ke Eropa.
Sebagai hasil dari analisis peluang dan ancaman di negara Eropa serta kekuatan
dan kelemahan PT. Nagsari Balai Perkasa, maka berdasarkan analisis SWOT strategi
yang ditempuh perusahaan adalah strategi agresif dimana perusahaan memiliki banyak
peluang dan kekuatan sehingga perusahaan sebaiknya mengembangkan usahanya
semaksimal mungkin dan tentunya mampu untuk bersaing dalam memasarkan udang di
negara-negara Eropa.
Kondisi pasar udang di Eropa memperlihatkan prospek yang cukup baik, hal ini
dilihat dari konsumsi udang masyarakat Eropa cenderung trendnya terus meningkat,
terutama apabila nilai tukar mata uang memiliki kestabilan terhadap pasar. Sangat
terbatasnya supply udang di negara Uni Eropa sendiri, juga merupakan faktor
pendorong berkembangnya impor sebagai akibat meningkatnya permintaan. Pasaran
udang Eropa dalam bentuk segar dan telah diproses adalah yang terbesar dan umumnya
dalam keadaan frozen.
Berdasarkan analisis pasar udang di Eropa maka dapat diambil kesimpulan bahwa
volume impor udang dan negara Eropa pada tahun 1997 adalah tertinggi yaitu sebesar
35,42 % dengan nilai import 2532% dari total impor dunia. Hal ini tentunya menjadi
suatu peluang PT Nagamas Sakti Perkasa untuk memperluas pasar ekspor udang ke
negara Eropa. Disamping itu juga kompetitor dan Indonesia masih sangat kecil hanya
7,62 % dan total ekspor udang Indonesia. Berdasarkan analisa potensi pasar dan
karateristik konsumen di Uni Eropa, maka negara yang menjadi sasaran utama
perusahaan untuk mengekspor udangnya adalah negara Perancis , Spanyol, yang
merupakan negara-negara pengimpor udang terbesar dan Uni Eropa
PT. Nagamas Sakti Perkasa hendaknya segera meningkatkan kualitas produk
perusahaan dengan lebih memfokuskan proses produksi sesuai sistem HACCP Plan serta
memperhatikan faktor sanitasi dan higienis sehingga produknya bisa lebih diterima di
pasaran Eropa disamping itu juga membentuk suatu sistem Plasma Inti Rakyat dengan
tujuan untuk menjaga persediaan bahan baku udang sehingga supply udang ke Eropa
dapat secara terus menerus tanpa adanya keluhan dari importir.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T3325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bugi Riagandhy
"ABSTRAK
Perkembangan perbankan di Indonesia saat ini diwarnai dengan hadimya Bank barn
yang berasal dari penggabungan empat bank kedalam Bank X. Bank X saat ini dalam
pelaksanaan operasional memiliki paradigma barn khususnya menyangkut Visi dan Misi
bank. Pelaksanaan Visi dan Misi ditunjang dengan pengembangan wawasan perbankan.
Bank terns mengalami transformasi, untuk menjadi bank yang dinamis serta siap bersaing
secara global dengan meningkatkan mutu pelayanan perbankan melalui pencapaian kinerja
yang baik dan memuaskan.
Pengembangan usaha diarahkan kepada segmen retail dimana dalam segmen ini
terbuka peluang dalam masyarakat Indonesia. Penelitian terhadap segmen pasar ritail
telah dilaksanakan yang mendapatkan informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan konsumen
yang diinginkan. Akhimya mengarahkan kepada bank untuk dapat lebih fokus pada
segmen nasabah individu kalangan menengah-kecil, melalui rangkaian produk yang
spesifik, bersaing dan bernilai tambah. Kualitas pelayanan yang prima mernpakan
penunjang selainjaringan cabang, ATM dan teknologi perbankan.
Dengan ditunjang jaringan cabang yang tersebar di selurnh Indonesia, sumber daya
manusia yang berpengalaman, asset yang besar, pengembangan produk-produk perbankan,
budaya pernsahaan yang barn dan didukung dengan sistim teknologi perbankan, Bank X
saat ini siap bersaing dalam perbankan di Indonesia khususnya dalam sektor retail.
Mencermati perkembangan persaingan perbankan yang semakin ketat, maka fokus
studi pada karya akhir ini adalah menganalisa dan mengusulkan strategi bersaing bagi
Bank X berdasarkan keunggulan, kemampuan dan faktor-faktor yang terdapat pada
perusahaan yang dapat mempengaruhi perkembangan kineija bank dalam meningkatkan
daya saingnya. Dengan demikian bank dapat memfokuskan kegiatan operasionalnya pada
segmen pasar retail, khususnya dalam menghadapi dinamika persaingan industri
perbankan di Indonesia dan mengidentifikasi beberapa strategi bersaing bagi Bank X
dalam rangka meningkatkan daya saingfiya dimasa yang akan datang. Untuk
menggambarkan dinamika persaingan perbankan dipergunakan beberapa bank yang berasal
dari bank pemerintah, swasta nasional dan asing.
Dari hasil penelitian pada karya akhir ini mengambarkan persaingan perbankan di
Indonesia. Persaingan perbankan khususnya pada segmen pasar retail menunjukan
persaingan yang ketat yang terlihat dari strategi yang diterapkan oleh masing-masing bank
berdasarkan sumber daya dan orientasi pengembangan produk perbankan yang dimiliki.
Strategi persaingan perbankan sekarang dikembangkan menjadi strategi persaingan
perbankan dimasa yang akan datang, beberapa bank memanfaatkan jaringan cabang dan
teknologi yang terintegrasi dengan produk-produk perbankan yang bersaing berupa
pengembangan fasilitas dan produk elektronik banking sebagai keunggulan bersaing bank
dalam menghadapi era globalisasi.
Berkenaan dengan semakin ketatnya persaingan perbankan dimasa yang akan
datang terutama dengan masuknya bank-bank asing di Indonesia, Bank X dapat melakukan
pembenahan yang bertujuan untuk mengantisipasi persaingan tersebut. Langkah yang dapat
dilakukan adalah dengan mempercepat proses integrasi cabang-cabang dengan
memanfaatkan teknologi perbankan yang cepat dan efisien dan memberikan layanan berupa
produk-produk perbankan yang inovatif dan kompetitif kepada nasabahlkonsumen
terutama produk e-banking yang akan menjadi trend dimasa yang akan datang.
Penerapan strategi persaingan perbankan yang tepat khususnya dalam segmen pasar
retail akan men ghasilkan pengembangan dan penguasaan pasar yang meningkat, dengan
demikian bagi Bank X untuk dapat memenangkan persaingan dapat menerapkan strategi
bersaing yang fokus pada segmen pasar retail dengan pengembangan produk yang
bersaing, kreatif, bernilai tambah dan diminati pasar yang ditujukan untuk
nasabahlkonsumen, seperti tabungan fiesta, sertifikat deposito yang dapat dibayar dimuka
dan dipindahtangankan, memperluas jaringan ATM dan produk-produk lainnya.
Peningkatan pendapatan perbankan hendaknya dikembangkan dengan meningkatkan feebased
income sebagai sasaran pendapatan non bunga dimasa yang akan datang dan untuk
memperkuat struktur keuangan yang didukung oleh masyarakat dapat dilaksanakan
privatisasi
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T6529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Randy P.
"Penulis memilíh topik ini karena melihat bahwa industri kulit imitasi yang merupakan salah satu industri kimia, memiliki konsumen pada segmen industri yang amat luas dan mempunyai keunggulan-keunggulan kompetitif nasional, ikut mengalami kemerosotan penjualan akibat krisis Pertumbuhan pasar kulit imitasi sejak awal ?90-an terus berkembang pesat sehíngga mencapai puncaknya tahun 1996. Turun sekitar 20% pada akhir 1997; merosot lagi 50% sepanjang tahun 1998 lalu nyaris tidak ada perubahan pada tahun 1999, dan akhimya mulai ada geliat pertumbuhan sekitar 5 ? 10% sampai dengan kuartal III tahun 2000. Yang menarik adalah, segmen industri pengguna kulit imitasi tenis bertumbuh khususnya yang beronentasi ekspor. Hal ini curna dapat berarti bahwa permíntaan luar ne?eri untuk produk yang menggunakan kuLit imitasi sebagai salah satu bahan baku atau sel uruhnva. terbuka lebar dan meningkat.
Sangat disayangkan bahwa akibat krisis tidak sedikit pelaku industri yang tidak mampu bertaban, padahal sebelumnya sehat dan menguntungkan. Hal ini menggelitik keingintahuan penulis untuk meneliti bagaimana sebenamya strategi yang diterapkan pada masa lalu dan bagaimana sebenamya strategi yang tepat untuk ditempuh dalam rnenghadapi krisis yang lambat pemulihannya, kesejahteraan masyarakat memburuk, inflasi, depresíasi rupiah, dan menjelang persaingan global yang dicanangkan oleh pemerintab pada tahun 2003. Satu hal yang pasti, situasi dan kondisi perekonomian Indonesia tidak akan pulih dalam waktu dekat, dan persaingan global cepat atau lambat akan tiba. Menghadapi tangangan yang sudah berat dan semakin berat jadi. Tidak ada kata lain bagi industri kulit imitias di lndonesia selain meninjau kembali kemampuan diri dan mengukunya terhadap persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku industri global. Sebab pasar masa depan adalah dunia, bukan hanya wilayah atau negara. Pasar yang tidak lagi dibatasi oleh tempat, budaya dan bahkan waktu juga tidak lagi aktif/pasif melainkan interaktif.
Pada saat pasar interaktif itu terjadi, keunggulan bersaing suatu industri dan bangsa haruslah memenuhi standar global yang berlaku. Industri yang ragu dan tidak siap dalarn pengertian strategi internal dan eksternal, akan mengalanhi kemunduran dan kegagalan dalam persaingan global.
Tujuan penulisan adalah untuk melakukan perumusan sirategi yang sebaiknya diadopsi industri kuilt imitasi Indonesia agar dapat bersaing baik di pasar dalam negeri. ma upun yang lebih luas dan potensial, pasar global. Dalam pembahasan tulisan ini, untuk dapat menganalisis strategi yang dilakukan oleh industri kuht irnitasi di Indonesia, penulis mengambil contoh studi kasus PT. Rasico Industry Corp., Ltd. (Rasico) yang merupakan perintis industn kulit imitasi JCfliS Polyurethar1e dan Polyvinyl Chloride dengan proses coating sejak tahun 1974. Berjuang dan awai dan berhasil menjadi market leader dalam periode sekitar tahun 1986 1996. Sebagai pcrusahaan keluarga yang dikelola secara konservatif dan konvensional, ternyata rapuh kctika diterpa krisis. Namun demikian, dengan keunggulan-keunggulan yang distriktif masih dapat hertahan dan menyadari perlunya dilakukan terobosan strategi yang tcpat agar dapat keíuai dan kaneah permasalahan dan persaingan sebagai pemenang.
Pada analisis yang dilakukan dalam tulisan ini, penulis menempuh sistematika proses manajemen strategik yang dipadukan dengan kaidah seria strategi pemasaran dan persaingan Secara garis besar analisis dibatasi pada identifikasi peluang dan ancaman dan lingkungan eksternal. analisis persanigan dan bauran pmasaran, identifjkasi keunggulan dan kelemahan dan Iir1gkungan internal, analisis posisi dan strategi yang sesuai bagi unit bisnis/perusahaan, serta bentuk-bentuk penerapan dan pengembangannya.
Ditemukan bahwa pemasaran strategik Rasico untuk penode 2001 ?2003 tidak dapat melanjutkan strategi konvensional yang lama. ditemukan peluang yang baik bahkan dalam keadaan sulit sekarang khususnva segmen industri utama dan pasar ekspor, narnun diidentifikasi pula kelemahan yang menghalangi keungguan yang telah dimiliki untuk menangkap pe!uang secara optimal. Langkah pemasaran strategik yang disarankan adalah kornbinasi strategi pertumbuhan dengan pemantapan dan strategi diversifikasi. Strategi pertumbuhan dengan pemantapan adalah perbaikan menyeluruh dan peningkatan produktifitas dengan menerapkan prinsip-prinsip efisiensi yang efektit tokus kepada segmen utama yang dikuasai dan rnenguntungkan. Diferensiasi produk dengan biaya reiatif rendah harus terus menerus diciptakan, baik produk maupun layanan yang berorientasi kepuasan pelanggan. Strategi diversilikasi melipuli produk usaha baru/alternatif yang dapat ditempuh demi mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan dan persaingan aktititas bisnis ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Diana Intansari
"There was a declining of pacto Convex's performance during crisis was caused by payable debt and involving prolong economic growth. All this points was the main obstacle to implement marketing strategies.
As the biggest MICE player in Indonesia, Pacto Convex must have high alertness towards the coming International MICE players which might cause to Facto Convex MICE market segment.
The purpose of this research is to acquire effectiveness of Facto Convex's marketing strategies to anticipate International MICE competition. Research Methodology used was descriptive and explanative by company strategic marketing done by Pacto and using competition strategy (by the means of generic strategy with five competition strength) and Mixed Marketing.
The research result indicates that to produce Facto Convex's MICE industry competitiveness towards International MICE industry with the coming AFTA, marketing strategy has to be implemented consistency with support of competitive strategy and marketing mix for Pacto Convex.
It has to be noted that efforts needed to handle MICE in Indonesia professionally, so that number of events handled will increase year by year especially for Pacto Convex as an ale marketer in Indonesian culture industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Batara
"ABSTRAK
Salah satu sektor yang paling menderita akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan
yang melanda indonesia adalah Jasa Konstruksi. Banyak kontraktor yang tidak kuat
menghadapinYa, terpaksa menutup usahanya. Penyebabnya adalah mrnminya julTilah proyek
yang bisa dikeijakan,. yang akhirnya berakibat pula kepada likuiditas kontraktor tersebut.
Tersendatnya binis properti, industri manufaktur dan infrastxukstur berdampak
langsung kepada sektor jasa konstruksi ini.
PT. Jaya Obayashi, salah satu kontraktor besar di Indonesia yang meriipakan Joint
Venture antara PT. Pembangunan Jaya dengan Obayashi Corporation, juga mengalami
penurunan revenue / pendapatan yang cukup signifikan yang dapat mengancam likuiditas
perusahaan. Keberadaan selama 28 tahun di Indonesia, dengan pengalaman yang begitu litas
dalam membangun berbagai macam bangunan, ternyata tidak bisa menolong banyak, karena
penurunan yang ten adj mengakibatkan revenue / pendapatan banya mencapai 30-40% dan
keadan normal.
Dalam penulisan Karya Akhir ini, akan digunakan proses manajemen strategi dalam
perumusan strategi perusahaan menghadapi kondisi ini, serta persiapan mengbadapi masa
yang akan datang.
Dimulai dengan menganalisa lingkungan, baik Lingkungan Eksternal maupun
Internal, Analisa Pelanggan, Pesaing, Kineirja Perusahaan yang akhirnya dapat merumuskan
suatu strategi bersaing yang tepat bagi PT. Jaya Obayashi. Analisa persaingan Kontraktor
dilakukan di antara para Kontraktor Jepang pada proyek-proyek investasi Jepang. Hal ini
dilakukan mengingat selama beroperaSi di Indonesia mayoritas proyek PT. Jaya Obayashi
berasal dan investor Jepang dan sebagai pesaing utama adalah kontraktor kontraktor Jepang
Karena persaingan di antara kontraktor tersebut sudah sangat ketat, maka strategi
dibagi berdasarkan jangka waktu penerapannya:
- Jangka Pendek (2000 ? 2001)
- Jangka Menengah (sampai 5 tahun ke depan)
- Jangka Panjang (>5 tahun ke dcpan)
Berdasarkan analisa dan kajian yang dilakukan, maka strategi yang dipilih da1ah:
- Strategi Turn Around (untukjangka pendek)
- Perumusan Ulang Target Market
- Perbaíkan kinerja masing-masing bagian fungsional
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>