Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Anwar Ma’sum
"Penyakit jantung merupakan penyakit mematikan nomor satu di Indonesia. Salah satu penyebab utama penyakit jantung yang akut adalah tidak terdeteksinya gejala penyakit sejak awal. Untuk men-cegah bertambahnya korban kematian akibat penyakit jantung dibutuhkan suatu sistem pendeteksian dini dan monitoring penyakit jantung. Oleh sebab itu dalam penelitian ini diajukan suatu sistem pen-deteksian dini dan monitoring penyakit jantung berbasis sinyal ECG. Sistem yang diajukan memiliki tiga komponen utama, yaitu hardware ECG sensor, smartphone, dan server. Sistem yang diajukan da-pat mengenali pola detak jantung, sehingga apabila ada gejala penyakit dapat dikehui sejak dini. Un-tuk membuat sistem pengenalan detak jantung, digunakan algoritma FLVQ-PSO. Hasil eksperimen, menunjukkan bahwa pengenalan pola detak jantung oleh sistem dapat akurasi 91.63%. Selain itu, sistem dapat juga digunakan untuk melakukan verifikasi dari jarak jauh (telehealth) oleh dokter spe-sialis jantung. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tingkat responsivitas server sistem telehealth ini kurang dari 0.6 detik.

Heart disease is the number one deadly disease in Indonesia. One of the main causes of fatality is the late detection of the disease. To avoid escalation of mortality caused by heart disease, we need early detection and monitoring system of heart disease. Therefore, in this research we propose an early de-tection and monitoring system of heart disease based on ECG signal. The proposed system has three main components: ECG hardware, smartphone, and server. Since the proposed system is designed to classify heartbeat signal, heart disease symptom can be detected as early as possible. We use FLVQ-PSO algorithm to classify heartbeat signal. Experiment result shows that classification accuracy of the system can reach 91.63%. Moreover, the proposed system can be used to verify patients’ heartbeat by cardiologists from distant area (telehealth). Experiment result shows that responsiveness of the system for the telehealth system is less than 0.6 seconds."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Analistiana Dewi
"Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan, dengan teknologi yang semakin canggih, salah satunya adalah teknologi Internet of Things (IoT). Internet of Things menyediakan layanan kesehatan karena berbagai fungsinya, seperti aksesibilitas dan keterjangkauan layanan kesehatan. Makalah ini menyajikan solusi untuk memudahkan pengguna dalam memantau kesehatan dengan menggunakan parameter tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan saturasi oksigen. Dengan berbasis Early Warning Score sehingga perawatan dan pemantauan kesehatan dapat dilakukan di rumah berdasarkan pemantauan real-time dan dicatat serta disimpan secara lokal. Sistem juga ditampilkan melalui situs web dan dapat dikirim melalui email untuk analisis lebih lanjut. Subyek dimonitor pada jam-jam tertentu, 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Hasil tanda vital dari 15 subjek dengan rentang usia 18±63 menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolic 125, tekanan darah diastolic 81, nadi 88,55, suhu tubuh 36,88, dan saturasi OK 97,53. Pengukuran tanda-tanda vital rata-rata pada pria menunjukkan tekanan darah sistolic 131, tekanan darah diastolic 84, detak jantung 93,3, suhu tubuh 36,9, dan saturasi oksigen 97,63. Sedangkan rata-rata pengukuran tanda vital pada wanita menunjukkan tekanan darah sistolic 119, tekanan darah diastolic 79, detak jantung 84,4, suhu tubuh 36,9, dan saturasi oksigen 97,44. Penelitian dari 15 subjek menunjukkan perhitungan skor total ews secara otomatis <4, hal ini menunjukkan bahwa risiko klinis rendah dari 15 subjek.

Health is an important thing in life, with increasingly sophisticated technology, one of which is Internet of Things (IoT) technology. The Internet of Things provides health services because of its various functions, such as the accessibility and affordability of health services. This paper presents a solution to make it easier for users to monitor health by using parameters of vital signs such as blood pressure, pulse, body temperature, and oxygen saturation. With an Early Warning Score based so that health care and monitoring can be carried out at home based on real-time monitoring and recorded and stored locally. The system is also displayed via the website and can be emailed for further analysis. Subjects were monitored in certain hours, 1 hour, 2 hours and 3 hours. The results of the vital signs of 15 subjects with an age range of 18±63 showed an average of 125 systolic blood pressure, 81 diastolic blood pressure, 88.55 pulse, 36.88 body temperature, and 97.53 OK saturation. The average vital signs measurements in men showed a systolic blood pressure of 131, a diastolic blood pressure of 84, a pulse of 93.3, a body temperature of 36.9, and an oxygen saturation of 97.63. Meanwhile, the average measurement of vital signs in women showed systolic blood pressure of 119, diastolic blood pressure of 79, pulse of 84.4, body temperature of 36.9, and oxygen saturation of 97.44. Research from 15 subjects showed the calculation of the total ews score automatically <4, this indicates that the clinical risk is low from 15 subjects."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Reynaldo Nasser
"Penelitian pada tesis ini merancang, membuat, dan menganalisis sistem Electrocardiograph IP Based menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO dan Xbee Wireless. Dalam penelitian ini, elektorardiograf berbasis IP dijalankan pada sistem Localhost. Pada tujuannya, istem ini digunakan untuk pemeriksaan jarak jauh antar rumah sakit pedesaan atau puskemas dan rumah sakit perkotaan. Sistem Elektrokardiograf Berbasis IP ini membutuhkan waktu selama 143,66 μs untuk melakukan pembacaan dan pengolahan data hingga siap dikirim. Tingkat akurasi BPM sistem yang dibuat menghasilkan persentase error sebesar 0,00%. Sistem ini dilengkapi dengan Display Software Elektrokardiograf Berbasis IP yang dapat membantu paramedis untuk melihat hasil pemeriksaan. Sistem dapat melakukan pendeteksian kelainan kerja jantung seperti, sinus bradhycardia dan sinus tachycardia. Elektrokardiograf Berbasis IP secara keseluruhan dalam format digital sudah memenuhi fungsi elektrokardiograf komersial yaitu, biodata pasien, grafik EKG, kertas EKG, nilai BPM, dan tanggal serta jam.

This thesis discusses the design, manufacture, and analyzes the Electrocardiograph IP Based using Arduino Microcontroller and Xbee Wireless. IP Based ECG is running on Localhost. This system is used for long distance examine between hospitals in the suburbs and city. This system consists of Display Software ECG IP Based to help paramedic for seeing result of examination. IP Based ECG needs 143,66 μs to read and calculate until the data is ready to send. The system BPM accuracy result has 0.00% error deviation compared to Patient Simulator. This system can perform arrhythmia early detection such as, Sinus Bradycardia and Sinus Tachycardia. Overall, IP Based ECG in digital format has fullfiled the function of commercial electrocardiograph such as, patient biodata, ECG graph, ECG paper, display BPM, date, and clock."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmi Yumantini Oktikasari
"Stroke merupakan penyakit kardiovaskuler yang mengakibatkan kematian, kecacatanserta berdampak pada sosial ekonomi. Untuk mencegah terjadinya stroke, maka perludilakukan upaya deteksi dini melalui faktor risiko. Deteksi dini stroke juga dapatdilakukan melalui pemeriksaan fungsi kognitif. Sistem informasi surveilans penyakittidak menular yang ada saat ini telah menyediakan pencatatan faktor risiko namun belumdapat memberikan informasi besaran risiko penyakit stroke. Selain itu, sistem juga belummengakomodir deteksi dini penyakit stroke melalui fungsi kognitif. Penelitian inibertujuan untuk merancang dan mengembangkan prototipe sistem informasi untukmendeteksi besaran risiko stroke melalui faktor risiko dan potensi penyakit stroke melaluifungsi kognitif.
Pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan pendekatanSystem Development Life Cycle SDLC dengan metode prototipe. Pengembangan sisteminformasi dilakukan berdasarkan pengumpulan informasi terhadap pengguna. Informasi yang dihasilkan berupa indikator besaran risiko dan potensi stroke berdasarkan algoritmapenghitungan pada metode stroke prone profile dan montreal cognitive assessment MoCA-Ina. Penyajian berupa grafik dan rekomendasi/saran pada besaran risiko dapatdigunakan untuk pemantauan faktor risiko stroke. Sistem informasi ini dapat diaksessecara online melalui smartphone maupun komputer. Pengembangan sistem lebih lanjutdiperlukan untuk mencatat rujukan dari Puskesmas/FKTP ke RS/fasilitas kesehatantingkat lanjut terhadap masyarakat yang berisiko tinggi dan berpotensi stroke.

Stroke is a cardiovascular disease that causes death, disability, and socioeconomic impact. To prevent the occurrence of stroke, early detection is needed through by riskfactors. The potent of stroke can also be detected by cognitive assessment. The currentnoncommunicable disease surveillance system has provided recording of risk factor buthas not been able to provide information on the magnitude of the risk of stroke. Inaddition, the system has not accommodated the early detection of stroke disease throughcognitive function. This study aims are to design and to develop prototyping informationsystems that can detect magnitude risk of stroke and potential stroke by cognitivefunction.
System development in this research is using System Development Life Cycle SDLC approach with prototyping method. Information system development is based oninformation gathering to the user. The resulting information is an indicator of themagnitude of risk and potential stroke based on the calculation of algorithm on strokeprone profile and montreal cognitive assessment MoCA Ina method. The presentationof graphs and recommendations suggestions on the magnitude of risk can be used formonitoring stroke risk factors. This information system can be accessed online viasmartphone or computer. Further system development is needed to record referrals fromPuskesmas FKTP to advanced health facilities hospital to people at high risk andpotentially stroke.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Zul Hazmi
"Satistik menurut Korlantas Polri tentang kecelakaan lalu lintas menyebutkan bahwa pada 2017 jumlah kecelakaan kendaraan bermotor berada pada angka 102.057 Korlantas Polri, 2017 kasus dan sebagian besar diakibatkan oleh kelalaian pengendara dalam mengatur waktu istirahat saat berkendara yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas karena pengendara mengantuk dan tidak bisa mengendalikan kendaraan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan adanya sebuah alat yang dapat mendeteksi kantuk dan memperingatkan pengemudi tersebut agar pengemudi tersebut dapat terhindar dari kecelakaan. Pengembangan sistem pendeteksi kantuk ini akan menggunakan detak jantung sebagai sumber data yang akan diambil dan data tersebut akan diolah menggunakan metode Photoplethysmografi yang akan membaca berapa detak jantung pengendara tersebut.
Hasil yang didapapat dari pengembangan ini mendapatkan hasil bahwa alat yang sudah dibuat ini sudah cukup berhasil dimana tingkat keberhasilnnya hingga 96.52 . Dari pengembangan ini telah dibuktikan bahwa kondisi kantuk seseorang akan berpengaruh pada detak jantung seseorang. Dan juga batasan untuk detak jantung seseorang untuk dinyatakan sedang mengantuk adalah delapan detakan dibawah rata-rata.

According to Republic of Indonesia traffic police corps Korlantas Polri about traffic accidents states that in 2017 number of traffic accidents was at 102.057 Korlantas Polri, 2017 cases and mostly caused by negligence of the driver in managing rest time when driving that caused traffic accidents because the driver was sleepy and could not control the vehicle. Therefore it is necessary to have a device that can detect sleepiness and warn the driver so that the driver can avoid the accident. The development of this sleepiness detection system will use the heartbeat as a source of data to be retrieved and the data will be processed using Photoplethysmography method which will read how much the heartbeat of the driver.
The results obtained from this development get the result that the tool that has been made is already quite successful where the success rate up to 96.52 . From this development has been proven that a person 39 s sleep condition will affect the heart rate of a person. And also, the limit for a person 39 s heartbeat to be drowsy is eight beats below average.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Firyal Fadhlannisa
"

Parkinson menyerang 1% dari populasi orang berusia di atas 65 tahun di dunia, dengan salah satu gejala utama kondisi resting tremor pada bagian tangan pasien. Akuisisi informasi mengenai status kesehatan dari pasien parkinson hingga saat ini masih hanya dapat dilakukan ketika pasien menemui dokter dengan menghampiri klinik atau rumah sakit, saat aspek-aspek dari penyakit dapat menunjukkan fluktuasi pada periode di antara kunjungan tersebut. Pada penelitian ini, dirancang sistem monitoring alat EMG nirkabel yang dapat digunakan sebagai alat home monitoring, sehingga pasien dapat diperiksa setiap saat dan dengan frekuensi lebih sering agar perkembangan terhadap kesehatan pasien dapat selalu diperbarui. Sistem monitoring berikut memanfaatkan web server dan NodeMCU yang dilengkapi dengan ESP8266. Data yang berhasil terakuisisi tersebut kemudian diproses dengan transformasi wavelet diskrit (DWT) dan ekstraksi fitur RMS, logRMS, MAV, dan RES Index pada enam jenis gerakan yang berbeda untuk dibandingkan satu dengan lainnya. Melalui analisa yang telah dilakukan, didapatkan bahwa fitur yang memiliki pola penyebaran terbaik adalah standar deviasi dengan nilai RES Index sebesar 2,4. Selain itu, didapatkan pula bahwa setiap gerakan baik normal maupun dalam kondisi bergetar memiliki pola gelombang serta nilai fitur ekstraksi yang berbeda-beda. Dengan demikian, pola gerakan pasien Parkinson dapat dibedakan satu dengan lainnya melalui pembacaan sinyal EMG.

 


Parkinson's disease attacking 1% of the elder population in this world, with one of the main symptoms of this disease being resting tremor. Until now, Parkinsons disease information acquisition can only be done through patients' visits to clinics or hospitals, whereas the aspects of the disease are also shown during in-between those visits.  Therefore, an EMG device that could be used as a remote-monitoring device is designed in this research. This is so that patients can be checked more frequently and hopefully results in an always-renewed information of the patients' developments. This monitoring system utilizes NodeMCU with ESP8266 and web server. The data acquired are then processed through discrete wavelet transform (DWT) method. To compare six kind of gestures, features like RMS, logRMS, MAV, standard deviation, and RES Index are extracted from the reconstructed EMG signal. The results show that standard deviations plot has the best pattern separation with an RES Index score of 2.4 and every movement or gesture, whether its in normal or vibrating condition, have its own pattern of signal and different values of extracted features. Conclusively, the movement pattern of Parkinsons disease patients can be interpreted from one another using EMG signal reading.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1957
614.44 EAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kusuma Al Arif
"Kebutuhan masyarakat terhadap pemahaman intensitas curah hujan serta distribusi secara spasial dan temporal penting terhadap kewaspadaan kebencanaan. Pengamatan curah hujan yang real-time yang disertai prakiraan dapat menjadi dasar yang kuat untuk membangun sistem peringatan dini, khususnya banjir bandang, di mana dapat diamati dari curah hujan yang sangat tinggi dengan rentang waktu pendek. Sistem pengamatan permukaan untuk unsur curah hujan secara otomatis sudah diterapkan di Indonesia menggunakan tipping bucket. Citra satelit Himawari 9 dapat memberikan gambaran curah hujan secara spasial. Informasi peringatan dini potensi membutuhkan sistem pengiriman dan penerimaan data yang andal menggunakan basis pengiriman data melalui internet dengan berbagai protokol MQTT. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem akuisisi data monitoring curah hujan realtime dari penakar hujan otomatis serta merancang sisem peringatan dini cuaca dengan penimbang citra satelit dalam bentuk website. Penelitian ini mampu memonitor curah hujan secara realtime per sepuluh menit dengan ketersediaan data 94,45% dan dapat meningkat hingga 99,0% dan dapat memberikan peringatan dini dengan tingkat kepercayaan sangat tinggi sebesar 73,59% dan tingkat kepercayaan tinggi sebesar 20,77%. Terdapat peringatan dini dengan tingkat kepercayaan rendah sebesar 4,45% yang diakibatkan oleh hujan lokal dengan skala spasial kurang dari 5x5 km2. Peringatan dini yang dihasilkan ditampilkan dalam antarmuka website.

The community's need to understand rainfall intensity and its spatial and temporal distribution is important for disaster awareness. Real-time rainfall observations accompanied by forecasts can be a strong basis for building an early warning system, especially for flash floods, where very high rainfall can be observed over a short time span. An automatic surface observation system for rainfall elements has been implemented in Indonesia using a tipping bucket. Himawari 9 satellite imagery can provide a spatial overview of rainfall. Potential early warning information requires a reliable data sending and receiving system using a data transmission base via the internet with various MQTT protocols. The aim of this research is to design a real-time rainfall monitoring data acquisition system from an automatic rain gauge and design a weather early warning system by weighing satellite images in the form of a website. This research is able to monitor rainfall in real time every ten minutes with data availability of 94.45% and can increase to 99.0% and can provide early warning with a very high level of confidence of 73.59% and a high level of confidence of 20.77% . There is an early warning with a low confidence level of 4.45% which is caused by local rain with a spatial scale of less than 5x5 km2. The resulting early warning is displayed in the website interface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Kusumawati
"Teknologi informasi (TI) telah berkembang dengan pesat, terutama dengan adanya jaringan internet yang dapat memudahkan untuk melakukan komunikasi dengan pihak yang lain. Namun dengan mudahnya pengaksesan terhadap informasi tersebut menyebabkan timbulnya masalah baru yaitu informasi atau data-data penting dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Sehingga suatu sistem keamanan pada jaringan menjadi salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dari sebuah sistem informasi.
Oleh karena itu untuk mendapatkan sebuah keamanan jaringan maka diperlukan suatu tools yang dapat mendeteksi adanya serangan di dalam jaringan. Banyaknya tools ini, maka dapat dibandingkan antara sistem yang hanya dapat mendeteksi dengan sistem yang dapat melakukan tindakan juga. Sistem yang hanya mendeteksi ini akan diimplementasikan dengan menggunakan aplikasi IDS yaitu Snort. Sistem IDS ini yaitu sistem yang mampu memberikan alerting maupun log apabila terjadi serangan di dalam jaringan, selain itu IDS ini juga mampu memonitoring serangan melalui interface web. Sistem IDS ini menggunakan Operating System Windows 7.
Sistem ini dibagi menjadi beberapa modul yaitu IDS software yaitu snort, report modul yaitu BASE, dan juga kiwi syslog yang mampu mengirimkan alerting, untuk network device yang digunakan adalah sebuah hub. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan beberapa Janis serangan yaitu IP Scan, Port Scan, dan Flooding. Skenario dalam pengujian ini berdasarkan functionality test dan response time. Pengujian Functionality test ini akan membandingkan nilai dari serangan terhadap 1 client, 2 client, dan 3 client begitu juga dengan response time.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan terjadi kenaikan alert sebesar 23,12 % dari 1 client ke 2 client, 13,54 % dari 2 client ke 3 client, serta 39,79 % dari 1 client ke 3 client selain itu terjadi kenaikan response time sebesar 20.31 % dari 1 client ke 2 client, 12,29 % dari 2 client ke 3 client, serta 35,10 % dari 1 client ke 3 client.

Information technology has been growing rapidly, especially with the existence of internetwork which make it easier to communicate with others. However the advantages of internetwork should be paid with the cyber crime, those who unauthentically access and take data or information for certain purposes. This fact shows us that nework security is a critical matter that needs special attention when we build an information system.
Nowadays, there are several tools that can be used to detect an attempt of network intrusion, some of the tools are only able to detect the intrusion usualy called as Intrusion Detection System (IDS), others are capable of both detection and prevention usualy called as Intrusion Prevention System (IPS). Snort is one of IDS tools that commonly implemented in network security system, this IDS generate an alert and log if there is an attempt of network intrusion. Snort allows the network administrator to monitor the network through web interface. IDS System that implemented in this project runs on operating system Windows 7.
The system is devided into several modules those are IDS software (Snort), module report (BASE), and alert generator (Kiwi Syslog). This network uses hub as network device. The network system then tested by using several types of attack such as IP Scan, Port Scan, and Flooding. Testing scenario is based on functionality test and response time. Functionality test and response time assessments are to compare the value of attack on 1 client, 2 client, and 3 client.
Based on experiment that have been done there is an increase of 23.12% alert from 1 client to two client, 13.54% from 2 client to 3 client, and 39,79% from 1 client to 3 client other than that there is an increase of response time at 20.31% of 1 client to 2 client, 12.29% from 2 client to 3 client, and 35.10% from 1 client to 3 client.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51262
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Febita
"Banyak pihak yang berusaha memanfaatkan kerentanan dari jaringan WLAN sehingga dibutuhkan suatu WIDS yang user friendly dapat mendeteksi adanya serangan dalam jaringan ini. Implementasi WIDS menggunakan Kismet sebagai aplikasi WIDS, Sagan sebagai penghubung Kismet dengan Snorby, dan Snorby sebagai frontend. Metode pengujian menggunakan functionality test untuk spoofed AP, brute force WPS, dan de-authentication flood dan response time untuk de-authentication flood saja. Pengujian de-authentication flood akan dilakukan 10 kali untuk membandingkan nilai alert, frame, dan response time berdasarkan banyaknya serangan dan peletakan sensor terhadap penyerang.
Untuk penyerang1 pada banyaknya serangan, pada 1, 2, dan 3 serangan, rata-rata alert adalah 12 alert, 3,8 alert, dan 2,3 alert, persentase false negative frame deotentikasi yang mengacu kepada 1 serangan adalah 28,43% (2 serangan) dan 44,47% (3 serangan), dan response time adalah 0,015 detik, 0,056 detik, dan 0,087 detik. Untuk peletakan sensor, pada ruang yang sama (ruang 1), ruang yang berbeda 1 ruangan (ruang 2), dan ruang yang berbeda 2 ruangan (ruang 3) dari penyerang, rata-rata alert-nya adalah 10,6 alert, 7,9 alert, dan 7,8 alert, persentase false negative frame de-otentikasi yang mengacu kepada frame de-otentikasi yang terdeteksi pada ruang 1 adalah 72,48% dan 77,17%, dan rata-rata response time adalah 0,018 detik, 0,046 detik, dan 0,111 detik.
Seiring bertambahnya serangan dan semakin banyak dinding pembatas, alert penyerang1 semakin sedikit, dan false negative frame de-otentikasi dan response time penyerang1 semakin banyak. Oleh karena itu, banyaknya trafik dan peletakan sensor berpengaruh terhadap kinerja WIDS. WIDS dapat bekerja optimal jika berada dalam 1 ruangan dengan AP yang ingin dimonitor dan tidak terlalu banyak trafik. Hal ini untuk menghindari adanya interferensi dan terlalu banyaknya frame yang lalu lalang di udara.

Many people that try to exploit the vulnerability of WLAN so it is needed a user friendly WIDS that can detect attacks in these networks. WIDS implementation is using Kismet as WIDS application, Sagan which connects Kismet and Snorby, and Snorby as a frontend. Method of testing for functionality test is using spoofed AP, WPS brute force, and de-authentication flood and the response time for the de-authentication flood. De-authentication flood testing will be performed 10 times to compare the value of alerts, frames, and response time based on the number of attacks and the laying of the sensor against the attacker.
For attacker1 on the number of attacks, at 1, 2, and 3 attacks, the average alert is 12 alerts, 3,8 alerts, and 2,3 alerts, the percentage of de-authentication frame false negative that refers to 1 attack is 28,43 % (2 attacks) and 44,47% (3 attacks), and response time is 0,015 seconds, 0,056 seconds and 0,087 seconds. For sensor placement, in the same room (room 1), a different 1 room (room 2), and different 2 rooms (room 3) from the attacker, the average alert is 10,6 alert, 7, 9 alerts, and 7,8 alerts, the percentage of de-authentication frame false negative are referring to the de-authentication frame that are detected in the room 1 is 72,48% and 77,17%, and the average response time is 0,018 seconds, 0,046 seconds and 0,111 seconds.
As we get more and more attacks and the dividing wall, the less alert from attacker1, and de-authentication frames's false negative and response time from attacker1 is bigger than before. Therefore, the amount of traffic and the placement of the sensors affect the performance of WIDS. WIDS can work optimally if it is in a room with the AP would like to be monitored and not too much traffic. This is to avoid interference and that too many frames passing through the air.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42956
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>