Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8966 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tirza Astherina Martino
"Makalah ini membahas mengenai makna simbolis yang terkandung dalam penyajian ikan pada budaya mengajak minum arak atau yang biasa disebut鱼头酒 (Yú tóujiǔ) atau鱼酒令(Yú jiǔlìng. Penelitian ini memaparkan mengenai sejarah awal mula munculnya penyajian ikan serta bagaimana simbol ikan mempengaruhi cara mengajak minum arak menurut tradisi atau adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat Tiongkok. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi peneliti selanjutnya yang akan mendalami budaya masyarakat Tiongkok, khususnya dalam hal ajakan minum arak, serta diharapkan pula dapat membuka wawasan masyarakat Indonesia terhadap budaya dan tradisi masyarakat Tiongkok mengenai penyajian ikan dalam budaya mengajak minum arak.

This paper discusses the symbolic meaning for the act of serving fish within the culture of inviting someone over for wine, usually called 鱼头酒 (yú tóujiǔ) or 鱼酒令 (yú jiǔlìng). The research examines the history of the tradition and how the fish symbol influenced traditional ways of inviting someone over for wine within Chinese culture. It hopes to be a cornerstone of research in the field of Chinese culture research, particularly on this aspect, and also to open avenues of understanding for Indonesians regarding Chinese culture and traditionon serving fish and wine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Liao, Yuqun
Beijing : China Intercontinental Press, 2010
SIN 616.040 51 LIA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shanghai: World Publishing Corporation,
SIN 616.51 YEL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meyfitha Dea Khairunnisa
"ABSTRAK
Sistem penanggalan tradisional Cina telah digunakan oleh masyarakat Cina selama berabad-abad. Sistem penanggalan ini menggunakan sistem kalender lunisolar yang menggabungkan penghitungan fase bulan dan matahari. Seiring dengan meningkatnya interaksi antara Indonesia dan Cina pada masa lampau, budaya Cina turut masuk bersama para pendatang. Salah satu peninggalan budaya Cina yang ada adalah nisan tradisional Cina yang terdapat di Masjid Pecinan Tinggi di Banten Lama. Makalah ini akan membahas tentang sistem penanggalan tradisional Cina yang terdapat pada nisan di Masjid Pecinan Tinggi Banten Lama dan informasi yang bisa didapatkan dari penanggalan tersebut.

ABSTRACT
Chinese traditional calendar has been used by Chinese for centuries. This dating system is using lunisolar calendar system which indicates both moon phase and solar year. As the interactions between Indonesia and China increasing in the past, the Chinese came with their traditional cultures and values. One of the existing Chinese relics in Indonesia is a traditional Chinese gravestone located in Masjid Pecinan Tinggi in Banten Lama. This paper will discuss about Chinese traditional dating system on the gravestone and the information that can be obtained from the inscription."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Fikriani Amalia
"Tahun Baru Cina Chūnjié merupakan perayaan tradisional yang terbesar bagi orang Cina. Perayaan ini bukan sekedar merayakan tahun baru seperti umumnya orang Indonesia ketika merayakan pergantian tahun baru, karena perayaan tahun baru Cina atau yang lebih dikenal oleh orang Indonesia dengan Imlek, memiliki makna tertentu bagi orang Cina. Namun, saat perayaan tahun baru, orang Cina percaya bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Hal inilah yang dianggap oleh orang Cina sebagai tabu. Jurnal ini akan membahas mengenai gambaran umum perayaan tahun baru Cina, hal-hal yang dianggap tabu dalam perayaan tahun baru Cina, serta makna yang terkandung dari hal-hal tabu pada perayaan tahun baru Cina.

Chinese New Year Chūnjié is the biggest traditional celebration for the Chinese. This celebration is not just celebrating the new year like most Indonesian people do, because the Chinese New Year celebration, or better known by the Indonesian people with Imlek, has a particular meaning for the Chinese. However, during the celebration of the new year, Chinese people believe that there are some things that should not be done. This is regarded by the Chinese as a taboo. This journal will discuss the general overview of Chinese New Year celebrations, the things that are considered taboo in the Chinese New Year celebrations, as well as the meaning contained on taboos in Chinese New Year celebrations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Miranda
"Cerpen Pengorbanan Tahun Baru Zhufu adalah cerpen karya Lu Xun ?yang dipublikasikan pada tahun 1924. Cerita bertutur mengenai seorang perempuan bernama Nyonya Xianglin ?? ?, yang hidupnya selalu dirundung malang. Wafatnya suami dan kekuasaan besar ibu mertua terhadap dirinya memaksanya lari dari keluarga suaminya untuk hidup mandiri. Namun, nasib malang tak pernah lepas dari hidupnya. Pada akhirnya, Nyonya Xianglin menjadi pengemis dan meninggal dunia karena tidak memiliki jalan lagi untuk menafkahi dirinya. Dari cerita ciptaan Lu Xun ini, akan didapati bahwa cerita menyiratkan adanya faktor utama yang menjadi penyebab hidup Nyonya Xianglin berakhir tragis dalam kemiskinan, yaitu tradisi dan tahyul yang berlaku terhadap perempuan pada masa itu. Makalah ini akan mencoba mengungkap dan membahas tradisi seperti apa yang berlaku dalam masyarakat yang merugikan nasib perempuan, khususnya Nyonya Xianglin, sebagaimana yang tersaji dalam cerita. Analisis atas kehidupan Nyonya Xianglin dalam Pengorbanan Tahun Baru, dilakukan melalui dua hal, yaitu melalui pembahasan atas tradisi kuno yang menjadi penyebab naasnya hidup perempuan dan melalui alur cerita yang menggambarkan kehidupan Nyonya Xianglin akibat tradisi yang hidup di masyarakat.

New year sacrifice Zhufu is short story written by Lu Xun published in 1924. It tells the story of a woman named Mrs. Xianglin , who had a miserable life. The death of her husband and the dominance of her mother in law toward her life forced her to run away from her husband family to live independently. However misfortune event never gets away from her life. At the end of the day, she became a beggar and died for she could not find a way to support herself. From fictional work of Lu Xun, it is found that the story implies there are main factors behind Mrs. Xianglin rsquo s life that tragically end in poverty, which are tradition and myth that prevailed upon women during that time. This paper tends to revealed and discuss the tradition prevailed which harmed women, especially Mrs. Xianglin as presented by the story. Analyse from the life of Mrs. Xianglin in New Year Sacrifice, was done through two ways that are discussion of old tradition a cause of tragic life of women and through discussion of the plot of the story that depicted the life of Mrs. Xianglin in account of tradition prevailed in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Agna Zakiya
"Silang budaya antara Cina dengan Indonesia telah berlangsung sejak ribuan tahun lamanya. Salah satu bukti adanya hubungan ini yaitu adanya ornamen-ornamen khas Cina dalam sebuah bangunan Vihara. Gaya ornamen khas Cina ini dapat ditemui dalam Vihara Buddha Dharma dan 8 Pho Sat yang ada di kawasan Bogor. Dalam perkembangannya, fungsi ornamen tidak semata-mata hanya untuk hiasan saja, melainkan juga memiliki fungsi simbolisme. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui makna filosofi yang terkandung dalam simbol ornamen Vihara Buddha Dharma dan 8 Pho Sat. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, dan data penelitian didapatkan dari studi pustaka, observasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar dari ornamen-ornamen di dalam Vihara ini dipengaruhi oleh kebudayaan Cina, namun masing-masing ornamen memiliki makna filosofisnya yang unik, dan sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai agama Buddha.

The cross-cultural between China and Indonesia has been going on for thousands of years. One of the evidence of this relationship is the existence of Chinese ornaments in a Vihara building. This Chinese ornament style can be found in Vihara Buddha Dharma and 8 Pho Sat in Bogor area. In its development, the function of ornaments is not only for decoration, but also has a function of symbolism. Therefore, the purpose of this reseach is to know the meaning of philosophy contained in the symbol of Buddha Dharma Temple ornaments and 8 Pho Sat. In this study the method used is descriptive qualitative, and research data obtained through library studies, observations, and interviews. The results of this study indicate that although most of the ornaments in the Buddhist Dharma and 8 Pho Sat Viharas are influenced by Chinese culture, each ornament has its own unique philosophical meaning, and is closely related to Buddhist values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Herwiratno
"Skripsi ini membicarakan filsafat Yin Yang dan Wu Xing dalam penerapannya pada salah satu pengobatan tradisional Cina , Akupuntur Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa yang disebut filsafat Yin Ying dan Wu Xing dan bagaimana bangsa Cina menerapkan kedua filsafat tersebut dalam akupuntur Dengan menggunakan metode diskripsi analitis, dapat disimpulkan bahwa filsafat Yin Yang dan Wu Xing dapat diterapkan dalam ilmu pengobatan bangsa Cina khususnya akupuntur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Aprilia
"Dalam sejarah kesusastraan Cina, Dinasti Tang (618-907) dicatat sebagai periode keemasan dalam hal kesusastraan di Cina, khususnya bidang puisi. Penyair-penyair besar seperti Du Fu, Wang Wei, Meng Haoran, dan Bai Juyi muncul pada masa itu dan menghasilkan banyak puisi. Penelitian ini akan secara khusus membahas empat puisi yang dihasilkan oleh李白Li Bai. Dari sekian banyak puisi yang diciptakan Li Bai, saya memilih empat buah puisi yang memiliki gambaran tentang arak. Munculnya arak dalam puisi-puisi Li Bai membuahkan sebuah pertanyaan mengenai situasi seperti apa yang sesungguhnya digambarkan oleh arak tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa arak yang diangkat dalam empat puisinya merepresentasikan dua hal, yaitu arak digunakan sebagai sarana menghibur atau menyenangkan diri, dan arak menjadi sajian khusus saat akan berpisah dengan teman dekat. Selain itu, didapat pula gambaran yang cukup kuat bahwa tokoh aku liris dalam puisi mengadakan interaksi atau dialog dengan alam.

In the history of Chinese literature, the Tang Dynasty (618 - 907) was recorded as the golden period in terms of literature in China, especially in the field of poetry. Great poets such as Du Fu, Wang Wei, Meng Haoran, and Bai Juyi appeared at that time and produced many poems. This study will specifically address the four poems composed by 李白 Lǐ Bai. Of the many poems composed by Li Bai, I chose four poems that contained images of wine. The appearance of the wine in Li Bais poems led to a question to what kind of situation the wine actually described.
The results of this study indicate that the wine raised in four of his poems represents two things, namely wine used as a means of entertaining or pleasing themselves, and wine becomes a special dish when parting with close friends. In addition, a strong picture of lyrical characters in the poems have an interaction or dialogue with nature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Sulistyo Budi
Yogyakarta: BPNB, 2013
394.4 NOO u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>