Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahma Dani Puji Astuti
"ABSTRAK
Pondok pesantren di Indonesia saat ini cenderung mengalami perubahan dari pesantren tradisional menjadi pesantren modern. Pesantren modern biasanya menggunakan label Islamic Modern Boarding School yang terlihat menerapkan biaya yang mahal, hal ini berbeda dengan biaya pada pondok pesantren tradisional. Berdasarkan studi literatur sebelumnya ditemukan bahwa terdapat kompetisi dan komersialisasi pada lembaga pendidikan Islam. Sehingga ada beberapa pondok pesantren yang memberikan opsi biaya asrama. Penulis berargumen dengan berkembangnya masyarakat muslim kelas menengah di perkotaan mendorong komersialisasi dalam pendidikan Islam. Meskipun melakukan komersialisasi, sebagai lembaga pendidikan Islam pesantren modern masih menganggap modal spiritual sebagai hal yang penting. Pondok pesantren modern dapat berperan sebagai agen sosialisasi dalam menciptakan identitas para santri menjadi muslim modern. Pada artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dari pondok pesantren serta beberapa penelitian sebelumnya yang sejenis. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Adzkar Pamulang.

ABSTRACT
Islamic boarding schools in Indonesia tend to change from a traditional boarding school into a modern boarding school. Modern boarding school usually uses the ldquo Islamic Modern Boarding School rdquo label that seem have an expensive cost, differently from the traditional boarding school cost. Based on previous studies, it was found that there is competition and commercialization in Islamic education institutions. Because of that commercialization, many Islamic Boarding School gives some option for santri to stay at dormitory that boarding school serve. The writer argues that the development of middle class muslim in cities pushed the commercialization in the education of Islam. Although doing commercialize, modern boarding school as an education of Islam still considers spiritual capital as important thing. However, the consequences of commercialization cause the majority of modern boarding students come from the mid high class. Modern boarding school can act as an agent of socialization in creating the identity of the students into a modern Muslim. In this research, the writer use a qualitative method. The research was using primary data and secondary data from the boarding school and some previous of studies that simmilar. This research was conducted in Pondok Pesantren Al Adzkar, Pamulang."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Fat-Han Fadhilah
"Esai ini membandingkan Pondok Pesantren Darussalam Darussalam Banyu dan Pondok Pesantren Darussalam Tanjung Rema. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan wawancara, observasi atau observasi lapangan langsung, dan studi literatur. Dalam esai ini, penulis menggunakan teori Mujammil Qomar tentang unsur-unsur pesantren yang membedakan antara Salafiah dan Khalafiah. Hasil penelitian menemukan bahwa Pondok Pesantren Darussalam Martapura Martapura memiliki dua konsep yang berbeda, yang terletak di pinggiran Banyu, mereka memiliki konsep Salafiah dan yang di Tanjung Rema memiliki konsep Khalafiah. Awalnya Pondok Pesantren Darussalam yang terletak di pinggiran Banyu hanya memberikan pelajaran awal, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya minat masyarakat terhadap ilmu agama, KH. Badruddin sebagai pemimpin VII mengambil inisiatif untuk mengembangkan Pondok Pesantren Darussalam dengan menambahkan pembelajaran umum ke dalam kurikulum mereka. Namun, karena mandat pendiri untuk memisahkan antara pendidikan umum dan diniyah, Pondok Pesantren Darussalam, yang awalnya hanya di pinggiran Banyu, sekarang memiliki Pondok Pesantren lain di Tanjung Rema untuk pendidikan umum. Pondok Pesantren Darussalam di Tanjung Rema tidak hanya untuk pendidikan umum tetapi juga masih menyediakan pendidikan diniyah.

This essay compares the Darussalam Darussalam Banyu Islamic Boarding School and Darussalam Tanjung Rema Islamic Boarding School. The method used in this essay is a qualitative method with interviews, observations or direct field observations, and literature studies. In this essay, the author uses Mujammil Qomar's theory about the pesantren elements that distinguish between Salafiah and Khalafiah. The results of the study found that Darussalam Martapura Islamic Boarding School Martapura has two different concepts, the one that is located in the periphery of Banyu, they have a Salafiah concept and those in Tanjung Rema have a concept of Khalafiah. Initially the Darussalam Islamic Boarding School is located in the periphery of Banyu only providing early lessons, along with the development of the age and increasing public interest in the science of religion, KH. Badruddin as leader of VII took the initiative to develop Darussalam Islamic Boarding School by adding general learning into their curriculum. However, because of the mandate of the founder to separate between general and diniyah education, The Darussalam Islamic Boarding School, which originally was only in the periphery of Banyu, now has another Boarding School in Tanjung Rema for general education. Darussalam Islamic Boarding School in Tanjung Rema is not only for general education but also still provides diniyah education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iit Iriyana Mukhlisoh
"Skripsi ini membahas bagaimana perkembangan salah satu pondok pesantren tertua di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur mampu bertahan keberadaanya di tengah semakin dikekangnya keberadaan pondok pesantren oleh pihak kolonial. Usaha untuk merevitalisasi pondok pesantren dilakukan oleh salah satu pimpinan pondok tersebut yaitu K.H. Wahab Hasbullah dengan mendirikan madrasah Mubdl Fan. Hal ini bertujuan agar keberadaan pondok pesantren ini tetap menjadi tempat menggali ilmu bagi masyarakat sekitarnya. Dari awal kepemimpinan K. H. Wahab Hasbullah, pondok pesantren ini mengalami perkembangan dan pembaruan baik dari segi fisik maupun non fisik.

The focus of this study about development one of the oldest boarding school in Tambakberas, Jombang, East Java. This boarding school able to maintance its existence in the middle of the limitation by the Dutch Colonial. Efforts to revitalize the boarding school conducted by one of the leaders, K.H. Wahab Hasbullah. He built madrasah Mubdl Fan intended that the existence of the boarding school remains a place to explore the science surrounding communities. From the beginning of leadership K.H. Wahab Hasbullah this boarding school is experienced growth and change in bot physical and non-physical."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
"Peningkatan kualitas Sekolah Islam di Indonesia bisa dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pondok pesantren yang berdiri setiap tahunnya. Pesantren masa kini bukanlah pesantren yang hanya mengajarkan kitab kuning ataupun pengajian belaka, karena selain pelajaran agama diimbangi dengan kurikulum yang mengacu kepada kurikulum pendidikan nasional. Sehingga saat ini kualitas pesantren bisa disejajarkan dengan sekolah umum lainnya. Hasil belajar yang tinggi merupakan dambaan setiap anak; terlebih lagi bagi para orangtua. Ada beberapa faktor internal yang bisa mempengaruhi prestasi belajar, seperti, inteligensi, sikap siswa, bakat, minat dan motivasi. Serta beberapa faktor eksternal seperti, para guru, dan teman-teman sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Hubungan antara murid dan guru, sikap-sikap yang dirasakan oleh murid bisa berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Pesantren menggunakan metode belajar mengajarnya selama duapuluh empat jam dengan sistem asrama, interaksi antara guru dan murid mempunyai frekuensi yang tinggi dengan segala pengaruhnya bagi santri. Terlihat dari jadwal kegiatan harian dan peraturan-peraturan yang diterapkan di pesantren, disiplin yang mengikat santri selama duapuluh empat jam merupakan pengganti pola asuh yang diterapkan pesantren pada para santrinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi masuk pesantren dan poia asuh di pesantren dengan prestasi belajar santri pesantren Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan alas ukur berupa kuesioner yang diberikan kepada 65 responden, disamping itu dilakukan pula metode kualitatif berupa wawancara dengan metode focus group discussion (diskusi kelompok terfokus) pada sebagian kecil dari sampel untuk melengkapi basil penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif yang akan dipakai untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah multiple correlation untuk melihat hubungan antar variabel dengan menggunakan SPSS 12.0 for windows. Sedangkan untuk metode kualitatif menggunakan analisis isi.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi masuk pesantren dengan prestasi belajar santri di pesantren.
2. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh di pesantren dengan prestasi belajar santri di pesantren.
3. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi masuk pesantren dan pola asuh di pesantren secara bersamaan dengan prestasi belajar santri di pesantren.
Selain hipotesis diatas, dalam penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang signifikan pada dimensi pola asuh otoriter dan memberikan pengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar santri. Berdasarkan hasil kesimpulan dan hasil analisis yang ada, peneliti memberikan saran kepada berbagai pihak terkait akan pentingnya motivasi masuk pesantren bagi santri dan pola asuh yang diterapkan di pesantren bagi para santri. Dengan pola asuh yang baikakan Iebih meningkatkan prestasi belajar santri.

The increasing of Islamic School quality in Indonesia can be seen from the growing of the pesantren amount every year. Nowadays, Pesantren is not only teaching ancient book or how to pray. Because. beside religion lessons there is curriculum which relate to national curriculum. So the quality of Pesantren can be with other public school. Hight achievement is every child dreams more over to parents. There are internal factors which influence student achievement, such as: intelligences, student attitude, talent, motivation and enthusiasm. And also some external factors such as: teacher and classmates who able to influence the spirit of student. The relation between teacher and pupil, attitudes felt by pupil can influence to their achievement. Pesantren use method of learning and teaching for twenty four hour by hostel system. which have high frequency with its influence to the student. It can be seen from daily activity schedule and applied regulations in pesantren, obligatory discipline of student during twenty four hour represent substitution of parenting style which is applied by pesantren to their student.
This research aim is to know pesantren entrance motivation and pesantren parenting style with student achievement of pesantren Darunnajah Ulujami, South Jakarta. This Research use quantitative approach by using measuring instrument in the form of passed to Questioner 65 sample, is despite fully done also method qualitative in the form of interview with method of focus discussion group in part a small than sample to equip result of quantitative research. The Quantitative method to wear to process data in this research is multiple correlation to see the relation between each variable by using SPSS 12.0 for windows. While for method qualitative use content analysis.
Result of research shall be as follows:
1.There is no relation which are positive and significant between pesantren entrance motivation with student achievement in pesantren
2.There is no relation which are positive and significant between pesantren parenting style with student achievement in pesantren
3.There no relation which are positive and significant between pesantren entrance motivation and pesantren parenting style concurrently with student achievement in pesantren.
Besides the hypothesis above in this research is found by the existence of relation which is significant at dimension of authoritarian style and give influence to lowering of student achievement. Pursuant to result of existing analysis result and conclusion, researcher give suggestion to various related parties for the importance of pesantren entrance motivation to parenting. style of which is applied in pesantren to all student with good pesantren parenting style will improve student achievement.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Malik
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2008
297.77 Mal i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Arifin
"Masalah pokok yang mendasari penelitian ini adalah perbedaan paham keagamaan dua komunitas Islam; NU(tradisionalis) dan Muhammadiyah(modernis), yang terproyeksikan ke dalam pemilihan sistem pendidikan yang dianut, baik dari segi substansi maupun kelembagaannya. Dalam perkembangan awal, NU memnakai sistem pendidikan pesantren salaf, sedangkan Muhammadiyah memakai sistem pendidikan modern. Namun dalam proses selanjutnya ada semacam "sintesa" di antara keduanya, di mana NU mengadopsi sistem pendidikan modern ke dalam pesantrennya, sedangkan Muhammadiyah mengadopsi sistem pendidikan tradisional, dengan mendirikan pesantren.
Namun demikian, melalui lembaga pendidikan yang mereka kelola. kedua komunitas itu sama-sama memperkuat identitasnya secara tegas dan sama-sama mempunyai watak ambiguity. Di satu sisi sama-sama ingin meningkatkan mobilitas umat, sedangkan di sisi lain justru membangun ikatan-ikatan strukturalnya yang khas untuk kelestarian paham keagamaannya dan pengembangan organisasinya. Sehingga pendidikan yang mereka kelola masih bersifat populis dan tak ubahnya sebagai cagar yang menjamin terselamatkannya struktur dan identitasnya dart generasi ke generasi.
Berdasar pada persoalan di atas, penelitian ini bertujuan untuk menelaah mengenai modal sosial(social capital) dan jangkauannya di pesantren Alhamidiyah(NU) dan Pesantren Darul Argom(Muhammadiyah). Peneliti menggunakan konsep keterlekatan sosial(social embededness) dalam tingkat mikro menurut Michael woollcock dan empat komponen social capital menurut Alex Inkeles. Tesis yang diajukan adalah social capital pesantren yang dikembangkan dengan baik akan akan meningkatkan kualitas output pesantren.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa social capital di kedua pesantren yang diteliti tidak berkembang baik. Kendatipun hubungan pesantren Alhamidiyah dengan komunitasnya dan pemerintah(Depag-Diknas) cukup baik, partisipasi wali santri juga cukup signifikan, serta peran pemerintah juga bask, namun di pesantren ini terjadi hubungan konfliktual dan tidak harmonis di antara para aktor-aktor internal pesantren. sering terjadi di pesantren Alhamidiyah.
Sementara itu, keadaan di pesantren Darul Arqom Iebih parah lagi. Karena aktor-aktor kunci seperti PWM(Pengurus Wilayah Muhanunadiyah) DKI dan direktur pesantren justru tidak melakukan perannya yang signifikan dalam mengembangkan pesantren ini. Akibatnya masalah yang dihadapi pesantren terus bertambah dan dan bisa dikatakan tidak ada masalah yang terselesaikan. Disamping itu, hubungan dengan komunitasnya terputus, karena mereka tidak percaya kepada pesantren ini yang telah mengajarkan paham NII(Negara Islam Indonesia) dan kasus tanah yang tidak selesai. Sementara partisipasi wali santri juga kurang baik, sedangkan peran pemerintah(Depag-Dikanas) terhadap pesantren ini nihil.
Penelitian ini dengan demikian melahirkan sebuah rumusan modal sosial, sebagai sebuah hubungan hubungan antar aktor-aktor dalam sebuah institus-institusi sosial yang mengarah kepada tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan oleh anggotaanggota komunitasnya.
Akhirnya, penelitian ini melahirkan rekomendasi untuk pengembangan kedua pesantren tersebut. Kedua pesantren itu perlu membangun social capital dengan memperbaiki manajemen pesantren terlebih dahulu. Dalam rangka membangun social capital ini kedua pesantren juga perlu menyusun strategi perencanaan pesantren kembali secara lebih akurat dengan meninjau kembali visi, misi, dan tujuan serta input, proses, output dan outcomes kedua pesantren sebelumnya. Karena perencanaan merupakan fungsi manajemen yang hares dilaksanakan terlebih dahulu sebelum fungsi-fungsi yang lain. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryo Emier Islamy
"Artikel ini membahas tentang kebijakan KH. Syahiduddin dalam menguatkan Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Tangerang, Banten sebagai pondok pesantren modern. Penelitian ini berada dalam kurun waktu abad ke-20. Pondok pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok pesantren yang menggunakan sistem modern, didirikan pada 20 Januari 1968 oleh KH. Ahmad Rifa`i Arief. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif guna memperoleh kesimpulan yang akurat, penelitian ini dilakukan melalui tahapan heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Temuan dalam penelitian ini adalah bahwasannya Pondok Pesantren Daar el-Qolam berkembangan mengikuti arus kemodernan dalam dunia pendidikan yang berbasis pondok pesantren. Dewasa ini, pondok pesantren Daar el-Qolam telah mendirikan 4 institusi pendidikan yaitu Daar el-Qolam 1, Daar el-Qolam 2, Daar el-Qolam 3, dan Daar el-Qolam 4, yang masing-masing memiliki kekhasan dan karakteristik yang berbeda-beda.

This essay discusses about the policy of KH. Ahmad Syahiduddin in strengthening Daar el-Qolam Islamic Boarding School, Gintung, Tangerang, Banten as a modern boarding school. This study was in the period of  20th century. Daar el-Qolam Islamic Boarding School was established in 20th of January 1968 by KH. Ahmad Rifa`i Arief. In conducting this research, the author uses historical research methods to reconstruct the past systematically and objectively in order to obtain accurate conclusions, this research is carried out through the stages of heuristics (source collection), source criticism, interpretation , and historiography (historical writing). The findings in this study is that Daar el-Qolam Islamic Boarding School is developing to follow the current of world education modernity based on Islamic boarding school. Today, Daar el-Qolam Islamic Boarding school has established 4 educational institutions namely Daar el-Qolam 1, Daar el-Qolam 2, Daar el-Qolam 3, and Daar el-Qolam 4, each of Daar el-Qolam has different characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Sobari
"Radikalisme merupakan sikap yang menginginkan perubahan menyeluruh dan revolusioner dengan membalikan nilai yang ada secara drastis lewat aksi dan kekerasan. Paham radikal telah tersebar di dunia pendidikan melalui proses Islamisasi, perekrutan, dan jaringan yang tertutup yang dilakukan secara terorganisir. Sejak terungkapnya para pelaku aksi bom Bali yang melibatkan alumni santri Pondok Pesantren Al-Islam di Lamongan, pesantren kerap dikaitkan dengan terorisme dan penyebaran radikalisme. Masuknya paham radikal salah satunya disebabkan oleh ketidakpahaman tentang ideologi bangsa yaitu Pancasila. Saat ini masyarakat hanya terbatas pada menghapal Pancasila namun tidak memahami dan mengamalkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi rekomendasi kepada instansi terkait dan masyarakat tentang pentingnya pendidikan Pancasila di pondok pesantren untuk mencegah radikalisme. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan data diperoleh dari studi dokumen dan wawancara, kemudian data dianalisa. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyebaran radikalisme di pondok pesantren terjadi karena kiai dan pengurus yang radikal serta dari media dan buku. Pentingnya pengajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila di pondok pesantren berdasarkan teori asosisasi diferensial agar Pancasila dipelajari dan ditanamkan sehingga paham radikal tidak bisa masuk, kemudian teori kontrol sosial agar nilai-nilai Pancasila dapat terus tertanam dan terjaga, dan teori penghukuman sehingga diharapkan mencegah terjadinya pelanggaran.

Radicalism is an action that wants comprehensive and revolutionary change by drastically reversing existing values ​​through action and violence. Radical ideas have spread to the world of education through a process of Islamization, recruitment, and closed networks that are carried out in an organized manner. Since the revelations of the perpetrators of the Bali bombings involving alumni of Islamic boarding school students in Lamongan, Islamic boarding schools have often been associated with terrorism and the spread of radicalism. One of the reasons for the entry of radicalism is the lack of understanding of the nation's ideology, namely Pancasila. Currently people are only limited to memorizing Pancasila but do not understand and practice it. The purpose of this study is to provide recommendations to relevant agencies and the public about the importance of Pancasila Education in Islamic boarding schools to prevent radicalism. The research method used is qualitative and the data is obtained from document studies and interviews, then the data is analyzed. The results of the study found that the spread of radicalism in Islamic boarding schools occurred because of radical kiai and administrators as well as from the media and books. The importance of teaching and inculcating Pancasila values ​​in Islamic boarding schools is based on the theory of differential association so that Pancasila is learned and inculcated so that radicalism cannot enter, then the theory of social control so that Pancasila values ​​can continue to be embedded and maintained, and the theory of punishment so that it is expected to prevent violations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pesantren as a social-religious-institution has played a significant role in the dynamic of Indonesia nation. The role of the pesantren is not only concerned with educational and social-religious aspects but also broader, namely social transformation. In developing pluralism awareness in multicultural era, the pesantren has the important role. At the pesantren, there are many values that can be applied to meet the challenge. The existence of the pesantren, nowadays, is closely related to social affairs. Thus, to optimize this role, it is necessary to make a serious, systematic and sustainable effort because not all of the pesantren has the urge to do it."
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadharma Ali
Malang: UIN-Maliki Press, 2013
297.77 SUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>