Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juli Setiasih
"ABSTRAK
Penelitian-penelitian bidang bahasa jumlahnya terus meningkat. Saat ini, bahasa Jerman menjadi salah satu bahasa asing yang diminati, sehingga menarik untuk diteliti. Dikaji secara morfologi, bahasa Jerman memiliki berbagai jenis pembentukan kata, salah satu di antaranya adalah pembentukan kata dengan menggunakan afiks. Jurnal ini memfokuskan mengenai penggunaan prefiks ver- Muster modal dan Muster intensiv dalam bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Jurnal ini bertujuan untuk memaparkan penggunaan prefiks ver- Muster modal dan Muster intensiv dalam bahasa Jerman serta mengetahui perubahan makna kata dari pembentukan kata tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, kata yang mengalami derivasi prefiks ver- Muster modal dan Muster intensiv menghasilkan perubahan makna kata dari basis kata sebelumnya.

ABSTRACT
The number of linguistic research continues to rise rapidly over the last few years. Nowadays german becomes one of the favourite languages in the world therefore it is interesting to research about it. In morphology, german has various kinds of the word formation, one of them is the form of affix. The methodology in this research is descriptive analytical method by using qualitative approach. The purpose of this journal is to describe the use of prefix ver in modal pattern and intensive pattern in german and to know the changes of the meanings of the words from the word formation processes. Based on the result, the words which are derived with prefix ver in modal pattern and intensive pattern they are producing the changes of the meanings of the words from the previously basic. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanurani Prajanto
"Penelitian mengenai verba dengan prefiks er- dan ver- dalam bahasa Jerman telah dilakukan secara komparatif. Tujuannya ialah memberi gambaran perbandingan verba dengan prefiks er- atau ver- yang mempunyai basis yang sama dan modifikasi sintaktis maupun semantis yang muneul dalam hubungan paradigmatis antar verba ini di dalam kalimat. Skripsi ini terdiri atas empat bab. Bab pertama ialah pendahuluan. Di dalam bab kedua dijabarkan kerangka teori, yakni gramatika dependensi - valensi, aspek morfologis dan semantis verba dengan prefiks er- dan ver- Berta teori probabilitas. Pada bab ketiga dianalisis sejumlah contoh kalimat dan akan disimpulkan akhirnya pada Bab keempat. Hasilnya ialah: Prefiksasi verba dengan prefiks er _atau ver- akan mengakibatkan termodifikasinya struktur kalimat maupun maknanya. Verba dengan prefiks er- atau ver- apabila mempunyai basis sama dapat mempunyai perbedaan struktur kalimat dan atau maknanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Pratama
"Sufiks -er pada bahasa Jerman merupakan salah satu dari sekian banyak afiks yang produktif dalam pembentukan nomina. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, penulis beranggapan bahwa ada kesepadanan antara sufiks -er pada bahasa Jerman dan prefiks pe- pada bahasa Indonesia. Terhadap kedua afiks tersebut dilakukan suatu penelitian untuk melihat sejauh mana adanya kesepadanan makna semantis antara keduanya. Untuk mendukung analisis kontrastif tersebut juga dilakukan karakterisasi proses morfologis dengan sufiks -er dan prefiks pe-.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber utama, yaitu: Wortbi1dung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1983) untuk bahasa Jerman dan Pembentuksn Kata dalam Bahasa Indonesia (Harimurti Kridalaksana, 1989) untuk bahasa Indonesia. Kedua afiks tersebut masing-masing dijabarkan dan dianalisis secara terpisah, baik dari segi morfologis maupun dari segi makna semantis. Hasil analisis yang didapatkan digambarkan dalam bentuk tabel. Pada analisis kontrastif diperlihatkan perbedaan-perbedaan karakteristik sufiks -er dan prefiks pe-.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses morfologis dengan sufiks -er pada bahasa Jerman bersifat paradigmatis; sedangkan proses morfolo_gis dengan prefiks pe- pada bahasa Indonesia merupakan proses morfologis yang bertahap/bertingkat. Perbandingan klasifikasi leksem memperlihatkan bahwa pada bahasa Jerman leksem yang dibentuk dari verba, frase verbal, nomina, frase nominal, numeralia dan ajektiva dapat mengalami proses morfologis dengan sufiks -er dan pada bahasa Indonesia hanya verba, frase verbal dan ajektiva yang dapat mengalami proses morfologis dengan prefiks pe-. Secara semantis, sufiks -er dan prefiks pe- tersebut berpadanan untuk nomina agentis, nomina patientis, nomina instrumenti dan nomina verbal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sprengel, Konrad
Tubingen: TBL Verlag Gunter Narr, 1977
415 SPR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Im, Young Ho
"Sampai saat ini para ahli bahasa tidak henti-hentinya menggarap masalah pola kalimat bahasa Indonesia sebagai bahan studi. Bukanlah suatu kebetulan bila akhir-akhir ini perhatian lebih banyak ditujukan pada tataran sintaksis daripada tataran-tataran lainnya. Pendekatannya pun saat ini lebih bersifat murni, yaitu semata-mata berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis suatu bahasa. Pendekatan tersebut menunjukkan adanya ketidakpuasan sementara ahli bahasa dengan hasil analisis yang ada yang cenderung menganalis tataran ini yang mengaitkannya dengan tataran semantis misalnya. Dengan adanya pendekatan demikian ini akibatnya munculnya kerancuan dalam usaha menjelaskan permasalah-permasalahan yang ada di dalam tataran sintaksis..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Armelia
"ABSTRAK
Prefiks -aus digunakan dalam pembentukan kata bahasa Jerman dan prefiks -aus ini juga banyak ditemukan dalam cerita pendek Kuckucksspucke yang menjadi korpus data dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, masalah penelitian yang diangkat adalah pengunaan pola prefiks aus- apa saja yang digunakan dalam cerita pendek Kuckucksspucke dan bagaimana pembentukan kata dengan pola prefiks -aus yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola prefiks -aus yang muncul dalam cerita pendek berjudul Kuckucksspucke. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cerita pendek Kuckucksspucke menggunakan kedua pola dari prefiks -aus , yaitu pola lokal dan pola perfektif, dengan variasi kelas kata berupa kata kerja, adjektif, nomina dan kata kerja lampau PII.

ABSTRACT
The Prefix aus is used in the formation of German word, and the prefix aus is also commonly found in short story titled Kuckucksspucke which became the corpus data of this study. The research problem raised in this study is the prefix rsquo s aus pattern used in Kuckucksspucke and how is the formation of the word. The purpose of this study was to analyse the pattern that emerged in the light short story titled Kuckucksspucke. The method of research used is qualitative research with literature study. The result of this study show that the short story Kuckucksspucke used both pattern of prefix aus , which are local and perfective pattern with varying word classes."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sujai
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis bermacam-macam sufiks pembentuk nomina bahasa Rusia serta nomen-nomen yang terdapat di dalamnya, yang merupakan kajian morfologi dalam studi linguistik.
Penelitian dilakulan dengan menganalisis sumber data dari majalah berbahasa Rusia, edisi tahun 1985, 1991 dan 1992.
Latar belaKang penulisan ini adalah meneliti sufiks pembentuk nomina bahasa Rusia, yang dalam Khasanah gramatika bahasa Rusia mempunyai peran yang besar, baik dalam penuli_san-penulisan ilmlah maupun dalam bidang perkamusan.
Hasil analisis data menunjukan bahwa sufiks -ocTb /-ost/ merupakan sufiks yang paling produktif, yaitu. sebanyak 1476 sufiks (21.23%). Selanjutnya adalah sufiks eHM /-eni/ sebanyak 1234 sufiks (17.75X), dan sufiks, cTra(o) /-stv(o)/ sebanyak 790 sufilts (11,360).
Dalam pembentukan nomina bahasa Rusia, secara kuantitas, Rata Kerja merupakan Kelas Rata yang paling produktif, yaitu sebanyak 3303 sufiks (47,52X) dari 6951 Jumlah sufiks yang diteliti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Relita
"Relita. Perian Makna dalam Reduplikasi Nomina Dasar dan Reduplikasi Nomina Bersufiks -an. (Di bawah bimbingan Felicia N. Utorodewo, S.S., M.Si.) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1994. Tulisan ini menyoroti dua hal yang berkaitan dengan reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an. Pertama, memerikan komponen makna dalam kaitannya dengan reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an; kedua, melihat keterikatan komponen makna reduplikasi nomina tersebut dengan konteks gramatikalnya. Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an majalah mingguan Tempo; rentang waktu Juli 1992 -- November 1992, karya-_karya ilmiah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988). Kemudian dilakukan pengklasifikasian data, dan data-data tersebut dianalisis. Pembahasan komponen dalam kaitannya dengan reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an, menghasilkan kesimpulan bahwa reduplikasi menyebabkan nomina dasar mengalami perubahan komponen makna dan komponen makna pada sebuah bentuk reduplikasi sangat bergantung pada konteks gramatikalnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukiati
"Akhiran Y?, S?, dan RASHII adalah merupakan salah satu dari sekian banyak unsur bahasa Jepang. Secara lek_sikal (artinya yang berhubungan dengan kamus), ketiga ak_hiran Y?, S?, dan RASHII memiliki arti yang sama yaitu. kelihatannya, tampaknya, agaknya, sepertinya. Se_dangkan secara semantis (artinya yang berhubungan dengan makna yang terkandung di dalam sebuah kata, bahkan kali-mat/teks), di antara ketiga akhiran tersebut, terdapat perbedaan. Tujuan penulis adalah mencoba menjelaskan mak_na apa sebenarnya yang terkandung di dalam ketiga akhiran tersebut di atas, dengan suatu harapan bahwa isi skripsi ini dapat menjadi suatu pengetahuan tambahan bagi pembaca. Sebagai landasan teoritis, penulis menggunakan teori dari peneliti dan ahli linguistik bahasa Jepang yaitu Matsuo Soga/Noriko Matsumoto dan Anthony Alfonso. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan metode kepustakaan (artinya melalui bahan-bahan tertulis/buku), dan sebagai sumber data-data, penulis menggunakan buku-buku pelajaran bahasa Jepang Nihon Go I dan Nihon Go II. Setelah melakukan analisa data, hasil akhir yang pe_nulis peroleh adalah adanya persamaan dan perbedaan di antara ketiga akhiran Y?, S?, dan RASHII tersebut. Persamaan : semuanya merupakan suatu prasangka/dugaan. Perbedaan : terletak pada derajat kepastian akan kebenaran prasangka atau dugaan itu. Jika kita urutkan menurut derajat kepastian nya adalah sebagai berikut :(1) Akhiran RASHII (2) Akhiran Y? (3) Akhiran S?"
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vance. Timonthy J.
Jakarta: Kesain Blanc, 1993
495.682 VAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>