Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Adhitya
"ABSTRAK
Manusia sebagai mahkluk sosial tidak pernah lepas dari masalah sosial. Salah satu masalah sosial yang menarik adalah tingkat kecelakaan yang tinggi di sekitar lintasan kereta api di Australia. Dumb Ways to Die merupakan kampanye pemasaran sosial yang dirancang untuk mengatasi masalah sosial tersebut. Kampanye Dumb Ways to Die menggunakan strategi yang memusatkan pada video sebagai konten utamanya, dan dengan didukung oleh media-media seperti permainan, lagu, aktivasi, dan sales promotion, kampanye tersebut berhasil mendapatkan khalayak yang besar dan dapat mencapai tujuan utamanya dengan baik. Kampanye ini dikaji menggunakan studi literatur mengenai pemasaran sosial, dengan produk, biaya, lokasi, dan promosi yang menjadi fokusnya.

ABSTRACT
Human as social creature cannot escape from social problems. One of the interesting social problems is high accident rate around Australian railroad. Dumb Ways to Die is a social marketing campaign designed to solve that social problem. Dumb Ways to Die rsquo s campaign was using a strategy that focuses on video as its main content, and supported by media such as games, songs, activation, and sales promotion, the campaign managed to get a large audience and can reacehd its main objectives well. This campaign assessed using literature on social marketing, and focused on product, price, place, and promotion."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Toni H.
"Tesis ini membahas tentang pelaksanaan Kampanye Multimedia Rumah Aman Gempa, yang dilaksanakan oleh Yayasan IDEP, atas dukungan AIFDR (Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction) ? AusAID. Di dalamnya dijelaskan tentang bagaimana sebuah kampanye dilihat dari konsep pemasaran sosial, dengan mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan pelaku, pesan, saluran dan target dan strategi kampanye. Dengan fokus pada pelaksanaan kampanye dari sudut pandang kampanye perubahan sosial dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Weakness), penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sejumlah hal yang dapat diambil sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perlu ada tahapan pengembangan pesan yang matang dalam sebuah kampanye pemasaran sosial. Strategi kampanye media yang dikemas multi-jenjang dan menggunakan sejumlah medium dapat membantu memastikan pesan-pesan kunci disebarkan secara luas, dikenali, dipahami dan sedapat mungkin diadaptasi oleh publik yang menjadi target kampanye. Selain itu juga penting untuk mendapat perhatian bahwa pendekatan lokal/setempat, dengan penggunaan istilah, tokoh, media dan saluran komunikasi tradisional mempunyai peran yang signifikan dalam sebuah kampanye perubahan perilaku. Kapasitas lokal, dalam kampanye komunikasi yang sifatnya teknis penting untuk melibatkan pakar dari negeri sendiri. Agen perubah dari komponen teknis dan ilmiah, disiapkan dan menjadi faktor yang signifikan dalam keberhasilan kampanye.

This thesis discussed on the implementation of the Multimedia Campaign Build Back Better (Rumah Aman Gempa) implemented by IDEP Foundation with support from the AIFDR (Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction) - AusAID. Research on how a campaign being implemented viewed from the social marketing perspective, which also put attention on selection of the source, message, channel, target and campaign strategy. Focused on the social change campaign concept and SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Weakness) analysis, this study is using descriptive qualitative research approach. Highlight on this study include, that a well designed message development assessment study is strongly needed during the initial phase of the campaign. Multi-tiered campaign and using selected targeted media, can help to ensure that key messages is well broadcast, acknowledge and raising community awareness to the campaign, which will also lead to adaption of the message. Local wisdom and local knowledge, and the use of the local approaches of language and idioms is giving a significant impacts to the campaign result. Building capacity by using local expertise, will add credibility to the echnical aspect of the campaign, and lead to campaign success.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31148
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sakti Andarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia di era New Wave Marketing, dengan memperhatikan social media marketing dan model adopsi yang sesuai, sehingga diharapkan proses adopsi produk sosial semakin besar. Menggunakan metode kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini menunjukkan elemen social media marketing yang diterapkan yaitu communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, dan collaboration. Jenis media sosial yang dimanfaatkan dan sesuai dengan model adopsi learn-feel-do yaitu website, facebook dan mailing list; model do-feel-learn yaitu facebook, website, mailing list, twitter dan youtube; dan model adopsi learn-do-feel yaitu facebook.

This research conducted to understand social media utilisation in social marketing campaign by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia in New Wave Marketing Era, using social media marketing and adoption model of social product. The study was conducted with qualitative methods using a case study as strategy. Research shows that social media marketing which is used by organization are communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, and collaboration. Social media types which is used learn-feeldo model are website, facebook, and mailing list; learn-feel-do model is used by facebook, website, mailing list, twitter and youtube; and learn-feel-do model is used by facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian permasalahan dan perlindungan sosial pekerja migran di Malaysia dilakukan di Keduataan Besar RI di Kuala Lumpur dan konsulat Jenderal RI di Johor Bahru...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Styowati
"Permasalahan sosial menjadi salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta di Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta di Desa X (untuk selanjutnya akan disebut dengan ‘Liposos Paca’). Permasalahan sosial tersebut bersumber pada adanya stigma sebagai hasil konstruksi sosial negatif yang berkembang di masyarakat. Stigma menciptakan eksklusi sosial dan berbagai tindakan diskriminatif lain yang terjadi sejak mereka dinyatakan menderita kusta sampai mereka dinyatakan sembuh secara medis dari kusta. Analisis tentang stigma dan eksklusi sosial ini akan dikaitkan dengan pembahasan tentang kekerasan simbolik dari Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe etnografi yang menekankan pada observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa praktik kekerasan simbolik yang dialami oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta cenderung langgeng karena adanya pengakuan atas hubungan dominasi yang terbentuk.

Social problem is one of the biggest problems faced by people affected by leprosy, especially in a place called Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta in X village (and then it will be called as Liposos Paca). Social problem comes from stigma as a result of negative social construction. Stigma creates social exclusion and other discrimination actions that is occurred since they are affected by leprosy until they have cured from leprosy. Analysis about stigma and social exclusion in this research will be associated with symbolic violence from Bourdieu. This research uses qualitative research method especially ethnography emphasizing on participation observation, depth interview, and literature study. This research results that symbolic violence on people affected by leprosy tend to be lasting because of the recognition of the domination of relationship happen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etzioni, Amitai
New Jersey: Prentice-Hall, 1976
309.173 ETZ s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Marnoto
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses rujukan anak jalanan dari Rumah Singgah "Anak Tersayang" ke Panti Sosial Asuhan Anak "Putra Harapan" dan kendala-kendala didalamnya. Latar belakang tesis adalah ketidakberhasilan rumah singgah dalam merujuk anak jalanan yang menjadi binaannya ke panti sosial asuhan anak, yang ditunjukkan dengan kaburnya lima anak jalanan dari panti sosial asuhan anak. Untuk menjawab pertanyaan tentang ketidakberhasilan rujukan tersebut, maka peneliti mencoba menelusuri proses pelaksanaan rujukan dan kendala-kendalanya baik dari pandangan lembaga pengirim rujukan dan penerima rujukan serta anak jalanan. Rujukan anak jalanan dari rumah singgah ke panti sosial asuhan anak didasari oleh perspektif rehabilitatif dimana rumah singgah berfungsi sebagai pra kondisi untuk mempersiapkan penyesuaian diri mereka di panti sosial asuhan anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif untuk menghasilkan data-data tentang proses pelaksanaan rujukan dan kendala-kendalanya, yang diperoleh melalui para informan. Pemilihan informan ini dilakukan dengan "snowball sampling" yang meliputi enam informan, terdiri dan dua pimpinan lembaga, dua pekerja sosial dan dua klien/anak jalanan yang dirujuk. Untuk mengumpulkan data dari informan tersebut, peneliti menggunakan teknik "in-depth interview", observasi dan studi dokumentasi. Ketiga cara ini dilakukan untuk saling melengkapi sehingga dapat menangkap realitas sosial dari berbagai jawaban informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan rujukan yang dilakukan oleh rumah singgah dan panti sosial asuhan anak dilaksanakan secara tidak sempurna dimana esensi kegiatan seperti kontak awal dan tindak lanjut terpinggirkan, Selain itu anak jalanan sebagai pihak yang berkepentingan dalam rujukan kurang dilibatkan secara aktif baik dalam tahap awal (evaluasi dan pengambilan keputusan rujukan) maupun tahapan berikutnya (pemberitahuan rujukan, penyediaan informasi dan motivasi, pengiriman klien ke panti, identifikasi dan pembinaan). Ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan rujukan mengarahkan kegiatan tersebut secara praktis dan "instan" dengan fokus pada bagaimana memindahkan anak jalanan ke panti sosial asuhan anak dan tidak kembali lagi ke jalan.
Ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan rujukan berasal dari ketiga faktor kendala yang saling terkaii pada lembaga pengirim rujukan (rumah singgah ), klien/anak jalanan dan lembaga penerima rujukan panti sosial asuhan anak yaitu faktor predisposisi, pemungkin dan penguat. Pada faktor predisposisi terlihat bahwa anak jalanan yang dirujuk masih memiliki kepercayaan, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai jalanan yang menyulitkan penyesuaian dirinya di panti sosial asuhan anak. Kendala dalam faktor pemungkin meliputi ketidakterjangkauan sarana dan prasarana pendidikan (karena harus menunggu tahun ajaran baru) dan kebijakan lembaga yang tertuang dalam mekanisme kerja (baik rumah singgah maupun panti sosial asuhan anak. Kendala dalam faktor penguat adalah kurangnya dukungan teman sebaya, pekerja sosial rumah singgah dan panti sosial asuhan anak.
Pelaksanaan rujukan yang tidak sempurna dan kendala-kendalanya memiliki kontribusi terhadap kasus kaburnya anak jalanan tersebut dari panti sosial asuhan anak., sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang didasarkan pada perspektif rehabilitatif. Pelaksanaan rujukan pada hakekatnya merupakan upaya membekali anak jalanan dengan pendidikan nilai-nilai dan pekerjaan sehingga mempunyai alternatif pemecahan masalah atas keterlantarannya di jalan. Hal ini perlu dilakukan dengan menggabungkan mekanisme hubungan antar lembaga, standar praktek terbaik ("hest practice standard') dalam rujukan, dan permasalahan-permasalahan transisi kehidupan yang dihadapi oleh anak jalanan atas pilihannya untuk dirujuk ke panti.
Secara kongkret, pelaksanaan rujukan perlu didasarkan pada evaluasi bersama antara pekerja sosial rumah singgah dan klien untuk mencapai pemahaman bersama tentang perlunya rujukan kepada lembaga penerima rujukan. Untuk memperoleh lembaga penerima rujukan diperlukan penyeleksian terhadap beragam alternatif lembaga penerima rujukan dan pekerja sosial perlu memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang kesesuaian lembaga dengan kebutuhan dan permasalahan klien/anak jalanan. Jika ternyata pilihan klien/anak jalanan jatuh pada panti sosial asuhan anak, pekerja sosial rumah singgah perlu melakukan kontak terhadap lembaga tersebut bersama-sama dengan klien untuk memastikan kesesuaiannya dengan klien dan berdiskusi dengan pekerja sosial panti sosial asuhan anak (untuk memperhitungkan permasalahan transisi kehidupan yang dialami klien pada masa tinggalnya di panti). Setelah klien tinggal di panti sosial asuhan anak, perlu dilakukan tindak lanjut pekerja sosial rumah singgah untuk melakukan pengecekan terhadap penyesuaikan dan pemanfaatan pelayanan panti sosial asuhan anak oleh klien (anak jalanan). Pihak panti sosial asuhan anak perlu untuk "sharing" informasi dan menjalin komunikasi terbuka dengan rumah singgah demi kelangsungan hidup dan perkembangan anak binaannya."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Novelyna Anansi
"Tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak telah menyebabkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menciptakan Kampanye Three Ends, yang terdiri dari tiga program: menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, menghentikan perdagangan manusia, dan menghentikan kesenjangan ekonomi bagi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial ini. Kerangka penelitian berasal dari elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation, and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analisis dilakukan pada konten yang diposting dan tanggapan pada media sosial, untuk empat media sosial yang digunakan dalam kampanye (Instagram, Twitter, YouTube, dan Facebook).
Penelitian ini menemukan bahwa lebih banyak masyarakat yang memberikan tanggapan di akun media sosial Facebook KPPPA, akan tetapi beberapa bulan terakhir justru akun media sosial Instagram KPPPA lebih banyak menarik perhatian masyarakat. Minat pengguna media sosial meningkat ketika KPPPA memposting informasi infografis tentang statistik kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Komunikasi hanya bersifat satu arah yaitu ketika kementerian mengunggah sesuatu, kemudian publik memberikan tanggapan berupa menyukai foto atau merespon melalui kolom komentar; tidak ada interaksi antara kementerian dan publik di media sosial yang digunakan dalam kampanye ini.

The high rate of violence on women and children has caused the Ministry of Women Empowerment and Child Protection (MoWECP) to create Three Ends Campaign, consisting three programs: stop violence toward women and children, stop trafficking, and stop economic disparity for women. This research aims to evaluate the effectiveness of social media utilization in this social marketing campaign. The research framework derives from the element of social media marketing: Content, Context, Connectivity, Conversation; and POST (People, Objectives, Strategy, and Technology). Analysis were conducted on content of social media posting and responses, for four social media used in the campaign (Instagram, Twitter, YouTube, and Facebook).
This research found that more people response on Facebook compare to other social media, but in the recent months Instagram attracts more attention. The interest of social media users is increasing when KPPPA post infographic information about statistic of violence against women in Indonesia. The direction of communication is only one way that the ministry posting something, then the public giving likes or comments; there is no interaction between the ministry and the public in the social media used in this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 2005
361.1 Ind p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"sekitar 200 orang berkumpul di depan pengadilan amsterdam belanda pada rabu (20/1/2010). orang-orang itu membawa poster berisi dukungan terhadap geert wilders yang tengah diadili atas dakwaan menyebar kebencian dan diskriminasi terhadap komunitas muslim. sebuah poster memperlihatkan wajah politisi fkamboyan dari sayap kanan belanda itu dengan tanda silang merah dimulut. hentikan islamisasi eropa. teriak salah seorang dari mereka katanya."
361 MAJEMUK 42:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>